Anda di halaman 1dari 7

ULASAN JURNAL MANAJEMEN KEPERAWATAN

Nama : Zia Fauziah


NIM : 1932311019

1. Judul Jurnal : Pengaruh manajemen model asuhan keperawatan professional


tim terhadap kualitas pelayanan keperawatan di bangsal pria RSUD Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang mongodow

2. Tahun terbit : 2017

3. Nama jurnal : e-Jurnal Keperawatan (e-KP)

4. Volume : Vol. 5 no 2

5. Metode : Metode pre eksperimental dengan rancangan penelitian pre


and post test without control.

6. Sampel : 16 sampel

7. Teknik pengumpulan data : Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner


kualitas pelayanan keperawatan
8. Hasil pembahasan : Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
manajemen model asuhan keperawatan professional tim terhadap kualitas pelayanan
keperawatan di bangsal pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang
Mongondow, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik komunikasi oleh perawat
kepada pasien atau keluarga pasien maka semakin baik penilaian terhadap kualitas
pelayanan keperawatan, serta ada pengaruh manajemen model asuhan keperawatan
professional tim terhadap kualitas pelayanan keperawatan di bangsal pria RSUD Datoe
Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow.
9. Kekurangan
a. terdapat sumber jurnal yang lebih dari 10 tahun
b. tidak terdapat sumber internasional
10. Kelebihan
a. isi jurnal ringkas dan memudahkan pembaca memahami isi dan hasil penelitian ini b.
metode dan desain penelitian yang lengkap serta dijelaskkan secara detail

1
PENGARUH MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL TIM
TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA
RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Hendro Bidjuni
Sefty Rompas

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: bidjunihendro@yahoo.co.id

Abstract : Nursing care management is a nursing process that uses general management concepts in it such
as planning, organizing, directing and controlling or evaluation. Improving the quality of service is the
degree of providing services in an efficient and effective in accordance with professional standards, service
standards are implemented thoroughly in accordance with the needs of patients, utilizing appropriate
technology and research results in the development of health services / nursing to achieve optimal health.
The purpose of this study was to analyze the Influence of Management Model of Professional Teaching
Nursing Team on Quality of Nursing Service in Ward Men's Hospital Datoe Binangkang Bolaang
Mongondow District. The research method used was pre experimental with pre and post test without
control. Sampling technique in this study using simple random sampling with the number of 16 samples.
Data collection was done by using questionnaire. Data processing using computer program with wilcoxon
test with significance level 95% (a = 0.05). The result of the research shows that the number of respondents
at pre test stated that the quality of nursing service is 10 respondents (62,5%) and the post test is 16
respondent (100%) and the value (p) = 0,014. This conclusion shows that there is a management effect on
the quality of nursing service.
Keywords: Management of Care of Nursing, Quality of Service

Abstrak: Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan
konsep manajemen secara umum didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau evaluasi. Peningkatan mutu pelayanan adalah derajat memberikan pelayanan secara
efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh
sesuai dengan kebutuhan pasien, memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam
pengembangan pelayanan kesehatan/ keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional
Tim Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow. Metode Penelitian yang digunakan yaitu pre eksperimental dengan rancangan
penelitian pre and post test without control simple random. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampling dengan jumlah 16 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji wilcoxon dengan
tingkat kemaknaan 95% (a = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan jumlah responden saat pre test
menyatakan kualitas pelayanan keperawatan baik sebanyak 10 responden (62,5%) dan post test sebanyak
16 responden (100%) dan didapatkan nilai (p)= 0,014. Kesimpulan ini menunjukkan ada pengaruh
manajemen terhadap kualitas pelayanan keperawatan.
Kata Kunci : Manajemen Keperawatan, Kualitas Pelayanan.
2
PENDAHULUAN dilakukan. Dari pengambilan data yang
Sistem model asuhan keperawatan dilakukan penulis pada hari senin, tanggal
professional (MAKP) adalah suatu 17 oktober 2016 di RSUD Datoe
kerangka kerja yang mendefinisikan empat Binangkang didapatkan jumlah pasien
unsur yakni standar, proses keperawatan, yang dirawat berjumlah 82 orang. Data ini
pendidikan keperawatan, sistem MAKP. merupakan data yang didapatkan dari
Perawat profesional dalam memberikan jumlah kunjungan pasien di Bangsal Pria
pelayanan keperawatan di masa depan pada bulan September. Ruang rawat inap
adalah harus dapat berkomunikasi secara merupakan ruang untuk pasien yang
lengkap, adekuat dan cepat (Nursalam, memerlukan asuhan dan pelayanan
2012). Pelayanan keperawatan akan lebih keperawatan dan pengobatan secara
memuaskan tentunya dengan penerapan berkesinambungan lebih dari 24 jam
model asuhan keperawatan professional (Direktorat bina pelayanan penunjang
atau MAKP karena kepuasan pasien medik dan sarana kesehatan, 2012). RSUD
ditentukan salah satunya dengan pelayanan Datoe Binangkang sebagai rumah sakit tipe
keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991 c yang berada di kota kotamobagu. Di
dalam jurnal Nur Hidayah, 2014). Untuk RSUD Datoe Binangkang kotamobagu
menilai kualitas pelayanan keperawatan menerapkan MAKP tim namun dalam
diperlukan adanya standar praktik pelaksanaan asuhan keperawatan belum
keperawatan yang merupakan pedoman berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
bagi perawat dalam melaksanakan asuhan Berdasarkan studi yang dilakukan
keperawatan yang diwujudkan dalam oleh Fisella Kumajas (2014) di RSUD
bentuk proses keperawatan baik dari Datoe Binangkang didapatkan hasil bahwa
pengkajian sampai evaluasi (Nursalam, pasien kurang puas dengan pelayanan
2008). asuhan keperawatan yang diberikan oleh
Lutfiani achmadi (2015) Penerapan perawat.
standar proses asuhan keperawatan masih
belum optimal. Berdasarkan hasil METODE PENELITIAN
wawancara oleh Citra Lestari (2010) pada Penelitian ini menggunakan desain
bagian diklat diketahui bahwa standar penelitian Pre Eksperimental dengan
asuhan keperawatan sangat penting rancangan penelitian pre and post test
dilaksanakan terutama pada kepatuhan without control. one group pretest-posttest.
perawat dalam mengisi dokumen standar Rancangan one group pretest-posttest
asuhan keperawatan karena dengan yaitu rancangan yang tidak ada kelompok
dilaksanakannya pengisian tersebut akan pembanding (Kontrol) tapi paling tidak
dapat dilihat tingkat kepatuhan perawat sudah dilakukan observasi pertama (Pre
terhadap standar asuhan keperawatan di test) yang memungkinkan peneliti dapat
RSU PKU Muhammadiyah dan juga dapat menguji perubahan yang terjadi setelah
mempengaruhi pelayanan keperawatan adanya experimen (Perlakuan)
yang baik. Berdasarkan studi yang (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini
dilakukan oleh Suratmi (2012) RSUD Dr. dilaksanakan di Bangsal Pria RSUD Datoe
Soegiri Lamongan merupakan salah satu Binangkang Kabupaten Bolaang
rumah sakit yang sudah menerapkan Mongondow pada bulan Desember 2016.
MAKP dengan menggunakan metode yaitu pre eksperimentalini adalah
asuhan keperawatan tim sejak tahun 2010 pasien di Bangsal Pria RSUD Datoe
namun belum berjalan secara optimal. Binangkang. Jumlah sampel sebanyak 16
Penerapan MAKP tim di RSUD Dr. responden. Kriteria inklusi: Pasien di
Soegiri Lamongan belum ada pembagian Bangsal Pria RSUD Datoe Binangkang
yang jelas mengenai ketua tim, staf
perawat, dan job description yang harus

3
Kotamobagu. Kriteria eksklusi: Tidak
bersedia menjadi responden, Pasien yang Berdasarkan data pada tabel 2
tidak diukur saat pre test. menunjukan bahwa karakteristikresponden
yang berusia Lansia awal lebih besar yaitu
HASIL dan PEMBAHASAN 6 (37,8%). Berdasarkan penelitian yang
Tabel 1 Distribusi frekuensi dilakukan di Bangsal Pria RSUD Datoe
berdasarkan jenis kelamin responden di Binangkang Kabupaten Bolaang
bangsal pria RSUD Datoe Binangkang Mongondow diperoleh usia responden 23-
Kabupaten Bolaang Mongondow. 59 tahun.
Hasil penelitian stefan menunjukkan
Jenis kelamin n %
tidak ada hubungan antara umur dengan
Laki-laki 9 56,3 kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan
Perempuan 7 43,8 kesehatan. Pada penelitian ini, peneliti
Jumlah 16 100 memfokuskan agar perawat dapat
Sumber : Data Primer Tahun 2016 memberikan komunikasi yang baik kepada
pasien, agar pasien dapat memahami
Berdasarkan data pada tabel 1 dengan baik maksud dan tujuan dari sebuah
menunjukkan bahwa karakteristik tindakan yang akan dilakukan oleh perawat
responden yang berjenis kelamin laki-laki kepada pasien, karena peneliti berasumsi
lebih besar yaitu 9 (56,3%). Penelitian bahwa salah satu cara untuk meningkatkan
yang dilakukan di Bangsal Pria RSUD kualitas pelayanan keperawatan yaitu
Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang terdapat pada proses komunikasi yang baik
Mongondow didapatkan data 16 yang dilakukan oleh perawat kepada
responden. Responden berjenis kelamin pasien/keluarga pasien. Menurut Kuntoro
laki-laki lebih banyak dari pada responden (2010) bahwa manajemen keperawatan
yang berjenis kelamin perempuan. diartikan sebagai proses pelaksanaan
Responden yang berjenis kelamin laki-laki pelayanan keperawatan melalui upaya staf
9 (56,3%), sedangkan responden yang keperawatan untuk memberikan asuhan
berjenis kelamin perempuan 7 (43,8%). keperawatan, pengobatan dan rasa aman
Hasil penelitian stefan (2013) dengan judul kepada pasien/ keluarga serta masyarakat.
hubungan karakteristik pasien dengan Beberapa keuntungan dari metode tim
kepuasan pasien terhadap kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan
pelayanan kesehatan di puskesmas adalah dapat memberikan kepuasan kepada
kecamatan pesanggrahan Jakarta selatan pasien dan perawat, Pasien merasa
menunjukkan bahwa ada hubungan antara diperlakukan lebih manusiawi karena
jenis kelamin dengan kepuasan pasien pasien memiliki sekelompok perawat yang
terhadap mutu pelayanan kesehatan. lebih mengenal dan memahami
kebutuhannya, dan Perawat dapat
Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan mengenali pasien secara individual karena
usia responden di bangsal pria RSUD perawatannya menangani pasien dalam
Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang jumlah yang sedikit.
Mongondow. Kuntoro (2010) beberapa langkah
penting untuk melakukan pengawasan
Usia n %
Remaja akhir 1 6,3 manajerial yaitu mengukur hasil/ prestasi
Dewasa awal 4 25,2 yang telah dicapai dan membandingkan
Dewasa terakhir 4 25,2 hasil yang dicapai dengan tolak ukur atau
Lansia awal 6 37,8 standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lansia akhir 1 6,3 Studi pendahuluan oleh Kumajas (2012) di
Jumlah 16 100 RSUD Datoe Binangkang didapatkan data
Sumber data primer Tahun 2016 keluhan dari pasien bahwa perawat kurang

4
ramah, dan pasien kurang mengerti akan singkat dan berkesinambungan yaitu
tindakan pelayanan yang diberikan karena dimana semakin banyak orang yang
perawat tidak menjelaskan tujuan terlebih mengetahui tentang keadaan maka mereka
dahulu. Nursalam (2014) salah satu peran akan semakin baik dan mampu dalam
anggota tim yaitu menjelaskan intervensi memberikan pandangan kedepan dan
yang akan dilakukan pada pasien. mengurangi kecemasan.
Hasil penelitian Sudian (2012) Hasil penelitian oleh Hidayat (2015)
bahwa ada hubungan yang bermakna di Ruang Rawat Inap Klinik Harapan
antara komunikasi dengan kepuasan Bersama Ambulu menunjukkan bahwa
pasien. Hal ini sesuai dengan (Nursalam, terdapat hubungan antara mutu pelayanan
2012) bahwa salah satu faktor yang keperawatan dengan tingkat kepuasan
mempengaruhi kepuasan pasien terdapat pasien. Menurut Nursalam (2011) bahwa
pada kinerja perawat dimana salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan
unsur yang ikut mempengaruhi yaitu keperawatan erat kaitannya dengan
keramahan perawat kepada pasien, Institusi kualitas, karena kualitas sangat diperlukan
pelayanan dianggap baik apabila dalam untuk meningkatkan kepuasan
memberikan pelayanan lebih konsumen/pelanggan.
memperhatikan kebutuhan pasien misalnya
keramahan dalam memberikan pelayanan SIMPULAN
keperawatan. Hal ini sesuai dengan hasil Berdasarkan hasil penelitian dan
penelitian Desimawati (2013) di ruang pembahasan mengenai pengaruh
rawat inap Puskesmas Sumbersari manajemen model asuhan keperawatan
Kabupaten Jember bahwa ada hubungan professional tim terhadap kualitas
layanan keperawatan dengan tingkat pelayanan keperawatan di bangsal pria
kepuasan pasien. RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
Berdasarkan analisis bivariat dengan Bolaang Mongondow, maka dapat
menggunakan uji wilcoxon dengan disimpulkan bahwa semakin baik
komputerisasi didapatkan nilai komunikasi oleh perawat kepada pasien
significansy (p)= 0,014 . Pada saat pre test atau keluarga pasien maka semakin baik
didapatkan hasil 10 (62,5%) responden penilaian terhadap kualitas pelayanan
menyatakan kualitas pelayanan keperawatan, serta ada pengaruh
keperawatan baik dan 6 (37,5%) responden manajemen model asuhan keperawatan
menyatakan kualitas pelayanan professional tim terhadap kualitas
keperawatan buruk. Pada saat post test pelayanan keperawatan di bangsal pria
didapatkan hasil 16 (100%) responden RSUD Datoe Binangkang Kabupaten
menyatakan kualitas pelayanan Bolaang Mongondow.
keperawatan berada pada kategori baik.
Hasil penelitian diperoleh nilai DAFTAR PUSTAKA
significansy P = 0,014. Karena nilai p < α Achmadi, L. (2015). Gambaran Tingkat
(0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada Pengetahuan Perawat Dalam
pengaruh manajemen model asuhan Penerapan Standar Asuahan
keperawatan professional tim terhadap Keperawatan Diruangan Rawat
kualitas pelayanan keperawatan. Hasil Inap Interna Rsud Datoe
penelitian ini sesuai dengan Penelitian Bhinangkang. Jurnal Universitas
ahmad sigit (2009) bahwa manajemen di Sam Ratulangi. Diakses pada 30
RSUD Blambangan yang menggunakan September2016.
metode tim berjalan baik.
Nursalam (2011) bahwa salah satu Achmad, S. (2009). Pengaruh Fungsi
bagian dalam strategi membuat perubahan Pengarahan Kepala Ruang dan
yaitu Sistem komunikasi yang jelas, Ketua Tim Terhadap Kepuasan

5
Kerja Perawat pelaksana Di RSUD inap penyakit dalam rsud datoe
Blambangan Banyuwangi. Jurnal binagkang kabupaten bolaang
FIK Universitas Indonesia. mongondow. Jurnal PSIK FK
Universitas Sam Ratulangi.
Bakri, dkk. (2004). Ergonomi Untuk Diakses pada 30 september 2016.
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas. Surakarta: Uniba Lestari, C (2010). Analisis Kepatuhan
Press. shadibakri.uniba.ac.id/wp- Perawat Pada Standar Asuhan
content/uploads/2016/03/Buku- Keperawatan Di Unit Rawat Inap
Ergonomi.pdf Kelas III RSU PKU
Muhammadiyah Bantul
Desimawati, D. (2013). Hubungan Yogyakarta. Jurnal FKM
Layanan Keperawatan Dengan Universitas Ahmad Dahlan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Yogyakarta.
Inap Di Puskesmas Sumbersari
Kabupaten Jember. Jurnal Malik, D (2014). Hubungan Tingkat
Universitas Jember. Pendidikan Perawat dengan Mutu
Pelayanan Keperawatan Pada
Dharma, K. (2011). Metodologi penelitian Pasien di Rumah Sakit Daerah
keperawatan. Jakarta : Trans Info Media Kalisat Jember. Jurnal FIK
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Universitas Muhammadiyah
Medik dan Sarana Kesehatan. Jember.
(2012). Pedoman Teknis Bangunan
Rumah Sakit Ruang Rawat Inap. Marquis, L.B. (2010). Kepemimpinan dan
Jakarta: Kemenkes RI. manajemen keperawatan. Jakarta: EGC

Hidayah, N. (2014). Manajemen Model Notoadmojo, S (2012). Metodologi


Asuhan Keperawatan Profesional Penelitian Kesehatan. Jakarta:
(MAKP) Tim Dalam Peningkatan Rineka Cipta Keperawatan
Kepuasan Pasien di rumah Sakit. Profesional. edisi 2. Salemba
Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Medika: Jakarta.`
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makasar. Diakses Pada Tanggal 26 Nursalam. (2011). Manajemen
September 2016. Keperawatan Aplikasi dalam
Praktik Keperawatan Profesional.
Hastono, P.S & Sabri, L. (2013). Statistik edisi 3. Salemba Medika: Jakarta.`
Kesehatan (Ed.1). Jakarta: Rajawali Pers.
Hidayat, N. (2015). Hubungan Mutu Nursalam. (2012). Manajemen
Pelayanan Keperawatan Dengan Keperawatan. edisi 3. Salemba
Tingkat Kepuasan Pasien Di Medika: Jakarta
Ruang Rawat Inap Klinik Harapan
Bersama Ambulu Jember. Jurnal Nursalam. (2008). Manajemen
FIKES Universitas Keperawatan Aplikasi dalam
Muhammadiyah Jember. Pendekatan pengalaman, EGC:
Jakarta
Kuntoro, A. (2010). Manajemen
Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika Setiadi (2013). Konsep dan Praktik
Kumajas, F. (2012). Hubungan Penulisan Riset Keperawatan. Ed.
karakteristik individu dengan 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.
kinerja perawat di ruang rawat

6
Stefan. (2013). Hubungan Karaekteristik
pasien dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Mutu Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas
Kecamatan Pesanggrahan Jakarta
Selatan. Jurnal STIKES St. Carolus
Jakarta

Sujarweni (2015). Statistik untuk


kesehatan. Yogyakarta: Gava Media
Padila.
Suratmi (2012). Pengaruh Pelatihan
Metode Asuhan Keperawatan
Profesional Tim Terhadap
Penerapan MAKP Tim di RSUD
DR. Soegiri Lamongan. Jurnal
STIKES Muhammadiyah
Lamongan. Diakses pada 20
Oktober 2016.

Sudarta, W (2015). Managemen


Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.

Sudian, T (2012). Hubungan Kepuasan


Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Kesehatan Di Rumah Sakit Cut
Mutia Kabupaten Aceh Utara.
Jurnal STIKES U’Budiyah Banda
Aceh

Yahya, S (2013). Pengaruh kualitas


pelayanan keperawatan terhadap
kepuasan pasien di ruang rawat
inap terpadu (Rindu) RSUP H.
Adam Malik Medan. Jurnal
Universitas sumatera utara.

Anda mungkin juga menyukai