Anda di halaman 1dari 32

FAKULTAS KEPERAWATAN

PENGANTAR RISET
KUALITATIF
KEPERAWATAN

NELWATI, S.Kp., MN., PhD


Pengertian
Pendekatan yang sistematis dan subjektif yang
digunakan untuk menggambarkan pengalaman
hidup dan memberikannya makna.
Hasil penelitian kualitatif adalah pemahaman
fenomena tertentu dari perspektif partisipan yang
mengalami fenomena tsb.
Riset kualitatif awalnya berkembang pada ilmu
sosial dan perilaku. Pada keperawatan, mulai
berkembang pada akhir 1970 an.
Kerangka yang digunakan pada penelitian
kualitatif berbeda, karena ia tidak menguji
hipotesis, tetapi memberikan makna pada suatu
fenomena, dan mengembangkan teori.
Hasil penelitian kualitatif adalah memahami
fenomena pada situasi tertentu, tidak untuk
digeneralisir. Tetapi makna suatu fenomena
memberikan gambaran yang bisa diterapkan lebih
luas pada praktek keperawatan
Menganalisa posisi pribadi
Contoh: Rashid (2001) meneliti persepsi wanita
Banglades yang menggunakan kontrasepsi
norplant. Ia menulis bahwa “tulisan saya ini
dipengaruhi oleh posisi saya sebagai seseorang
yang lahir di Banglades dan besar di luar
Banglades. Pelaksanaan penelitian ini dipengaruhi
oleh latar belakang budaya saya, seorang muslim
dan belum menikah, dan percampuran budaya
tempat saya dibesarkan.
Karakteristik riset kualitatif
1. Diyakini memiliki banyak realitas atau perspektif.
2. Mengidentifikasi pendekatan yang digunakan untuk
memahami fenomena yang diteliti dan menjawab
pertanyaan penelitian.
3. Meyakini pandangan dari partisipan.
4. Melakukan penelitian dengan cara yang tidak
menganggu naturalitas fenomena yang diteliti.
5. Menghargai partisipasi si peneliti pada proses penelitian
atau peneliti sebagai instrumen.
6. Penyajian data diperkaya dengan komentar dari
partisipan.
Ad.1
Peneliti kualitatif tidak mengarahkan atau mencari
satu kenyataan atau keyakinan, tetapi mereka
meyakini bahwa individu berpartisipasi aktif pada
aktivitas sosial dan interaksi ini terjadi
berdasarkan pengalaman sebelumnya, individu
mengetahui dan memahami fenomena dengan
berbagai cara yang berbeda, sehingga ada banyak
pandangan yang harus diperhatikan ketika
memahami suatu situasi.
Ad. 2kualitatif melakukan penelitian dengan
Peneliti
menggunakan berbagai cara, mengidentifikasi pertanyaan
suatu fenomena, kemudian menentukan pendekatan yang
dipakai untuk menjawab pertanyaan tsb. Pada satu
penelitian kualitatif bisa menggunakan berbagai cara
untuk mengumpulkan data.
Eg: Calvin (2004) menggunakan wawancara, transkrip dan
catatan lapangan untuk menentukan bagaimana pasien
dialisis membuat keputusan untuk mengakhiri hidup.
Wawancara memberikan peneliti tentang persepsi individu
tentang proses membuat keputusan. Transkrip dan
catatan lapangan untuk memahami lebih lanjut
bagaimana pasien dialisis membuat keputusan untuk
menghentikan pengobatan.
Ad.3
Peneliti adalah rekan dari partisipan dalam
penemuan dan pemahaman fenomena yang
diteliti. Mereka akan melakukan interview dan
pengamatan yang intensif, mencari dokumen
penting untuk memberikan kenyataan yang
penting untuk partisipan.
Eg. Bisakah saudara menceritakan bagaimana
pengalamannya menjadi seorang ibu dan
bagaimana pengalaman ini mempengaruhi
kehidupan Saudara.
Ad.4
Peneliti kualitatif harus menyediakan waktu yang
cukup untuk membangun hubungan kepercayaan dan
menghilangkan distraksi yang diciptakan ketika
memperkenalkan seseorang kepada lingkungan yang
baru.
Ad. 5
Peneliti sebagai instrumen penelitian karena mereka
merupakan bagian dari penelitian itu sendiri dimana
mereka sebagai interviwer, observer maupun
interpreter.
Peneliti kualitatif menerima bahwa semua penelitian
kualitatif dilakukan dengan bias subjektif, karena
partisipasi si peneliti akan memperkaya pengumpulan
dan analisa data.
Ad. 6
Peneliti kualitatif akan melaporkan penemuannya
dengan menampilkan pengalaman partisipan berupa
kutipan, komentar dan narasi untuk memperkaya
laporan dan memahami pengalaman yang terjadi.
Pertanyaan penelitian

Menentukan metode penelitian kualitatif tergantung kepada


pertanyaan penelitian dan apa tujuan yang ingin
dicapai.
Topic : working in a nursing home.
1. Apa makna dari pengalaman seseorang yang hidup
bahagia di ‘nursing home’ (phenomenology).
2. Bagaimana proses mengambil keputusan untuk tinggal
di ‘nursing home’ (grounded theory).
3. Bagaimana kebudayaan dukungan keluarga kepada
orang yang senang tinggal di ‘nursing home’
(ethnography).
Penggunaan tinjauan pustaka

Berbeda dengan penelitian kuantitatif


Penelitian kualitatif umumnya tidak dimulai dengan
tinjauan pustaka yang luas dan dalam.
Sebagian berpendapat belum ada tinjauan pustaka sampai
penelitian tersebut dimulai.
Sebagian lagi tinjauan pustaka yang singkat dan jelas bisa
membantu untuk menfokuskan penelitian.
Tujuannya untuk memberitahukan pembaca bahwa hasil
penelitiannya cocok dengan fenomena yang sudah
diketahui, bukan untuk konfirmasi atau mendebat
penemuan yang telah ada.
Tempat penelitian
Adalah tempat dimana partisipan hidup dan
mengalami peristiwa kehidupan atau fenomena.
Untuk mempertahankan naturalitas fenomena
yang terjadi.
Penting membina hubungan ‘trust’ dengan
partisipan untuk meningkatkan proses penemuan.
Penelitian kualitatif membutuhkan keterampilan
interpersonal yang baik
Memilih Partisipan
Purposive sampling (phenomenological study)
Snowball technique.
Theoritical sampling (grounded theory)
Saturasi data
Terjadi pengulangangan data yang ditemukan/data
sudah jenuh.
Untuk menentukan jumlah partisipan penelitian
Metode pengumpulan data
1. Wawancara, biasa dilakukan pada fenomenologi.
a. Saling percaya dan menghargai antara peneliti dan
partisipan.
b. Memberikan partisipan untuk menggambarkan
pengalamannya secara keseluruhan kepada peneliti.
c. Biasanya dilaksanakan face to face, bisa juga melalui
email atau telepon.
d. Biasanya dilakukan ditempat yang nyaman bagi
partisipan.
e. Peneliti perlu mendapatkan akses untuk merekrut
partisipan antara lain melalui iklan, bola salju,
wawancara di jalan dll.
Bentuk wawancara
1. Wawancara terstruktur: menggunakan
pertanyaan yang sudah dipilih yang harus
dijawab.
2. Wawancara terstruktur sebagian: menggunakan
pertanyaan terbuka untuk menggali
pengalaman partisipan
3. Wawancara tidak terstruktur: memberikan
kesempatan yang lebih besar bagi partisipan
untuk menggambarkan pengalamannya.
4. Wawancara mendalam
2. Diskusi kelompok terarah/ Focus group discussion
(FGD)
FGD: diskusi kelompok terdiri 6-12 orang peserta, yang
dipimpin oleh moderator, dilakukan ditempat yang
informal untuk mengumpulkan informasi topik
tertentu.
Peserta diundang untuk berpartisipasi, membagi
pengalamannya sehingga diskusi bisa berjalan.
3. Observasi, biasa dilakukan pada grounded theory,
ethnography.
a. Complete observer
b. Observer as participant
c. Participant as observer
d. Complete participant
4. Narasi
Partisipan menulis pengalamannya yang diharapkan
mereka berpikir tentang hal yang ingin dibagi.

5. Chatting
Menggumpulkan data secara online

6. Catatan lapangan (field notes)


Mencatat apa yang didengar, dilihat, dipikirkan atau
yang dialami
Analisa data
 Pengumpulan data dilakukan bersamaan
dengan analisa data.
 Mencari tema dan konsep yang penting mulai
disaat awal pengumpulan data.
 Analisa data kualitatif menantang peneliti
karena 3 alasan:
1. Tidak ada aturan umum untuk analisa dan
interpretasi data.
2. Membutuhkan kerja yang berat.
3. Mengurangi data untuk tujuan publikasi.
Proses analisa data kualitatif
1. Transkripsi data kualitatif.
Dari rekaman wawancara atau catatan lapangan
ditranskripsi kata per kata untuk dianalisa.
Peneliti harus yakin bahwa transkripsi data sudah
akurat dan merefleksikan hasil wawancara.
Transkrip dibaca berkali-kali untuk menemukan
makna dan pemahaman yang mendalam.
Pemahaman dan teori akan muncul ketika peneliti
sudah mengenali datanya dengan baik.
…con’t
2. Mengembangkan skema kategori.
Mengatur data dengan mengklasifikasikan dan
memberikan indeks.
3. Memberi kode pada skema kategori.
Bisa manual maupun komputerisasi (program software)
4. Membuat tema utama berdasarkan kategori.
Trustworthiness (validitas dan realibilitas)

1. Credibility
Aktivitas yang meningkatkan kemungkinan hasil penelitian yang
dapat dipercaya.
Konfirmasi akan keakuratan hasil penelitian yang didapatkan dari
partisipan.
2. Dependability
Penelitian telah menunjukkan hasil yang kredibel.
3. Confirmability
Kebenaran berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan data yang
dikumpulkan
4. Transferability
Hasil penelitian dalamsetting tertentu dapat ditransferkan ke
subjek lain
Jenis penelitian kualitatif keperawatan

1. Phenomenological research
“menggambarkan suatu fenomena sebagai
pengalaman hidup”
Phenomenology adalah filosofi dan metode riset.
Sebagai filosofi, ahli fenomelogi melihat manusia
terintegrasi dengan lingkungannya, dimana
dunia membentuk dirinya, dan dirinya
membentuk dunia.
Fenomena adalah dunia pengalaman, dimana hanya
terjadi ketika manusia mengalaminya.
Pengalaman adalah unik untuk setiap orang.
Sebagai riset, ada dua pendekatan yaitu deskriptif
dan interpretatif.
Fenomenologi deskriptif bertujuan untuk
mengambarkan pengalaman hidup partisipan
sebagaimana adanya dengan menekankan
kekayaan, keluasan dan kedalaman pengalaman
tersebut.Ahlinya adalah
Pertanyaan penelitian: “apakah pengalaman hidup
bagi seseorang yang mengalaminya”.
Contoh topik untuk penelitian fenomenologi adalah
pengalaman hidup manusia seperti kebahagiaan,
ketakutan, menjadi kepala perawat, makna stres bagi
mahasiswa di praktek klinik, makna nyeri bagi pasien
kanker, makna hidup dengan penyakit kronis
2. Grounded theory
“penelitian kualitatif yang digunakan untuk
menggali proses sosial yang hadir pada interaksi
manusia”.
Tujuannya: menemukan penjelasan yang lengkap
tentang suatu fenomena secara teoritis.
Berbentuk riset di lapangan yang menggali dan
menggambarkan fenomena pada setting yang
natural seperti di RS, poliklinik dan PSTW.
…..Con’t
Berdasarkan the symbolic interactionist
perspective of human behaviour, dimana
seseorang berperilaku dan berinteraksi
berdasarkan bagaimana mereka
menginterpretasikan atau memberi
makna pada simbol khusus pada
kehidupan sehari-hari, seperti gaya
berpakaian, ekspresi verbal, non verbal.
3. Ethnography
“ penelitian kualitatif yang meliputi deskripsi dan
interpretasi tingkah laku suatu kebudayaan.
Pada keperawatan berkembang Ethnonursing
research: suatu studi dan analisis pandangan,
kepercayaan dan praktek penduduk lokal tentang
perawatan yang dipelopori oleh Leininger

Anda mungkin juga menyukai