Tugas ini dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Manajemen Keperawatan
Dosen Pembimbing :
Alpan Habibi, S.Kep., Ners., M.K.M
Disusun Oleh
Kelompok 7 :
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan
komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi
masyarakat. Salah satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan
asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari system pelayanan kesehatan dengan
tujuan memelihara kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayana kesehatan,
keberadaan perawat merupakan posisi kunci yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-
60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hamper semua
pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun
tatanana pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Menurut Nursalam (2015) Keperawatan sebagai pelayanan yang professional
bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistic, dilakukan berdasarkan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar
professional Keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan
utama. Keperawatan professional secara umum merupakan tanggung jawab seorang
Perawat yang selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusian, sehingga dituntut
untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik
(etika). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di era global
sekarang dirasakan sebagai siatau fenomena uamh harus direspon oleh perawat. Oleh
karena itu, keperawatan di Indonesiapada saat ini dan di masa akan yang dating perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan dengan
memperhatikan dan mengelola perubahan di Indonesia secara professional. Konstribusi
pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di sarana
kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan keperawatan yang ada di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan.
Manajemen merupakan suatau pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen tersebut
mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999) sedangkan menurut Gillies (1986)
manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Sementara menurut Nursalam (2015), manajemen keperawatan merupakan
suatu pelayanan keperawatan professional dimana tim keperawatan dikelola dengan
menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, perorganisasian,
motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan
memerlukan keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual
yang mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil bagi
masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan
memerlukan pengelohan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi.
Manajemen keperawatan merupakan salah satu mata kuliah yang ada pada
Pendidikan profesi ners Universitas Muhammadiyah Tangerang yang berfokus pada
pengeloaan praktek klinik, kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang rawat
untuk memenuhi pencapaian kompentensi melalui aplikasi mengintegrasikan fungsi-
fungsi kepemimpinan dan manajemen asuhan keperawatan pada ruang rawat dan harus
dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, Kompetensi pada
manajemen keperawatan yaitu mahasiswa mampu mengelola manajemen asuhan dan
manajemen pelayanan keperawatan tingkat dasar secara prefosional sehingga perawat
perlu memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan
itu sendiri. Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar
profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan
dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga
keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta aspek social,
ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang merupakan salah
satu tempat praktek klinik yang bisa digunakan mahasiswa profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT) untuk menuntut ilmu dan menerapkan ilmu
manajemen keperawatan yang telah dipelajari karena seperti yang kita ketahui bahwa
RSUD Kabupaten Tangerang adalah rumah sakit Pendidikan dengan akreditasi A.
Ruangcempaka RSUD Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan keperawatan dengan
metode TIM, melalui kerja kelompok yang terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud
pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Berdasarkan uraian diatas, mahasiswa program profesi Ners Universitas
Muhammadiyah Tangerang dituntut mengaplikasikan langsung pengetahuan di ruang
cempaka RSUD Kabupaten Tangerang. Adanya praktek ini diharapkan mahasiswa
mampu mengelola suatu ruangan keperawatan dengan pendekatan proses manajemen
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik profesi Manajemen Keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen keperawatan
dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan model pemberian asuhan
keperawatan secara professional pada unit pelayanan kesehatan nyata dalam upaya
meningkatan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.dengan prinsip MAKP
yang dijalankan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan kegiatan praktek profesi manajemen
keperawatan,mahasiswamampu:
a. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang
terkait dengan Manajemen Keperawatan berdasarkan analisis situasi nyata di
ruangan cempaka
b. Mampu menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah Manajemen Keperawatan
di ruangan cempaka
c. Mampu menyusun tujuan dan rencana alternative pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.
d. Mampu menyusun rencana tindak lanjut dan hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki masalah yang ada di ruangan cempaka
e. Mampu melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang telah disusun sesuai
prioritas di ruang cempaka
f. Melakukan kegiatan Manajemen Keperawatan di Ruangan dalam bentuk:
1) Mampu membuat fungsi perencanaan
2) Mampu melaksanakan fungsi perorganisasian di Ruangan Cempaka
3) Melaksanakan fungsi pengarahan di Ruangan Cempaka
4) Melaksanakan fungsi pengendalian dalam bentuk audit hasil di
ruanganCempaka
C. Manfaat
1. Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan Cempaka yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional
b. Mempelajari penerapan asuhan keperawatan profesional secara optimal
2. Institusi Pendidikan
Manfaat praktis bagi instansi akademik/pendidikan yaitu dapat digunakan
sebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu Manajemen
Keperawatan
3. Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruangan rawat khususnya di
ruang kemunng bawah sehingga dapat mengelola manajemen ruangan dan
asuhan keperawatan pada pasien
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan pasien
safety di ruang Cempaka
c. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta Menyusun
rencana strategi identifikasi, menganalisi masalah
BAB 2
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Rumah Sakit
1. Sejarah RSUD Tangerang
Rumah Sakit di Tangerang didirikan pada Tahun 1928 dengan menempati
sebuah ruangan Bui atau Penjara, yang bekas lahannya sekarang menjadi Lokasi
Mesjid Agung Al-Ittihad dan mempunyai 12 tempat tidur. Pada Tahun 1932
Lokasi Rumah Sakit pindah ke Gedung bekas Bank di Jl. Daan Mogot No.3
dengan kapasitas 40 tempat tidur. Tahun 1946 Rumah Sakit dievakuasi ke
Wilayah Balaraja. Tahun 1950 setelah penyerahan Kedaulatan Republik
Indonesia, Rumah Sakit kembali berlokasi di Jl.Daan Mogot tangerang bergabung
dengan Rumah Sakit bekas NICA dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Umum
( RSU ). Tahun 1959 mulai direncanakan membangun sebuah Rumah Sakit baru
dilokasi sekarang di Jl. Ahmad Yani No.9 Tangerang, berselebahan dengan
Gedung Sekolah Djuru Rawat ( SDK ) Kementerian Kesehatan. Permulaan pada
Tahun 1964 Menteri Kesehatan Prof. dr. Satrio menyerahkan Gedung SDK
Kepada Pemerintahan Daerah Tangerang. Tanggal 5 Mei 1964 Rumah Sakit
Umum Tangerang pindah dari Jl. Daan Mogot ke Lokasi baru di Jl. Ahmad Yani
No.9 dan menggunakan Gedung bekas SDK sebagai tempat perawatan dengan
kapasitas 46 tempat tidur, sedangkan Gedung Kantor yang baru untuk ruang Tata
Usaha, Poliklinik Umum, Bedah, Apotik serta Laboratorium. Sejak Tahun
Anggaran 1968/1970 Rumah Sakit Umum Kabupaten tangerang mulai
dikembangkan secara terhadap dengan biaya dari APBD Tk.I dan APBN sehin
gga sekarang Rumah Sakit Umum Tangerang mempunyai bangunan dengan luas
keseluruhannya 11.289,75 m2 berdiri diatas tanah seluas 37.000 m2. Tanggal 29
April 1998 pemanfaatan Gedung Poliklinik lama berlantai 3.
2. Hari Jadi
Hari jadi Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Nomor : 250/131.1/V/1983 yaitu tanggal 5 Mei 1964
sebagai Hari Jadi Rumah Sakit Umum Tangerang yang ditandai dengan
digunakannya Rumah Sakit yang berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.9
Tangerang.
3. Kelas RumahSakit
Tanggal 15 Desember 1993 Status Rumah Sakit Umum Tangerang
ditingkatkan dari kelas C menjadi B non Pendidikan dengan kapasitas sebanyak
337 tempat tidur dan melayani 23 jenis keahlian/spesialis. Pada Tanggal 18 Maret
2013 berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I/0501/2013 Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ditingkatkan
menjadi Rumah Sakit Kelompok B Pendidikan Satelit FKUI.
Integritas
a. Dapat Dipercaya
b. Jujur
c. Bertanggung jawab
d. Amanah
e. Disiplin
f. Bermartabat
Cakap
a. Profesional
b. Kompeten
c. Terampil
d. Gesit
Akuntabel
a. Komitmen & Transparan
b. Tepat Waktu
c. Tertib Administrasi
Responsif
a. Cepat Tanggap
b. Siap Melayani
c. Memberikan Perhatian
d. Merespon Keluhan
Efisien
a. Cepat
b. Tepat
c. Akurat
7. Motto RSUD Tangerang
“Kami Ada Untuk Anda”
9. Quality &Safety
“Keselamatan Pasien Merupakan Prioritas Dalam Memberikan Pelayanan
Terbaik Kami”
c. Flow OF Care
1) Penerimaan
a) Klien masuk keruangan atas rujukan dari poliklinik dan UGD
b) Serah terima kepada perawat ruang rawat inap cempaka
c) Melakukan pemeriksaan status, seleksi kasus berdasarkan diagnose
d) Memberikan informasi kepada keluarga klien tetang fasilitas yang
tersedia
2) Pengelolaan
a) Menempatkan klien sesuai dengan diagnose
b) Mengorientasikan klien dan keluarga terhadap ruangan dan bangsal
(kamar mandi, lemari, kantor perawat, depo farmasi, ruang panata jasa)
c) Informed consent awal, yaitu menjelaskan kepada klien bahwa ia harus
dirawat untuk perbaikan keadaan umum.
d) Pengkajian awal meliputi pengkajian bio, psiko, sosio dan spiritual.
e) Pre conference dengan tim kesehatan berkaitan dengan kondisi klien
f) Pemenuhan kebutuhan klien sesuai dengan masalah yang ditemukan
pada pengkajian awal.\Pemeriksaan penunjang (laboratorium, EKG,
USG, fungsi paru dan X-ray)
g) Pembatasan diet
h) Persiapan operasi : daerah operasi, pemasangan infus dan kateter
i) Informed consent akhir : diagnosa yang ditegakan, sifat dan luas
tindakan yang akan dilakukan, manfaat dan urgensi tindakan, resiko
tindakan, konsekuensi tindakan jika dilakukan dan tidak dilakukan,
biaya menyangkut tindakan, surat izin dari keluarga.
e. Lingkungan Fisik
1) Bangunan
a) Ruangan
Lingkungan kerja untuk pencapaian proses manajerial
keperawatan di ruang rawat inap dewasa secara keseluruhan
mempunyai : ruang perawatan lengkap dengan tempat tidur dan kamar
mandi klien, ruang perawat/nurse station berada diawal setelah pintu
masuk ruangperawatan kelas 3 ruang dokter, ruang janitor, ruang
kepala ruangan, ruang tindakan, ruang ganti perawat, kamar mandi
perawat, ruang administrasi,
b) Letak
Ruang cempaka terletak dilantai satu jauh dari tempat
keramaian seperti kantin, dekat dengan kamar operasi dan pemeriksaan
diagnostik, aman dan nyaman..
c) Kondisi
Pencahayaan cukup dan sesuai dengan luas ruangan,besar
ruangan, sesuai dengan jumlah tempat tidur, jumlah dan ukuran jendela
sesuai dengan besar ruangan, warna cat lembut, tidak berjamur,
bersih, pintu pleksibeldandapat dilalui brankar,bersih,letak
terjangkau oleh pasien, kasur bersih, dapat dirubah posisinya, terdapat
side rails, fasilitas ruangan tidak mengganggu delivery pasien.
2) Alat dan bahan
a) Alat tenun : Barak schort perawat, stik laken, sarung bantal, selimut
tebal.
b) Alat-alat pemeriksaan tanda vital : stetoskop, thermometer, oksimetri
c) Alat-alat pemeriksaan fisik : Reflek hamer, tongue spatel, penlight.
d) Alat tansportasi : Brancard, kursi roda
e) Emergency trolly
f) Troly Oksigen kecil.dan manometer
g) Alat-alat rumah tangga : AC, bantal, lemari es, lemari laken, loker 4
lubang.
h) Alat tulis kantor : Hecter kecil, hecter besar, map personil kecil,
penggaris, computer, lemari arsip,
Kepala ruangan
Ns. Dwi Wahyuni, S.Kep
NIP: 197804152021212007
POS
Brian
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISIS SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. HasilPengkajian
1. 5M (Man, Material & Machine, Method, Money, Market)
a. Man (SDM (kualitas dan Kuantitas), pasien, peserta didik) (M-1)
1) Kuantitas SDM
Pada penilaian ini berkaitan dengan jumlah pegawai yang bertugas di
Ruang Cempaka RSUD kabupaten Tangerang. Berdasarakan hasil
wawancara dengan kepala ruangan di dapatkan data jumlah pegawai
sebagai berikut :
- Dokter ruangan : 1 orang
- Dokter sepsialis : 14 orang
- Karu : 1 orang
- Wakaru : 1 orang
- Katim : 2 orang
- Perawat pelaksana : 15 orang
- POS : 1 orang
- ADM : 1 orang
2) Kualitas perawat (SDM)
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling dominan di rumah
sakit. Perawat adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
selama 24 jam kepada pasien sehingga perawat menjadi orang yang
paling penting mengetahui perkembangan pasien. Pelayanan keperawatan
yang diberikan hendaknya bermutu, efektif dan efisien. Salah satu faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan adalah
ketersedianan sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia atau
perawat harus sesuai dengan kebutuhan dari rumah sakit. Keberhasialan
rumah sakit sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam
menentukan tenaga perawat dengan sistem, struktur, organisasi,
teknologi, tugas, budaya kerja dan lingkungannya. Sumber daya manusia
seringkali menjadi penyebab kegagalan rumah sakit dalam
mengembangkan kualitas pelayanan. Oleh sebab itu penetapan sumber
daya manusia di rumah sakit dalam hal ini tenaga perawat perlu di
perhatikanModel penetapan yang dilakukan dalam perhitungan tenaga
keperawatan menurut Departemen Kesehatan adalah :
- Rata rata jam perawatan
- Bedah 4 jam/hari/ klien
- Dalam 3,5 jam/ hari/ klien
- Anak 4,5 jam/ hari / klien
- Total care 6,16 jam / hari / klien
- Gawat 10 jam/ hari / klien
- Kebidanan 2,5 jam/ hari/ klien
a) Model penetapan yang dilakukan dalam perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatan menurut Departemen Kesehatan adalah :
Cara penghitungan bedasarkan :
(1) Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan tingkat jenis kasus:
- Rata-rata pasien perhari
- Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
- Jam perawatan diperlukan/ruangan/hari
Formula perhitungan tenaga keperawatan menurut
Departemen Kesehatan adalah:
(a)
jmlh hari minggu dalam 1tahun +cuti+ haribesar
x jmlh prwt tersedia
jmlh hari kerja efektif pertahun
Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non
keperawatan diperkirakan 25% dan jam pelayanan
keperawatan
jumlah jam perawatan di ruangan/hari
(b)
jam hari kerja efektif
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu di tambah
(factor koreksi) dengan hari libur/cuti/hari besar (loss day)
jumlah tenaga keperawatan+loss day
(c) x 25
100
Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi
Juli 2022
No Status ketenagaan jumlah %
kepegawaian
1 PNS 2 11,76%
2 BLUD 15 88,24%
Jumlah
(Sumber : pengkajian di ruang cempaka,2022)
Klasifikasi status ketenagakerjaan kepegawaian di ruang cempaka
dibagi menjadi dua yaitu PNS dan BLUD, Jumlah 2PNS dan 15
pegawai berstatus BLUD.
4) Pasien
Ruang cempaka atas memiliki kapasitas 24 tempat tidur, data bulan juli-
agustus 2022
Table 3.6 Distribusi pasien masuk di ruang cempaka april - juni
No Bulan Jumlah
1 April 114
2 Mei 94
3 Juni 123
Total 331
Rata-rata pebulan 110
Berdasarkan data di atas pasien masuk di ruang cempaka selama
bulan April sampai juni pasien dengan rata-rata perhari pasien.
5) Peresta didik
RSUKabupaten Tangerang sebagai rumah sakit dibawahpemerintahan
daerah kabupaten tangerang sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan
tentu memiliki tingkat mobilisasi mahasiswa yang cukup tinggi. Banyak
mahasiswa dari universitas, STIKes, maupun poltekes yang membantu
kebutuhan dasar manusia pada pasien.
Masalah :
Berdasarkan dari hasil penghitungan kebutuhan tenaga didapatkan
jumlahkebutuhan tenaga perawat sebanyak 20 orang sementara di ruang
cempaka hanya terdapat 19 orang perawat termasuk karu dan wakaru. Hasil
pengalaman klinis menunjukkan lebih banyak PK I dibanding PK II, sehingga
beban kerja PK I lebih banyak.
Masalah:
Tidak ditemukan kesenjangan masalah
d. Money (M-4)
1) Pemasukan Ruang Perawatan
a) Sumber daya
RSU Kabupaten Tangerang dalam operasionalnya memperoleh
anggaran dari APBD dan Sebagian diperoleh Dari BLUD, yang oleh
rumah sakit sendiri untuk memajukan dan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
Berdasarkan data subjektif, didapatkan data bahwa dana
operasional RSU kabupaten Tangerang sebagai berikut:
- BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
- APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)
Sistem gaji untuk perawat di ruangan yaitu terdiri dari gaji pokok
dan jasa medik. Besarnya gaji pokok dan jasa medis berbeda masing-
masing perawat di sesuikan berdasarkan tingkat pendidikan dan
jabatan perawat di ruangan. Baik gaji pokok maupun gaji jasa medis
dibayarkan setiap satu bulan sekali melalui transfer bank.
Masalah:
Tidak ditemukan kesenjangan masalah
e. Market (M-5)
1) Pasien Ditinjau Dari Sistem Pembiayaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan diketahui
bahwa mayoritas pembiayaan pasien menggunakan sistem jaminan
kesehatan seperti: BPJS Kesehatan, Jamkesda, Asuransi Swasta dan
Kartu Indonesia Sehat (KIS). Meskipun ada beberapa pasien yang masih
menggunakan pembiayaan secara umum akan tetapi presentasenya kecil
atau sedikit.
2) Asal Daerah Pasien
RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan untuk masyarakat
Provinsi Banten karena sarana prasarana sudah lengkap. Berdasarkan
hasil dari buku registrasi diketahui bahwa asal pasien diruang Cempaka
mayoritas berasal dari Kota dan Kabupaten Tangerang.
3) Strategi pemasaran
Aspek pemasaran pelayanan RSU Kabupaten Tangerang dikelola
dengan berbagai media dan website yang cukup lengkap dan mudah
diakses serta mempunyai program unggulan terutama pada sektor
pelayanan kesehatan kardiovaskular dan kesehatan ibu dan anak.
Masalah:
Tidak ditemukan kesenjangan masalah
2. Fungsi – Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
1) Jadwal dinas Perawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang cempaka beliau
mengatakan penyusunan jadwal dinas dibuat oleh wakil kepala ruangan
dengan jadwal yang dibuat dibagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, siang
dan malam. penjadwalan yang sudah direncakan sudah sesuai dengan
pembagian 3 shift jadwal dinas, berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala ruangan bahwa dinas di ruang cempaka sudah 40 jam perminggu.
Berdasarkan hasil kuesioner bahwa kepala ruangan dan kepala tim tidak
pernah mendiskusikan atau membuat jadwal bersama. Dari hasil
kuesioner setiap bulannya belum di adakan rapat keseluruhan perawat
diruang cempaka.
2) Visi dan Misi Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara, kepala ruangan mengatakan tidak ada
visi misi dalam ruang cempaka, namun ruang cempaka menggunakan
visi misi RSU Kabupaten Tangerang yaitu sebagai berikut:
a) Visi RSU Kabupaten Tangerang:
“Rumah Sakit Modern, Unggul dan Terpercaya”.
b) Misi RSU Kabupaten Tangerang:
− Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang profesional,
santun dan mempunyai daya saing yang tinggi
− Memberikan pelayanan unggulan yang didukung dengan
peralatan canggih dan antisipasi tuntutan lingkungan dan
perkembangan penyakit
− Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan
kedokteran dan kesehatan untuk mendukung pendidikan dan
penelitian dibidang kedokteran dan kesehatan.
3) Filosofi Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan cempaka
filosofi keperawatan yang diterapkan adalah berfokus pada kebutuhan.
Dasar manusia dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Mengutamakan pelayanan, mengurangi kesalahan dan komplen pasien.
Berdasarkan hasil observasi : pada saat pelaksanaan di ruangan
cempaka sudah di implementasikan.
4) Perencanaan Jangka Pendek dan Jangka Menengah
Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang
cempaka dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan dilengkapi
pada saat kegiatan pre dan post conference, dan pada saat timbang
terima pasien setiap pergantian shif. Rencana bulanan kepala ruangan
cempaka yang sudah dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan adalah sebagai berikan
- Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan.
- Membuat jadwal pre dan post conference.
- Membuat perencanaan kebutuhan bulanan untuk alat kesehatan,
alat tenun, obat-obatan untuk ruang cempaka.
- Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau rapat
ruangan.
- Rapat yang diadakan membahas terkait penyelesaian masalah
diruangan jika ada.
5) Perencanaan Jangka Panjang
Menurunkan angka kematian di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang.
b. Fungsi Pengorganisasian
1) Pengorganisasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Cempaka beliau
mengatakan penyusunan jadwal dinas dibuat oleh wakil kepala ruangan
dengan jadwal yang dibuat dibagi menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, siang
dan malam. Berdasarkan hasil observasi: penjadwalan yang sudah
direncakan sudah sesuai dengan pembagian 3 shift jadwal dinas,
berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan bahwa dinas di ruang
cempaka sudah 40 jam perminggu. Dari bagan struktur organisasi ruang
Cempaka tergambar bahwa dalam menjalankan fungsi manajemen
keperawatan kepala ruangan cempaka dibantu oleh 1 orang wakil kepala
ruangan, 2 orang ketua tim, dan 15 perawat pelaksana.
2) Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan data
bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim,
dengan membentuk dalam ruangan 2 tim. Berdasarkan hasil observasi:
penugasan yang direncakan sudah sesuai dengan perencanaan berdasarkan
tugas masing-masing.
Masalah:
Tidak ada masalah pada struktur organisasi diruang cempaka.
3) Pengorganisasian Perawatan Pasien
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan data
bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan metode tim,
dengan membentuk dalam ruangan 2 tim. Berdasarkan hasil observasi:
didapatkan saat mengamati ada 2 tim diruangan yang dibuat sesuai tugas
sehari-hari. Pembagian tanggung jawab terhadap pasien dilakukan
berdasarkan kamar, perawat pelaksana langsung bertanggung jawab
kepada kepala ruangan, dan bertanggung jawab kepada ketua tim
Masalah:
Tidak ada masalah dalam Pengorganisasian Perawatan Pasien.
4) Uraian Tugas
Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Kepala ruangan cempaka
belum menerapkan uraian tugas-tugas diruangan, hanya pakai metode 2
tim saja. Berdasarkan hasil observasi: Hasil pengamatan di ruangan
perawat hanya bertugas pakai tim 1 dan tim 2.
Masalah :
Masalah yang didapat pada ruang cempaka belum membuat uraian
tugas bagi perawat pelaksana.
5) Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan
informasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan sudah sesuai
dengan format yang ada dan sudah disepakati bersama antara kepala ruang
dan komite keperawatan. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan hasil
dalam pendokumentasian keperawatan sudah tersedia lembar penulisan
standar asuhan keperawatan dan sudah sesuai dengan format.
Pada format rencana keperawatan, dalam dokumentasi terlihat sudah
berkesinambungan antara masalah dengan tindakan keperawatan yang
dilakukan serta sudah terdapat rencana tindak lanjutnya.
Masalah :
Tidak ada masalah dalam pendokumentasian Asuhan Keperawatan.
6) Pengaturan Jadwal Dinas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan pengaturan shift
yang dilakukan oleh kepala ruang disesuaikan dengan jumlah perawat
yang ada di ruangan. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan kepala
ruangan dan ketua tim belum membuat jadwal secara bersama. Hasil
format daftar shift diruangan menggunakan proporsi jumlah perawat yang
ada.
c. Pengarahan dan Pengawasan
1) Komunikasi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan
hasil komunikasi antara staff sesuai dengan jalur. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala ruangan diketahui arah komunikasi yang
dibangun diruangan cempaka yaitu komunikasi dua arah, dimana
biasanya antara kepala ruangan dengan ketua tim saling berdiskusi untuk
menyelesaikan suatu masalah ataupun memberikan saran.
Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan tindakan
yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat pada shift
berikutnya, kemudian perawat mengunjungi ruang-ruang rawat untuk
memeriksa kondisi pasien tetapi masih belum memperkenalkan perawat
yang akan berjaga selanjutnya. Komunikasi ketua tim dengan perawat
baru mengenai orientasi ruangan belum dilakukan.
Masalah :
Pada saat timbang terima pasien di ruangan, perawat yang saat itu
berjaga belum memperkenalkan perawat yang akan berjaga
selanjutnya.
2) Motivasi Kepada Perawat
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan hasil
kuesioner bahwa selain peningkatan motivasi yang dilakukan oleh
rumah sakitbaik secara langsung maupun tidak langsung peningkatan
motivasi dilakukan juga oleh kepala ruangan.
3) Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangandiketahui
bahwa mekanisme pendelegasian menggunakan tingkatan
pengorganisasian. Kepala ruangan mengatakan jika kepala ruangan tidak
dapat menghadiri kegiatan berupa rapat biasanya kepala ruangan akan
mendelegasikan kepada wakilnya terlebih dahulu. Jika wakil kepala
ruangan juga tidak bisa maka pendelegasian akan diserahkan kepada
perawat primer. Akan tetapi jika perawat primer juga tidak. bisa, maka
pendelegasian akan diserahkan kepada perawat pelaksana yang sudah
lama bekerja diruangan.
Menurut Kepala ruangan didapatkan informasi bahwa pendelegasian
diruangan masih sudah ada, dan sudah dilakukan secara optimal tetapi
kadang dilakukan hanya dengan cara lisan dengan format SBAR dan
TBAK.
Masalah:
Tidak ada masalah dalam Uraian tugas pendelagasian.
4) Mekanisme penyelesaian masalah : manajemen konflik
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan diketahui
bahwa mekanisme penyelesaian masalah yang biasa dilakukan didalam
ruang yaitu cempaka dengan melakukan diskusi bersama terlebih dahulu
bersama ketua tim terlebih dahulu dan jika masalahnya berat biasanya
kepala ruangan menyelesaikan masalah dengan bersama-sama untuk
menentukan solusi yang tepat.
d. Pengendalian
1) Program pengendalian mutu
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari kepala ruangan
sudah ada tim pengendalian mutu, namun pelaksanaan gugus kendali
mutu yang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner mengenai
tingkat kepuasaan. Kuesioner ini diberikan saat pasien pulang.
Masalah: Tidak ada masalah dalam Program Pengendalian Mutu
2) Pengembangan standar
Menurut Kepala ruangan Asuhan keperawatan yang diberikan sudah
mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah
ditetapkan, dan untuk tindakan keperawatan sudah sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) jika tidak akan dilakukan
pengawasan secara langsung.
Masalah: Tidak ada masalah dalam Pengembangan standar
B. Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).
Menurut Daniel Start dan Ingie Hovland analisis SWOT adalah instrumen
perencanaaan strategis yang klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan
dan kelemahan serta kesempatan ekternal dan ancaman. Instrumen ini memberikan
cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah
strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal
apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Berikut ini gambaran analisa SWOT Ruang cempaka RSU Kabupaten
Tangerang adalah:
Keterangan:
S = Streghts (Kekuatan)
W = Weaknesses (Kelemahan)
O = Opportunities (Kesempatan)
T = Threat (Ancaman)
Tabel 3.10 SWOT Ruang cempaka
RSU Kabupaten Tangerang Bulan Agustus 2022
N
MASALAH STRENGTH WEAKNEES OPPORTUNITY THREATS
O
1. Man Berdasarkan dari hasil Adanya Mahasiswa Adanya tuntutan
Adanya CI yang membimbing penghitungan kebutuhan yang sedang masyarakat yang
mahasiswa tenaga didapatkan jumlah magang baik tinggi untuk
Beberapa perawat diruang kebutuhan tenaga perawat kedokteran dan mendapatkan
cempaka sudah banyak sebanyak 20 orang sementara profesi pelayanan yg lebih .
melakukan pelatihan BTCLS dll di ruang cempaka hanya keperawatan.
(semua pelatihan yang terdapat 19 orang perawat.
dikoordinasikan oleh PPI RSU Berdasarkan hasil wawancara
Kabupaten Tangerang ) dengan kepala ruangan di
Diruangan sudah membuat dapatkan tingkat pendidikan
jadwal 3 shif dengan waktu 40 pegawai di ruang cempaka
jam dalam waktu satu minggu. rata-rata diploma tiga
Ruang Cempaka sudah memiliki keperawatan sebanyak 12
Cleaning Service sendiri dan tenaga perawat, sarjana
bertugas membersihkan keperawatan 1 perawat,
lingkungan dan alat-alat perawat yang memiliki gelar
kesehatan.
Sudah terdapat pegawai yang profesi keperawatan ada 4
membantu menunjang perawat.
pelayanan keperawatan seperti Perawat di ruang cempaka
POS dan Administrasi memili jenjang karir klinis
(PK IV) sebanyak 0 orang,
(PK III) 1 orang, (PK II) 2
orang, (PK I) 11 orang, dan
(PK 0) 2 orang.
2. Material & Jumlah kapisitas tempat tidur Belum ada tugas perawat Hanya sedikit yang Jarak antar tempat tidur
Machine ruang Cempaka RSUD Kabupaten penanggung jawab peruangan masih kurang dari kurang dari 1 meter dan
Tangerang bulan april, mei, juni, sehingga papan nama sarana dan prasarana tata letak bed
juli, agustus, september2022 penanggung jawab ruangan yang harus menghalangi jalur
berjumlah 24 tempat tidur belum di gunakan sesuai disediakan, jadi dapat menuju ke toilet.
Ruangan bersih fungsinya. lebih mudah untuk Jika alat-alat tidak
Fasilitas seperti Bell, Oksigen, Belum terpasangnya arah kiblat ditingkatkan. lengkap akan
TT, dan lemari masih berfungsi disetiap kamar pasien Membagi tugas mengganggu proses
dengan baik Belum tersedianya poster diet penanggung jawab tindakan keperawatan
Sarana edukasi, poster, leaflet Dm ( mayoritas Dm) perkamar kepada Jika arah kiblat sudah
sudah tersedia di ruang cempaka. Belum tersedianya perlak kecil perawat pelaksana. dipasang maka lebih
Gedung kokoh untuk tindakan infus atau ambil mudah untuk pasien dan
Fasilitas hand scrub tersedia darah . keluarga untuk
disetiap kamar pasien, ruang Masih menggunakan kertas beribadah bagi yang
tindakan, dan di setiap depan atau formulir pada pasien beragama islam .
kamar pasien. Rawat Inap dan map/bantex.
Tersedia nya tempat pembuangan
sampah yang di bagi sesuai
dengan jenis sampah medis, non
medi, plabot, botol kaca/vial,
sefty box dan pembuangan limbah
B3.
Tempat penyimpanan linen sudah
sesuai dengan peraturan IPCN
dan tempat penyimpanan sudah
tertutup di dalam lemari .
Sudah tersedia nya troly
emergency dan terisi obat obatan
emergency yang sesuai
kesepakatan rs.
Adanya struktur organisasi
ruangan yang terbaru yang
terpasang di ruang Cempaka.
Di ruangan cempaka ada nya
pergantian sirkulasi di jam 07:00-
14:00 setiap pintu dan jendela yg
terdapat di ruangan pasien di buka
lebar dan ac di tiap kamar di
matikan.
3. Methode Pada saat timbang terima dari Fungsi pengawasan dan System kerja Jika pengawasan dan
shift pagi ke shift siang, dari siang pengendalian perlu diruangan lebih pengendalian kurang,
ke malam berlangsung di ruangan ditingkatkan lagi agar proses terarah karna maka sulit untuk
dan di sertai kunjungan pasien . perencanaan dan menggunakan dilakukan evaluasi
Ruang cempaka menggunakan pengorganisasian berjalan metode tim kinerja
metode tim, dengan adanya 2 sesuai dengan harapan Sering dilakukan
katim, serta pembagian jadwal pengarahan dan
dinas yang sesuai sehingga pasien pengawasan untuk
mendapatkan perawatan yang selalu patuh
optimal dengan perhitungan melakukan tindakan
antara pasien dan perawat. sesuai SOP
Dalam sistem pendokumentasian
sudah tertulis SOAP dan
verifikasi
Seluruh Pendokumentasian di
ruang cempaka masih
menggunakan form.
Pendokumentasian asuhan
keperawatan sudah sesuai dengan
format yang ada dari RSU
Kabupaten Tangerang
4. Money RSU Kab. Tangerang adalah salah Belum terlaksananya Staff mendapatkan Jika reward yang
satu rumah sakit tipe B, dimana asessment kompetensi dengan kesempatan untuk diberikan kepada
semua keuangan diatur oleh rutin terkait kesibukan remonasi dan perawat tidak sesuai,
manajemen RSU Kab. Tangerang manajemen membuat penilaian kenaikan jenjang kinerja para perawat dan
Berdasarkan hasil wawancara kompetensi belum objektif karir jika kinerja staff dapat menurun.
dengan kepala ruangan diketahui dengan kewenangan perawat di baik dan lama kerja. Terdapat nya rs swasta
bahwa sistem gaji untuk perawat ruangan Ruangan cempaka yang memiliki
di ruangan yaitu terdiri dari gaji dapat memberikan pelayanan dan fasilitas
pokok dan jasa medik . pelayanan asuransi yang lebih lengkap dan
Perlengkapan dan pergantian alat BPJS atau menerima pasien BPJS
yang rusak di laporkan oleh karu JAMKESDAS. atau JAMKESDA.
kemudian ke penanggung jawab
alat rs.
5. Market RSU Kab. Tangerang adalah Karena pasien di ruang Fasilitas yang Peraturanpenggunaan
rumah sakit tipe B dan memiliki cempaka mayoritas warga cukup lengkap jaminan yaitu perdaerah
sarana prasarana yang sudah daerah, dibutuhkan lebih membuat RSU tempat tinggal, tetapi
lengkap banyak media informasi, Kabupaten masih banyak pasien
RSU Kab. Tangerang memiliki contoh: syarat-syarat untuk Tangerang sudah dari luar daerah yang
website yang cukup lengkap mendaftar rawat inap, banyak dikenal oleh dirawat di RSU
Tidak membeda-bedakan pengambilan obat, rawat masyarakat Kabupaten Tangerang
pelayanan baik pasien jalan, dll. sehingga sehingga menyebabkan
menggunakan BPJS dengan memotivasi untuk jumlah pasien dengan
pasien umum lebih berkembang. jumlah kapasitas tempat
Pelayanan dan jaminan tidur tidak sesuai.
dipermudah jika sesuai dengan
prosedur
Tabel 3.11 Masalah yang Ditemukan di Ruang Cempaka RSU Kabupaten
Tangerang
No. Masalah
1 Kurang optimalnya ketenagaan diruang cempaka dari sisi kuantitas dan
kualitas
2 Belum optimalnya penggunaan papan infomasi penanggung jawab asuhan di
ruangan.
3 belum optimal untuk sarana di ruang cempaka
5 Kurangnya media informasi kesehatan di ruangan pasien
BAB IV
PRIORITAS MASALAH ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH & POA
PENYELESAIAN MASALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN DIRUANGAN
Keterangan:
MG = Magnitude 1 = Sangat kurang penting
SV = Severity 2 = Kurang penting
MN = Manageability 3 = Cukup penting
NC = Nursing Consern 4 = Penting
AF = Affordability 5 = Sangat penting
LAPORAN KEGIATAN
Sesuai dengan rencana kegiatan atau Plan Of Action(POA) yang telah disusun sebelumnya,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan berdasarkan prioritas masalah di Ruang Cempaka RSUD
No Implementasi Evaluasi
1 Membuat poster relaksasi Poster berukuran A3+ di pasang mengunakan
nafas dalam bingkai agar perawat mampu mempraktekikan
kepada pasien saat merasakan nyeri
Penempatan poster relaksasi nafas dalam ini
diletakan di dinding yang cukup terlihat oleh
banyak orang
2 Memberikan tempat Gantungan baju digunakan untuk agar pegawai
gantungan untuk baju bisa meletakkan baju goun di gantungannya,
goun agar tidak memakai baju goun ke dalam ruangan
diskusi atau pegawai
Penempatan gantungan baju di letakan di ruang
tindakan
3 Memberikan perlak Perlak digunakan agar setiap pegawai melakukan
tindakan (mis, menginfus, mengambil darah,
memasang kateter dll) cairan ataupun darah
pasien tidak terkena linen langsung
Perlak diletakkan di ruang tindakan agar terlihat
oleh pegawai ruangan dan memakai perlak setiap
kali tindakan
C. Tindak Lanjut
sudah disusun, dan sebagian sudah di implementaasikan. Yang perlu di tindak lanjuti
yaitu :
1. Pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri pada pasien
A. Kesimpulan
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional
dalam pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen.
Ruang Cempaka merupakan ruang rawat inap kelas 3 perawatan penyakit
dalam, paru-paru, jantung, dan neurologi yang terdiri dari 1 nurse stastion, 1
ruang perawat, 1 ruang kepala ruangan, dan 6 kamar ruang perawatan dengan 24
tempat tidur.Berdasarkan hasil makalah tentang Manajemen Keperawatan di
Ruang Rawat Inap Cempaka di RSUD Kabupaten Tangerang, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Lebih dari separuh perawat di Ruangan Cempaka berpendidikan DIII dan
sebagian besar perawat adalah wanita.
2. Ruangan cempaka memiliki pelaksanaan metode tim keperawatan.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat belajar dalam meningkatkan
komunikasi yang baik terhadap tim dalam pelaksanaan konferensi, lebih
fokus pada penetapan tugas yang telah ditetapkan dan selalu memberikan
informasi terhadap pekerjaan kepada ketua tim dan juga kepada kepala
ruangan, sehingga tujuan meningkatkan pelayanan keperawatan bisa
terlaksana dengan baik dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI.
Guyton, A C., 1993, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 7, Bagian I, Alih Bahasa: dr.
https://rsud-tangerangkab.id/
Stuart GW, Sundeen, 1995, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.