Anda di halaman 1dari 105

Kelompok HG 1

Isran 2106679141
Ni Luh Lasiyani 2206
Dwi Asih Rohmawati 2206
Heyra 2206
GLEDIS MERRY SEPANG 2206002896
Mahda 2206
outlinE
1. Fenomenologi
2. Etnografi
3. Riset Kualitatif deskriptif-interpretative
4. Naratif
5. Studi Kasus
DEFINISI DAN LATAR BELAKANG
P E N D E K A T A N FENOMENOLOGI
DEFINISI LATAR BELAKANG
FENOMENOLOGI Imanuel Kant
(1765) Rene Descrates
Fenomenologi berasal dari Istilah digunakan “Cogito ergo sum”
b a h a s a Yunani, Phenomenon, dalam diskusi artinya yaitu “saya
yang berarti menunjukkan diri filsafat berfikir makanya saya
( to show itself ). ada”.

Secara istilah, fenomenologi adalah Hegel


s u a t u ilmu pengetahuan
tentang
(logos) a p a y a n g tampak. Arti teknis
fenomenologi “
Dari pengertian te rsebut d a p a t
Pengetahuan
dipahami b a h w a fenomenologi sebagaimana
adalah s u atu aliran y a n g Nampak dalam
me mb i ca rak an fenomena atau kesadaran”
segala sesuatu y a n g t a m p a k atau
y a n g m e n am pak k an diri
(Berten, 1981)
EDMUND HUSSERL
Tokoh yang pertama kali memperkenalkan
fenomenologi sebagai pendekatan riset.

PERSPEKTIF FENOMENOLOGI
• Memberikan deskripsi, refleksi, interpretasi dan modus riset
yang menyampaikan intisari dari pengalaman individu yang
diteliti.
• Mendalami pemahaman tentang berbagai prilaku, Tindakan dan
gagasan masing-masing individu terhadap dunia kehidupannya
melalui sudut pandang yang diketahui dan diterima secara
benar.

VAN MANEN (2007)


P e n d e k a t a n fe n om e n o log i a d a l a h b e r b a g a i persepsi individu t e n t a n g
k e b e r a d a a n n y a d i d u n i a , k e p e r c a y a a n d a n n i l a i - n i l a i y a n g d i m i l i k i ny a
t e n t a n g s e s u at u d a r i s u d u t p a n d a n g n y a .
Fokus Pendekatan

Memahami keunikan fenomena dunia


kehidupan individu, bahwa relaitas dunia
kehidupan masing-masing individu berbeda,
dalam hal ini adalah respon-respon yang unik
dan spesifik yang dialami tiap individu
termasuk interaksinya dengan orang lain
untuk selanjutnya mengeksplorasi makna atau
arti dari fenomena tersebut.
Pengalaman yang dapat diteliti dengan
pendekatan fenomenologi adalah pengalaman
yang bersifat universal yang dialami oleh

Pendekatan individu terhadap suatu fenomena yang


dialaminya di kehidupan sehari-hari.
Fenomenologi
Dalam Penelitian Misal :
Pengalaman para perempuan menjalani peran
Ku alit at if sebagai seorang ibu dimana mereka umumnya
akan mengorbankan kesenangan pribadi,
waktu dan tenaganya untuk merawat anaknya.
Hal ini merupakan pengalaman universal yang
dialami perempuan sebagai seorang individu
(Afiyanti, 2002).
 Apa dan bagaimana para perempuan
mengalami pengalaman tersebut.
MASALAH & PERTANYAAN PENELITIAN

Contoh pertanyaan penelitian dalam pendekatan “bagaimana menjalani peran


sebagai seorang Ibu yang baik?”
fenomenologi adalah “Apa makna pengalaman
Pertanyaan tentang makna (apa
menjadi seorang Ibu yang pertama kali melahirkan makna dari..?) dan tentang esensi dari
fenomena atau pengalaman.
anak?”

Pertanyaan mendasar pendekatan fenomenologi


adalah apa atau seperti apa arti/makna, struktur,
intisari, dari pengalaman yang dialami oleh
seseorang atau sekelompok individu tentang realitas
dunia kehidupannya.

(Afiyanti & Rachmawati, 2014)


MASALAH & PERTANYAAN PENELITIAN

. Merumuskan pertanyaan.
Langkah awal merumuskan pertanyaan
penelitian yakni peneliti melakukan studi
fenomenologi pada pengalaman hidup manusia

Peneliti harus memastikan bahwa


pertanyaan penelitian yang dirumuskan
memang dapat dijawab dengan
menggunakan metode fenomenologi.

Bagaimana pengalaman orangtua dari


seorang anak yang mengalami kanker?
Bagaimana pasien kanker stadium akhir
menjalani hidupnya?

(Morissan, 2019)
Pertanyaan penelitian:

“Bagaimanakah psikologis
pasien kanker yang menjalani
kemoterapi”
Tujuan Umum Tassone, 2017

Mempelajari fenomena manusia tanpa


menyadari kewajibannya, realitas yang
sebenarnya, dan penampilannya.

Tujuan Khusus
1. Menggambarkan Fenomena tertentu, atau penampilan hal-hal
sebagai pengalaman hidup. (Streubert & Carpenter, 2011)
2. Menginterpretasikan serta mendeskripsikan pengalaman-
pengalaman yang dialami seseorang dalam kehidupan ini,
termasuk pengalaman saat interaksi dengan orang lain dan
lingkungan sekitar.
3. Mencari realitas dari narasi individu tentang pengalaman dan
perasaan mereka, dan menghasilkan deskripsi mendalam
tentang fenomena tersebut.
Prosedur Pelaksanaan
Menentukan masalah Analisa dilakukan dengan membangun
Masalah yang cocok untuk penelitian
data pertanyaan
fenomenologi adalah masalah yang penting untuk Kemudian data tersebut ditelusuri dan ditekankan
memahami fenomena atau pengalaman dari su- terhadap pemahaman tentang bagaimana partisipan
atu individu terhadap hal yang akan diteliti. mengalami fenomena tersebut. Selanjutnya
mengembangkan kelompok-kelompok makna dari
Fenomena menarik untuk diteliti pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi tema-tema

Menulis deskripsi tentang apa yang di-


Peneliti pengakui dan menentukan alami partisipan
asumsi filosofis fenomenologi yang luas Menulis deskripsi tentang apa yang dialami partisi-
pan (deskripsi tekstural) atau tentang konteks yang
Data dikumpulkan dari individu yang per- memengaruhi bagaimana partisipan mengalami.
nah mengalami fenomena yang akan
diteliti Deksripsi gabungan dan menyajikan “e-
Pertanyaan umum yang luas
Partisipan diberikan pertanyaan umum yang luas. sensi” dari fenomena. Berfokus pada
Memusatkan perhatian pada pengumpulan data pengalaman secara umum yang dialami
yang akan mengarah pada deksripsi tekstual dan partisipan.
struktural
Sampling pada Penelitian Kualitatif Fenomenologi
 Pendekatan fenomenologi merupakan penelitian kuali-
tatif dimana individu yang diteliti memberikan deksripsi,
refleksi, interpretasi, dan modus riset dari pengalaman
kehidupan.
 Sampel pada penelitian kualitatif merupakan unit sam-
pel yang dapat berupa orang, suatu konsep atau pro-
gram, suatu perilaku atau budaya, atau suatu kasus
yang dibatasi waktu atau sistem.
 Dalam menentukan sampel pada penelitian kualitatif
berdasarkan pada fokus atau tujuan, topic penelitian,
lokasi penelitian, dan situasi atau konteks yang menjadi
sampel yang diteliti
Karakteristik Pengambilan Sampel
 Fleksibel dimana jumlah sampel dapat bertambah selama penelitian berlang-
sung.
 Seleksi sampel unit dilakukan secara berurutan.
 Pengambilan sampel diarahkan oleh konsep atau teori yang berkembang se-
cara progresif.
 Pengambilan sampel berlanjut sampai tidak ada lagi data yang muncul.
 Pencarian kasus yang negatif dan menyimpang
Jenis-Jenis Sampel
• Sampel homogen: individu yang memiliki karakteristik yang sama
• Sampel heterogen: individu yang memiliki individu yang bervariasi
• Sampel Teoretis: besaran jumlah sampel ditentukan saturasi data peneli-
tian
• Sampel representatif: sampel yang representatif
• Sampel purposif: Sampel yang dipilih karena individu memiliki pen-
galaman yang sesuai dengan fenomena yang akan diteliti.
• Sampel snowball: Dilakukan secara berantai dari satu partisipan ke par-
tisipan lainnya
• Sampel variasi maksimal: sampel diseleksi atau dipilih dari lokasi atau
partisipan yang berbeda dengan memenuhi kriteria yang sudah ditetap-
kan sebelumnya
• Sampel total populasi: semua partisipan yang dipilih dari kelompok ter-
tentu
• Sampel convenience: pengambilan sampel dilakukan dengan alasan un-
tuk memudahkan peneliti
• Dukes (1984) menyatakan ukuran
sampel yang tidak banyak, yaitu 1
sampai 10 partisipan diperlukan un-
tuk usulan penelitian fenomenologi. Ukuran Sampel
• Polkinghorne (1989) merekomen- pada Penelitian
dasikan agar peneliti mewawancarai
5 sampai 25 orang pada penelitian Fenomenologi
fenomenologi
• Istilah responden pada penelitian
kualitatif adalah partisipan atau in-
forman.
Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Penelitian dengan pendekatan fenomenologi

Apa yang dipelajari dari penelitian fenomenologi? Berbagai macam individu yang mempunyai pengalaman
terhadap fenomena yang akan diteliti

Apa saja masalah akses dan hubungan yang khas? Menemukan seseorang yang mempunyai pengalaman
terhadap suatu fenomena

Bagaimana memilih satu informan atau partisipan dalam Menemukan individu yang mempunyai pengalaman dari
penelitian fenomenologi? suatu fenomena dengan kriteria tertentu

Apa jenis informasi yang biasa dikumpulkan? Wawancara dari 5 sampai 25 partisipan (Polkinghorne,
1989)

Bagaimana informasi tercatat? Wawancara, beberapa pertanyaan wawancara terhadap


partisipan

Apa hal yang ditekankan dalam pengumpulan data? Melakukan Bracketing (Menyimpan berbagai asumsi,
pengetahuan, keyakinan, yang dimiliki peneliti terhadap
fenomena), kemampuan wawancara

Bagaimana cara menyajikan data? Transkripsi, file komputer


Analisis data pada pendekatan
Fenomenologi menurut Creswell (2013)
Digunakan dengan menggunakan proses koding yang sistematik yang dimulai
dengan mendengarkan deskripsi verbal para partisipan kemudian dilanjutkan
dengan membaca dan membaca kembali transkrip verbatim. Selanjutnya
melakukan analisis terhadap pernyataan-pernyataan spesifik dan melakukan
kategorisasi ke dalam kluster-kluster yang akan membentuk suatu tema.
Proses Analisis Data pada Fenomenologi

Memberi gambaran pengalaman Mengelompokkan pernyataan yang signifikan


Peneliti mulai mendengarkan Dikumpulkan dalam suatu unit data atau
deskripsi verbal partisipan, informasi yang lebih besar, yang disebut
membaca dan membaca ulang “unit meaning” atau tema
deskripsi tersebut

Membuat daftar pernyataan yang signifikan


Menemukan pernyataan-pernyataan
tentang bagaimana para partisipannya
mengalami berbagai pengalaman mereka
Lanjutan…

Proses Analisis Data pada Fenomenologi

Menuliskan deskripsi atau interpretasi Menuliskan deskripsi gabungan


Suatu deskripsi tekstural tentang suatu Hal ini merupakan intisari dari pengalaman partisipan
pengalaman, apa yang dialami, dan dan mempresentasikan aspek inti melalui interpretasi
dilengkapi dengan contoh-contoh verbatim data
para partisipan

Menuliskan bagaimana pengalaman yang dialami


Suatu deskripsi struktural dimana peneliti
merefleksikan pada konteks fenomena
yang diteliti dialami partisipan
Skema Analisi Data

Esensi
Fenomena

Bracketing Pernyataan Deskripsi Deskripsi


Unit makna
pribadi signifikan teks/wacana struktur
Keterbatasan Pendekatan Fenomenologi

Peneliti memiliki peran mengenal masing-masing karakter


partisipannya berdasarkan jenis kelamin, usia, karakter
bicara dan karakter lainnya dari partisipan dan karakteristik
dari partisipan sendiri bisa menjadi penghambat bagi peneliti

Berfokus pada satu fenomena utama

Memerlukan pendekatan yang khusus pada setiap karakter


partisipan

(Afiyanti & Rachmawati, 2022) (Afiyanti & Rachmawati, 2022)


Keterbatasan Pendekatan Fenomenologi

Peneliti mengabaikan prekonsepsinya agar dapat


memahami fenomena yang dialami oleh partisipan/
informan

Peneliti dapat menyampaikan pre konsepsinya secara


tertutup untuk tidak mencampuri hipotesis, pertanyaan
riset, atau pengalaman pribadi kedalamnya

Memiliki tantangan bagi peneliti karena harus


mengesampingkan pengalaman pribadi yang mungkin sulit
dilakukan karena interpretasi data selalu memasukkan
asumsi yang dibawa peneliti ke topik (Creswell, 2013)

(Afiyanti & Rachmawati, 2022)


Kesimpulan

• Keterbatasan dari pendekatan fenomenologi ini yaitu karakteristik dari


partisipan yang dapat menjadi penghambat bagi peneliti sehingga peneliti
harus berperan dalam mengenal masing-masing karakter dari
partisipannya dan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan jelas
sehingga membuat partisipan nyaman untuk menceritakan
pengalamannya
• Fenomenologi membutuhkan setidaknya beberapa pemahaman tentang
asumsi filosofis yang lebih luas, dan peneliti harus mengidentifikasi asumsi
ini dalam studi mereka.
Pendekatan Etnografi

Mata Kuliah Riset Kualitatif


D ef inis i
Ethnog ra phy
Pendekatan etnography Menurut Spradley
(1980), “Etnografi adalah suatu pendekatan
penelitian yang mendeskripsikan budaya untuk
memahami kehidupan individu lain dan
peneliti menjadi bagian dari adegan budaya
tertentu. ( Streubert, H.J ., & Ca rpenter, D.R
2011)
Etnografi berasal dari kata ‘ethnos’yaitu
suku dan ‘graphein’ yaitu tulisan,
uraian.

Definisi
Etnografi merupakan ilmu yang
menguraikan mengenai suku-suku.
Definis

Objek etnografi yang berupa suku bangsa


menunjukkan bahwa etnografi berkaitan erat
dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat
dan berbudaya

Etnografi merupakan pendekatan kualitatif yang


menjelaskan tentang pola budaya atau perilaku
individu-individu dalam latar sosial dan kelompok
tertentu.

Memaparkan esensi dan kompleksitas budaya dalam


suatu kelompok etnik tertentu.
Pengertian Penelitian
Etnografi Menurut Para Ahli 

1. Creswell : Prosedur penelitian kualitatif yang


menggambarkan dan menginterpretasikan pola perilaku,
kepercayaan, dan bahasa yang telah berkembang dan
dianut oleh berbagai kelompok masyarakat dari waktu
ke waktu. 

2. Alessandro Duranti  : Deskripsi tertulis tentang


organisasi sosial, aktivitas sosial, simbol dan sumber
material serta karakteristik praktik interpretasi suatu
kelompok manusia tertentu.  

3. Koentjaraningrat : kegiatan pengumpulan bahan


keterangan yang dilakukan secara sistematis tentang cara
hidup dan kehidupan sosial terkait unsur kebudayaan
dari masyarakat. 
Pengertian Penelitian Etnografi
Menurut Para Ahli 

4. Clifford & 5. Roger M.


George 6. Saifuddin 7. Richards, dkk
Keesing 

Etnografi Etnografi
Etnografi Etnografi
Pembuatan dokumentasi Praktik penelitian
Cara untuk melukiskan dan analisis budaya lapangan pada Kajian tentang
pengetahuan tentang tertentu dengan antropologi, dimana kehidupan dan
kebudayaan suatu mengadakan penelitian antropologi sebagai ilmu kebudayaan suatu
masyarakat tertentu lapangan. yang mempelajari masyarakat atau etnik
dalam kurun waktu Mendefinisikan budaya manusia berlanjut pada seperti adat istiadat,
tertentu.  yang diteliti dan etnografi yang kebiasaan, hukum, seni,
menganalisis apa yang mempelajari budaya yang religi, dan bahasa.
ada di budaya tersebut.  merupakan hasil karsa,
cipta, dan rasa dari
manusia itu sendiri.  
Etnografi merupakan pendekatan
peneltian untuk menguraikan atau
menggambarkan kebudayaan atau
aspek-aspek kebudayaan
(Meleong,1990:13) Fokus dari penelitian
ini
adalah budaya, yaitu segala sesuatu
yang berkaitan dengan perilaku manusia
dan keyakinan. Termasuk di dalamnya
yaitu terdapat bahasa, ritual, tahapan
kebudayaan, dan interaksi manusia yang
ada di dalam suatu kebudayaan itu
sendiri (Cresswell & David, 2018)
Pendekatan Etnografi Menggambarkan tindakan
sosial dan perilaku yang menggambarkan kehidupan
sehari-hari dengan cara yang berhubungan
dengan orientasi subyektif dan perspektif .

Deskripsi etnogra fis tida k ha nya ha rus holistik da n


a kura t seca ra fa ktua l teta pi juga juga
bertujua n “untuk m em a ha m i sudut pa nda ng
penduduk a sli, hubungannya dengan
kehidupan, visinya tentang dunianya
( Streubert, H.J ., & Ca rpenter, D.R, 2011)
Ethnography As A method in
• Nursing Qualitative Research
•Etnografi dianggap sebagai metodologi penelitian kualitatif tertua (Roberts,
2009). Karena praktik keperawatan telah meluas demikian juga metode
penelitian yang digunakan untuk mempelajari praktek, khususnya arti sehat
dan sakit sebagaimana yang dijalani oleh individu, keluarga, dan kelompok
( Streubert, H.J ., & Ca rpenter, D.R, 2011)
Latar Belakang Ethnography
Awal sejarah etnografi.
Sanday (1983) muncul etnografi
Rowe (1965) mengemukakan bahwa Renaisans menandai inisiasi
etnografi sebagai metode penelitian.
Malinowski pada tahun 1922 melakukan studi tentang Kepulauan
Trobriand menandai awal dari etnog raphy.
Atkinson dan Hammersley (1994) menawarkan yang kontemporer awal
etnografi terjadi pada akhir abad ke-19 sebagai individu mulai
mengakui perbedaan budaya atau "penyimpangan dari norma" dan
menjadi tertarik untuk mempelajari penyimpangan ini.
“Penerapan metode etnografi oleh antropolog dan sosiolog Barat
untuk penyelidikan masyarakat mereka sendiri telah menjadi ciri
utama ilmu sosial abad ke-20” (Cole, dikutip dalam Atkinson &
Hammersley, 1994).
Latar belakang Ethnography
Atkinson dan Hammersley (1994) di abad ke 20 mengidentifikasi
bahwa “pertanyaan” yang terbatas tentang relevansi ilmu alam sebagai
model metodologi dalam penelitian sosial” tidak dapat memberikan
hasil investigasi terperinci dari latar sosial lokal dan budaya yang jauh
lebih kompleks dan beragam"
Di luar perkembangan awal tersebut, etnografi telah berkembang untuk
memenuhi kebutuhan para ilmuwan dengan berbagai bentuknya,
pencarian untuk menemukan budaya dan perilaku yang berbeda dari
peneliti yang mendorong penggunaan metode ini.Pendekatan kualitatif
Etnografi yang menarik, interaktif, dan
jelas yang menarik bagi para pengikutnya. (Streubert, H.J., &
Carpenter, D.R, 2011)
Dasar dan Masalah Etnografi

Memahami suatu pandangan hidup (the way of life) dari sudut pandang
masyarakat tersebut, yang berhubungan dengan kehidupan untuk memperoleh
pandangannya mengenai dunianya.
Metode Etnografi mengharuskan peneliti menyatu kedalam aktifitas sekelompok
orang, organisasi atau komunitas dalam jangka waktu tertentu, study etnografi
juga mengacu pada dokumen - dokumen tertulis dari hasil peneliti - peneliti
sebelumnya.
Namun yang menjadi permasalahan dalam penelitian etnografi ini adalah peneliti
terkadang kurang memahami makna dari bahasa, budaya serta perilaku
masyarakat yang akan diteliti, dikarenakan peneliti harus terlibat langsung dan
menjadi bagian dari masyarakat yang akan diteliti tersebut
1.Pertanyaan Observasional.
Pertanyaa Pola prilaku yang akan diteliti

n Pada
Etnografi 2. Pertanyaan deskriptif.
Apa yang terjadi disini tentang Nilai
Bahasa
Keyakinan
Praktik
kelompok
budaya
pada
masyarakat
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan Deskriptif
Tipe ini mengumpulkan suatu sampel yang terjadi di dalam bahasa Informan.
Contoh : Dapatkah anda memberi tau saya hal - hal yang anda lakukan di
tempat anda bekerja?
Pertanyaan Struktural
Pertanyaan Jenis ini memungkinkan Etnografer untuk menemukan informan mengenai
domain unsur - unsur dalam pengetahuan dasar seorang informan. Contoh : Jamur
jenis apa yang bapak budi dayakan dalam industri tersebut?

Pertanyaan Kontras
Pertanyaan kontras ini akan sangat memungkinkan etnografer menemukan
esensi
makna yang digunakan oleh informan untuk menemukan kekhususan berbagai
objek dan peristiwa dalam ruang lingkup informan. Contoh : Apa perbedaan Orek
dengan tempe Goreng
Tujuan Penelitian Ethnography
Spradley, 1997
Untuk memahami rumpun manusia.
Dalam hal ini, etnografi berperan dalam menginformasikan teori-
teori ikatan budaya, menawarkan suatu strategi yang baik sekali

Untuk menemukan teori grounded


Etnografi ditujukan guna melayani manusia.
Tujuan ini berkaitan dengan dengan prinsip ke lima Spradley dalam
metode penelitian, yakni memberikan problem solving sebagai
tanggung jawab sosialnya, bukan lagi ilmu untuk ilmu.

Frey et al., (1992:7 dalam Mulyana, 2001:161)


Untuk meneliti perilaku manusia dalam lingkungan spesifik alamiah
Tujuan Penelitian Etnografi

Dedi Mulyana Hammersley dan


(1999, dalam Atkinson (1995, dalam Afifah, 2020
Mulyana, 2001) Setyowati 2006)

Etnografi Etnografi Bertujuan mendeskripsikan


struktur sosial dan budaya
Bertujuan menguraikan bertujuan untuk lebih suatu kelompok masyarakat
suatu budaya secara menghasilkan berdasarkan peneliti lapangan
menyeluruh, yakni semua pengetahuan daripada (fieldwork) yang intensif.
aspek budaya baik yang peningkatan praktik untuk memberi grafik dan pola-
bersifat material, seperti klinik, tetapi etnografi pola yang menggambarkan
artefak budaya dan yang pendidikan lebih untuk secara holistik tentang apa saja
bersifat abstrak, seperti meningkatkan praktik. yang dilakukan sekelompok
pengalaman, kepercayaan .  individu dan apa saja yang
norma, dan sistem nilai mereka percaya melalui
kelompok yang diteliti. observasi langsung para
penelitinya.
Menggambarkan struktur sosial dan
budaya secara menyeluruh, semua
aspek budaya yang bersifat material

Kesimpulan juga bersifat abstrak dan sistem nilai


kelompok masyarakat berdasarkan
peneliti lapangan (fieldwork) yang

Tujuan
intensif, yang dilakukan secara
observasi langsung guna
mendapatkan pemahaman tentang
rumpun/karakteristik manusia dan

Etnografi menghasilkan pengetahuan yang


dapat memberikan problem solving
sebagai tanggung jawab sosialnya.
Prosedur Penelitian Etnografi

TAHAPAN PENELITIAN ETNOGRAFI

(Kriyantono R, 2014)

✔ Menetapkan komunitas budaya, bisa mikro atau makro,


yang akan diriset
✔ Menentukan permasalahan, isu atau realitas yang akan
dikaji.
✔ Menetapkan informan sebagai subjek risetnya
✔ Mengobservasi dan mewawancarai informan, termasuk
meriset bagaimana masing-masing individu menafsirkan
situasi dan makna dalam interaksi yang dalam kelompok
budaya mereka
✔ Hasil observasi dan wawancara secara terus-menerus
dicatat, dikenal sebagai catatan etnografi, termasuk uraian
tentang apa yang dilakukan orang-orang dan bagaimana
mereka mengkomunikasikannya
✔ Menganalisis hasil observasi dan wawancara termasuk
mendokumentasikan proses etnografi
✔ Menemukan tema-tema budaya dari hasil eksplorasi
✔ Menulis laporan
Contoh penelitian etnografi dan
etno nursing
• Etnografi digunakan secara luas pada beberapa penelitian yang ada
hubungannya dengan penyakit, termasuk: Menggali pengalaman sakit
(Nichter, 1987), Penggunaan ’explanatory model’ pada penyakit dan
penyerapan terhadap penyakit baru kedalam kerangka kerja ’to observe
record keeping’ (Allen, 1998)
• Etnografi juga dilakukan untuk meneliti masa transisi dari status mahasiswa
ke perawat yang trampil (Holland, 1999)
• Menyoroti praktek-praktek ritual dikamar operasi (Macqueen, 1995)
• Penelitian tentang peran perawat dalam menolong persalinan di masyarakat
(Rapport & Maggs, 1997).
Siklus penelitian etnografi
Pemilihan suatu proyek etnografi Siklus dimulai dengan pemilihan suatu proyek etnografi kemudian peneliti
etnografi    mempertimbangkan ruang lingkup dari penyelidikan mereka.

Pengajuan pertanyaan Dalam sebuah etnografi seseorang dapat mengajukan sub-sub pertanyaan yang
berhubungan dengan (1) suatu deskripsi tentang konteks, (2) analisis tentang tema-tema
utama, dan (3) interpretasi perilaku cultural

Pengumpulan data etnografi Cara pengumpulan data adalah denngan cara observasi partisipan, anda akan mengamati
aktivitas orang, karakteristik fisik situasin social, dan apa yang akan menjadi bagian dari
tempat kejadian selama pelaksanaan pekerjaan lapangan, apakah seseorang mempelajari
sebuah desa suku tertentu untuk satu tahun atau pramugari pesawat udara untuk beberapa
bulan, jenis observasi akan berubah

 Pembuatan Rekaman Etnografi Tahap ini mencakup pengambilan cacatan lapangan, pengambilan foto, pembuatan peta, dan
penggunaan cara-cara lain untuk merekam observasi anda.
next
 Analisis data Etnografi

Pengumpulan data etnografi Penulisan sebuah etnografi memaksa penyelidik ke dalam suatu jenis analisis yang lebih
intensif. Peneliti etnografi hanya dapat merencanakan dari awal perjalanan penyeledikan
mereka kedalam pegertian yang paling umum
Jenis Pendekatan Etnografi
Etnografi Confessional

Life histories

Etnografi feminis

Novel etografi

Etnografi visual
Etnografi dalam
pelayanan kesehatan
dan keperawatan
banyak dilakukan
dengan tujuan
menggali persepsi
kultural dari orang
yang mengalami
sakit, dan juga kultur
dari pemberi
pelayanan kesehatan.
(Setyowati, 2006)
TEKHNIK SAMPLING

Menurut Streubert & Carpenter, 2011, Creswell ,2013; dan Richards & Morse, 2013)

1. Sampel Homogen
2. Sampel Heterogen
3. Sampel Teoritis
4. Sampel Representatif
5. Sampel Purposif
6. Sample Snowball
7. Sampel Variasi Maksimal
8. Sampel Populasi Total
9. Sampel Convenience
KETERBATASAN PENDEKATAN ETNOGRAFI
 Peneliti harus mempunyai pemahaman yang mendalam
tentang antropologi kebudayaan, makna sistem sosial-
budaya, dan konsep kebudayaan yang sedang
dieksplorasi

 Pengumpulan data memerlukan waktu yang lama

 Narasi penulisan menggunakan pendekatan literer


seperti cerita, sehingga membatasi audiensi dari karya
tersebut dan menjadi tantangan bagi peneliti yang biasa
dengan pendekatan tradisional.

(Creswell, 2014)
KETERBATASAN PENDEKATAN ETNOGRAFI
 Ada kemungkinan peneliti bisa menjadi pribumi dan
tidak dapat menyelesaikan (gagal) pada penelitian
tersebut karena masalah kompleks para etnografer di
lapangan.

 Perlu kepekaan yang tinggi pada kebutuhan individu


yang sedang dipelajari.

 Peneliti wajib mengetahui dan melaporkan pengaruh


penelitian pada masyarakat/tempat yang sedang diteliti.

(Creswell, 2014)
KETERBATASAN PENDEKATAN ETNOGRAFI
 Peneliti harus terlibat langsung (participant observation),
hidup/tinggal (cultural emersion) dengan kelompok yang
sedang diteliti dalam jangka waktu tertentu untuk dapat
mengamati, berinteraksi, bekerja sama dan berkomunikasi
untuk dapat memahami kelompok tersebut. (Afiyanti dan
Rachmawati, 2022)

 Hasil intepretasi penelitian menggunakan pengetahuan teori


peneliti (subjektivitas tinggi).
 Etnometodologi mengabaikan isu penting yang terjadi di
masyarakat karena kajiannya dipandang memusatkan perhatian
pada hal-hal yang tidak penting. (Kholifah dan Suyadnya, 2018)
Contoh Penelitian
E t h no g ra p h y
RISET KUALITATIF
Case study
CASE STUDY

DEFINISI
01
KUALITATIF DENGAN PENDEKATAN
CASE STUDY

LATAR
02 BELAKANG
KUALITATIF DENGAN PENDEKATAN
CASE STUDY
01 DEFINISI
KUALITATIF DENGAN PENDEKATAN CASE
STUDY
Studi kasus merupakan penelitian bersifat
ilmiah,
dilakukan secara mendalam terhadap
suatu fenomena,
dengan tujuan memperdalam dan
menuangkan secara nyata pada suatu
kasus tertentu
Tergantung pada kasus tertentu,
kasus yang terjadi pada waktu itu,
Dalam lingkup suatu tempat tertentu
Merupakan Penelitian Kualitatif
cabang Etnografi
LATAR
02 BELAKANG
KUALITATIF DENGAN PENDEKATAN CASE
STUDY
LATAR BELAKANG CASE STUDY
PADA JENIS CASE STUDY

INTRINSIC INSTRUMENTAL COLLECTIVE


CASE STUDI CASE STUDY CASE STUDY
INTRINSIC CASE STUDY

BERASAL DARI MENGANDUNG


KASUS ITU SENDIRI MINAT INTRINSIC
DIPELAJARI (INTRINSIC INTERST)
SECARA MENDALAM
INTRUMENTAL CASE STUDY

BERDASARKAN BAHKAN
TEORI LAMA UNTUK MENYUSUN
MEMPERBAIKI DAN TEORI BARU
MENYEMPURNAKAN
TEORI YANG SUDAH ADA
COLLECTIVE CASE STUDY

PENGUMPULAN BERTUJUAN MENDAPATKAN


BEBERAPA KASUS KARAKTERISTIK UMUM DARI
DIKUMPULAN DAN HASIL PENGUMPULAN
DIKELOMPOKKAN TERSEBUT
Masalah atau pertanyaan penelitian ;
Case study

 Penelitian Studi Kasus tidak cukup jika hanya menanyakan “apa”, tetapi juga “bagaimana”
dan “mengapa”.
 Pertanyaan “apa” dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan deskriptif (descriptive
knowledge), “bagaimana” (how) untuk memperoleh pengetahuan eksplanatif (explanative
knowledge), dan “mengapa” (why) untuk memperoleh pengetahuan eksploratif (explorative
knowledge).
 Pertanyaan penelitian how atau why diarahkan pada peristiwa kontemporer sehingga peneliti
sedikit atau tidak perlu waktu banyak untuk mengontrolnya (Yin, 2009).
 Pertanyaan “bagaimana (how)” menanyakan proses terjadinya suatu peristiwa, sedangkan
pertanyaan “mengapa” (why) mencari alasan (reasons) mengapa peristiwa tertentu bisa
terjadi. Untuk memperoleh alasan (reasons) mengapa sebuah tindakan dilakukan oleh subjek,
peneliti harus menggalinya dari dalam diri subjek. Perlu diketahui bahwa peneliti studi Kasus
ingin memahami tindakan subjek dari sisi subjek penelitian, bukan dari sisi peneliti
Jenis pertanyaan case study

1. Pertanyaan focus dan ilustrasi


• bagaimana masalah ini muncul dalam praktik?
• Bagaimana seseorang atau suatu departemen / industri
merangkum gambaran yang lebih besar?
2. Pertanyaan komparatif
• Bagaimana perbedaan dapat dialami oleh komunitas yang berada
dalam setting yang berbeda?
Case study

01 02
Tujuan Umum Tujuan Khusus
01
Tujuan Umum
Penelitian dengan case study
Secara umum, beberapa tujuan penelitian
case study yaitu :

● Memberi gambaran secara spesifik


tentang subjek penelitian (perorangan,
lembaga, organisasi, dll)

● Mengidentifikasi masalah dalam suatu


kasus yang berpotensi menjadi masalah
penelitian.

● Mengunakan konsep teoritis untuk


menganalisa masalah dalam kasus,
sehingga dapat mejadi masalah utama
untuk diteliti.

● Teori yang digunakan dalam


02
Tujuan Khusus
Penelitian dengan case study
Tujuan khusus penelitian dengan case study

● Pada bidang psikologi, penelitian


dengan case study dapat memberikan
informasi mendalam terkait segala hal
yang berkaitan dengan otak manusia,
termasuk perilaku dan kemampuan
kognitif seseorang.

● Pada bidang sosiologi penelitian


dengan case study dapat memberikan
informasi mendalam tentang perilaku
atau interaksi di suatu kelompok sosial

● Dengan penelitian ini, peneliti dapat


melakukan eksperimen untuk
Teknik Sampling Pada Penelitian Case study
Prosedur Teknik Sampling
• Pendekatan penelitian kualitatif dengan case study pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan jenis sampel
homogen. Dimana sample homogen merupakan jenis sampel yang
05/07/2023
terdiri dari para individu yang memiliki karakteristik yang sama (Afiyanti
PRESENTATION TITLE 76

& Rahmawati, 2014).


• Konsep purposive sampling digunakan dalam penelitian kualitative
dimana peneliti memilih individu dan tempat penelitian dengan kriteria
tertentu sehingga dapat digali pemahaman tentang masalah penelitian
dan fenomena sentral dalam case study (Creswell & Poth, 2018).
Pendekatan Studi Kasus
Sub Topik: Analisa Data Pada Pendekatan Studi
Kasus
Introductión
Pendekatan studi kasus dianggap populer karena
memiliki cara pengumpulan data dan cara analisis
data yang fleksibel

Analisa data pada studi kasus


tergantung pada jenis studi kasus
yang digunakan
Jenis Studi Kasus Menurut Yin (2009)

01 Eksplanatori 02 Eksploratori 03 Deskriptif

Penelitian Eksplanatori Penelitian yang bertujuan Penelitian yang dilakukan


adalah metode yang untuk menguji suatu terfokus pada suatu
dikembangkan untuk teori atau hipotesis guna kasus tertentu untuk
menyelidiki suatu memperkuat atau bahkan diamati dan dianalisis
fenomena yang belum menolak teori atau secara cermat sampai
pernah diteliti hipotesis hasil penelitian tuntas
sebelumnya atau belum yang sudah ada.
dijelaskan dengan baik
sebelumnya dengan cara
yang tepat.
Gambaran Umum Proses Analisa Data Penelitian Kualitatif

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5

Menyiapkan Baca atau Mengkoding Membuat Merepresentasi


data untuk lihat semua semua data deskripsi dan kan dalam
dianalisis data Mengelompokkan tema narasi
Memindahkan Merefleksika kalimat/ Menggunakan kualitatif
data dalam n makna paragraf , atau proses Menyampaikan
bentuk transkrip, secara gambar ke dalam pengkodean. temuan analisis,
mengumpulkan keseluruhan, kategori dan Menyajikan kronologis
semua materi gagasan melabeli kategori informasi secara peristiwa,
visual, membuat umum apa tersebut dalam terperinci tentang diskusi
catatan lapangan, yang di istilah. Seringkali orang, tempat terperinci ttg
Analisa Data Pada Pendekatan Studi Kasus

1. Memasangkan pola (pattern matching)


2. Menghubungkan data dengan proposisi (linking
data to propositions)
3. Membangun penjelasan (explanation building)
4. Analisis berdasarkan kronologi (time-series
analysis), model logis (logic models)
5. Sistesis silang kasus (cross-case synthesis)
(Yin, 2009)
Cara Analisi Studi Kasus Sec. Umum

1. Analisis dengan cara memasang-


masangkan kasus yang diteliti
berdasarkan pola yang ditentukan
peneliti. Kemudian diteliti hubungannya
berdasarkan pengelompokan
kategorisasinya.
(untuk lebih dari 2 kasus)
2. Analisis data dengan 3. Analisis data dengan
memberikan penjelasan terhadap melakukan interpretasi
kasus yang dipelajari berdasarkan
langsung (direct
kronlogis peristiwa yang terjadi
pada kasus yang dipelajari (time interpretation) yang umum
series) atau memberikan jika yang diteliti adalah kasus
penjelasan secara rinci tanpa tunggal
memperhatikan kronologisnya
4. Analisis menggunakan ●5. Melakukan sintesis dengan
model yang logis yang dapat kasus menyilangkan hubungan
memberi interpretasi
antara satu kasus dengan kasus
hubungan yang terjadi pada
kasus yang ditelliti yang lainnya ( cross-case
synthesis). Setiap kasus di
analisis secara terpisah, kemudian
semua kasus tersebut di analisis
dengan cara silang
Keterbatasan
Case Study
Keterbatasan
Studi Kasus
• Catatan Riwayat kasus dapat terbuka untuk kesalahan apabila pemilihan kasus yang
salah dan pengamatan yang tidak akurat
• Kemungkinan terjadi ketidakakuratan data karena tidak ada sistem pencatatan kasus
yang seragam dan standar yang telah dikembangkan
• Data yang dikumpulkan dari studi kasus biasanya didasarkan pada asumsi yang tidak
realistis
• Lebih sering digunakan dalam riset kualitatif sehingga mungkin ada pertanyaan
tentang subyektivitas
• Sulit untuk menarik generalisasi berdasarkan beberapa kasus
• Pengambilan sampel terbatas
• Bias peneliti
• Studi kasus memakan waktu dan mahal dalam kasus-kasus tertentu
• Tidak dapat digunakan secara efektif dalam masyarakat besar dan kompleks
PENELITIAN
KUALITATIF DENGAN
PENDEKATAN
NARATIF
DEFINISI

Naratif dipahami sebagai


Naratif adalah fenomena yang
pemberian teks lisan atau tulisan
sedang diteliti seperti narasi
sebuah catatan
tentang penyakit, atau metode
peristiwa/tindakan atau
yang digunakan dalam
rangkaian peristiwa/tindakan,
penelitian seperti prosedur
secara kronologis terhubung
analisis cerita (Chase,2005)
(Czarniawska, 2004)
Prosedur pendekatan naratif memfokuskan pada studi
terhadap satu atau dua individu, menggabungkan data
dengan mengumpulkan kisah mereka, melaporkan
pengalaman individu, dan secara kronologis membuat
urutan makna pengalaman tersebut (Creswell, 2013)
Latar Belakang

•Kerangka narasi memberikan akses kepada pengalaman individu


dengan menggunakan “dorongan manusia untuk menceritakan kisah”.
Studi narasi telah mengaitkan ilmu dengan sejarah, sastra dan kehidupan
sehari-hari
•Meskipun Penelitian naratif berasal dari sastra, sejarah, antropologi,
sosiologi, sosiolinguistik dan pendidikan, disiplin ilmu yang lain juga
telah mengadopsinya termasuk keperawatan
•Selama beberapa dekade terakhir, para cendekiawan keperawatan
telah mengidentifikasi cerita tentang keperawatan sebagai sarana untuk
memahami isi dari praktik keperawatan dan menghasilkan,
melestarikan, dan mengkomunikasikan ilmu keperawatan
MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN

1. Apakah penelitian penulis berfokus pada pengalaman pribadi ?


2. Apakahpenelitian ini berfokus pada seseorang atau beberapa individu ?
3. Apakah peneliti mengumpulkan cerita dari suatu pengalaman seseorang ?
4. Apakah peneliti melakukan restory cerita dari partisipan ?
5. Dalam Restorying, apakah suara partisipan terdengar seperti suara peneliti ?
6. Apakah peneliti mengidentifikasi tema-tema yang muncul dari cerita ?
7. Apakah cerita yang diangkat termasuk informasi tentang tempat atau latar belakang individu ?
8. Apakah cerita memiliki kronologis, urutan temporal termasuk dari masa lalu, sekarang dan masa depan ?
9. Apakah ada bukti peneliti berkolaborasi dengan partisipan ?
10. Apakah cerita itu dapat menjawab tujuan dan pertanyaan peneliti ?
(Asfar T.I, 2019)
MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN

11. Dalam penelitian kualitatif naratif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah sejak awal memulai penelitian, tetapi mungkin juga
tidak dikarenakan masalah dan rumusan masalah dalam penelitian naratif masih bersifat sementara yang akan berkembang setelah
penelitian didalam lapangan.
12. Reliabilitas dalam penelitian kualitatif Naratif dapat dilihat dari aspek apa saja….?
13. Bagaimana cara menganalisis data dan memberi arti dengan baik pada penelitian kualitatif Naratif….?
14. Apakah hasil penelitian bersifat alamiah dengan berdasarkan data dasar atau esensial sat menggunakan metode penelitian Naratif….?
15. Apakah dalam pengambilan kesimpulan logis…?
16. Apakah strategi yang digunakan dapat meningkatkan kredebilitas…..?
17. Apa alasan yang membuat peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif Naratif ….?

18. Apa kelebihan dalam menggunakan metode penelitiaan kualitatif Naratif….?


19. Apa tujuan penelitian kualitatif Naratif bila digunakan dalam bidang pendidikan……?
20. Sebutkan alasan-alasan sehingga perluh menggunakan penelitian Naratif…?
TUJUAN PENELITIAN

Fokus pada bagaimana kronologis kehidupan seseorang yang telah


membawanya pada keadaan seperti saat ini. Pengolahan data dari
kelahiran sampai saat ini membantu peneliti menilai keadaan
partisipan saat ini.

Afiyanti & Rachmawati (2014)


TEKNIK SAMPLING

Berorientasi pada tujuan

Purposive penelitian, dengan maksud


mampu naratif,

Sampling
Individu diseleksi secara sengaja
karena memiliki pengalaman
yang sesuai dengan fenomena
yang diteliti,
Naratif sangat cocok dengan
pengalaman.
ANALISA DATA
8 Langkah Skema Analisa Data menurut Kelly & Howie (2007)
1. Menyambungkan dengan cerita peserta
2. Menggunakan kriteria Dollard untuk naratif riwayat hidup
3. Mengurutkan kronologis peristiwa dan pengalaman
4. Menciptakan inti cerita
5. Verifikasi inti cerita
6. Pemeriksaan plot dan subplot untuk mengidentifikasi tema yang
mengungkapkan signifikansinya
7. Pemeriksaan struktur plot
8. Membuatkan plot seluruh narasi

Afiyanti & Rachmawati (2014)


Skema Analisis menurut Riessman (2008)

● Analisis tematik, yaitu menekankan pada konteks sebuah wacana/teks dari apa
yang dikatakan dibanding bagaimana, apa yang telah diceritakan dibanding
dengan yang sedang diceritakan
● Analisis struktural, penekanannya bergeser ke arah bagaimana cara sebuah kisah
diceritakan
● Analisis interaksional, berfokus pada proses dialog antara penutur dan pendengar
● Analisis perfomatif, merupakan perluasan dari model interaksi yang berlangsung
di luar kata-kata yang terucap oleh para partisipan dan sebagai tahap metafora
yang menunjukkan bahwa penuturan kisah dipandang sebagai performa diri
partisipan masing-masing dengan masa lalu mereka dan menggambarkan siapa
saja orang-orang yang terlibat dengan partisipan
Afiyanti & Rachmawati (2014)
KETERBATASAN PENDEKATAN NARATIF

•Tidak bisa digeneralisasikan karena merupakan


deskripsi pengalaman dari seseorang /
narasumber / responden
•Memerlukan kejelian dan ketelitian dari peneliti
untuk menjabarkan dan mengartikan hasil narasi
dari responden
•Membutuhkan waktu yang relative panjang
•Pelaksanaan penelitian cenderung lebih sulit karena
berada ‘di dalam’ pada setting objek kajian
•Instrument penelitian merupakan peneliti sendiri tidak
bisa menggunakan analisa data dengan computer
ARTIKEL NARATIF
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Y. & Rachmawati, I.N. (2014). Metode penelitian kualitatif dalam riset keperawatan. Jakarta:
Rajawali Press.
Asfar T.I.M.A, (2019). Analisis Naratif, Analisis Konten, Dan Analisis Semiotik (Penelitian
Kualitatif).
Assjari et al. Desain Penelitian Naratif . Jassi. Volume 9: Nomor 2 Tahun 2010
Creswell, J.W.. (2013). Qualitative inquiry and research design choosing among five approaches (3rd ed.).
Thousand Oaks: Sage
Humanika, (2021). Kajian Ilmiah mata kuliah umum, Vol 21. No. 1.
Manaf, A. (2015). Penelitian Pendidikan: pendekatan kualitatif. Kalimedia.
Raco, J., R. (2010). Metode penelitian kualitatif. Grasindo
Sidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang Pendidikan. CV Nata Karya.
Williams, M., & Moser, T. (2019). The art of coding and thematic exploration in qualitative
research. International management Review, 15 , 45. httpsC://www.semanticscholar.org/.
Referensi
Afiyanti & Rachmawati. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan. Divisi Buku
Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada Jakarta
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry & Research Design, Choosing Aming Five
Approaches (Fourth Edi). SAGE Publications, Inc.
Gerring, J. (2007). Case study research : principles and practices. Cambridge University Press.
Kothari, C. R. (2004). Research Methodology Methods and Techniques (2nd ed.). New Age International
Publishers
Moshinsky, M. (1959). No Title ‫لیب‬BBB‫ی‬. In Nucl. Phys. (Vol. 13, Issue 1).
Nurahma, G. A., & Hendriani, W. (2021). Tinjauan sistematis studi kasus dalam penelitian kualitatif.
Mediapsi, 7(2), 119–129. https://doi.org/10.21776/ub.mps.2021.007.02.4
Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Hendriani, W. (2018). Menggunakan Studi Kasus sebagai Metode Ilmiah
dalam Psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), 126. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38895
Yati,A & Imami ,N. (2022). Metodologi penelitian kualitatif dalam riset keperawatan, Depok:PT Rajagrafindo
Persada.
Yin, R. K. (2009). Case Study Research Design and Methods (4th ed. Vo). Sage Publication.
Daftar Pustaka
Creswell, J.W. & Poth,C.N. (2018). Qualitative inquiry a n d research design choosing
a m o n g five a p p r o a c h a (4th ed.). Thousand Oaks: S a g e
Stre ube rt, H.J ., & C a rpe nte r, D.R. ( 2011) . Qualitative research in nursing:
Advancing the humanistic imperative (3rd ed.).
Philadelphia: Lippincott
Afiya nti, Y. & Ra c hm a wa ti, I.N. ( 2014) . Me tode penelitian kualitatif d a l a m riset
keperawatan. Jakarta: Rajawali Press.
Ary, Donald., Jacobs, Lucy Cheser., Razavieh, Asghar. (2010). Introduct ion to Research in
Education 8th edition. WardswothCengageL earning. Canada: Nelson Education ltd
Emzir. (2012). MetodologiPenelitianKualitatif : Analisis Data. Jakarta: R ajawaliPers
Emzir. (2013). MetodologiPenelitianPendidikanKuantitatifdanKualitati f. Jakarta: RajawaliPers
Haryonocosmas gatot.20 20 .Ragam Metode Penelitian
KualitatifKomun ikasi.Sukabumi:CV jejak,anggotaIKAPI
Holloway, I., & Galvin, K. (2016). Qualitative research in nursing and he althcare. John Wiley &
Sons
Spradley, J.P. (2007). MetodeEtnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Daftar Pustaka
Blasco, G.Y., & Wardle, H. (2007). How to Read Ethnography. In How to Read
Ethnography (Vol.9780203390). https: //doi.org/10.4324/9780203390962.
Etnografi komunikasi dan register oleh: dwi purnanto:
http://dwipur_sastra.staff.uns.ac.id/2009/06/03/etnografi-komunikasi-dan-register/
Kuswarno, Engkus, Etnografi Komunikasi: Suatu Pengantar dan Contoh
Penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran, 2008.
Sukidin, Basrowi. Metode Penelitian Kualitatif Persepektif Mikro. Surabaya: Insan
Cendekia, 2002.
Spradley, J. P. (1979). The Ethnographic Interview. Florida: Harcourt Brace Jovanich
College Publishers.
https://penerbitdeepublish.com/penelitian-etnografi/#1_Alessandro_Duranti
Daftar Pustaka
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Setyowati. 2006. Etnografi Sebagai Metode Pilihan Dalam Penelitian Kualitatif Di
Keperawatan. Jurnal Keperawatan Indonesia, vol 10 No 1, Maret 2006:35-40.
Holland, K. (1999). A journey to becoming: the student nurse in transition. Journal of
Advanced Nursing, 29 (1), 229-236
Kriyantono R. (2014). Public Relation and Crisis Management: Pendekatan Critical Public
Relations Etnografi Crisis dan Kualitatif. Kencana: Jakarta
Mohammad, S. (2019). Etnografi Sebagai Teori dan Metode. Kordinat, XVIII.
Macqueen, S.(1995). Anthropology and Germ Theory. Journal of Hospital Infection, 30
(Supplement), 116-126
,I

Daftar Pustaka
•Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. N. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Riset Keperawatan (1 ed.). Depok: PT RajaGrafindo Persada.
•Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing
Among Five Approaches (L. Habib Ed. Third ed.). Singapore: Vicki Knight.
•Creswell, Jhon W & Creswell, J. David. (2018). Research Design : Qualitative,
Quantitative and Mixed Methods Approches. Fifth Edition. Los Angels : SAGE.
•Greening. (2019), Phenomenological Research Methodology. Scientific
Research Journal (SCIRJ), Volume VII, Issue V, May 2019 88 ISSN 2201-2796.
https://www.researchgate.net/publication/337106850_Phenomenological_Res
earch_Methodology
•Morissan. (2019). Riset Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
•Raco, J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta : Grasindo.
•Tassone. (2017), The relevance of Husserl’s phenomenological exploration of
interiority to contemporary epistemology. Palgrave Communications, 1706.
https://www.nature.com/articles/palcomms201766
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai