Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL CLINICAL PRACTICE V (CP V)

BERBASIS PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN
STIMULASI PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK
PRASEKOLAH

DI TK SAPTA KRIDA KECAMATAN LIMBOTO


KABUPATEN GORONTALO

PENGUSUL

TANTRI ISMAIL
NIM. CO141410

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Personal sosial (Kepribadian atau tingkah laku sosial) yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemauan diri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Pada periode prasekolah, salah satu tugas perkembangan anak
adalah kesiapan untuk sekolah dan pelajaran sekolah. Kemajuan dalam aspek
perkembangan sosialisasi pada anak menjadi sangat penting pada periode ini
(Wulandari dan Erawati, 2016).
Anak usia prasekolah memiliki beberapa ciri serta tugas perkembangan
yang meliputi keterampilan motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial.
Anak usia prasekolah memiliki ciri ingin bermain, melakukan latihan kelompok,
melakukan penjelajahan, bertanya, menirukan, dan menciptakan sesuatu. Selama
periode ini juga terjadi transisi emosi antara orangtua dan anak prasekolah (Wong
et al, 2009).
Data mengenai berbagai masalah perkembangan anak seperti
keterlambataan motorik, berbahasa, perilaku sosial, autisme, hiperaktif dalam
beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat, World Health Organization
(WHO) melaporkan bahwa 525% anakanak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor, termasuk gangguan motorik halus. Sedangkan menurut
KayLamblein, secara global melaporkan anak yang mengalami gangguan berupa
kecemasan sekitar 9%, mudah emosi 1115%, dan gangguan perilaku sosial
915%. Angka kejadian di amerika serikat berkisar 1216%, thailand 24%, dan
argentina 22% (Wilar, 2015).
Gangguan perkembangan anak di Indonesia juga tinggi. Depkes RI (2010)
Data hasil pelayanan Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada
500 anak dari lima Wilayah DKI Jakarta tahun 2010 terdapat 57 anak (11,9%)
mengalami kelainan perkembangan dan berdasarkan data Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) (2013) diperkirakan 5-10% anak mengalami keterlambatan
perkembangan dan sekitar 1-3% balita mengalami keterlambatan perkembangan

1
umum (global developmental delay) (Depkes RI, 2015). Untuk Provinsi
Gorontalo urutan ke8 penyumbang terbesar gizi burukkurang berdasarkan
BB/U tahun 2013 yaitu 25,0% dan berada diatas angka pravelensi nasional 19,6%
(Hamid, 201).
Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah
akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan
stimulasi. Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya masalah sosialisasi pada
anak yaitu dengan cara pemberian stimulasi yang diberikan oleh orang tua, karena
peran orang tua yaitu memberi stimulasi dengan mengajarkan cara beradaptasi
dengan lingkungan (Wulandari dan Erawati, 2016).
1.2 Tujuan Penyuluhan
Tujuan dilakukan penyuluhan ini adalah untuk memberikan pengetahuan
tentang stimulasi perkembangan personal sosial pada anak prasekolah.
1.3 Manfaat Penelitian
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada orangtua
tentang cara menstimulasi perkembangan personal sosial anak prasekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyuluhan
2.2 Pengertian Stimulasi
Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran,
perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang
terarah akan lebih cepat berkembangan dibandingkan anakn yang kurang bahkan
tidak mendapat stimulasi
2.3 Prinsip Stimulasi
Dalam melakukan stimulasi, harus menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Sebagai ungkapan rasa cinta dan sayang, bermain bersama anak sambil
menikmati kebahagiaan bersama anak.
2. Bertahap dan berkelanjutan, serta mencakup 4 bidang kemampuan
perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial).
3. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai anak.
4. Dilakukan dengan wajar, tanpa paksaan, hukuman atau bentakan.
5. Anak selalu diberi pujian.
6. Alat bantu stimulasi (jika perlu) dicari yang sederhana, tidak berbahaya dan
mudah didapat.
7. Suasana dibuat menyenangkan dan bervariasi (Marmi dan Rahardjo, 2015).
2.3 Pengertian Personal Sosial
Personal sosial (Kepribadian atau tingkah laku sosial) yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemauan diri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Pada periode prasekolah, salah satu tugas perkembangan anak
adalah kesiapan untuk sekolah dan pelajaran sekolah. Kemajuan dalam aspek
perkembangan sosialisasi pada anak menjadi sangat penting pada periode ini
(Wulandari dan Erawati, 2016).
2.4 Manfaat Stimulasi
1. Secara fisik, tubuh anak akan lebih sehat dan kuat, karena ototototnya
terlatih.
2. Anak memiliki koordinasi mata, tangan dan kaki yang baik.

3
3. Mengembangkan rasa kepercayaan diri anak.
4. Anak dapat mengembangkan keterampilan bersosialisasi. Memalui bermain
kelompok anak belajar bersosialisasi dan mendapat pelajaran yang bernilai
ketika memasuki kelompok seusianya.
5. Melatih anak untuk menganalisa permasalahan lingkungan sekitar, misalnya
kalau ada air tumpah dilantai, sebaiknya bagaimana ? kalau ada anak kucing
yang tergeletak dipinggir jalan, sebaiknya apa yang perlu dilakukan
2. Stimulasi Perkembangan Personal Sosial Anak
Menurut IDAI tahun 2016 Merangsang perkembangan kemampuan personal
sosial sangat penting karena dapat membantu anak untuk berinteraksi dengan anak
lain dan orang dewasa, membangun pertemanan yang sehat, mencipatakan rasa
aman dan dihargai sehingga anak mampu untuk bereksplorasi mempelajari dunia
sekitar dengan penuh rasa percaya diri dan senang.
1. Stimulasi anak usia 34 tahun
a. Memotivasi anak untuk mengungkapkan perasaannya.
b. Membujuk dan menenangkan anak saat anak kecewa dengan berbicara
lembut dan memeluknya.
c. Mengajak anak pergi ke kebun binatang, perpustakaan, taman dan
tempat umum lainnya.
d. Mengajak anak makan bersama keluarga.
e. Mengajak anak melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan.
f. Membantu anak makan sendiri dengan sendok dan garpu.
g. Mengajarkan pada anak untuk memakai dan mengancingkan bajunya
sendiri.
h. Mengajarkan anak untuk mencuci tangan dan kaki dengan sabun.
i. Memberi kesempatan pada anak untuk membantu memasak di dapur.
j. Mengajarkan pada anak untuk mandi sendiri.
k. Membantu anak membuat keputusan dengan memberi batasan,
misalnya memilih diantara dua hal, “ kamu bisa memilih dibacakan
cerita atau bermain sebelum tidur. Pilih salah satunyaa ya”.
2. Stimulasi anak usai 45 tahun.

4
a. Mendorong anak agar bermain dengan teman sebayanya.
b. Mengajak anak untuk makan bersama temantemannya.
c. Memberi tugas rutin pada anak seperti kegiatan didalam rumah.
d. Melatih atau memberi kesempatan pada anak untuk mengunjungi
tetangga, teman atau saudara tanpa ditemani dan minta anak untuk
menceritakan kunjungannya.
e. Menggambar orang dan menceritakan apa yang sedang digambar.
f. Membuat boneka dari kertas dan memainkannya.
g. Melatih kerjasama anak bersama temantemannya seperti bermain
ular tangga, monopoli, congklak dan sebagainya.
h. Melatih anak mengikuti aturan permainan dengan mengikuti perintah
dalam permainan, “Berjalan 3 langkah besar kedepan kemudian
mundur 5 langkah jinjit”.
i. Mengajarkan anak memainkan permainan jual beli dengan membuat
uang kertas.
j. Mengajak temanteman dari anak untuk bermain bersama dirumah
(Wati, 2016).

5
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Stimulasi Perkembangan Personal Sosial Pada Anak


Prasekolah
Sub Pokok Bahasan : Stimulasi Perkembangan Personal Sosial Pada Anak
Prasekolah
Sasaran : Orangtua Murid
Waktu : 30 Menit
Tempat : TK Sapta Krida
Tanggal :

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan orangtua dapat
mengetahui tentang stimulasi perkembangan personal sosial yang dapat
diterapkan pada anak.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Stimulasi Perkembangan Personal
Sosial Pada Anak, diharapkan orangtua dapat :
1. Mengetahui pengertian stimulasi
2. Mengetahui Prinsip Stimulasi
3. Mengetahui Pengertian Personal Sosial
4. Mengeahui Stimulasi Perkembangan personal sosial
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Materi SAP
2. Leaf leat
3. Flipchart
4. Presentation (PPT)
E. Materi
1. Terlampir
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1  Menit Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Salam
pembuka 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memberi respon
3. Kontrak Waktu
2 1 Menit Ceramah Penjelasan : 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan pengertian 2. Memperhatikan
stimulasi
2. Menjelaskan Prinsip
Stimulasi
3. Menjelaskan Pengertian
Personal Sosial
4. Menjelaskan Stimulasi
Perkembangan personal
sosial
3 10 Menit Penutup 1. Tanya Jawab 1. Mengajukan
2. Menyimpulkan hasil pertanyaan
penyuluhan 2. Memahami
3. Salam Penutup 3. Membalas salam

G. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian stimulasi ?
2. Jelaskan Cara menstimulasi personal sosial anak yang dapat diterapkan
dikehidupan seharihari ?

Anda mungkin juga menyukai