Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN PEMERINTAH TERKAIT JENJANG KARIR PERAWAT

Dosen : Ns. Rizkan H Djafar, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
1. Muhammad Fahri Hasan 1901070
2. Muhammad Al Fahmi Tahir 1901068
3. Maharani Desthia Putri 1901030
4. Sukma Manahapu 1901047
5. Rahmawati Inggit Yunus 1901023

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2022
A. Pengertian
Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yg lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah ada.
Pengembangan jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensinya. Salah
satu upayanya adalah pengembangan standard kompetensi, jenjang karir, dan sistem
reward. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat
memenuhi kepuasan kerja, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap
bidang profesi yang dipilihnya.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di RS
adalah :
1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana dirubah
dengan UU No. 49 tahun 1999;
2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah.
4. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik Perawat.
5. PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan.
6. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat Dan Angka
Kreditnya.
Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap perawat
dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan kompetensinya, hubungan
kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya, pengembangan dan peningkatan karir serta
sistem penghargaan sesuai kinerja berdasakan jenjang karir.
C. Tujuan pengembangan jenjang karir perawat
Tujuan penerapan dan perkembangan jenjang karir perawat
1. Meningkatnya praktik asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien/keluarga.
2. Meningkatnya kemampuan kepemimpinan individu perawatan.
3. Mendorong pengembangan pribadi dan profesional.
4. Memfasilitasi pengembangan karir perawat.
5. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang telah ditetapkan.
6. Mendukung program retensi dan rekruitmen staf
7. Menata sistem remunerasi sesuai dengan prestasi kerja.
8. Meningkatkan moral kerja, motivasi, dan kepuasan kerja staf keperawatan.
D. Prinsip-prinsip sistem pengembangan karir
1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III Keperawatan sampai
dengan tahun 2010. Tahun 2010 kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari
S-1 Keperawatan.
2. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan sesuai
lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya
pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan keperawatan.
4. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan
karirnya sampai jenjang yang paling atas.
5. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel terhadap
tugas serta terkait dengan sistem penghargaan.
6. Pimpinan tertinggi RS Bhakti Yudha harus mempunyai komitmen yang tinggi
terhadap sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat
dijamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal, Bedah,
Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa.
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup keperawatan adalah membantu individu untuk bereaksi secara positif
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari termasuk dalam menghadapi kematian dan
masalah kesehatan atau penyakit, baik yang nyata maupun yang mungkin akan timbul,
serta penanganannya. (Mitchel, 1997)
Ruang lingkup perawat profesional :
1. Supervisi perencaan dan tindakan perawatan pasien secara menyeluruh.
2. Mengamati, mengintervensi,dan mengevaluasi keluhan pasien, baik secara mental
maupun fisik.
3. Melaksanakan intruksi dokter tentang obat–obatan dan pengobatan yang akan di
berikan
4. Mengawasi anggota tim kesehatan yang memberikan pelayanan perawatan kepada
pasien.
5. Melaksanakan prosedur dan eknik perawatan, khususnya pada tindakan yang
membutuhkan keputusan, penyesuaian dan pertimbangan berdasarkan data teknis.
6. Memberikan bimbingan kesehatan dan partisipasi dalam pendidikan kesehatan.
ANALISA JURNAL 1

Judul jurnal Hubungan penerapan jenjang karir perawat dengan mutu


pelayanan keperawatan di rs paru jember
Kata kunci Jenjang Karier Perawat, Kualitas Layanan, Keperawatan
Penulis jurnal Dwi Inkammaning Tyas1, Asmuji 2, Cahya Tribagus Hidayat
Latar belakan masalah Undang – undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
mengamanatkan bahwa profesi perawat harus memberikan
pelayanan keperawatan yang bermutu dan aman bagi pasien.
Komitmen pimpinan RS dan menejer keperawatan penting
terhadap peningkatan SDM keperawatan yang nantinya akan
berdampak pada mutu pelayanan keperawatan.
Tujuan penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan
jenjang karir perawat dengan mutu pelayanan keperawatan di RS
Paru Jember.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode korelasional dengan sample sebanyak 89 responden.
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Simple
Random Sampling dengan teknik analisis data menggunakan uji
spearman rho.
Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan jenjang karier
perawat pada perawat sebagian besar telah opimal (62,9%) dan
kualitas pelayanan keperawatan mayoritas adalah baik (92,1%).
Kelebihan penelitian

Kekurangan penelitian

Manfaat penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan jenjang karir telah
optimal namun diperlukan upaya yang lebih dan dukungan
manajemen rumah sakit dalam mengatur pola penjenjangan
karier. Serta perlu adanya evaluasi menggunakan standar yang
baku dalam menilai kualitas layanan keperawatan di rumah sakit.
ANALISA JURNAL 2

Judul jurnal Jenjang karir perawat di rumah sakit umum daerah meuraxa
kota banda aceh
Kata kunci perawat, perawat klinis, jenjang karir
Penulis jurnal Ade Sausan ; Muhammad Yusuf
Latar belakan masalah Karir merupakan salah satu deretan posisi yang sedang
ditempati
oleh seseorang dalam perjalanan usianya. Jenjang karir
merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme sesuai dengan bidang pekerjaan melalui
peningkatan kompetensi. Jenjang karir bisa berdampak baik
kepada perawat, pasien dan juga rumah sakit.
Tujuan penulisan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
jenjang karir perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
Kota Banda Aceh.
Metodologi penelitian Jenis Penelitian dengan pendekatan deskriptif eksploratif.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non
probability sampling dengan total sampling dengan jumlah
sampel 36 responden. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner baku dari menkes yang sudah dimodifikasi oleh
peneliti dengan motede
analisis univariat.
Hasil penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa 63,9% perawat dengan
perawat klinis I masih belum melakukan kompetensi sesuai
dengan level karir yaitu perawat klinik I.
Kelebihan penelitian

Kekurangan penelitian
Manafaat penelitian Direkomendasikan kepada perawat untuk lebih meningkatkan
kompentensi sesuai dengan level jenjang karir sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota BandaAceh.
A. Kesimpulan
Pengembangan jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensinya. Salah
satu upayanya adalah pengembangan standard kompetensi, jenjang karir, dann sistem
reward. Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat
memenuhi kepuasan kerja, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap
bidang profesi yang dipilihnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai