Anda di halaman 1dari 7

SCENARIO DISCHARGE PLANNING

Peran

1. Dokter :
2. Kepala ruangan :
3. Wakil kepala ruangan :
4. Perawat primer :
5. Perawat asosiasi :1.
2.
3.
6. Pasien :1.
2.
7. Keluarga pasien :
8. Narrator :

TUGAS

Dokter : Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk


mendiagnosa penyakit pasien secra tepat dan
memberikan terapi secara tepat dan cepat. Bertindak
sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi
pasiennya. Membina keluarga pasien untuk
berpatisipasi dalam upaya peningkatan tarah
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi.

Kepala ruangan : Membuka acara discharge planning kepada pasien.


Menyetujui dan menandatangani format discharge
planning.

Wakil kepala ruangan : Menggantikan tugas kepala ruangan apabila kepala


ruangan sedang berhalangan dan membantu kepala
ruangan dalam mengelola ruang keperawatan
Perawat primer : membuat rencana discharge planning, membuat
leaflet dan kartu discharge planning memberikan
konseling, memberikan pendidikan
kesehatan,menyediakan ormat discharge planning,
mendokumentasikan discharge planning, melakukan
agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai akhir perawatan)

Perawat asosiasi : Ikut membantu dalam melaksanakan discharge


planning yang sudah direncanakan

Pasien : Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan


sudah menjalani hospitalisasi rumah sakit selama
seminggu. Dari hasil pemeriksaan, pasien dikatakan
boleh menjalani pengobatan di rumah dan
direncanakan menerima discharge planning dari
perawat ruangan.

Keluarga pasien : Menjaga, merawat dan mendampingi pasien selama


perawatan di rumah sakit. Ikut berpatisipasi dalam
discharge planning yang diberikan perawat.

Setting roleplay

Tempat : Rumah Sakit Husada

Ruang : Ruang Mawar (instalasi interna)

Kamar : 002
Teks Dialog

(Ruang Perawat, Pagi hari)

Perawat pelaksana dan Kepala Ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge


planning yang akan diberikan kepada pasien x dengan diagnosa DHF.

Perawat Primer : “Selamat pagi Ibu A dan Ibu B, saya P sebagai


Perawat Primer hari ini. Sebelumnya saya ingin
menyerahkan formulir rencana disharge planning
kepada pasien K di ruang Mawar. Dari hasil
observasi, keadaan pasien k sudah membaik. Dari
hasil lab rutin menunjukkan peningkatan trombosit
dan hematokrit dan sudah dalam rentang normal.
Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah tidak
demam lagi dan tidak lemas lagi. Dari segi asuhan
keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya
berencana untuk memberikan discharge planning
kepada pasien K. Bagaimana pendapat ibu? Apakah
Ibu menyetujuinya? Mungkin Ibu bisa melihat
format rencana discharge panning yang sudah saya
buat.”

Wakil Kepala Ruangan : “Apa yang difokuskan dari discharge planning


ini?”

Perawat Primer : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai


pecegahan demam berdarah, apa yang perlu
dipehatikan saat pasien pulang nanti dan
dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh
pasien.”

Kepala Ruangan : “Baik kalau begitu nanti kita diskusikan lagi


bersama dokter visite hari ini.”

(Ruang Mawar, Pagi hari)


Pagi hari diruang mawar, kamar 002, terbaring lemas pasien Kr dengan diagnosa
DHF. Pasien sudah mengalami hospitalisasi selama seminggu dirumah sakit dan
hari ini dilakukan visie rutin oleh dokter bersama dengan kepala ruangan dan
perawat pelaksana yang bertugas dishift pagi.

Perawat : “Selamat pagi, Mas K. Bagaimana Keadaan Mas


K hari ini?”

Pasien : “Pagi sudah mendingan suster. Saya sudah tidak


demam lagi.”

Perawat : “Bagaimana tidurnya tadi malam Mas?”

Pasien : “Nyenyak suster.”

Perawat : “Sepertinya kondisi Mas K sudah membaik ya,


hari ini akan ada kunjungan ya Mas dari dokter.
Seperti kunjungan sebelumnya, Mas K akan dicek
kondisi kesehatannya.”

Dokter : “Selamat pagi, Mas. Saya dengar dari suster yang


merawat Mas bahwa kondisi Mas sudah mulai
membaik dan dari hasil laboratorium juga sudah
menunjukan perkembangan yang baik. Bagaimana
pola makannya, pak? Apakah pagi ini makanannya
habis Mas makan?”

Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dok. Berbeda


dengan kemarin-kemarin, makanannya tidak habis
karena merasa tidak enak menelan makanan.”

Dokter : “Sudah bagus ya pola makannya. Nanti lebih


banyak minum air putih juga ya Mas, agar suhu
badan Mas K tetap normal dan untuk memperbaiki
system kekebalan tubuh Mas K juga. Secara
keseluruhan dari hasil pengamatan saya, Mas K
sudah mengalami perkembangan kesehatan yang
cukup baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu
dalam beberapa hari.”

Perawat : “Baik Mas, sekarang bisa istirahat kemabali.


Sebelum saya tinggalkan, apakahMas ada
pertanyaan?”

Pasien : “Tidak ada, suster.”

Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi ya, Mas.”

(Ruang Perawat)

Diruang perawt, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan
perawat pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien K da rencana pembeian
terapi selanjutnya.

Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien K, apa sebaiknya bisa direncanakan


untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawt, kondisi pasieen
semakin hari semakin membaik dan dari hasil lab juga sudah menunjukan
peningkatan Trombosit dan hematokritnya juga sudah normal. Sebaiknya apa tidak
direncanakan pulang saja?”

Dokter : “ Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang


menunjukan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya sebaiknya
jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.”

Kepala Ruangan : “Begini dokk, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah
membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja dirumah.”

Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika


muncul demam lagi? Menurut saya pasien ini masih sdikit lemas dan masih perlu
mejalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.”

Wakil Kepala Ruangan : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya
memerlukan istirahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kondisi
kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah, mengingat pasien juga
seorang mahasiswa yang pastinya juga dia merasa tidak betah di rumah sakit lama-
lama.”

Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika
muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini
nantinya akan diberikan edukasi kepada paien mengenai yang perlu diperhatikan di
rumah nantinya. Jika nanti demam pasien muncul lagi, akan diajarkan dengan
teknik kompres hangat dan pembrian terapi obat. Minta banyuan keluarga untuk
selalu memperhatikan keadaan pasien.”

Wakil Kepala Ruangan : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan
diberikan oleh perawat-perawat yang bertugas hari ini.”

Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge


planning ini benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien juga
sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”

Wakil Kepala Ruangan : “iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan
informasi penting bagi keluarga pasien.”

Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien X hari
ini?”

Dokter : “Bisa. Pasien K bisa pulang hari ini, saya akan


membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”

Kepala Ruangan : “Bu P, ini format discharge planning yang sudah saya
setujui dan bisa dilakukan pada pasien K ya. Bisa disiapkan umtuk discharge
planningnya sekarang.”

Perawat Primer : “Baik Bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Bu O,
tolong panggilkan keluarga Saudara K agar datang keruangan perawat sekarang.”

PA(3) : “Baik, Bu”

(Ruang Mawar)

PA(3) : “Selamat pagi, Mas. Bagaimana sarapannya? Habis


makannya Mas?”
Pasien : “Habis suster. Pagi ini sudah makan banyak.”

PA(3) : “Bagus ya Mas. Berarti Mas sudah sembuh ya sekarang dan


tadi setelah dibicarakan dengan Dokter. Kata Dokter, Mas hari ini sudah boleh
pulang, karena keadaan Mas sudah membaik dan semua hasil pemeriksaan juga
menunjukan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa ikut saya sebentar keruang
perawat, karena ada beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Mas K hari
ini.”

Keluarga Pasien : “Baik, suster.”

(Nurse Station)

PP : “Selamat pagi Bu. Keluargnya Mas K ya?”

Keluarga Pasien : “Iya, suster.”

PP : “Begini Ibu, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan


terhadap Mas K, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Mas K sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”

Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya sudah boleh pulang?”

PP : “Iya Ibu,. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep
obat yang harus ditebus dulu sebelum pulang.”

Keluarga Pasien : “Baik, Suster.”

Anda mungkin juga menyukai