oleh:
ANDRI SUGIANTO
ANDRIANUS SETYA P.
EKA FATMAWATI
2017
LAPORAN DESIMINASI AWAL
oleh:
ANDRI SUGIANTO
ANDRIANUS SETYA P.
EKA FATMAWATI
2017
LAPORAN DESIMINASI AWAL
oleh:
ANDRI SUGIANTO
ANDRIANUS SETYA P.
EKA FATMAWATI
2017
LAPORAN DESIMINASI AWAL
oleh:
ANDRI SUGIANTO
ANDRIANUS SETYA P.
EKA FATMAWATI
2017
BAB I
PENDAHULUAN
integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan
bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan undang-undang No.
44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Rumah sakit merupakan salah satu sub sistem pelayanan kesehatan yang
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada era global akan terus berubah
karena masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat juga terus mengalami perubahan.
terus menerus karena berbagai faktor yang mendasarinya juga terus mengalami
mungkin saja akan terjadi pergeseran peran keperawatan dalam sistem pemberian
lebih dalam pengembangan keperawatan pada masa mendatang. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang (Gillies 1986, dalam Nursalam
2014).
keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat dan tenaga
medis lainnya terutama perawat. Respons yang ada harus bersifat kondusif dengan
khusus dalam pengembangan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan
Ruang Empu Tantular Tantular direnovasi pada bulan April 2005. Ruang Empu
Tantular Tantular merupakan ruang rawat inap khusus anak. Ruang Empu Tantular
Tantular berada di bagian timur Rumah sakit berbatasan dengan sawah penduduk,
disebelah selatan berbatasan dengan kamar jenazah, disebelah barat berbatasan dengan
Laboratorium, disebelah utara berbatasan dengan ruang Fatahillah. Ruangan ini terdiri
dari ruang kelas I, II, III dan Observasi. Ruang ini terdiri dari 20 bed pasien dimana
34 bed yang merupakan ruang perawatan umum dan BPJS. Kelas I terdapat 6 bed di
ruang 4, 5, dan 6 yang masing masing ruangan terdapat 2 bed, kelas II terdapat 9 bed
di ruang 1, 3 dan 7 yang masing masing ruangan terdapat 3 bed, kelas III terdapat 16
bed di ruang 2, 8, 9, dan 10 yang masing masing terdapat 4 bed, dan di ruang observasi
terdapat 3 bed.
Instalasi Rawat Inap Empu Tantular Rumah Sakit “RSUD Kanjuruhan Kepanjen”
adalah model asuhan keperawatan profesional dengan metode tim. Kelebihan dari
konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim (Nursalam, 2015).
Namun dari metode ini belum optimal dilaksanakan diruang Empu Tantular
pelaksana.
professional model tim di Ruang Empu Tantular perlu dilakukan evaluasi bagi ruangan
asuhan keperawatan profesional sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan pada
Kabupaten Malang
pihak Rumah Sakit RSUD kanjuruhan Kepanjen dan khususnya IRNA Empu
Tantular.
1.3 MANFAAT
Tantular
dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
rencana strategi.
rawat inap.
BAB II
2. 2 Profil dan Gambaran Umum Ruang Empu Tantular Tantular Rumah Sakit RSUD
Kanjuruhan
2. 2. 1 Profil Ruang Empu Tantular Tantular
Ruang Empu Tantular Tantular direnovasi pada bulan April 2005. Ruang
Empu Tantular Tantular merupakan ruang rawat inap khusus anak. Ruang Empu
Tantular Tantular berada di bagian timur Rumah sakit berbatasan dengan sawah
penduduk, disebelah selatan berbatasan dengan kamar jenazah, disebelah barat
berbatasan dengan Laboratorium, disebelah utara berbatasan dengan ruang
Fatahillah. Ruangan ini terdiri dari ruang kelas I, II, III dan Observasi. Ruang ini
terdiri dari 20 bed pasien dimana 34 bed yang merupakan ruang perawatan umum
dan BPJS. Kelas I terdapat 6 bed di ruang 4, 5, dan 6 yang masing masing ruangan
terdapat 2 bed, kelas II terdapat 9 bed di ruang 1, 3 dan 7 yang masing masing
ruangan terdapat 3 bed, kelas III terdapat 16 bed di ruang 2, 8, 9, dan 10 yang
masing masing terdapat 4 bed, dan di ruang observasi terdapat 3 bed.
2. 2. 2 Denah Ruang Empu Tantular Tantular
Keterangan:
1 : Ruang 1 kelas 2 10 : Ruang 10 kelas 3
2 : Ruang 2 kelas 3 11 : Kantor IPS
3 : Ruang 3 kelas 2 12 : kantor IPS
4 : Ruang 4 kelas 1
5 : Ruang 5 kelas 1
6 : Ruang 6 kelas 1
7 : Ruang 7 kelas 2
8 : Ruang 8 kelas 3
9 : Ruang 9 kelas 3
2. 2. 3 Struktur Organisasi Ruangan
BAB III
3. 1 HASIL PENGKAJIAN
3. 1. 1 HASIL PENGKAJIAN 5M
Pengkajian 5M dalam menejemen keperawatan meliputi, man,money,material,nmachine, dan
market.
A. MAN
1. Jumlah tenaga kerja
Kualifiukasi tenaga keperawatan di rung Empu Tantular RSUD kepanjen,
Malang 18 orang dengan rincian sebagai berikut:
a. Kuantitas sumber daya manusia
Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan didapatkan kualifikasi
tenaga perawat di Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan, Malang
sebagai berikut:
1. Emergency Medicin
M Firdaus Vs, DIII
1. TETAP Ka Ru 25 th PK IV
Amk Keperawatan
-Ruang pemeriksaan
Dari pengamatan selama 3 hari, ruang pemeriksaan
digunakan untuk penerimaan pasien baru dan untuk melakukan
tindakan, didalam ruang pemeriksaan terdapat 2 buah troly
emergency, 1 timbangan bayi/ anak, 1 bed, dan 1 tiang infus.
Analisis :
Fasilitas untuk petugas kesehatan:
a. Nurse station di dalam ruang Empu Tantular berada di sebuah
ruangan tersendiri dan berada didekat pintu masuk
b. Administrasi berada di nurse station, karena tidak ada ruangan
tersendiri
c. Kamar mandi/WC perawat berada ruang bermain.
d. Wastafel terdiri dari 3 buah dengan keadaan baik di ruang
Empu Tantular
e. Ruang khusus dokter di ruang Empu Tantular bergabung
dengan ruang tindakan
f. Ruang obat tidak ada tapi langsung di lemari obat di dalam
ruangan perawatan. Untuk persiapan alat tindakan ke pasien
berada di ruang alkes yang ada di samping nurse station.
g. Ruangan untuk sholat berada di dalam ruang perawat.
3. METHOD
1. Penerapan Model MAKP
a. Struktur MAKP Ruangan
Ruang Empu Tantular Rumah Sakit Unit Daerah
“Kanjuruhan” Kepanjen menerapkan model MAKP seperti yang
seharusnya di lakukan di rumah sakit. Ruang Empu Tantular
menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim yaitu
suatu metode dimana seorang perawat profesional memimpin
sekolompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif. Ruang Empu Tantular terdiri dari seorang kepala ruang,
seorang wakil kepala ruang dan 18 perawat pelaksanan dengan
pembagian 1 kepala ruang (KaRu), 1 wakil kepala ruangan
(WaKaRu), 2 perawat primer (KaTim), 4 penanggung jawab tim
(PJ), dan 11 perawat pelaksana.
b. Uraian Tugas
1. Kepala Ruangan
Tidak
Uraian tugas Dilakukan
dilakukan
1. Melaksanakan fungsi perencanaan,
meliputi
a. Menyusun rencana kerja Kepala
D
Ruangan
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah dan
D
kualitas di ruang rawat, koordinasi
dengan kepala bidang keperawatan
c. Merencanakan jumlah dan jenis
peralatan yang diperlukan sesuai D
kebutuhan
d. Merencanakan dan menentukan model
asuhan keperawatan yang
D
diselenggarakan sesuai kebutuhan
pasien
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan
pelaksanaan
a. Mengatur dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan pelayanan diruang D
rawat masing-masing
b. Menyusun dan mengatur jadwal dinas
tenaga keperawatan dan tenaga lain
D
diruang rawat masing-masing sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
c. Melaksanakan orientasi kepada tenaga
keperawatan baru atau tenaga lain yang
D
akan bekerja diruang rawat masing-
masing
d. Melaksanakan orientasi kepada
D
siswa/mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktek
e. Melaksanakan program orientasi
kepada pasien dan keluarganya tentang
peraturan rumah sakit dan tata tertib D
ruangan serta fasilitas yang ada dan
cara pengunaannya
f. Melaksanakan bimbingan dan
pembinaan kepada perawat pelaksana
D
dalam kepatuhan terhadap SPO, dan
standar pelayanan keperawatan
g. Mengadakan pertemuan berkala
dengan pelaksana keperawatan dan
D
tenaga lain yang berada dibawah
tanggung jawabnya
h. Mengatur dan mengkoordinasikan
penyediaan, penggunaan,
penyimpanan dan pemeliharaan alat-
D
alat keperawatan, alat medic, obat, dan
bahan yang diperlukan agar selalu
dalam kondisi siap pakai
i. Mengelompokkan pasien dan
mengatur penempatannya diruang
rawat inap menurut tingkat kegawatan, D
infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
j. Memelihara kebersihan dan ketertiban
ruang perawatan melalui koordinasi D
dengan petugas terkait
k. Meneliti pengisian formulir sensus
D
harian pasien diruangan
l. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan
pengendalian mutu pelayanan D
keperawatan dan patient safety
m. Memberikan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien dan keluarga sebatas T
kewenangannya
n. Memelihara dan mengembangkan
system pencatatan, pelaporan system
D
asuhan keperawatan dan kegiatan yang
dilakukan
o. Mengatur pelaksanaan operan dinas
D
jaga
p. Membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan asuhan keperawatan serta
D
kegiatan lainnya diruang rawat untuk
disampaikan kepada atasan
3. Melaksanakan fungsi pengawasan,
pengendalian dan penilaian, meliputi
a. Melakukan super-ise pelaksanaan
asuhan keperawatan yang telah D
ditentukan
b. Melaksanakan penilaian kinerja bagi
pelaksana perawatan dan tenaga lain
dibagian perawatan yang berada D
dibawah tanggung jawab untuk
berbagai kepentingan
c. Mengawasi dan menilai
siswa/mahasiswa dari instansi
pendidikan keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar, D
sesuai tujuan program pendidikan yang
telah ditentukan oleh instansi
pendidikan yang bersangkutan
d. Mengawasi dan mengendalikan
pendayagunaan peralatan perawatan
D
serta stok obat secara efektif dan
efisien
e. Mengawasi pelaksanaan pencatatan
dan pelaporan kegiatan asuhan D
keperawatan
4. Melaksanakan fungsi administrasi,
meliputi
a. Menyusun laporan mutu asuhan
D
keperawatan
b. Menyusun laporan kegiatan pelayanan
D
di ruang rawat
c. Menyusun laporan in-entaris T
d. Menyusun laporan patient safety T
3. Perawat pelaksana
Tidak
Uraian tugas Dilakukan
dilakukan
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan
D
lingkungannya
2. Menerima pasien baru sesuai procedur dan
D
ketentuan yang berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan
D
medis agar selalu dalam keadaan siap pakai
4. Melaksanakan program orientasi kepada
pasien tentang ruangan dan lingkungan,
peraturan,/tata tertib yang berlaku, fasilitas D
yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari di ruangan
5. Menciptakan hubungan kerjasama yang
D
baik dengan pasien dan keluarga
6. Melakukan pengkajian keperawatan sesuai
D
dengan kemampuan
7. Menyusun rencana keperawatan sesuai
D
dengan kemampuannya
8. Melaksanakan tindakan keperawatan
kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas D
kemampuannya, antara lain :
a. Melaksanakan tindakan pengobatan
D
sesuai dengan program pengobatan
b. Memberi penyuluhan kesehatan pada
pasien dan keluarganya mengenai D
penyakit
9. Melatih/membantu pasien untuk
D
melakukan latihan gerak
10. Mendampingi -isite dokter dan mencatatat
instruksi dokter, khususnya bila ada D
perubahan program pengobatan pasien
11. Melakukan pertolongan pertama pada
pasien dalam keadaan darurat secara tetap
dan benar sesuai dengan kebutuhan.
D
Selanjutnya segera melaporkan tindakan
yang telah dilakukan kepada dokter yang
bertanggung jawab
12. Melakukan e-aluasi tindakan keperawatan
D
sesuai dengan batas kemampuannya
13. Membantu merujuk pasien pada petugas
D
kesehatan/institusi lain
14. Mengobser-asi kondisi pasien, selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat
D
berdasarkan hasil obser-asi tersebut, sesuai
batas kemampuannya.
15. Berperan serta dengan anggota tim
kesehatan dalam membahas kasus dan D
upaya meningkatkan mutu keperawatan
16. Melaksanankan tugas pagi,sore, malam
dan hari libur secara bergiliran sesuai D
jadwal dinas
17. Mengikuti pertemuan berkala yang
D
diadakan oleh kepala ruang rawat
18. Meningkatkan pengetahuan dan
D
keterampilan di bidang keperawatan
19. Melaksanakan system pelaporan dan
pencatatan asuhan keperawatan yang tepat
D
dan benar sesuai standar asuhan
keperawatan
20. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan maupun D
tertulis pada saat pergantian dinas
21. Melaksanakan perawatan pasien dalam
keadaan sakaratul maut dan merawat
D
jenazah sesuai dengan prosedur yang
berlaku
22. Menyiapkan pasien yang akan pulang
meliputi :
a. Menyediakan formulir untuk
penyelesaian administrati-e, seperti :
Resep obat untuk dirumah, jika
diperlukan
Kelengkapan pengisian stastus
D
pasien
Surat rujukan atau pemeriksaan
ulang
Surat keterangan istirahat sakit,
jika diperlukan
b. Memberi penyuluhan kesehatan
kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan pasien,
mengenai :
Diit
Pengobatan yang perlu dilanjutkan
dan cara penggunaannya D
Pentingnya pemeriksaan ulang di
rumah sakit atau institusi pelayanan
kesehatan lain
Cara hidup sehat, seperti cara
pengaturan makan, istirahat atau
yang lain
c. Melatih pasien menggunakan alat
D
bantu yang dibutuhkan
d. Melatih pasien untuk melaksanakan
tindakan keperawatan yang pernah D
dilakukan di rumah sakit
e. Mengantar pasien yang akan pulangg
T
sanpai pintu keluar ruang rawat
23. Membuat resume saat pasien keluar rumah
sakit (pulang, pindah rumah sakit lain, D
rujuk, dan meninggal)
2. Timbang Terima/Operan
Dari hasil pengkajian mulai tanggal 03–05 Juli 2017 timbang terima
dilakukan rutin setiap pergantian shift, pelaksanaannya juga sudah
sesuai dengan waktu yang ditentukan (pagi : jam 07. 00, siang : jam 14.
00. malam : jam 21. 00). Timbang terima dilakukan dengan terstruktur
dan dilakukan pada semua perawat, jika semua perawat sudah datang
maka dilakukan timbang terima. Presentase timbang terima yang sesuai
SOP yaitu 88,8%. Hasil obser-asi berdasarkan SOP dan waktu
dimulainya timbang terima adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 17 Hasil Obser-asi Proses Timbang Terima
Evaluasi
No. Langkah-langkah
12/06/2017 13/06/2017 14/06/2017
Keterangan :
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
1) Pre conference
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik
dan kegiatan konsultasi (Nursalam, 2006). Pre conference adalah
diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien. Post conference adalah diskusi tentang
aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
Berdasarkan pengkajian pada tanggal 03 – 05 Juli 2017, pre dan post
conference di ruang Empu Tantular telah dilakukan.
Tabel 3. 18 Hasil Observasi Pre conference
Evaluasi
No Langkah-langkah 12/06 13/06 14/06/
/2017 /2017 2017
1. Kepala ruang/Ketua Tim mengucapkan salam dan D D D
memimpin do’a terlebih dulu
2. Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang D D D
rencana kegiatan pada shift pagi.
3. Lakukan pembagian tugas kepada tim D D D
4. Berikan kesempatan pada perawat dinas malam D D D
untuk melaporkan pasien kelolaannya serta
membagi tugas kepada anggota tim
5. Berikan kesempatan kepada Tim yang lain untuk D D D
mendiskusikan/ bertanya/ menanggapi,
memberikan masukan.
6. Karu memberikan kesempatan kepada katim pagi D D D
untuk mempresentasikan kasus khusus yang
menjadi prioritas, meliputi :
Identifikasi Klien :nama, umur, no register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan data fokus yang
menunjang sistem.
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan
dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Perubahan terapi medis
7. Karu / Katim mencatat hasil diskusi anggota Tim. D D D
8. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang D D D
telah di lakukan.
9 Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang D D D
perlu di perhatikan atau
10 Tanyakan kesiapan anggota tim untuk melakukan T T T
kegiatan pelayanan keperawatan.
11 Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan T T T
middle konferens/ post conference
12 Mengucapkan salam D D D
13 Mengucapkan selamat bekerja D D D
TOTAL 11 11 11
Prosentase 84,6 84,6 84,6
% % %
Keterangan :
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
2) Post conference
Tabel 3. 19 Hasil obser-asi post conference
Evaluasi
No. Langkah-langkah 12/06/ 13/06 14/06/
2017 /2017 2017
1. Kepala ruang/Ketua Tim mengucapkan salam T T T
2. Jelaskan tujuan konferens akhir T T T
3. Memberikan kesempatan kepada katim untuk T T T
mempresentasikan kasus khusus yang menjadi
prioritas, meliputi :
Identifikasi Klien :nama, umur, no register
Diagnosa medis.
Diagnosa keperawatan dan data focus yang
menunjang sistem.
Tindakan keperawatan yang sudah di
lakukan dan hasilnya.
Rencana tindak lanjut
Masalah yang di hadapi
4. Berikan kesempatan kepada Tim yang lain T T T
untuk mendiskusikan/ bertanya/ menanggapi,
memberikan masukan.
5. Karu / Katim mencatat hasil diskusi anggota T T T
Tim.
6. Memberikan pujian akan apa yang telah T T T
dilaksanakan dengan baik
7. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang T T T
telah di lakukan
8. Menge-aluasi hambatan yang dialami setiap T T T
anggota tim
9. Mengucapkan terimakasih atas kerjasama T T T
anggota tim
10. Mengucapkan salam. T T T
TOTAL 0 0 0
Prosentase % 0% 0% 0%
Keterangan :
D : Dilakukan
T : Tidak Dilakukan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 03 - 05 Juli 2017.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui selama 3 hari langkah-langkah
post-conference yang dilakukan yaitu 0 % atau dapat disimpulkan bahwa
post-conference di ruang Empu Tantular tidak dilaksanakan.
3. Ronde Keperawatan
Dari hasil observasi dan wawancara dari tanggal 03 - 05 Juli 2017
di Ruang Empu Tantular sudah dilakukan ronde keperawatan oleh
perawat ruangan yang terdiri dari KaRu, perawat pelaksana, dokter, ahli
gizi dan apoteker, namun tidak semua datang. Diskusi kondisi klien
dilakukan antar perawat – dokter pada saat setelah -isite.
4. Discharge Planning
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam
mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk
kembali ke lingkungannya. Discharge planning yang dilakukan di
Ruang Empu Tantular selama pengkajian sudah direncanakan sejak klien
MRS. Hasil pengkajian selama tanggal 03 - 05 Juli 2017 dapat dilihat
pada tabel di bawah. Berdasarkan tabel diketahui bahwa 100% item pada
discharge planning telah dilakukan seluruhnya. Format discharge
planning yang digunakan di ruangan.
No Indikator Tanggal
6. Sentralisasi obat
Sentralisasi obat berada pada apotek. perawat menuliskan resep
obat atas advis dokter. Setelah itu resep diantar ke apotek oleh keluarga
pasien. Obat-obat yang telah di diresepkan dengan lembar resep,
kemudian di antarkan oleh keluarga pasien ke perawat ruangan dan
perawat ruangan cek ulang obat dan setelah sesuai ditaruh diloker obat
pasien
Gambar 1. 1 Alur obat
Dokter mengadviskan
Apoteker meresepkan
Proses farmasi
1. Pengkajian
Pengkajian pasien yang dicatat dengan pedoman pengkajian sebesar
74%, dan 74% masalah yang dirumuskan berdasarkan kesenjangan
antara status kesehatan dengan norma dan fungsi kehidupan.
Sementara itu, data yang dikaji sejak pasien sampai pulang sebanyak
0%.
2. Diagnose keperawatan
Hanya 74% diagnose keperawatan yang dirumuskan berdasarkan
masalah, dan 74% diagnosa yang dirumuskan actual/potensi
Total/prosentase 1 1 1 1 0 0 1 0 0% 1 1 1 1 0 0 74%
0 0 0 0 % % 0 % 0 0 0 0 % %
0 0 0 0 0 0 0 0 0
% % % % % % % % %
B Diagnosa keperawatan
1. Diagnosa keperawatan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
2. Dx kep. Mencerminkan PE/PES
√ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
3. Merumuskan diagnosa keperawatan
actual/potensial √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
Sub Total
3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 0 0 222%
Total/prosentase 1 1 1 1 1 1 10 0 0% 10 10 10 10 0% 0% 74%
0 0 0 0 0 0 0% % 0% 0% 0% 0%
0 0 0 0 0 0
% % % % % %
C rencana tindakan
1 Berdasarkan diagnosa keperawatan √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
2 Disusun menurut urutan prioritas √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
3 Rumusan tujuan mengandung komponen √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
pasien/subjek perubahan, perilaku, kondisi
pasien dan atau kriteria
4 Rencana tindakan mengacu pada tujuan √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas/
melibatkan px/klg
5 Rencana tindakan menggambarkan √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
keterlibatan px/keluarga
6 Rencana tindakan menggambarkan √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
kerjasama dengan tim kesehatan lain
Sub Total 6 6 6 6 6 6 6 0 0 6 6 6 6 0 0 444%
Total/prosentase 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 74%
0 0 0 0 1 1 0 % % 0 0 0 0 % %
0 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%
% % % % % %
D Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan mengacu pada √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
rencana perawatan
2 Perawat mengobser√asi respon pasien √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
terhadap tindakan keperawatan
3 Re√isi tindakan berdasarkan hasil e√aluasi √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ - - 74%
a. Klasifikasi Kebakaran :
1) Kelas A
7. HAL-HAL YANG
Bahan yang mudah terbakar (kertas, kayu maupun
HARUS
plastic). Mengatasinya menggunakan air untuk
DIPERHATIKAN
menurunkan suhunya sampai dibawah titik penyulutan,
serbuk kering untuk memastikan proses pembakaran
atau menggunakan halogen untuk memutuskan reaksi
berantai kebakaran.
2) Kelas B
Kebakaran yang melibatkan bahan cairan.
Mengatasinya dengan foam.
3) Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik yang
bertegangan untuk mengatasinya yaitu dengan
menggunakan bahan pemadaman kebakaran non
kondusif agar terhindar dari sengatan listrik.
4) Kelas D
Kebakaran pada bahan logam yang mudah terbakar
seperti titanium, alumunium, magnesium dan kalium.
Cara mengatasinya yaitu powder khusus kelas ini.
b. Kendalikan emosi diri yang dapat menimbulkan akibat fatal
karena kepanikan.
c. Pastikan tidak ada barang yang anda bawa sehingga
menggangu langkah e-akuasi.
d. Tinggalkan gedung dan keluar melalui tangga darurat
terdekat.
e. Tutup semua pintu dan jendela bila terdapat api.
f. Jangan menggunakan lift.
g. Jangan memasuki gedung kembali, kecuali ada izin dari
yang berwenang, security.
C. MONEY
1. Sistem Gaji
Sumber dana gaji pegawai di Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan
berasal dari pemerintah. Besaran gaji pokok yang diterima oleh pegawai diatur
oleh management keuangan Rumah sakit. Sistem penggajian di RSUD
Kanjuruhan dibedakan antara pegawai PNS dan Non PNS. Berdasarkan hasil
wawancara sistem penggajian untuk tenaga PNS berdasarkan pangkat, golongan
dan masa kerja dengan sumber gaji dari pemerintah, sedangkan untuk tenaga
Non PNS berdasarkan lama masa kerja dengan sumber gaji dari Rumah Sakit.
Perawat atau tenaga Non PNS telah mendapatkan gaji namun belum memperoleh
tunjangan profesi. Sedangkan perawat magang tidak memperoleh gaji.
Evaluasi kinerja dilakukan secara berkala setiap bulan sekali. Gaji
didistribusikan oleh rumah sakit kepada staf secara periodik setiap bulan. Gaji
distribusikan per tanggal satu setiap bulan.
2. Sumber Pendapatan Ruangan
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Ruang Empu Tantular tidak
memiliki pemasukan untuk pengembangan ruangan. Sumber pendapatan
Ruang Empu Tantular RSUD Kanjuruhan Kepanjen murni berasal dari
pemerintah yang diatur oleh Rumah Sakit untuk dibagikan ke setiap ruangan di
Rumah Sakit sesuai kebutuhan yang tersentralisasi dari setiap Instalasi Rawat
Inap. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sumber pendapatan
Ruang Empu Tantular didapatkan dari jasa pelayanan umum dan BPJS.
NO TINDAKAN KELAS I
Kajian Data:
Jumlah BOR
Tgl
(∑Px/∑Bed x 100%)
Bed Px
3 July 2017 34 14 41%
4 July 2017 34 14 41%
5 July 2017 34 17 50%
-Rata-Rata BOR selama 3 hari adalah: 41+41+50 = 132 : 3 hari = 44%
Selama kurun waktu 3 hari yaitu dari tanggal 3-5 July 2017 didapatkan
rata–rata BOR sejumlah 44%. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara
60-85% (Depkes RI, 2005). Dapat disimpulkan BOR di ruang Empu Tantular
pada Tanggal 3-5 July 2017 kurang sesuai.
Berdasarkan Pengkajian Pada Tanggal 3-5 July 2017 di ruang Empu Tantular
didapatkan Data Sebagai Berikut:
Rumus TOI:
-TOI = ((34x3) – 7)
14
= 95 = 6,785 hari = 7 hari
14
E. FUNGSI MANAJEMEN
(a) Planning/ Perencanaan
1. 1. Visi, misi, filosofi, dan tujuan IRNA Empu Tantular
1) Visi
Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat menyeluruh
dan professional khususnya pasien anak, serta menyiapkan dan
mendukung Rsud Kanjuruhan sebagai Rumah Sakit pendidikan
tahun 2015.
2) Misi
1. Memberikan pelayanan yang cepat, tanggap dan akurat dengan
meningkatkan soft skill perawat.
2. Menyiapkan SDM perawatan yang beretika dan agamis untuk
menyongsong era globalisasi.
3. Meningkatkan SDM yang berkualitas dan komitmen.
4. Meminimalkan dampak hospitalisasi
5. Membantu mendidik mahasiswa praktek.
2. Peraturan
Tata tertib dan peraturan yang ada di rumah sakit sudah dijelaskan di depan
atau di tempat pendaftaran, jadi untuk orientasi pasien baru perlu diadakan
revisi dimana di runagan sudah tidak ada lagi orientasi ruangan baru tapi
penjelasan tentang patient safety dan pengendalian infeksi untuk pasien dan
keluarga serta perlu dijelaskan untuk tentang jalur evakuasi apabila ada
bencana karena untuk jalur evakuasi belum dijelaskan dan pasien belum tahu
bagaimana apabila terjadi bencana yang tidak diinginkan itu terjadi, dan perlu
diperjelas juga untuk jalus evakuasi di setiap kamar-kamar untuk kejalasan
pasien dan keluarga tentang arah jalan keluar apabila terjadi bencana.
3. Perencanaan strategis
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi yang berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-
upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya organisasi. Sebagai satu cara untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran organisasi.
4. Kebijakan dan prosedur rumah sakit/ unit keperawatan
Mengoptimalkan semua sumber daya (tenaga, sarana, prasarana, peralatan
dan peratura-peraturan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
(b) Organizing/ Pengorganisasian
3. Uraian tugas
Dengan uraian tugas keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Instalasi Rawat Inap
1) Pengertian
Kepala Instalasi Rawat Inap adalah jabatan non structural yang
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas penyelenggaraan
pelayanan rawat inap kelas III yang berada di bawah tanggngjawab
langsung kepada Wadir Pelayanan.
2) Tugas Pokok
Melaksanakan koordinasi kegiatan rawat medis rawat inap di
instilasi rawat inap.
3) Fungsi
i. Bertanggung jawab atas semua kegiatan di IRNA.
ii. Perencanaan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana kegiatan di
IRNA.
iii. Pengkoordinasian kegiatan, pembinaan dan upaya
pengembangan SDM.
iv. Pemantauan, pengawasan dan evalasi penggunaan fasilitas serta
pelaksaan kegiatan di IRNA.
4) Uraian Tugas
i. Berwewenang dan bertanggung jawab terhadap kegiatan
manajerial di instalasi Rawat Inap.
ii. Membuat perencaan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
kegiatan di Instalas Rawat Inap.
iii. Pengkoordinasian kegiatan pembinaan dan upaya
pengembangan Sumber Daya Manusia.
iv. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan fasiltas
serta pelaksanaan kegiatan.
v. Memberi penilaian DP3 bagi tenaga pelaksanaan dan tenaga
lain.
5) Wewenang
i. Memberikan masukan kepada Kepala Bidang Pelayanan baik
diminta maupun tidak dalam hal pemenuhan kebutuhan serta
pelaksanaan kegatan
ii. Mengawasi, mengendalikan dan menilai terhadap hasil
penyelenggaraan pelayanan
iii. Menganalisa data atau informasi yang diperlukan
iv. Menentukan sistem pelaporan dan memberikan persetujuan
terhadap penyelenggaraan pelayanan
v. Terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan pelayanan
1) Penilaian kinerja
Berdasarkan hasil wawancara, penilaian kinerja pegawai dilakukan oleh kepala
ruangan dengan cara observasi.
2) Pengendalian Mutu
a) Kegiatan pengendalian Mutu
Kegiatan pengendalian mutu menurut Kemenkes 2011 meliputi safety
pasien, kenyaman, kecemasan, perawatan diri danpengetahuan. Aka tetapi
dalam hasil observasi dan pengkajian didapatkan terdapat perawat yang
tidak mencuci tangan sebelum tindakan , hal ini merupakan termasuk
dalam psien safety.
b) Indikator pengendalian Mutu
Indikator-indikator mutu yang mengacu pada aspek pelayanan meliputi :
angka infeksi nosokomial 1-2 %
Angka kematian kasar 3-4 %
NDR 2,5%
BOR 70-85%
PODR 1%
POIR 1%
BTO 5-45 HARI
LOS 7-10 HARI
c) Keberhasilan pengendalian Mutu
Dari hasil laporan infeksi nosokomal bulan juni-juli 2017, kejadian ISK,
ILO, Pnemonia, Sepsis dan dekubitus 0%, yang menandakan untuk infeksi
nosokomial dalam keadaan baik.
3) Indikator pengendalian mutu
a) BOR
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Rumus BOR adalah sebgai berikut:
Jumlah pasien × 100%
Jumlah tempat tidur
Jumlah TT di Ruang Empu Tantular = 34 TT
Jumlah BOR
Tgl
(∑Px/∑Bed x 100%)
Bed Px
3 July 2017 34 14 41%
4 July 2017 34 14 41%
5 July 2017 34 17 50%
b) ALOS
c) TOI
-TOI = ((34x3) – 7)
14
= 95 = 6,785 hari = 7 hari
14
d) BTO
Ketepatan
Pemberaian
Obat
100%
4. Infeksi nosokomial
a. ILO (Infeksi Luka Operasi)
Luka bekas operasi membesar kemungkinan terinfeksi bakteri dan
berakibat terjadinya infeksi sistemik.
Tabel 3.32 Presentasi ILO
Persentase
Variabel Desember Juli
Kejadian
Angka Kejadian
0 0 0%
ILO
Keterangan:
Kejadian ILO selama 3 hari terakhir (juli) tidak di temukan dari total
27 pasien, di ruang Empu Tantular ada pasien operasi tetapi jarang terjadi
infeksi.
2) Perawatan diri
Terdapat beberapa faktor yang diperhatikan dalam perawatan diri pasien :
a. Makan
b. b. a. b/b. a. k
c. Menggunakan pakaian
d. Toileting
e. Berpindah
f. Mandi
Keterangan :
Dalam pemenuhan perawatan diri pasien, perawat dan keluarga saling
berkolaborasi dalam memenuhi perawatan diri pasien.
3) Kepuasan pasien
Terdapat lima kelompok karakteristik yang digunakan oleh pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas jasa layanan antara lain:
a. Keandalan
b. Jaminan
c. Kenytaan
d. Empati
e. Tangung Jawab (Nursalam, 2015)
Tabel 3.33 Presentase Kepuasan Pasien
Sangat Tidak Sangat
Variabel Puas
Puas Puas Tidak Puas
Kepuasan
Pasien
Keterangan:
4) Kenyamanan
Tingkat kenyamanan pasien di hitung dari tingkat nyeri pasien berdasarkan
kuesioner :
Tabel 3.34 Pengkajian Tingkat Kenyamanan/NYERI 20-02-
2017
NO NAMA SKOR KLASIFIKASI NYERI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
JUMLAH PASIEN Pasien
RILEKS DAN NYAMAN : Pasien
SEDIKIT TIDAK NYAMAN : Pasien
NYERI SEDANG : Pasien
NYERI/ TIDAK NYAMAN YANG PARAH : Pasien
5) Kecemasan
Tabel 3.36 Presentase tingkat kecemassan juli 2017
NO. NAMA SKOR KLASIFIKASI KECEMASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Variabel 20-02-2017 Prosentase
Jumlah pasien
cemas
Keterangan :
6) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
doamin yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Proses
perilaku seseorang juga di pengaruhi oleh pengetahuan yang bersifat positif.
Sebaliknya jika perilaku tidak disadari oleh pengetahuan maka perilaku tidak
akan berlangsung lama.
Dari hasil pengkajian pada tanggal 20-21 februari 2017 didapatkan
bahwa dalam pemberian media promosi kesehatan terutama dalam penjelasan
penularan penyakit belum terlaksana dengan baik, padahal media promosi
kesehatan seperti leaflet sudah ada di ruangan. Selama ini hanya dilakukan
secara lisan dalam penjelasan penyakit yang diderita oleh pasien, baik kepada
pasien itu sendiri maupun kepada keluarga pasien.