Nursing Station :
“ 1 Nama Tn.x umur 9 tahun Diagnosa medis Diare keadaan umum pasien TTV klien
yaitu TD: 110/60 mmhg Suhu: 36,5 C,Nadi: 95x/ menitRR 45x/ menit, GCS 5 klien
masih sulit untuk disuruh makan keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP).”
“ Pasien yang ke-2 Nama An.x umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis nyeri keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 mmHg, Suhu: 38.5ºC Nadi:
120x/ menit, RR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan bagian abdomen kanan
bahwa, pasien mengeluhkan nyeri keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP).”
“ Pasien yang ke-3 Nama An. X umur 9 Tahun, tingkat ketegantungan diagnosa medis
kekurangan volume cairan keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu: 38,5ºC
Nadi: 120X/ menitRR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan dehidrasi berat
memungkinkan mengalami penurunan kesadaran. yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan. intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP). pasien yang ke-4 NamaTn A umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis Hipertermia keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu 38,5 ºC Nadi 120x/
menit RR: 35x/ menit GCS 3 pasien mengeluhkan dehidrasi dan hemo konsentrasi
akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit keperawatan yang
ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum
terlaksana evaluasi (SOAP)."
PP (Sore) : “ Bagaimana keadaan adek.... hari ini Bu.saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya? ”.
Ibu Pasien : “ Iya suster,anaksaya masih lemas dan sakit pada bagian kepala”.
PP (Sore) : “ Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan
merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas karena sudah
ada terapi obat......yang diberikan dokter.......untuk mengatasi masalah yang diderita
anak ibu saat ini, (pasien memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien) baik ya
ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan, kami akan selalu siap memberikan
pelayanan yang terbaik. Demikan perawat pelaksana shif sore menanyakan secara
bergantian keluhan dari semua pasien yang ada dikamar perawatan anak untuk
menvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana shif pagi “.
KARU : “ Sebulum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang
perlu didiskusikan kembali ? jika tidak ada mari kita kembali ke nurse station “.
3. POST KONFERENS
KARU : “ Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang
terima. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antara
shif bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien yang tadi ada yang harus di
diskusikan lagi? “. (Perawat pelaksana dinas sore mengklasifikasikan hasil validasi
kepada karu, katim, serta perawat pelaksana yang dinas pagi).
PP( pagi) : “ Iya kami telah menyampaikan kepada pihak keluarga pasien”.
Ketua tim : “ Untuk selajutnya orang tua atau wali dari pasien tersebut
dibimbing untuk menyelesaikan admnistrasi Rumah sakit “.
KARU : “ Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim beserta perawat
pelaksana yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang trima ini semoga
apa yang telah kita lakukan hari ini bernilai ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Esa,
dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Tetap
semangat dan tunjukkan sikap profesionalisme kita sebagai perawat. Demikian saya
akhiri wasalamu alaikum wr.wb “. ( sambil berjabat tangan dengan semua anggota
timbang terima)
3. SKENARIO DISCHARGE PLANNING
Tugas Dokter : Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien
secara tepat dan memberikan terapi secara tepat dan cepat. Bertindak sebagai mitra,
penasihat dan konsultan bagi pasiennya.Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi
dalam upaya peningkatan tarah kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi.
Perawat Primer : “ Membuat rencana discharge planning, membuat leaflet dan kartu
discharge planning, memberikan konseling, memberikan pendidikan kesehatan,
menyediakan format discharge planning, mendokumentasikan discharge planning,
melakukan agenda discharge planning “. (pada awal perawatan sampai akhir perawatan).
Pasien : “ Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan sudah menjalani
hospitalisasi rumah sakit selama seminggu. Dari hasil pemeriksaan, pasien dikatakan
boleh menjalani pengobatan di rumah dan direncanakan menerima discharge planning
dari perawat ruangan ”.
Teks Dialog
(Ruang Perawat, Pagi hari)
“Perawat pelaksana dan Kepala ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge planning
yang akan diberikan kepada pasien Kresna dengan diagnosa DHF”.
Perawat Primer : “ Selamat pagi Ibu Intan dan Ibu Krisna, saya ..... sebagai Perawat
Primer hari ini. Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge
planning kepada pasien Kresna di ruang Mawar. Dari hasil observasi, keadaan pasien
Kresna sudah membaik. Dari hasil lab rutin menunjukkan peningkatan trombosit dan
hematokrit dan sudah dalam rentang normal. Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah
tidak demam lagi dan tidak lemas lagi .Dari segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
pulang hari ini. Saya berencana untuk memberikan discharge planning kepada pasien
Kresna. Bagaimana pendapat ibu? Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat
format rencana discharge planning yang sudah saya buat.”
Wakil Kepala Ruangan : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini?”
Kepala Ruangan : “ Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite
hari ini ”.
(Ruang Perawat)
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan perawat
pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien Kresna dan rencana pemberian terapi
selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Kresna, apa sebaiknya bisa direncanakan untuk
pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi pasien
semakin hari semakin membaik dan dari hasil lab juga sudah
menunjukkan peningkatan. Trombosit dan hematokritnya juga sudah
normal.Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang menunjukkan
peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya sebaiknya
jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik,
intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah.”
Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul demam lagi?
Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu menjalani
hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.”
Wakil Karu : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan isitrahat
saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kesehatannya, dan
menurut kami itu bisa dilakukan dirumah, mengingat pasien juga seorang
mahasiswa yang pastinya juga dia merasa tidak betah di rumah sakit lama-
lama.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi,
kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini
nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu
diperhatikan di rumah nantinya. Jika nanti, demam pasien muncul lagi,
akan diajarkan dengan teknik kompres hangat dan pemberian terapi obat.
Minta bantuan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan pasien.”
Wakil Karu : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-
perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini
nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien
juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”
Wakil Karu : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi
kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Kresna hari ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Kresna bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat ijin
pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”
Kepala Ruangan : “Bu Padma, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan
bisa dilakukan pada pasien Kresna ya. Bisa disiapkan untuk discharge
planningnyaa sekarang.”
Perawat Primer : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Bu Okta, tolong
panggilkan keluarga Bapak Kresna agar datang ke ruangan perawat
sekarang.”
PA (3) : “Baik, Bu.”
(Ruang Mawar)
PA (3) : “Selamat Pagi, Pak. Bagaimana sarapannya? Habis makannya Pak?”
Pasien : “Habis suster. Pagi ini sudah makan banyak.”
PA (3) : “Bagus ya Bapak. Berarti Bapak sudah sembuh ya sekarang dan tadi
setelah dibicarakan dengan Dokter, kata Dokter, bapak hari ini boleh
pulang, karena keadaan bapak sudah membaik dan semua hasil
pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa
ikut saya sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan
terkait perencanaan pulang Bapak Kresna hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster.”
(Nurse Station)
PP : “Selamat pagi, Bu. Keluarganya Bapak Kresna ya?”
Keluarga pasien : “Iya, suster.”
PP : “Begini Ibu, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Bapak
Kresna, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Bapak Kresna sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?”
PP : “Iya Ibu. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang harus
ditebus dulu sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik suster.”
PP : “Begini Ibu sebelum nanti Pak Kresna pulang kami akan memberikan
penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk bapak jalani
selama pemulihan di rumah.Apa Ibu bersedia untuk diberikan penyuluhan
ini?”
Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga saya dirumah.”
Perawat Primer : “Baiklah Ibu, nanti kami minta waktunya sebelum pulang ya, untuk
memberikan penjelasan carapemulihan kondisi BapakKresna dirumah.
Sekarang, saya minta Ibu untuk memberikan form ini kepada Bapak
kresna agar ditandatangan ya, Bu. Form ini berisi persetujuan Bapak
Kresna untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima kasih, sus.”
Karu : assalamualaikum.. terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim
ronde kali ini.
PP : …………..
PA : …………..
Dokter : …………..
Fisioterapi : ................
Tn.P : Masih pak, aduh sakit nih dada saya uhuk uhukkk....
PP : sabar ya pak yah, saya periksa dulu. Seltelah ini nanti saya diskusikan
dengan tim ronde keperawatan. Baiklah terima kasih pak kami permisi
dulu.
Setelah Validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk
menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada.
Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP,PA dan konselor untuk
memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan kepada
Tn “P”
Perawat Konselor : Dilihat dari riwayat Tn “P” sebelumnya setelah kami menanyakan kepada
istri px, ternyata dikeluarga Tn. N sebelumnya ada yang mengalami TBC,
jadi kemungkinan Tn N terkena virus TBC yang tertular dari adiknya,
selain itu kebiasaan yang tidak sehat yang dilakukan oleh Tn N yaitu
setiap hari Tn N selalu menghabiskan rokok sebanyak lebih dari 3
bungkus perhari sehingga hal itu memperparah kondisi kesehatanya.
Bagaimana menurut Tim yang lain?
Tim Gizi : untuk makanan nanti kami siapkan makanan khusus untuk penyakit TBC
Fisioterapi : untuk kestabilan nafas sebaiknya kita posisikan px dengan posisi duduk,
perhatikan untuk sering memposisikan pasien bergantian agar tidak terjadi
dekubitus.
Karu : Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima kasih atas
partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
5. SKENARIO STERILISASI OBAT
6. SKENARIO SUPERVISI
Kepala Ruangan : Muhammad Arifullah Tuwo
Perawat A : Sri Wulandari S ( TIM I)
Perawat B : ……………
Perawat C : ……………
Perawat D : ……………
Perawat E : ……………
Pasien : ……………
Keluarga Pasien : ……………
Narator : ……………
Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi hari melakukan
operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat.
Kepala Ruangan : assalamualaikum wrb . . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita masih diberi
kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya, baik langsung
saja laporan dari masing-masing TIM.
Perawat A : Dari TIM I jumlah pasien ada 7, Tn. A mengeluh sesak dan sudah
diberikan oksigen, N y. B tambahan infus 500cc karena mengalami diare,
Ny. C hari ini sudah boleh pulang.
Perawat B : Dari TIM II jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi, Ny. B
pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu, dan
Ny. E tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.
Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita berdoa sesuai
kepercayaan masing-masing.
Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta kepala
ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. D
Kepala Ruangan : Selamat pagi Ibu ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau
tidak?
Pasien : Tidak mas
Kepala Ruangan : Kenapa???
Pasien : Ini mas, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.
Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan mengajari
ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi.
Pasien : Baik mas
Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali ke ruangan untuk
melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.
Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri yang
dia rasakan bisa berkurang.
Perawat D : baik pak. Saya akan lakukan.
Perawat D : Pertama, tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-
pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). sekarang sudah mengerti?
Coba mbak praktikkan?
Keluarga pasien : (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri juga bisa saya
lakukan cara ini suster supaya nyeri saya berkurang suster.
Perawat D : Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali sampai nyerinya
berkurang.
Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan.
Perawat D : maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik
relaksasi kepada Ny.E.
Kepala ruangan : Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa melakukan
sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?
Perawat D : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien rasakan
juga telah berkurang.
Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya. Silahkan
melanjutkan pekerjaan.
Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik relaksasi,
apakah nyerinya sudah berkurang?
Pasien : Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa
nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi masalah
ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.
Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny.E yang
mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia
berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa
pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu
tingkatkan.
Perawat D : Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh masih merasa
nyeri juga.
Perawat E : Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam manajemen
nyeri.
Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju? Atau ada yang
mempunya ide lain?
Perawat E : Begini pak, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi saya
mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita mengikuti
pelatihan manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai banyak referensi
dari manajemen nyeri dan kita juga bisa meningkatkan pelayanan dibidang
manajemen nyeri. Bagaimana pak?
Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain? Kalian semua
setuju?
Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk
mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya
secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas
partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian
bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.