Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kwalitas pelayanan keperawatan dirasakan

sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu

pelayanan keperawatan ini perlu mendapat prioritas utama dalam

pengembangan kemasa depan. Perawat harus mau mengembangkan ilmu

pengetahuannya dan berubah sesuai tututan masyarakat, dan menjadi tenaga

perawat yang professional.

Sejauh dengan makin berkembangnya tingkat pendidikan dan keadaan

sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan masyarakat akan kesehatan

tampak makin meningkat pula. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan

tersebut tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan kecuali menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. (pratiwi & Muhlisin, 2008)

Syarat pelayanan kesehatan yang baik banyak macamnya, salah satu

diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang amat penting adalah

menyangkut mutu pelayanan. Perubahan yang terjadi terus menerus dalam

sistem pelayanan kesehatan sebagai akibat perkembangan IPTEK, menuntut

adanya pembaharuan dalam keperawatan terutama dalam pengelolaan asuhan

keperawatan (Hartanto, 2009)

Pelayanan keperawatan yang terorganisir, memerlukan perawat manejer

atau administrator yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan

kompetensi pada semua aspek manajemen. Perawat manejer siap terhadap

perubahan dan mampu menghadapi tantangan dari lingkungan yang selalu

berubah dan menggalang sistem pendukung untuk yang lain.

1
Manajemen Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan salah

satu upaya meningkatkan praktek pelayanan keperawatan di rumah sakit.

Penerapan MPKP di rumah sakit bermacam-macam disesuaikan situasi dan

kondisi Rumah Sakit. Ada MPKP pemula yan dikenal dengan metode tim yaitu

pemberian asuhan keperawatan secara total kepada sekelompok pasien yang

telah ditentukan, dan MPKP yaitu metode pemberian asuhan keperawatan

komprehensif yang merupakan aplikasi dan model praktek keperawatan

profesional atau yang disebut model keperawatan primer (Marquis & Hoston,

2010).

Hasil penelitian tim keperawatan medikal bedah UI (2001), menyimpulkan

bahwa model praktik keperawatan memberikan dampak positif terhadap

kepuasan pasien, keluarga dan perawat, selain itu MPKP juga berdampak

terhadap kepuasan kerja professional lain, dalam penelitian ini adalah dokter

yang menyimpulkan bahwa dokter lebih puas bekerjasama dengan perawat

pada model praktek keperawatan professional daripada model yang tidak

professional.

Penerapan model praktek keperawatan professional dalam pemberian

asuhan keperawatan pada pasien membutuhkan suatu metode, dan sistem

tertentu termasuk saran sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang

memadai, misalnya kualifikasi SDM keperawatan harus ada perawat

professional yaitu perawat yang berkualifikasi sarjana keperawatan dengan

jumlah yang sesuai yaitu minimal 5 orang dalam satu ruang, peralatan yang

sesuai yaitu perbandingan alat dan pasien yang mendekati standar dan ilmu

tentang menejerial yaitu pengetahuan tentang cara penerapan MPKP bagi

jajaran direktur, kepala bidang keperawatan, kepala ruangan dan perawat

pelaksana. (Pratiwi & Muhlisin, 2010).

2
Berdasarkan hal tersebut diatas kami mahasiswa program profesi ners

STIKES Tanawali Persada Takalar melaksanakan praktek dengan lingkup

manajemen keperawatan rumah sakit

B. Tujuan Praktik

1. Tujuan umum

Setelah menyelesaikan kegiatan praktek, mahasiswa mampu

mengidentifikasi dan mengenal masalah-masalah manejemen keperawatan

minimal ditingkat Ruang Perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga

Daeng Ngalle Takalar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengkaji atau mengidentifikasi dengan baik masalah manejemen

ruangan dengan menggunakan format kuesioner yang ada.

b. Memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, untuk

dilakukan intervensi sesuai dengan metode prioritas yang tepat.

c. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan strategi intervensi

yang berbasis pada masalah ruangan (plan of Action).

d. Melakukan tindakan (Action) dengan benar sesuai dengan masalah

keperawatan yang telah ditemukan.

e. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

C. Manfaat praktik

1. Bagi ruangan

Melalui praktik ini mahasiswa praktek profesi manajemen dapat membantu

perawat yang bertugas di Ruang Perawatan Mawar BLUD RSUD H.

Padjonga Daeng Ngalle Takalar untuk menyelesaikan masalah yang

bersifat tekhnis operasional dari suatu aspek manajemen pelayanan

keperawatan tertentu yang dapat meningkatkan mutu pelayanan

3
keperawatan secara umum yang akhirnya dapat meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

2. Bagi institusi

Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa

secara aktif dalam kegitan administrasi dan manajemen Rumah Sakit

khususnya di ruangan rawat.

3. Bagi mahasiswa praktik profesi manajemen

Mempunyai pengalaman dan pengetahuan nyata dalam mengintegrasikan

ilmu-ilmu administrasi/manajemen keperawatan pada tatanan nyata di

Ruang Perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar

sehingga timbul percaya diri.

D. Ruang lingkup kegiatan

1. Pelaksanaan kegiatan praktik manajemen keperawatan

2. Pengelolaan dan evaluasi manajemen pelayanan keperawatan yang

meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

3. Pengelolaan asuhan keperawatan dengan kegiatan supervisi.

E. Tempat dan waktu

Praktik profesi manajemen keperawatan dilaksanakan 3 minggu dimulai

pada tanggal 5 September sampai 24 September di ruang perawatan mawar

BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar.

F. Tahap pelaksanaan

1. Tahap orientasi

a. Perkenalan dengan kepala bidang perawatan, kepala ruangan perawatan

mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Takalar didampingi

oleh CI Institusi.

4
b. Diskusi dengan kepala bidang keperawatan, kepala ruangan, wakil

kepala ruangan dan staf di ruangan perawatan mawar BLUD RSUD H.

Padjonga Daeng Ngalle Takalar.

c. Mengumpulkan data-data terhadap input, proses dan output dari aspek

manajemen keperawatan yang akan dikaji di Ruang Perawatan mawar.

2. Tahap identifikasi permasalahan

a. Mengidentifikasi permasalahan yang diperoleh dari hasil pengkajian

b. Mengidentifikasi permasalahan dengan pembuatan dan penyebaran

kuesioner, perumusan masalah dan presentasi hasil kuesioner.

3. Tahap pemecahan masalah dan implementasi

a. Melakukan analisa data

b. Penentuan prioritas masalah aspek kajian manajemen dari input proses

dan output yang telah disepakati bersama staf di ruang perawatan

mawar, yang dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan seleksi altenative

pemecahan masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

mencakup apa, siapa, berapa lama, tujuan yang akan dicapai.

c. Pembuatan rencana kegiatan (Plan Of Action) dengan

mempertimbangkan biaya, waktu, sarana dan kebijakan yang tersedia di

rumah sakit.

d. Presentasi dan sosialisasi kegiatan

e. Tahap evaluasi.

4. Tahap pembuatan laporan dan presentasi hasil

a. Presentasi hasil akhir dan praktik profesi manajemen

b. Penyerahan laporan pelaksanaan praktik profesi manajemen pada

rumah sakit dan pembimbing.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Falsafah dan tujuan umum rumah sakit

1. Visi

Rumah sakit umum daerah dengan pelayanan terbaik di kawasan selatan

provinsi sulawesi selatan tahun 2016.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan spesialistik dan subspesialistik terbanyak

b. Memberikan pelayanan menyeluruh yang berkualitas dan terjangkau

kepada masyarakat

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dalam

mendukung pelayanan di BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kab. Takalar

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan,

mandiri, dan sejahtera

3. Motto

“kepercayaan anda adalah semangat kerja kami”

B. Falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan

1. Visi bidang perawatan

Terwujudnya pelayanan prima dalam asuhan keperawatan profesional

di RSUD Takalar

2. Misi bidang keperawatan


 Meningkatkan kualitas SDM keperawatan melalui sistem

pendidikan yang berkelanjutan

6
 Memberikan pelayanan prima berdasarkan standar asuhan

keperawatan
 Pengadaan fasilitas alat kesehatan disetiap unit keperawatan

menunjang pelayanan

C. Sumber Daya Manusia

BLUD rumah sakit umum daerah H. Padjonga daeng ngalle

sekarang ini telah memiliki SDM (profesional) yang memadai untuk

memberikan pelayanan di rumah sakit dan telah ada standarisasi pelayanan

kesehatan yang meningkatkan kinerja rumah sakit. Adapun sumber daya

manusia yang dimiliki BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle yang

lebih jelasnya seperti pada tabel berikut :

Jumlah Jumlah tenaga


No Total Nama
Instalasi/Unit Tempat perawat/bidan
. Perawat KARU
tidur PNS Sukarela

1. Bidang perawatan 0 1 3 4 -

2. Rekam Medik 0 1 0 1 -

3. VIP Sakura 4 6 6 12 Hj. Saenab

B,S.Kep

4. VIP Melati 5 6 10 16 Lasmijah

Muchtar,

S.Kep.Ns

5. VIP Anggrek 10 7 9 16 Hj.Silvia

Cahyani,S.

Kep

7
6. P. Askes Dahlia 22 7 16 23 Zaenab. K,

S.Kep.Ns

7. P. Askes Tulip 22 8 16 24 Mastia.S.

Kep.Ns

8. P. Anak (Asoka) 30 7 12 19 Rosmiati

Hikmah,S.

Kep.Ns

9. P. KIA (Seruni) 32 22 22 44 Hj.Fadhliy

ah.M,

S.ST

10. P. Palem 35 6 15 21 St.Hadaria

h, Amk

11. PI (Cempaka) 27 6 14 20 Hj.Sohrah

S.Kep.Ns

12. PII (Mawar) 28 6 10 16 Hj.Sarpiah

, S.Kep.Ns

13. PIII (Flamboyan) 23 6 13 19 Hj.

Rosmida

Rasyad,S.

Kep

14. UGD 18 10 22 32 Hj.Kartini,

S.Kep.Ns

15. ICU 8 19 1 20 Sukina,S.

Kep.Ns

16. Poli KIA 2 4 13 17 Rahmaniar

S.ST

8
17. Poli Anak 1 3 0 3 Aisyah

Nappa,S.K

ep

18. Poli Umum 1 2 1 3 Hj.Suswati

, Amk

19. Poli Mata 1 3 1 4 Hasliah

Hasyim,S.

Kep.Ns

20. Poli Gigi 0 6 4 10 Hj.Yariani

21. Poli THT 1 4 1 5 Hj.

Nursula,

S.Kep

22. Poli Syaraf 1 3 1 4 Hj.

Syamsidar

, Amk

23. Poli Jiwa 0 2 1 3 Nurhaedah

, S.Kep.Ns

24. Poli Interna 1 2 5 7 Hj.

Budiati,S.

Kep

25. Poli Bedah 2 3 2 5 Hj Asmah

26. Poli Kulit dan 2 3 0 3 Musnaeni,

Kelamin S.Kep

27. Poli Orthopedi 1 4 2 6 Sulfiana

Nurdin,S.

Kep

9
28. OK 0 9 0 9 Hj.Rahma

wati,S.Kep

29. UTDRS 1 1 9 10 -

TOTAL 278 167 209 375

Jumlah Tenaga perawat dan bidan berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan

Jenis Kelamin
No. Pendidikan Jumlah
P L

1. SPK 5 1 6

2. SPRG - - -

3. D I Kebidanan - - -

4. DIII Keperawatan 113 10 123

5. DIII GIGI 8 - 8

6. DIV GIGI 1 - 1

7. DIII Anastesi - 1 1

8. DIII Kebidanan 51 - 51

9. DIV Kebidanan 8 - 8

10. DIV Keperawatan 2 - 2

11. S1 Keperawatan 41 17 56

12. Ners Keperawatan 83 35 116

13. S2 Keperawatan 3 - 3

Jumlah 315 64 375

10
Data ketenagaan perawat BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar

STATUS

No. UNIT KERJA KETENAGAAN JUMLAH

PNS MAGANG

1. Bidang 1 3 4

perawatan

2. Rekam medik 1 0 1

3. VIP Sakura 6 6 12

4. VIP Melati 6 10 16

5. VIP Anggrek 7 9 16

6. P. Askes Dahlia 7 16 23

7. P. Askes Tulip 8 16 24

8. P. Anak (Asoka) 7 12 19

9. P. KIA (Seruni) 22 22 44

10. P. Palem 6 15 21

11. PI (cempaka) 6 14 20

12. PII (Mawar) 6 10 16

13. PIII (Flamboyan) 6 13 19

14. UGD 10 22 32

15. ICU 19 1 20

16. Poli KIA 4 13 17

17. Poli Anak 3 0 3

18. Poli Umum 2 1 3

19. Poli Mata 3 1 4

11
20. Poli Gigi 6 4 10

21. Poli THT 4 1 5

22. Poli Syaraf 3 1 4

23. Poli Jiwa 2 1 3

24. Poli Interna 2 5 7

25. Poli Bedah 3 2 5

26. Poli Kulit dan 3 0 3

Kelamin

27. Poli Orthopedi 4 2 6

28. OK 9 0 9

29. UTDRS 1 9 10

Jumah 167 209 375

Jumlah tenaga perawat ruangan per shift BLUD RSUD H. Padjonga Dg.

Ngalle Kab. Takalar.

Jadwal Dinas

No. Instalasi/Unit Pagi Sian Malam Libur Jumlah

1. PI (cempaka) 9 4 4 4 21

2. PII (Mawar) 6 4 3 3 16

3. PIII 7 4 4 4 19

(Flamboyan)

4. P. Anak 8 4 4 4 20

(Asoka)

5. P. KIA 15 9 9 9 42

(seruni)

12
6. P. Palem 8 4 4 4 22

7. P. Tulip 4 4 4 4 22

8. P. Dahlia 4 4 4 4 22

9. VIP Sakura 4 3 3 3 13

10. VIP Anggrek 6 4 4 4 18

11. VIP Melati 5 4 4 4 17

12. UGD 11 8 8 8 35

13. ICU 8 4 4 4 20

14. Poli KIA 18 - - - 18

15. Poli Anak 3 - - - 3

16. Poli Umum 3 - - - 3

17. Poli Mata 4 - - - 4

18. Poli Gigi 9 - - - 9

19. Poli THT 4 - - - 4

20. Poli Syaraf 4 - - - 4

21. Poli Jiwa 3 - - - 3

22. Poli Interna 8 - - - 8

23. Poli Bedah 5 - - - 5

24. Poli Kulit 3 - - - 3

dan Kelamin

25. Poli 4 - - - 4

Orthopedi

26. OK 10 Pagi + on call

27. UTDRS 3 2 2 2 9

28. Bidang 3 - - - 3

Keperawatan

13
29. Rekam 0 - - - 0

Medik

Jumlah 191 62 61 61 375

Persyaratan, kualifikasi Tenaga Keperawatan Di Unit Kerja Tertentu

No. Unit Kerja Pendidikan Pelatihan Ket.

Formal

1. UGD DIII Keperawatan BTCLS 1. Sertifikat

S1 Keperawatan EKG BTCLS

Perawatan berlaku s/d

Luka 3 tahun

2. Ketenagaan

UGD adalah

PNS

2. ICU DIII Keperawatan Pelatihan ICU Ketenagaan ICU

S1 Keperawatan EKG adalah PNS

3. OK DIII Keperawatan BSSN Ketenagaan OK

S1 Keperawatan adalah PNS

4. KIA DI Kebidanan APN

DIII Kebidanan

5. Perinatologi DIII Kep./Keb NICU

DI Kebidanan RJP

S1 Keperawatan Askep BBLR

6. Perawatan DIII Keperawatan Pelayanan prima Sertifikat

Interna S1 Keperawatan K3 penerapan BTCLS

Askep EKG berlaku s/d

3 tahun

14
7. Perawatan DIII Keperawatan Pelayanan prima

Bedah S1 Keperawatan K3 penerapan

Askep EKG

Perawatan Luka

D. Sarana dan prasarana

SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

Gedung kantor berlantai dua 1 Unit

Gedung bedah central 1 Unit

Gedung ICU 1 Unit

Gedung farmasi (Apotik Askes, JKM, dan JKD) 1 Unit

Gedung PONEK 1 Unit

Gedung Unit Gawat Darurat 1 Unit

- Bagian Non-Bedah

- Bagian Bedah

Gedung poliklinik meliputi : (Gedung Poliklinik Sementara Di Renovasi)

 Poli Umum 1 Unit

 Poli interna 1 Unit

 Poli bedah 1 Unit

 Poli kebidanan & kandungan 1 Unit

 Poli anak 1 Unit

 Poli gigi 1 Unit

 Poli THT 1 Unit

15
 Poli Mata 1 Unit

 Poli Syaraf 1 Unit

 Poli Jiwa 1 Unit

 Poli Bedah Orthopedi dan Anastesi 1 Unit

 Ruangan rekam medis 1 Unit

 Unit Fisiotherapi 1 Unit

 Gedung Perawatan Umum 5 Unit

 Gedung perawatan kebidanan 1 Unit

 Gedung perawatan VIP A 10 Kamar 3 Unit

(Tempat tidur)
 Gedung perawatan VIP B 5 Kamar (tempat

tidur)
 Gedung perawatan VIP C 4 Kamar (Tempat

Tidur)

 Gedung perawatan kelas 1 2 Unit

 Instalasi Gizi (Dapur) 1 Unit

 Instalasi BDRS 1 Unit

Kamar jenazah 1 Unit

 Rumah dinas kepala RS 1 Unit

 Rumah dinas dokter spesialis 4 dasar 9 Unit

 Gedung ISPRS 1 Unit

 Mushallah/mesjid 1 Unit

 Gedung pembakaran limbah medik 1 Unit

 Mobil ambulance 4 Unit

 Tempat tidur 249 Unit

Sumber : Data Bagian umum RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

16
RSUD H. Padjonga daeng ngalle kab. Takalar tahun 2016

mempunyai 249 tempat tidur tersebar pada 12 (dua belas) perawatan, ICU,

Ponek, dan IGD, yaitu :

N GEDUNG KELAS Total


NON
O VIP I II III KELAS

1 PI (Cempaka) - 5 6 16 - 27

2 PII (Mawar) - 5 8 16 - 29

3 PIII - 2 4 18 - 24

(Flamboyan)

4 PIV (Asoka) - 4 10 18 - 32

5 PV (Palem) - - - 33 - 33

6 KIA (Seruni) - 4 5 24 - 33

7 VIP A 10 - - - - 10

(Anggrek)

8 VIP B (Melati) 5 - - - - 5

9 VIP C (Sakura) 4 - - - - 4

10 ICU - - - - 8 8

11 Perawatan Tulip - 22 - - - 22

12 Perawatan - 22 - - - 22

Dahlia

SUBTOTAL 19 64 33 125 8 249

13 IGD - - - - 19 19

14 PONEK - - - - 6 6

TOTAL 19 20 33 125 25 274

Sumber: Rekam Medik RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle

17
E. Pelayanan Kesehatan Meliputi :

1. Pelayanan Medik Umum


 Poliklinik Umum

 Poliklinik Gigi & Mulut

 Unit Gawat Darurat

 Bedah

 Non bedah

2. Pelayanan Medik Spesialistik

a. Pelayanan Medik Spesialistik :


 Poliklinik Penyakit Dalam

 Poliklinik Bedah

 Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

 Poliklinik Kesehatan Anak

 Poliklinik THT

 Poliklinik Mata

 Poliklinik Saraf

 Poliklinik Jiwa

 Poliklinik Orthopedi dan Anesthesi

b. Intalasi Bedah Sentral :

Pelayanan Sab Spealistik


 Dokter Spesialis Bedah Digestif

 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi

c. Intalasi ICU

d. Pelayanan Penunjang Medik :


 Instalasi Radiologi

 Instalasi Laboratorium

18
 Instalasi Gizi

 Instalasi Farmasi

 Instalasi Rehabilitasi Medik/Fisioterapi

 Ruang Jenasah

 Instalasi Kendaraan Medik (Ambulance)

 Instalasi BDRS

F. Kelengkapan dalam ruangan perawatan mawar

Tabel I

Fasilitas alat kesehatan ruang perawatan mawar RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

NO Nama Alat Jumlah Kondisi

Baik Rusak

1 Oksigen 4 √

2 Tensimeter 3 √

3 Suction 1 √

4 Penlight - -

5 Mesin EKG 1 √

6 Tabung Oksigen Disesuaikan √

7 Nasal Oksigen Disesuaikan √

8 Thermometer 2 √

9 Gunting Verban 1 √

10 Gunting Jaringan 1 √

11 Korentang 1 √

12 Set ganti balutan 1 √

13 Bengkok 1 √

14 Alat ukur TB - -

15 Alat ukur BB 2 √ √

19
16 Sterilisator 1 √

17 Bak instrumen 1 √

18 Nirbecen 1 √

19 Tromol kecil 1 √

Tabel 2

Fasilitas Alat

Ruang perawatan mawar RSUD H.padjonga Dg.Ngalle

No Nama Fasilitas Jumlah

1. Gorden panjang 6

2. Seprai Disesuaikan

3. Rak laci kecil 4

4. Washlap -

Tabel 3

Fasilitas Alat Rumah Tangga

Ruang perawatan mawar RSUD H. padjonga Dg. Ngalle

No Nama fasilitas Jumlah

1 Kursi roda 4

2 Meja ,lemari besar, lemari kecil 29

3 Standar infuse 28

4 Troli EKG 1

5 Dorongan oksigen 4

6 Dispenser -

7 Baki 1

20
8 Tempat sampah pasien non medis 18

9 Tempat sampah medis 3

10 Standar map 16

11 Mistar stanlis 1

12 Hecter besar 2

13 Hecter kecil 1

14 Pelubang kertas 2

15 Typex 1

16 Jam dinding 2

17 Iphone 1

18 Tv 4

19 Kulkas 4

20 Kipas 9

G. Pengkajian dan analisis manajemen keperawatan ruang perawatan

mawar RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Kab. Takalar.

Pada praktek manajemen keperawatan oleh mahasiswa ners

dilakukan pengkajian terhadap pelaksanaan pelayanan keperawatan yang

ada di ruang perawatan mawar dengan metode wawancara, diskusi,

observasi kusioner yang melibatkan kepala ruangan dan perawat

pelaksana.

21
Komposisi tenaga keperawatan di ruang perawatan mawar.

No Klasifikasi Jumlah

1 S1+ Ners 7

2 S1 3

3 D3 6

4 Mahasiswa praktek 10

H. Gambaran umum BOR

BOR PASIEN

BOR pasien di ruang perawatan mawar

Selasa,13 September 2016

Kls I

A, B
N Kls Kls Kls Kls Kls
Shift dan BOR
o II A II B III A III B III C
Isolas

1 Pagi 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 14/29x100

(3 ( 2 ( 3 ( 3 ( 6 ( 4 =48 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

2 Sore 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 13/29x100

(3 ( 2 ( 3 ( 3 ( 6 ( 5 =45 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

22
3 Mala 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 13/29x100

m (3 ( 2 ( 3 ( 3 ( 6 ( 5 =45 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

Rabu,14 September 2016

Kls I

A, B
N Kls Kls Kls Kls Kls
Shift dan BOR
o II A II B III A III B III C
Isolas

1 Pagi 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 12/29x100

(3 ( 4 ( 3 ( 3 ( 6 ( 4 =41 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

2 Sore 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 15/29x100

( 3 (3 (3 (1 ( 6 ( 4 =52 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

3 Mala 3 bed 4 bed 4 bed 6 bed 6 bed 6 bed 17/29x100

m (3 ( 1 ( 3 ( 1 ( 6 ( 4 = 58 %

koson koson koson koson koson koson

g) g) g) g) g) g)

23
Jumlah BOR
 48% + 45% + 45% = 138 = 46

3 3
 41% + 52% + 58% = 151 = 50,3

3 3
 46 + 50,3 = 96,3 = 48,15%

2 2

Keterangan :

1. Total BOR selama 2 hari 48,15 %

2. Rata-rata jumlah pasien selama 1 hari (96:6) = 16 orang

I. Gambaran umum perhitungan kebutuhan perawat berdasarkan

derajat ketergantungan menurut douglas.

Tabel 1

Kebutuhan tenaga perawat diruang perawatan mawar

Tanggal 13 September 2016

Derajat Kebutuhan tenaga perawat

Ketergantungan P S M Total

Total care 1 x 0,36 = 1 x 0,30 = 1 x 0,20 0,86

0,36 0,30 =0,20

Partial care 4 x 0,27 4 x 0,30 4 x 0,20 3,08

=1,08 =1,2 =0,8

Minimal Care 3 x 0,51 3 x 0,42 3 x 0,21 3,42

=1,53 =1,26 =0,63

Total 2,97 2,76 1,63 7,36

24
Kesimpulan :

Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan

Dinas pagi : 3 orang

Dinas sore : 3 orang

Dinas malam : 2 orang

Kepala ruangan : 1 orang

Perawat primer :2 orang

Perawat libur (cadangan) : 2 orang

Jumlah : 13 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan selama 1 hari yaitu 8 orang di

bagi dalam 3 sift ditambah kepala ruangan 1 orang, perawat primer 2

orang dan perawat yang libur (cadangan) 2 orang jadi jumlah perawat

dalam sehari adalah 13 orang . Sedangkan perawat yang bertugas

setiap harinya di perawatan mawar yaitu

Dinas pagi : 4 orang

Dinas sore : 3 orang

Dinas malam :3 orang

Kepala ruangan : 1 orang

Perawat primer : 2 orang

Libur : 3 orang

Jumlah : 16 orang

Ini berarti jumlah perawat yang bertugas di perawatan mawar melebihi

jumlah perawat yang di butuhkan .

25
Tabel 1

Kebutuhan tenaga perawat diruang perawatan mawar

Tanggal 14 September 2016

Derajat Kebutuhan tenaga perawat

Ketergantungan P S M Total

Total care 1 x 0,36 1 x 0,30 1 x 0,20 0,86

=0,36 =0,30 =0,20

Partial care 3 x 0,27 7 x 0,30 7 x 0,20 4,31

=0,81 =2,1 =1,4

Minimal Care 2 x 0,51 1 x 0,42 2 x 0,21 1,86

=1,02 =0,42 =0,42

Total 2,19 2,82 2,02 7,03

Kesimpulan :

Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan

Dinas pagi : 2 orang

Dinas sore : 3 orang

Dinas malam : 2 orang

Kepala ruangan : 1 orang

Perawat primer :2 orang

Perawat libur (cadangan) : 2 orang

Jumlah : 12 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan selama 1 hari yaitu 7 orang di

bagi dalam 3 sift ditambah kepala ruangan 1 orang, perawat primer 2

orang dan perawat yang libur (cadangan) 2 orang jadi jumlah perawat

dalam sehari adalah 12 orang . Sedangkan perawat yang bertugas

setiap harinya di perawatan mawar yaitu

26
Dinas pagi : 4 orang

Dinas sore : 3 orang

Dinas malam :3 orang

Kepala ruangan : 1 orang

Perawat primer : 2 orang

Libur : 3 orang

Jumlah : 16 orang

Ini berarti jumlah perawat yang bertugas di perawatan mawar melebihi

jumlah perawat yang di butuhkan .

J. Analisis SWOT Ruang perawatan mawar

Strength/Kekuatan Weeknees/Kelemahan
 Rumah sakit berada di lokasi  Tidak adanya kotak saran/suara
strategis tingkat kepuasan pasien
 Badan layan umum diruangan.
 Terdapat tenaga keperawatan  SOP diruang belum di revisi
dan banyak tenaga medis selama bebih dari 5 tahun.
profesional dari berbagai  Tidak adanya pengklasifikasian
disiplin ilmu. pasien pada tingkat
 Tenaga keperawatan diruangan ketergantungan (minimal,
perawatan mawar sebanyak 16 parsial, total )
orang dengan tingkat  Tidak adanya nomor bed yang
pendidikan S1+Ners, S1 dan D3 bersifat permanen.
termasuk kepala ruangan.  Tidak terdapatnya format
 Ada kebijakan kepala ruangan discargeplenning pada buku
dalam pengadaan alat dan status pasien.
bahan secara berkala.  Kurang terdapatnya informasi-
 Jumlah kapasitas tempat tidur informasi HE secara tertulis

27
yang digunakan sekarang yang tertempel didinding.
sebanyak  Tidak adanya struktur
 Sitem operan dalam ruangan organisasi di ruangan secara
belum maksimal tertulis dan dipajang didinding.
 Ada kebijakan dari manajemen
rumah sakit untuk mengikuti
pelatihan khusus perawat
pelaksana contohnya BTCLS,
pasien savetym MPKP.
Opportunity/Peluang Threat/ancaman
 Ada kebijakan dari rumah sakit  Masih adanya keterbatasan
bagi perawat untuk melanjutkan fasilitas berupa sarana dan
pendidikan. prasarana yang tersedia diruang
 Ada hubungan kerja sama perawat memungkinkan
dengan lembaga atau institusi keterbatasan pelaksaan prosedur
pendidikan kesehatan. yang tersedia menyebabkan
 Kebijakan rumah sakit untuk kurangnya bentuk pelayanan
meningkatkan pelayanan yang diberikan
kesehatan.  Semakin tinggi tingkat
 Melaksanakan pelayanan pengetahuan masyarakat akan
kesehatan kepada masyarakat berdampak pada tuntutan mutu
dalam bentuk promotif, pelayanan yang optimal
preventif, kuratif dan khususnya pelayanan
rehabilitative. keperawatan.
 Mahasiswa profesi ners yang
melakukan praktek manajemen
keperawatan.

28
BAB III

PENGKAJIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN KEPERAWATAN

RUANG PERAWATAN MAWAR

A. Pengkajian

Pada praktik manajemen keperawatan dilakukan pengkajian pada fungsi

manajemen keperawatan yang berfokus pada fungsi-fungsi manajemen.

Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 10-16 agustus 2016, dengan

menggunakan metode pembagian kuesioner, wawancara, diskusi, dan

observasi yang melibatkan kepala ruangan dan perawat pelaksana yang

ada di perawatan mawar. Adapun hal-hal yang dikaji oleh mahasiswa

praktik profesi manajemen keperawatan antara lain fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengetahuan perawat tentang

MPKP serta kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

B. Hasil pengkajian dan analisa

1. Identifikasi masalah SDM perawat ruang mawar

a. Pendidikan terakhir

Tabel 3.1

Distribusi perawat berdasarkan pendidikan di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016


Kriteria Jumlah Presentase
DIII 6 37.5
S1 3 18.75
S1 NERS 7 43.75
Total 16 100%

Sumber : Data Primer 2016

29
Berdasarkan tabel diatas didapatkan data bahwa pendidikan

perawat di mawar dimana D3 sebanyak 6 orang (37.5%), S1

sebanyak 3 orang (18.75%), Ners sebanyak 7 orang (43.75 %).

Tabel 3.2

Distribusi perawat berdasarkan lama bekerja di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016

Lama Bekerja frekuensi %

< 5 tahun 6 37.5

5 tahun 2 12.5

6-10 tahun 3 18.75

>10 tahun 5 31.25

Total 16 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh sebanyak 16 orang, lama bekerja <5 tahun

sebanyak 6 orang (37.5%) yang lama bekerjanya 5 tahun, sebanyak

2 orang (12.5%) yang lama bekerjanya 6-10 tahun dan sebanyak 3

orang (18.75%) yang lama bekerjanya >10 tahun sebanyak 5 orang

(31.25%).

30
Tabel 3.3

Distribusi perawat berdasarkan status kepegawaian di ruang

perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kabupaten Takalar tahun 2016

Status kepegawaian Frekuensi %

PNS 6 37.5 %

Non PNS 10 62.5 %

Total 16 100%

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh sebanyak 6 orang (37.5 %) status kepegawaian

PNS, dan 10 orang (62.5 %) status kepegawaian non PNS.

Tabel 3.4

Distribusi perawat berdasarkan jabatan ruangan di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016

Jabatan Ruangan Frekuensi %

Kepala Ruangan 1 6.25 %

PP 2 12.5 %

PA 13 81.25 %

Total 16 100 %

Sumber : Data Primer 2016

31
Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh jabatan diruangan 1 orang (6.25%) kepala

ruangan 2 orang (12.5 %) perawat primer dan 13 orang (81.25%)

perawat assosiet.

Tabel 3.5

Distribusi perawat berdasarkan pelatihan yang pernah diikuti di

ruang perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kabupaten Takalar tahun 2016

Pelatihan Frekuensi %

Ya 11 68.75%

Tidak 5 31.25%

Total 16 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh 5 orang (25 %) perawat yang mengatakan

pernah mengikuti pelatihan dan yang tidak pernah mengikuti

pelatihan sebanyak 15 orang (75 %).

32
Tabel 3.6

Distribusi perawat berdasarkan planning di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016

Planning %

Ya 87 %

Tidak 13 %

Total 100 %

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan

bahwa data yang diperoleh 13 % yang menjawab tidak dan

sebanyak 87 % yang menjawab Ya.

Tabel 3.7

Distribusi perawat berdasarkan pengorganisasian di ruang

perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kabupaten Takalar tahun 2016

Pengorganisasian %

Ya 96%

Tidak 4%

Total 100%

Sumber : Data Primer 2016

33
Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan

bahwa data yang diperoleh 4 % yang menjawab tidak dan sebanyak

96 % yang menjawab Ya.

Tabel 3.8

Distribusi perawat berdasarkan koordinasi di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016

Kordinasi %

Ya 90%

Tidak 10%

Total 100%

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan

bahwa data yang diperoleh 10 % yang menjawab tidak dan

sebanyak 90 % yang menjawab Ya.

Tabel 3.9

Distribusi perawat berdasarkan pengawasan di ruang perawatan

Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten

Takalar tahun 2016

Pengawasan %

Ya 80 %

Tidak 20 %

Total 100%

34
Sumber : Data Primer 2015

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh 20 % yang menjawab tidak dan sebanyak 80 %

yang menjawab Ya.

Tabel 3.10

Distribusi perawat berdasarkan pelaksanaan MPKP di ruang

perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kabupaten Takalar tahun 2016

Pelaksanaan MPKP %

Ya 65%

Tidak 56%

Total 100%

Sumber : Data Primer 2016

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa

data yang diperoleh 5 % yang menjawab tidak dan sebanyak 11 %

yang menjawab Ya.

2. Tujuan dan alternatif pemecahan masalah

N Masalah No. Alternative pemecahan masalah

o.

1. SOP Yang Ada  Mensosialisasikan pada perawat

Belum Di Revisi tentang standar operasional

prosedur (SOP) dalam melakukan

tindakan.
 Pengadaan SOP pada ruang

35
perawat.

Tujuan :

Sebagai bahan acuan untuk

menerapkan tindakan keperawatan

sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan.

2 SAK belum di revisi Pengadaan SAK

Tujuan :

Untuk memudahkan dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan

3 Tidak adanya Pembuatan format dischaplanning

format Tujuan :

dischaplanning Untuk meningkatkan kemandirian

pasien dan keluarga

4 Tidak adanya Pengadaan no. Bed

ketersediaan nomor Tujuan :

bed. Untuk mengetahui nomor tempat

tidur pasien.

5 Tidak adanya Pengadaan tingkat ketergantungan

ketersediana tingkat pasien

ketergantungan Tujuan :

pasien Untuk mengetahui tingkat

ketergantungan pasien

6 Pelaksanaan MPKP Pembuatan Video MPKP

tidak maksimal Tujuan:

Untuk memaksimalkan pelaksanaan

36
model MPKP sesuai standar.

3. Identifikasi kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.

a. Pendidikan pasien

Tabel 3.11

Distribusi pendidikan pasien berdasarkan pelaksanaan MPKP di

ruang perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Daeng Ngalle

Kabupaten Takalar tahun 2016

Pendidikan Pasien Frekuensi %

TK - -

SD 10 40 %

SMP 4 16 %

SMA 7 28%

PERGURUAN TINGGI - -

TIDAK SEKOLAH 4 16%

Total 25% 100%

Sumber : Data Primer 2015

b. Tingkat kepuasan sebelum MPKP

Tingkat kepuasan pasien adalah derajat kepuasan pasien

atas pelayanan kesehatan yang diberikan selama proses perawatan

dirumah sakit yang diukur melalui pertanyaan/kuesioner Dari hasil

37
pembagian kuesioner bila di bagi dalam dua kategori yakni puas

dan tidak puas maka di dapatkan hasil.

Tabel 3.12

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien

Berdasarkan mutu keperawatan terkait dengan Reability,

Assurance,Tanggibels,Empaty Dan Resposive perawat

Kriteria Frekuensi Presentase

Tidak Puas 4 16 %

Puas 21 84 %

Total 25 100 %

Sumber : Data primer 2016

Dari table 3.12 diatas menujukkan bahwa tingkat kepuasan

pasien berdasarkan mutu keperawatan terkait dengan Reability,

assurance, tanggibels, empaty dan responsive perawat didapatkan

hasil puas sebanyak 21 orang (84 %) dan tidak puas sebanyak 4 orang

(16 %).

38
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI

A. Tahap implementasi

Tahap implementasi merupakan kegiatan penyelesaian masalah sesuai

dengan kesepakatan. Adapun masalah yang ditemukan untuk ditindak lanjuti

adalah :

1. SOP yang ada belum di revisi

2. SAK yang ada belum di revisi

3. Belum adanya discharge planning sebagai tolak ukur dalam menilai

kepuasanpasien terhadap mutu pelayanan yang diberikan pada pasien

pulang.

4. Tidak adanya ketersediaan nomor bed.

5. Tidak adanya ketersediana tingkat ketergantungan pasien

6. Pembuatan video MPKP secara menyeluruh.

Rencana kegiatan, tujuan kegiatan serta penanggung jawab kegiatan :

No. Kegiatan Tujuan Waktu PJ

1. Pengadaan Untuk 17 September Mahasiswa

SOP dalam komunikasi, 2016 STIKES

bentuk di jild standarisasi Tanawali

dan koordinasi Persada

dalam Takalar

39
melakukan

tindakan

keperawatan

diruangan

dalam upaya

mengvesienkan

tindakan dan

metode

pelaksanaan,

memudahkan

dalam

mengoordinasi

aktifitas bagi

perawat

pelaksana

didalam

memberikan

tindakan

keperawatan.

2. Pengadaan Untuk 17 September Mahasiswa

SAK dalam memudahkan 2016 STIKES

bentuk jilid dalam Tanawali

pelaksanaan Persada

asuhan Takalar

keperawatan.

3. Role model Untuk 13-16 Mahasiswa

40
pelaksanaan memberikan September STIKES

MPKP tambahan 2016 Tanawali

informasi Persada

mengenai Takalar

pelaksanaan

manajemen

asuhan

keperawatan

professional

(MPKP)

4. Formulir Untuk menilai 13-16 Mahasiswa

discharge kwaliatas September STIKES

planning pelayanan 2016 Tanawali

diruangan Persada

dalam upaya Takalar

meningkatkan

pelayanan yang

maksimal.

5. Pengadaan No. Untuk menilai 21 September Mahasiswa

bad dan tingkat ketergantungan 2016 STIKES

ketergantungan pasien dan Tanawali

pasien memudahkan Persada

perawat dalam Takalar

memberikan

tindakan

perwatan

41
6. Pengadaan Untuk 19-23 Mahasiswa

video memberikan September STIKES

dokumentasi tambahan 2016 Tanawali

roleplay MPKP informasi Persada

mengenai Takalar

pelaksanaan

manajemen

asuhan

keperawatan

professional

(MPKP)

Adapun hasil implementasi kegiatan role play MPKP sebagai berikut :

1. Role play MPKP ruang perawatan mawar

a. Persiapan

Berdasarkan hasil pengkajian dan pengumpulan data yang

dilakukan oleh mahasiswa praktek profesi Manajemen

Keperawatan Stikes Tanawali Persada Takalar dan hasil seminar

awal pada tanggal 13 September 2016 di ruang perawatan Mawar

maka di rencanakan bersama bahwa akan di laksanakan Role play

MPKP ( Model Pratek Keperawatan Profesional ) yang di fasilitasi

oleh Mahasiswa Praktek Profesi Manajemen Keperawatan Stikes

Tanawali Persada Takalar di Ruang perawatan Mawar kelas II B

dan III A.

Role Play ini merupkan salah satu bentuk implementasi dari

rencana kegiatan yang telah di susun bersama untuk mengatasi

permasalahan yang di temukan, khusunya di bidang keperawatan.

42
Adapun persiapan-persiapan yang di lakukan dalam rangka

pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagi berikut :

a. Konsultasi rencana kegiatan Role Play MPKP dengan tanggung

jawab Ruang Perawatan Mawar

1) Persiapan ruang penerapan MPKP

2) Persiapan bahan-bahan perlengkapan proses MPKP seperti :

Askep. Buku laporan pertim, buku operan dan buku pre-post

comprence.

3) Pembagian Tugas ( Kepala ruangan, perawat primer,

perawat assosiate ) dan jadwal dinas Manajemen

Keperawatan STIKES Tanawali Persada Takalar serta

pembagian Tim Keperawatan Di Ruang Perwatan Mawar

b. Pelaksanaan

Role play MPKP dlaksanakan selama 4 hari yakni pada

tanggal 13-16 September 2016 bertempat di ruang keperawatan

Stikies Tanawali Persada Takalar (10 orang ).

Kegiatan Role Play MPKP juga telah dilakukan operan

setiap pergantian shift ( pagi, sang dan malam ). Operan ini di

hadiri oleh beberapa mahasiswa pratek profesi manajemen.

Operan ini di laksanakan lebih dari 5 menit, di setiap ruangan

perawatan mawar, operan perawat dilakukan dari tempat tidur

pasien A ke tempat tidur pasien B (bed perbed) pelaksanaan

operan didokumentasikan dalam buku operan.

Pre conference untuk menilai awal klien dengan keluhan

yang di rasakan serta diagnosa keperawatan dan di akhiri dengan

post conference untuk mengevalusi klien selama dilakukan

43
perawatan. Pre dan post conference ini di hadiri oleh kepala

ruangan, PA,PP yang berperan di dalamnya adalah mahasiswa

pratek Stikes Tanawali Persada Takalar. Sebelum dilakukan Pre

conference di awali dengan budaya membaca doa sesuai dengan

keyakinan masing-masing dalam hal ini dipimpin oleh kepala

ruangan, kemudian dilanjutkan dengan laporan masing-masing

ketua tim (PP), pelaporan ketua tim di mulai dari pembacaan

nama pasien, umur, diagnose medis dan kamar pasien di

lanjutkan dengan masalah keperawatan yang terdapat pada

pasien tersebut, setelah itu melaporkan keluhan-keluhan pasien,

dan melaporkan pula intervensi yang sudah dilakukan,

intervensi yang belum dilakukan dan hal-hal yang perlu di

perhatikan seperti pemeriksaan laboratorium,USG dan lain-lain.

Pelaksanaan pre dan post conference di dokumentasikan dalam

buku pre dan pos konferens.

Untuk ronde keperawatan merupakan kegiatan yang

dilaksanakan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang

dilaksanakan oleh perawat di samping melibatkan pasien untuk

membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus

tertentu harus dilakuakan oleh perawat primer, konselor, kepala

ruangan dan perawat associate dan seluruh anggota tim

kesehatan. Ronde keperawatan di perawatan mawar juga telah

dilakukan bilamana ada pasien yang mengalami masalah

keperwatan.

Orientasi pasien baru juga di laksanakan di perawatan

mawar bila terdapat pasien yang baru, yang berperan di sini

44
adalah kepala ruangan, dimana kepala ruangan menjelaskan

sarana dan prasarana yang ada diperawatan, menjelaskan tata

tertib di ruangan serta hak dan kewajiban pasien.

Untuk keseluruhan kegiatan Role lay MPKP yang di

laksanakan oleh mahasiswa Profesi Ners Stikes Tanawali

Persada Takalar telah berjalan lancar berkat kerjasama yang di

lakukan dengan semua perawat yang ada di perawatan Mawar.

Kedepannya kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar

sehingga pelayanan asuhan keperawatan kepasien bisa di

maksimalkan.

Selama di lakukan RolePlay MPKP, di lakukan juga

penilaian kepuasan pasien terhadap kinerja perawat melalui

penyebaran kuisioner kepada pasien yang di rawat di ruang

perawatan Mawar, 2 ruang percontohan MPKP kamar II B dan

IIIA yang menjadi pasien kelolaan setelah di lakukan Role Play

MPKP.

Adapun daftar kegiatan pelaksanaa Role Play MPKP adalah

sebagi berikut :

Daftar kegiatan yang di laksanakan bersadarkan Role Pla

MPKP

SHIFT KEGIATAN PJ

PAGI  Orientasi oleh kepala  Kepala

ruangan ( operan ) ruangan

07.30-  Menentukan tingkat ( KARU )

13.30 ketergantungan  Perawatan

45
pasien prmer/
 Pre Conference ketuan Tim
 Penyusunan ( PP/Katim )

intervensi  Perwatan

keperawatan assosiate/
 Implementas pererawat

keperwatan pelaksana
 Ronde keperawatn ( PA )
 Pendokumentasian

asuhan keperawatan

SORE  Operan shift  Perawat

 Post confrence primer /

13.30-  Implementasi asuhan ketua Tim

20.30 keperawatn ( PP/ Katim )


 Pendokumentasian  Perawat

asuhan keperawatan Assosiate /

perawat

pelaksana

(PA).

MALA  Operan shift Perawat Assosiate/

M  Post conference perawat pelaksana


 Implementasi asuhan ( PA )

20.30- keperawatan

07.30  Evaluasi askep

 Pendokumentasian

asuhan keperawatn.

46
B. Tahap Evaluasi

1. Pengadaan S0P (Standar Oprasional Prosedur) diruangan

Hasil : Ada SOP secara tertulis diruangan yang telah di revisi sehingga

mudah diakses oleh perawat

2. Pengadaan SAK (Standar Asuhan Keperawatan) diruangan

Hasil : Ada SAK secara tertulis diruangan yang telah di revisi sehingga

mudah diakses oleh perawat dalam memudahkan pemberian asuhan

keperawatan terhadap pasien.

3. Kegiatan Role Model dilakukan mahasiswa pratek profesi keperawatan

bersama-sama dengan perawat di ruangan perawatan mawar dan di

lakukan dengan standar MPKP.

Role model pelaksanaan MPKP di laksanakan selama 4 hari yaitu pada

tanggal 13-16 September 2016 dan setiap sesi di lakukan sesuai

dengan jadwal dinas yang telah di atur sebelumnya.

1. Orientasi pasien baru

Role model ini di lakukan pada saat ada pasien baru masuk di

ruangan mawar khususnya kamr II B dan III A.

2. Pre conmperence

Role model ini di lakukan setelah operan sift malam ke sift pagi,

oleh Mahasiswa Pratek Profesi Ners Tanawali persada Takalar

3. Post comperence

47
Role model ini di lakukan akhir dinas pagi, sebelum operan ke sift

sore, oleh mahasiswa pratek profesi Ners Manajemen Stikes

Tanawali Persada Takalar.

4. Operan/ timbang terima

Role model ini di lakukan setiap pergantian shift. Berdasarkan

hasil observasi yang di lakukan mahasiswa sejak tanggal 13-16

September 2016 terhadap pelaksanaan MPKP yang di jalankan

oleh perawat di ruangan setiap pergantian shift adalah sebagai

berikut :

a. Ketua tim melakukan pre comperence

b. Ketua tim melakukan post comperence

c. Perawat melakukan operan sesuai standar MPKP setiap

pergantian shift

d. Pencatatan buku laporan pada setiap pergantian shift jaga telah

di lakukan dengan baik.

5. Distribusi tingkat kepuasan pasien sebelum dan setelah

pelaksanaan MPKP

Tabel 4.3

Kuisioner pasien Tingkat kepuasan pasien Total

Puas Tidak puas

N % N % N %

Pre pelaksanaan 21 84 4 16 25 100

MPKP

Post pelaksanaan 25 100 0 0 25 100

MPKP

48
Tabel 4.1 di atas menunjukkan tingkat kepuasan pasien

sebelum pelaksanaan MPKP terdapat 4 orang ( 16% ) yang

mengatakan tidak puas dengan pelayanan ksehatan yang di berikan

meliputi Reability, Assurance,Tanggibels,Empaty Dan Resposiv,

dan sebanyak 21 orang ( 84%) yang mengatakan puas dengan

pelayanan yang di berikan. Tingkat kepuasan pasien setelah

pelaksanaan MPKP sebanyak 25 orang ( 100 % ) yang mengatakan

puas dengan pelyanan kesehatan yang di berikan meliputi

Reability, Assurance,Tanggibels,Empaty Dan Resposiv. tidak ada

pasien yang mengatakan tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan jumlah pasien yang merasa puas dengan

pelayanan kesehatan yang di berikan jika di lakukan penerapan

model pelaksanaan model praktik keperawatn profesional.

6. Formulir discarge planning

Hasil : berdasarkan kegiatan yang telah di lakukan, telah ada

format discharge Planning. Untuk menberikan gambaran pada

pasien dan keluarga apa yang harus di lakukan terkait penyakit

setelah pulang ke ruamah.

7. Pengadaan no bed dan tingkat ketergantungan pasien di ruang

perawatan mawar

Hasil : No Bed dan tingkat ketergantungan sudah tertempal di

tuang perawatan mawar.

8. Pembuatan video MPKP

Hasil : berdasarkan kesepaktan ketua diklat tentang pembutan

video MPKP untuk meningkatkan kembali pengetahuan perawat

tentang MPKP telah di lakukan video MPKP oleh Mahasiswa

49
Pratek PROfesi Menajemn Keperawatan Di ruang Perawatan

Mawar.

C. Rencana tindak lanjut

1. Koordinasi dengan bagian perencanaan BLUD RSUD H.Padjonga Dg.

Ngalle Kab.Takalar, tentang :

Pengadaan sarana dan prasarana yang tersedia di ruangan perawatan

sesuai yang di butuhkan

2. Koordinasi dengan perawatan dan kepala ruangan dalam

memaksimalkan pelaksanaan Model Pratek Keperawatan Pofesional

(MPKP) di ruang perawatan Mawar RSUD. H. Padjonga dg Ngalle

Takalar.

3. Koordinasi dengan bagian perencanaan RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle

Kab. Takalar,tentang:

Pembuatan formulir discarge palnning saat pasien pulang.

50
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan manajemen di

ruang perawatan Mawar BLUD RSUD H.Padjonga Dg Ngalle Takalar

pada tanggal 5-24 September 2016 yang dimulai dengan pengkajian,

identifikasi masalah, membuat prioritas, membuat alternative pemecahan

masalah yang diprioritaskan serta melakukan evaluasi dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh masalah keperawatan

manajemen Di Ruang Perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga

Dg Ngalle Kabupaten Takalar yaitu pengorganisasian (Kurang fasilitas

yang tersedia untuk melakukan tindakan keperawatan, tidak ada

pedoman tingkat ketergantungan pasien, nomoer bed); dan masalah

manajemen asuhan keperawatan profesional (MPKP) yang tidak

maksimal: pre dan post comperence, timbang terima, orientasi pasien

baru,ronde. SOP dan SAK yang ada belum pernah direvisi serta tidak

adanya format dischaplanning di ruangan.

51
2. Setelah menetapkan masalah keperawatan di Ruang Perawatan Mawar

maka dilakukan implementasi sesuai kebutuhan.

3. Implementasi yang dilakukan pelaksanaan MPKP meliputi: role

model,penerapan metode asuhan keperawatan MPKP, dan diharapkan

mampu memberikan gambaran mengenai pelaksanaan MPKP

4. Pelaksanaan MPKP yang dlakukan di Ruang Perawatan Mawar

berjalan dengan lancar.

5. Perawat di Ruang Perawatan Mawar mampu mengaplikasikan model

praktek keperawatan profesional sesuai standar MPKP (pre dan post

comperence, timbang terima,orientasi pasien baru, ronde, discharge

planning, prsentasi kasus).

B. SARAN

1. Perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Dg Ngalle Kab.Takalar,

diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan

terkait dengan RATER (Reability, Assurance, Tanggibels, Empaty

Dan Responsive) perawat dalam pelayanan.

2. Diharapkan perawat di Perawatan Mawar BLUD RSUD H.Padjonga

Dg Ngalle Kab. Takalar mampu melaksanakan penerapan model

asuhan keperawatan profesional yang sesuai dengan standar.

3. Agar kualitas asuhan keperaatan dapat dipantau dan ditingkatkan

secara berkesinambungan, maka pelaksanaan supervisi pelayanan

keperawatan perlu dilakukan secara berjenjang.

52
4. Untuk lebih mengefektifkan dan mengoptimalkan hasil praktik

keperawatan di Perawatan Mawar BLUD RSUD H. Padjonga Dg

Ngalle Kab. Takalar, maka hendaknya dilakukan MPKP secara

berkesinambungan.

53

Anda mungkin juga menyukai