Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan paper dengan judul:
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Oleh karena itu penulis ingin
1. Bapak Ns. Uti Rusdian Hidayat, M.Kep, selaku Ketua STIkes YARSI Pontianak.
2. Ibu Ns.Yunita Dwi Anggreini, M.Kep selaku ketua program studi Ners Keperawatan Stikes Yarsi
Pontianak
3. Ibu Ns.Yunita Dwi Anggreini, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keperawatan.
4. Seluruh staf dan dosen yang telah banyak membantu kelancaran penyelesaian paper di STIKes Yarsi
Pontianak.
5. Rekan-rekan yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah banyak membantu baik
Penulis merasakan dalam penyusunan paper ini begitu banyak hambatan, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan penulis. Kritik dan saran sangat penulis harapkan agar penyusunan paper
balasan dari Allah Subhana Wa Ta’ala, dan semoga paper ini sangat bermanfaat bagi kita semua. Amin
ya Robbal’alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar Belakang.................................................................................. 1
B.Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
C.Metode Penulisan .............................................................................
D.Ruang Lingkup Penulisan.................................................................
E.Sistematika Penulisan........................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...........................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan adalah tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi
sumber-sumber yang ada baik sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien pada pasien, keluarga dan
masyarakat.
Peran dan fungsi kepala ruangan di ruang rawat dalam fungsi manajemen
keperawatan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengaturan ketenagaan,
pengarahan, pengawasan dan pengendalisn mutu yang merupakan satu siklus yang saling
berkaitan satu sama lain (Marquis & Huston, 2010).
Kepala ruang sebagai pemimpin harus dapat memandu atau mempengaruhi
perawat pelaksana agar bekerja keras mencapai tujuan (Cherry & Jacob, 2014).
Mengacu kepada standar keselamatan pasien, maka kepala ruang harus mampu
melakukan tindakan untuk menjamin mutu keselamatan pasien dengan cara membuat
perencanaan dalam keselamatan pasien diantaranya dengan pelatihan dan pendidikan
tentang keselamatan pasien, melakukan pre dan post conference, memonitor dan
melaporkan kondisi pasien yang mengalami insiden keselamatan pasien kepada tim
keselamatan pasien, melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar operasional
prosedur, dan memonitor penerapan sasaran keselamatan pasien di ruangannya (Humasfik,
2016).
C. METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan dalam makalah ini yaitu dengan pengumpulan data melalui studi
literatur di internet.
D. RUANG LINGKUP PENULISAN
Mengingat luasnya permasalahan mengenai manajemen maka penulis hanya membatasi
pembahasan hanya pada praktek pengarahan oleh kepala ruangan sesuai akreditasi.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan makalah ini meliputi :
BAB I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini meliputi penjelasan mengenai :
1. Pengertian pengarahan
2. Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
3. Indikator pengarahan yang baik
4. Langkah supervisi ruang rawat
5. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
BAB III Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran kepada pembaca. Kesimpulan mencakup semua
pembahasan mengenai praktek pengarahan dalam makalah ini, sedangkan saran berisi
masukan kepada pembaca untuk mempelajari manajeman keperawatan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENGARAHAN
a. Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka diantara pimpinan dan pegawai akan menyebabkan
pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan atau gangguan dalam pesan. Umumnya
para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi kebawah. Pimpinan mau
memberikan informasi kebawah bila mereka merasa bahwa pesan itu penting bagi
penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan tersebut
tetap dipegangnya. Misalnya seorang pimpinan akan mengirimkan pesan untuk
memotivasi pegawai guna penyempurnaan hasil kerja, tetapi tidak mau mendiskusikan
kebijaksanaan baru dalam mengatasi masalah-masalah organisasi.
b. Kepercayaan Pada Pesan Tulisan Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pesan tulisan
dan metode diskusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari pada pesan yang
disampaikan secara lisan dan tatap muka. Hal ini menjadikan pimpinan lebih banyak
menyampaikan pesan secara tertulis berupa bulletin, manual yang mahal, buklet dan film
sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka antara pimpinan dan bawahan.
c. Pesan Yang Berlebihan Karena banyaknya pesan-pesan yang dikirim secara tertulis,
maka pegawai dibebani dengan memo-memo, bulletin, surat-surat pengumuman, majalah,
dan pernyataan kebijaksanaan sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca
oleh pegawai. Reaksi pegawai terhadap pesan tersebut biasanya cenderung untuk tidak
membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-pesan tertentu yang dianggap
penting bagi dirinya dan yang lain diberikan saja tidak dibaca.
d. Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah.
Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan
tampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirim kebawah
pada saat saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan.
Tetapi bila pesan yang dikirimkan tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan
maka mungkin akan mempengaruhi kepada efektifitasnya.
e. Penyaringan Pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan hendaklah semuanya
diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan pesan ini
dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor diantaranya perbedaan persepsi diantara
pegawai, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya
kepada pimpinan.
Dari elemen penilaian diatas didapatkan bahwa pengarahan yang dilakukan oleh
kepala ruangan atau kepala unit pelayanan yaitu :
1. Pengarahan dalam kebutuhan ruangan seperti sarana ruangan, peralatan medis dan
peralatan kantor (alat tulis menulis).
2. Pengarahan dalam tugas yang akan ditugaskan pada anggota dibawahnya.
3. Kepala ruangan melakukan orientasi (pengenalan) pada staf keperawatan yang baru
tentang tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
4. Kepala ruangan menjelaskan dan mengarahkan anggotanya untuk senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan dan memperhatikan keselamatan pasien.
5. Kepala ruangan mengarahkan anggotanya untuk senantiasa mencegah terjadinya infeksi
di ruangan.
6. Kepala ruangan membimbing anggotanya untuk senantiasa melakukan pelayanan yang
sesuai standar yang telah ditetapkan.
7.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengarahan merupakan proses membimbing, mengatur dan memberikan instruksi
pada bawahan agar bekerja sesuai dengan prosedur ataupun aturan yang telah ditetapkan.
Selain itu fungsi pengarahan juga mencakup pemberian motivasi, mendelegasi dan
memanajemen konflik. Suatu pengarahan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya,
keterbukaan, kepercayaan pada pesan tulisan, pesan yang berlebihan, ketepatan waktu dan
penyaringan pesan.
Supervisi keperawatan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menemukan
masalah yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan. Dengan kegiatan ini diharapkan
kualitas dan mutu asuhan keperawatan tetap terjaga sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Supervisi dapat dilakukan secara langsung yaitu supervisor turun langsung dalam kegiatan
pelayanan dan memberikan pengarahan pada perawat. Supervisi juga dapat dilakukan secara
tidak langsung dengan menganalisis laporan tertulis maupun lisan seperti menganalisis
dokumentasi asuhan keperawatan, apakah sudah sesuai dengan standar ataupun ada
kekeliruan. Kedua supervisi ini dapat dilakukan keduanya sesuai kebutuhan dan masalah
yang terjadi di lapangan.
Kepala ruangan merupakan seorang yang diberi tanggung jawab mengelola kegiatan
pelayanan keperawatan di suatu ruangan. Dalam hal ini, seorang kepala ruangan menjadi
manajer keperawatan yang dapat mengatur, mengarahkan, mendelegasikan dan mensupervisi
anggotanya dalam pelayanan keperawatan. Seorang kepala ruangan juga melakukan analisis
mengenai kebutuhan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya di ruangan tersebut dan
mengkoordinasikan dengan direksi rumah sakit.
Dalam praktek pengarahan kepala ruangan yang sesuai standar akreditasi rumah sakit,
kepala ruangan dapat melakukan hal-hal seperti pengarahan saranan ruangan, peralatan
medis dan peralatan kantor. Selain itu, kepala ruangan juga dapat mengarahkan anggotanya
mengenai tugas dan kewajiban yang harus dilakukan anggotanya, apalagi ketika mendapat
staf yang baru, maka kepala ruangan memberikan orientasi tentang ruangan dan tanggung
jawabnya. Kepala ruangan mengarahkan anggotanya supaya senantiasa menjaga mutu dan
keselamatan pasien, serta mencegah terjadinya infeksi sehingga pelayanan yang diberikan di
ruangan berkualitas dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
B. SARAN
Kami berharap agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami dengan baik, tentang
praktek pengarahan di ruangan. Kami berharap mahasiswa mengerti tugas kepala ruangan
yang menjadi manajer keperawatan yang dapat melakukan praktek pengarahan sesuai
standar. Kami berharap mahasiswa dapat mempelajari manajemen keperawatan ini dan
mempraktekkannya langsung ketika mereka bekerja. Kami sarankan agar senantiasa menjaga
mutu pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai standar yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Huber, D.L. (2006). Leadership And Nursing Care Management. (3rd Ed). USA: Elsevier
Humasfik. (2016). Peran Kepemimpinan dalam Peningkatan Keselamatan Pasien. Jakarta: EGC.
Keliat, Dkk. (2006). Modul Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta.
Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Maramis, W. P. (2006). Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga
University Press.
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rahmatul (2017). Praktik Pengarahan Kepala Ruangan Sesuai Standar Akreditasi.
Banjarmasin : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa
Sitorus, R., & Panjaitan. (2011). Manajemen Kereperawatan : Manajemen Keperawatan di
Ruang Rawat . Jakarta: Sagung Seto.
Swansburg, R. (2000). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat.
Jakarta: EGC.