Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sheilla Gabriela Leuwol

Tingkat IIIB

Pertanyaan :

5 artikel terkait peran komite keperawatan atau terkait penilaian kinerja.

Jawaban :

1. Pelaksanaan Audit Mutu Pelayanan Keperawatan di RS A Jakarta Barat

Pelaksanaan peningkatan mutu di rumah sakit masih kurang memuaskan. Masalah ini
disebabkan salah satunya adalah dengan belum terlaksana dengan baik pelaksanaan audit
keperawatan oleh komite keperawatan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pelaksanaan audit mutu profesi keperawatan di Rumah Sakit A, Jakarta Barat. Metode yang
digunakan adalah pilot study pada ruangan keperawatan dengan pelibatan dari perawat
manajer dan perawat klinis sebanyak 140 perawat. Dimulai dari tahap pengkajian,
wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan focus group disscussion, dan analisis
fishbone dengan ditemukan masalah bahwa audit profesi keperawatan yang menjadi tugas
subkomite keperawatan berpotensi di tingkatkan. Implementasi yang dilakukan adalah
pembuatan pedoman, tim auditor, tools audit dan pelaksanaan audit keperawatan. Hasil:
Pelaksanaan audit telah dilaksanakan dengan penentuan topic adalah serah terima antar
shift. Belum optimalnya pelaksanaan serah terima antar shift menjadi hasil dari pelaksanaan
audit keperawatan. Kesimpulan telah terlaksananya penyusunan pedoman audit mutu
keperawatan di RS A, terbentuknya tim auditor dan telah tersusunnya tools dalam
pelaksanaan audit keperawatan. Telah dilakukan pelaksanaan audit mutu profesi
keperawatan dengan topik serah terima antar shift dan hasilnya bahwa serah terima antar
shift berpotensi untuk dioptimalkan. Rekomendasi pengesahan pedoman audit keperawatan,
pelaksanaan audit keperawatan dengan topik sesuai dengan kebutuhan komite
keperawatan dan re-audit secara berkala. Dukungan dan komitmen dari setiap staf
manajerial serta adanya kepedulian dan komitmen dari perawat klinis dapat membangun
perubahan bagi rumah sakit.
2. Implementasi dan Prosedur Hand Over oleh PPJA untuk Memberikan Mutu
Layanan dan Keamanan Pasien
Inovasi tentang implementasi dari Hand Over oleh PPJA di Ruang St Magdalena dan St
Anna Rumah Sakit Panti Nirmala ini adalah merupakan suatu komitmen yang diharapkan
dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas handover selama pasien dalam
masa perawatan. Kompetensi seorang PPJA sangat menentukan dalam mengkoordinasikan
setiap kegiatan handover yang dilakukan selama pasien dirawat. Sosialisasi terkait inovasi
Implementasi Pelaksanaan Hand over oleh PPJA di Runag St Magdalena dan St Anna
dihadiri oleh Direktur Pelayanan, Komite Keperawatan, Kasi ASKEP, Para Kepala Unit,
Perawat Supervisi dan perawat St Magdalena dan St Anna Rumah Sakit Panti Nirmala
Malang, inovasi Implementasi Pelaksanaan Hand Over Oleh PPJA” disampaikan secara
detail guna memberikan pemahaman kepada para pemangku kebijakan Pelaksanaan
implementasi Hand Over oleh PPJA ini sangat positif karena dampak dari implementasi ini
sangat bermanfaat terhadap mutu dan safety pada pasien, sehingga dengan demikian
cakupan pelayanan keperawatan dengan pelaksanaan handover yang bermutu terdapat
hubungan kompetensi PPJA, baik aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap,
dan aspek clinical judgment dengan kualitas handover pasien.
3. Hubungan supervisi dengan penerapan budaya keselamatan pasien di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit XX
Upaya penerapan budaya keselamatan pasien bagi perawat pelaksana memerlukan peran
supervisi untuk mewujudkan keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan di rumah
sakit.

Tujuan:

Untuk mengetahui hubungan supervisi dengan penerapan budaya keselamatan pasien di


ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun 2017.

Metode:

Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 48 perawat. Alat pengumpulan
data berupa kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat.

Hasil:

Supervisi yang baik sebanyak 33 responden (69%), sedangkan penerapan budaya


keselamatan pasien yang baik sebanyak 31 responden (64, 6%). Hasil uji statistik
menggunakan Chi Square test menunjukkan bahwa ada hubungan supervisi dengan
penerapan budaya keselamatan pasien (p value= 0,006). Kesimpulan & Saran: Peran
supervisi sangat penting dalam membangun budaya keselamatan pasien, sehingga
diharapkan kompetensi supervisi dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan dapat
menerapkan aktivitas supervisi melalui program sosialisasi, mentoring, konseling, serta
penguatan peran komite kesalamatan pasien dalam melakukan survei budaya keselamatan.

4. Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik Rumah Sakit Umum Daerah


Tarakan Jakarta Pusat Tahun 2008

Latar Belakang: Perawat sebagai tenaga kesehatan mayoritas di tempat pelayanan


kesehatan, termasuk rumah sakit, mempunyai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan
karena hakikat dari asuhan keperawatan yang bersifat kontinyu, konstan, koordinatif, dan
advokatif, sehingga persiapan, pendayagunaan, distribusi, dan retensi tenaga perawat
mempunyai implikasi penting untuk kesinambungan dan tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan. Tujuan: Untuk mengetahui pola pengembangan karir perawat klinik di RSUD
Tarakan dan untuk merancang pola pengembangan karir perawat sesuai dengan peran dan
fungsinya.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara mendalam dan FGD.
Hasil: RSUD Tarakan memiliki tenaga keperawatan sebanyak 245 orang dengan
karakteristik:(1) mayoritas tenaga keperawatan berada pada kelompok umur 25-44 tahun
(77, 96%),(2) memiliki masa kerja terbesar pada kelompok> 3 tahun (61, 22%),(3) dengan
latar belakang pendidikan D III Keperawatan sebanyak 72, 24%,(4) serta PNS 41, 22%.
Pelaksanaan pengembangan karir perawat klinik tidak dilakukan berdasarkan uji
kompetensi. Komite keperawatan juga tidak menjalankan peran sebagaimana mestinya.
Kesimpulan: Pada akhir penelitian ini RSUD Tarakan direkomendasikan untuk
melaksanakan advokasi kepada pihak direksi rumah sakit untuk menetapkan peraturan
rumah sakit tentang sistem remunerasi terhadap jenjang karir keperawatan dan
mengoptimalisasi fungsi dari komite keperawatan untuk menyusun instrumen uji kompetensi
yang berhubungan dengan pengembangan karir tenaga keperawatan.

5. Studi Fenomenologi Pengalaman Komite Keperawatan dalam


Pelaksanaan Kredensial di RSUD Tugurejo Semarang

Studi Fenomenologi Pengalaman Komite Keperawatan dalam Pelaksanaan Kredensial di


RSUD Tugurejo Semarang Latarbelakang: Komite keperawatan sub kredensial mempunyai
tugas utama melakukan kredensial dan merekomendasikan hasil kredensial terhadap
kewenangan klinik bagi perawat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi
pengalaman komite keperawatan dalam pelaksanaan kredensial khususnya di RSUD
Tugurejo Semarang. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif fenomenologi.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.
Wawancara dilaksanakan pada 4 informan utama dan 3 informan triangulasi. Analisa data
dilakukan dengan teknik content analysis. Hasil: penelitian teridentifikasi enam tema tentang
gambaran pelaksanaan kredensial,meliputi 1) faktor pendukung pelaksanaan kredensial
perawat, 2) White paper sebagai pedoman dalam pelaksanaan kredensial, 3) Verifikasi data
untuk menetapkan jenjang karir, 4) menetapkan kompetensi perawat melalui assesment, 5)
prosedur pelaksanaan kredensial perawat untuk mendapatkan surat penugasan
kewenangan klinis, dan 6) faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan kredensial
perawat. Simpulan: Proses pelaksanaan kredensial terdapat perbedaan dengan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 49 tahun 2013 dalam hal kewenangan dan ranah tanggung jawab
disetiap tahapan kredensial. Perbedaan tersebut dikarenakan kebijakan internal rumah sakit
menjadi acuan dalam penyelenggaraan kegiatan kredensial perawat yang dituangkan dalam
Nursing Staf By Laws. Peneliti merekomendasikan, rumah sakit melakukan peninjauan
ulang terkait tugas dan tanggung jawab pelaksanaan kredensial berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 serta Nursing Staf by Laws sebagai dasar
pelaksanaan kredensial perawat. 

Anda mungkin juga menyukai