RANCANGAN/DESAIN PENELITIAN
Kelompok II
Kelas Regular B (Semester VI)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,taufik,hidayah serta karunia-Nya kepada kami,sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Riset
Keperawatan dan Metodologi Penelitian. Dan alhamdulillah selesai tepat pada
waktunya dengan judul “Desain./Rancangan Penelitian ‘Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
KATA
PENGANTAR………………………………………….…………………......… i
DAFTAR ISI ……………………………………….…………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang…………………………………………….…...................1
b. Rumusan Masalah………………………………………………………...1.
c. Tujuan Penulisan………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan……………………………………………….......................15
b. Saran…………………………………………………………………….15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian Desain Penelitian?
2. Apa Saja Jenis Desain Penelitian?
3. Bagaimana Cara Pemilihan Rancangan/Desain Penelitian?
4. Apa Saja Contoh Aplikasi Jenis Desain Penelitian?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui pegertian Desain Penelitian?
2. Untuk Mengetahui Jenis Desain Penelitian?
3. Untuk Mengetahui Cara Pemilihan Rancangan/Desain Penelitian?
4. Untuk Mengetahui Contoh Aplikasi Jenis Desain Penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Buns & Groves (1991:261) ada beberapa pertayaan yang perlu
dikaji pada bagian penentuan rancangan penelitian,seperti tersebut dibawah ini:
Apakah tujuan utama penelitian untuk menjelaskan variable dan kelompok
berdasarkan situasi penelitian,menguji suatu hubungan, atau menguji
sebab akibat pada situasi tertentu?
Apakah suatu perlakuan(treatment) akan digunakan?
Jika ya, apakah treatment akan dikontrol oleh peneliti?
Apakah sample akan dilakukan pra-test sebelum treatment ?
Apakah sample akan diseleksi secara random?
Apakah sample akan diteliti sebagai satu grup/dibagi menjadi beberapa
grup?
Berapa besarnya grup yang akan diteliti?
Berapa jumlah masing-masing grup?
Apakah tiap-tiap grup akan dikontrol?
Apakah tiap grup akan diberi tanda secara random?
Apakah pengukuran variabelnya akan diulang?
Apakah menggunakan pengumpulan data cross-sectional atau cross time?
Apakah variable sudah diidentifikasi?
Apakah data yang dikumpulkan memiliki banyak variable?
Strategi apa yang digunakan untuk mengontrol variable yang bervariasi?
Strategi apa yang digunakan untuk membandingkan suatu variable/grup?
Apakah suatu variable akan dikumpulkan secara singkat/multiple?
1. Desain Non-eksperimen
Desain penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk me(memaparkan)peristiwa-peristiwa
urgen yang terjadi pada masa kini.Deskripsi peristiwa dilakukan secara
sistematik dan lebih menekankan pada data faktual daripada
penyimpulan.Fenomena disajikan secara apa adadanya tanpa manipulasi
dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa
fenomena tersebut bisa terjadi,oleh karena itu penelitian jenis ini tidak
perlu ada adanya suatu hipotesis.Hasil penelitian deskriftif sering
digunakan atau dialanjutkan dengan melakukan penelitian analitik.
Hubungan antar variabel diindetifikasi untuk menggambarkan secara
keseluruhan suatu peristiwa yang sedang diteliti,tetapi pengujian mengenai
tipe dan tingkat hubungan bukan merupakan tujuan utama dari suatu
penelitian deskriftif.untuk menghindari bias dalam suatu penulisan
dilakukan dengan (1) menghubungkan antar akonsep dan operasional
defisi variabel(2) seleksi sampel dan besarna sampel(3)instrumen yang
valid dan reliabel dan (4)prosedur pengambilan data dengan adanya suatu
kontrol lingkungan.
a. Desain peneliti studi kasus
b. Kasus kontrol(case-kontrol)
Tidak Ya
k
Deskriftif,Analitik,hubungan,komprasi Eksperimen
Tidakk Ya
Tidak hanya 2 Ya
saja
Tidak
ya
Ya Random atau Keompok kontrol
Desain cross-
sectional Pra-experimental
komparatif (cohort
dan case control) -one-shot case study
Dari uraian diatas tersirat bahwa tiap jenis desain penelitian mempunyai
karakteristik tertentu, yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan desain untuk
menjawab permasalahan atau pertanyaan peneliti, ataupun menguji hipotesis yang
dirumuskan. Ciri-ciri kelebihan dan kekurangan tiap-tiap desain tersebut akan
diuraikan dalam bab-bab berikut. Pemahaman akan karakteristik,kelebihan dan
kelemahan tiap jenis penelitian diperlukan agar peneliti dapat menentukan desain
yang tepat dipergunakan. Hal ini disebabkan karena secara teoritis setiap jenis
desain dapat dipergunakan untuk menjawab masalah penelitian yang sama,
berikut diberikan contoh penggunaan berbagai jenis desain penelitian untuk
menjawab satu pertanyaan penelitian.
Seorang dokter anak mengamati bahwa sebagian besar pasien yang telah
menunjukkan gejala asma sebelum berumur 1 tahun, pada anamnesis
ternyata diberi susu formula pada masa neonatus. Padahal diperkirakan
dalam populasi presentase bayi yang mendapat susu formula pada masa
neonatus 50 %. Hal tersebut menimbulkan dugaan bahwa pemberian
formula pada neonates yang rentan akan mempercepat timbulnya
manifestasi asma. Studi literature juga menunjukkan terdapatnya dugaan
bahwa pemberian protein asing dini(susu formula) pada bayi baru lahir yang
rentan akan mempercepat terjadinya manifestasi alergi.
Ya Tidak Jumlah
Ya 80 300 380
Formula
Tidak 20 600 620
dini
Jumlah 100 900 1000
Gambar 6.3 . Table 2x2 menunjukan hasil observasi pada studi cross-
sectional terhadap 1000 bayi untuk menentukan hubungan antara
pemberian susu formula dini dengan terjadinya manifestasi asma dini.
Pada contoh ini, resiko relative pemberian formula dini dinyatakan
sebagai rasio pravelens=pravelensi asma dini pada bayi yang diberi
formula dini:pravelens asma dini pada bayi tanpa formula
dini=80/380:20/620=6,53.
Maka dapat dihitung resiko pravelens, yaitu perbandingan antara
pravelens bayi dengan asma yang mendapat formula dini(80/380)
dengan pravelens bayi tanpa asma yang mendapat formula
dini(20/620). Rasio pravelens pada penelitian ini dapat
dihitung=80/380:20/620=6,53
Asma dini
Ya Tidak Jumlah
Ya 100 200 300
Tidak 50 650 700
Formula
Jumlah 150 850 1000
dini
Asma dini
Ya Tidak Jumlah
Ya 10 40 50
Formula Tidak 6 44 50
dini Jumlah 16 84 100
A. Kesimpulan
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk
dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Dalam
pegertian yang luas desain penelitian mencakup berbagai hal yang
dilakukan peneliti, mulai dari identifikasi masalah,rumusan
hipotesis,operasionalisasi hipotesis,cara pengumpulan data,sampai
pada akhirnya pada analisis data. Dalam pegertian lebih sempit
desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan penelitian, oleh karena itu desain berguna
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan penelitian.
B. Saran
1. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan
tidak mempunyai pedoman yang jelas. Sehingga peneliti harus
membuat rancangan dengan baik dan benar.
2. Peneliti diharapkan mampu mencari metode yang tepat bagi
penelitiannya dan relevan dengan penelitian yang diteliti
DAFTAR PUSTAKA