Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 4

COLELITHIASIS
Ai Siti Fadilah
Algisha Revilda B
Diana Pratiwi
Ilham
Mia Martini
Silvia Margaretha
Rike Apriliani
Pengertian Colelithiasis
A. Cholelitiasis timbul karena adanya batu empedu.
Terbentuknya batu dalam kandung empeduterjadi ketika
terlalu jenuh dengan kolesterol atau endapan bilirubin. (
J. reeves, 2001 : 150)
B. Kolelitiasis (kalkulus / kalkul, batu empedu) biasanya
terbentuk dalam kandung empedu dariunsur-unsur padat
yang membentuk cairan empedu; batu empedu memiliki
ukuran, bentuk dankomposisi yang sangat
varisasi. (Smeltzer, 2002 ; 1205)
C. Kolelitrasis adalah pembentukan batu dan
radang kronik penyerta (kolesistitis). (A. Price,2005; 453)
Klasifikasi dari Colelithiasis
A. Hati terletak dibelakang tulang-tulang iga (kosta) dalam rongga
abdomen daerah kanan atashati memiliki berat sekitar 1500 gram.
B. Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan
merupakan membran berotot,telrletak di dalam sebuah lekukan
disebelah permukaan bawah hati, sampai di pinggirandidepannya.
Panjang 8 sampai 12 cm dan dapat berisi kira-kira 60 cm kandung
empedu terbagidalam sebuah fundus, badan, dan leher terdiri atas 3
pembungkus :
• Di sebelah luar pembungkus serosa peritoneal.
• Di sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris.
• Di sebelah dalam membran mukosa, yang bersambung dengan
lapisan saluran empedu.Membran mukosnya memuat sel epitel
silinder yang mengeluarkan sekret musin dan cepatmengabsorbsi
air dan elektrolit tetapi tidak garam empedu atau pigmen, maka
karena itu empedunya menjadi pekat
Fungsi Kandung Empedu
• Fungsi kandung empedu :Kandung empedu bekerja sebagai
tempat persediaan getah empedu juga melakukan fungsi
penting yaitu getah empedu yang di simpan didalamnya
dibuat pekat.Susunan dan fungsi getah empedu : Getah
empedu adalah cairan alkali yang disekretkan oleh sel hati.
Jumlah yang setiap hari dikeluarkan dalam seorang ialah
dari 500 -1000 cm, Sekresinya berjalan terus-menerus,
tetapi junlah produksi dipercepat sewaktu pencernaan
khusunya sewaktu pencernaan lemak
a)Fungsi kholeretik menambah sekresi empedu.
b)Fungsi kholagogi menyebabkan kandung empedu
mengosongkan diri.
Pigemen empedu (umbar empedu)Pigmen ini
dibentuk didalam sitem retikulo endotelium
(khususnya limfa dan sumsum tulang) dari pecahan
hemoglobin yang berasal dari sel darah merah yang
rusak dan dialirkan ke hatidan yang kemudian
diekskresikan kedalam empedu.
Garam empedu bersifat di gestif dan
memperlancar kerja enzim limpase dalam
memecah lemak.Garam empedu juga membantu
pengabsopsian lemak yang telah dicernakan
(gliserin dan asamlemak) dengan cara menurunkan
tegangan permukaan dan memperbesar daya
tembusendotelium yang menutupi vili usus.(
Pearce, 2009)
Etiologi dari Colelithiasis
1. Kolesterol atau endapan bilirubin adalah metabolit yang
mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan
disirkulasikan dalam plasma darah, merupakan sejenis lipidyang
merupakan molekul lemak atau yang menerupai.
2. Infeksi adalah kolonialisasi yang dilakukan oleh spesies asing
terhadap organisme inang, dan bersifat membahayakan inang.
3. Iskemia mukosa dan dinding kandung empedu adalah simtoma
berkurangnya aliran darahyang dapat menyebabkan perubahan
fungsional pada sel normal.
4. Inflamasi bakteri
5. Faktor hormonal, khusunya selama kehamilan
6. Serosis hati adalah jenjang akhir dari proses fibrosis hati, yang
merupakan konsekuensi dari penyakit kronis hati yang ditandai dengan
adanyapenggantian jaringan normal dengan jaringanfibrous sehingga
sel sel hati akan kehilangan fungsinya.
7. Pankreatitis adalah salah satu penyakit mematikan yang
bisa menyerang pankreas anda, kenalidan jagalah kesehatan
pankreas anda.
8. Kanker kandung empedu adalah tumor ganas yang tumbuh
di dalam jaringan kandungempedu, merupakan titik awal
kanker lebih jarang ditemukan.
9. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat
menghasilkan insulin atau insulinyang dihasilkan tidak
mencukupi atau tidak bekerja dengan baik.
10. Penyakit usus adalah organ berbentuk tabung kecil dan
tipis berukuran 5 – 10 cm yangterhubung di usus besar
merupakan salah satu bagian dari organ yang berada di dalam
perutmanusia yang sampai sekarang belum diketahui pasti
apa manfaat dari usus buntu ini.
11. Serosis pada hati atau pankreatitis.
Tanda dan Gejala Colelithiasis
Gejala yang dapat timbul antara lain :
• Rasa nyeri dan kolik bilier (nyeri hilang timbul)
Jika duktus sistikus tersumbat oleh batu empedu,
kandung empedu akan mengalamidistensi dan akhirnya
infeksi. Pasien akan menderita panas dan mungkin teraba
massa padat pada abdomen. Pasien dapat mengalami
kolik bilier disertai nyeri hebat pada abdomen kuadrankanan
atas yang menjalar ke punggung atau bahu kanan. Rasa nyeri
ini biasanya disertai mualdan muntah dan bertambah hebat
dalam waktu beberapa jam sesudah makn makanan
dalam porsi besar. Pasien akan membolak – balik tubuhnya
dengan gelisah karena tidak mampumenemukan posisi yang
nyaman baginya. Pada sebagian pasien, rasa nyeri bukan
bersifat kolikmelainkan persisten.
• Ikterus
Obstruksi pengaliran getah empedu ke dalam
duodenum akan menimbulkan gejalayang khas,
yaitu: getah empedu yang tidak lagi dibawa ke
dalam duodenum akan diserap olehdarah dan
penyerapan empedu ini membuat kulit dan
membrane mukosa berwarna kuning.Keadaan ini
sering disertai gejala gatal – gatal yang mencolok
pada kulit.
Perubahan warna urine dan fesesEkresi
pigmen empedu oleh ginjal akan membuat urine
berwarna sangat gelap. Fesestidak lagi diwarnai
oleh pigmen empedu akan tampak kelabu dan
biasanya pekat yang disebut“clay-colored”
• Defisiensi vitamin
Obtruksi aliran empedu juga mengganggu
absorbsi vitamin A,D,E dan K yang larutdalam
lemak. Karena itu, pasien dapat memperlihatkan
gejala defisiensi vitamin – vitamin ini jika
obtruksi bilier berjalan lama. Defisiensi vitamin
K dapat mengganggu pembekuan darah yang
normal.
Manifestasis Klinik
• Nyeri menyebar ke punggung dan bahu kanan
• Penderita dapat berkeringat banyak atau berjalan
mondar-mandir atau berguling ke kanan dan ke
kiri.
• Nausea dan muntah sering terjadi. ( Price,
1994;454)
• Nyeri perut kuadran kanan atas.
• Nyeri tekan
• Defans otot
• Demam. ( R. Sjamsuhidayat,1997;775)
• Rasa nyeri dan klolik bilier, jika diktus sistikus
tersumbat oleh batu empedu, kandung
empeduakan menglami distensi dan akhirnya
infeksi.
• Perubahan warna urine dan fases
• Defisiensi vitamin obstruksi aliran empedu juga
mengganggu absorpsi vitamin A.D.E.K
yanglarut dalam lemak. (Smeltzer,2002;1206)
• Perasaan penuh di epigastrium.
• Nyeri perut kanan atas.
• Kolik bilier disertai demam. (Mansjoer,1999;510)
Patofisiologi Celolithisis
Etiologi atau batu empedu belum diketahui dengan sempurna,akan faktor predisposisi
yang paling penting adalah gangguan metabolisme yang disebabkan:
• Perubahan susunan empedu.
Hati penderita penyakit batu kolesterol mensekresi empedu yang sangat
jenuh dengan kolesterol.Kolesterol yang berlebihan akan mengendap dalam kandung
empedu.
• Status empedu dalam kandung empedu.
Disebabkan oleh gangguan kontraksi kandung empedu, spasme sphineter
oddi atau keduanya dan perlambatan pengosongan kandung empedu oleh faktor
hormonal terutama saat kehamilan. Akibatnya super satuturasi progresif perubahan
susunan kimia.
• Infeksi bakteri dalam saluran empedu.
Infeksi bakteri lebih sering menjadi akibat dari pembentukan batu empedu.
Setelah terbentuk, batu empedu dapat berdiam dengan tenang dalam kandung
empedu dan tidak menimbulkan masalah atau dapat menyebabkan komplikasi, seperti
infeksi kandung empedu dan obstruksi duktus sistikus atau duktus koledokus. (A. Price,
1995;453-454).
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah perifer lengkap, gambaran darah perifer.
2. Biokimia darah :
• Bilirubin direk dan indirek serum.
• SEPT, SGOT
• Gamma Glutamil transpeptidiase (GGT)
• Alkali fosfatase
• Albumin
• Kolesterol, triglserida
• Gula darah puasa
• Urium, kreatini
• Asam protombin
• Asam empedu -
3. Urine rutin (leukosit urine, bilirubin, urobilirubinogen, reduksi) fdan
biokimia urine
4. Tinja
5. USG. ( D. Pusponegoro, 2004;57)
6. Kolestrogram : menyatakan batu pada sistem
empedu
7. Skan CT : menyatakan kista kandung empedu
8. Skan hati : menunjukkan obtruksi
percabangan bilier
9. Foto abdomen : gambaran klasifikasi batu
empedu
10. Foto dada : pernafasan yang menyebabkan
penyebaran nyeri. (Doenges,2000;522)
Komplikasi

• Hepatitis
• Respirasi atau jantung. ( J. Revees,2001;151)
• Infeksi kandung empedu (kolesistitis)
• Obtruksi pada diktus sistikus (duktus koledokus). (
Price,1995;154)
• Kolesistitis akut yang dapt menimbulkan perferasi dan
peritonitis.
• Kolesistitis kronik
• Kolangiolitis piogenik
• Fistel bilioenterik ilius batu empedu pankreatitis dan
perubahan keganasan. (R. Sjamsuhidayat,1997;771)
Pengkajian Celolithisis
1. Pengkajian Data Dasar
Riwayat data dasar mungkin termasuk dapat diperoleh dari
klien dengan kolelitiasis dan kolisititis tambahan informasi dapat
diperoleh jika keluarga satu klien sebelumnya ada riwayat batu
empedu perawat menanyakan klien tentang tipe atau warna batu
untuk mengidentifikasi dan jika ada pilihan manjemen kesehatan dan
jika dapat menyembuhkan manajemen pengobatan (contohnya kontrol
diit dan pengobatan nyeri intervensi bedah (kolesistitis) insisi bedah
dari kantong empedu). (Donna,1991;1457).
Semua manifestasi klinins tampak pada kholesititis akut/kronik
dapat menyebabkan kholelitiasis. Klien dengan kholesititis kronik dan
obstruksi pembuluh akut mempunyai pengalaman nyeri yang sangat
sakit sekali. Perawat meneliti kekuningan pada kulit. Sklera, palatum
atas dan membran mukosa oral pada inspeksi. Jika batu empedu
terjadi inflamsi pada waktu lama dan keruasakan hepar terjadi.
Kebutuhan dasar menurut Henderson (14 kebutuhan
dasar Henderson) memberikan kerangka karya dalam
melakukan asuhan keperawatan (Henderson,1996).

1. Kebutuhan akan nutrisi


3. Kebutuhan Eliminasi.
4. Gerak dan keseimbangan tubuh
5. Kebutuhan istirahat dan tidur.
6. Kebutuhan berpakaian.
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal.
8. Kebutuhan akan personal hygine.
9. Kebutuhan rasa aman dan nyaman.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi.
11. Kebutuhan spiritual.
12. Kebutuhan bekerja
13. Bernafas secara normal
2. Pengkajian fisik
Klien dengan pengalaman kolelitiasis banyak pengalaman
perasaan emosi dengan penyerta kolelititas seperti nyeri, anslerus,
prosedur diagnostik atau pembedahan dan kekhawatiran finansial.
3. Penemuan laboratorium
Tidak ada laboratorium yang spesifik untuk kholelitiasi.
Kholelitiasis serum alkolin pespat laktat, dem dregenesa,AGT dan
langsung dan bilirubin tidak langsung yang mungkin terelafasi. Sebuah
tingkat saluran elifasi bilirubin urin terjadi dalam proses obtruksi
apabila terjadi haluaran empedu terobtruksi, bilirubin tidak
terjangakau pada usus kecil untuk terjadi konfersi ke vikel uru
bilinogen.
4. Penemuan Radiografi.
Klasifikasi batu empedu dapat dilihat dengan mudah pada foto
rongen. Suatu chelecystrogram oral adalah diagnosa ketika batu
radipaque kolesistografi (IV) adalah yang digunakan pada klien yang
tidak dapat mengbabsorbsi agen kontras oral, kantong empedu dan
sistem duktus diluar dan batu dapat terlihat. ( Donna, 1991; 1457)
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri (akut) berhubungan dengan agen cedera biologis
: obstruksi/spasme duktus,proses inflamasi, iskemia
jaringan/nekrosis
• Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan cairan melalui
pengisapan gaster berlebihan : muntah, distensi, dan
hipermotilitas gaster.
• Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
• Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal
sumber informasi.
Ada yang ingin bertanya?

Anda mungkin juga menyukai