Anda di halaman 1dari 4

RESUME ANALISIS PENGGUNAAN METODE KEGIATAN

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN UNTUK


MENINGKATKAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN

Untuk Memenuhi Tugas Mangement Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Dosen Pengampu : Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.KM

Disusun Oleh

Rindi Handika

(P27905118025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

POLTEKKES KEMENKES BANTEN

2020
1. Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim Terhadap Kualitas
Pelayanan Keperawatan Di Bangsal Pria Rsud Datoe Binangkang Kabupaten
Bolaang Mongondow
Hasil penelitian Sudian (2012) bahwa ada hubungan yang bermakna antara
komunikasi dengan kepuasan pasien. Hal ini sesuai dengan (Nursalam, 2012) bahwa
salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien terdapat pada kinerja perawat
dimana salah satu unsur yang ikut mempengaruhi yaitu keramahan perawat kepada
pasien, Institusi pelayanan dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih
memperhatikan kebutuhan pasien misalnya keramahan dalam memberikan pelayanan
keperawatan.
Menurut hasil penelitian Desimawati (2013) di ruang rawat inap Puskesmas
Sumbersari Kabupaten Jember bahwa ada hubungan layanan keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien. Berdasarkan hasil penelitian oleh Hidayat (2015) di Ruang Rawat Inap
Klinik Harapan Bersama Ambulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mutu
pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien. Menurut Nursalam (2011)
bahwa upaya untuk meningkatkan pelayanan keperawatan erat kaitannya dengan
kualitas, karena kualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kepuasan
konsumen/pelanggan.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh manajemen model
asuhan keperawatan professional tim terhadap kualitas pelayanan keperawatan di bangsal
pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow, maka dapat
disimpulkan bahwa semakin baik komunikasi oleh perawat kepada pasien atau keluarga
pasien maka semakin baik penilaian terhadap kualitas pelayanan keperawatan, serta ada
pengaruh manajemen model asuhan keperawatan professional tim terhadap kualitas
pelayanan keperawatan di bangsal pria RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang
Mongondow.

2. Implementasi Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Keperawatan Melalui


Kepemimpinan Mutu Kepala Ruangan
Menurut Kuncoroningrat (1997) dalam Nursalam & Siti Pariani (2001), mengatakan
bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi
sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang
kurang akan menghambat perkembangan sikap sesorang terhadap nilai-nilai yang baru
diperkenalkan.
Menurut Kopelman (1986) dalam Nursalam (2014), yang menyatakan bahwa faktor
penentu organisasi yakni kepemimpinan dan sistem imbalan berpengaruh pada kinerja
individu atau organisasi melalui motivasi, sedang faktor penentu organisasi, yakni
pendidikan berpengaruh pada kinerja individu atau organisasi melalui variabel
pengetahuan, keterampilan atau kemampuan. Kemampuan dibangun oleh pengetahuan
dan keterampilan tenaga kerja.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem manajemen
mutu pelayanan keperawatan pada 8 ruangan rawat inap menunjukkan bahwa sebagian
besar yaitu baik. Hal ini disebabkan karena dalam ruangan/organisasi yang menjalankan
sistem manajemen mutu bukan hanya kepala ruangan tetapi perawat pelaksana. Sumber
daya manusia, komitmen terhadap pekerjaan, tanggung jawab, situasi kerja, evaluasi
berkesinambungan dan budaya organisasi juga akan mempengaruhi dalam implementasi
sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan dalam suatu organisasi/ruangan.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah kepemimpinan mutu kepala ruangan di RS
Siti Khotijah adalah sebagian besar baik (50%) dan implementasi sistem manajemen
mutu pelayanan keperawatan juga sebagian besar baik (62,5%). Hasil analisa dengan uji
Regresi Linear Sederhana pada pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap
implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Siti
Khodijah Sepanjang di dapatkan hasil dengan ρ= 0,024 < α = 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa implementasi sistem manajemen mutu dapat di pengaruhi oleh
kepemimpinan mutu kepala ruangan.

Kesimpulan

Dari beberapa penelitian tersebut didapatkan kesimpulan yaitu teradapat pengaruh


pada penggunaan metode kegiatan manajemen pelayanan keperawatan dalam meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan. Implementasi sistem manajemen mutu dapat di pengaruhi oleh
kepemimpinan mutu kepala ruangan, semakin baik komunikasi oleh perawat kepada pasien
atau keluarga pasien maka semakin baik penilaian terhadap kualitas pelayanan keperawatan.
Sumber :

Bumulo, M., Bidjuni, H., & Bawotong, J. (2017). Pengaruh Manajemen Model Asuhan
Keperawatan Profesional Tim Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Bangsal
Pria Rsud Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Keperawatan
UNSRAT, 5(2), 105437.

Pratiwi, A., Hidayat, A. A., & Agustin, R. (2016). Melalui Kepemimpinan Mutu Kepala
Ruangan (Implementation of Quality Management System of Nursing Care Through
Quality Leadership of Nurse Unit Manager) * Departemen of Nursing , Faculty of
Health Science , Muhammadiyah University of Surabaya Jl . Sutore. Ners, 11(Azwar),
1–6. e-journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/article/download/1450/pdf_6

Anda mungkin juga menyukai