Anda di halaman 1dari 24

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

HALUSINASI RUANG MAWAR

RSJ RADJIMAN WIDYODININGRAT LAWANG

PROPOSAL
Memenuhi Tugas Praktek Klinik
Keperawatan Jiwa

Oleh Kelompok 2
1. Andifa Aziz Satriawan (1601100006)
2. Marthalia Astuti (1601100005)
3. Meilinda Dwi D (1601100007)
4. Maulita Rizki P M (1601100009)
5. Egga Romadhonna (1601100010)

KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG
Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan
disusunnya proposal ini, bertujuan untuk melengkapi tugas praktek klinik
Keperawatan Jiwa. Proposal ini berisi tentang terapi aktivitas kelompok “Stimulasi
Persepsi Halusinasi”.

Dengan selesainya proposal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada


dosen pembimbing, CI klinik, serta kepala ruangan Mawar yang telah mendidik,
mendorong, dan memotivasi penulis sehingga proposal ini bisa selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa, proposal ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik, koreksi, dan masukan dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan proposal dimasa mendatang.

Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mendapat wawasan
tentang terapi aktivitas kelompok “Stimulasi Persepsi Halusinasi”.

Malang, Oktober 2018


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………….…………………1
A. Latar Belakang…………………………………….……………….1
B. Rumusan Masalah……………………………….………………….1
C. Tujuan………………………………………………………………2
D. Manfaat………………………………………………………….....2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi…. ……….3
B. Proses Keperawatan
1. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi I :
mengenal halusinasi…...………………………………………….6

2. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi II :

mengontrol halusinasi: menghardik…...……….………………….9

3. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi III:

menyusun jadwal kegiatan……………….………………………..12

4. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi IV:

cara minum obat yang benar…………………...………………….15

5. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi V:

mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap..…………………..19

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………..……………22
B. Saran……………………………………………………..………..22
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan


keperawatan dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek
psikologis, fisik, dan sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi
modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapis.
Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut adalah terapi yang
bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi,
menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif
serta mengurangi perilaku maladaftif.
Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat
(2005) TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.
B. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi?

b. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok persepsi


halusinasi?

c. Bagaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok persepsi


halusinasi?

C. Tujuan

a. Supaya mahasiswa mengerti dan memahami terapi aktivitas kelompok


persepsi halusinasi.
b. Supaya mahasiswa mengerti dan memahami apa saja yang terkandung
dalam terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi.
c. Supaya mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi
aktivitas kelompok persepsi halusinasi.

1
D. Manfaat
1. Bagi Penulis

Agar mendapatkan pengetahuan tentang terapi aktivitas kelompok


persepsi halusinasi.
2. Bagi Pembaca
Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas
kelompok persepsi halusinasi untuk lebih menambah wawasan.
3. Bagi Instituti

Makalah memahami tentang terapi aktivitas kelompok persepsi


halusinasi dengan menambah referensi bagi Akes Rustida.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi


1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang
dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi
berupa suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau penghidupan
tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011).
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari
panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan
terbangun yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional,
organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015).
2. Tujuan
 Tujuan Umum
Adapun tujuan dar56i TAK stimulasi persepsi adalah pasien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
 Tujuan Khusus

a. Pasien dapat mengenal halusinasi.

b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.

c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap


dengan orang lain.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.

e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.

3. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Senin, 30 Oktober 2018.
Jam : 11.00 wib.
Tempat : R. Dahlia RS. Dr. Radjiman Widyodiningrat,
Lawang.
4. Metode
Diskusi dalam Kelompok.

3
5. Media dan Alat
a. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK.
b. Whiteboard.
c. Spidol.
d. Formulir/jadwal kegiatan.
e. Contoh obat.
6. Setting Tempat

P P F P P

L
O

CL

P P F P P

OP

Keterangan Gambar :

L : Leader.

CL : Co Leader.

F : Fasilitator.

O : Observer.

P : Pasien.

Op : Operator.

7. Pembagian Tugas
a. Peran Leader
 Memimpin jalannya kegiatan.
 Menyampaikan tujuan dan waktu permainan.
 Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan.
 Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien.

4
 Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah
dilakukan.
 Memberi reinforcement positif pada klien.
 Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011).

b. Peran Co-Leader

 Membantu tugas leader.

 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader.

 Mengingatkan leader tentang kegiatan.

 Bersama leader menjadi contoh kegiatan.

c. Peran Observer

 Mengobservasi jalannya acara.

 Mencatat jumlah klien yang hadir.

 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan


berlangsung.

 Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien.

 Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas.

 Membuat laporan hasil kegiatan.

d. Peran Fasilitator

 Memfasilitasi jalannya kegiatan.

 Memfasilitasi klien yang kurang aktif.

 Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara.

 Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam


/luar kelompok.

8. Peran Pasien
Kriteria Pasien
 Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi.
 Klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah
dapat berinteraksi dengan orang lain.
 Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap
aktivitas.

5
 Klien tidak membahayakan diri dan orang lain.
 Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
 Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Lilik, 2011).

B. Proses Keperawatan
1. Tak stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi I : mengenal
halusinasi
a. Tujuan
 Klien mengenal halusinasi.
 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
 Klien mengenal frekuensi halusinasi.
 Klien mengenal perassan bila mengalami halusinasi.
b. Setting
 Kelompok berada diruang yang tenang.
 Klien duduk melingkar.
c. Alat
 Sound system.
 Spidol.
 Papan tulis (white borad).
d. Metode
 Diskusi.
 Tanya jawab.
e. Langkah-langkah Kegiatan
i. Persiapan
 Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien
dengan perubahan sensori persepsi; halusinasi.
 Membuat kontrak dengan klien.
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
ii. Orientasi
 Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam.
 Evaluasi validasi : terapis menanyakan perasaan peserta
hari ini.

6
 Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.
2. Terapis menjelaskan aturan main:
a. Masing-masing klien memperkenalkan diri
nama, nama panggilan.
b. Jika ada klien yang akan meninggalkan
kelompok, harus meminta izin pada terapis.
c. Lama kegiatan 45 menit.
d. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
iii. Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan).
Terapis meminta klien memperkenalkan nama dan nama
panggilan secara berurutan, dimulai dari klien yang berada
di sebelah kiri terapis, searah jarum jam.
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan,
yaitu masing-masing klien membagi pengalaman tentang
halusinasi yang mereka alami dengan menceritakan :
 Isi halusinasi.
 Waktu terjadinya.
 Frekuensi halusinasi.
 Perasaan yang timbul saat mengalami halusinasi.

c. Meminta klien menceritakan halusinasi yang dialami secara


berurutan dimulai dari klien yang ada di sebelah kiri
terapis, seterusnya bergiliran searah jarum jam.

d. Saat seorang klien menceritakan pengalaman hausinasi,


setelah cerita selesai terapis mempersilakan klien lain untuk
bertanya sebanyak-banyaknya 3 pertanyaan.

e. Lakukan kegiatan (b) sampai semua klien selesai mendapat


giliran.

f. Setiap kali klien bisa menceritakan halusinasinya,


terapis memberikan pujian.

7
iv. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
anggota kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
 Terapis menganjurkan kepada peserta jika
mengalami halusinasi segera menghubungi perawat
atau teman lain.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien
kegiatan TAK berikutnya yaitu belajar mengontrol
halusinasi.
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien waktu
dan tempat TAK berikutnya.
v. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek yang dinilai Nama peserta TAK

1 Menyebutkan isi halusinasi


2 Menyebutkan waktu halusinasi

3 Menyebutkan frekuensi
halusinasi
4 Menyebutkan perasaan bila
halusinasi timbul

Petunjuk dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0

2. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi II :


Mengontrol Halusinasi: menghardik

a. Tujuan

 Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan


mangatasi halusinansi.

 Klien dapat memahami dinamika halusinasi.

 Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi.

8
 Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

b. Setting

 Klien duduk melingkar.

 Kelompok di tempat yang tenang.

c. Alat

 Sound system.

d. Metode

 Diskusi.

 Tanya jawab.

 Stimulasi.

e. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

 Mempersiapkan alat.

 Mempersiapkan tempat pertemuan.

2. Orientasi

 Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam.

 Evaluasi/validasi:

a. Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.

b. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang


telah terjadi.

 Kontrak

a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.

b. Terapis menjelaskan atusan main :

 Lama kegiatan 45 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan


akhir.

 Jika akan meninggalkan kelompok ,klien harus


meminta izin.

9
3. Kerja

 Terapis meminta massing masing klien secara berurutan


searah dengan jarum jam menceritakan pa yang dilakukan
jika mangalami halusinasi dan apakah itu bisa mengatasi
halusinasinya.

 Setiap selasai klien menceritakan pengalamanya,terapis


memberikan pujian dan mengajak peserta lain memberikan
tepuk tangan.

 Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan


menghardik halusinasi saat halusinasi muncul.

 Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi.

 Terapis meminta masing masing klien memperagakan


menghardik halusinasi dimulai dari peserta disebelah kiri
terapis berurutan searah jarum jam sampai semua peserta
mendapatkan giliran.

 Terapis memberikan pujian dan megajak semua klien


bertepuk tangan saat setiap klien selesai memperagakan
menghardik halusinasi.

4. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara
yang sudah dipelajari jika halusinasi muncul.
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK
berikutnya yaitu belajar mengontrol halusinasi
dengan cara lain.

10
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
TAK.

5. Evaluasi dan Dokumentasi

NO Aspek yang Dinilai Nama peserta TAK

1. Menyebutkan cara yang


selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektifitas

cara
3. Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi dengan
menghardik
4. Memperagakan menghardik

halusinasi

3. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi III: dengan


melakukan kegiatan

a. Tujuan

 Klien dapat memahami pentingnya melakukan aktivitas untuk


mencegah munculnya halusinasi.
 Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur
malam.
b. Setting

 Klien duduk melingkar mengelilingi meja.

 Lingkungan tenang dan nyaman.

c. Alat

 Kertas HVS sejumlah peserta.

 Pensil.

 Spidol.

 White board.

11
d. Metode

 Diskusi.

 Latihan.

e. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

 Terapis mempersiapkan alat dari tempat TAK.

 Terapis membuat kontrak dengan klien.

2. Orientasi

 Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam.

 Evaluasi / validasi :

 Terapis menanyakan keadaan klien hari ini.

 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan


cara menghardik halusinasi.

 Kontrak:

 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan.

 Terapis menjelaskan aturan peraminan.

a. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir.

b. Jika klien ingin meninggalkan kelompok harus


meminta izin kepada terapis.

c. Waktu TAK adalah 90 menit.

3. Kerja

 Terapis menjelaskan langkah-langkah kegiatan.

 Terapis membagikan kertas satu lembar dan masing –


masing sebuah pensil untuk masing – masing klien.

 Terapis menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur


dalam mencegah terjadinya halusinasi.

 Terapis memberi contoh cara menyusun jadwal


dengan menggambarkannya dipapan tulis.

12
 Terapis meminta masing – masing klien menyusun jadwal
aktivitas dari bangun pagi sampai dengan tidur malam.

 Terapis membimbing masing – masing klien sampai


berhasil menyusun jadwal.

 Terapis memberikan pujian kepada masinng – masing klien


setelah berhasil menyusun jadwal.

4. Terminasi

 Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah bisa


menyusun jadwal.

 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan


kelompok.

 Tindak lanjut

 Terapis menganjurkan klien melaksanakan jadwal


aktivitas tersebut.

 Kontrak yang akan datang

 Terapis membuat kesepakatan dengan klien TAK


berikutnya.

 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK.

5. Evaluasi dan Dokumentasi

NO Aspek yang Dinilai Nama peserta TAK

1. Menyebutkan pentingnya
aktivitas mencegah halusinasi

2. Membuat jadwal kegiatan


harian

13
4. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi IV:
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

a. Tujuan

 Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang


lain.

 Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai


mengalami halusinasi.

b. Setting

 Tempat TAK di ruangan yang tenang dan nyeman.

 Klien duduk melingkar.

c. Alat

 Spidol.

 White board.

d. Metode

 Diskusi kelompok.

 Simulasi.

e. Langkah-langkah Kegiatan

1. Persiapan

 Terapis mempersiapkan alat dan tempat TAK.

 Terapis membuat kontrak dengan klien.

2. Orientasi

 Salam: terapi mengucapkan salam ke klien.

 Evalusi/validasi:

 Terapis menanyakan kabar klien hari ini.

 Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol


halusinasi setelah menerapkan 3 cara lainya.

 Kontrak

 Terpi menjelaskan tujuan TAK.

 Terapi menjelaskan waktu kegiatan.

14
 Terapi menjelaskan aturan main.

3. Kerja

 Terapi menjelaskan pentingnya berbincang dengan orang


lain untuk mengatasi halusinasi.

 Terapi meminta kepada klien setiasi yang sering dialami


sehingga mengalami halusinasi. Klien secara bergantian
bercerita.

 Terapi memperagakan becakap cakap dangan orang lain


jika ada tanda halusinasi muncul.

 Klien meminta memperagakan hal yang sama secara


bergantian.

 Terapi memberikan pujian kepada klien setiap selesai


memperagakan.

4. Terminasi

 Evalusi

 Terapi menyakan perasaan klien setelah selesai


mengikuti TAK.

 Terapi memberikan pujian atas kebersihan kelompok.

 Tindak lanjut

 Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap


cakap dengan orang lain bila mulai mengalami
halusinasi.

 Mendorong klien untuk memulai bercakap cakap bila


ada klien lain yang mulai mengalami halusinasi.

 Kontrak yang akan datang

 Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya.

 Terapi menyapakati tempat dan waktu TAK berikutnya.

15
5. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek yang Nama peserta TAK

Dinilai
1 Menyebutkan
pentingnya
bercakapcakap
ketika
halusinasi
muncul
2 Menyebutkan
cara
bercakapcakap
3 Memperagakan

saat mulai
percakapan

5. TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi V: Cara


minum obat yang benar

a. Tujuan

 Klien dapat mengetahui jenis – jenis obat yang harus


diminumnya.

 Klien mengetahui perlunya minum obat secara teratur.

 Klien mengetahui 5 benar minum obat.

 Klien mengetahui efek terapi dan efek samping obat.

 Klien mengetahui akibat jika putus obat

b. Setting

 Klien duduk melingkar.

 Kelompok berada diruang yang tenang dan nyaman.

c. Alat

 Contoh obat – obatan.

 Spidol white board.

 White board.

16
d. Metode

 Diskusi.

 Tanya jawab.

 Simulasi.

e. Langkah-langkah kegiatan

1. Persiapan

 Terapis mempersiapkan alat dan tempat.

 Terapis membuat kontrak dengan klien.

2. Orientasi

 Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam kepada


klien.

 Evaluasi / validasi :

 Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.

 Terapis menanyakan apakah jadwal aktivitas telah


dikerjakan (TL TAK sebelumnya).

 Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan TAK.

 Terapis menjelaskan aturan main TAK.

 Klien mengikuti dari awal sampai akhir.

 Jika klien akan keluar dari kelompok, harus


meminta izin kepada terapis.

 Lama waktu TAK 60 menit.

3. Kerja

 Terapis membagikan contoh obat, sesuai obat yang


diberikan kepada masing – masing klien.

 Terapis menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur,


sesuai anjuran.

 Terapis meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya


minum obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai
dari klien yang berada disebelah kiri terapis.

17
 Terapis mejelaskan akibat jikan tidak minum obat secara
teratur.

 Terapis meminta klien menyebutkan secara bergantian


akibat jika tidak minum obat secara teratu.

 Terapis menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat:


benar obat, benar klien, benar waktu, benar cara, benar
dosis.

 Terapis menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-


masing obat sesuai contoh obat yang yang ada pada klien.

 Terapi meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis


masing masing obat, cara penggunakan , waktu dan efek
obat (efek terapi dan efek samping) sesuai dengan contoh
obat yang ada di tangan klien masing-masing. Secara
berurutan secara jarum jam, dimulai dari sebelah kiri terapi.

 Terapi memberikan pujian dan mengajar klien bertepuk


tangan setiap kali klien menyebutkan dengan benar.

4. Terminasi

 Evaluasi

 Menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

 Tindak lanjut

 Menganjurkan klien untuk meminum obat secara


teratur.

 Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat,


klien dapat menghubungi perawat yg saat itu bertugas.

 Kontrak yang akan datang

 Terapi menyepakati kegiatan TAK berikutnya.

 Terapi menyepakati tempat dan waktu TAK.

18
5. Evaluasi dan Dokumentasi

No Aspek yang Nama peserta TAK

dinilai
1 Menyebutkan
pentingnya
minum obat
secara teratur
2 Menyebutkan

akibat jika tidak


minum obat
secara teratur
3 Menyebutkan

jenis obat
4 Menyebutkan
dosis obat

5 Menyebutkan
waktu minum
obat
6 Menyebutkan
cara minum
obat yang tepat
7 Menyebutkan

efek terapi obat


8 Menyebutkan
efek samping
obat

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang
dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. TAK stimulasi persepsi
halusinasi adalah terapi yang digunakan untuk pasien yang mengalami
gangguan pola pikir dengan tujuan pasien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus
kepadanya. Adapun proses keperawatan TAK persepsi halusinasi adalah
TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi I (mengenal
halusinasi), TAK stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi II
(mengontrol halusinasi: menghardik), TAK stimulasi persepsi mengontrol
halusinasi sesi III (menyusun jadwal kegiatan), TAK stimulasi persepsi
mengontrol halusinasi sesi IV (cara minum obat yang benar), TAK
stimulasi persepsi mengontrol halusinasi sesi V (mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap)
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang
dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar
pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka
makalah.

20
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Keliat, A. (2005). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta: EGC.

Budi Anna Keliat, S. M. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas.


Jakarta: EGC.

Lilik. (2011). Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wati. (2011). TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi. Universitas Sumatera Utara,


5-14. Wijayaningsih, K. S. (2015). Panduan Lengkap Praktek Klinik
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media.
.

21

Anda mungkin juga menyukai