Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

( PERSIAPAN PASIEN PULANG )

Role :
Dokter : ()
Kepala Ruangan : ()
Ketua Tim : ()
Perawat P1 : ()
Perawat P2 : ()
Pasien : ()
Keluarga Pasien : ()

 (Ruang Perawat)
Perawat pelaksana, Kepala ruangan, Ketua tim sedang berdiskusi mengenai
discharge planning yang akan diberikan kepada pasien Ny. N dengan
diagnosa DHF.
Perawat 1 : “Selamat pagi bu, saya sebagai Perawat Pelaksana 1 hari ini.
Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana
discharge planning kepada pasien Ny. N di ruang 3B. Dari hasil
observasi, keadaan pasien Ny. N sudah membaik. Dari hasil
laboratorium menunjukkan peningkatan trombosit, hematokrit
sudah normal dan sudah tidak demam lagi. Dari segi asuhan
keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya berencana
untuk memberikan furmulir rencana discharge planning kepada
pasien Ny. N. Bagaimana pendapat ibu? Apakah ibu
menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat format discharge
planning yang sudah saya buat.”
Katim : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini suster ?”

Perawat 1 : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam


berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti
dan dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.”
Kepala Ruangan : “Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite
hari ini.”

 (Ruang 3B)
Dokter dan Katim melakukan visit pagi hari di 3B, Pada pasien Ny. N
dengan diagnose DHF.
Katim : “Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster ,Saya sudah tidak demam
lagi.”
Katim : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bu?”
Pasien : “Nyenyak suster”
Katim : “Sepertinya kondisi Ibu sudah membaik, hari ini akan ada
kunjungan dari Dokter. Ibu akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, Bu. Saya dengar dari suster yang merawat
Ibu bahwa kondisi Ibu sudah mulai membaik dan dari hasil
laboratorium juga sudah menunjukkan perkembangan yang
baik, Bagaimana pola makannya, Bu? Apakah pagi ini
makanannya sudah di habiskan Bu?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan
kemarin.
Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air
putih, agar suhu badan ibu tetap normal dan untuk
memperbaiki sistem kekebalan tubuh ibu juga. Secara
keseluruhan dari hasil pengamatan saya, ibu sudah mengalami
perkembangan kesehatan yang cukup baik. Hanya saja perlu
banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Katim : “Baik ibu, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah ibu ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, suster.”
Katim : “Baik kalau tidak ada, kami permisi bu.”

 (Ruang Perawat)
Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana 1
dan perawat pelaksana 2 berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. N dan
rencana pemberian terapi selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. N, apa sebaiknya bisa
direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang
dilakukan perawat, kondisi pasien sudah membaik dan dari
hasil laboratorium normal. Trombosit dan hematokritnya juga
sudah normal. Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang
saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil laboratoriumnya
memang menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan
normal, tapi menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan dulu
untuk lebih memastikan keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa
membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah
tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan
pemulihan saja di rumah.”
Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul
demam lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan
masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok
saja.”
Katim : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya
memerlukan istirahat saja yang cukup untuk memulihkan
kembali kondisi kesehatannya, dan menurut kami itu bisa
dilakukan dirumah.
Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika
muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning.
Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi
kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah
nantinya.”
Katim : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan
oleh perawat-perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge
planning ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien
dan pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang
harus dilakukan di rumah.”
Katim : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi
penting bagi kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. N hari
ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Ny. N bisa pulang hari ini, saya akan membuat
surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke
pasien.”
Kepala Ruangan : “Suster, ini format discharge planning yang sudah saya setujui
dan bisa dilakukan pada pasien Ny. N. Bisa disiapkan untuk
discharge planning sekarang.”
Perawat 1 : “Baik bu, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Suster ,
tolong panggilkan keluarga pasien Ny. N agar datang ke
ruangan perawat sekarang.”
Perawat P2 : “Baik, suster.”
 (Ruang 3B)
Perawat Pelaksana 2 Memanggil keluarga Ny. N
Perawat P2 : “Selamat Pagi, bu.
Pasien : “Iya pagi juga suster.”
Perawat P2 : “Tadi setelah dibicarakan dengan Dokter. Ny. N hari ini boleh
pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua hasil
pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga
pasien bisa ikut saya sebentar ke ruang perawat, karena ada
beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Ny. N hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster.”

 Keluarga pasien dan perawat pelaksana 2 menuju keruang perawat


Ketua Tim : “Selamat pagi, Bu. Keluarganya Ny. N?”
Keluarga pasien : “Iya, suster.”
Ketua Tim : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap
Ny. N, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny N
sudah membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?”
Ketua Tim : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang
harus ditebus dulu sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik suster.”
Ketua Tim : “Begini sebelum nanti Ny. N pulang kami akan memberikan
penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk
menjalani selama pemulihan di rumah. Apa Ibu bersedia untuk
diberikan penyuluhan ini?”
Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar
mengenai perawatan keluarga saya dirumah.”
Ketua Tim : “Baiklah, nanti akan diperjelas lagi oleh perawat , silahkan
sus?
Perawat P2 : Iya. ”Ibu minta waktunya sebentar sebelum pulang, untuk
memberikan penjelasan cara pemulihan kondisi Ny. N
dirumah. Sekarang, saya minta untuk memberikan form ini
kepada Ny. N agar ditanda tangani. Form ini berisi persetujuan
Ny. N untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima kasih, sus.”
Perawat P2 : Sama-sama.

 (Ruang 3B)
Perawat pelaksana 1, Perawat pelaksana 2 memberikan Discharge Planning
pada pasien dan keluarga pasien
Perawat P1 : “Selamat Pagi, hari ini kami dari perawat yang bertugas pagi
ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang harus
diperhatikan selama pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang
ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?”
Pasien dan Keluarga : “Tidak suster.”
Perawat P1 : Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya,
kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan
pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan
memberikan informasi adalah teman perawat saya. Bagaimana
bisa dimulai sekarang?”
Pasien dan Keluarga : “Bisa suster.”
Perawat P2 : “Selamat Pagi. Benar dengan Ny. N?”
Pasien : “Iya benar, suster.”
Perawat P2 : “Saya akan memberikan sedikit informasi kepada Ibu dan
keluarga mengenai cara perawatan Ny. N
dirumah nanti setelah Ibu pulang dari rumah sakit. Mungkin
sebelumnya sudah tahu mengenai penyakit yang di alami?”
Pasien : “Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena
gigitan dari nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya tahu.”
Perawat P2 : “Ok, benar. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue. Cara Pencegahan
utama DHF dengan cara mengurangi vektor nyamuk demam
berdarah. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga
kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah,
diantaranya:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi,
rutin olahraga, dan istirahat yang cukup.
2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan
melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur).
3. Fogging atau pengasapan
Sudahkah Ny. Nurul dan keluarga melakukan salah satu atau
mungkin keseluruhan dari cara pencegahan yang saya sebutkan
tadi?”
Pasien & Keluarga : “Belum, suster. Saya dan keluarga kurang
memperhatikan lingkungan sekitar rumah.”
Perawat P1 : “Untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan tadi
bisa di terapkan.”
Perawat P2 : “Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit. Apakah tahu
bagaimana penanganan awal untuk mengatasi demam saat-saat
awal terkena DHF?”
Pasien : “Tidak tahu, suster.”
Perawat P2 : “Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan
dengan cara melakukan kompres.
Perawat P1 : “Ibu mungkin bisa menyebutkan apa saja perawatan yang
dapat dilakukan dirumah?”
Keluarga Pasien : “Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan
makanan yang lunak dan tidak boleh asam atau pedas.”
Perawat P2 : “Benar juga. Itu artinya Ny. N dan keluarga sudah mampu
untuk melakukan perawatan dirumah.”
Perawat P1 : “Sebelum saya akhiri, apakah ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada suster.”
Perawat P1 : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. N.
Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi,
dan saya harap ini bisa bermanfaat. Baik, sekian dari kami,
terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan
ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Selamat pagi.”
Pasien & Keluarga : “Selamat pagi suster dan terimakasih.”
Perawat 1 & Perawat 2 : Sama-sama bu.

Anda mungkin juga menyukai