Anda di halaman 1dari 11

Skenario Discharge Planning

Peran
Dokter
Kepala Ruangan
Wakil Kepala Ruangan
Perawat Primer
Perawat Asosiasi

Pasien
Keluarga Pasien
Narator

Tugas
Dokter : Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa
penyakit pasien secara tepat dan memberikan terapi secara
tepat dan cepat. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan
konsultan bagi pasiennya.Membina keluarga pasien untuk
berpartisipasi dalam upaya peningkatan tarah kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
Kepala Ruangan : Membuka acara discharge planning kepada pasien.
Menyetujui dan menandatangani format discharge planning.
Wakil Kepala Ruangan :Menggantikan tugas kepala ruangan apabila kepala ruangan
sedang berhalangan dan membantu kepala ruangan dalam
mengelola ruang perawatan.
Perawat Primer : Membuat rencana discharge planning, membuat leaflet dan
kartu discharge planning, memberikan konseling,
memberikan pendidikan kesehatan, menyediakan format
discharge planning, mendokumentasikan discharge planning,
melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai akhir perawatan).
Perawat Asosiasi : Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang
sudah direncanakan.
Pasien : Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan sudah
menjalani hospitalisasi rumah sakit selama seminggu. Dari
hasil pemeriksaan, pasien dikatakan boleh menjalani
pengobatan di rumah dan direncanakan menerima discharge
planning dari perawat ruangan.
Keluarga Pasien : Menjaga, merawat dan mendampingi pasien selama
perawatan dirumah sakit. Ikut berpartisipasi dalam discharge
planning yang diberikan perawat.

Teks Dialog
(Ruang Perawat, Pagi hari)
Perawat pelaksana dan Kepala ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge planning
yang akan diberikan kepada pasien Kresna dengan diagnosa DHF.
Perawat Primer : Selamat pagi Ibu Intan dan Ibu Krisna, saya Padma sebagai
Perawat Primer hari ini. Sebeumnya saya ingin menyerahkan
formulir rencana discharge planning kepada pasien Kresna di
ruang Mawar. Dari hasil observasi, keadaan pasien Kresna
sudah membaik.Dari hasil lab rutin menunjukkan peningkatan
trombosit dan hematokrit dan sudah dalam rentang
normal.Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah tidak
demam lagi dan tidak lemas lagi.Dari segi asuhan
keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya
berencana untuk memberikan discharge planning kepada
pasien Kresna. Bagaimana pendapat ibu?Apakah ibu
menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat format rencana
discharge planning yang sudah saya buat.
Wakil Kepala Ruangan : Apa yang difokuskan dari discharge planning ini?
Perawat Primer : Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan
demam berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien
pulang nanti dan dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang
oleh pasien.
Kepala Ruangan : Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter
visite hari ini.
(Ruang Mawar, Pagi hari)
Pagi hari di ruang mawar, kamar 002, terbaring lemas pasien Kresna dengan diagnose DHF.
Pasien sudah menjalani hospitalisasi selama seminggu dirumah sakit dan hari ini dilakukan
visite rutin oleh dokter bersama dengan kepala ruangan dan perawat pelaksana yang
bertugas di shift pagi.
Perawat : Selamat pagi, Bapak. Bagaimana keadaan Bapak hari ini?
Pasien : Pagi. Sudah mendingan suster.Saya sudah tidak demam
lagi.
Perawat : Bagaimana tidurnya tadi malam Bapak?
Pasien : Nyenyak suster
Perawat : Sepertinya kondisi Bapak sudah membaik ya, hari ini
akanada kunjungan ya Pak dari Dokter. Seperti kunjungan
sebelumnya, Bapak akan dicek kondisi kesehatannya.
Dokter : Selamat pagi, bapak. Saya dengar dari suster yang merawat
bapak bahwa kondisi bapak sudah mulai membaik dan dari
hasil laboratorium juga sudah menunjukkan perkembangan
yang baik.Bagaimana pola makannya, pak?Apakah pagi ini
makanannya habis bapak makan?
Pasien : Hari ini saya makan habis 1 porsi, dok. Berbeda dengan
kemarin-kemarin, makanannya tidak habis karena merasa
tidak enak menelan makanan.
Dokter : Sudah bagus ya pola makannya. Nanti lebih banyak minum
air putih juga ya, pak agar suhu badan Bapak tetap normal
dan untuk memperbaiki system kekebalan tubuh bapak juga.
Secara keseluruhan dari hasil pengamatan saya, bapak sudah
mengalami perkembangan kesehatan yang cukup baik.Hanya
saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.
Perawat : Baik bapak, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah bapak ada pertanyaan?
Pasien : Tidak ada, suster.
Perawat : Baik kalau tidak ada, kami permisi ya Pak.
(Ruang Perawat)
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan
perawat pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien Kresna dan rencana pemberian
terapi selanjutnya.
Kepala Ruangan : Dok, mengenai pasien Kresna, apa sebaiknya bisa
direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang
dilakukan perawat, kondisi pasien semakin hari semakin
membaik dan dari hasil lab juga sudah menunjukkan
peningkatan. Trombosit dan hematokritnya juga sudah
normal.Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang saja?
Dokter : Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang
menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi
menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih
memastikan keadaannya.
Kepala Ruangan : Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah
tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan
pemulihan saja di rumah.
Dokter : Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul
demam lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan
masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok
saja.
Wakil Kepala Ruangan : Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya
memerlukan isitrahat saja yang cukup untuk memulihkan
kembali kondisi kesehatannya, dan menurut kami itu bisa
dilakukan dirumah, mengingat pasien juga seorang
mahasiswa yang pastinya juga dia merasa tidak betah di
rumah sakit lama-lama.
Kepala Ruangan : Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika
muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning.
Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi
kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah
nantinya. Jika nanti, demam pasien muncul lagi, akan
diajarkan dengan teknik kompres hangat dan pemberian
terapi obat. Minta bantuan keluarga untuk selalu
memperhatikan keadaan pasien.
Wakil Kepala Ruangan : Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh
perawat-perawat yang bertugas hari ini.
Dokter : Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning
ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan
pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang harus
dilakukan di rumah.
Wakil Kepala Ruangan : Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi
penting bagi kelurga pasien.
Kepala Ruangan : Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Kresna hari
ini?
Dokter : Bisa. Pasien Kresna bisa pulang hari ini, saya akan membuat
surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke
pasien.
Kepala Ruangan : Bu Padma, ini format discharge planning yang sudah saya
setujui dan bisa dilakukan pada pasien Kresna ya. Bisa
disiapkan untuk discharge planningnyaa sekarang.
Perawat Primer : Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Bu Okta,
tolong panggilkan keluarga Bapak Kresna agar datang ke
ruangan perawat sekarang.
PA (3) : Baik, Bu.

(Ruang Mawar)
PA (3) : Selamat Pagi, Pak. Bagaimana sarapannya? Habis makannya
Pak?
Pasien : Habis suster. Pagi ini sudah makan banyak.
PA (3) : Bagus ya Bapak. Berarti Bapak sudah sembuh ya sekarang
dan tadi setelah dibicarakan dengan Dokter, kata Dokter,
bapak hari ini boleh pulang, karena keadaan bapak sudah
membaik dan semua hasil pemeriksaan juga menunjukkan
peningkatan normal.Keluarga pasien bisa ikut saya sebentar
ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan terkait
perencanaan pulang Bapak Kresna hari ini.
Keluarga Pasien : Baik, suster.
(Nurse Station)
PP : Selamat pagi, Bu. Keluarganya Bapak Kresna ya?
Keluarga pasien : Iya, suster.
PP : Begini Ibu, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan
terhadap Bapak Kresna, dan dari hasil tindakan keperawatan,
kondisi Bapak Kresna sudah membaik dan sudah bisa
dilakukan perawatan dirumah.
Keluarga Pasien : Apa benar suster adik saya boleh pulang?
PP : Iya Ibu. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat
yang harus ditebus dulu sebelum pulang.
Keluarga Pasien : Baik suster.
PP : Begini Ibu sebelum nanti Pak Kresna pulang kami akan
memberikan penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting
nantinya untuk bapak jalani selama pemulihan di rumah.Apa
Ibu bersedia untuk diberikan penyuluhan ini?
Keluarga Pasien : Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar
mengenai perawatan keluarga saya dirumah.
Perawat Primer : Baiklah Ibu, nanti kami minta waktunya sebelum pulang ya,
untuk memberikan penjelasan carapemulihan kondisi
BapakKresna dirumah. Sekarang, saya minta Ibu untuk
memberikan form ini kepada Bapak kresna agar
ditandatangan ya, Bu. Form ini berisi persetujuan Bapak
Kresna untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.
Keluarga Pasien : Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima kasih, sus.

(Ruang Mawar, Discharge Planning)


Perawat Primer : Selamat Pagi Pak, hari ini kami dari perawat ruang mawar
yang betugas pagi ini, akan memberikan penyuluhan
mengenai yang harus diperhatikan selama bapak pemulihan
dirumah. Sebelumnya ada yang ingin Bapak tanyakan dulu
sebelum dimulai?
Pasien dan Keluarga : Tidak suster.
Perawat Primer : Bapak, nanti akan dijelaskan mengenai informasi-
informasinya, kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan
diakhiri dengan pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang.
Nanti yang akan memberikan informasi adalah teman
perawat saya yang lainnya. Bagimana bapak bisa dimulai
sekarang?
Pasien dan Keluarga : Bisa suster.
PA (1) : Selamat Pagi Bapak. Benar dengan Bapak Kresna?
Pasien : Iya benar, suster.
PA (1) : Saya perawat Widyabersama 2 orang teman saya yang
lainnya yaitu perawat Aniek dan Okta yang pagi ini akan
memberikan sedikit informasi kepada Bapak dan keluarga
mengenai cara perawatan Bapak dirumah nanti setelah Bapak
pulang dari rumah sakit.Mungkin sebelumnya Bapak sudah
tahu mengenai penyakit yang bapak alami?
Pasien : Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena
gigitan dari nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya
tahu.
PA (1) : Ok, benar ya pak. Demam Berdarah Dengue adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue
terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi
mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi
menimbulkan syok dan kematian.Demam yang tinggi terjadi
secara mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari (tanpa
sebab yang jelas). Cara untuk mengetahui seseorang
menderita DHF itu dengan cara melakukan cek darah seperti
yang sering Bapak lakukan selama dirawat dimana yang
dicari dari darah yaitu data mengenai trombosit, hemoglobin
dan hematokrit. Ketiga hal itulah yang menentukan baik atau
buruknya kondisi Bapak saat menderita DHF. Pencegahan
utama DHF dengan cara menghapuskan atau mengurangi
vektor nyamuk demam berdarah. Inisiatif untuk menimbun
kolam-kolam air yang sudah tidak digunakan (misalnya pot
bunga), menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan
membuang hal-hal yang dapat mengakibatkan terbentuknya
sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Beberapa
hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar
terhindar dari penyakit demam berdarah, diantaranya:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan
bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan
melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup
wadah yang dapat menampung air, dan mengubur
barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang
perkembangan jentik-jentik nyamuk.
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk
dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik
pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan
rantai perkembangbiakan nyamuk.Segera berikan obat
penurun panas untuk demam apabila penderita
mengalami demam atau panas tinggi.
Sudahkah Bapak dan keluarga melakukan salah satu atau
mungkin keseluruhan dari cara pencegahan yang saya
sebutkan tadi?
Pasien& Keluarga : Belum, suster. Saya dan keluarga kurang memperhatikan
lingkungan sekitar rumah.
PA (1) : Nah, untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan
tadi bisa bapak terapkan,ya.
PA (2) : Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit ya pak.apakah
Bapak tahu bagaimana penanganan awal untuk mengatasi
demam saat-saat awal terkena DHF?
Pasien : Tidak tahu, suster.
PA (2) : Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan
dengan cara melakukan kompres. Selain itu, hal yang
terpenting adalah istirahat yang cukup apabila merasa lelah,
karena virus dengue ini menyerang sistem kekebalan tubuh
Bapak, nah apabila Bapak kelelahan, virus tersebut akan
semakin mudah untuk berkembang dalam tubuh Bapak yang
lemah.Setelah 1 minggu mengalami DHF biasanya kondisi
pasien kembali normal namun masih lemah dan pucat. Oleh
karena itu, perawatan yang dapat diberikan dirumah dalam
kondisi pasien yang demikian, yaitu:
1. Istirahat yang cukup pasca rawat
2. Banyak minum air putih 2000-2005 cc /hari
3. Makan seperti biasa tetapi bila terasa sakit makan harus
lunak
4. Makanan tidak terlau asam dan pedas
Seperti yang kita ketahui, lebih baik mencegah daripada
mengobati, dimana beberapa hal utama yang perlu dilakukan
dalam mencegah penyebaran virus dengue, yaitu dengan
memperhatikan pencetus,misalnya (mengusulkan kepada
Ketua RT untuk melakukan fogging rutin, lakukan 3 M
(mengurus, menutup, mengubur), jangan biarkan pakaian
banyak di ruang istirahat karena akan menyebabkan nyamuk
bersarang disana, gunakan kelambuh bila perlu, apabila suhu
tubuh tinggi 3hari langsung periksakan ke dokter, minum
obat sesuai aturan, dan kontrol sesuai jadwal/1 minggu
setelah pulang).Nah Bapak, itu informasi yang dapat kami
berikan kepada Bapak dan keluarga. Mungkin diantara Bapak
atau Ibu ada yang bias menjelaskan kembali apa itu DHF?
Pasien : DHF biasa disebut dengan demam berdarah yaitu penyakit
seperti demam tinggi selama 7 hari yang disebabkan oleh
virus dengue.
PA (2) : Sudah benar ya jawaban Bapak Kresna. Kalau Ibu mungkin
bias menyebutkan apa saja yang perawatan yang dapat
dilakukan dirumah?
Keluarga Pasien : Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan
makanan yang lunak dan tidak boleh asam ataupun pedas.
PA (2) : Sudah benar juga, ya Bu. Itu artinya Bapak dan keluarga
sudah mampu untuk melakukan perawatan dirumah.
PA (3) : Bapak, Ibu sebelum saya akhiri, apakah Bapak dan Ibu ada
pertanyaan?
Pasien : Suster, kenapa saya tidak boleh makan makanan pedas dan
asam? Saya kan tidak mengalami diare.
PA (3) : Bapak tidak boleh makan makanan yang pedas dan asam
karena disini kondisi Bapak belum pulih sehingga
kemungkinan untuk mengalami demam lagi itu bisa terjadi
apabila Bapak makan sembarangan dan menyebabkan
gangguan pada pencernaan. Jadi, tidak diperkenankan untuk
makan makanan pedas dan asam.Ada lagi yang ingin
ditanyakan?
Pasien & Keluarga : Tidak ada, suster.
PA (3) : Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Bapak
dan Ibu. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya
jelaskan tadi, dan saya harap ini dapat menjadi bahan bacaan
bagi Bapak dan keluarga dalam melakukan perawatan
dirumah. Form discharge planning yang tadi diberikan bisa
diberikan kepada saya, Bu. Baik, sekian dari kami, terima
kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat
untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi, ya pak. Selamat
pagi.
Pasien & Keluarga : Selamat pagi, suster.

Anda mungkin juga menyukai