Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY SENTRALISASI OBAT

Pada tanggal 27 Mei 2021 di ruang Hemodialisa RSU Dharma Yadnya perawat PP dan PA
melaksanakan proses sentralisasi obat Eritropoetin. Dokter jaga meresepkan obat untuk
diberikan kepada pasien agar obat dapat diambil ke apotik. Namun sebelumnya, seperti
biasa kepala ruangan membuka kegiatan dengan berdoa dan penyampaian keadaan pasien
yang akan melakukan HD dipagi hari ini.

Kepala Ruangan (Dayu) : Om Swastyastu, selamat pagi rekan- rekan semua. Karena
perawat pagi sudah lengkap kita mulai saja kegiatan Pre
conference pada pagi hari ini. Sebelum kita memulai kegiatan,
mari kita berdoa sesuai keyakinan masing-masing, berdoa
mulai. Berdoa selesai. Hari ini Kamis, 27 Mei 2021, kita mulai
saja kegiatan penyampaian jumlah dan kondisi pasien serta
rencana kegiatan dari Ketua Tim untuk pasien HD hari ini.
Kepada ketua Tim saya persilahkan.
Ketua Tim (Werni) : Baik terimakasih kepada Kepala Ruangan. Jadi hari ini ada 14
pasien yang akan di hemodialisa dan tambahan 1 pasien dari
ruang rawat inap Ayodya. Dari 14 pasien 10 pasien
menggunakan Avshunt dan 4 pasien menggunakan double
lumen. Untuk perawat ruangan Ayodya, bisa jelaskan kondisi
pasien dan terapi apa yang sudah diberikan sebelumnya ?
Perawat Ayodya (Jejes) : Baik terimakasih atas waktunya, Jadi saya membawa pasien
atas nama Tn.T dengan diagnosa GGK dengan kondisi pasien
lemah dan composmetis. Saat ini pasien sudah terpasang
double lumen dan menurut instruksi dokter pasien perlu
melakukan HD hari ini dan akan mendapat jadwal tetap 2 kali
dalam seminggu. Terapi yang sudah diberikan IVFD Nacl
500ml/24 jam, As. Folat 1x5mg/oral dan Bicnat 3x500 mg,
Furosemid 40 mg/IV/hari. Kondisi pasien lemah sehingga
pasien memerlukan terapi HD segera.
Kepala Ruangan : Terimakasih ners atas penjelasannya, saya serahkan
wewenang pasien Tn.T kepada Ketua Tim dan PA Ruang HD
pada pagi hari ini. Mohon dibantu untuk penyiapan
dokumennya.
PA dan Ketua Tim : Baik Ners.
Kepala Ruangan : Baik, kalau begitu silahkan dilanjutkan tugasnya masing-
masing. Karena kita memulai kegiatan ini dengan doa mari kita
akhiri dengan doa, semoga kegiatan kita dilancarkan. Berdoa mulai,
berdoa selesai. Selamat pagi
PP, PA : Baik ners. Selamat pagi.
Ketua Tim : Silahkan ners Yeni bantu ners jesika memindahkan Tn.T di
bed 15.
PA (Yeni) : Baik ners.

Perawat associate menuju bed pasien hemodialisa

Perawat Ayodya (Jejes) : Ini dokumen dari ruangan terkait kondisi pasien ya ners.
PA 1 (Yeni) : Baik ners terimakasih
Perawat Ayodya (Jejes) : Terimakasih
PA 1 (Yeni) : Selamat pagi dengan keluarga pasien Tn. T ?
Keluarga Pasien (Devi) : Ya ners, saya istri dari Tn.T ada yang bisa saya bantu?
PA 1 (Yeni) : Perkenalkan nama saya Ns. Yeni yang dinas pagi hari ini
sesuai dengan prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien
selama dirawat di ruang hemodialisa, maka saya akan meminta
persetujuan ibu untuk pengaturan dan pengelolaan obat pasien
dengan tujuan menggunakan obat secara bijaksana dan
menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan
pasien terpenuhi. Bagaimana bu setuju ?
Keluarga Pasien (Devi) : Baik sus saya setuju, selanjutnya bagaimana prosedurnya sus?
Kami belum memiliki obat apapun
PA (Yeni) : Baik ibu kami akan menjelaskan lebih rinci, sekarang ibu ikuti
saya keruang ners station terlebih dahulu nanti akan saya
jelaskan disana Bersama dokter.
Keluarga Pasien (Devi) : baik sus

Perawat Perawat Associate dan keluarga pasien menuju ruangan ners station
PA 1 (Yeni) : Baik,. Kami akan menjelaskan tentang sentralisasi obat.
Mohon perhatiannya jika ibu ada pertanyaan dan ada yang kurang
dimengerti silahkan ditanyakan. Mohon maaf sebelumnya harusnya
ketua kami yang menjelaskan terkait hal ini, namun karena beliau
ada rapat saya rekan-rekan saya disini akan menjelaskan hal
tersebut pada ibu.
Keluarga Pasien : baik Ners.
PA 2 (Enik) : Selamat siang ibu, perkenalkan saya Enik, ini teman saya Ners
Windy, Yuli, Kris dan Ners Asmela Kami akan menjelaskan
sentralisasi obat. Tindakan ini adalah tindakan pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada Pasien dikelola
oleh perawat dengan tujuan dapat menggunakan obat secara
bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga asuhan
keperawatan pasien dapat terpenuhi. Adapun alasan yang paling
sering mengapa obat perlu disentralisasi antara lain :
1. Obat dari 1 pasien bermacam-macam, bermerk dan
kadang ada beberapa obat yang mahal.
2. Obat perlu diresepkan terlebih dahulu sebelum
diagnosis pasti
3. Pasien menggunakan dosis yang lebih besar dari yang
dibutuhkan
4. Pasien lupa meminum obat dan kadang dibuang.
5. Memesan obat lebih dari yang dibutuhkan sehingga
banyak yang tersisa sesudah batas kadaluarsa
6. Penyimpanan obat tidak sesuai (ditempat lembab dsb)

PA 3 (Windy) : Hal yang perlu ibu ketahui, suami ibu hanya akan mendapat
Eritropetin yaitu obat yang digunakan untuk meningkatkan sel
darah merah dan mencegah penurunan HB. Karena pasien dengan
gagal ginjal beresiko untuk mengalami anemia akibat kondisi
ginjalnya yang sudah rusak. Nah disini, jika ibu menyetujui
kegiatan sentralisasi obat tersebut untuk pengelolaanya sepenuhnya
dilakukan oleh perawat dengan alur.
1. Penanggung jawabnya adalah kepala ruangan.
2. Ibu wajib mengetahui penggunaan obat dari suami.
3. Proses penerimaan obatnya adalah.
a. Dokter akan meresepkan obat kemudian obat yang telah
diresepkan ditunjukkan kepada prawat dan diberikan
kepada keluarga untuk diambil di apotik oleh keluarga.
Obat yang telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada
perawat dengan menerima lembar terima obat.
b. Selanjutnya ibu akan menandatangani lembar serah
terima obat, menandakan ibu setuju kemudian saya akan
menjelaskan kembali fungsi obat yang diresepkan.
c. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan
obat yang harus diminum beserta kartu sediaan obat
d. Setelah ibu mendapat kartu sedian obat saya akan
meletakkan obat tersebut di lemari penyimpanan obat.
Begitu bu, apa sudah jelas ?
Keluarga pasien (Devi) : Iya sudahh ners.
PA 4 (Krisna) : Sedikit menambahkan, jika nanti ada perubahan dosis atau
penambahan obat ibu akan diinformasikan dan dicatat dalam buku
sediaan obat yang kami berikan pada ibu. Sediaan obat yang ada
selajutnya setiap pagi oleh Kepala Ruangan atau petugas yang
ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat-
obatan yang hamper habis akan diiformasikan kepada keluarga dan
dimintakan resep kepada dokter penanggung jawab pasien
Keluarga pasien ( Devi) : Kalo nanti ada obat lain ners ?
PA 5 (Yuli) : Selanjutnya jika nanti ada penambahan obat atau perubahan jenis,
dosis atau perubaha alur pemberian obat, maka informasi ini akan
dimaksukan dalam buku mausk obat sekaligus dilakukan perubahan
dalam kartu sediaan obat. Jika sewaktu-waktu berdasarkan kondisi
suami ibu ada pemberian obat yang bersifat tidak rutin atau
sewaktu maka didokumentasikan hanya dilaukan pada buku masuk
obat dan selanjutnya diinformasikan kepada keluarga dengan kartu
khusus obat. Pemberian obat khusus dilakukan obat menggunakan
kartu khusus obat, dilaksanakan oleh perawat primer. Sekiranya
seperti itu nanti prosesnya. bagaimana ibu apakah ada yang
ditanyakan atau sudah cukup jelas ?
keluarga Pasien : sudah sus, sudah sangat jelas
PA 6 ( Asmela) : baik bu mari saya bantu untuk mengisi berkas format
persetujuan, ini berkasnya silahkan dibaca terlebih dahulu.
Keluarga Pasien : baik sus

Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat

Keluarga Pasien : ini sus, sudah


Perawat Associate (Asmela) : terimakasih bu. Selanjutnya silahkan Tunggu sebentar
bu, dokter kami akan datang untuk resep obatnya.
Dokter : Silahkan duduk ibu. Baik bu, ini ada resep yang harus ibu tebus
di apotik ruangan dan ini untuk surat pengambilan obat bu,
untuk obat yang sudah ditebus silahkan dibawa kembali kesini
dan diserahkan kepada perawat ya.
Keluarga Pasien : baik dok, saya tebus resep dahulu

Keluarga pasien menuju apotek

Keluarga Pasien : permisi saya mau tebus obat ini resepnya.


Apoteker : ini baik bu ditunggu obatnya

Apoteker menyiapkan obat sesuai resep

Apoteker : ibu, ini obatnya Eritropetin ya, jumlahnya 5 buah sudah sesuai
resep silahkan.
Keluarga Pasien : baik bu, Terimakasih

Keluarga pasien menuju ruangan dan menghampiri perawat

Keluarga Pasien : ini sus obatnya sudah saya tebus


PA 6 ( Asmela) : baik bu, saya terima obatnya saya cek dahulu silahkan ibu
tunggu disini
Keluarga Pasien : baik sus
PA 6 (Asmela) : bu obatnya saya simpan silahkan ibu menanatangani format
pernyataan serah terima ini, tapi sebelumnya silahkan dipelajari
yang tertera dalam persetujuannya
Keluarga Pasien : baik sus, saya setuju dan saya tanda tangan sebelah sini sus ?
PA 6 (Asmela) : iya benar bu. baik bu sudah ya. Terimakasih
PP (Werni) : Ners, tolong berikan obat kepada pasien bed 6 setelah HD
PA 7 (Budi) : baik sus

Setelah Tn.T selesai melakukan HD PA 7 memberikan obat tersebut secara SC dengan


dosis 1 ml pada Tn.T

PA 7 (Budi) : permisi selamat siang baik.


Pasien (Valen) : iya sus.
PA 7 (Budi) : Selamat siang bapak,Tn. T benar ? sekarang bapak sudah
selesai melakukan hemodialisa, sebelumnya HB terakhirnya berapa
pak ?
Pasien : iya saya Tn. T, 9 ners
PA 7 (Budi) : karena Hb nya cukup rendah, saya suntikkan obat ya pak. Obat
ini berfungsi untuk meningkatkan HB bapak, obatnya akan
disuntikkan pada lengan kanan atas bapak yang disuntikkan
sebanyak 1 Cc. saya suntikkan sekarang ya pak.
Pasien : iya sus.
PA 7 (Budi) : baik pak saya sudah selesai menyuntikkannya selamat
beristirahat, nanti aka nada perawat dari ruangan Ayodya yang
akan menjemput bapak kembali ke ruangan.
Pasien : iya sus, terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai