Anda di halaman 1dari 8

CONTOH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

Sebelum tahun ajaran baru Keluarga bp. Zaenal dan ibu sella sedang mendiskusikan pendidikan
menengah atas untuk anak mereka ,Riffa, ditengah tengah pembicaraan datang saudara saudara bapak
zaenal, chandra dan alex yang membawa istri dan anaknya. Alex mencela pembicaraan keluarga zaenal,
yang mengakibatkan zaenal marah.

Zaenal : Buuuu ... ?

Sella : iyaaa pak ? ada apa pak ?

Zaenal : bu, bagaimana dengan anak kita akan dilanjutkan sekolah kemana ?

Sella : kalo menurut ibu, mending dimasukan ke pesantren aja.

Zaenal : jangan, jangan dimasukan kepesantren . udah bapak sekolahin keluar negri aja.

Sella : jangan pak, anak kita kan masih kecil.

Alex dan algisa : tokkk... tokkk... tokkk. Asalamualikum bii ?

Erlin : “(membuka pintu)” waalaikumsalam. Sebentarr ...

Dan alex pun duduk diruang tamu

Alex : ada apa ini ?

Sella : ini nih, bapaknya mau masukin si ripa sekolah keluar negri. Padahal dia baru mau SMA . tadinya
mau saya mau masukin ke pesantren.

Erlin : (membawa minuman) ini pak bu minumnya.

Alex dan alghisa : Makasih bi

Alex : udah bi, mending masukin aja kepesantren biar lebih baik agamanya dari pada di luar negri akan

jauh dari agama dengan lingkungannya yang bebas.

Zaenal : siapa kamu lah inikan anak saya, terserah saya mau anak saya sekolah kemana juga.
Allex : bukannya begitu, kalo si ripa sekolah keluar negri tidak akan benar.

Zaenal : tapi kan disana sekolahnya lebih bagus, internasional. (zaenal pun marah sambil
membantingkan gelas yang ada di meja)

Candra mendengar suara perdebatan yang ada dirumah, kemudian candra masuk merelai perdebatan
mereka

Candra : Ada apa ini, ada apa? Sudah jangan bertengkar (sambil merelai pertengkaran)

Seorang pasien (Zaenal) 30 tahun di antarkan oleh keluarga (istri : erlin, Anak : ifeh) ke RSJ karena
ngamuk di rumah, membanting barang-barang serta mencoba melukai saudaranya (chandra, alex).
Setelah ditanya ternyata pasien mengaku merasa marah dengan saudaranya yang selalu menentang
pendapatnya. Afek labil, pembicaraan cepat dan keras, aktifitas motorik ditemukan tremor dan
kompulsif. Setelah keadaan tenang perawat sella dan perawat resti datang melakukan pengkajian.

Sella : Selamat pagi , bapak

C : Hmm

sella : Perkenalkan nama saya perawat Dwija. Saya adalah perawat yana akan merawat bapak dari jam

08.00-113.00. Nah pak, saya kan sudah memperkenalkan diri sekarang silahkan bapak

memperkenalkan diri

c : Penting yaw ??

Ns D : Penting donk,, kalo gk kenal kan gk sayang pak,,,

W : Wayan arthason

Ns D : Bapak senengnya dipanggil siapa ?

W : Aya

Ns D : Baik, saya akan panggil anda dengan pak aya


W : (Pasien mengangguk)

Ns D : Pak aya, mau mengobrol dimana supaya lebih santai ??

W : Di sini saja

Ns D : Baik pak, kita mengobrol disini, pak aya, hari ini saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai

kondisi bapak. Pak aya bisa percaya dengan saya. Apapun pembicaraan kita hari ini hanya saya,

bapak, dan tuhan yang tahu

W : o..ya…ya

Ns D : Baiklah bapak kegiatan mengobrolnya kita lakukan sekitar 10 menit. Sebelum kita mulai

kegiatannya, apa bapak ada pertanyaan ???

W : enggak

Ns : bagaimana tidurnya semalam pak aya ???

W : biasa aj

Ns : bapak diantar ke RS dengan siapa ??

W :…..

Ns : kalo boleh tahu kenapa bapak diantar kesini ???

W : ….

Ns : Bila bapak diam dan bapak tidak mau cerita masalah bapak ke saya,, jadinya saya tidak tahu

masalah bapak sehingga saya tidak bisa menyelesaikan masalah bapak. Jadi gimana pak,, mau

cerita dengan saya ??

W : Saya benci dengan saudara saya, saya ingin membunuh dia !!!
Ns : Kalau boleh tahu apa alasan bapak membenci dia ??

W : Dia jahat! (dengan tatapan tajam. Dia tidak pernah mau mendengarkan perkataan saya. Dia

selalu menentang saya

Ns : Bapak pernah gk ngobrol dengan saudaranya ??

W : Dia itu kuli bangunan trus pulang malam,, dia sering marah-marah dan gk mau dengerin saya

Ns : Gimana perasaan bapak sekarang ???

W : Saya sakit, saudara saya pengen saya bunuh

Ns : Bapak tahu tidak kalo menyakiti orang apalagi sampai menbunuhnya itu kn dosa dan bisa masuk

neraka

W : Ya saya tahu

Ns : Bapak mau gk masuk neraka

W : Takut

Ns : Nah kalo bapak takut,sebaiknya bapak jangan menyakiti saudara bapak,

W : Tapi dia tidak mau mendengarkan saya

NS : Ya bapak,, nanti kita bisa bicarakan baik-baik, nanti saya akan bantu berkomunikasi dengan

keluarga bapak

W : Oh yaw

Ns : Bapak aya tadi kn kita sudah ngobrol bapak masih inget gk nama saya

W : Dwija
Ns : Pak aya, saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak, kalau bapak setuju gimana kalo nanti

selesai makan siang kita ngobrol lagi ? Sebentar aja kq pak,20 menit aja,

W : Hmm

Ns : Terima kasih atas kesediaan pak aya ngobrol dengan saya, baik pak saya tinggalkan dulu nanti

kalo bapak butuh bantuan saya bapak bisa mencari saya. Selamat pagi pak

W : pagi

Esoknya, bpk. Chandra diwawancarai oleh ns. resti

Strategi Pelaksanaan Strategi Komunikasi

Memberikan salam dan senyum pada selamat pagi , bapak

klien

Melakukan validasi Pak hari ini hari apa ?

(kognitif,afektif,psikomotor)
Bagaimana perasaan bapak sekarang ?

Bapak tadi ngapain saja ?

Memperkenalkan nama perawat perkenalkan nama saya perawat Dwija

Menanyakan nama panggilan Saya boleh tahu nama bapak ?

kesukaan klien
bapak senengnya dipanggil siapa ?

Menjelaskan tanggung jawab dan Saya adalah perawat yang akan merawat bapak dari jam 08.00-

peran perawat-klien 13.00 WITA

Menjelaskan kegiatan yang akan Pak Aya, hari ini saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai
dilakukan kondisi bapak.

Menjelaskan tujuan Pak hari ini kita akan sedikit ngobrol-ngobrol tentang keadaaan
Pak Aya,

Menjelaskan waktu yang dibutuhkan Pak Aya, mau mengobrol dimana supaya lebih santai ?

untuk melakukan kegiatan


Baik pak, kita mengobrol disini.

Baiklah bapak kegiatan mengobrolnya kita lakukan sekitar 10


menit.

Menjelaskan kerahasiaan Pak Aya bisa percaya dengan saya. Apapun pembicaraan kita hari

ini hanya saya, bapak, dan Tuhan yang tahu.

Memberikan kesempatan pada klien Sebelum kita mulai kegiatannya, apa bapak ada pertanyaan ?

untuk bertanya

Menanyakan keluhan utama Bagaimana tidurnya semalam Pak Aya ?

Bapak sudah makan?

Bapak lagi ngapain?

Memulai kegiatan dengan cara yang Pak…(tersennyum sambil menyetuh pasien)

baik

Melakukan kegiatan sesuai dengan Bapak diantar ke RS dengan siapa ?

rencana
Kalau boleh tahu kenapa bapak diantar kesini ?

Bila bapak diam dan bapak tidak mau cerita masalah bapak ke
saya,, jadinya saya tidak tahu masalah bapak sehingga saya tidak
bisa menyelesaikan masalah bapak. Jadi gimana pak,, mau cerita
dengan saya ?

Kalau boleh tahu apa alasan bapak membenci dia ?

Bapak pernah tidak ngobrol dengan saudaranya ?

Menyimpulkan hasil wawancara Gimana perasaan bapak sekarang ?

(evaluasi proses dan hasil)


Apa udah sedikit agak tenang ?

Memberikan reinforcement positif Bapak tahu tidak kalo menyakiti orang apalagi sampai
membunuhnya itu kan dosa dan bisa masuk neraka. Bapak mau
gak masuk neraka ?

Nah kalo bapak takut,sebaiknya bapak jangan menyakiti saudara


bapak.Sebaliknya jika sedang marah bapak ungkapkan saja
dengan cara memukul bantal, atau bapak dapat melakukan hal-
hal yang bermanfat misal melakukan pekerjaan rumah, bekerja

atau kegiatan positif lainnya.

Merencanakan tindak lanjut dengan Pak Aya, saya senang sekali bisa ngobrol dengan bapak, kalau

pasien bapak setuju gimana kalo nanti selesai makan siang kita ngobrol
lagi disini? Sebentar aja pak 20 menit aja.

Melakukan kontrak Baik Pak Aya, nanti selesai makan kita ngobrol-ngobrol lagi disini,

(waktu,tempat,topik) kita ngobrol tentang perasaan bapak terhadap keluarga bapak.

Mengakhiri wawancara dengan cara Terima kasih atas kesediaan Pak Aya ngobrol dengan saya.

yang baik Selamat beristirahat pak.

Catat hasil kegiatan di dalam catatan Hari ini tanggal../../…., saya perawat Dwija telah melakukan

keperawatan pengkajian kepada pasien Bapak Arthason. Respon pasien, pasien


hanya menjawab singkat-singkat, pasiem diam ketika diajak
bicara. Pasien mau bercerita saat dipancing dengan kata-kata.

Anda mungkin juga menyukai