Anda di halaman 1dari 8

II.

Jenis-jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut, tujuan, pendekatan,
tingkat ekplanasi, dan analisis & jenis data. Dengan mengetahui jenis-jenis
penelitian tersebut, maka peneliti pada bidang bisnis diharapkan dapat memilih
metode yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan informasi yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah di bidang bisnis.
1. Penelitian Menurut Tujuan
Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business (1994
menyatakan bahwa, bila penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut
dinamakan penelitian terapan, tetapi bila penelitian yang dilakukan diarahkan
sekedar untuk memahami masalah secara mendalam dalam oargnisasi secara
mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya) maka hal itu dinamakan penelitian
dasar. Hasil penelitian yang diperoleh akan berguna untuk pengembangan ilmu
manajemen.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenamya sulit umuk membedakan antara
penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya tedetak
pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori
dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian
dasar pada umumnya dalakuknn poda laboratonum yang kondisinya terkontrol
dengan ketat. Penelitian terapan dikajukan dengan tujuan menerapkan, menguji
dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang dlterapkan dalam memecahkan
masalah-masalah praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu.
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau
mumi adalah penlitiaan yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
2. Penelitian Menurut metode
Penelitian menurut metodenya, dapat dikelompokkan menjadi metode
penelitian survey, ex post facto, eksperimen, naturalistic, policy research
(panelitian policy), action research (penelitian tindakan), evaluasi dan sejarah.
a. Penelitian Survey
Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah
penetitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini
tidak memedukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,
namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang
representatif (David Kline : 1980). Contoh misalnya: penelitian untuk
mengungkapkan kecendenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis
minuman.
b. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian
ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika
x maka y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap
variabel independen. Contoh misalnya : penelitian untuk mengungkapkan sebab-
sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu. Penelitian untuk mengungkapkan
sebab-sebab terjadinya penurunan produktivitas penjualan.
c. Penelitian Eksperimen
Penelitian dengan pendekatan eksperimen, adalah suatu peneiitian yang
berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen
yaitu pro experimental, true eksperimental factorial dan quasi experimental (T
uckman 1982:128 156). Penelitian eksperimen ini pada umumnya dilakukan pada
laboratorium. Contoh misalnya : pengaruh unsur kimia tenentu temadap ketezatan
makanan; pengaruh jenis bahan tenentu terhadap keawetan warna kain, dsb.
d. Penelitian Naturalistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif.
Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual atau adanya sesaji
terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara pelaku bisnis yang punya
‘pesugihan" dengan jumlah penjualan, dsb.
e. Policy Reseacch (Penelitian policy)
Policy research (penggunaan metode penelitian kebijakan) dimulai karena
adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para
administrator/manajer atau para pengambil keputusan pada suatu organisasi.
Majchrzak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian
yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy
research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan. Contoh : penelitian
untuk mendapatkan informasi guna menentukan sistem penggajian karyawan.
Penelitian unluk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang
perlu diploduksi besar-besaran, dsb.
f. Action Research (penelitian tindakan)
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan metode kerja yang paling efesien, sehingga biaya produksi dapat
ditekan dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Penelitian melibatkan
peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang kelemahan dan
kebaikan prosedur kerja, metode kerja dan alat-alat ketja yang digunakan selama
ini dan selanjutnya mendapatkan metodé kerja baru yang dipandang paling
eflsien. Metode kerja baru telsebut selanjutnya dicobakan, dievaluasi secara terus-
menerus dalam pelaksanaanya, sehingga sampai ditemukan metode yang paling
efisien untuk dilaksanakan. Contoh : penelitian untuk memperbaiki prosedur dan
metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi masal.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3)
organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata.
g. Penelitian Evaluasi
Terdapat dua jenis dalam penelitian evaluasi yaitu: penelitian evaluasi
formatif yang menekankan pada proses dan evaluasi sumatif yang menekankan
pada produk (Kidder 1981 : B4).
Evaluasi formatif ingin mendapatkan feedback dari suatu aktivitas dalam
proses, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan program atau produk.
Evaluasi sumatif menekankan pada efektivitas pencapaian program yang berupa
produk tertentu. Contoh ; penelitian untuk mengevaluasi apakah suatu produk
yang direncanakan terjual 95% tercapai atau ndak.
h. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kegadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Jadi penelitian tidak mungkin
lagi mengamati kejadian yang akan diteliti. Walaupun demikian sumber datanya
bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber
dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu.
Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan
tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelaku-pelakunya dan bagaimana
prosesnya. Contoh : penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis di
Indonesia antara tahun 1600 S/d 1945.
3. Penelitian Menurut Tingkat Ekplanasinya
Tingkat explanasi (level of explanation) adalah tingkat penjelasan. Jadi
penelitian menurut tingkal ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud
menjelasankan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain. Berdasarkan hal ini, penelitian dapat
dikelompokkan menjadi, deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (Indepeden) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Sutau penelitian
yang berusaha menjawab pertanyaan seperti, bagaimanakah profil pelaku bisnis di
Indonesia, seberapa besar produktivitas kerja karyawan di PT A; seberapa besar
keuntungan; tahun ini; bagaimanakah etos kerja, dan prestasi kerja para karyawan
didepartemen X, adalah suatu penelitian deskritif. Yang dicetak miring adalah
variabel yang diteliti, yang bersifat mandiri.
b. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Di sini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
Contoh: adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan swasta.
Adakah perbedaan nilai penjualan antara tahun 1997 dengan 1999. Tahun 1997
dan 1999 adalah waktu yang berbeda.
c. Penelitian Asosiatif/hubungan
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai
tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan
komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang
dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan.
Bentuk hubungan antara variabel ada tiga yaitu: simetris, kausal dan
interaktif/rasiprocal.
Hubungan simetris adalah suatu bentuk hubungan karena munculnya
bersama-sama, misalya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu.
Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan akan ada tamu. Yang
menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu.
Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y. Contoh
bila gaji pegawai negeri maupun swasta naik, maka daya beli masyarakat akan
naik. Jadi yang menyebabkan daya beli naik adalah adanya kenakan gaji.
Hubungan interaktif atau reciprocal atau timbal batik adalah hubungan
yang saling mempengaruhi. Bila pengeluaran untuk iklan naik, maka nilai
penjualan iuga akan naik, dan bila nilai penjualan naik, maka biaya untuk iklan
akan naik juga.
Jenis penelitian menurut tingkat ekplanasi digunakan sebagai dasar untuk
merumuskan judul penelitian. Jadi akan ada judul penelitian deskriptif, komparatif
dan asostatif. Contoh :
Judul penelitian deskriptif
a. Kinerja Badan Usaha Mili Negara tahun 1999.
b. Kerugian pedagang di Jakarta akibat kerusuhan.
Judul Penelitian Komparatif
a. Perbandingan Kinerja BUMN dengan Swasta.
b. Perbandingan Kerugian pedagang di Jakarta dengan pedagang di Solo akibat
kerusuhan.
c. Perbadingan biaya angkutan darat dan Iaut dari Surabaya ke Medan.
Judul Asosiatif :
a. Pengaruh lklan terhadap nilai penjualan.
b. Hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan daya beli.
c. Pengaruh interior toko, warna pakaian pelayan, terhadap pengunjung toko dan
dampak selanjutnya terhadap nilai penjualan.
4. Penelitian Menurut Jenis Data & Analisis
Seperti telah dikemukakan pada pengertian penelitian, bahwa pada
dasamya meneliti itu adalah ingin mendapatkan data obyektif, valid dan reliabel
tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
Pada suatu proses penelitian sering hanya terdapat satu jenis data yaitu kuantitatif
atau kualitatif saja. tetapi mungkin juga gabungan keduanya. Dalam analisas data
juga terdapat dua macam. yaitu analisis data kuaniitatif dengan statistik dan
kualitatif (tidak mengutamakan statistik).
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan
gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan (skoring) misalnya terdapat
dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan/pertanyaan yang memerlukan
alternative jawaban, Sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dimana
masing-masmg: sangat setuju diberi angka 4; setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak
setugu 1.
5. Macam-macam Data Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa penelitian adalah merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid
tersebut, make peneliti harus terlebih mangetahui macam-macam data. Macam-
macam data yang dikemukakan berikut, diperoleh dengan instrumen yang
menggunakan skala nominal, ordinal, interval dan ratio.
Macam data ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.
Data kuantiatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik= 2 dan tidak baik =
1).
Data kuantiatif dibagi menjadi dua, yaitu data diskrit/nominal dan data
kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara
terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung,
misalnya dalam suatu kelas setelah dihitung terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30
pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat 1000 orang suku Jawa dan
500 suku Sunda, ddl. Jadi data nominal adalah data diskrit, bukan data kontinum.
Data Kontinum, adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini
diperoleh dari basil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordina, data intetval
dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Misalnya juara I. II, III dan selerusnya. Data ini. bila dinyatakan dalam skala,
maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.
Data Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai
nol (0) absolut/mutlak. Contoh skala thermometer, walaupun ada nilai 0o C, tetapi
tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen
sikap dengan skala Likert misalnya adalah berbentuk data interval. Data interval
dapat dibuat menjadi data ordinal (peringkat
Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilal nol
mutlak, misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berati tidak
ada bobotnya, panjang 0 m berati lidak ada panjangnya. Data ini dapat dirubah ke
dalam interval dan ordinal. Data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian
secara aljabar. Misalnya 2 m + 3 m = 7 m. Kalau dalam data interval
penjumlahannya tidak seperti dalam data ratio. Mnsalnya air 1 gelas dengan suhu
20°C + air 1 gelas dangan suhu 15°C maka suhunya tndak menjadi 35°C, tetapi
sekitar17,5°.
6. Penelitian Dan Pengambilan Keputusan
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan
tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Indriantoro
& Supomo, 1999: 16). Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus
juga dikemukakan. Mereka mengatakan bahwa penelitian bisnis adalah suatu
proses sistematis dan obyektif yang meliputi pengumpulan, analisis data untuk
membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000: 5). Suatu penelitian
sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis (Cooper
& Emory, 1995: 11).
Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya
dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data yang sistematis untuk pengambilan
kesimpulan yang objektif dalam rangka membantu dalam pembuatan keputusan-
keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian bisnis adalah proses
perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan intuisi
menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi yang
dilakukan secara sistematis dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai