Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem pelayanan kesehatan dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam sector pengelolaan rumah sakit dinegara maju maupun dinegara berkembang. Pelayanan dan perawatan merupakan sub sistem dari sistem pelayanan yang ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien, sehingga lebih bersifat individual (Depkes, 2010). Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai 2 pilihan utama yaitu perawat melakukan inovasi dan perubahan, atau perawat yang dirubah oleh situasi tertentu. Keterampilan pertama bagi seorang perawat adalah melakukan proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikann masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoritis dan pengalaman praktek untuk bekerja secara efekif dengan orang lain. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada millennium III, termasuk asuhan keperawatan akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat terus-menerus mengalami perubahan. Masalah keperawatan ini sebagai bagian masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus menerus berubah karena berbagai faktor yang mrndasarinya juga terus mengalami perubahan (Nursalam, 2016). Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan profesional dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak tentang konsep pengelolaan keperawatn profesional dan langkah-langkah concret dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan kesehatan menjadi salah satu penentu citra institusi pelayanan kesehatan dimata masyarakat. Karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan yang dialami pasien dan keluarganya. Indikator dari mutu pelayanan keperawatan adalah apakah pelayanan keperawatan itu tergantung pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan keperawatan yang diberikan memuaskan pasien atau tidak. Karena kepuasaan merupakan perbandingan antara kualitas jasa pelayanan dan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan dan harapan. Kualitas rumah sakit sebagai institusi yang menghasilkan produk, teknologi jasa kesehatan sudah tentu tergantung juga pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Melihat fenomena diatas pelayanan memiliki kontribusi sangat besar terhadap citra sebuah rumah sakit. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,1999). Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota keperawatan dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional. Pemberian pelayanan keperawatan secara professional diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien menuju ke arah kesehatan yang optimal (Nursalam, 2016). Model asuhan keperawatan profesional saat ini yang sedang menjadi trend dengan metode Primary Nursing. Metode Primary Nursing merupakan suatu metode yang memberikan tugas kepada satu orang perawat untuk bertanggung jawab penuh sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat (Nursalam, 2016). Langkah konkret pengelolaan yang dapat digunakan dalam peningkatan keperawatan profesional berupa penataan sistem model praktik keperawatan profesional (MPKP) yang meliputi ketenagaan/pasien, penetapan sistem MPKP dan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan menerapkan prinsip SME (Sesuai standar, Mudah dilaksanakan, Efektif dan Efisien). Model keperawatan profesional ini mampu mendorong keperawatan dalam memperjelas deskripsi kerja, meningkatkan kemampuan keperawatan dalam mendiskusikan masalah dengan tenaga kesehatan yang lain dan membantu keperawatan untuk lebih bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakannya (Nursalam, 2016). Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 28-30 Juni 2021 di ruang teratai lantai 1 RSUD SIDOARJO didapatkan hasil data perawat 28 orang perawat, dokter spesialis 38 orang, helper 2 orang, administrasi 1 orang, dengan jumlah 43 tempat tidur dengan BOR pada tanggal 03-05 Mei 2021 kebutuhan sarana dan prasarana 80% sudah memenuhi standart. Model asuhan keperawatan profesional (MAKP) yang dilaksanakan adalah MAKP tim primer dengan kepala ruangan seorang sarjana keperawatan, 1 Kepala Perawat dengan kualifikasi S1 Kep, dengan 4 orang perawat primer dengan kualifikasi S1 1 orang, D3 dengan 2 orang, D4 dengan 1 orang. Sedangkan 23 orang perawat pelaksana dengan kualifikasi ada 5 orang S1 Kep, D3 dengan 18 orang. Pembagian daerah kelolaan ada 3 orang perawat primer bertugas di ruang teratai lantai 1 bagian utara dan selatan mencakup ruang (A, B, C, E, F, G, H, I, J, K, L, M), dan 1 orang perawat pimer bertugas di ruang HCU (D). Berdasarkan hasil di atas, maka mahasiswa program pendidikan profesi Ners Fakultas Kesehatan Univesitas Nurul Jadid mencoba menerapkan Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) dengan metode pemberian praktek keperawatan Primary Nursing, yang dilaksanakan di ruang Teratai lantai 1 telah sesuai dengan MPKP Moduler dalam buku Nursalam 2016 karena keperawatan primer hanya digunakan jika perawat primer mempunyai latar belakang S1 Keperawatan atau setara, sedangkan di ruangan teratai lantai 1 perawat primer merupakan perawat dengan latar belakang pendidikan D3 Keperawatan. Dan saat ini perawat yang ada di ruang teratai lantai 1, 71,42% dengan latar belakang pendidikan D3, akan tetapi Perawat Primer berupaya dengan cara menjelaskan alur MPKP agar proses keperawatan berjalan dengan baik yang sebelumnya telah mendapatkan bimbingan tentang asuhan keperawatan langsung dengan Kepala Perawat. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan manajemen keperawatan dan model pemberian praktek keperawatan yang sesuai dengan teori Primary Nursing. 1.2.2 Tujuan Khusus Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, mahasiswa mampu : 1. Menganalisa kebutuhan tenaga keperawatan (SDM) di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 2. Menganalisa kecukupan sarana dan prasarana di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daeah Sidoarjo. 3. Melaksanakan peran sesuai dengan model MPKP Primary Nursing yang telah ditentukan : a. Melakukan penerimaan pasien baru b. Melakukan penerapan sentralisasi obat c. Melakukan timbang terima keperawatan d. Melakukan supervisi keperawatan e. Melakukan ronde keperawatan f. Melakukan Discharge Planning g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan salah satu model penugasan asuhan keperawatan. 4. Menganalisa standarisasi administrasi keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 5. Menganalisa tingkat mutu di Ruang Teratai lantai 1 RSUD Kabupaten Sidoarjo 1.3 Manfaat 1.3.1 Mahasiswa 1. Mahasiswa mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya masing-masing dalam penerapan MPKP Primary Nursing. 2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MPKP Primary Nursing di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 3. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MPKP Primary Nursing di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 4. Mahasiswa dapat menganalisa masalah dengan metode SWOT dan menyusun rencana strategi (renstra). 5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan keperawatan Primary Nursing di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 6. Meningkatkan pelayanan keperawatan melalui praktik manajemen pelayanan keperawatan profesional. 1.3.2 Perawat Ruang Teratai Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo 1. Melalui praktik manajemen keperawatan dapat mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum daerah Sidoarjo yang berkaitan dengan pelaksanaan MPKP Primary Nursing. 2. Melalui praktik manajemen keperawatan perawat ruangan dapat mempelajari penerapan model keperawatan Primary Nursing. 3. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal 4. Terbinanya hubungan yang kondusif antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga 5. Meningkatnya kinerja perawat di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
1.3.3 Pasien dan Keluarga Pasien
Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang optimal sehingga memperoleh kepuasan selama mendapat perawatan di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. 1.3.4 Institusi Keperawatan 1. Mampu menerapkan ilmu manajemen keperawatan khususnya terkait penerapan model keperawatan Primary Nursing. 2. Mampu menjalin kerjasama yang lebih baik antara institusi pendidikan dengan institusi pelayanan di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.