KEPERAWATAN KOMUNITAS I
Kelas A3 2020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk
memenuhi tugas Keperawatan Komunitas I.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih
khususnya kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari para pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya
khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca Aamiin.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan bagian integral dan kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda, Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi
dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu
daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap
kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu
upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan
melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya
terdapat kelompok khusus anak sekolah. Melihat berbagai masalah kesehatan yang
muncul pada kelompok usia anak sekolah maka diperlukan adanya peran tenaga
kesehatan dalam membantu menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Yang perlu dikaji dalam kelompok khusus ini secara mendalam adalah latar
belakang yang menyebabkan timbulnya masalah pada kelompok tesebut, karena setiap
kelompok mempunyai kebutuhan yang berbeda. Pengkajian ini menjadi dasar untuk
membuat perencanaan keperawatan yang tepat. Perawat komunitas seyogyanya dapat
memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok khusus di tatanan komunitas,
penyusunan modul ini diharapkan dapat membantu perawat lebih memahami tentang
keburuhan keperawatan pada kelompok khusus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengkajian setting sekolah?
2. Apa diagnosa keperawatan setting sekolah?
3. Bagaimana Intervensi setting sekolah dan?
4. Bagaimana Implementasi setting ?
5. Bagaimana Evaluasi setting sekolah?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengkajian setting sekolah
2. Mengetahui Diagnosa keperawatan setting sekolah
3. Mengetahui Intervensi setting sekolah
4. Mengetahui Implementasi setting sekolah
5. Mengetahui Evaluasi setting sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
2. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
a. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan,
aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan
winshield survey dan observasi.
c. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah
uang jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha
sekolah.
d. Keamanan dan transportasi.
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.
Transportasi Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah,
adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa
e. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang
harus dipatuhi seluruh siswa.
f. Komunikasi
Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan
sosialisasi dari pendidik.
Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan
orang tua, peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah
masalah anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan
dalam menyelesaikan masalah anak usia sekolah.
g. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan
sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
h. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran
bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan
waktu penggunaan.
a. Keterpaduan antara biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana denga
pelayanan kesehatan maupun sektor lainnya
b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader, dan tokoh masyarakat dalam rangka
alih peran
c. Tindakan keperawatan yang dilakukan di catat dan didokumentasikan
a. Komponen Evaluasi
1. Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program.
2. Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal.
3. Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
4. Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program.
5. Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.
b. Proses Evaluasi
1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan
evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
c. Kriteria Penilaian Evaluasi
1. Relevansi (relevance): Apakah tujuan program mendukung tujuan kebijakan?
2. Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
3. Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling
rendah?
4. Hasil (outcomes): Apakah indikator-indikator tujuan program membaik?
5. Dampak (impact): Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan membaik?
6. Keberlanjutan (sustainability): Apakah perbaikan indikator-indikator terus
berlanjut setelah program selesai?
d. Metode dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam evaluasi dapat berupa data primer ataupun data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pelaku evaluasi.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, baik yang masih
berupa data mentah maupun data yang sudah diolah.
1. Contoh data primer
a) Data hasil survei
b) Data hasil pengamatan
c) Data hasil wawancara mendalam
d) Data yang diperoleh dari diskusi kelompok terarah (FGD) dengan
berbagai pemangku kepentingan.
2. Contoh data sekunder
a) Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dikumpulkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS).
b) Data Sakernas (Survei Tenaga Kerja Nasional) yang dikumpulkan oleh
BPS.
e. Karakteristik Evaluasi yang Baik
1. Strategis, yaitu memberikan prioritas terhadap program-program yang penting,
besar, atau bermasalah.
2. Terfokus, yaitu memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang penting
bagi pengambil kebijakan.
3. Kredibel, yaitu hasilnya dapat dipercaya .
4. Tepat waktu, yaitu temuannya dapat digunakan untuk meredesain dan
memperbaiki pelaksanaan program .
5. Bermanfaat, yaitu hasilnya dapat digunakan untuk:
a) menilai kelayakan dan efektifitas program;
b) membantu memaksimalkan kegunaan sumber daya yang terbatas;
c) memberikan input untuk desain program yang akan datang.
f. Pertimbangan dan Saran dalam Melakukan Evaluasi
1. Setiap program memerlukan evaluasi yang berbeda, untuk itu tentukan prioritas.
2. Susun desain evaluasi dengan memperhitungkan keterbatasan sumber daya.
3. Bila perlu, lakukan percontohan sebelum melakukan evaluasi skala besar.
4. Apabila diperlukan, bekerja samalah dengan pihak lain.
a) waktu pelaksanaan evaluasi;
b) biaya pelaksanaan evaluasi;
c) pertimbangan etika;
d) kelayakan politis.
g. Hambatan dalam Evaluasi
Dalam melakukan evaluasi suatu perencanaan program dan implementasinya,
terdapat beberapa kendala, antara lain:
1. kendala psikologis, yaitu evaluasi dapat menjadi ancaman dan orang melihat
bahwa evaluasi itu merupakan sarana untuk mengkritik orang lain;
2. kendala ekonomis, yaitu untuk melaksanakan evaluasi yang baik itu mahal dalam
segi waktu dan uang, serta tidak selalu sepadan antara ketersediaan data dan biaya;
3. kendala teknis, yaitu kendala yang berupa keterbatasan kemampuan sumber daya
manusia dalam pengolahan data dan informasi yang tidak dapat disediakan tepat
pada waktu dibutuhkan. Kejadian ini biasanya timbul ketika informasi dan data itu
belum dibutuhkan, maka biasanya hanya akan ditumpuk begitu saja tanpa diolah;
4. kendala politis, yaitu hasil-hasil evaluasi mungkin bukan dirasakan sebagai
ancaman oleh para administrator saja, melainkan secara politis juga memalukan
jika diungkapkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari latar
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terjadi
dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas. masyarakat suatu
daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap
kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu
upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan
melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya
terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Pengkajian Komunitas dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap
responden /tiap keluarga. Hasil pengkajian tersebut akan dituagkan kedalam tiap tiap
dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi untuk melihat gambaran
kondisi di komunitas."Core" dari asuhan keperawatan komunitas merupakan data
demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari: Demografi, Nilai dan
Kepercayaan, Sejarah. Ada 8 (Delapan) subsitem yang mempengaruhi komunitas yang
perlu dikaji yaitu Perumahan, Pendidikan, keamanan dan keselamatan di lingkungan
tempat tinggal, Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, Pelayanan kesehatan
yang tersedia, Sistem komunikasi, Ekonomi, Rekreasi
B. SARAN
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini
bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.
DAFTAR PUSTAKA
Nofalia, I., Kep, M., Nurhadi, M., & Kep. (n.d.). KEPERAWATAN KOMUNITAS I PROGRAM
STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN
CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2018. Retrieved April 24, 2022, from
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/4438/5/Keperawatan%20Komunitas%20I.pdf
Ns. Wahyu Widagdo, M. S. (2016). Keperawatan Keluarga Dan Komunitas (1nd ed.).
kebayoran baru, jakarta selatan: pusdik SDM kesehatan. diakses 24 April 2022 14.31
Widogdo, Wahyu, dkk. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. KEMENKES RI : Jakarta
Selatan
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Keluarga-
dan-Komunitas-Komprehensif.pdf. diakses 24 April 2022 12.10
Nofalia, Ifa, dkk. 2019. Modul Keperawatan Komunitas. ICME Press : Jombang
https://www.academia.edu/6211163/Askep_komunitas_kesehatan_kerja
Kelompok 1
b. Proses Evaluasi
1. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang
akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan
program yang akan dievaluasi.
3. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap
program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.