Oleh:
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
pada era global akan terus berubah, karena masalah kesehatan yang dihadapi
1
saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam sistem pemberian
mendatang. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
Nursalam 2014).
perawat dan tenaga medis lainnya terutama perawat. Respons yang ada harus
2
perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
Ruang Empu Tantular direnovasi pada bulan April 2005. Ruang Empu
Tantular merupakan ruang rawat inap khusus anak. Ruang Empu Tantular
Ruangan ini terdiri dari ruang kelas I, II, III dan Observasi. Ruang ini terdiri
dari 34 bed pasien dimana 34 bed yang merupakan ruang perawatan umum dan
ruangan terdapat 3 bed, kelas III terdapat 16 bed di ruang 2, 8, 9, dan 10 yang
memberi kepuasan kepada anggota tim (Nursalam, 2015). Namun dari metode
professional model tim di Ruang Rawat Inap Empu Tantular perlu dilakukan
3
evaluasi bagi ruangan untuk kesinambungan pelaksanaan Manajemen Asuhan
1.2 Tujuan
Kabupaten Malang.
4
4. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
Tantular.
Empu Tantular.
1.3 Manfaat
perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
5
1.3.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
RSUD Kanjuruhan.
Kanjuruhan.
Kanjuruhan.
RSUD Kanjuruhan.
6
BAB II
Wijaya.
Jatim no. 26 tahun 1983) dipimpin oleh dr. Tuti Harianto MARS.
7
6. Tahun 2001-2003 menjadi badan Rumah Sakit daerah dipimpin oleh
untuk operasional pelayanan sampai saat ini mencapai 11.550 m², berada
8
2.1.2 Visi dan Misi
a. Visi
MANTEP MANETEB.
b. Misi
a. Motto
b. Nilai
Kebersamaan.
c. Icon
9
2.1.4 Jenis-Jenis Pelayanan di Rumah Sakit
a. Fasilitas pelayanan:
a) Klinik Anak.
e) Klinik Bedah.
f) Klinik Orthopedi.
g) Klinik Saraf.
i) Klinik THT.
j) Klinik Mata.
m) Klinik Paru.
n) Klinik Jantung.
o) Klinik Jiwa.
p) Klinik Psikologi.
q) Klinik VCT.
10
3) Ruang Rawat Inap
b) Ruang Hasanudin.
4) Ruang kelas 1
a) Ruang Gajahmada.
5) Ruang kelas 2
b) Ruang Fatahilah.
6) Ruang kelas 3
a) Ruang Brawijaya.
d) Ruang Diponegoro.
9) Instalasi Hemodialisa.
11
16) Instalasi Radiologi.
2.2 Profil dan Gambaran Umum Ruang Empu Tantular Tantular Rumah
Empu Tantular merupakan ruang rawat inap khusus anak. Ruang Empu
berbatasan dengan ruang Fatahillah. Ruangan ini terdiri dari ruang kelas
I, II, III, dan Observasi. Ruang ini terdiri dari 34 bed pasien, dimana 34
3 bed.
12
2.2.2 Visi dan Misi
13
2.2.3 Denah Ruang Empu Tantular
Keterangan:
14
2.2.4 Struktur Organisasi Ruangan
Ka. Bidang Pelayanan Penunjang Ka. Bidang Pelayanan Medik Ka. Instalasi Rawat Inap Ka. Bidang Pelayanan Keperawatan
Dr. R. Redy Wibowo Dr. Benidiktus Setyo Untoro Dr. Anna Komalia Siti Afrida P.S.Kep.Ners
NIP. 197602072005011005 NIP. 196509091995091001 NIP. 196107022000122001 NIP. 196601141989032006
K.A Ruang
M Firdaus Vs, Amd. Kep
NIP. 197009291992031002
W A K.A Ruang
Rosalya Dinna Rokhma,Amd Keb
NIP. 198109182005012013
Administrasi
Ka .Tim I Ida Ipayati
Ka .Tim II
Rini Sulistina, Amd Keb
Ali Maghfur, S. Kep, Ns
NIP. 198304062005012010
NIP. 19850414201101010
1) Pengertian
2) Tugas Pokok
3) Fungsi
kegiatan di IRNA.
pengembangan SDM.
4) Uraian Tugas
16
c) Pengkoordinasian kegiatan pembinaan dan upaya
tenaga lain.
5) Wewenang
penyelenggaraan pelayanan
1) Pengertian
17
2) Tugas Pokok
jawabnya.
3) Fungsi
ruang perawatan.
perawatan.
4) Uraian Tugas
18
b) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2),
meliputi:
perawatan.
praktek
19
8) Memberikan kesepatan/ijin kepada staf keperawatan
keperawatan.
perawatan
20
17) Bertanggung jawab terhadap pelaksaan serah terima
(P3) meliputi:
keperawatan
5) Wewenang
keperawatan
21
d) Mendatangani surat dan dokumen yang di tetapkan
1) Pengertian
2) Tugas Pokok
3) Fungsi
hadir
4) Uraian Tugas
Ruangan
meliputi :
22
1) Menggantikan tugas kepala ruang bila berhalangan hadir
praktek
rumah sakit
23
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat
keperawatan
benar
perawatan
24
20) Bertanggung jawab terhadap terhadap pelaksaan
obatan
keperawan.
25
5) Wewenang
keperawatan
d ruang perawatan
d. Kepala Tim
kepada karu.
a. Membuat perencanaan
26
c. Mengenal atau ,mengetahui kondisi pasien dan dapat
e. Menyelenggarakan konfrensi
yang tepat
kegiatan tim
pasien merevisi
pasien
pergantian dinas
27
j. Melakukan pembagian tugas pada anggota berdasarkan
ketergantungan klien
klien baru
tanggung jawabnnyaa
oleh anggota
28
s. Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan
29
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. MAN
A. Jumlah Tenaga Kerja
Kualifikasi tenaga keperawatan di rung Empu Tantular RSUD
Kanjuruhan Malang, orang dengan rincian sebagai berikut:
a. Kuantitas sumber daya manusia
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan didapatkan
kualifikasi tenaga perawat di Ruang Empu Tantular RSUD
Kanjuruhan Malang, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan JenisKelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Perempuan 14
2 Laki-laki 4
Total 18
30
1) Tenaga keperawatan
2) Non keperawatan
31
Berdasarkan tabel di atas dapat di interpretasikan
bahwa tenaga non keperawatan yaitu ahli gizi 1 orang (20%)
Apoteker 1 orang (20%) CS (cleaning service) 3 orang
(60%). Jadi total keryawan non perawat yaitu 5 orang.
No Nama Spesialisasi
32
c. Kualitas Tenaga Keperawatan
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang di lakukan di dapatkan kualifikasi tenaga perawat diruang Empu Tantular IPD
RSUD Kanjuruhan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kualitas Tenaga Keperawatan Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan Kepanjen data di ambil pada tanggal
30-02 Mei 2018
Jenis Jenjang
No Nama Pendidikan Jabatan Masa kerja Pelatihan yang pernah di ikuti
ketenagaan karir
1. Emergency Medicin
2. Pelayanan prima
1. M Firdaus Vs, DIII
TETAP Ka Ru 26 th 3. MPKP
Amk Keperawatan
4. Pelatihan klinik keperawatan
5. In house training pengendalian
HIV
6. Elantikan pengurus HIPPI
PK IV
Malang raya dan workshop PPI
7. Seminar Aplikasi Nanda NIC
NOC mengunakan infant
screening diagnose (2016)
8. Manajemen informasi (2017)
BHD
9. APAR dan PPI (2017)
1. Pelatihan kegawat daruratan
Rosalya Dinna. Wa Ka obstetric pisikiatri
2. D4 kebidanan TETAP 113 th PK III
R, Amd. Keb Ru 2. Pelatihan klinik kesehatan
reproduksi
33
3. Pelatihan pelayanan prima di
RSUD kepanjen
4. APAR dan PPI (2017)
5. Dasar manajemen laktasi
(2017)
1. Clinical Educator
2. Pelatihan program menejemen
3. Ali Maghfur, S. S1 keperawatandan bangsal
Kep Ners keperawatan TETAP KA TIM 7 th 3. Pelatihan pelyanan prima di
RSUD Kepanjen
4. MPKP
5. BCLS
6. PEKERTI PK III
7. APAR dan PPI (2017)
8. BHD
9. Workshop Kurikulum S1
Keperawatan dan Ners (2016)
10.Diklat peningkatan kompetensi
tenaga perawat rumah sakit dan
puskesmas (2016)
1. Penanggulangan penederita
gawat darurat
4. Rini Sulistina, S. D4 kebidanan TETAP KA TIM 13 th 2. MPKP
Tr Keb 3. Pelayanan prima PK III
4. Komunikasi efektif (2016)
5. BHD
6. APAR dan PPI (2017)
1. Resusutasi gawat nafas pada
Dwi Agus B, D3 bayi
5. TETAP PP 13 th PK III
Amk keperawatan 2. Workshop electro cardiograf
EKG
34
3. General emergency life
4. Emergency pediattri nasional
2013
5. Pelayanan prima
6. MPKP
7. Teknik aseptik obat (2017)
1. Emergency pediatric nasional
2013
2. Basic mentality training
3. Seminar keperawatan anak
6. Rika Hartaty, D3 TETAP Ka. 11 th
2009
Amk keperawatan JAGA
4. MPKP PK III
5. Tumbang
6. Pengendalian HIV
7. KPRS (2016)
8. BHD
9. APAR dan PPI (2017)
1. Workshop electro cardiograf
EKG
2. Pelatihan in hous training
3. Emergency Pediatri Nasional
PK III
D3 Ka. 2013
7. Ekasari, Amk TETAP 8 th
keperawatan JAGA 4. Sosialisasi pengendalian dan
pencegahan (PPI)
5. MPKP
6. APAR dan PPI (2017)
7. BHD
1. Emergency pediatric nasional
D3
8. Ratih Irma M TETAP Ka JAGA 11 th 2013 PK III
keperawatan
2. Basic mentality training
35
3. Seminar keperawatan anak
2009
4. PPGD
5. APAR dan PPI (2017)
1. Pelatihan menejemen model
praktek keperawatan (MDKP)
2. Pelaatihan pelayanan prima
Elly Karyani, D3 3. Workshop EKG di RSUD
9. TETAP PP 8 th PK III
Amk keperawatan kepanjen
4. Seminar emergency pediatric
5. BHD
6. APAR dan PPI (2017)
1. Pelatihan pelayanan prima di
Mursilawati, D3 RSUD kepanjen
10. HONORER PP 8 th PKII
Amk keperawatan 2. Tumbang Anak
3. APAR dan PPI (2017)
1. Pelatihan pelayanan prima
2. Keselamatan pasien rumah
sakit
Setyaning W, D3 3. MPKP
11. HONORER PP 12 th PK II
Amk keperawatan 4. PMK
5. APAR dan PPI (2017)
6. Teknik pemasangan infus
(2017)
1. Pelatihan standarisasi
teknologi kontrasepsi terkini
2. Pelatihan standarisasi asuhan
12. Safitri Aprilia D3 kebidanan HONORER PP 3 th persalinan normal PK I
3. Dasar manajemen laktasi
(2016)
4. APAR dan PPI (2017)
36
5. BLS
1. Pelatihan standarisasi
teknologi kontrasepsi terkini
2. BLS
3. APAR dan PPI (2017)
13. Kartika Titah D3 kebidanan HONORER PP 3 th PK I
4. Dasar manajemen laktasi
(2016)
5. Pelayanan pasien tahap
terminal (2016)
1. BLS
2. Dasar manajemen laktasi
(2016)
D3
14. Nina Wulandari HONORER PP 2 th 3. APAR dan PPI (2017) PK I
keperawatan
4. Refresing triage
5. Skrining dan kriteria keluar
masuk ICU (20167
D3 1. BLS
15. Rusdianto HONORER PP 2 th PK I
keperawatan 2. APAR dan PPI (2017)
1. BLS
D3 2. Seminar NGT
16. Qomariyah HONORER PP 2 th PK I
keperawatan 3. Teknik pemasangan infus
(2017)
D3 -
17. Ainun TETAP PP 2 th PK I
Kebidanan
1. Pelatihan penerapan ICD/IX
dalam program system
18 Ida Ipayati D1 HONORER ADM 9 th menejemen rumah sakit
2. Pelatihan administrasi dan
pengolahn dokumen arsip
37
Berdasarkan tabel diatas diinterpretasikan bahwa sebanyak 94,4%
perawat yang bekerja di Ruang Empu Tantular pernah mengikuti
pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan. Jenjang karir yang ada di ruang Empu Tantular mengikuti
peraturan jenjang karir menurut komite Rumah Sakit RSUD Kanjuruhan.
Jenjang karir diklasifikasikan berdasarkan masa kerja dan pendidikan,
Semakin tinggi jenjang pendidikan dan semakin lama masa kerja maka
peningkatan karir lebih baik. Adapun untuk jenjang karir perawat yang ada
di ruang empu adalah PK I: 6 orang, PK II: 2 orang, PK III : 9 orang, PK
IV: 1 orang.
38
19 An. Sa KDK 3
20 An. Re Close Antrabachi 2
Keterangan: 3: Total care; 2: Partial care; 1: Minimal care
39
Tabel 3.8 Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Ruang Empu di
RSUD Kepanjen tgl 2 Mei 2018
40
ii. Jumlah Jam Perawatan
1. Keperawatan Langsung
Minimal 2 x 6 =12 jam
Parsial 3 x 6 =18 jam
Total 6 x 8 = 48 jam +
78 jam
2. Keperawatan tidak langsung
20 x 1 jam = 20jam
3. Penyuluhan
20 x 15 menit = 300 menit = 5 jam
Total jam secara keseluruhan = 5 jam
4. Total waktu keperawatan per hari
Keperawatan langsung: keperawatan tidak langsung=
78 jam : 20 jam = 3,9 jam
5. Jumlah Hari libur dalam 1 tahun adalah :
= 365 hari – 108 hari (hari libur + cuti
bersama)
= 257 hari
6. Jumlah kebutuhan perawat per hari
= 5 jam/pasien/harix20 pasien/harix 365hari
(365hari - 108 hari) x 7 hari
= 36.500= 20,28= 20 orang
1. 799
7. Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 20 = 9, 4 = 9 perawat
Sore = 36% x 20 = 7, 2 = 7 perawat
Malam = 17% x 20 = 3, 4 = 3 perawat
41
b) Tanggal 1 Mei 2017
i. Tingkat ketergantungan pasien
a. Minimal :5 orang
b. Parsial :2 orang
c. Total :9 orang
ii. Jumlah Jam Perawatan
1. Keperawatan Langsung
Minimal 2 x 5 =10 jam
Parsial 3 x 2 =6jam
Total 6 x 9 = 54 jam +
70 jam
2. Keperawatan tidak langsung
16 x 1 jam = 16jam
3. Penyuluhan
16 x 15 menit = 240menit = 4 jam
Total jam secara keseluruhan = 4 jam
4. Total waktu keperawatan per hari
Keperawatan langsung: keperawatan tidak langsung=
70 jam :16 jam = 4,3 jam
5. Jumlah Hari libur dalam 1 tahun adalah :
= 365 hari – 108 hari (hari libur + cuti
bersama)
= 257 hari
6. Jumlah kebutuhan perawat per hari
=4 jam/pasien/harix16 pasien/harix 365hari
(365hari - 108 hari) x 7 hari
= 23.360= 12,9= 13 orang
1. 799
7. Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 16 = 7, 5 = 7 perawat
Sore = 36% x 16 = 5, 7 = 6 perawat
42
Malam = 17% x 16 = 2, 7 = 3 perawat
c) Tanggal 2 Mei 2017
i. Tingkat ketergantungan pasien
a. Minimal :3 orang
b. Parsial :1 orang
c. Total : 13 orang
ii. Jumlah Jam Perawatan
1. Keperawatan Langsung
Minimal 2 x 3 =6 jam
Parsial 3 x 1 =3jam
Total 6 x 13 = 78 jam +
87 jam
2. Keperawatan tidak langsung
17 x 1 jam = 17jam
3. Penyuluhan
17 x 15 menit = 255 menit = 4 jam
Total jam secara keseluruhan = 4 jam
4. Total waktu keperawatan per hari
Keperawatan langsung: keperawatan tidak langsung=
87 jam :17 jam = 5, 1 jam
5. Jumlah Hari libur dalam 1 tahun adalah :
= 365 hari – 108 hari (hari libur + cuti
bersama)
= 257 hari
6. Jumlah kebutuhan perawat per hari
= 4 jam/pasien/harix17 pasien/harix 365hari
(365hari - 108 hari) x 7 hari
= 24.820= 13,7= 14 orang
1. 799
7. Jumlah kebutuhan per shift
Pagi = 47% x 17 = 7, 9 = 8 perawat
43
Sore = 36% x 17 = 6, 1 = 6 perawat
Malam = 17% x 17 = 2, 8 = 3 perawat
f. Diagnosis Penyakit Terbanyak
Selama pengkajian mulai tanggal 30-2 Mei 2018 diagnosa medis
terbanyak adalah OF (observasi febris) sebanyak 8 anak, selanjutnya
dengan OFC 3 anak, dan (gastro enteritis akut) sebanyak 2 anak.
44
2. MATERIAL DAN MACHINE
1) Penataan gedung / lokasi dan denah ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan di ruang
Empu Tantular RSUD “KANJURUHAN” dengan uraian denah sebagai
berikut :
Gambar 3.1 Denah Ruangan Empu Tantular
45
2) Fasilitas sarana dan prasarana
Lokasi penerapan praktek manajemen keperawatan dilakukan di Ruang
Empu Tantular kanjuruhan RSUD Kanjuruhan dengan penjelasan sebagai
berikut :
Ruang Empu Tantular berbentuk persegi yang terdiri dari kamar-
kamar yang di susun sesuai dengan kelas (1, 2 & 3) dengan ruang tindakan
berada di dekat pintu masuk disebelah selatan yang berdampingan dengan
nurse station dan ruang karu berada di utara dekat dengan pintu masuk
Ruang Empu Tantular. Ruang alkes ada sebelah ruang nurse station,
diruang Empu Tantular juga terdapat ruang bermain yang berada di
sebelah utara dekat dengan ruang karu. Ruang perawat berada disebelah
selatan bersebelahan dengan ruang alkes dan kamar kecil perawat berada
di ruang bermain. Ruang Empu Tantular memiliki 2 APAR dimana 1
terpasang di depan pintu masuk, dan di 1 lainnya berada di dalam
lingkungan ruang Empu Tantular. selain itu, juga terdapat Aseptan di
detiap dinding dekat dengan pintu masuk kamar pasien yang berjumlah 9,
akan tetapi 1 dengan keadaan rusak dan 3 dengan keadaan tanpa aseptan.
Didekat pintu masuk juga terdapat 1 brankart dan 1 kursi roda.
a) Fasilitas Untuk Pasien
Kapasitas ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan kepanjen adalah
34 tempat tidur. Ruang Empu Tantular merupakan ruangan kelas 1, 2
dan 3 khusus anak.
Setiap pasien mendapatkan fasilitas meja pasien dan kursi penunggu
pasien. Di depan bed ruang Empu Tantular terdapat handscrub yang
dikhususkan untuk pasien dan pengunjung pasien dan terdapat 1 kamar
kecil untuk pasien yang berada disetiap kamar.
Hasil pengangamatan selama 3 hari menunjukan bahwa fasilitas
meja yang dipergunakan untuk pasien kurang ada perhatian khusus,
barang-barang seperti makanan, camilan, minuman pasien, dan barang-
barang pribadi pasien masih berada diatas meja tersebut dengan
keadaan terpapar udara di ruangan, dan beresiko terkena kuman
46
penyakit dan terkontaminasi pajanan dari ruangan tersebut. Hal ini
akan berpengaruh jangka panjang terhadap kesehatan pasien
kedepannya. Dan diruang Empu Tantular sendiri tidak ada ketentuan
tentang hal tersebut. Selain itu, didepan bed ruang Empu Tantular juga
terdapat tempat untuk menaruh handscrub akan tetapi banyak yang
tidak diisi.
1. Daftar Peralatan Inventaris Alat Tenun
Tabel 3.9 Standarisasi Alat Linen Rawat Inap Rumah Sakit
Tipe B
Analisis :
Berdasarkan penghitungan ulang oleh mahasiswa di ruang Empu
Tantular dan hasil observasi menunjukkan sarana untuk pasien.Masih
belum mendukung dikarenakan masih kurangnya fasilitas linen untuk
47
pasien. Namun dari hal ini tidak menimbulkan masalah bagi ruangan
ataupun pasien sendiri.
2. Kamar perawatan kelas I
Terdiri dari 3 kamar yang berisi 2 tempat tidur pasien disetiap
kamarnya, 2 almari pasien, 2 kursi untuk penunggu pasien, 1 wastafel
dan 1 kamar mandi yang sudah dilengkapi pegangan dalam keadaan
baik serta ventilasi dan cahaya yang masuk melalui jendela yang cukup
untuk kamar perawatan. Untuk fasilitas yang terdapat pada ruang
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.
48
Tabel 3. 11 Fasilitas Ruang Kelas II Empu Tantular
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Tempat tidur pasien 9 Baik
2 Tempat Sampah non medis 3 Baik
3 Standart infuse 10 Baik
4 Meja mayo 9 Baik
5 Handrub 7 Baik
6 Kursi Penunggu 6 Baik
7 Jam dinding 3 Baik
9 Wastafel 3 Baik
10 Keset kamar mandi 3 Kotor
49
4. Perawatan kelas III
Terdiri dari 4 kamar yang berisi 4 tempat tidur pasien disetiap
kamarnya, 4 almari pasien, 4 kursi untuk penunggu pasien, 1 wastafel
dan 1 kamar mandi yang sudah dilengkapi pegangan dalam keadaan
baik serta ventilasi dan cahaya yang masuk melalui jendela yang cukup
untuk kamar perawatan. Untuk fasilitas yang terdapat pada kedua ruang
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.
5. Ruang pemeriksaan
Dari pengamatan selama 3 hari, ruang pemeriksaan digunakan
untuk penerimaan pasien baru dan untuk melakukan tindakan, didalam
ruang pemeriksaan terdapat 2 buah troly emergency, 1 timbangan bayi/
anak, 1 bed, dan 1 tiang infus.
6. Dapur dan tempat linen
Dari pengamatan selama 3 hari penataan pada almari linen di
ruang Empu Tantular kurang dalam tingkat kerapian terkesan
berantakan dan kurang layak ketika seprai yang sudah tidak rapi di
tujukan untuk pasien.
50
b) Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan
(1)Sarana dan Prasarana Ruangan
Tabel 3. 14 Sarana dan Prasarana Ruangan Rumah Sakit Tipe B
No Nama Peralatan Standar Ruang Empu Tantular
1 Ruang tindakan + +
2 Ruang Isolasi + +
3 Ruang rawat + +
4 Kamar mandi + +
5 Gudang alat + +
6 Nurse Station + +
7 Kamar cuci alat + +
Ruang petugas
8 + +
kebersihan
9 Ruang istirahat + +
10 Ruang tunggu + +
11 Dapur + +
12 Ruang simpan troli + -
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor340/Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
Analisis :
Fasilitas untuk petugas kesehatan:
a. Nurse station di dalam ruang Empu Tantular berada di sebuah
ruangan tersendiri dan berada didekat pintu masuk
b. Administrasi berada di nurse station, karena tidak ada ruangan
tersendiri
c. Kamar mandi/WC perawat berada ruang bermain.
d. Wastafel terdiri dari 2 buah dengan keadaan baik di ruang Empu
Tantular
e. Ruang khusus dokter di ruang Empu Tantular bergabung dengan
ruang tindakan
f. Ruang obat ada tapi langsung di taruh di lemari obat pasien di dalam
ruangan perawatan. Untuk persiapan alat tindakan ke pasien berada
di ruang alkes yang ada di samping nurse station.
g. Ruangan untuk sholat berada di dalam ruang bermain.
51
(2)Daftar Inventaris Alat Kesehatan
Tabel 3. 15 Standar Inventaris Alat Kesehatan
No Nama barang Jumlah Kondisi Ideal
1 Stetoskop 2 buah Baik 2/ruangan
2 Hb meter 0 buah - 2/ruangan
3 Urometer 0 buah - 2/ruangan
4 Lemari es 1 buah Baik 1/ruangan
5 Com stainless 2 buah Baik 3/ruangan
6 Tabung 02 17 buah Baik 2/ruangan
7 Senter 1 buah Baik 2/ruangan
8 Bak injeksi 2 buah Baik 2/ruangan
9 Sampah pasien 12 buah Baik 1:1
10 Papan tulis 0 buah - 1/ruangan
11 Lemari kaca 1 buah Baik 1/ruangan
12 Lemari besi 1 buah Baik 1/ruangan
13 Tensimeter 4 buah Baik 2/ruangan
14 Pinset anatomis 2 buah Baik 2/ruangan
15 Pinset cirurgis 1 buah Baik 2/ruangan
16 Gunting nekrotomi 0 buah - 2/ruangan
17 Gunting perban 3 buah Baik 2/ruangan
18 Korentang 1 buah Baik 2/ruangan
19 Bengkok 9 buah Baik 2/ruangan
20 Suction 1 buah Baik 2/ruangan
21 Telepon 1 buah Baik 1/ruangan
22 Komputer 1 buah Baik 1/ruangan
23 Alat pemadam kebakaran 2 buah Baik 1/ruangan
24 Lemari obat 1 buah Baik 2/ruangan
25 Lampu darurat 0 buah - 2/ruangan
26 Kereta obat 1 buah Baik 1/ruangan
27 Standar baskom 27 buah Baik 2/ruangan
28 Standar infus 47 buah Baik 1:1
29 Kursi lipat 0 buah Baik 5/ruangan
30 Manometer 02 16 buah Baik 2/ruangan
31 Tempat sampah non medis 12 buah Baik
32 Tempat sampah besar buah Baik
33 Tempat sampah medis 1 buah Baik
34 Tempat sampah infus 1 buah Baik
35 Tempat sampah jarum 1 buah Baik
36 Tempat sampah vial 1 buah Baik
52
Sumber : Nursalam 2015 Dan Hasil Observasi Penghitungan
Ulang Ruang Empu Tantular Tahun 2017 RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen.
Analisis :
Berdasarkan tabel diatas dan hasil observasi yang dilakukan
bahwa peralatan ruang Empu Tantular sudah mencukupi dan sebagian
besar sudah sesuai dengan standart.
c) Fasilitas Unggulan Ruang Bermain
Diruang Empu tantular juga terdapat fasilitas unggulan yaitu
ruang untuk terapi bermain/ ruang bermain yang berada di sebelah utara
bersebelahan dengan kamar 7, di wilayah kepanjen hanya terdapat di
RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
Bermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan
salah satu alat paling efektif untuk mengatasi stres anak. Karena
hospitalisasi menimbulkan krisis dalam kehidupan anak, dan sering
disertai stres berlebihan, maka anak-anak perlu bermain untuk
mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami sebagai alat
koping dalam menghadapi stres (Wong, et al, 2008).
Tabel 3. 16 Fasilitas yang Ada Diruang Bermain Empu Tantular
No Nama Barang Jumlah
1 Krayon 11 buah
2 Bola 4 keranjang
3 Balok susun 1 keranjang
4 Mobil-mobilan 1 buah
5 Puzzle 30 buah
6 Timbangan sembako 1 buah
7 Alat masak 1 buah
8 Pensil warna 5 buah
9 Donat susun 2 set
10 Bola basket dan ringnya 2 set
11 Bola voli 1 buah
12 Boneka singa 1 buah
13 Mainan beras 11 toples
14 Papan tulis kecil 1 buah
15 Mainan stetoskop 2 buah
16 Boneka barbie 2 buah
17 Boneka superman 1 buah
53
18 Boneka anak 1 buah
19 Majalah 3 buah
20 Buku mewarnai 2 buah
21 Buku belajar menulis dan menghitung 2 buah
22 Kertas lipat 3 pack
23 Gambar buah-buahan 3 lembar
24 Gambar huruf 1 lembar
25 Gambar hewan 11 lembar
26 Gambar binatang jinak 1 lembar
27 Gambar macam-macam warna 1 lembar
28 Lemari kaca 1 buah
29 Lemari kayu 1 buah
30 Lemari besi 1 buah
31 Kursi anak 3 buah
32 Tempat sampah 1 buah
33 Meja 1 buah
34 Kursi 1 buah
35 Jam dinding 2 buah
36 Mukena 2 stel
37 Kaca 1 buah
38 Wastafel 1 buah
39 Keset 1 buah
40 Kamar mandi 1 ruang
54
Tabel 3. 18 Fasilitas Ruang Bermain untuk Masa Balita (2 - 3 tahun)
No Nama Barang
1 Bola
2 Balok susun
3 Mobil-mobilan
4 Donat susun
5 Mainan stetoskop
6 Boneka barbie,superman
7 Gambar hewan
55
Tabel 3. 20 Fasilitas Ruang Bermain untuk Anak Usia Sekolah (6 – 12
tahun)
No Nama Barang
1 Majalah
2 Krayon
3 Puzzle
4 Pensil warna
5 Bola basket dan ringnya
6 Papan tulis kecil
7 Buku mewarnai
8 Buku menulis dan berhitung
9 Kertas lipat
10 Gambar macam-macam warna, huruf dan binatang
56
3. METHOD
a. Penerapan Model MAKP
1) Struktur MAKP ruangan
Ruang Empu Tantular Rumah Sakit Unit Daerah “Kanjuruhan”
Kepanjen telah menerapkan model MAKP seperti yang seharusnya
dilakukan di rumah sakit. Ruang Empu Tantular menggunakan Model
Asuhan Keperawatan Profesional Tim, yaitu suatu metode dimana seorang
perawat profesional memimpin sekolompok tenaga keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif. Ruang Empu Tantular terdiri dari seorang
kepala ruang, seorang wakil kepala ruang, dan 18 perawat pelaksana
dengan pembagian 1 kepala ruang (KaRu), 1 wakil kepala ruangan
(WaKaRu), 2 perawat primer (KaTim), 3 penanggung jawab tim (PJ), dan
11 perawat pelaksana.
Gambar 3.2 Metode Tim
Kepala Ruangan
Klien Klien
Analisa:
Penggunaan metode MAKP Tim di ruang Empu Tantular sudah
berjalan dengan baik dengan dibentuknya Tim 1 dan 2 di ruang Empu
Tantular.
57
2) Uraian tugas
a. Kepala Ruangan
Tabel 3.21 Uraian Tugas Kepala Ruangan
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
Dilakukan
1. Melaksanakan fungsi perencanaan,
meliputi:
a. Menyusun rencana kerja Kepala
D
Ruangan.
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah, kualitas
D
di ruang rawat, dan koordinasi dengan
kepala bidang keperawatan.
c. Merencanakan jumlah dan jenis
peralatan yang diperlukan, sesuai D
dengan kebutuhan.
d. Merencanakan dan menentukan model
asuhan keperawatan yang
D
diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan
pelaksanaan, meliputi:
a. Mengatur dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan pelayanan diruang D
rawat masing-masing.
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas
tenaga keperawatan dan tenaga lain
D
diruang rawat masing-masing sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melaksanakan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru atau tenaga lain
D
yang akan bekerja diruang rawat
masing-masing.
d. Melaksanakan orientasi kepada siswa
atau mahasiswa keperawatan yang
D
menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktek.
e. Melaksanakan program orientasi
kepada pasien dan keluarganya
tentang peraturan rumah sakit, tata
tertib ruangan, fasilitas yang ada, dan D
cara pengunaannya.
58
dalam kepatuhan terhadap SPO dan
standar pelayanan keperawatan.
g. Mengadakan pertemuan berkala
dengan pelaksana keperawatan dan
D
tenaga lain yang berada dibawah
tanggung jawabnya.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan
penyediaan, penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan alat-
D
alat keperawatan, alat medis, obat, dan
bahan yang diperlukan agar selalu
dalam kondisi siap pakai.
i. Mengelompokkan pasien dan
mengatur penempatannya diruang
rawat inap menurut tingkat kegawatan,
D
infeksi atau non infeksi, dan untuk
kelancaran pemberian asuhan
keperawatan.
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban
ruang perawatan melalui koordinasi D
dengan petugas terkait.
k. Meneliti pengisian formulir sensus
D
harian pasien diruangan.
l. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
pengendalian mutu pelayanan D
keperawatan dan patient safety.
m. Memberikan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien dan keluarga sebatas T
kewenangannya.
n. Memelihara atau mengembangkan
sistem pencatatan, pelaporan sistem
D
asuhan keperawatan, dan kegiatan
yang dilakukan.
o. Mengatur pelaksanaan operan dinas
D
jaga.
p. Membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan, serta
kegiatan lainnya diruang rawat untuk D
disampaikan kepada atasan.
59
c. Mengawasi pelaksanaan pencatatan
dan pelaporan kegiatan asuhan D
keperawatan.
4. Melaksanakan fungsi administrasi,
meliputi:
a. Menyusun laporan mutu asuhan
D
keperawatan.
b. Menyusun laporan kegiatan pelayanan
D
di ruang rawat.
c. Menyusun laporan inventaris. T
d. Menyusun laporan patient safety. T
60
11. Mewakili kepala ruangan apabila
berhalangan hadir atau tidak masuk D
kerja.
12. Melaksanakan penilaian kinerja bagi
pelaksana perawatan dan tenaga lain
dibagian perawatan yang berada D
dibawah tanggung jawab untuk berbagai
kepentingan.
13. Mengawasi dan menilai siswa atau
mahasiswa dari instansi pendidikan
keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar, sesuai dengan D
tujuan program pendidikan yang telah
ditentukan oleh instansi pendidikan
yang bersangkutan.
c. Perawat Pelaksana
Tabel 3.23 Uraian Tugas Perawat Pelaksana
Tidak
Uraian Tugas Dilakukan
Dilakukan
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan
D
lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai dengan
D
prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Memelihara peralatan keperawatan dan
medis agar selalu dalam keadaan siap D
pakai.
4. Melaksanakan program orientasi kepada
pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan, tata tertib yang berlaku,
D
fasilitas yang ada, cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di
ruangan.
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang
D
baik dengan pasien dan keluarga.
6. Melakukan pengkajian keperawatan
D
sesuai dengan kemampuan.
7. Menyusun rencana keperawatan sesuai
D
dengan kemampuannya.
8. Melaksanakan tindakan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan kebutuhan D
dan batas kemampuannya, antara lain:
a. Melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai dengan program pengobatan. D
b. Memberi penyuluhan kesehatan pada
pasien dan keluarganya mengenai D
penyakit.
61
9. Melatih atau membantu pasien untuk
D
melakukan latihan gerak.
10. Mendampingi visite dokter dan
mencatatat instruksi dokter, khususnya
D
bila ada perubahan pada program
pengobatan pasien.
11. Melakukan pertolongan pertama pada
pasien dalam keadaan darurat secara
tetap dan benar sesuai dengan kebutuhan.
D
Selanjutnya segera melaporkan tindakan
yang telah dilakukan kepada dokter yang
bertanggung jawab.
12. Melakukan evaluasi tindakan
keperawatan sesuai dengan batas D
kemampuannya.
13. Membantu merujuk pasien pada petugas
D
kesehatan atau institusi lain.
14. Mengobservasi kondisi pasien,
selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi D
tersebut, sesuai dengan batas
kemampuannya.
15. Berperan serta dengan anggota tim
kesehatan dalam membahas kasus dan
upaya meningkatkan mutu keperawatan. D
62
a. Menyediakan formulir untuk
penyelesaian administrasi, seperti:
- Resep obat untuk dirumah, jika
diperlukan.
- Kelengkapan pengisian status
D
pasien.
- Surat rujukan atau pemeriksaan
ulang.
- Surat keterangan istirahat sakit,
jika diperlukan.
b. Memberi penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien,
mengenai:
- Diit.
- Pengobatan yang perlu dilanjutkan
dan cara penggunaannya. D
- Pentingnya pemeriksaan ulang di
rumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan lain.
- Cara hidup sehat, seperti cara
pengaturan makan dan istirahat.
63
terjangkau. Pelayanan kesehatan yang berkualitas juga dapat dipengaruhi
oleh asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang berkualitas dimulai
dari pengkajian, diagnosis, rencana asuhan keperawatan, implementasi,
dan evaluasi. Oleh karena itu, ruangan Empu Tantular sangat cocok
dengan metode tim karena ada yang bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
mempunyai daya saing.
4) Timbang Terima atau Operan
Dari hasil pengkajian mulai tanggal 30 April 2018 timbang terima
dilakukan rutin setiap pergantian shift, pelaksanaannya juga sudah sesuai
dengan waktu yang ditentukan (pagi: jam 07.00, siang: jam 14.00, malam:
jam 21.00). Timbang terima dilakukan dengan terstruktur dan dilakukan
pada semua perawat, jika semua perawat sudah datang maka dilakukan
timbang terima. Prosentase timbang terima yang sesuai dengan SOP, yaitu
100%. Hasil observasi berdasarkan SOP dan waktu dimulainya timbang
terima adalah sebagai berikut:
Tabel 3.24 Hasil Observasi Proses Timbang Terima
Evaluasi
No Langkah-Langkah
30/04/2018 01/05/2018 02/05/2018
64
e. Tindakan keperawatan yang
sudah di lakukan dan
hasilnya.
f. Rencana tindak lanjut untuk
yang menerima operan.
4 Penyampaian nomor 3 dilakukan D D D
dengan jelas, singkat, akurat,
dan tidak terburu-buru.
5 Ketua tim dan semua anggota D D D
tim bersama-sama langsung
melihat keadaan klien.
6 Tim yang mengoperkan tugas D D D
memberikan kesempatan kepada
tim yang akan menjalankan
tugas untuk bertanya.
7 Tim yang mengoperkan tugas D D D
menyerahkan semua berkas
catatan perawatan kepada tim
yang akan menjalankan tugas
untuk menerima operan alat.
8 Karu mempersilahkan perawat D D D
yang dinas malam untuk
meninggalkan ruangan.
9 Dilanjutkan ke pre-conference. D D D
TOTAL 9 9 9
Prosentase % 100% 100% 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
65
dan peraturan yang ada diruangan telah diorientasikan kepada pasien dan
keluarga dengan baik.
66
a. Identifikasi klien:nama,
umur, dan no register.
b. Diagnosa medis.
c. Diagnosa keperawatan
dan data fokus yang
menunjang sistem.
d. Tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan dan
hasilnya.
e. Rencana tindak lanjut.
f. Perubahan terapi medis.
7 Karu atau Katim mencatat D D D
hasil diskusi anggota tim.
8 Karu memberikan D D D
kesimpulan dari diskusi yang
telah dilakukan.
9 Karu memberikan penekanan D D D
pada hal-hal yang perlu di
perhatikan.
10 Tanyakan kesiapan anggota D D D
tim untuk melakukan
kegiatan pelayanan
keperawatan.
11 Sampaikan kontrak waktu D D D
untuk pelaksanaan middle
conference atau post
conference.
12 Mengucapkan salam. D D D
13 Mengucapkan selamat D D D
bekerja.
TOTAL 13 13 13
Prosentase 100% 100% 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
67
2) Post conference
Tabel 3.26 Hasil Observasi Post Conference
Evaluasi
c Langkah-Langkah
30/04/2018 01/05/2018 02/05/2018
68
dilaksanakan dengan
baik.
7 Karu memberikan D D D
kesimpulan dari
diskusi yang telah
dilakukan.
8 Mengevaluasi D D D
hambatan yang
dialami setiap anggota
tim.
9 Mengucapkan D D D
terimakasih atas
kerjasama anggota tim.
10 Mengucapkan salam. D D D
TOTAL 10 10 10
Prosentase % 100% 100% 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 30 April 2018-02 Mei
2018. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui selama 3 hari langkah-
langkah post conference yang dilakukan, yaitu 100% atau dapat
disimpulkan bahwa post conference di ruang Empu Tantular
dilaksanakan secara terstruktur dan baik.
Analisa:
5) Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dari tanggal 30 April 2018-02 Mei
2018 di ruang Empu Tantular sudah dilakukan ronde keperawatan oleh
perawat ruangan yang terdiri dari KaRu, perawat pelaksana, dokter, ahli
gizi, dan apoteker namun tidak semua datang dan ronde keperawatan
69
terakhir dilakukan 2 bulan yang lalu. Diskusi kondisi klien dilakukan antar
perawat dengan dokter pada saat setelah visite.
6) Discharge Planning
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya. Discharge planning yang dilakukan di ruang
Empu Tantular selama pengkajian sudah direncanakan sejak klien MRS.
Hasil pengkajian selama tanggal 30 April 2018-02 Mei 2018 dapat dilihat
pada tabel dibawah. Berdasarkan tabel diketahui bahwa 100% item pada
discharge planning telah dilakukan seluruhnya. Format discharge
planning yang digunakan di ruangan.
Tabel 3.27 Discharge Planning
Tanggal
No Indikator
30/04/2018 01/05/2018 02/05/2018
1 Mengkaji nama pasien. D D D
Mendokumentasikan tanggal D D D
2
masuk.
Mendokumentasikan tanggal D D D
3
keluar.
Mendokumentasikan nomor D D D
4
rekam medis.
Mendokumentasikan ruang dan D D D
5
kelas klien.
Mendokumentasikan dokter D D D
6
yang merawat.
Mendokumentasikan diagnosa D D D
7
medis.
Mendokumentasikan diagnosa D D D
8
keperawatan potensial.
Mendokumentasikan jenis D D D
9
tindakan yang diberikan.
Mengkaji riwayat penyakit D D D
10
klien.
Melakukan pemeriksaan fisik D D D
11
dan mendokumentasikan.
Mendokumentasikan hasil D D D
12
laboratorium.
70
Mendokumentasikan terapi yang D D D
13
telah diterima.
Mendokumentasikan penyebab D D D
14
kematian bila perlu.
Mendokumentasikan keadaan D D D
15 waktu pulang atau keluar.
Mendokumentasikan tanggal D D D
16
kontrol ulang.
Mengisi nama dan tanda tangan D D D
17
perawat.
TOTAL 17 17 17
Prosentase (%) 100% 100% 100%
7) Pendidikan Kesehatan
Saat dilakukan observasi di ruang Empu Tantular pada tanggal 30 April
2018-02 Mei 2018 sudah dilakukan pendidikan kesehatan pada pasien baru
oleh perawat ruangan.
8) Sentralisasi obat
Menurut hasil wawancara mengenai sentralisasi obat dibagi menjadi
dua jenis berdasarkan pasien umum dan BPJS dimana pada pasien umum
dan BPJS pembagian resep obat langsung diberikan kepada keluarga
pasien, ketika pengambilan obat di apotek dan petugas dari apotek itu
sendiri yang bertugas untuk memberi penjelasan mengenai obat yang
diresepkan terhadap keluarga pasien. Obat-obat yang telah di resepkan
dengan lembar resep, kemudian diantarkan oleh keluarga pasien ke perawat
ruangan di cek ulang obat dan setelah sesuai di taruh di loker obat.
71
Gambar 3.3 Alur Obat
Dokter mengadviskan
Apoteker meresepkan
Proses farmasi
Analisa:
Dari hasil observasi dan pengkajian menunjukkan bahwa logistik dan
obat sudah dilakukan sentralisasi obat di setiap pasien.
9) Penerapan Supervisi
72
Kegiatan supervisi di ruang Empu Tantular jarang dilakukan, karena
faktor kesibukan pegawai yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Di samping itu, juga disebabkan oleh keterbatasan pegawai sehingga
kegiatan supervisi dilakukan oleh Kepala Ruang atau Kepala Tim.
Analisa:
Kegiatan supervisi dilakukan oleh pengawas rumah sakit yang tiap
shiftnya mensupervisi ruangan tidak hanya di ruang Empu Tantular.
10) Dokumentasi
Dokumentasi keperawatan sudah mencakup pengkajian dan diagnosa
keperawatan sampai evaluasi yang mencakup SOAP. Catatan
perkembangan pasien dibuat setiap hari secara berkesinambungan, sesuai
dengan kondisi pasien saat itu. Pendokumentasian telah dilakukan dengan
baik, karena terdapat pembagian tugas yang jelas oleh tim.
Pendokumentasian proses keperawatan dari 43 pasien yang dirawat pada
tanggal 30 April 2018-02 Mei 2018 di ruang Empu tantular dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pengkajian
Pengkajian pasien yang dicatat dengan pedoman pengkajian dan
masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan fungsi kehidupan sudah dilakukan semua dengan
prosentase 100%. Sementara itu, data yang dikaji sejak pasien datang
sampai pulang sebanyak 0%.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dirumuskan berdasarkan masalah dan
diagnosa yang dirumuskan berdasarkan actual atau potensi sudah
dilakukan semua dengan prosentase 100%.
73
Tabel 3.28 Pendokumentasian Proses Keperawatan
Tanggal 30 April 2018
Kode Berkas %
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A Pengkajian
1 Mencatat data yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian.
2 Data dikelompokkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
(bio, psiko, sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji sejak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pasien masuk sampai
pulang.
4 Masalah dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan pola fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang telah
dirumuskan.
74
2 Diagnosa keperawatan
mencerminkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
PE/PES.
3 Merumuskan diagnosa
keperawatan actual √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan.
2 Disusun menurut √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengandung
komponen pasien atau
subjek perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan kriteria.
4 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci, dan
jelas yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
75
keterlibatan pasien
atau keluarga.
6 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilaksanakan mengacu
pada rencana
perawatan.
2 Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengobservasi respon
pasien terhadap
tindakan keperawatan.
3 Revisi tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan hasil
evaluasi.
4 Semua tindakan yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi mengacu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pada tujuan.
2 Hasil evaluasi dicatat. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
76
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang baku.
2 Pencatatan dilakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
sesuai dengan
tindakan yang
dilaksanakan.
3 Pencatatan ditulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dengan jelas, ringkas,
istilah baku, dan
benar.
4 Setiap melakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan atau kegiatan
perawat
mencantumkan paraf,
nama jelas, tanggal,
dan jam dilakukan
tindakan.
5 Berkas catatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan disimpan
sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
77
Tanggal 01 Mei 2018
Kode Berkas %
No Aspek Yang Dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
A Pengkajian
1 Mencatat data yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian.
2 Data dikelompokkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
(bio, psiko, sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji sejak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pasien masuk sampai
pulang.
4 Masalah dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
berdasarkan
kesenjangan antara
status kesehatan
dengan pola fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan
berdasarkan masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
yang telah
dirumuskan.
78
2 Diagnosa keperawatan
mencerminkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
PE/PES.
3 Merumuskan diagnosa
keperawatan actual √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawatan.
2 Disusun menurut √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengandung
komponen pasien atau
subjek perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan kriteria.
4 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci, dan
jelas yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menggambarkan
79
keterlibatan pasien
atau keluarga.
80
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
81
Tanggal 02 Mei 2018
Aspek Kode Berkas %
No Yang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Dinilai
A Pengkajian
1 Mencatat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
data yang
dikaji
sesuai
dengan
pedoman
pengkajian.
2 Data √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dikelompok
kan (bio,
psiko,
sosial, dan
spiritual).
3 Data dikaji √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
sejak pasien
masuk
sampai
pulang.
4 Masalah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dirumuskan
berdasarkan
kesenjanga
n antara
status
kesehatan
82
dengan pola
fungsi
kehidupan.
Sub Total 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa
keperawata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
n
berdasarkan
masalah
yang telah
dirumuskan.
2 Diagnosa
keperawata √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
n
mencermink
an PE/PES.
3 Merumuska
n diagnosa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
keperawata
n actual
atau
potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
83
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % % % % %
%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
diagnosa
keperawatan
2 Disusun √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
menurut
urutan
prioritas.
3 Rumusan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tujuan
mengandun
g komponen
pasien atau
subjek
perubahan,
perilaku,
kondisi
pasien, dan
kriteria.
4 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
mengacu
pada tujuan
dengan
kalimat
perintah,
84
terinci, dan
jelas yang
melibatkan
pasien dan
keluarga.
5 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
menggamba
rkan
keterlibatan
pasien atau
keluarga.
6 Rencana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
menggamba
rkan
kerjasama
dengan tim
kesehatan
lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilaksanaka
n mengacu
padarencana
perawatan.
85
2 Perawat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengobserv
asi respon
pasien
terhadap
tindakan
keperawata
n.
3 Revisi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
berdasarkan
hasil
evaluasi.
4 Semua √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
tindakan
yang telah
dilaksanaka
ndicatat
ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
mengacu
pada tujuan.
2 Hasil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
evaluasi
dicatat.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
86
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
pada format
yang baku.
2 Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
dilakukan
sesuai
dengan
tindakan
yang
dilaksanaka
n.
3 Pencatatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
ditulis
dengan
jelas,
ringkas,
istilah baku,
dan benar.
4 Setiap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
melakukan
tindakan
atau
kegiatan
perawat
mencantum
kan paraf,
nama jelas,
tanggal, dan
jam
87
dilakukan
tindakan.
5 Berkas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 100%
catatan
keperawatan
disimpan
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100%
% % % % % % % % % % % % % % % % % %
88
11) Team Code Red
Tim code red adalah tim tanggap bencana kebakaran yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk memberikan bantuan untuk memadamkan
api. Sedangkan, di ruang Empu Tantular sudah ada jadwal pembagian tugas
di tim code red. Dengan jadwal tim code red di ruang Empu Tantular,
sebagai berikut:
Tabel 3.29 Pembagian Team Code Red
TEAM PAGI SORE MALAM
Rosalya Dinna Elly Karyani Safitri Aprilia
Nina Wulandari Mursilahwati Ratih Irma
Rusdianto Dwi Agus Qomariyah
Ekasari Rika Raharty Ali Maghfur
89
PENANGANAN KEADAAN DARURAT
CODE RED ATAU BAHAYA KEBAKARAN
STANDAR
PROSEDUROPERASIONAL
90
Kebakaran) dapat dilakukan sesuai dengan Grade, laporan dari
petugas dari lapangan, dan selanjutnya lapor ke Ketua Tim
Tanggap Darurat.
3) Kondisi memburuk, code purple aktif, code blue langsung
aktif, dan perintah untuk evakuasi semua penghuni lantai RS .
c. Bagian Komunikasi Tanggap Darurat menginformasikan
pengaktifan code purple berdasarkan intruksi dari Ketua Tanggap
Darurat atau Penanggung jawab area.
d. Tim Evakuasi mengarahkan seluruh penghuni lantai menuju area
titik kumpul.
e. Tim penanggung jawab dokumentasi dan evakuasi mendata
pasien, pengunjung atau karyawan area masing-masing, dan
melaporkan ke Ketua Tim Tanggap Darurat.
Unit Terkait Seluruh area Rumah Sakit
91
b. Kendalikan emosi diri yang dapat menimbulkan akibat fatal,
karena kepanikan.
c. Pastikan tidak ada barang yang anda bawa, sehingga menggangu
langkah evakuasi.
d. Tinggalkan gedung dan keluar melalui tangga darurat terdekat.
e. Tutup semua pintu dan jendela bila terdapat api.
f. Jangan menggunakan lift.
g. Jangan memasuki gedung kembali, kecuali ada izin dari yang
berwenang dan security.
92
4. M4
MONEY
1. Sistem Gaji
Sistem penggajian di RSUD Kanjuruhan dibedakan antara pegawai PNS
dan Non PNS. Berdasarkan hasil wawancara sistem penggajian untuk tenaga
PNS berdasarkan pangkat, golongan dan masa kerja dengan sumber gaji dari
pemerintah, sedangkan untuk tenaga Non PNS berdasarkan lama masa kerja
dan tingkat pendidikan dengan sumber gaji dari Rumah Sakit. Dan perawat
magang tidak memperoleh gaji.
Evaluasi kinerja dilakukan secara berkala setiap bulan sekali. Gaji
didistribusikan oleh rumah sakit kepada staf secara periodik setiap bulan. Gaji
distribusikan per tanggal satu setiap bulan.
93
2. Sumber Pendapatan Ruangan
Sumber pendapatan Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan Kepanjen
murni berasal dari pemerintah yang diatur oleh Rumah Sakit untuk dibagikan
ke setiap ruangan di Rumah Sakit sesuai kebutuhan yang tersentralisasi dari
setiap Instalasi Rawat Inap. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa
sumber pendapatan Ruang Empu Tantular didapatkan dari jasa pelayanan
umum dan BPJS.
3. Tarif Rawat Inap
Ruang Empu Tantular terdiri dari ruang rawat inap kelas kelas I, II dan III
Semua tarif rawat inap di ruang Empu Tantular diatur oleh Peraturan Daerah
No 10 tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010.
Dari hasil wawancara, RSUD Kanjuruhan adalah rumah sakit negeri dengan
sumber dana berasal dari pemerintah daerah.
MARKET
1. Daftar Daerah Asal Pasien di Ruang Empu Tantular pada Tanggal 30 April
2018 – 2 Mei 2018
Daftar Daerah Asal Pasien di ruang Empu Tantular pada tanggal 30 April
2018 – 2 Mei 2018 terdiri dari berbagai wilayah seperti Malang. Untuk
94
rincian daerah asal pasien per tanggal 30 April 2018 – 2 Mei 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. 31 Daftar daerah asal pasien
No. Nama pasien Alamat
1 An. Um Pakisaji
2 An. Ar Sumberpucung
3 An. An Kepanjen
4 An. Aq Pakisaji
5 An. He Kepanjen
6 An. U.A Gondanglegi
7 An. No Gondanglegi
8 An. Bil Kepanjen
9 An. Sa Turen
10 An. R.D Kalipare
11 An. M.A Ampelgading
12 An. Ra Pakisaji
13 An. Ar Gondanglegi
14 An. Fa Wonosari
15 An. Kh Donomulyo
16 An. Ra Sumberpucung
17 An. Ve Kepanjen
18 An. An Gondanglegi
19 An. Sa Kepanjen
20 An. Re Dampit
21 An. Al Kepanjen
22 An. M.F Dampit
23 An. A.R Pagelaran
24 An. Ju Sumberpucung
25 An. Ka Kromengan
26 An. Ir Sumberpucung
95
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 30 April 2018 – 2 Mei 2018
penggunaan tempat tidur di ruang Empu Tantular adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 32 Perhitungan BOR Di Ruang Empu Tantular Tanggal 30
April 2018 – 2 Mei 2018 Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen
Jumlah BOR
Tgl
(∑Px/∑Bed x 100%)
Bed Px
30 April 2018 34 20 58 %
1 Mei 2018 34 16 47 %
2 Mei 2018 34 17 50 %
96
Tabel 3. 33 lama pasien di rawat di ruang
No. Nama pasien Lama Pasien Dirawat
1 An. Um 3
2 An. Ar 3
3 An. An 3
4 An. Aq 4
5 An. He 4
6 An. U.A 6
7 An. No 6
8 An. Bil 3
9 An. Sa 3
10 An. R.D 4
11 An. M.A 5
12 An. Ra 5
13 An. Ar 3
14 An. Fa 4
15 An. Kh 6
16 An. Ra 4
17 An. Ve 5
18 An. An 2
19 An. Sa 3
20 An. Re 2
21 An. Al 2
22 An. M.F 2
23 An. A.R 1
24 An. Ju 1
25 An. Ka 1
26 An. Ir 1
97
berikutnya). Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada 1-3 hari.
Rumus TOI:
(34 x 3) -7 = 95 = 6 hari
16 16
98
1) BPJS/JKN
Asuransi dari pemerintah (KIS, AsKes), Asuransi Mandiri,
pegawai pemerintah non negeri,pegawai swasta, pegawai
lain yang memenuhi kriteria pekerja penerima upah
2) Umum
Jenis pembayaran yang dibayar langsung oleh pasien atau
tanpa asuransi dari manapun.
99
5. M5 (MUTU)
100
sambil melihat gelang pasien. Pada spuit injeksi sudah dituliskan nomor bed,
nama pasien dan nama obat.
Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang efektif
(SBAR)
1) Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
2) Perintah lisan dan melalui telepon atau hasil pemeriksaan secara lengkap
dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan
tersebut.
3) Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi
perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
4) Kebijakan dan prosedur mendukung praktik yang konsisten dalam
melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui
telepon.
Hasil Analisa :
Kepatuhan dalam mendokumentasikan segala hal yang berhubungan dengan
komunikasi sudah dilakukan oleh seluruh perawat.
101
Hasil Analisa :
Keamanan obat yang perlu diwaspadai high-alert medications di ruang Empu
Tantular sudah diaplikasikan dengan baik, dengan menyimpan di troly
emergency.
102
3) Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mendukung
pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan.
Hasil Analisa :
Kepatuhan cuci tangan sudah diterapkan dengan baik oleh perawat ruang
Empu Tntular, tetapi 2 moment cuci tangan sering terlewatkan oleh perawat
yaitu sebelum kontak dengan pasien dan sebelum tindakan aseptif.
103
Berdasarkan hasil pengkajian tentang tingkat kejadian klien jatuh selama
3 hari (30 April – 2 Mei 2018) didapatkan hasil bahwa 100% pasien tidak
mengalami jatuh selama dilakukan perawatan oleh perawat ruangan.
Meskipun sebagian pasien mempunyai resiko jatuh, akan tetapi dari hasil
pengkajian selama 3 hari menunjukkan tidak ada pasien yang mengalami
jatuh.
Rumus kejadian pasien jatuh :
Pasien Jatuh
Pasien Tidak Jatuh
100%
104
2) Kesalahan pengobatan (medical error)
Kejadian kesalahan pemberian obat yang meliputi tidak tepat obat, tidak
tepat cara pemberian, tidak tepat dosis, tidak tepat pasien, tidak tepat
waktu pemberian dan tidak waspada terhadap efek pemberian obat.
Rumus Angka KTD / sentinel dalam pemberian obat :
Jumlah pasien yang terkena kejadian tidak
diharapkan dalam pemberian
___________________________________ x 100%
Jumlah pasien pada hari tersebut
105
b. Tidak tepat obat
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2 Jumlah pasien pada hari tersebut 20 16 17 53
106
2. KEPUASAN
a. Tingkat kepuasan pasien
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepuasan pasien yang telah
diisi oleh 11 anggota keluarga selama 3 hari didapatkan hasil pada
indikator Reability (keandalan) pasien mengatakan puas karena perawat
mampu menangani masalah dengan tepat dan profesional, perawat
memberitahu dengan jelas tentang hal-hal yang dilarang dalam perawatan
pasien dan dalam memberikan informasi-informasi tentang fasilitas yang
ada di rumah sakit.
Pada indikator assurance (jaminan) pasien merasa puas karena
perawat memperhatikan terhadap keluhan pasien, perawat menjelaskan
tentang tindakan perawatan yang diberikan pada pasien dan perawat
memberikan informasi dengan jujur tentang keadaan pasien.
Pada indikator tangibles (kenyataan) pasien merasa puas karena
perawat menjaga kebersihan dan kerapian ruangan pasien, alat kesehatan
serta menjaa kerapian dan penampilan perawat. Untuk kebersihan toilet
terjaga oleh pihak cleaning service.
Pada indikator empathy (empati) pasien merasa puas karena perawat
mudah ditemui dan di hubungi bila pasien membutuhkan, perawat
memberikan perhatian dan dukungan moril terhadap keadaan pasien,
perawat melakukan pengukuran nadi dan suhu setiap shif jaga
Pada indikator responsive (tanggung jawab) pasien merasa puas
karena perawat segera menangani pasien ketika pasien sampai pada ruang
inap, perawat membantu pasien dalam memperoleh obat, perawat
membantu dalam pelayanan foto dan laboratorium.
107
Instrumen Kepuasan Pasien Berdasarkan Lima Karakteristik (RATER)
No Karakteristik 1 2 3 4
1 RELIABILITY (KEANDALAN)
a. Perawat mampu menangani masalah perawatan
dengan tepat dan profesional
b. Perawat memberikan informasi tentang fasilitas
yang tersedia, cara penggunaannya dan tata
tertib yang berlaku di RS
c. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-
hal yang harus di patuhi dalam perawatan anda
d. Perawat memberitahu dengan jelas tentang hal-
hal yang dilarang dalam perawatan anda
e. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan ketika
anda membutuhkan
2 ASSURANCE (JAMINAN)
a. Perawat member perhatian terhadap keluhan
yang anda rasakan
b. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang
tindakan perawatan yang diberikan kepada anda
c. Perawat jujur dalam memberikan informasi
tentang keadaan anda
d. Perawat selalu memberi salam dan senyum
ketika bertemu dengan anda
e. Perawat teliti dan terampil dalam melaksanakan
tindakan keperawatan kepada anda
3 TANGIBLES (KENYATAAN)
a. Perawat memberi informasi tentang administrasi
yang berlaku bagi pasien rawat inap di RS
b. Perawat selalu menjaga kebersihan dan
kerapihan ruangan yang anda tempati
c. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan alat-
alat kesehatan yang digunakan
d. Perawat menjaga kebersihan dan kelengkapan
fasilitas kamar mandi dan toilet
e. Perawat selalu menjaga kerapian dan
penampilannya
4 EMPHATY (EMPATI)
a. Perawat memberikan informasi kepada Anda
tentang segala tindakan perawatan yang akan
dilaksanakan
b. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila anda
membutuhkan
c. Perawat sering menengok dan memeriksa
keadaan Anda seoerti mengukur tensi, suhu,
nadi, pernafasan dan cairan infuse
d. Pelayanan yang diberikan perawat tidak
memandang pangkat / status tapi berdasarkan
kondisi anda
e. Perawat perhatian dan member dukungan moril
terhadap keadaan anda (menanyakan dan
berbincang-bincang tentang keadaan anda)
108
5 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
a. Perawat bersedia menawarkan bantuan kepada
anda ketika mengalami kesulitan walau tanpa
diminta
b. Perawat segera menangani Anda ketika sampai
di ruangan rawat inap
c. Perawat menyediakan waktu khusus untuk
membantu Anda berjalan, BAB, BAK, ganti
posisi tidur dan lain-lain.
d. Perawat membantu Anda untuk memperoleh
obat
e. Perawat membantu Anda untuk pelaksanaan
pelayanan foto dan laboratorium di RS ini.
Keterangan :
1 = Sangat tidak puas
2 = Tidak puas
3 = Puas
4 = Sangat puas
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
109
Saya sudah merasa puas dengan fasilitas yang
5 disediakan oleh perusahaan
Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi
6 kemajuan perusahaan ini
Pekerjaan saya memberikan saya peluang
7 mempersiapkan kemajuan saya di masa yang
akan dating
Saya kecewa atas pekerjaan yang saya jalani
8 saat ini
9 Pekerjaan saya saat ini kurang menarik
Pada dasarnya saya antusias dengan pekerjaan
10 saya saat ini
Saya sering bosan terhadap pekerjaan yang
11 saya lakukan saat ini
Tugas pekerjaan yang diberikan saat ini sesuai
12 dengan kemampuan saya
Pekerjaan yang saya terima saat ini sudah
13 sesuai dengan keinginan saya
Saya merasa bangga terhadap pekerjaan yang
14 saya miliki
Pekerjaan yang dibebankan kepada saya
member saya peluang untuk mengambil
15 keputusan sendiri, menimbulkan kebebasan
dan ketidaktergantungan
KEPUASAN TERHADAP IMBALAN
Saya sudah merasa puas dengan gaji pokok
16 yang diterima saat ini
Gaji yang saya terima saat ini sudah
17 memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawab yang saya emban
Saya sudah merasa puas dengan penghasilan
18 yang diberikan oleh pihak perusahaan
Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya
merasa puas dengan pendapatan yang diterima
19 bila dibandingkan dengan prestasi kerja yang
selama ini saya tunjukkan
Saya sudah puas terhadap tunjangan-
20 tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di
luar gaji pokok yang saya terima
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan
21 tingkat pendidikan saya
Besar dan jenis tunjangan yang diterima sudah
22 sesuai
110
Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
23 tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada
saya
Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan
24 yang saya miliki
Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji
25 yang berlaku di pasar tenaga kerja
26 Pembagian insentif sudah adil
KEPUASAN TERHADAP SUPERVISI ATASAN
Atasan selama ini selalu memberikan
27 pengarahan kepada bawahan dalam setiap
pekerjaan
Komunikasi antara atasan dan bawahan
28 terjalin dengan baik dalam menyelesaikan
masalah-masalah pekerjaan
Atasan selalu bersedia meluangkan waktu
untuk membantu jika saya mengalami
29 kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kerja
Atasan selalu memberikan kesempatan untuk
penyampaian ide-ide atau masukan yang
30 mungkin berguna dalam mendukung
tercapainya program-program kerja
Pemahaman atasan terhadap pekerjaan sudah
31 baik
Atasan kurang tegas dalam memberikan
32 peringatan kepada karyawan
Atasan dalam menegakkan disiplin sangat
33 tegas
Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja
34 karyawan
Atasan tidak memberikan penghargaan
35 terhadap keberhasilan karyawan dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan
Adanya umpan balik dari atasan terhadap
36 pekerjaan yang saya kerjakan
Atasan saya konsisten dalam menerapkan
37 aturan-aturan bagi saya dan karyawan lainnya
Atasan memberikan masukan-masukan
38 apabila saya mendapat kesulitan dalam
penyelesaian pekerjaan
Kontrol pemecahan masalah dan pengambilan
39 keputusan seimbang antara atasan dan anda
111
Atasan memberikan pengarahan tetapi anda
40 diizikan untuk mengembangkan diri
Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan
41 tugas
Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam
42 diskusi menghadapi suatu masalah
Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya
43 jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia
44 memberikan bimbingan bila saya tidak
memahami pekerjaan yang ditugaskan
KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA
Hubungan dengan rekan kerja terjalin dengan
45 baik
Bilamana dibutuhkan rekan kerja memberikan
46 bantuan langsung dalam upaya untuk
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan baik
47 bila ada dukungan dari rekan kerja di kantor
Saya tidak menemukan kesulitan dalam
48 bekerjasama dengan rekan kerja
Seluruh rekan kerja bertanggung jawab
49
terhadap hasil pekerjaan
Sesama karyawan tidak menghormati hak-hak
50
individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
51
dengan baik
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
52
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,
53 dukungan dan membantu saya apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54 kesempatan yang sama untuk promosi
Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah
55 diterapkan dengan baik di perusahaan ini
Adanya promosi yang dilakukan oleh
56 perusahaan memotivasi karyawan untuk lebih
berkembang dan maju
Frekuensi waktu untuk promosi untuk
57 karyawan dirasakan sudah tepat
Prestasi kerja yang baik menghasilkan adanya
58
promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
59
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
112
Promosi karyawan di perusahaan ini
60
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
61
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan memberikan kesempatan seluas-
62 luasnya bagi setiap karyawan untuk dapat naik
jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan terbuka
63 bagi siapa saja yang berpotensi tanpa
diskriminasi
c. Kenyamanan
Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan sistem saraf untuk
mengubah barbagai stimulus mekanis, kimia, termal, elektris menjadi
potensial aksi yang dijalarkan ke sistem saraf pusat. Nyeri merupakan
suatu mekanisme protektif bagi tubuh yang akan muncul bila jaringan
tubuh rusak, sehingga individu akan bereaksi atau berespons untuk
menghilangkan mengurangi rasa nyeri.
Rumus :
Persentase pasien dengan nyeri yang terdokumentasi dalam askep =
113
BAB IV
ANALISA SWOT, PERUMUSAN MASALAH, PRIORITAS MASALAH,
ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH DAN POA PENYELESAIAN
MASALAH
114
Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Terdapat administrasi 1. Jumlah tempat sampah infeksius
MATERIAL penunjang (misalnya : buku yang kurang.
injeksi, buku TTV, buku 2. Tempat penyimpanan linen
Eksternal laporan tim, SOP, dll) yang kurang rapi
memadai
2. Tersedianya nurse station
3. Terdapat jemuran baju
untuk keluarga pasien
4. Terdapat dapur di Ruang
Empu Tantular
5. Terdapat fasilitas ruang
bermain bagi keluarga
pasien
Peluang (Opportunity). Strategi S-O Strategi W-O
1. Melakukan penataan ulang 1. Menambah jumlah tempat
1. Adanya kesempatan ruang bermain, dan sampah dengan membagi tempat
ruangan untuk membuat buku inventaris sampah infeksius dan tempat
mengajukan perbaikan
ruang bermain sampah non infeksius.
dan penambahan fasilitas
ruangan sesuai dengan
kebijakan yang telah ada.
115
Peluang (Oportunity) Strategi S-O Strategi W-O
1. Adanya perawat yang 1. Model asuhan keperawatan 1. Dengan adanya mahasiswa
sudah mengikuti yang digunakan dan telah praktek dapat membantu
pelatihan MPKP sesuai dan adanya melakukan orientasi pada pasien
2. Adanya mahasiswa penambahan mahasiswa baru.
praktek manajemen membuat sistem
keperawatan di ruangan manajemen semakin
Empu Tantular. efektif, dan mempermudah
proses keperawatan pasien.
Ancaman (Threats) Strategi S-T Strategi W-T
1. Sebagian manajemen 1. Mengoptimalkan metode 1. Mengoptimalkan metode asuhan
keperawatan di asuhan keperawatan keperawatan profesional dari
ruangan masih belum profesional dari berbagai berbagai aspek untuk
terlaksana seperti aspek untuk meningkatkan kinerja perawat
ronde, orientasi meningkatkan kinerja dan kepuasan pasien, sehingga
pasien baru, dapat perawat dan kepuasan mampu bersaing dengan rumah
menurunkan tingkat pasien, sehingga mampu sakit lain.
kepuasan yang dapat bersaing dengan rumah
berakibat citra sakit lain.
pelayanan di RS
menurun di kalangan
masyarakat.
2. Tuntutan masyarakat
akan pelayanan yang
maksimal
116
tidak adanya pasien jatuh
atau angka kejadian pasien
jatuh 0% dan tingkat
kesalahan dalam
memasukkan obat 0%.
4. Rata-rata kepuasan
keluarga dan kepuasan
pegawai dikategorikan baik
5. Terdapat fasilitas ruang
bermain yang dapat
mengurangi tingkat
kecemasan anak terhadap
hospitalisasi
117
c. Adanya perawat yang sudah 0,2 3 0,6
mengikuti pelatihan MPKP
d. Tenaga kesehatan di ruang Empu 0,2 4 0,8
Tantular meliputi dokter spesialis,
perawat, bidan, ahli gizi, farmasi.
TOTAL 1 3,5
WEAKNESS
a. Beban kerja perawat cukup tinggi 1 3 3
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
a. Perawat memiliki kesempatan 0,6 3 1,8 O–T
untuk mengikuti pelatihan sesuai 1,2 – 2,4 =
dengan tindakan yang sering -1,2
dilakukan
b. Adanya mahasiswa praktek yang 0,4 3 1,2
membantu pelaksanaan asuhan
keperawatan
TOTAL 1 3
TREATENED
a. Adanya tuntutan tinggi dari 0,4 3 1,2
masyarakat untuk pelayanan yang
lebih professional
b. Terdapatnya beberapa rumah sakit 0,6 2 1,2
swasta di daerah kepanjen
TOTAL 1 2,4
118
M2 MATERIAL
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1 SARANA DAN PRASARANA
STRENGHT
a. Terdapat administrasi penunjang 0,4 4 1,6 S–W
(misalnya : buku injeksi, buku TTV, 3,7 – 3,5 =
buku laporan tim, SOP, dll) yang 0,2
memadai
b. Tersedianya nurse station 0,2 4 0,8
c. Terdapat jemuran baju untuk 0,1 3 0,3
keluarga pasien
d. Terdapat dapur di Ruang Empu 0,1 2 0,2
Tantular
e. Terdapat fasilitas ruang bermain 0,2 4 0,8
bagi keluarga pasien
TOTAL 1 3,7
WEAKNESS
a. Jumlah tempat sampah infeksius 0,5 4 2
yang kurang.
b. Tempat penyimpanan linen kurang 0,5 3 1,5
rapi
TOTAL 1 3,5
OPPORTUNITY
a. Adanya kesempatan ruangan untuk 1 3 3 O–T
mengajukan perbaikan dan
3 – 4 = -1
penambahan fasilitas ruangan sesuai
dengan kebijakan yang telah ada
TOTAL 1 3
TREATENED
a. Kesenjangan antara jumlah pasien 1 4 4
dan tempat sampah yang ada di
Ruang Empu Tantular
TOTAL 1 4
119
M3 METHOD
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1 METODE
STRENGHT
a. Rumah sakit dan ruangan memiliki 0,2 4 1,6 S –W
visi misi sebagai acuan dalam 4,6 – 3 =
melaksanakan kegiatan pelayanan 1,6
b. Ruangan Empu Tantular 0,3 4 1,2
menggunakan metode MPKP Tim
c. Terdapat format pengkajian hingga 0,3 4 1,2
evaluasi, sehingga mempermudah
dokumentasi keperawatan
d. Post conference di Ruang Empu 0,2 3 0,6
Tantular dalam kategori baik
TOTAL 1 4,6
WEAKNESS
a. Ronde keperawatan belum dilakukan 0,5 3 1,5
selama 2 bulan terakhir, dikarenakan
kesibukan dari dokter spesialis.
b. Belum adanya orientasi pada pasien 0,5 3 1,5
baru tentang pemilahan limbah non
medis dan medis
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
a. Adanya perawat yang sudah 0,7 4 2,8 O–T
mengikuti pelatihan MPKP 3,7 – 3 =
b. Adanya mahasiswa praktek 0,3 3 0,9 0,7
manajemen keperawatan di ruangan
Empu Tantular
TOTAL 1 3,7
TREATENED
120
a. Sebagian manajemen keperawatan di 0,6 3 1,8
ruangan masih belum terlaksana
seperti ronde, orientasi pasien baru,
dapat menurunkan tingkat kepuasan
yang dapat berakibat citra pelayanan
di RS menurun di kalangan
masyarakat
b. Tuntutan masyarakat akan pelayanan 0,4 3 1,2
yang maksimal
TOTAL 1 3
M4 MONEY
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1 MONEY
STRENGHT
a. Gaji pegawai dibayarkan sesuai 0,6 4 2,4 S–W
dengan hak nya 4–3=1
b. Dana pengembangan berasal dari 0,4 4 1,6
pemerintah
TOTAL 1 4
WEAKNESS
a. Kebutuhan yang dibutuhkan dalam 1 3 3
ruangan dipenuhi dalam waktu yang
lama
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
a. Adanya kenaikan gaji perawat sesuai 1 3 3 O–T
dengan golongan, dan masa kerja. 3–0=3
TOTAL 1 3
TREATENED
-
121
M5 MUTU
NO ANALISA SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING
1 MUTU
STRENGHT
a. ALOS di Ruang Empu Tantular 0,2 4 0,8 S–W
dikategorikan baik yaitu 6 hari 4,7 – 3,5 =
b. Sebagai lahan praktek mahasiswa 0,1 3 0,6 1,2
kesehatan.
c. Tingkat keamanan pasien dijaga 0,3 4 1,6
dengan baik, terlihat tidak adanya
pasien jatuh atau angka kejadian
pasien jatuh 0% dan tingkat
kesalahan dalam memasukkan obat
0%.
d. Rata-rata kepuasan keluarga dan 0,1 4 0,8
kepuasan pegawai dikategorikan
baik
e. Terdapat fasilitas ruang bermain 0,3 3 0,9
yang dapat mengurangi tingkat
kecemasan anak terhadap
hospitalisasi
TOTAL 1 4,7
WEAKNESS
a. Sosialisasi cuci tangan dan 0,5 4 2
pemilahan sampah belum dilakukan
kepada pasien dan keluarga
b. Kurangnya sosialisasi dalam 0,5 3 1,5
penempatan alat makan kotor
TOTAL 1 3,5
OPPORTUNITY O–T
a. RSUD Kanjuruhan adalah Rumah 1 4 4 4–3=1
Sakit daerah akreditasi B yang
122
menjadi rujukan bagi rumah sakit
lainnya
TOTAL 1 4
TREATENED
a. Persaingan RS dalam memberikan 1 3 3
pelayanan keperawatan
TOTAL 1 3
123
124
4.3 Daftar Masalah
1. Sosialisasi tempat sampah dan cuci tangan belum dilakukan kepada keluarga
pasien
2. Kurangnya ketersediaan tempat sampah yang kurang memadai
3. Kurangnya ketertiban keluarga pasien dalam meletakkan alat makan kotor di
tempat yang sudah disediakan
4. Tempat penyimpanan linen kurang rapi
5. Kurangnya kerapian dan penataan pada ruang terapi bermain
125
5 Kurangnya kerapian dan 2 2 4 1 16 4
penataan pada ruang
terapi bermain
126
4.5 Planning Of Action (Perencanaan)
Tabel 4.35 Planning Of Action (Perencanaan)
127
meletakkan alat makan habis Wahyu, Vidia
pakai Desy
4. Menempelkan tulisan untuk
meletakkan alat makan habis
pakai.
3 Sosialisasi tempat Keluarga paham 1. Keluarga pasien mengerti 1. Karu 8 – 26 Mei
sampah dan cuci dan mampu 1. Menyiapkan leaflet tentang dan memahami tentang 2. Katim 2018
tangan belum mempraktekkan 6 pemilahan sampah dan cuci pemilahan sampah infeksius 3.Perawat
dilakukan kepada langkah cuci tangan tangan sebelum diberikan dan non infeksius pelaksana
keluarga pasien dan 5 momen cuci penyuluhan 2. Keluarga pasien memahami 4.Mahasiswa
tangan 2. Melakukan pendidikan kesehatan 5 momen cuci tangan dan praktek
tentang pentingnya cuci tangan, dapat mempraktekkan 6 PJ: Ana fitri,
fungsi cuci tangan, cara cuci langkah cuci tangan. Atmaja Ibah
tangan yang baik, dan pemelihan salim, Choirul
sampah dari sampah medis atau Imami, Chyntia
non medis Rahma, Ratna
3. Memberikan informasi kepada Wahyu, Vidia
keluarga pasien agar dapat Desy
menggunakan fasilitas kamar
berupa wastafel dan handrub
untuk cuci tangan.
4 Kurangnya Ruang bermain 1. Melakukaan penataan ulang 1. Terdapat buku inventaris di 1. Karu 8 – 26 Mei
kerapian dan menjadi tertata dan permainan berdasarkan ruang bermain 2. Katim 2018
penataan pada lebih rapi kelompok usia 2. Ruang bermain menjadi rapi 3.Perawat
ruang terapi 2. Membuat buku inventaris pelaksana
bermain mainan di ruang bermian untuk 4. Mahasiswa
meminimalisir mainan yang praktek
hilang dan berkurang PJ: Ana fitri,
3. Melakukan terapi bermain Atmaja Ibah
salim, Choirul
Imami, Chyntia
128
Rahma, Ratna
Wahyu, Vidia
Desy
5 Tempat Tempat 1. Lemari linen menjadi lebih 1. Karu 8 – 26 Mei
penyimpanan linen penyimpanan linen 1. Penataan ulang dengan rapi 2. Katim 2018
kurang rapi menjadi rapi pemberian keterangan per item 2. Lemari linen menjadi tertata 3.Perawat
yang lebih jelas. pelaksana
2. Sosialisasi untuk menjaga 4. Mahasiswa
kerapian kepada yang praktek
berkepentingan terhadap linen PJ: Ana fitri,
Atmaja Ibah
salim, Choirul
Imami, Chyntia
Rahma, Ratna
Wahyu, Vidia
Desy
129
BAB V
IMPLEMENTASI
1 ( 7 Mei 2018 )
P √ √
S √ √
M √ √
2 ( 8 Mei 2018 )
P √ √
S √ √
M √ √
3 ( 9 Mei 2018 )
P √ √
S √ √
M √ √
130
4 ( 10 Mei 2018 )
P √ √
S √ √
M √ √
5 ( 11 Mei 2018)
P √ √
S √ √
M √ √
P √ √
S √ √
M √ √
Tabel 5.37 Pemanfaatan Tempat Sampah Medis dan Non Medis di Ruang
Empu Tantular (Post)
1 ( 7 Mei 2018)
P √ √
S √ √
M √ √
2 ( 8 Mei 2018)
P √ √
S √ √
M √ √
3 ( 9 Mei 2018)
P √ √
131
S √ √
M √ √
4 ( 10 Mei 2018 )
P √ √
S √ √
M √ √
5 ( 11 Mei 2018)
P √ √
S √ √
M √ √
P √ √
S √ √
M √ √
Chart Title
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRE MEDIS POST MEDIS PRE NON MEDIS POST NON MEDIS
132
5.2 Kerapian Dalam Meletakkan Alat Makan Kotor Di Tempat Yang Sudah
Disediakan
Untuk persiapan dari kelompok, kami akan memberikan informasi
(sosialisasi) terutama pada keluarga pasien baru untuk meletakkan alat makan
habis pakai ditempatnya. Ketika ada keluarga pasien yang salah meletakkan
alat makan habis pakai kami akan memberikan teguran kepada keluarga
pasien. Setelah kami amati, ternyata kebanyakan keluarga pasien tidak
meletakkan alat makan kotor sesuai tempatnya karena kotak tempat alat
makan ditutup, sehingga kami akan membuka tutup kotak yang digunakan
sebagai tempat meletakkan alat makan habis pakai agar keluarga dapat
meletakkan alat makan kotor pada tempatnya. Selanjutanya, kami
memberikan tulisan untuk meletakkan alat makan kotor pada tempatnya.
133
Chart Title
120
100
80
60
40
20
0
PRE IMPLEMENTASI POST IMPLEMENTASI
Tabel 5.39 Sosialisai pada Pasien / Keluarga Pasien Tentang Cuci Tangan dan
Membuang Sampah di Tempat Sampah Medis dan Tempat Sampah Non Medis
(Pre dan Post)
1 Dilakukan : 5 Dilakukan : 14 15
(8 Mei 2018) Tidak Dilakukan : 10 Tidak Dilakukan : 1
2 Dilakukan : 8 Dilakukan : 10 10
Tidak Dilakukan : 2 Tidak Dilakukan : 0
134
(11 Mei
2018)
Chart Title
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRE IMPLEMENTASI POST IMPLEMENTASI
135
selama 1 minggu dan juga melakukan observasi pre dan post terapi bermain
menggunakan lembar observasi.
Tabel 5.40 Observasi Kondisi Pasien (Pre dan Post SAB)
1 Cemas : 3 Cemas : 1
(11 Mei Tidak Cemas : - Tidak Cemas : 2 3
2018)
2 Cemas : 2 Cemas : -
(18 Mei Tidak Cemas : 1 Tidak Cemas : 3 3
2018)
Sumber: Observasi tanggal 11&18 Mei 2018
Chart Title
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRE SAB POST SAB
136
Tabel 5.41 Kesesuaian dalam Meletakkan Linen di Ruang Empu Tantular (Pre
dan Post)
Hari ke Pre Implementasi Post Implementasi
Sesuai Tidak Sesuai Sesuai Tidak Sesuai
1 ( 7 Mei 2018) √ √
2 ( 8 Mei 2018) √ √
3 ( 9 Mei 2018) √ √
4 ( 10 Mei 2018) √ √
5 ( 11 Mei 2018) √ √
6 ( 12 Mei 2018) √ √
Sumber: Observasi tanggal 7 – 12 Mei 2018
Chart Title
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRE IMPLEMENTASI POST IMPLEMENTASI
137
BAB VI
EVALUASI
6.2 Kerapian Dalam Meletakkan Alat Makan Kotor Di Tempat Yang Sudah
Disediakan
a. Evaluasi Stuktur
Untuk persiapan dari kelompok, kami melakukan observasi,
ternyata keluarga pasien khususnya pasien baru belum tahu tempat
meletakkan alat makan kotor, selain itu ketika tempat makan kotor di
138
tutup kelurga meletakkan alat makan kotor di atasnya. Kelompok kami
merencanakan untuk selalu membuka tempat makan kotor, dan
memberikan tulisan agar keluarga pasien dapat meletakkan alat makan
kotor pada tempatnya.
b. Evaluasi Proses
Proses sosialisasi dalam meletakkan alat makan kotor dilakukan
setiap hari, khususnya dilakukan setiap kali ada pasien baru yang
masuk ke Empu Tantular, dan untuk mengevaluasi setiap harinya
dilakukan observasi dan evaluasi kesesuain dalam meletakkan alat
makan kotor.
c. Evaluasi hasil
Dengan dilakukanya sosialisasi dalam meletakkan alat makan
kotor, keluarga pasien tau keluarga pasien sudah tau tempat untuk
meletakkan alat makan kotor, mereka sudah meletakkan dengan rapi.
Ketika kotak alat makan tertutup kami selalu membukanya.
139
pentingnya cuci tangan, fungsi cuci tangan, cara cuci tangan yang
baik, dan pemelihan sampah dari sampah medis atau non medis.
Keluarga pasien juga menggunakan fasilitas kamar berupa wastafel
dan handrub untuk cuci tangan. Keluarga pasien mampu melakukan
cuci tangan 6 langkah dan membuang sampah sesuai dengan jenis
sampahnya, meskipun masih ada keluarga pasien yang lupa dalam
membuang sampah.
140
terapi bermain, pasien anak sebagian besar mengalami penurunan
gejala hospitalisasi (tidak cemas). Ini menunjukkan bahwa terapi
bermain mampu membuat anak menjadi lebih nyaman menjalani
pengobatan di rumah sakit.
141
BAB VII
PEMBAHASAN
142
ruangan, sehingga keluarga pasien membuang pampers di tempat sampah non
infeksius yang berada di luar ruangan (Arifin, M. 2008). Oleh karena itu
perlunya penambahan tempat sampah infeksius di luar ruangan agar keluarga
pasien tidak mencampur sampah makanan dan sampah pampers.
143
memahami prosedur yang benar di dalam penanganan dan pembuangan
limbah patologi, farmasi, kimia dan limbah radioaktif. Keberhasilan
pengelolaan sampah rumah sakit selain dilihat dari tingkat pengetahuan,
ditentukan juga dari sikap. Sikap akan mempengaruhi perilaku perawat dan
petugas lainnya untuk berperilaku dengan baik dan benar dalam melakukan
upaya penanganan dan pembuangan sampah. Dukungan pengetahuan dan
sikap ini akan berpengaruh langsung terhadap perilaku yang nyata dalam
mengelola sampah (Sudiharti, Solikhah, 2012).
Faktor pengetahuan tentang sampah sangat penting untuk ditanamkan
pada setiap pasien dan keluarga yang akan melakukan pembuangan sampah
rumah sakit. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dengan
memberikan pelatihan atau penyuluhan sebagai sarana pemberian pendidikan
khususnya keluarga pasien untuk berperilaku membuang sampah medis
sesuai dengan tempatnya. sehingga dapat mengurangi dampak terjadinya
kecelakaan kerja maupun infeksi nosokomial (Sudiharti, Solikhah, 2012).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Sudiharti, Solikhah,
2012). Maka dari itu perlunya penyuluhan atau pendidikan kesehatan
mengenai pemilahan sampah infeksius dan non infeksius.
Tangan merupakan salah satu jalur penularan berbagai penyakit
menular seperti penyakit gangguan usus dan pencernaan (diare, muntah) dan
berbagai penyakit lainnya yang dapat berpotensi membawa kepada arah
kematian. Tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman
penyakit ke tubuh manusia. Kontak dengan kuman dapat terjadi di mana saja,
melalui meja, gagang pintu, sendok, dan sebagainya (Rahayu, Kurnia Dan
Haryuni, Sri. 2013). Menurut DEPKES (2011), mencuci tangan adalah
proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan
dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi
144
tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang
menempel pada tangan benar-benar hilang. Tujuan mencuci tangan antara
lain menjaga kebersihan diri, mencegah infeksi silang, dan sebagai pelindung
diri (Rahayu, Kurnia Dan Haryuni, Sri. 2013). Oleh karena itu, pentingnya
dilakukan sosialisasi cuci tangan 6 langkah dan 5 moment cuci tangan pada
keluarga pasien di ruang Empu Tantular.
145
penanggung jawab khusus sehingga dapat dilaksanakan secara efektif di
ruang bermain (Bestaria dan Sofian, 2013).
Penggunaan ruang aktifitas bermain dan pelaksanaan terapi aktifitas
bermain di ruang Empu Tantular sudah berjalan, namun belum optimal
karena kami masih sering menjumpai beberapa orangtua pasien yang tidak
mengetahui tentang keberadaan ruang bermain. Dari observasi yang kita
lakukan dengan menggunakan lembar observasi pre dan post terapi bermian
didapatkan hasil yang cukup signifikan. Banyak pasien yang mengalami
hospitalisasi sebelum dilakukannya terapi bermain, dan setelah dilakukan
terapi bermain gejala hospitalisasinya berkurang. Oleh karena itu dengan
adanya lembar observasi serta dibentuknya tim penanggung jawab
diharapkan ruang aktifitas bermain dan terapi aktifitas bermain dapat berjalan
secara optimal sehingga gejala hospitalisasi pada pasien anak dapat
berkurang.
146
infeksius dan non infeksius sudah tersedia, sehingga meminimalkan
pemaparan patogen pada pasien dan staf laundry rumah sakit (Aini, M.Nur,
2013).
Pengendalian persediaan linen merupakan kegiatan untuk
mengendalikan linen baik mengenai jumlah par stok linen agar tetap
seimbang maupun menjaga kelancaran dan ketepatan untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kepada pasien. Hal penting yang harus dilaksanakan
dalam pengendalian terhadap pengelolaan linen adalah dibuat identifikasi/
pengkodean linen agar pengendalian dan pengawasan linen bisa dilakukan
secara maksimal serta diadakannya linen inventory/inventarisasi/stok
opname secara periodik, yang diadakan secara harian, mingguan, bulanan,
dan tahunan (Aini, M.Nur, 2013). Di ruang Empu Tantular pengendalian
linen sudah berjalan dengan baik, yaitu dengan adanya buku inventaris linen
yang diisi setiap hari dengan menghitung jumlah linen kotor dan jumlah linen
bersih.
Pengkodean Linen berdasarkan teori identifikasi linen yang disirkulasi
harus meliputi berbagai hal berikut : Linen diberi nama rumah sakit dan unit
ruang pemakai linen digunakan untuk membedakan linen dari ruang satu
dengan linen ruang lainnya. Tanggal mulai pakai linen digunakan untuk
mengidentifikasi kapan linen mulai digunakan serta untuk memudahkan
pengontrolan dan mengukur tingkat kerusakan sebuah linen yang dilihat dari
usia pakainya. American Hotel Association (AHA), mempunyai standar 250
kali cuci, artinya linen yang baik atau yang masih layak pakai sampai
pencucian 250 kali (Aini, M.Nur, 2013). Di RSUD Kanjuruhan setiap linen,
sarung bantal, sarung guling, selimut, dll sudah diberi tulisan nama ruangan.
Tetapi penataan linen di ruang Empu Tantular masih terkesan belum rapi,
sehingga perlu dilakukannya penataan ulang pada lemari linen.
147
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
1. Ketersediaan Tempat Sampah Yang Memadai
Penambahan tempat sampah infeksius yang ada di ruangan dapat
membantu petugas kebersihan dalam pemilahan limbah infeksius dan
non infeksius. Adanya tempat sampah infeksius dan non infeksius,
pasien dan keluarga pasien dapat membuang sampah ke tempat sampah
yang benar yang telah disediakan oleh ruangan.
2. Kerapian Dalam Meletakkan Alat Makan Kotor Di Tempat Yang
Sudah Disediakan
Dengan adanya sosialisasi tentang penempatan alat makan kotor,
keluarga pasien dapat menempatkan alat makan kotor ke dalam tempat
yang sudah di sediakan, tidak hanya di taruh diatas tutup tempat makan
kotor.
3. Ketertiban Keluarga Pasien Dalam Membuang Sampah Dan Cuci
Tangan
Setelah dilakukan sosialisasi cuci tangan 6 langkah dan 5 momen
cuci tangan serta pemilahan sampah infeksius dan non infeksius
keluarga pasien dapat menerapkan dan mengaplikasikannya setiap hari.
4. Penataan Ulang RAB
Setelah RAB di tata ulang, mainan yang digunakan untuk terapi
bermain dikelompokkan sesuai dengan usia perkembangan, sehingga
memudahkan kita dalam mencari alat bermain yang akan digunakan
pada saat terapi bermain, lalu dengan adanya buku inventaris alat
bermain diharapkan alat bermain tidak ada yang hilang.
5. Penataan Ulang Linen
Penataan ulang linen bertujuan untuk merapikan kembali tempat
linen yang sebelumnya terlihat kurang rapi, linen dikelompokkan
berdasarkan jenisnya, sehingga mempermudah dalam mencari alat
linen yang akan dipakai.
148
8.2 Saran
1. Ketersediaan Tempat Sampah Yang Memadai
Diharapkan ruangan Empu Tantular, dapat memaksimalkan
pemakaian tempat sampah infeksius dan non infeksius tersebut serta
menjaga dan menggunakannya secara efektif.
2. Kerapian Dalam Meletakkan Alat Makan Kotor Di Tempat Yang
Sudah Disediakan
Diharapkan keluarga pasien dapat selalu tertib dalam meletakkan
alat makan kotor sesuai tempat yang telah disediakan.
3. Ketertiban Keluarga Pasien Dalam Membuang Sampah Dan Cuci
Tangan
Diharapkan di Ruang Empu Tantular dapat melakukan sosialisasi
cuci tangan pada waktu tertentu terutama pada pasien baru.
4. Penataan Ulang RAB
Diharapkan alat main di ruang RAB selalu tertata rapi dan mainan
sesuai pada tempat penggolongan umurnya.
5. Penataan Ulang Linen
Diharapkan lemari linen dapat tertata rapi sesuai dengan jenis alat
linen, sehingga dapat mempermudah dalam mengambil alat linen yang
dibutuhkan.
149
DAFTAR PUSTAKA
Aini Muhamad Nur, Kartasurya Martha Irene, Mawarni Atik. 2013. Analisis
Pengelolaan Linen Di Instalasi Rawat Inap RS Permata Bunda
Purwodadi (Studi Kualitatif). Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia
Volume 01 No. 03 Desember 2013
Arifin, M. 2008. Pengaruh Limbah Rumah Sakit Terhadap Kesehatan.
Universitas Indonesia: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan RI. 2011. Cuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mencegah
Berbagai Penyakit. From http:/www.depkes.go.id. Diakses 13 Januari
2012
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional Ed.4. Salemba Medika: Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor340/Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Rahayu, Kurnia Dan Haryuni, Sri. 2013. Satuan Acara Penyuluhan Cuci
Tangan 6 Langkah. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Kadiri
Sudiharti, Solikhah. 2012. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Perilaku Perawat Dalam Pembuangan Sampah Medis Di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Ahmad Dahlan Kes Mas Vol. 6 No. 1, Januari 2012 : 1 –
74 Jurnal Kesmas
150
Lampiran 1
151
Lampiran 2
No Karakteristik 1 2 3 4
1 RELIABILITY (KEANDALAN)
f. Perawat mampu menangani masalah
perawatan dengan tepat dan profesional
g. Perawat memberikan informasi tentang
fasilitas yang tersedia, cara penggunaannya
dan tata tertib yang berlaku di RS
h. Perawat memberitahu dengan jelas tentang
hal-hal yang harus di patuhi dalam
perawatan anda
i. Perawat memberitahu dengan jelas tentang
hal-hal yang dilarang dalam perawatan anda
j. Ketepatan waktu perawat tiba di ruangan
ketika anda membutuhkan
2 ASSURANCE (JAMINAN)
f. Perawat member perhatian terhadap keluhan
yang anda rasakan
g. Perawat dapat menjawab pertanyaan tentang
tindakan perawatan yang diberikan kepada
anda
h. Perawat jujur dalam memberikan informasi
tentang keadaan anda
i. Perawat selalu memberi salam dan senyum
ketika bertemu dengan anda
j. Perawat teliti dan terampil dalam
melaksanakan tindakan keperawatan kepada
anda
3 TANGIBLES (KENYATAAN)
f. Perawat memberi informasi tentang
administrasi yang berlaku bagi pasien rawat
inap di RS
g. Perawat selalu menjaga kebersihan dan
kerapihan ruangan yang anda tempati
h. Perawat menjaga kebersihan dan kesiapan
alat-alat kesehatan yang digunakan
i. Perawat menjaga kebersihan dan
kelengkapan fasilitas kamar mandi dan toilet
152
j. Perawat selalu menjaga kerapian dan
penampilannya
4 EMPHATY (EMPATI)
f. Perawat memberikan informasi kepada
Anda tentang segala tindakan perawatan
yang akan dilaksanakan
g. Perawat mudah ditemui dan dihubungi bila
anda membutuhkan
h. Perawat sering menengok dan memeriksa
keadaan Anda seoerti mengukur tensi, suhu,
nadi, pernafasan dan cairan infuse
i. Pelayanan yang diberikan perawat tidak
memandang pangkat / status tapi
berdasarkan kondisi anda
j. Perawat perhatian dan member dukungan
moril terhadap keadaan anda (menanyakan
dan berbincang-bincang tentang keadaan
anda)
5 RESPONSIVENESS (TANGGUNG JAWAB)
f. Perawat bersedia menawarkan bantuan
kepada anda ketika mengalami kesulitan
walau tanpa diminta
g. Perawat segera menangani Anda ketika
sampai di ruangan rawat inap
h. Perawat menyediakan waktu khusus untuk
membantu Anda berjalan, BAB, BAK, ganti
posisi tidur dan lain-lain.
i. Perawat membantu Anda untuk memperoleh
obat
j. Perawat membantu Anda untuk pelaksanaan
pelayanan foto dan laboratorium di RS ini.
Keterangan :
1 = Sangat tidak puas
2 = Tidak puas
3 = Puas
4 = Sangat puas
(Nursalam, 2015)
153
Lampiran 3
(Nursalam, 2015)
154
Lampiran 4
155
Keterangan :
(Nursalam, 2015)
156
Lampiran 5
Nursalam, 2015
157
Lampiran 6
No PERTANYAAN SS S KS TS STS
158
Gaji yang saya terima saat ini sudah
17 memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan
tanggung jawab yang saya emban
Saya sudah merasa puas dengan penghasilan
18 yang diberikan oleh pihak perusahaan
Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya
merasa puas dengan pendapatan yang diterima
19 bila dibandingkan dengan prestasi kerja yang
selama ini saya tunjukkan
Saya sudah puas terhadap tunjangan-
20 tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di
luar gaji pokok yang saya terima
Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan
21 tingkat pendidikan saya
Besar dan jenis tunjangan yang diterima sudah
22 sesuai
Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan
23 tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada
saya
Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan
24 yang saya miliki
Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji
25 yang berlaku di pasar tenaga kerja
159
Atasan dalam menegakkan disiplin sangat
33 tegas
Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja
34 karyawan
Atasan tidak memberikan penghargaan
35 terhadap keberhasilan karyawan dalam
menyelesaikan tugas pekerjaan
Adanya umpan balik dari atasan terhadap
36 pekerjaan yang saya kerjakan
Atasan saya konsisten dalam menerapkan
37 aturan-aturan bagi saya dan karyawan lainnya
Atasan memberikan masukan-masukan
38 apabila saya mendapat kesulitan dalam
penyelesaian pekerjaan
Kontrol pemecahan masalah dan pengambilan
39 keputusan seimbang antara atasan dan anda
Atasan memberikan pengarahan tetapi anda
40 diizikan untuk mengembangkan diri
Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan
41 tugas
Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam
42 diskusi menghadapi suatu masalah
Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya
43 jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia
44 memberikan bimbingan bila saya tidak
memahami pekerjaan yang ditugaskan
KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA
Hubungan dengan rekan kerja terjalin dengan
45 baik
Bilamana dibutuhkan rekan kerja memberikan
46 bantuan langsung dalam upaya untuk
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya
Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan baik
47 bila ada dukungan dari rekan kerja di kantor
Saya tidak menemukan kesulitan dalam
48 bekerjasama dengan rekan kerja
Seluruh rekan kerja bertanggung jawab
49
terhadap hasil pekerjaan
Sesama karyawan tidak menghormati hak-hak
50
individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
51
dengan baik
160
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
52
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,
53 dukungan dan membantu saya apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54 kesempatan yang sama untuk promosi
Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah
55 diterapkan dengan baik di perusahaan ini
Adanya promosi yang dilakukan oleh
56 perusahaan memotivasi karyawan untuk lebih
berkembang dan maju
Frekuensi waktu untuk promosi untuk
57 karyawan dirasakan sudah tepat
Prestasi kerja yang baik menghasilkan adanya
58
promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
59
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
Promosi karyawan di perusahaan ini
60
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
61
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan memberikan kesempatan seluas-
62 luasnya bagi setiap karyawan untuk dapat naik
jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan terbuka
63 bagi siapa saja yang berpotensi tanpa
diskriminasi
161
Lampiran 7
162
163
Implementasi Penataan Alat Makan Kotor
SEBELUM IMPLEMENTASI
SETELAH IMPLEMENTASI
164
Implementasi Sosialisasi Cuci Tangan Dan Pemilahan Sampah
165
Implementasi Penataan RAB dan Pelaksanaan SAB
166
167