Oleh:
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip
manajemen keperawatan dan mampu mengelola pelayanan profesional
tingkat dasar secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap
kepemimpinan yang profesional dan melakukan model asuhan
keperawatan profesional sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan
pada Ruang Airlangga RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran klinik manajemen
dan kepemimpinan keperawatan, peserta didik mampu :
1. Mengetahui profil rumah sakit RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Kabupaten Malang
2. Menganalisa situasi di IRNA Airlangga sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategis dan rencana operasional.
3. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah menejemen
keperwatan bersama pihak Rumah Sakit RSUD kanjuruhan
Kepanjen dan khususnya IRNA Airlangga.
4. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan masalah di
IRNA Airlangga.
5. Mengusulkan alternatif pemenuhan masalah yang bersifat tekhnik
operasional bagi Rumah Sakit dan IRNA Airlangga.
6. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan
proses pada menejemen keperawatan di IRNA Airlangga.
7. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil yang di capai berupa
upaya mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama
dengan unit di Rumah Sakit Kanjuruhan dan IRNA Airlangga.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Rumah Sakit
1. Memberikan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
di ruang Airlangga
2. Tercapainya tingkat kepuasan kinerja yang optimal.
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat
dengan pasien serta keluarga.
4. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri
perawat.
5. Pencapaian pelayanan kesehatan yang optimal kepada
pasien.
1.3.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi institusi pendidikan dalam pelaksanaan
managemen asuhan keperawatan secara profesional.
1.3.3 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan penerapan model MAKP di Ruang Inap ruang
Airlangga RSUD Kanjuruhan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan model MAKP yang
diaplikasikan di Ruang Inap ruang Airlangga RSUD
Kanjuruhan.
3. Memberikan kesempatan untuk berpikir kritis dalam
menganalisis pelaksanaan MAKP di Ruang Inap ruang
Airlangga RSUD Kanjuruhan.
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode
SWOT dan menyusun rencana strategi.
5. Mahasiswa dapat mempelajari penerapan model asuhan
keperawatan professional di Ruang Inap ruang Airlangga
RSUD Kanjuruhan.
6. Tercapainya pengalaman dan kesempatan dalam
pengelolaan suatu ruang rawat inap.
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen terletak diatas tanah seluas
32.140 m² dengan bangunan yang didirikan dan digunakan untuk operasional
pelayanan sampai saat ini mencapai 11.550 m², berada di daerah malang selatan dan
mempunyai 270 tempat tidur dengan tingkat hunian rata – rata mencapai 79,31 % per
tahun. Wilayah dispensi atau jangkauan pelayanan rumah sakit meliputi Malang
selatan hingga perbatasan Kabupaten Blitar dan Lumajang.
Pada tahun 2015 Rumah Sakit ini telah Bersertifikat Akreditasi Rumah Sakit
dengan Lulusan Tingkat Paripurna oleh Oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah
Sakit), dengan masa berlaku 25 November 20015 s/d 24 November 2018.
2.2 Visi dan Misi
VISI
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB
MANETEP
MISI
1) Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Rujukan Secara Konprehensif
dan Pelayanan Unggulan Yang Inovatif
2) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Rumah Sakit yang Mendukung
Mutu Pendidikan dengan melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
MOTTO, NILAI DAN ICON
1) Motto
Kepuasan Anda Adalah Tujuan Utama Layanan Kami
2) Nilai
Cinta Kasih, Tulus Ikhlas, Kejujuran, Professional dan Kebersamaan
3) Icon
“HOSPITAL WITHOUT WALL
2.3 Jenis-Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit
1. Fasilitas Pelayanan :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan / Poliklinik terdiri dari:
a) Klinik Anak
b) Klinik Tumbuh kembang
c) Klinik Penyakit Dalam
d) Klinik Kebidanan dan Kandungan
e) Klinik Bedah
f) Klinik Orthopedi
g) Klinik Saraf
h) Klinik Bedah Saraf
i) Klinik THT
j) Klinik Mata
k) Klinik Kulit dan Kelamin
l) Klinik Gigi dan Mulut
m) Klinik Paru
n) Klinik Jantung
o) Klinik Jiwa
p) Klinik Psikologi
q) Klinik VCT
r) Klinik Rehab MediS
c. Ruang Rawat Inap
1. Ruang Rawat Inap VIP
a) Ruang Hasanudin
2. Ruang kelas 1
a) Ruang Gajahmada
b) Ruang Empu Tantular (khusus anak)
3. Ruang kelas 2
a) Ruang Cut Nya’ Dien
b) Ruang Fatahilah
c) Ruang Empu Tantular (khusus anak)
4. Ruang kelas 3
a) Ruang Airlangga
b) Ruang Brawijaya
c) Ruang Emputantular (Khusus Anak)
d) Ruang Imam Bonjol
e) Ruang Diponegoro
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Pelayanan Intensif
7. Instalasi Hemodialisa
8. Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu
9. Instalasi Pelayanan Khusus
10. Instalasi Rehabilitasi Medik
11. Instalasi Kamar Bersalin
12. Instalasi Gizi
13. Instalasi Patologi Klinik
14. Instalasi Radiologi
15. Instalasi Farmasi
16. Instalasi Sterilisasi Sentral
17. Instalasi Kedokteran Kehakiman
18. Instalasi Pemeliharaan dan Sanitasi Lingkungan
3. Uraian tugas
Dengan uraian tugas keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Ruang Irna Perawatan Airlangga
1) Pengertian
Adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan
kegiatan pelayanan keperawatan di ruang Rawat Inap Kelas III
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Instalasi Rawat Inap
2) Tugas Pokok
Mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan
pelayana keperawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya
3) Fungsi
a) Bertanggung jawab kepada Ka.Irna atas semua kegiatan di
ruang perawatan.
b) Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan di ruang
perawatan.
c) Perencanaan pelaksanaan progam pengendalian dan penilaian
seluruh kegiatan pelayanan
d) Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada
pelaksanaan perawatan dan tenaga lainnya.
4) Uraian Tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan (PI) meliputi :
1) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan
2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan diruang perawatan yang bersangkutan
3) Bersama Ka Instalasi menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk
perawatan, koordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan
Keperawatan (Kabidyanper)
b) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
meliputi :
1) Mengatur dan koordnasi seluru kegiatan pelayanan di
ruang perawatan, melalui kerja sama dengan petugas lain
yang bertugas di ruang perawatan
2) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan
yang berlaku di rawat sakit
3) Melaksanakan orientasi kepada mahasiswa keperawatan
baru/tenaga lan yang akan kerja di ruang perawatan
4) Memberikan orentasi kepada mahasiswa keperawatan dan
menggunakan ruang perawatan sebagai lahan praktek
5) Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi:
penjelasan tentang perturan rumah sakit, tata tertib ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya sert
kegiatan rutin sehari-hari
6) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar
7) Mengadakan pertemuan berkala/ sewaaktu-waktudengan
staf keperawatan dan petugas lain
8) Memberikan kesepatan/ijin kepada staf keperawatan untuk
mengikut kegiatan ilmiah/pelatihan dengan koordinasi
kepala instalasi/Kepala Bidang Keperawatan
9) Mengatur dan mengkoordinasikan pemilaharaan alat agar
selalu dalam Keadaan siap pakai
10) Bertanggung jawab teradap pelaksannan visite dokter dan
progam pengobatan pasien
11) Mengemlompokkan pasien dan mengatur penempatan di
ruang perawatan menuru tingkat kegawatan, infeksi/non
infeksi, untuk pelayanan memberikan asuhan keperawatan
12) Mengendalikan kualtas pencataan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar
13) Memberi motivas kepada petugas dalam memelihara
keberihan lingkungan ruang perwatan
14) Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang
perawatan
15) Menyimpan berkas catatan medis pasien dalam masa
keperawatan di ruang perawatnya dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut kebagian medikal record
bila pasien keluar/pulang
16) Bertanggung jawab terhadap laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan serta kegiatan lainnya
dan di sampaikan kepada atasannya
17) Bertanggung jawab terhadap pelaksaan serah terima pasien
dan lain-lain pada saat pergantian dinas
c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendilan dan penilain
(P3) meliputi:
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah di tentukan
2) Melakukan penilaian kinerja keperawtan yang berada di
bawah tanggung jawabnya
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai penyagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan obat-obatan
4) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mendiri atau koordinasi
dengan tim pengendalian asuhan keperawatan
5) Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Ruangan mempunyai
wewenang sebagai berikut :
a) Meminta informasi dan pengarahat kepada atasan
b) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
keperawatan
c) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruang perawatan
d) Mendatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruang
e) Menghadiri rapat berkala dengan kepala
instalasi/kasih/kapala rumah sakit untuk kelancaran
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
b.Wakil Kepala Ruang
1) Pengertian
Adalah seorang perawat yang mendampingi kepela ruangan
dalam pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
2) Tugas Pokok
Bersama-sama Kepala Ruang mengawas dan mengendalikan
kegitan pelayanan kebidanan yang menjadi tanggung jawabnya
3) Fungsi
a) Bertanggung jawab kepada Ka Ruang
b) Pelaksanaan tugas Ka Ruang bila Ka Ruang berhalangan
hadir
4) Uraian Tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan (PI) meliputi :
1) Bersama kepala ruang menyusun rencana kerja Kepala
Ruangan
2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan diruang perawatan yang bersangkutan
b) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2)
meliputi :
1) Menggantikan tugas kepala ruang bila berhalangan hadir
2) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit
3) Malaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan
baru/tenaga lain yang akan kerja di ruang perawatan
4) Memberikan orientasi kepada mahasiswa keperawatan dan
menggunakan ruang perawatan sebagai lahan praktek
5) Memberi orientasi kapada pasien/keluarganya meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya
serta kegiatan sehari-hari
6) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar
7) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan
staf keperawatan dan petugas lain
8) Memberikan kesempatan/ijin kepada staf keperawatan
untuk mengikuti kegiatan ilmiah/pelatihan dengan
koordinasi Kepala Instalasi/Kepala Bidang Perawatan
9) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah
sakit
10) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai
11) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visite dokterdan
progam pengobatan pasien
12) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang perawatan menurut tingkat kegawatan, infeksi/non
infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan
13) Mengendalikan kualitas pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar
14) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara
kebersihan lingkungan ruang perawatan
15) Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang
perawatan
16) Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makan
pasien berdasarkan macam dan jenis makanan pasien
17) Meneliti/memeriksa ulang pada saat pengkajian makan
pasien sesuai dengan progam dietnya
18) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa
perawatan di ruang rawatnya
19) Bertanggung jawab terhadap laporan harian mengenai
pelaksaan asuhan keparawatan serta kegiiatan lainnya dan
disampaikan kepada atasannya
20) Bertanggung jawab terhadap terhadap pelaksaan
bimbingan mahasiswa keperawatan yang menggunakan
ruang perawatan sebagai lahan praktek
21) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyuluhan
kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar
dalam batas wewenangnya
22) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan serah tarima
pasen dan lain-lain pada saat pergantian dinas
c) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalan dan penilaian
(P3) meliputi:
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan
2) Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan progam
bimbingan yang telah ditentukan
3) Melakukan penilaian kerja tenaga keperawatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya
4) Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan obat-obatan
5) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi
dengan tim pengendalian mutu asuhan keperawan.
5) Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya, Wakil Kepala Ruangan
mempunyai wewenang sebagai berikut :
a) Memintai informasi dan pengarahan kepada atasan
b) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
c) Mengaewasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan d
ruang perawatan
d) Mendatangi surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruang
e) Manghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kasi/Kepala
rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayan
keperawatan.
2.6 Supervisi
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien
dan efektif (Sudjana D, 2004).Supervisi keperawatan adalah kegiatan
pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah keperawatan, masalah ketenagaan dan
peralatan, agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat
(Depkes, 2000).
Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan
secara langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup
untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang
baik.Menurut WHO (1999), tujuan pengawasan adalah:
1) Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia.
2) Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan-kekurangan para
petugas kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan dan
pemahaman serta mengatur pelatihan yang sesuai.
3) Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi penghargaan
atas pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan
kenaikan jabatan dan pelatihan lebih lanjut.
4) Memungkinakan manajemen bahwa sumber yang disediakan bagi
petugas telah cukup dan dipergunakan dengan baik.
5) Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada
kinerja tersebut.
6) Supervisi dilakukan oleh supervisor yang bertujuan untuk memantau
setiap ruangan.
2.7 Pendelegasian
Pendelegasian diartikan sebagai pengalihan sebagian wewenang
formal manajer kepada bawahannya. Delegasi biasanya dibagi dalam
beberapa aspek, yaitu: pengalokasian tugas, pelimpahan wewenang
dan pemberian tanggung jawab kepada bawahan dan menerima
pertanggungjawaban.
Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas,
wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil kerja
yang pasti dari bawahan.Dalam pendelegasian, pemimpin
memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
pertanggungjawaban yang sepadan bagi pelaksanaan kerja sehingga
bawahan dengan sendirinya dituntut untuk bertanggung jawab penuh
dalam pelaksanaan kerja.
2.8 Mekanisme penyelesaian masalah
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara
pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik
termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang
mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari
pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi
kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang
berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah
informasi yang akurat tentang situasi konflik.Hal ini karena
komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada
kepercayaan terhadap pihak ketiga.
2.4.4 Directing/ Pengarahan
1. Komunikasi
a) Arah komunikasi
Berdasarkan hasil wawancara jenis komunikasi terakait
instruksi dilakukan dari atasan ke bawahan, yaitu dari kepala
ruang kepada ketua tim satu di IPD dan ketua Tim dua berada di
syaraf setelah itu dari ketua tim satu dan ketua tim dua,
menyampaikan ke perawat pelaksana di masing-masing tim.
b) Jadwal pertemuan/ rapat.
Berdasarkan wawancara, kegiatan pertemuan/ rapat bisa
dijadwalkan sewaktu-waktu.
c) Faktor penghambat komunikasi
Berdasarkan hasil wawancara tidak didapatkan hambatan
dalam komunikasi karena sudah banyak media komunikasi yang
digunakan.
2. Motivasi
a) Cara memotivasi individu atau kolompok
Seperti yang telah dikemukakan, motivasi seorang
individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang
bersifat internal maupun eksternal.Dalam suatu organisasi
formal, motivasi merupakan tugas seorang pimpinan untuk
membuat karyawan melakukan apa yang harus dilakukan.
Pimpinan dapat memotivasi karyawan dengan berbagai cara,
diantaranya:
(1) Menginspirasi, yaitu dengan memasukkan semangat ke
dalam diri orang agar bersedia melakukan sesuatu dengan
efektif.
(2) Mendorong, yaitu dengan merangsang orang untuk
melakukan apa saja yang harus dilakukan melalui pujian,
persetujuan dan bantuan.
b) Sistem reward dan punishment
1) Definisi reward (Penghargaan)
Penghargaan adalah jumlah pembayaran yang
diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut
dengan pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto,
M.S, 2011) Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk
apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik
oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang
biasanya diberikan dalam bentuk material atau
ucapan.Dalam organisasi ada istilah insentif, yang
merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau
non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi
perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan
menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi
dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Penghargaan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal
dari pekerjaan. Imbalan tersebut mencakup: uang, status,
promosi dan rasa hormat.
Penghargaan uang (Financial reward: Fringe Benefits)
adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara
umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama,
namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan
antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak
akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu
diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah
program pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
Status adalah penghargaan antar pribadi (Interpersonal
reward) yaitu dengan menugaskan individu pada
pekerjaan yang berwibawa.
Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial
atas pengakuan atau penghargaan melibatkan
pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan
yang baik
Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari
satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan lain yang lebih
tinggi.
2) Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk
mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan
tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini,
hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak
diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau
orang yang bersangkutan tidak memberikan respon atau
tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.
Dalam menjalankan organisasi diperlukan sebuah
aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali
agar kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan dengan
baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu organisasi tidak
berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik
antar individu maupun antar organisasi.
Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan
hukuman dapat lebih efektif untuk merubah perilaku
pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu,
Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak
bersifat pribadi).
3.1.1 Man
Berikut ini adalah beberapa data tentang sumber daya manusia yang ada
diruang Airlangga berdasarkan wawancara, observasi, dan data di ruangan
sebagai berikut:
1) Tenaga Keperawatan
N
Kualifikasi Jenis Jumlah Total Prosentase
o
PNS 2
1 S1 Keperawatan 3 20%
HHL 1
2 D3 Keperawatan PNS 2 6 75%
HHL 4
3 AKPER HHL 1 1 5%
TOTAL 10 100%
2) Non Keperawatan
Analisa:
Keterangan: Angka 86 ialah jumlah hari libur / lepas dinas dalan 1 tahun,
sedangkan 279 adalah hari efektif dalam 1 tahun
Tanggal 18-20 juni 2018 di ruang Airlangga dalam tenaga keperawatan pada.
sift pagi 1 kepala ruang 1 kepala tim dan 2 orang perawat pada sift pagi, 2 orang
perawat pada sift sore, 2 orang perawat di sift malam dan 2 orang perawat libur,
sehingga jumlah total keseluruhan ada 10 orang. Jadi dapat di simpulkan untuk
bertugas diruang Airlangga IPD RSUD Kanjuruhan Kepanjen tenaga keperawatan
untuk dinas pagi kurang 1 orang.
3.1.2 Material
1
Penataan gedung / lokasi dan denah ruangan
3
2
4
5
6
8
7
Keterangan
1. Laboratorium
2. Lahan terbuka Hijau
3. Ruang Empu Tantular (Anak)
4. Poliklinik
5. Instalasi Gizi
6. Ruang Airlangga Dalam Lantai 3
7. Masjid
8. Ruang Hemodialisa (HD)
KM pasien
lemari
KM perawat/
spool hock
Nurse
station Bed 6 Bed 8
Bed 10
Lift masuk
Bed 12
Bed 7 Bed 9 Bed 11
Tangga
masuk
1) Fasilitas sarana dan prasarana
Lokasi penerapan praktek manajemen keperawatan dilakukan di Ruang
Airlangga kanjuruhan RSUD “Kanjuruhan”. Ruang Airlangga dibagi
menjadi dua yaitu Airlangga saraf dan Airlangga dalam dengan penjelasan
sebagai berikut : Ruang Airlangga Dalam berbentuk kamar dengan nurse
station terletak di tenggah dekat tangga masuk. Ruang Karu berada di ruang
Airlangga saraf. Ruang Alkes tidak ada tetapi ada lemari alkes di ruang
perawat (Nurse Station), ada kamar perawat untuk istirahat beserta loker.
Fasilitas Untuk Pasien
Kapasitas ruang Airlangga dalam di RSUD “Kanjuruhan” kepanjen
adalah 12 tempat tidur, ruang airlangga merupakan ruangan kelas 3. Setiap
pasien mendapatkan fasilitas meja pasien dan kursi penunggu pasien. Di
depan bed ruang Airlangga terdapat handscrub yang dikhususkan untuk
pasien dan pengunjung pasien.
Ruang
N Standa Jumla
Nama Peralatan Airlangg
o r h
a Dalam
Bed set monitor/bed-patient 2
1 Ada Ada
monitor/pasien monitor
2 Defiblirator Ada Tidak -
ECG/EKG/Electrocardiogra -
3 Ada Tidak
ph 12 channels
ECG/EKG/Electrocardiogra 1
4 ph Tidak Ada
6 channels
Emergency 1
5 Trolley/Resucitation Crash Ada Ada
Cart
6 ENT Examination set Ada Tidak -
7 Film viewer Ada Tidak -
8 Infusion pump Ada Ada 2
Lampu periksa/examination -
9 Ada Tidak
lamp/hanging lamp
10 Matras decubitus Ada Tidak -
11 Minor surgery set Ada Ada 1
12 Nebulizer Ada Ada 1
13 Pen light/medical flash light Ada Ada 1
Pulse oxymeter/oksigen 1
14 Ada Ada
saturasi
15 Stetoskop Ada Ada 1
Suction pump 1
16 Ada Ada
portable/aspirator/vacuum
17 Syringe pump Ada Ada 4
18 Tempat tidur pasien electric Ada Tidak -
19 Tempat tidur pasien manual Ada Ada 12
20 Tensimeter manual Ada Ada 2
21 Tensimeter digital Ada Tidak -
22 Thermometer digital Ada Ada 2
23 Timbangan pasien Ada Ada 1
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 56
tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit. dan buku
inventaris ruang Airlangga bulan januari – juni 2018
24 Brankar Ada 1
25 Standar infuse Ada 12
26 Almari linen Ada 1
27 Meja pasien per bed Ada 12
28 Kursi roda Ada 3
29 Alat GDS Ada 1
30 Ambu Bag Ada 2
31 Trolley tindakan Ada 1
32 Manometer O2 Ada 7
Sumber : Peralatan kesehatan tambahan yang ada di ruang
airlangga dalam. dan data inventaris ruang Airlangga Dalam bulan
Januari – Juni 2018
Analisa :
Peralatan kesehatan di ruang airlangga dalam dan standar yang
diterapkan oleh menteri kesehatan tentang klasifikasi dan perizinan
rumah sakit tipe B (pelayanan penyakit dalam rawat inap). Hasil
observasi yang dilakukan bahwa peralatan kesehatan ruang airlangga
dalam sudah mencukupi dan sebagian besar sedah sesuai standart dan
hanya beberapa alat yang tidak ada dalam standar yang ditentukan.
Tetapi ada beberapa alat yang kurang baik.
1. Troli tindakan yang tidak digunakan dengan baik, tidak digunakan
untuk pemberian obat dan tindakan.
2. Manometer O2 kurang 1 dari 8, ruang airlangga dalam
menggunakan oksigen sentral.
Ruang Airlangga
No Nama Peralatan Standar
Dalam
1 Ruang tindakan Ada -
2 Ruang Isolasi Ada -
3 Ruang rawat Ada +
4 Kamar mandi Ada +
5 Gudang alat Ada -
6 Nurse Station Ada +
7 Kamar cuci alat Ada +
Ruang petugas Ada -
8
kebersihan
9 Ruang istirahat Ada +
10 Ruang tunggu Ada -
11 Dapur Ada -
12 Ruang simpan troli Ada -
13 Ruang Simpan Obat Ada -
14 Ruang Administrasi Ada
Sumber :Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 56
tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit. dan buku
inventaris ruang Airlangga bulan januari – juni 2018
Analisis :
Fasilitas untuk petugas kesehatan:
Airlangga Dalam
a. Nurse station di dalam ruang airlangga sudah bagus ada ruangan khusus
untuk istirahat perawat
b. Administrasi berada di dalam ruang airlangga hanya dibatasi meja dan
lemari, karena tidak ada ruangan tersendiri
c. Ruang obat tidak ada tapi langsung di lemari obat di dalam ruangan
perawatan. Untuk persiapan alat tindakan ke pasien juga bergabung
menjadi satu
d. Wastafel terdiri dari 1 buah di masing-masing kamar perawatan dengan
keadaan baik di ruang airlangga,
e. Ruang khusus dokter di ruang airlangga bergabung dengan ruang perawat
Klien Klien
No Langkah – Langkah
D T
Melaksanakan fungsi Perencanaan P1
Meliputi :
1 Menyusun rencana kerja harian, mingguan, bulanan dan D
tahunan
2 Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing D
3 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu D
perawat primer
4 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan D
berdasarkan aktifitas dan tingkat ketergantungan pasien
dibantu perawat primer
5 Melaksanakan strategi pelaksanaan keperawatan D
6 Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologis dan tindakan medis yang dilakukan
program pengobatan, dan mediskusikan dengan dokter T
tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
7 Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a. Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan D
b. Membimbing penerapan proses keperawatan
c. Menilai asuhan keperawatan
d. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
e. Memberikan informasi kepada pasien atau
keluarga yang baru masuk
8 Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan D
diri
9 Membantu membimbing terhadap peserta didik D
keperawatan
10 Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan D
rumah sakit
Keterangan :
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa di ruang Airlangga
77,8% timbang terima dilakukan
Tanggal
No Aspek yang Dinilai 2-7-18 3-7-18 4-7-18
D T D T D T
Semua anggota tim hadir dalam diskusi D D D
1
awal (konferensi awal)
Memberi pengarahan kepada anggota tim D D D
tentang rencana asuhan pasien pada hari
tersebut berdasarkan hasil evaluasi kemarin
dan kondisi klien yang dilaporkan oleh
dinas malam. Hal – hal yang disampaikan
oleh Perawat meliputi
2 Keadaan umum klien
Keluhan klien
Tanda – tanda vital dan kesadaran
Hasil pemeriksaan laboratorium/
diagnostic terbaru
Masalah keperawatan
Rencana keperawatan hari ini
Perubahan terapi medis
Rencana medis
3 Memberi penugasan kepada anggota tim D D D
bila ada pasien baru
4 Memberi kesempatan kepada anggota tim D D D
untuk bertanya
5 Memberi penekanan pada hal – hal yang D D D
perlu diperhatikan
6 Memberi kesempatan pada pendidikan D D D
pasien
7 Membahas pasien – pasien yang menjadi D D D
prioritas pada shift tersebut
8 Menanyakan kesiapan fisik, mental anggota T T T
dalam melakukan asuhan
9 Semua anggota tim menyepakati pertemuan D D D
diskusi akhir
10 Mengucapkan selamat bekerja kepada T T T
anggota tim
Total & Prosentase 8 2 8 2 8 2
80 2 80 2 8 20
% 0 % 0 0 %
% % %
D : 80% T: 20%
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 2 Juli 2018
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dari tanggal 2 Juli kegiatan pre
conference di ruangan Air langga dilakukan sebanyak 80%.
a. Supervisor mengklarifikasikan
D D D
permasalahan yang ada.
b. Supervisor melakukan tanya
jawab dengan perawat
Pasca Supervisi – 3F
1 Supervisor memberikan penilaian D D D
supervise
2 Supervisor memberikan feedback dan D D D
klarifikasi (sesuai hasil laporan
supervise)
3 Supervisor memberikan D D D
reinforcement dan follow up
perbaikan
9 9 9
100 0% 100 0% 100 0%
TOTAL & PROSENTASE % % %
D : 100% T : 0%
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 2 Juli 2018
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Berdasarkan observasi dari tanggal 2 Juli 2018 di Ruang Airlanga
pernah melakukan Supervisi sebanyak 77,8%. Supervise dilakukan oleh
kepala ruang tanpa sepengetahuan perawat dan pegawai.
Tanggal
No Indikator 03/07/18 04/07/2018
02/07/18
I. Dokumentasi
Model dokumentasi keperawatan yang digunakan di ruang interna
adalah model dokumentasi POR (Problem Oriented Record). Dari hasil
observasi okumentasi keperawatan yang dilakukan melipti pengkajian
yang menggunakan sistem head to toe atau ROS (Review Of System), serta
diagnosis keperawatan sampai dengan evaluasi menggunakan SOAP
(Nursalam, 2013).
Menurut hasil observasi pada dokumentasi di Ruang Instalasi Rawat
Inap Airlangga keperawatan sudah mencakup pengkajian, diagnosa
keperawatan sampai evaluasi yang mencakup SOAP. Catatan
perkembangan pasien dibuat setiap hari secara berkesinambungan sesuai
dengan kondisi pasien.
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa
D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
berdasarkan
masalah yang
telah
dirumuskan.
2 Diagnosa
D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
mencerminkan
PE/PES.
3 Merumuskan
D D D D D D D D D D D D 100%
diagnosa
keperawatan
actual atau
potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan D D D D D D D D D D D D 100%
diagnosa
keperawatan.
2 Disusun D D D D D D D D D D D D 100%
menurut urutan
prioritas.
3 Rumusan tujuan D D D D D D D D D D D D 100%
mengandung
komponen
pasien atau
subjek
perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan
kriteria.
4 Rencana D D D D D D D D D D D D 100%
tindakan
mengacu pada
tujuan dengan
kalimat perintah,
terinci, dan jelas
yang melibatkan
pasien dan
keluarga.
5 Rencana D D D D D D D D D D D D 100%
tindakan
menggambarkan
keterlibatan
pasien atau
keluarga.
6 Rencana D D D D D D D D D D D D 100%
tindakan
menggambarkan
kerjasama
dengan tim
kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan D D D D D D D D D D D 100%
dilaksanakan
mengacu pada
rencana
perawatan.
2 Perawat D D D D D D D D D D D D 100%
mengobservasi
respon pasien
terhadap
tindakan
keperawatan.
3 Revisi tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
berdasarkan
hasil evaluasi.
4 Semua tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
yang telah
dilaksanakan
dicatat ringkas
dan jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi D D D D D D D D D D D D 100%
mengacu pada
tujuan.
2 Hasil evaluasi D D D D D D D D D D D D 100%
dicatat.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada D D D D D D D D D D D D 100%
format yang
baku.
2 Pencatatan D D D D D D D D D D D D 100%
dilakukan sesuai
dengan tindakan
yang
dilaksanakan.
3 Pencatatan D D D D D D D D D D D 100%
ditulis dengan
jelas, ringkas,
istilah baku, dan
benar.
4 Setiap D D D D D D D D D D D D 100%
melakukan
tindakan atau
kegiatan perawat
mencantumkan
paraf, nama
jelas, tanggal,
dan jam
dilakukan
tindakan.
5 Berkas catatan D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
disimpan sesuai
dengan
ketentuan yang
berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa
D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
berdasarkan
masalah yang telah
dirumuskan.
2 Diagnosa
D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
mencerminkan
PE/PES.
3 Merumuskan
D D D D D D D D D D D D 100%
diagnosa
keperawatan actual
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan D D D D D D D D D D D D 100%
diagnosa
keperawatan.
2 Disusun menurut D D D D D D D D D D D D 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan D D D D D D D D D D D D 100%
mengandung
komponen pasien
atau subjek
perubahan, perilaku,
kondisi pasien, dan
kriteria.
4 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
mengacu pada
tujuan dengan
kalimat perintah,
terinci, dan jelas
yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
menggambarkan
keterlibatan pasien
atau keluarga.
6 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
menggambarkan
kerjasama dengan
tim kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan D D D D D D D D D D D 100%
dilaksanakan
mengacu pada
rencana perawatan.
2 Perawat D D D D D D D D D D D D 100%
mengobservasi
respon pasien
terhadap tindakan
keperawatan.
3 Revisi tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
berdasarkan hasil
evaluasi.
4 Semua tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
yang telah
dilaksanakan dicatat
ringkas dan jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi mengacu D D D D D D D D D D D D 100%
pada tujuan.
2 Hasil evaluasi D D D D D D D D D D D D 100%
dicatat.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
F Catatan Asuhan Keperawatan
1 Menulis pada format D D D D D D D D D D D D 100%
yang baku.
2 Pencatatan D D D D D D D D D D D D 100%
dilakukan sesuai
dengan tindakan
yang dilaksanakan.
3 Pencatatan ditulis D D D D D D D D D D D 100%
dengan jelas,
ringkas, istilah baku,
dan benar.
4 Setiap melakukan D D D D D D D D D D D D 100%
tindakan atau
kegiatan perawat
mencantumkan
paraf, nama jelas,
tanggal, dan jam
dilakukan tindakan.
5 Berkas catatan D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan
disimpan sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku.
Sub Total 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
B Diagnosa Keperawatan
1 Diagnosa keperawatan
D D D D D D D D D D D D 100%
berdasarkan masalah
yang telah
dirumuskan.
2 Diagnosa keperawatan
D D D D D D D D D D D D 100%
mencerminkan
PE/PES.
3 Merumuskan diagnosa
D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan actual
atau potensial.
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
C Rencana Tindakan
1 Berdasarkan diagnosa D D D D D D D D D D D D 100%
keperawatan.
2 Disusun menurut D D D D D D D D D D D D 100%
urutan prioritas.
3 Rumusan tujuan D D D D D D D D D D D D 100%
mengandung
komponen pasien atau
subjek perubahan,
perilaku, kondisi
pasien, dan kriteria.
4 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
mengacu pada tujuan
dengan kalimat
perintah, terinci, dan
jelas yang melibatkan
pasien dan keluarga.
5 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
menggambarkan
keterlibatan pasien
atau keluarga.
6 Rencana tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
menggambarkan
kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 100%
Prosentase% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
D Tindakan Keperawatan
1 Tindakan D D D D D D D D D D D 100%
dilaksanakan mengacu
pada rencana
perawatan.
2 Perawat D D D D D D D D D D D D 100%
mengobservasi respon
pasien terhadap
tindakan keperawatan.
3 Revisi tindakan D D D D D D D D D D D D 100%
berdasarkan hasil
evaluasi.
4 Semua tindakan yang D D D D D D D D D D D D 100%
telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan
jelas.
E Evaluasi Keperawatan
1 Evaluasi mengacu D D D D D D D D D D D D 100%
pada tujuan.
2 Hasil evaluasi dicatat. D D D D D D D D D D D D 100%
Keterangan:
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
3.1.4 Money
Sumber dana gaji pegawai golongan PNS di ruang airlangga RSUD Kanjuruhan
berasal dari pemerintah, dan sumber dana gaji pegawai Non- PNS ( honorer) berasal
dari rumah sakit itu sendiri beserta insentif per bulan berasal dari instalasi rawat inap
masing – masing. Dari jasa pelayanan akan dbagikan ke ruangan sebagian
dikembalikan lagu ke RS,
Sistem pembayaran bagi pasien semuanya diurus oleh bagian administrasi RSUD
Kanjuruhan. Ruangan mengetahui bagaimana proses uang masuk atau keluar yang
berasal dari pasien melalui admin di ruang Airlangga. Untuk pasien BPJS maupun
pasien asuransi lainya apabila diharuskan menjalani terapi lain yang alat atau bahan
tidak disediakan oleh ruangan (misal : transfusi darah) pembiayaanya akan diurus
oleh bagian asuransi
No Tindakan Tarif
1 Syringe pump dewasa / hari 91.700
2 Injeksi ( IV, IM, SC, IC ) 22.950
3 Asuhan keperawatan 22.950
4 Memandikan pasien total care 22.950
5 Oral hygine total care 22.950
6 Pemeriksaan darah stik 22.950
7 Monitoring SaO2 ( Oxymetri ) 91.700
8 Cardiac monitor 137.500
9 Pemasangan infus 6.000
10 Pemasangan cateter 45.850
11 Pemasangan NGT 45.850
3.1.5 Mutu
a. BOR
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. Standar Nasional untuk Mutu
Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia adalah 75-85%
100
80
60
40
20
0
18 Juni 2018 19 Juni 2018 20 Juni 2018
Pagi Si ang Ma l am
b. ALOS
Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator ini
disamping merupakan gambaran tingkat efisiensi manajemen sebuah
Rumah Sakit, indikator ini juga dapat dipakai untuk mengukur mutu
pelayanan apabila diagnosis penyakit tertentu dapat dijadikan
tracernya (yang perlu pengamatan lebih lanjut). Standar Nasional
untuk Mutu Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia adalah 7-10 hari
Rumus Menghitung ALOS :
= 11/ 2
= 5.5hari = 6 hari
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 18 – 20 Juni 2018
didapatkan data rata rata lama hari rawat seorang pasien adalah 6
hari.
TOI = ((12x3) – 6)
2
= 30/2= 15hari
Dalam pengamatan selama 3 hari didapatkan TOI diruang
Airlangga Dalam sejumlah 15 hari yang idealnya 1-3 hari berarti
kurang ideal.
PEMBIAYAAN
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
18 Juni 2018 19 Juni 2018 20 Juni 2018
Umum Col umn1
f. Asal Daerah Pasien
Pelanggan yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan di
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen sebagian besar berasal dari Jawa
Timur. Usia pelanggan bervariasi, kisaran usia antara 0-80 tahun.
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen merupakan Rumah Sakit Tipe B
dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Dilain pihak, perawat
tidak memiliki tugas khusus sebagai tim marketing secara langsung
untuk mencari pelanggan dalam mencari pelayanan jasa kesehatan.
Perawat memberikan pelayanan seoptimal mungkin dengan
memeberikan perawatan secara paripurna, sehingga pelayanan di
ruangan layak untuk dipromosikan sebagai bahan pemasaran untuk
mencari pelanggan.
1. Kepuasan pasien
Terdapat lima kelompok karakteristik yang digunakan oleh
pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa layanan antara lain:
a. Keandalan
b. Jaminan
c. Kenytaan
d. Empati
e. Tangung Jawab (Nursalam, 2015)
2) Keselamatan pasien
RSUD Kanjuruhan Ruang Airlangga (IPD) telah menerapkan
upaya penjaminan mutu perawatan pasien, dimana terdapat
beberapa aspek penilaian penting yang tterdapat didalamnya
membahas peningkatan mutu pelayanan. Indikator peningkatan
mutu pelayanan dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:
● Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Berdasarkan Sasaran keselamatan pasien (SKP) yang dikeluarkan
oleh Standar Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 (Kemenkes, 2011)
dan JCI Acredition, maka sasaran tersebut meliputi 6 elemen
berikut.
• Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien.
• Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif.
• Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications).
•Sasaran IV :Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat
pasien operasi.
• Sasaran V :Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan.
• Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh.
Keterangan :
Selama pengkajian tanggal 18 – 20 Juni 2018 tidak ada pasien
yang dilakukan operasi
Dari data yang didapatkan selama 3 hari (18 - 20 Juni 2018) di ruang
Airlangga terdapat 1 pasien yang mengalami plebitis.
= 0%
ANALISA SWOT
BAB IV
1 2,6 -1
2 MATERIAL
1) INTERNAL FACTOR
(IFAS)
STRENGTH
a. Memiliki nurse station. 0,1 2 0,2 S-W =
2,1-2,8 =
-0,7
b. Tersedianya almari kotak 0,1 3 0,3
obat pasien
c. Tersedianya troli emergency. 0,2 2 0,4
d. Terdapat lemari khusus alat 0,3 2 0,6
tenun.
e. Mempunyai oksigen sentral 0,3 2 0,6
dan semua perawat ruangan
mampu mengoperasikannya
Jumlah 1 2,1
WEAKNES
a. Troli tindakan yang tidak 0,2 2 0,4
digunakan dengan baik, tidak
digunakan untuk pemberian
obat dan tindakan
b. Kurang memadai untuk rak 0,4 3 1,2
penyimpanan botol infus
dan dokumen, campur
menjadi satu.
c. Kurangnya papan informasi 0,4 3 1,2
pada pengunjung pasien
tentang larangan anak <12
tahun dilarang masuk
ruangan.
Jumlah 1 2,8
d. Eksternal Factor (EFAS)
OPPURTUNITY
Ruang Airlangga dalam 1 2 2 O-T =
2-3 = - 1
berada di lantai 3 gedung
-
baru diatas poli paru, dan
peralatan sudah cukup
memadai
Jumlah 1 2
TREATENED
a. Adanya pembaruan peralatan 1 3 3
sesuai SOP untuk
perlengkapan ruangan
Jumlah 1 3
M3 METODHE
TOTAL 1 4
WEAKNESS
a. Pada saat penerimaan pasien baru 1 3 3
sudah dijelaskan terhadap keluarga
pasien tentang tata tertib ruangan
tetapi pengunjung dan kelurga tidak
mematuhi tata tertib ruangan.
TOTAL 1 3
OPPORTUNITY
a. Adanya perawat yang sudah 0,7 4 2,8 O–T
3,7 – 3 =
mengikuti pelatihan MPKP
b. Adanya mahasiswa praktek 0,3 3 0,9 0,7
manajemen keperawatan di ruangan
Airlangga Dalam
TOTAL 1 3,7
TREATENED
a. Tata tertib ruangan yang tidak 1 3 3
dipatuhi terutama untuk jam kunjung
akan menganggu istirahat pasien
TOTAL 1 3
4 Money
Weakness 1 2 2
1. Indeks kepuasan pasien di ruang
Airlangga menunjukan pasien
merasa tidak puas dengan tingkat
perawatan diruangan sbanyak 1
orang
1 4 4
O–T
4–3=1
b. eksternal factor (EFAS)
Opportunity
Adanya peningkatan mutu
pelayanan ruangan yang juga 1 4
bisa meningkatkan standart
akreditasi baik ruangan
maupun rumah sakit 1 3 3
Total
1 3
Threat
Adanya supervisi untuk
mengontrol mutu tiap ruangan
Total
Planning Of Action (Perencanaan)
PJ Anggara
dian putra,
Devan
Vernanda
Putra,Novita
Devi,Rendi
Rivaldi,Silvi
Zahrotul,Siska
Aniscara.
2 Kurangnya 1. Memberikan 1. Terciptnya suasana yang Juni 2018
1. Memberikan pagar portable 1. Karu
ketertiban ketertipan nyaman untuk
untuk membatasi jam
keluarga dalam bagi meningkatkan istirahat 2. Katim
kunjung pasien
mematuhi tata pengunjung pasien
tertib pasien (jam (memberikan 3.Perawat
portable
4. Mahasiswa
pada pintu
praktek
masuk)
2. Memberikan PJ: Anggara
suasana yang dian putra,
aman untuk Devan
meningkatka Vernanda
n istirahat Putra,Novita
Devi,Rendi
Rivaldi,Silvi
Zahrotul,Siska
Aniscara.