Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN

MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI


KEPEMIMPINAN MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

(Implementation of Quality Management System of Nursing Care Through Quality


Leadership of Head Nurse) Margareta Pratiwi*

* Departemen of Nursing, Faculty of Health Science, Adiwangsa University of Jambi


Jl.Sersan Muslim RT.24 Kebon Kopi
Email: margareta.pratiwi88@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Sistem manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran mutu yang direncanakan dalam pelayanan keperawatan.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi implementasi sistem manajemen mutu di
ruangan rawat inap adalah kepemimpinan mutu kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap implementasi
sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Metode: Metode
penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 ruangan yang terdiri dari ruang jantung, ruang
paru, ruang neurologi, ruang bedah dan ruang interne yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Pengambilan data menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis data dengan
menggunakan uji statistik Regresi Linear Sederhana dengan nilai kemaknaan α ≤ 0,05.
Hasil: Hasil penelitian di dapatkan kepemimpinan mutu kepala ruangan sebagian besar baik
(50%) dan implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan juga sebagian
besar baik (62,5%). Hasil analisa dengan uji Regresi Linear Sederhana di dapatkan ada
pengaruh kepemimpinan mutu kepela ruangan terhadap implementasi sistem manajemen
mutu ruang rawat inap (ρ= 0,024). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diharapkan perawat
meningkatkan komitmen dan tanggung jawab dalam mengimplementasi sistem manajemen
mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap sehingga dapat mencapai mutu pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan dapat meningkatkan kepercayaan, kepuasan pada
pasien, keluarga, masyarakat terhadap pelayanan keperawatan.

Kata Kunci : Kepemimpinan Mutu, Implementasi Sistem Manajemen Mutu.

ABSTRAC
T

Introduction: The quality management system is an order that ensures the achievement of
goals and quality objectives which are planned in nursing care. One of the factors that may
affect the implementation of quality management systems in the inpatient units is the quality
leadership of head nurse. This study aims to determine the effect of the quality leadership of
the head nurse to the implementation of quality management systems of nursing cares in
hospital. Methods: The research method uses analytical research with cross-sectional
approach. The sample of this study consists of eight wards; They are heart room, lung
room, neurology room, surgery room and internal space which meet with the inclusion and
exclusion criteria. The data was taken by using simple random sampling. The data
collection by using questionnaires, interviews and observation. Data analysis used a
simple statistical linear regression tests with a significance the value of α ≤ 0.05. Results:
The

48
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

results showed that the quality of leadership of the head of wards is mostly good (50%) and
the implementation of quality management system of nursing care is mostly good (62.5%).
Results of analysis of the simple linear regression test on the influence of leadership quality
of the head nurse through the implementation of the quality management system of inpatient
units (ρ = 0.024). Conclusion: The results of this study expect the nurses to increase the
commitment and responsibility in implementing the quality management system of nursing
cares in the inpatient units so as to achieve the excellent quality of nursing cares and can
boost confidence, satisfaction of patients, families, and communities on nursing care.

Keywords: Quality Leadership, Quality Management System


Implementation

PENDAHULUAN Kepemimpinan kepala ruangan


memiliki peran penting didalam
implementasi sistem manajemen mutu di
Sistem manajemen mutu merupakan suatu ruangan karena kepala ruangan
tatanan yang menjamin tercapainya tujuan mempunyai tanggung jawab
dan sasaran mutu yang direncanakan dalam
termasuk di dalam pelayanan keperawatan mengelola, merencanakan, dan
(Semuel dan Zulkarnain, 2011). Salah satu mengendalikan kinerja stafnya dalam
masalah yang sering terjadi di pelayanan manajemen keperawatan (Kiswanto, 2005
keperawatan adalah rendahnya dalam Parahita, dkk, 2010). Sehingga
implementasi sistem manajemen mutu untuk mengatasi masalah dalam
pelayanan keperawatan, termasuk dapat implementasi sistem manajemen mutu,
di temukan di RSUD Raden Mattaher dapat diatasi dengan kepemimpian mutu
Jambi. Hal ini berdasarkan penelitian kepala ruangan yang berorientasi
Amaliyah, (2014) menyatakan bahwa tiga
pada mutu pelayanan. Berdasarkan
ruangan di RSUD Raden Mattaher uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini
Jambi dengan mutu pelayanan
adalah menjelaskan pengaruh
keperawatan kurang dan dua ruangan kepemimpinan mutu kepala ruangan
dengan mutu pelayanan keperawatan terhadap implementasi sistem manajemen
cukup. mutu palayanan keperawatan di Rumah
Faktor yang mempengaruhi mutu Sakit.
pelayanan terdiri atas unsur masukan
meliputi tenaga, dana dan sarana, unsur
lingkungan meliputi kebijakan, organisasi
dan manajemen, dan unsur proses BAHAN DAN METODE
meliputi tindakan medis dan tindakan non
medis (Azwar, 1996). Dalam unsur Metode penelitian yang di gunakan adalah
masukan terdapat tenaga dan analitik Cross Sectional. Populasi dalam
kepemimpinan mutu. Untuk itu salah satu penelitian ini adalah seluruh ruangan rawat
yang dapat digunakan untuk mengatasi inap di RSUD Raden Mattaher Jambi
masalah mutu pelayanan adalah melalui Sepanjang pada tahun 2014. Sampel
perbaikan kepemimpinan yang berbasis dalam penelitian ini adalah ruangan
mutu, hal juga dapat ditemukan pada ruangan rawat inap sebanyak 8 unit
penelitian yang dilakukan Dhinamita ruangan rawat inap di RSUD Raden
(2013) bahwa kepemimpinan kepala Mattaher Jambi Sepanjang yakni ruang
ruang yang efektif akan jantung, ruang paru, ruang neurologi,
ruang bedah dan ruang interne
mempengaruhi upaya menggerakkan Pengumpulan data dilakukan selama tiga
perawat dalam lingkup wewenangnya bulan. Sumber data diperoleh berasal dari
untuk menerapkan budaya keselamatan
sumber primer dan sekunder. Data primer
pasien. Perawat dengan motivasi baik
didapat dari responden melalui
akan menerapkan budaya keselamatan
pemberian kuesioner dan wawancara
pasien dengan baik.
secara langsung.

49
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Prosedur pengumpulan data dengan kriteria yakni (1) menjalankan


dilakukan dengan menggunakan cara, sesuai rencana, (2) mengamati hasil, (3)
kuesioner dan wawancara. Kuesioner efek yang terjadi, (4) adanya
terdiri atas 20 pertanyaan dengan skala perubahan. Pertanyaan focus tentang
likert, yang meliputi pertanyaan focus perbaikan dengan kriteria yakni (1) studi
tentang perencanaan dengan kriteria yakni situasi yang sedang berlangsung, (2)
(1) analisa situasi, (2) penetapan standarisasi, (3) dokumentasi, (4) inovasi
tujuan, (3) sasaran, (4) kegiatan program, ide. Analisis data yang digunakan
(5) monitoring dan evaluasi. Pertanyaan adalah uji Regresi Linear Sederhana
dengan focus tentang pelaksanaan untuk mengetahui pengaruh antara
dengan kriteria yakni (1) pelatihan, (2) variabel independent dan variabel
survey kebutuhan, (3) identifikasi proses, dependent dengan skala data ordinal dan
(4) pembentukan tim. Pertanyaan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05.
dengan focus pertanyaan tentang
pemeriksaan

HASIL

Tabel 1.
Hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung antara kepemimpinan mutu kepala
ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan
Implementasi SSM
Kepemimpinan
Baik Cukup jumlah
Mutu Kepala Ruangan
n % n % n %

Baik 4 50% 0 0% 4 50%


Cukup 1 12,5% 3 37,5% 4 50%
jumlah 5 62,5% 3 37,5% 8 100%
Uji regresi Linear Sederhana ρ=0.024 (α<0.05)
Berdasarkan tabel 1. Menunjukkan bahwa hasil kepemimpinan mutu
kepala ruangan yang baik ada 4 ruangan (50%) dan implementasi sistem
manajemen mutu pelayanan keperawatan yang baik ada 5 ruangan (62,5%). Sedangkan
kepemimpinan mutu kepala ruangan yang cukup ada 4 ruangan (50%) dan implementasi
sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan yang cukup ada 3 ruangan (37,5%). Hasil
analisis uji Regresi Linear Sederhana didapatkan hasil signifikan dengan ρ=0,024, maka
hasil kesimpulannya ada pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap
implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.
PEMBAHASAN latar pendidikan yang bervariasi, yakni S1
Keperawatan dan Diploma Keperawatan.
Kepemimpinan Mutu Kepala Ruangan Menurut Kuncoroningrat (1997)
di RSUD Raden Mattaher Jambi dalam Nursalam & Siti Pariani (2001),
mengatakan bahwa makin tinggi tingkat
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pendidikan seseorang, makin mudah
bahwa kepemimpian mutu kepala ruangan menerima informasi sehingga makin
pada 8 ruangan rawat inap menunjukkan banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
bahwa sama besarnya antara Sebaliknya pendidikan yang kurang akan
kepemimpinan baik dan cukup (50%). Hal menghambat perkembangan sikap
ini disebabkan karena dari latar belakang sesorang terhadap nilai-nilai yang baru
pendidikan kepala ruangan diperkenalkan. Menurut Kopelman (1986)
mempunyai

50
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

dalam Nursalam (2014), yang menyatakan demikian saja, perlu direncanakan dan
bahwa faktor penentu organisasi yakni dirancang, perencanaan mutu merupakan
kepemimpinan dan sistem imbalan suatu bagian yang diperlukan yakni
berpengaruh pada kinerja individu atau melalui perencanaan mutu, pengendalian
organisasi melalui motivasi, sedang faktor mutu, dan peningkatan mutu. Hal ini
penentu organisasi, yakni pendidikan sesuai yang dikemukakan oleh Dhinamita
berpengaruh pada kinerja individu atau (2013) menjelaskan bahwa kepemimpinan
organisasi melalui variabel pengetahuan, kepala ruangan yang efektif akan
keterampilan atau kemampuan. mempengaruhi upaya menggerakkan
Kemampuan dibangun oleh pengetahuan perawat dalam lingkup wewenangnya
dan keterampilan tenaga kerja. untuk menerapkan budaya keselamatan
Hal ini juga dapat dilihat dari tiga pasien.
indikator kepemimpinan mutu kepala Perencanaan mutu, pengendalian
ruangan anatara lain perencanaan mutu, mutu dan peningkatan mutu oleh
pengendalian mutu dan peningkatan mutu. kepemimpinan mutu kepala ruangan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dibutuhkan dalam menjalankan
rata-rata perencanaan mutu oleh pengorganisasian diruangan dalam
kepemimpinan mutu kepala ruangan meningkatkan mutu pelayanan
(75,2 keperawatan. Disamping itu kepala
%), untuk rata-rata pengendalian mutu ruangan diharapkan dapat bertanggung
oleh kepemimpinan mutu kepala ruangan jawab dan mampu melaksanakan
(83,5 %) dan rata-rata dari peningkatan manajemen keperawatan sehingga dapat
mutu oleh kepemimpinan mutu kepala menghasilkan pelayanan yang berkualitas.
ruangan (74,6 %). Tujuan akhirnya adalah terciptanya
Hal ini sesuai dengan pendapat kepuasan pada pasien dan keluarga.
yang dikemukakan oleh Longest (1976)
mengemukakan bahwa perencanaan Implementasi Sistem Manajemen Mutu
yang baik akan menentukan keberhasilan Pelayanan Keperawatan
kegiatan dan pencapaian tujuan serta Berdasarkan hasil penelitian
menghindari keterperangkapan dalam menunjukkan bahwa implementasi sistem
ketidaksiapan dari seluruh komponen manajemen mutu pelayanan keperawatan
kepemimpinan. Menurut Gillies (1998), pada 8 ruangan rawat inap menunjukkan
yang menyatakan fungsi perencanaan bahwa sebagian besar yaitu baik. Hal ini
sebaiknya dilakukan oleh kepala ruangan disebabkan karena dalam
secara optimal agar dapat memberikan ruangan/organisasi yang menjalankan
arah kepada perawat pelaksana, sistem manajemen mutu bukan hanya
mengurangi dampak perubahan yang kepala ruangan tetapi perawat pelaksana.
terjadi, memperkecil pemborosan atau Sumber daya manusia, komitmen terhadap
kelebihan dan menentukan standart yang pekerjaan, tanggung jawab, situasi kerja,
akan digunakan dalam melakukan evaluasi berkesinambungan dan budaya
pengawasan serta pencapaian tujuan. organisasi juga akan mempengaruhi dalam
Kepemimpian dalam penegendalian implementasi sistem manajemen mutu
berguna untuk menentukan kegiatan yang pelayanan keperawatan dalam suatu
akan datang, mengumpulkan umpan balik organisasi/ruangan.
dan hasil-hasil yang secara periodik Menurut Robbins (2008) komitmen
ditindaklanjuti dalam rangka terhadap mutu harus menjadi peran utama
membandingkan hasil yang diperoleh setiap pemimpin dan setiap orang dalam
dengan perencanaan yang dibuat lembaga/organisasi untuk meningkatkan
(Harsey mutu karena mutu adalah urusan setiap
& Blanchard, 1977). orang, disamping komitmen kerjasama tim
Menurut Juran dalam Wijono
(1999) menyatakan mutu tidak
datang

51
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

yang solid, kepengawasan yang ketat dan menuntaskan masalah yang terjadi di
sumber daya yang memadai merupakan organisasi (Prabowo, 2009).
faktor yang menentukan keberhasilan Dalam implementasi sistem
peningkatan mutu. Menurut Tasmara manajemen mutu akan sangat efektif
(2002) budaya kerja sebagai pola apabila setiap bagian dari organisasi
kebiasaan yang didasarkan cara pandang memahami fungsi, tanggung jawab, dan
atau cara seseorang memberikan makna keterkaitannya dengan bagian lain
terhadap kerja yang mewarnai suasana dalam sistem tersebut. Perencanaan,
hati dan keyakinan yang kuat atas nilai- pelaksanaan, pemeriksaan dan perbaikan
nilai yang diyakininya, serta memiliki oleh kepala ruangan dalam sistem
semangat bersungguh-sungguh untuk manajemen mutu di ruangan secara tidak
mewujudkan- nya dalam bentuk prestasi langsung akan mempengaruhi baik
kerja. buruknya mutu pelayanan keperawatan
Hal ini dapat di lihat dari empat dalam ruangan
indikator implementasi sistem manajemen karena itu dengan implementasi sistem
mutu pelayanan keperawatan oleh kepala manajemen mutu bertujuan untuk
ruangan yakni perencanaan (plan), meningkatkan dan memberikan pelayanan
pelaksanaan (do), pemeriksaan
yang terbaik kepada pasien dalam
(check), dan perbaikan (action).
menjaga mutu pelayanan keperawatan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai
rata-rata dari perencanaan (plan) oleh
Pengaruh Kepemimpinan Mutu Kepala
kepala ruangan dalam implementasi
Ruangan Terhadap Implementasi
sistem manajemen mutu pelayanan
Sistem Manajemen Mutu Pelayanan
keperawatan (89,2 %), untuk rata-rata
Keperawatan.
yang diperoleh dari pelaksanaan (do)
Hasil penelitian menunjukkan ada
oleh kepala ruangan dalam
pengaruh kepemimpinan mutu kepala
implementasi sistem manajemen mutu
ruangan dengan implementasi sistem
pelayanan keperawatan (72,5 %), untuk
rata-rata yang diperoleh dari pemeriksaan manajemen mutu pelayanan keperawatan,
(check) oleh kepala ruangan dalam hal tersebut berdasarkan hasil uji statistik
Regresi Linear Sederhana didapatkan
implementasi sistem manajemen mutu
pelayanan keperawatan (62,5 %), dan hasil signifikan menunjukkan nilai
p=0.024 α
rata-rata dari perbaikan (action) oleh
<0.05.
kepala ruangan dalam implementasi
sistem manajemen mutu pelayanan Adanya pengaruh juga dapat di
keperawatan (62,5 %). lihat dari tiga indikator kepemimpinan
mutu yang digunakan yaitu perencanaan
Menurut Deming dalam Wijono
(1999) menyatakan untuk membantu mutu, pengendalian mutu dan peningkatan
menyelenggarakan dan menegakkan mutu, sedangkan implementasi sistem
organisasi mutu dalam jangka panjang manajemen mutu dapat dilihat dari empat
indikator yang digunakan yaitu
dan berkelanjutan terdiri dari empat
perencanaan (plan), pelaksanaan (do),
tahapan yang satu mengikuti yang lain
pemeriksaan (check) dan perbaikan
berulang- ulang yaitu melalui perencanaan
(action).
(plan), pelaksanaan (do), pemeriksaan
(check) dan perbaikan (action). Dalam Dalam perencanaan mutu kepala
setiap prosesnya senantiasa melakukan ruangan kurang melaksanakan identifikasi
kepuasan pasien dalam pelayanan
perencanaan yang matang, implementasi
yang terukur dengan jelas, dilakukan keperawatan, dalam pengendalian mutu
evaluasi dan analisis data yang akurat kepala ruangan kurang bertindak terhadap
penyimpangan mutu dengan pengawasan
serta tindakan perbaikan yang sesuai dan
terus-menerus, dalam peningkatan mutu
monitoring pelaksanaannya agar
bisa kepala ruangan tidak mengirimkan
seminar/pelatihan untuk
perawat

52
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

pelaksana. Sedangkan dalam Menurut Juran dalam Wijono


implementasi sistem manajemen mutu (1999) menyatakan mutu tidak datang
dalam perencanaan (plan) ruangan demikian saja, perlu direncanakan dan
belum memiliki rencana strategis dalam dirancang, perencanaan mutu merupakan
pelayanan, dalam pelaksanaan (do) suatu bagian yang diperlukan yakni
ruangan tidak memberikan fasilitas untuk melalui perencanaan mutu, pengendalian
seminar/pelatihan pada perawat dan mutu, dan peningkatan mutu . Menurut
kurang melakukan survey kebutuhan Deming dalam Wijono (1999) menyatakan
pasien, dalam pemeriksaan (check) untuk membantu menyelenggarakan dan
ruangan belum melakukan pemeriksaan menegakkan organisasi mutu dalam
terhadap program yang telah dilaksanakan jangka panjang dan berkelanjutan
dan ruangan kurang melakukan monitoring terdiri dari empat tahapan yang satu
hasil kinerja perawat dalam memberikan mengikuti yang lain berulang-ulang yaitu
pelayanan keperawatan, dalam perbaikan melalui perencanaan (plan), pelaksanaan
ruangan kurang menindaklanjuti hasil dari (do), pemeriksaan (check) dan perbaikan
audit. (action).
Hal ini dikarenakan dalam Menurut teori kontemporer bahwa
kepemimpinan mutu kepala ruangan dapat teori ini menekankan pada empat
mempengaruhi sistem manajemen mutu komponen penting dalam suatu
pelayanan keperawatan dalam pengelolaan, yaitu manajer/pemimpin, staf
ruangan yang dipimpin oleh kepala dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan.
ruangan, tetapi dalam implementasi sistem Dalam melaksanakan suatu manajemen
manajemen mutu juga dapat dipengaruhi seorang pemimpin harus
oleh faktor lain dari ruangan bukan hanya mengintegrasikan keempat unsur tersebut
dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala untuk mencapai tujuan organisasi.
ruangan, faktor tersebut yakni kesadaran Menurut pendapat Schein (1970) dalam
mutu setiap perawat pelaksanan, sumber Marquis (2010) mengemukakan bahwa
daya manusia, komitmen perawat dalam staf atau pegawai adalah manusia sebagai
menjalankan pekerjaannya, tanggung suatu sistem terbuka yang selalu
jawab dalam tugas keperawatan. Hal ini berinteraksi dengan sekitarnya dan
sesuai yang dikemukakan oleh berkembang secara dinamis, asumsi terori
Pangemanan (2013) menyatakan bahwa ini sebagi berikut : (1) manusia memiliki
faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik yang sangat komplek. Mereka
efektivitas penerapan sistem manajemen mempunyai motivasi yang bervariasi
mutu yaitu kepemimpinan mutu, dalam melakukan suatu pekerjaan, (2)
kesadaran mutu, sumber daya manusia, motivasi seseorang tidak tetap, tetapi
komitmen manajemen, tanggung jawab berkembang sesuai perubahan waktu, (3)
manajemen, iklim kerja, eveluasi tujuan bisa berbeda pada situasi yang
berkesinambungan, dan budaya berbeda pula, (4) produktivitas dipengaruhi
organisasi. Menurut Robbins (2008) oleh tugas yang harus diselesaikan,
komitmen terhadap mutu harus menjadi kempuan seseorang, pengalaman dan
peran utama setiap pemimpin dan setiap kesadaran.
orang dalam lembaga/organisasi untuk Proses implementasi sistem
meningkatkan mutu karena mutu adalah manajemen mutu akan efektif bila
urusan setiap orang, disamping komitmen perencanaan, pelaksanaan,
kerjasama tim yang solid, kepengawasan pemeriksaan dan perbaikan dijalankan
yang ketat dan sumber daya yang oleh kepala ruangan dengan baik dan
memadai merupakan faktor yang akan lebih baik lagi apabila kepala ruangan
menentukan keberhasilan peningkatan denagn kepemimpianannya yang efektif
mutu. dapat mengontrol dan mengawasi perawat
dalam melaksanakan tindakan
keperawatan.

53
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Menurut teori kontingensi dan situasional manajemen mutu dapat di pengaruhi oleh
menekankan bahwa pemimpin yang efektif kepemimpinan mutu kepala ruangan.
adalah pemimpin yang melaksanakan
tugasnya dengan mengombinasikan
antara faktor bawaan, perilaku dan situasi. Saran
Menurut Holander (1978) dalam Marquis Saran yang dapat diberikan adalah untuk
(2010), pemimpin yang efektif meningkatkan mutu pelayanan hendaknya
memerlukan kemampuan untuk rumah sakit lebih menerapkan sistem
menggunakan proses penyelesaian manajemen mutu dalam pelayanan
masalah, mempertahankan kelompok keperawatan dan untuk
secara efektif, mempunyai kemempuan mengimplementasikan sistem mnajemen
komunikasi yang baik dengan mutu maka dibutuhkan peran
bawahannya, menunjukkan kejujuran kepemimpinan mutu oleh kepala ruangan.
dalam memimpin, kompeten, kreatif dan
mampu mengembangkan kelompok.
Implementasi sistem manajemen KEPUSTAKAAN
mutu pelayanana keperawatan dapat
terlakasanan dengan kerjasama antara Arikuntoro, 2005. Prosedur Penelitian
kepemimpinan mutu kepala ruangan Suatu Pendekatan Praktek.
dengan perawat pelaksana yang Yogyakarta : Rinika Cipta
memberikan pelayanan sesuai standar
yang sudah ditetapkan dalam setiap Asmuji, 2012. Manajemen Keperawatan :
ruangan dan berpedoman pada Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta :
peningkatan mutu. Sehingga akan Ar-Ruzz, Media.
menghasilkan output yaitu mutu pelayanan
keperawatan yang berkualitas yakni
Azwar, S., dkk. 2013. Hubungan Fungsi
kepuasan pada pasien, kenyamanan,
Manajerial Kepala Ruangan
keselamatan, tidak terjadinya kecemasan
Dengan Kepatuhan Perawat
pada pasien, terpenuhinya kebutuhan
Pelaksana Melaksanakan
kebersihan dan perawatan diri,
Standar Prosedur Operasional
meningkatnya penegetahuan pasien.
(Spo) Profesi Pelayanann
Keperawatan.
http://118.97.33.150/jurnal/files/91
abee21238dc48d7
SIMPULAN DAN SARAN
fe9230131e1f002.pdf. Tanggal
Simpulan 3
Kepemimpinan mutu kepala ruangan di Januari 2019. Jam 15.37.
RSUD Raden Mattaher Jambi adalah
sebagian besar baik (50%) dan Azwar, A., 1996. Menjaga Mutu
implementasi sistem manajemen mutu Pelayanan Kesehatan : Aplikasi
pelayanan keperawatan juga sebagian Prinsip Lingkaran Pemecahan
besar baik (62,5%). Hasil analisa Masalah. Jakarta : Pustaka Sinar
dengan uji Regresi Linear Sederhana Harapan.
pada pengaruh kepemimpinan mutu
kepala ruangan terhadap implementasi Azwar, A., 1996. Pengantar Administrasi
sistem manajemen mutu pelayanan Kesehatan, Edisi Ketiga. Binarupa
keperawatan di RSUD Raden Mattaher Aksara
Jambi Sepanjang di dapatkan hasil
dengan ρ= Burns, N & Grove, S. K., 1991. The
0,024 < α = 0,05, sehingga dapat Pratice Of Nursing Research :
disimpulkan bahwa implementasi sistem Conducts, Critiques and

54
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Unilisation 2nd. Ed. W.B Saunder Dan Imbalan Dengan Kepuasan


Co, Philadelphia. Kerja Dan Kinerja Perawat
Pelaksana.
Bustamin. 2011. Penjamin Mutu http://pasca.unhas.ac.id/
Pelayanan Kesehatan & Askep jurnal/files/d1c6965c55d4ff027fff9
Tabilitasnya. Jakarta : Erlangga. 467c608981e.pdf. Tanggal
6
Depkes R.I., 2008. Pedoman Indikator Desember 2014. Jam
Mutu Pelayanan Keperawatan 15.40.
Klinik di Sarana Kesehatan.
Jakarta : Direktorat Bina Pelayanan Husaini, U., 2008. Manajemen : Teori,
Keperawatan. Praktik, dan Riset Pendidikan, Ed.
3, Cet. 2. Jakarta : Bumi Aksara.
Dhinamita, 2013. Pengaruh Motivasi
Perawat Dan Gaya Juran, J.M., 1995. Kepemimpinan Mutu.
Kepemimpinan Kepala Ruang Jakarta : Pustaka
Terhadap Penerapan Budaya Binaman
Keselamatan Pasien Oleh Pressindo.
Perawat Pelaksana Pada
Rumah Sakit Pemerintah Di Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS),
Semarang. Daftar Rumah Sakit Terakreditasi
http://jurnal.unimus.ac.id/index.ph Versi 2012.
p/JMK/ article/view/1010. Tanggal http://web.kars.or.id/id/. Tanggal
4 Januari 2019. Jam 20.12. 14 Februari 2019. Jam
, 20.22
Farida, 2011. Kepemimpinan Efektif dan
Motivasi Kerja Dalam Menerapkan Kurniadi, A., 2013. Managemen
Komunikasi Terapeutik Perawat. Keperawatan dan Prospektifnya :
http://journal.lib.unair.ac.id/index.p Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta
hp/JN/article/view/582. Tanggal 26 : Fakultas Kedokteran Universitas
Januari 2019. Jam 22.28. Indonesia.

Heruhidayat, A., 2009. Analisa Factor Maharani, C., 2009. Sistem


Yang Mempengaruhi Manajemen Mutu ISO 9000
Penerapan Manajemen Mutu Sebagai Alat Peningkatan
Terpadu Pada Galih Bakery, Kualitas Organisasi Pelayanan
Ciledug, Tangerang, Kesehatan.
Banten.http://repository. http://journal.unnes.ac.id/nju/
uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12345 index.php/kemas/article/view/1859
6789/9225/1/ASEP%20HERUHID . Tanggal 20 Maret 2019.
AYAT-FST.pdf. Tanggal 18 Jam
Februari 2019 Jam 20.30. 19.48.

Hidayat, A.A.A., 2010. Metode Penelitian Nivalinda, dkk., 2013. Pengaruh Motivasi
Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Perawat dan Gaya kepemimpinan
Surabaya : Health Books. Kepala Ruangan Terhadap
Penerapan Budaya Keselamatan
Hidayat, A.A.A., 2004. Pengantar Konsep Pasien Oleh Perawat pelaksana
Dasar Keperawatan. Jakarta Pada RS Pemerintah di Semarang.
: Salemba Medika. http://jurnal.unimus.ac.id/index.ph
p /JMK/article/view/1010. Tanggal
Hilda, dkk., 2014. Hubungan Gaya 24 Maret 2019. Jam 08.18.
Kepemimpinan, Budaya Organisasi
Nursalam, 2013. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu

55
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Keperawatan. Salemba Medika :


Jakarta.

56
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN MELALUI KEPEMIMPINAN
MUTU KEPALA RUANGAN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Nursalam, 2014. Managemen


Keperawatan : Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional,
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

Pengemanan, 2013. Faktor-faktor yang


Mempengaruhi Efektifitas
Penerapan Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001 pada Perusahaan
Kontraktor di Kota Manado.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p/jime/article/view/4260. Tanggal
29 Februari 2019. Jam 16.34.

Suardi, R., 2013. Sistem Manajemen Mutu


ISO 9000: 2000 : penerapan Untuk
Mencapai TQM. Jakarta : PPM.

Usman, H., 2010. Manajemen : Teori,


Praktik, dan Riset Pendidikan,
Edisi 3. Jakarta : Bumi Aksara.
Wijono, D., 1999. Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan. Surabaya :
Airlangga University Press.

57
SCIENTIA JOURNAL
VOL. 8 NO. 1 MEI 2019

Anda mungkin juga menyukai