PEMBAHASAN
A. POPULASI
2) Populasi target: Semua anak Kelas satu dan dua sekolah dasar di Propinsi
Jawa Tengah.
3) Populasi terjangkau: Semua siswa kelas satu dan dua di sekolah dasar Kota
Semarang, propinsi Jawa Tengah.
4) Sampel: Sepuluh persen siswa kelas satu dan dua sekolah dasar di kabupaten
Semarang Propinsi Jawa Tengah.
B. SAMPLE
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan penliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat dipelajari dari sempel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi . untuk itu sempel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili) (Sugiyono, 2010). Menurut Purwanto (2013) sampel
merujuk pada sebuah kelompok yang dari padanya peneliti memperoleh informasi
yang pada gilirannya akan digeneralisasikan kepada kelompok yang lebih besar.
Dari pengertian di atas kami menyimpulkan bahwa sampel adalah begian dari jumlah
kelompok yang dimiliki oleh populasi dan daripadanya peneliti memperoleh
informasi yang pada gilirannya akan digeneralisasikan kepada kelompok yang lebih
besar.
Tipe yang paling umum dari prosedur sampling probabilitas adalah sampling
random sederhana. Sampel random sederhana merupakan sampel yang dalam
prosedur pengambilannya setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama dan
independen untuk dipilih menjadi anggota populasi. Sebagai contoh, jika peneliti
ingin memperoleh sampel sebesar 100 dari populasi sebesar 1000 maka peluang tiap
anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel adalah 1 per 1000. Semakin
besar ukuran sampel random, semakin besar kemungkinan untuk representatif
terhadap populasi.
Ada hal penting terkait pengambilan sampel yang perlu disadari oleh peneliti
yaitu bahwa meskipun tidak ada jaminan bahwa sampel yang diambil itu representatif
terhadap populasi, namun kemungkinan untuk memperoleh sampel yang representatif
lebih besar jika peneliti menggunakan metode sampling random ketimbang ketika
menggunakan metode non-random. Dengan metode sampling random, perbedaan
yang ada antara sampel dan populasi kecil dan tidak sistematis. Kalau toh terdapat
perbedaan, hal tersebut lebih disebabkan oleh faktor kebetulan ketimbang karena bias
peneliti (peneliti berbuat berat sebelah).
Ukuran Populasi
Ukuran Sampel
Ukuran Populasi
Meskipun sampling sistematik menyediakan cara pengambilan anggota sampel
Ukuran Sampel
yang tidak pilih-pilih alias dilakukan secara random, namun terbuka peluang bagi
peneliti untuk melakukan bias.
Jika daftar populasi bisa dipastikan disusun secara random, maka cara
pengambilan sampel dengan cara sampling sistematik akan menghasilkan sampel
random, dan jika demikian maka teknik sampling sistematik itu bukan lagi berada
pada kategori teknik sampling non-random melainkan teknik sampling random.
(1) Peneliti mengidentifikasi populasi target: terdapat 365 siswa, mereka tersebar
di sejumlah sekolah.
(2) Ia menemukan bahwa pada populasi terdapat 219 siswa perempuan (60
persen) dan 146 siswa pria (40 persen). la memutuskan untuk mengambil
sampel sebesar 30 persen dari populasi.
Pada dasarnya, teknik sampling random klaster pada dasarnya serupa dengan
teknik sampling random sederhana hanya saja yang dipilih secara random adalah
kelompok-kelompok atau klaster, bukan individu-individu. Keuntungan teknik
sampling random klaster adalah ia dapat digunakan ketika peneliti menghadapi
kesulitan atau bahkan mustahil untuk memilih individu-individu secara random.
Sedang kelemahannya adalah terdapat peluang besar untuk diperoleh sampel yang
tidak representatif terhadap populasi.
Semua studi penelitian membuat tuntutan pada individu yang dipilih untuk
sampel. Misalnya, dalam perencanaan percobaan, peneliti dapat memilih sampel acak
dari guru, tetapi beberapa dari mereka mungkin menolak untuk berpartisipasi karena
mereka tidak suka intervensi mental pengalaman, tidak ingin mengganggu jadwal
normal mereka, atau untuk beberapa area lainnya anak. Beberapa orang mungkin
menolak untuk menyelesaikan bahkan kuesioner singkat karena mereka sangat sibuk
atau tidak suka mengikuti petunjuk rinci. Individu-individu yang tersisa tidak lagi
merupakan sampel acak, karena individu yang setuju untuk berpartisipasi mungkin
akan berbeda dari mereka yang tidak. Ketika individu menolak untuk menjadi
anggota sampel, ada sangat sedikit peneliti dapat lakukan untuk meminta partisipasi
mereka. Standar etika dan informasi persyaratan persetujuan melindungi hak-hak
individu dalam penelitian, termasuk hak untuk menolak berpartisipasi dalam
penelitian atau untuk menghentikan partisipasi pada setiap titik selama penelitian.
Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang bagaimana relawan penelitian
menurut Gall (2003):
Kami menjelaskan bahwa peneliti tidak dapat meminta siswa usia sekolah
(anak di bawah umur) untuk persetujuan mereka untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Sebaliknya, persetujuan yang dibutuhkan dari pengurus utama anak, yang
biasanya adalah orang tua atau pengasuh. anak-anak yang memiliki izin orang tua
untuk berpartisipasi dalam studi penelitian adalah:
a) Lebih akademis kompeten.
b) Lebih populer dengan rekan-rekan mereka.
c) Lebih menarik secara fisik.
d) Lebih kecil kemungkinannya untuk merokok dan ganja.
e) Lebih mungkin Kaukasia.
f) Lebih cenderung berasal dari rumah tangga dua-orangtua.
g) Lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.
h) Cenderung akan ditarik secara sosial.
i) Kurang mungkin aggressive.
Generalisasi ini tidak selalu berlaku untuk semua studi penelitian yang
memerlukan izin orang tua / pengasuh. Kelompok usia tertentu peserta penelitian dan
sifat dari masalah penelitian dapat mempengaruhi apakah anak-anak yang memiliki
izin orang tua memiliki karakteristik yang berbeda dari anak-anak tidak memiliki izin
orang tua.
a) Membuat daya tarik bagi relawan semenarik mungkin dengan kelompok Anda
mencoba untuk mendaftarkan diri untuk penelitian.
b) Membuat daya tarik bagi relawan sebagai tidak mengancam mungkin.
c) Membuat eksplisit pentingnya teoritis dan praktis dari penelitian.
d) Membuat eksplisit bagaimana kelompok Anda mencoba untuk mendaftar
mewakili populasi target yang sangat relevan dengan penelitian.
e) Tekankan bahwa, dengan sukarela untuk studi, individu memiliki potensi untuk
menguntungkan orang lain.
f) Tawarkan untuk relawan potensial, bila mungkin, tidak hanya pembayaran
untuk berpartisipasi, tetapi hadiah courtesy kecil hanya untuk mengambil
waktu untuk mempertimbangkan apakah mereka ingin berpartisipasi.
g) Memiliki permintaan sukarela yang dibuat oleh seseorang dari status yang
tinggi.
h) Cobalah untuk menghindari tugas-tugas penelitian yang dapat secara
psikologis atau biologis stres.
i) Cobalah untuk mengkomunikasikan gagasan bahwa relawan adalah hal yang
normal yang dapat dilakukan.
j) Dalam situasi di mana relawan dianggap oleh populasi sasaran sebagai hal
yang normal untuk dilakukan, mintalah setiap individu untuk membuat
komitmen publik untuk menjadi sukarelawan . Dimana nonvolunteering
dianggap sebagai hal yang normal untuk dilakukan, menciptakan situasi di
mana setiap individu bisa menjadi sukarelawan secara pribadi. Setelah populasi
target telah ditetapkan, memiliki seseorang yang dikenal penduduk yang
membuat daya tarik bagi relawan.
KESIMPULAN
Sample dibagi menjadi dua teknik yaitu jenis teknik sampling pada dasarnya
di bagi mnejadi dua tenik yaitu problablitas dan non probabilitas. Setiap teknik
memiliki metode tersendiri. Teknik probabily dibagi teknik ini menjadi: (1) Simple
Random Sampling, (2) Systematic Sampling, (3) Stratified Sampling, dan (4) Cluster
Sampling. Sedangkan jenis non-probability sampel: (1) Convenience Sampling dan
(2) Purposeful Sampling.
DAFTAR PUSTAKA