Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem pelayanan kesehatan
dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah biaya yang dikeluarkan, dimana
sebagian besar dana kesehatan terserap dalam sector pengelolaan rumah sakit dinegara
maju maupun dinegara berkembang. Pelayanan dan perawatan merupakan sub sistem dari
sistem pelayanan yang ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan disesuaikan
dengan keadaan pasien, sehingga lebih bersifat individual (Depkes, 2010).
Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai 2 pilihan utama yaitu perawat
melakukan inovasi dan perubahan, atau perawat yang dirubah oleh situasi tertentu.
Keterampilan pertama bagi seorang perawat adalah melakukan proses keperawatan. Proses
keperawatan merupakan pendekatan dalam menyelesaikann masalah yang sistematis dan
konsisten dengan perencanaan perubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoritis dan
pengalaman praktek untuk bekerja secara efekif dengan orang lain.
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada millennium III,
termasuk asuhan keperawatan akan terus berubah karena masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat terus-menerus mengalami perubahan. Masalah keperawatan ini sebagai bagian
masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus menerus berubah karena berbagai
faktor yang mrndasarinya juga terus mengalami perubahan (Nursalam, 2016). Tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan profesional dirasakan sebagai suatu
fenomena yang harus direspon perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan
belajar banyak tentang konsep pengelolaan keperawatn profesional dan langkah-langkah
concret dalam pelaksanaannya.
Pada dasarnya mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan
kesehatan menjadi salah satu penentu citra institusi pelayanan kesehatan dimata
masyarakat. Karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah terbanyak,
paling depan dan terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan yang dialami
pasien dan keluarganya. Indikator dari mutu pelayanan keperawatan adalah apakah
pelayanan keperawatan itu tergantung pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan
keperawatan yang diberikan memuaskan pasien atau tidak. Karena kepuasaan merupakan
perbandingan antara kualitas jasa pelayanan dan yang didapat dengan keinginan,
kebutuhan dan harapan.
Kualitas rumah sakit sebagai institusi yang menghasilkan produk, teknologi jasa
kesehatan sudah tentu tergantung juga pada kualitas pelayanan medis dan pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien. Melihat fenomena diatas pelayanan memiliki
kontribusi sangat besar terhadap citra sebuah rumah sakit.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam manajemen tersebut mencakup
kegiatan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,1999). Manajemen
keperawatan merupakan suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota keperawatan
dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan profesional. Pemberian pelayanan
keperawatan secara professional diharapkan mampu menyelesaikan tugasnya dalam
memberikan asuhan keperawatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien menuju ke
arah kesehatan yang optimal (Nursalam, 2016). Model asuhan keperawatan profesional
saat ini yang sedang menjadi trend dengan metode Primary Nursing. Metode Primary
Nursing merupakan suatu metode yang memberikan tugas kepada satu orang perawat
untuk bertanggung jawab penuh sampai keluar rumah sakit. Metode primer ini ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang
ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien dirawat (Nursalam, 2016).
Langkah konkret pengelolaan yang dapat digunakan dalam peningkatan keperawatan
profesional berupa penataan sistem model praktik keperawatan profesional (MPKP) yang
meliputi ketenagaan/pasien, penetapan sistem MPKP dan perbaikan dokumentasi
keperawatan dengan menerapkan prinsip SME (Sesuai standar, Mudah dilaksanakan,
Efektif dan Efisien). Model keperawatan profesional ini mampu mendorong keperawatan
dalam memperjelas deskripsi kerja, meningkatkan kemampuan keperawatan dalam
mendiskusikan masalah dengan tenaga kesehatan yang lain dan membantu keperawatan
untuk lebih bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakannya (Nursalam, 2016).
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 28-30 Juni 2021 di ruang teratai lantai 1
RSUD SIDOARJO didapatkan hasil data perawat 28 orang perawat, dokter spesialis 38
orang, helper 2 orang, administrasi 1 orang, dengan jumlah 43 tempat tidur dengan BOR
pada tanggal 03-05 Mei 2021 kebutuhan sarana dan prasarana 80% sudah memenuhi
standart. Model asuhan keperawatan profesional (MAKP) yang dilaksanakan adalah
MAKP tim primer dengan kepala ruangan seorang sarjana keperawatan, 1 Kepala Perawat
dengan kualifikasi S1 Kep, dengan 4 orang perawat primer dengan kualifikasi S1 1 orang,
D3 dengan 2 orang, D4 dengan 1 orang. Sedangkan 23 orang perawat pelaksana dengan
kualifikasi ada 5 orang S1 Kep, D3 dengan 18 orang. Pembagian daerah kelolaan ada 3
orang perawat primer bertugas di ruang teratai lantai 1 bagian utara dan selatan mencakup
ruang (A, B, C, E, F, G, H, I, J, K, L, M), dan 1 orang perawat pimer bertugas di ruang
HCU (D).
Berdasarkan hasil di atas, maka mahasiswa program pendidikan profesi Ners
Fakultas Kesehatan Univesitas Nurul Jadid mencoba menerapkan Model Praktek
Keperawatan Profesional (MPKP) dengan metode pemberian praktek keperawatan
Primary Nursing, yang dilaksanakan di ruang Teratai lantai 1 telah sesuai dengan MPKP
Moduler dalam buku Nursalam 2016 karena keperawatan primer hanya digunakan jika
perawat primer mempunyai latar belakang S1 Keperawatan atau setara, sedangkan di
ruangan teratai lantai 1 perawat primer merupakan perawat dengan latar belakang
pendidikan D3 Keperawatan. Dan saat ini perawat yang ada di ruang teratai lantai 1,
71,42% dengan latar belakang pendidikan D3, akan tetapi Perawat Primer berupaya dengan
cara menjelaskan alur MPKP agar proses keperawatan berjalan dengan baik yang
sebelumnya telah mendapatkan bimbingan tentang asuhan keperawatan langsung dengan
Kepala Perawat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan, mahasiswa diharapkan dapat
menerapkan manajemen keperawatan dan model pemberian praktek keperawatan yang
sesuai dengan teori Primary Nursing.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan di Ruang Teratai
lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo, mahasiswa mampu :
1. Menganalisa kebutuhan tenaga keperawatan (SDM) di Ruang Teratai lantai 1 Rumah
Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
2. Menganalisa kecukupan sarana dan prasarana di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit
Umum Daeah Sidoarjo.
3. Melaksanakan peran sesuai dengan model MPKP Primary Nursing yang telah
ditentukan :
a. Melakukan penerimaan pasien baru
b. Melakukan penerapan sentralisasi obat
c. Melakukan timbang terima keperawatan
d. Melakukan supervisi keperawatan
e. Melakukan ronde keperawatan
f. Melakukan Discharge Planning
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan salah satu model penugasan asuhan
keperawatan.
4. Menganalisa standarisasi administrasi keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo.
5. Menganalisa tingkat mutu di Ruang Teratai lantai 1 RSUD Kabupaten Sidoarjo
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa
1. Mahasiswa mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya masing-masing
dalam penerapan MPKP Primary Nursing.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MPKP Primary Nursing di
Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
3. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MPKP Primary Nursing di
Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.
4. Mahasiswa dapat menganalisa masalah dengan metode SWOT dan menyusun rencana
strategi (renstra).
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model asuhan
keperawatan Primary Nursing di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo.
6. Meningkatkan pelayanan keperawatan melalui praktik manajemen pelayanan
keperawatan profesional.
1.3.2 Perawat Ruang Teratai Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
1. Melalui praktik manajemen keperawatan dapat mengetahui masalah-masalah yang ada
di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum daerah Sidoarjo yang berkaitan dengan
pelaksanaan MPKP Primary Nursing.
2. Melalui praktik manajemen keperawatan perawat ruangan dapat mempelajari penerapan
model keperawatan Primary Nursing.
3. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
4. Terbinanya hubungan yang kondusif antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
5. Meningkatnya kinerja perawat di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo.

1.3.3 Pasien dan Keluarga Pasien


Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang optimal sehingga memperoleh
kepuasan selama mendapat perawatan di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum
Daerah Sidoarjo.
1.3.4 Institusi Keperawatan
1. Mampu menerapkan ilmu manajemen keperawatan khususnya terkait penerapan model
keperawatan Primary Nursing.
2. Mampu menjalin kerjasama yang lebih baik antara institusi pendidikan dengan institusi
pelayanan di Ruang Teratai lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai