Anda di halaman 1dari 19

Naskah Role Play Manajemen

A. SKENARO TIMBANG TERIMA


- Strategi Pelaksanaan Timbang Terima Kepertawatan
1. PRE KONFERENS
Job Discription
Kepala Ruangan : Membuka dan fasilitator
Ketua tim : Membuka intervensi selanjutnya Melakukan validasi data
Perawat pelaksana :
a) Menjelaskan data pasien
b) Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan
c) Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan
d) Melakukan evaluasi (SOAP)

Nursing Station :

KARU : “ Assalamualaikum wr.wb, sebelum kita melakukan timbang terima


marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah swt. Karena rahmat dan
karunianyalah kita dapat berkumpul disini tidak lupa kita kirimkan sholawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari
jaman jahiliya ke jaman modern seperti saat ini, pada pagi hari ini pada tanggal 23
November 2020 akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin kita lakukan
setiap pergantian shif. Kepala perawat pelaksana yang dinas malam dipersilahkan
menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini keperawat pelaksana yang dinas
pagi. Untuk masing-masing ketua tim saya persilahkan menvalidasi data yang sudah
ada untuk merencanakan tindakan keperawatan ”.

PP (Pagi) : “ Assalamualikum wr.wb, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan


kepada saya untuk menjelaskan pasien saat ini, jumlah pasien dari Tim 1 saat ini
adalah 7 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 3 orang , parsial 3 orang,
total tidak ada. Identifikasi pasien yang :

“ 1 Nama Tn.x umur 9 tahun Diagnosa medis Diare keadaan umum pasien TTV klien
yaitu TD: 110/60 mmhg Suhu: 36,5 C,Nadi: 95x/ menitRR 45x/ menit, GCS 5 klien
masih sulit untuk disuruh makan keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP).”

“ Pasien yang ke-2 Nama An.x umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis nyeri keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 mmHg, Suhu: 38.5ºC Nadi:
120x/ menit, RR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan bagian abdomen kanan
bahwa, pasien mengeluhkan nyeri keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP).”

“ Pasien yang ke-3 Nama An. X umur 9 Tahun, tingkat ketegantungan diagnosa medis
kekurangan volume cairan keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu: 38,5ºC
Nadi: 120X/ menitRR: 35x/ menit GCS 4 pasien mengeluhkan dehidrasi berat
memungkinkan mengalami penurunan kesadaran. yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan. intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP). pasien yang ke-4 NamaTn A umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis Hipertermia keadaan umum pasien TTV TD: 90/70 Suhu 38,5 ºC Nadi 120x/
menit RR: 35x/ menit GCS 3 pasien mengeluhkan dehidrasi dan hemo konsentrasi
akibat penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit keperawatan yang
ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum
terlaksana evaluasi (SOAP)."

KARU : “ Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telahmenyampaikan


kondisi pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-masing
ketua Tim untuk menvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja
menuju keruangan pasien ”.

2. KONFERENS SAAT BERADA DIRUANGAN PASIEN


KARU : “ Assalamualaikum Wr.Wb, bagaimana keadaan ibu saat ini?
Seperti biasa ibu, kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin
setiap pergantian sift, tujuan dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan
keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang penting antara sift jaga.
Perkenalkan pada perawat pelaksana sift sore ada mba.........dan mba.....yang akan
bertugas menggantikan perawat pelaksana pagi ini. Masing - masing perawat
pelaksana yang dinas sore melakukan validasi langsung ke pasien.

PP (Sore) : “ Bagaimana keadaan adek.... hari ini Bu.saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya? ”.

Ibu Pasien : “ Iya suster,anaksaya masih lemas dan sakit pada bagian kepala”.

PP (Sore) : “ Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan
merupakan efek dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas karena sudah
ada terapi obat......yang diberikan dokter.......untuk mengatasi masalah yang diderita
anak ibu saat ini, (pasien memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien) baik ya
ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan, kami akan selalu siap memberikan
pelayanan yang terbaik. Demikan perawat pelaksana shif sore menanyakan secara
bergantian keluhan dari semua pasien yang ada dikamar perawatan anak untuk
menvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana shif pagi “.

KARU : “ Sebulum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang
perlu didiskusikan kembali ? jika tidak ada mari kita kembali ke nurse station “.

3. POST KONFERENS
KARU : “ Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang
terima. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antara
shif bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien yang tadi ada yang harus di
diskusikan lagi? “. (Perawat pelaksana dinas sore mengklasifikasikan hasil validasi
kepada karu, katim, serta perawat pelaksana yang dinas pagi).

PP (sore) : “ iya ada tambahan, dari pasien diruangperawatananakkamar 2 atas


nama ......dengan diagnosa HIV yang telah berpulang kerahmatullah. Apakah dari RM
telah menyampaikan belasungkawan? “.

PP( pagi) : “ Iya kami telah menyampaikan kepada pihak keluarga pasien”.

Ketua tim : “ Untuk selajutnya orang tua atau wali dari pasien tersebut
dibimbing untuk menyelesaikan admnistrasi Rumah sakit “.

KARU : “ Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim beserta perawat
pelaksana yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang trima ini semoga
apa yang telah kita lakukan hari ini bernilai ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha Esa,
dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Tetap
semangat dan tunjukkan sikap profesionalisme kita sebagai perawat. Demikian saya
akhiri wasalamu alaikum wr.wb “. ( sambil berjabat tangan dengan semua anggota
timbang terima)
3. SKENARIO DISCHARGE PLANNING
Tugas Dokter : Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien
secara tepat dan memberikan terapi secara tepat dan cepat. Bertindak sebagai mitra,
penasihat dan konsultan bagi pasiennya.Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi
dalam upaya peningkatan tarah kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
rehabilitasi.

Kepala Ruangan : “ Membuka acara discharge planning kepada pasien. Menyetujui


dan menandatangani format discharge planning”.

Wakil Kepala Ruangan : “ Menggantikan tugas kepala ruangan apabila kepala


ruangan sedang berhalangan dan membantu kepala ruangan dalam mengelola ruang
perawatan”.

Perawat Primer : “ Membuat rencana discharge planning, membuat leaflet dan kartu
discharge planning, memberikan konseling, memberikan pendidikan kesehatan,
menyediakan format discharge planning, mendokumentasikan discharge planning,
melakukan agenda discharge planning “. (pada awal perawatan sampai akhir perawatan).

Perawat Asosiasi : “ Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang


sudah direncanakan ”.

Pasien : “ Pasien menderita DHF (Dengue High Fever) dan sudah menjalani
hospitalisasi rumah sakit selama seminggu. Dari hasil pemeriksaan, pasien dikatakan
boleh menjalani pengobatan di rumah dan direncanakan menerima discharge planning
dari perawat ruangan ”.

Keluarga Pasien : “ Menjaga, merawat dan mendampingi pasien selama perawatan


dirumah sakit. Ikut berpartisipasi dalam discharge planning yang diberikan perawat “.

Setting Role Play


Tempat : Rumah Sakit Husadha
Ruang : Ruang Mawar (Instalasi Interna)
Kamar : 002

Teks Dialog
(Ruang Perawat, Pagi hari)

“Perawat pelaksana dan Kepala ruangan sedang berdiskusi mengenai discharge planning
yang akan diberikan kepada pasien Kresna dengan diagnosa DHF”.

Perawat Primer : “ Selamat pagi Ibu Intan dan Ibu Krisna, saya ..... sebagai Perawat
Primer hari ini. Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge
planning kepada pasien Kresna di ruang Mawar. Dari hasil observasi, keadaan pasien
Kresna sudah membaik. Dari hasil lab rutin menunjukkan peningkatan trombosit dan
hematokrit dan sudah dalam rentang normal. Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah
tidak demam lagi dan tidak lemas lagi .Dari segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
pulang hari ini. Saya berencana untuk memberikan discharge planning kepada pasien
Kresna. Bagaimana pendapat ibu? Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat
format rencana discharge planning yang sudah saya buat.”

Wakil Kepala Ruangan : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini?”

Perawat Primer : “ Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam


berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan dipersiapkan leaflet
yang bisa dibawa pulang oleh pasien ”.

Kepala Ruangan : “ Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite
hari ini ”.

(Ruang Mawar, Pagi hari)


Pagi hari di ruang mawar, kamar 002, terbaring lemas pasien Kresna dengan diagnose DHF.
Pasien sudah menjalani hospitalisasi selama seminggu dirumah sakit dan hari ini dilakukan
visite rutin oleh dokter bersama dengan kepala ruangan dan perawat pelaksana yang bertugas
di shift pagi.
Perawat : “Selamat pagi, Bapak. Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster.Saya sudah tidak demam lagi.”
Perawat : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bapak?”
Pasien : “Nyenyak suster”
Perawat : “Sepertinya kondisi Bapak sudah membaik ya, hari ini akanada
kunjungan ya Pak dari Dokter. Seperti kunjungan sebelumnya, Bapak
akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, bapak. Saya dengar dari suster yang merawat bapak
bahwa kondisi bapak sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium
juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik.Bagaimana pola
makannya, pak?Apakah pagi ini makanannya habis bapak makan?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dok. Berbeda dengan kemarin-
kemarin, makanannya tidak habis karena merasa tidak enak menelan
makanan.”
Dokter : “Sudah bagus ya pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih
juga ya, pak agar suhu badan Bapak tetap normal dan untuk memperbaiki
system kekebalan tubuh bapak juga. Secara keseluruhan dari hasil
pengamatan saya, bapak sudah mengalami perkembangan kesehatan yang
cukup baik.Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Perawat : “Baik bapak, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya tinggalkan,
apakah bapak ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, suster.”
Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi ya Pak.”

(Ruang Perawat)
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, wakil kepala ruangan, perawat primer dan perawat
pelaksana berdiskusi mengenai keadaan pasien Kresna dan rencana pemberian terapi
selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Kresna, apa sebaiknya bisa direncanakan untuk
pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi pasien
semakin hari semakin membaik dan dari hasil lab juga sudah
menunjukkan peningkatan. Trombosit dan hematokritnya juga sudah
normal.Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil labnya memang menunjukkan
peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya sebaiknya
jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik,
intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah.”
Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul demam lagi?
Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu menjalani
hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.”
Wakil Karu : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan isitrahat
saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kesehatannya, dan
menurut kami itu bisa dilakukan dirumah, mengingat pasien juga seorang
mahasiswa yang pastinya juga dia merasa tidak betah di rumah sakit lama-
lama.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi,
kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini
nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu
diperhatikan di rumah nantinya. Jika nanti, demam pasien muncul lagi,
akan diajarkan dengan teknik kompres hangat dan pemberian terapi obat.
Minta bantuan keluarga untuk selalu memperhatikan keadaan pasien.”
Wakil Karu : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-
perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini
nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien
juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”
Wakil Karu : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi
kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Kresna hari ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Kresna bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat ijin
pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”
Kepala Ruangan : “Bu Padma, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan
bisa dilakukan pada pasien Kresna ya. Bisa disiapkan untuk discharge
planningnyaa sekarang.”
Perawat Primer : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Bu Okta, tolong
panggilkan keluarga Bapak Kresna agar datang ke ruangan perawat
sekarang.”
PA (3) : “Baik, Bu.”

(Ruang Mawar)
PA (3) : “Selamat Pagi, Pak. Bagaimana sarapannya? Habis makannya Pak?”
Pasien : “Habis suster. Pagi ini sudah makan banyak.”
PA (3) : “Bagus ya Bapak. Berarti Bapak sudah sembuh ya sekarang dan tadi
setelah dibicarakan dengan Dokter, kata Dokter, bapak hari ini boleh
pulang, karena keadaan bapak sudah membaik dan semua hasil
pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa
ikut saya sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan
terkait perencanaan pulang Bapak Kresna hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster.”

(Nurse Station)
PP : “Selamat pagi, Bu. Keluarganya Bapak Kresna ya?”
Keluarga pasien : “Iya, suster.”
PP : “Begini Ibu, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Bapak
Kresna, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Bapak Kresna sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?”
PP : “Iya Ibu. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang harus
ditebus dulu sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik suster.”
PP : “Begini Ibu sebelum nanti Pak Kresna pulang kami akan memberikan
penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk bapak jalani
selama pemulihan di rumah.Apa Ibu bersedia untuk diberikan penyuluhan
ini?”
Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga saya dirumah.”
Perawat Primer : “Baiklah Ibu, nanti kami minta waktunya sebelum pulang ya, untuk
memberikan penjelasan carapemulihan kondisi BapakKresna dirumah.
Sekarang, saya minta Ibu untuk memberikan form ini kepada Bapak
kresna agar ditandatangan ya, Bu. Form ini berisi persetujuan Bapak
Kresna untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima kasih, sus.”

(Ruang Mawar, Discharge Planning)


Perawat Primer : “Selamat Pagi Pak, hari ini kami dari perawat ruang mawar yang betugas
pagi ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang harus diperhatikan
selama bapak pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang ingin Bapak
tanyakan dulu sebelum dimulai?”
Pasien dan Keluarga: “Tidak suster.”
Perawat Primer : “Bapak, nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya,
kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan pemberian
leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan memberikan informasi
adalah teman perawat saya yang lainnya. Bagimana bapak bisa dimulai
sekarang?”
Pasien dan Keluarga: “Bisa suster.”
PA (1) : “Selamat Pagi Bapak. Benar dengan Bapak Kresna?”
Pasien : “Iya benar, suster.”
PA (1) : “Saya perawat Widyabersama 2 orang teman saya yang lainnya yaitu
perawat Aniek dan Okta yang pagi ini akan memberikan sedikit informasi
kepada Bapak dan keluarga mengenai cara perawatan Bapak dirumah
nanti setelah Bapak pulang dari rumah sakit.Mungkin sebelumnya Bapak
sudah tahu mengenai penyakit yang bapak alami?”
Pasien : “Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena gigitan dari
nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya tahu.”
PA (1) : “Ok, benar ya pak. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-
anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi
perdarahan dan berpotensi menimbulkan syok dan kematian.Demam yang
tinggi terjadi secara mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari (tanpa
sebab yang jelas). Cara untuk mengetahui seseorang menderita DHF itu
dengan cara melakukan cek darah seperti yang sering Bapak lakukan
selama dirawat dimana yang dicari dari darah yaitu data mengenai
trombosit, hemoglobin dan hematokrit. Ketiga hal itulah yang menentukan
baik atau buruknya kondisi Bapak saat menderita DHF. Pencegahan utama
DHF dengan cara menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam
berdarah. Inisiatif untuk menimbun kolam-kolam air yang sudah tidak
digunakan (misalnya pot bunga), menguras bak mandi setiap seminggu
sekali, dan membuang hal-hal yang dapat mengakibatkan terbentuknya
sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti. Beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam
berdarah, diantaranya:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi, rutin
olahraga, dan istirahat yang cukup.
2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M,
yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung
air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang
perkembangan jentik-jentik nyamuk.
3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa,
sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya
harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan
nyamuk.Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila
penderita mengalami demam atau panas tinggi.
Sudahkah Bapak dan keluarga melakukan salah satu atau
mungkin keseluruhan dari cara pencegahan yang saya sebutkan
tadi?”
Pasien& Keluarga: “Belum, suster. Saya dan keluarga kurang memperhatikan lingkungan
sekitar rumah.”
PA (1) :“Nah, untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan tadi bisa
bapak terapkan,ya.”
PA (2) : “Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit ya pak.apakah Bapak tahu
bagaimana penanganan awal untuk mengatasi demam saat-saat awal
terkena DHF?”
Pasien : “Tidak tahu, suster.”
PA (2) : “Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan dengan cara
melakukan kompres. Selain itu, hal yang terpenting adalah istirahat yang
cukup apabila merasa lelah, karena virus dengue ini menyerang sistem
kekebalan tubuh Bapak, nah apabila Bapak kelelahan, virus tersebut akan
semakin mudah untuk berkembang dalam tubuh Bapak yang
lemah.Setelah 1 minggu mengalami DHF biasanya kondisi pasien kembali
normal namun masih lemah dan pucat. Oleh karena itu, perawatan yang
dapat diberikan dirumah dalam kondisi pasien yang demikian, yaitu:
1. Istirahat yang cukup pasca rawat
2. Banyak minum air putih 2000-2005 cc /hari
3. Makan seperti biasa tetapi bila terasa sakit makan harus lunak
4. Makanan tidak terlau asam dan pedas
Seperti yang kita ketahui, lebih baik mencegah daripada mengobati,
dimana beberapa hal utama yang perlu dilakukan dalam mencegah
penyebaran virus dengue, yaitu dengan memperhatikan pencetus,misalnya
(mengusulkan kepada Ketua RT untuk melakukan fogging rutin, lakukan 3
M (mengurus, menutup, mengubur), jangan biarkan pakaian banyak di
ruang istirahat karena akan menyebabkan nyamuk bersarang disana,
gunakan kelambuh bila perlu, apabila suhu tubuh tinggi ± 3hari langsung
periksakan ke dokter, minum obat sesuai aturan, dan kontrol sesuai
jadwal/1 minggu setelah pulang).Nah Bapak, itu informasi yang dapat
kami berikan kepada Bapak dan keluarga. Mungkin diantara Bapak atau
Ibu ada yang bias menjelaskan kembali apa itu DHF?”
Pasien : “DHF biasa disebut dengan demam berdarah yaitu penyakit seperti
demam tinggi selama 7 hari yang disebabkan oleh virus dengue.”
PA (2) : “Sudah benar ya jawaban Bapak Kresna. Kalau Ibu mungkin bias
menyebutkan apa saja yang perawatan yang dapat dilakukan dirumah?”
Keluarga Pasien : “Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan makanan yang
lunak dan tidak boleh asam ataupun pedas.”
PA (2) : “Sudah benar juga, ya Bu. Itu artinya Bapak dan keluarga sudah mampu
untuk melakukan perawatan dirumah.”
PA (3) :“Bapak, Ibu sebelum saya akhiri, apakah Bapak dan Ibu ada pertanyaan?”
Pasien : “Suster, kenapa saya tidak boleh makan makanan pedas dan asam? Saya
kan tidak mengalami diare.”
PA (3) : “Bapak tidak boleh makan makanan yang pedas dan asam karena disini
kondisi Bapak belum pulih sehingga kemungkinan untuk mengalami
demam lagi itu bisa terjadi apabila Bapak makan sembarangan dan
menyebabkan gangguan pada pencernaan. Jadi, tidak diperkenankan untuk
makan makanan pedas dan asam.Ada lagi yang ingin ditanyakan?”
Pasien & Keluarga: “Tidak ada, suster.”
PA (3) : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Bapak dan Ibu.
Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya
harap ini dapat menjadi bahan bacaan bagi Bapak dan keluarga dalam
melakukan perawatan dirumah. Form discharge planning yang tadi
diberikan bisa diberikan kepada saya, Bu. Baik, sekian dari kami, terima
kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat untuk kontrol
kesehatan 1 minggu lagi, ya pak. Selamat pagi.”
Pasien & Keluarga: “Selamat pagi, suster.”
4. NASKAH SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
Pra Ronde
Pp mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien kelas 1.
Pp : assalamualaikum permisi Pak
Karu : waalaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan dududk.
Pp : terimakasih Pak, saya menghadap Bapak ingin mengkonsultasikan
masalah pasien Tn”n” dan meminta sran Bapak.
Karu : ya silahkan.. apakah ada masalah dengan pasien tersebut
Pp : iya Pak, pasien Tn”n” datang dengan keluhan batuk > 30 hari dan
mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas di tenggorokan, kadang
Tn. R mengalami sesak napas dan nyeri dada. Dari diagnosa medis yang
ditemukan adalah TBC. Setelah dirawat selama 2 hari dan sudah diberi
tindakan keperawatan.
Karu : lalu apakah kamu sudah menyiapkan Tim Ronde dan siapakah yang akan
kamu ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan
pelaksanaannya??
Pp : sudah Pak, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan
kemudian saya mengajak dokter, pp, ahli gizi, fisioterapi, konsultan, pa,
Karu : baiklah kalau memang sudah siap, silahkan kamu lanjutkan dan
persiapkan yang perlu dipersiapkan.
Pp : terimakasih Pak, saya permisi dahulu

Setelah masalah perijinan sudah selesai, kemudian pp mengunjungi pp kekemar pasien


Tn”n” untuk melakukan infomconsent dan meminta persetujuan untukndilakukan
ronde keperawatan.
Pp : assalamualaikum permisi Pak, Selamat Pagi. Bagaiman kondisi bapak
hari ini??
Tn.P : wallaikumsalam.. seperti biasa pak, saya masih batuk dan sakit di dada
pak..
Kel.P : Bagaimana ini Pak
Pp : begini Pak.. untuk menindak lanjuti masalah yang masih dirasakan
Tn”P” maka saya berencana untuk mengadakan ronde keperawatan.
Ronde keperawatan ini adalah suatau pemecahan masalah keperawatan
yang belum terselesaikan yang nantinya masalah ini akan diberikan solusi
oleh dokter ahli, Perawat Konsultan dan tim medis lainnya. Tujuan
tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan
yang masih dirasakan Tn”P” saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada
Bapak untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon
Bapak untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawtan.
Tn.P : saya setuju asal penyakit saya bisa segera sembuh
Pp : baiklah terimakasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu
RONDE

Karu, pp dan tim ronde keperawatan di Nurse station

Karu : assalamualaikum.. terimasih atas kehadirannyan dan hari ini kita akan
mengadakan ronde keperawatan dan saya akan memperkenalkan tim
ronde kali ini.

PP : …………..

PA : …………..

Dokter : …………..

Perawat Konsultan: ………………

Ahli gizi : …………..

Fisioterapi : ................

Baiklah masalah akan d jelaskan oleh PP

PP : Permasalahannya adalah Tn. “ P” sudah dirawat selama 2 hari dengan


diagnosa TBC . Pasien datang dengan keluhan batuk > 30 hari dan
mengeluarkan sputum, batuk dengan rasa panas di tenggorokan, kadang
Tn. P mengalami sesak napas dan nyeri dada. Maka dari itu saya
mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta saran
kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Tn “P”. Baiklah saya
akan melihat pasien bernama Tn “P” untuk menyamakan data yang sudah
ada bersama PA

PP dan PA mendatangi pasien untuk memvalidasi data

PP : Assalamu’alaikum permisi Pak, kami dari TIM ronde keperawatan


bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih bapak rasakan saat ini.

Tn.P : Wa’alaikumsalam ya silahkan

PP : Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan hal-hal lain yang


diperlukan untuk menunjang data. Bagaimana Pak apakah bapak masih
batuk dan nyeri pada dada?

Tn.P : Masih pak, aduh sakit nih dada saya uhuk uhukkk....
PP : sabar ya pak yah, saya periksa dulu. Seltelah ini nanti saya diskusikan
dengan tim ronde keperawatan. Baiklah terima kasih pak kami permisi
dulu.

Setelah Validasi data dan dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk
menindaklanjuti dan membahas masalah yang ada.

Karu : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan PP,PA dan konselor untuk
memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan di berikan kepada
Tn “P”

PP : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya mendapatkan


bahwa px belum ada perubahan. Menurut dokter bagaimana mengatasi
mesalah px.

Perawat Konselor : Dilihat dari riwayat Tn “P” sebelumnya setelah kami menanyakan kepada
istri px, ternyata dikeluarga Tn. N sebelumnya ada yang mengalami TBC,
jadi kemungkinan Tn N terkena virus TBC yang tertular dari adiknya,
selain itu kebiasaan yang tidak sehat yang dilakukan oleh Tn N yaitu
setiap hari Tn N selalu menghabiskan rokok sebanyak lebih dari 3
bungkus perhari sehingga hal itu memperparah kondisi kesehatanya.
Bagaimana menurut Tim yang lain?

Dokter : Sebaiknya diberikan rifampisin 600 mg 3x/hari.

Karu : untuk dari Tim Gizi bagaimana?

Tim Gizi : untuk makanan nanti kami siapkan makanan khusus untuk penyakit TBC

Fisioterapi : untuk kestabilan nafas sebaiknya kita posisikan px dengan posisi duduk,
perhatikan untuk sering memposisikan pasien bergantian agar tidak terjadi
dekubitus.

Karu : Baiklah saya rasa Ronde kali ini sudah cukup dan terima kasih atas
partisipasinya. Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
5. SKENARIO STERILISASI OBAT
6. SKENARIO SUPERVISI
Kepala Ruangan : Muhammad Arifullah Tuwo
Perawat A : Sri Wulandari S ( TIM I)
Perawat B : ……………
Perawat C : ……………
Perawat D : ……………
Perawat E : ……………
Pasien : ……………
Keluarga Pasien : ……………
Narator : ……………

Di sebuah Rumah Sakit A di ruang penyakit dalam para perawat di pagi hari melakukan
operan shift pada pukul 07.00 WIB di ruang perawat.
Kepala Ruangan : assalamualaikum wrb . . . . Selamat pagi, alhamdulillah kita masih diberi
kesehatan. Sehingga bisa bertemu lagi seperti hari biasanya, baik langsung
saja laporan dari masing-masing TIM.
Perawat A : Dari TIM I jumlah pasien ada 7, Tn. A mengeluh sesak dan sudah
diberikan oksigen, N y. B tambahan infus 500cc karena mengalami diare,
Ny. C hari ini sudah boleh pulang.
Perawat B : Dari TIM II jumlah pasien 5, Ny. A tadi sudah dilakukan transfusi, Ny. B
pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu, dan
Ny. E tadi mengeluh nyeri dan sulit untuk tidur.
Kepala Ruangan : Baik terima kasih atas laporannya, sekarang mari kita berdoa sesuai
kepercayaan masing-masing.

Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta kepala
ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. D
Kepala Ruangan : Selamat pagi Ibu ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau
tidak?
Pasien : Tidak mas
Kepala Ruangan : Kenapa???
Pasien : Ini mas, kaki saya rasannya sakit, nyeri jadi saya tidak bisa tidur.
Kepala Ruangan : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan mengajari
ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi.
Pasien : Baik mas

Setelah mengecek satu per satu pasien perawat dan kepala ruangan kembali ke ruangan untuk
melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.
Kepala Ruangan : sus, nanti pasien Ny. E tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri yang
dia rasakan bisa berkurang.
Perawat D : baik pak. Saya akan lakukan.

Setelah itu perawat menuju ruang Ny.E untuk melakukan relaksasi.


Perawat D : selamat pagi bu?
Pasien : Pagi sus.
Perawat D : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri
yang ibu rasakan sedikit berkurang, jadi ibu bisa tidur nyenyak. Ibu
bersedia kan?
Pasien : Iya saya mau.
Perawat D : Iya, baiklah ibu berhubung anak ibu ada disini juga, jadi dapat melihat
teknik relaksasi yang saya ajarkan, supaya anak ibu nantinya bisa
mengingatkan cara relaksasinya nanti kalau ibu merasakan nyeri.
Keluarga Pasien : iya sus,.. nanti saya ingatkan caranya kalau ibu saya merasakan nyeri.
Perawat D : Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri sambil saya
ajari.
Pasien : (mengangguk) Iya sus.
Perawat D : Pertama ibu tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan
pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). Ini diulang beberapa
kali sampai nyeri berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba
ganti ibu yang mempraktikkan?
Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya sus?
Perawat D : Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah capek, ibu bisa
istirahat dulu.
Pasien : Iya sus.
Perawat D : Mbak bisa dipahami teknik relaksasi tadi.
Keluarga pasien : bisa diulang lagi sus ?

Perawat D : Pertama, tarik napas melalui hidung, tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-
pelan lewat mulut (sambil mempraktikkan). sekarang sudah mengerti?
Coba mbak praktikkan?

Keluarga pasien : (Mempraktikkan teknik relaksasi), jadi kalau saya nyeri juga bisa saya
lakukan cara ini suster supaya nyeri saya berkurang suster.

Perawat D : Iya, bisa mbak, jadi cara ini di ulang beberapa kali sampai nyerinya
berkurang.

Keluarga Pasien : iya sus, terima kasih.


Perawat D : Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu
saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa
panggil saya.

Pasien : Baik sus.

Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan.

Perawat D : tok ,,, tok,,, permisi pak

Kepala ruangan : oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk

Perawat D : maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik
relaksasi kepada Ny.E.

Kepala ruangan : Baik sus. Bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa melakukan
sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang?

Perawat D : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien rasakan
juga telah berkurang.

Kepala Ruangan : Baik sus, terima kasih. Nanti saya akan mengeceknya. Silahkan
melanjutkan pekerjaan.

Perawat D : Baik pak.

Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan mengunjungi Ny.E .

Kepala Ruangan : Selamat pagi bu?

Pasien : Pagi pak.

Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik relaksasi,
apakah nyerinya sudah berkurang?

Pasien : Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa
nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana pak?

Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi masalah
ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan.

Pasien : Iya pak. Terima kasih.

Setelah itu Kepala Ruangan dan semua perawat berdiskusi.


Perawat C : Permisi pak?

Kepala Ruangan : Ya silahkan.

Perawat C : Ada keperluan apa bapak memanggil kita semua?

Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny.E yang
mengeluh nyeri. Dia tadi sudah mendapatkan teknik relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri tapi setelah saya kaji Ny.E masih merasa nyeri. Dia
berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa
pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu
tingkatkan.

Perawat D : Iya saya rasa juga begitu. Karena Tn.H juga mengeluh masih merasa
nyeri juga.

Perawat E : Iya. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam manajemen
nyeri.

Perawat C : Iya ya. Betul tuh.

Kepala Ruangan : Saya rasa itu ide yang baik. Apakah kalian semua setuju? Atau ada yang
mempunya ide lain?

Perawat E : Begini pak, saya juga setuju jika kita juga melakukan distraksi. Tapi saya
mau menambahkan bagaimana kalau beberapa dari kita mengikuti
pelatihan manajemen nyeri agar kita bisa mempunyai banyak referensi
dari manajemen nyeri dan kita juga bisa meningkatkan pelayanan dibidang
manajemen nyeri. Bagaimana pak?

Kepala Ruangan : Wah idemu bagus sekali. Bagaimana pendapat yang lain? Kalian semua
setuju?

Perawat C : Iya pak. Itu ide yang bagus, saya setuju.

Perawat D & E : Iya pak setuju. (sambil mengangguk-angguk)

Kepala Ruangan : Baik kalau begitu saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk
mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya
secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas
partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian
bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda.

Semua Perawat : Iya pak. Permisi.


Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri kemudian perawat
menerapkan ilmu yang mereka dapat pada pelatihan tersebut. Setelah beberapa hari cara ini
diterapkan ada peningkatan dalam pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas
dengan pelayanan di ruangan itu.

Anda mungkin juga menyukai