Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian populasi menurut metodelogi penelitian kuantitatif


Populasi
Populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristiklsifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam bidang kedokteran,
satu orang sering bertindak sebagai populasi. Darah yang ada pada setiap orang adalah
populasi, kalau akan diperiksa cukup diambil sebagian darah yang berupa sampel. Data
yang diteliti dari sampel tersebut selanjutnya diberlakukan ke seluruh darah yang
dimiliki orang tersebut. (Sugiyono, 2013)
Populasi menurut Fraenkel adalah “is the group of interest to the researchers, the
group to whom the researcher what like to generalize the result of study”. Jadi populasi
adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan
untuk siapa generalisasi hasil penelitian itu berlaku. Selanjutnya ia juga mengemukakan
bahwa kelompok yang menjadi populasi dalam bidang Pendidikan bisa kelompok
manusia yang secara individual seperti, siswa, guru, dan individu lainnya. Atau bisa
kelompok yang bukan individu seperti kelas, sekolah, atau berbagai fasilitas lainnya.
(Hermawan, 2019)
Populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam sifat sifat sebagai berikut:
1) Populasi yang bersifat Homogen, yakni populasi yang unsur-unsur nya memiliki
sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia
cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu mengambil satu botol
darah, karena baik setetes maupun satu botol hasilnya akan sama saja.
2) Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian dibidang sosial yang
objeknya manusia atau gejala gejala dalam kehidupan manusia menghadapi
populasi yang heterogen. (Hermawan, 2019)

Menurut Ismiyanto populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek


penelitian yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh
dan atau dapat memberikan informasi (data) penelitian. Sedangkan menurut Suharsini
Arikunto Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. (Siyoto & Sodik, 2015)

Dari sekian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Yang dimaksud dengan populasi di sini ialah tidak hanya terpaku pada
makhluk hidup, akan tetapi juga semua obyek penelitian yang dapat diteliti. Populasi
tidak hanya meliputi jumlah obyek yang ditelitii, akan tetapi meliputi semua
karakteristik serta sifat- sifat yang dimiliki obyek tersebut. (Siyoto & Sodik, 2015)

Sampel
Sampel adalah bagian suatu subjek atau obyek yang mewakili populasi.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi.
Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi
akan menyebabkan suatu penelitian menjadi bias, tidak dapat dipercaya, dan
kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini karena tidak dapat mewakili populasi.
(Hermawan, 2019)
Dalam suatu penelitian yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan sampel
adalah memperhitungkan masalah efisiensi (waktu dan biaya) dan masalah ketelitian di
mana penelitian dengan pengambilan sampel dapat mempertinggi ketelitian karena jika
penelitian terhadap populasi belum tentu dapat dilakukan secara teliti. Seorang peneliti
dalam suatu penelitian harus memperhitungkan dan memperhatikan hubungan antara
waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan dengan presisi (tingkat ketepatan) yang
akan diperoleh sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan sampel
yang akan digunakan. Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu
mewakili populasi dalam penelitian. (Hermawan, 2019)
Populasi yang jumlahnya tidak terlalu besar, sering juga diteliti secara keseluruhan
tanpa mengambil sampel. Namun kalau jumlah populasi besar, sebaiknya diambil
sampel sebagai bahan kajian. (Hermawan, 2019)
Menurut Wina Sanjaya , pada umumnya pada penelitian kuantitatif selalu
berhubungan sampel dan teknik sampling, ada beberapa keuntungan atau manfaat
menggunakan sampel dalam proses penelitian antara lain sebagai berikut:

 Penggunaan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Kadangkala


dalam penelitian terdiri dari elemen elemen yang banyak ragamnya dan banyak
pula jumlahnya, sehingga tidak mungkin peneliti melaksanakan penelitian
kepada seluruh anggota populasi yang ada. Oleh sebab itu dengan menggunakan
teknik sampling yang benar akan mempermudah dan menyederhanakan
penelitian.
 Hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Populasi yang terlalu banyak
akan menyulitkan peneliti untuk menggali berbagai hal yang berhubungan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan, sehingga data yang diperoleh
kurang lengkap. Oleh sebab itu hasil penelitian mungkin akan mengambang dan
kurang tepat.
 Teknik sampling yang tepat akan mempermudah proses penelitian. Apabila
anggota populasi sangat beragam bisa menyebabkan sebuah penelitian menjadi
sulit. Sehingga tidak menutup kemungkinan mengakibatkan kesalahan dalam
menarik kesimpulan.
(Hermawan, 2019)
Menurut Wina Sanjaya, dalam suatu penelitian sampel harus representative, artinya
sampel harus bisa mewakili sebuah populasi. Agar sampel representative dalam
menentukan sampel harus memperhatikan Langkah Langkah dalam menentukan sampel
sebagai berikut:
1) Menentukan target populasi
Target populasi disebut juga dengan Batasan populasi. Sebelum menentukan
teknik sampling, perlu dijelaskan terlebih dahulu, karena jumlah dan
karakteristik populasi dapat mempengaruhi teknik sampling yang kita gunakan.
2) Mendaftar seluruh elemen unit populasi
Kadangkala populasi itu terdiri dari banyak elemen atau unit. Setiap elemen
dalam populasi itu harus di daftar satu persatu, sehingga akan diketahui mana
yang termasuk populasi mana yang tidak. Dalam tahap ini juga perlu dicari
karakteristik anggota populasi, apakah populasi tersebut bersifat homogen atau
heterogen yang mengandung banyak elemen. Jika hetero gen maka kita harus
mengelompokkan agar setiap elemen itu terwakili, Sehingga akan memberikan
kejelasan tentang validitas dan reabilitas kesimpulan yang dihasilkan.
3) Menentukan sumber informasi
Setelah diperoleh kejelasan populasi, maka selanjutnya adalah menentukan dari
mana bisa memperoleh data tentang populasi tersebut. Sumber populasi sangat
tergantung pada karakteristik dari populasi itu sendiri.
4) Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil
Berapa banyak jumlah anggota sampel yang diambil tidak ada ketentuannya,
sesuai dengan keinginan peneliti itu sendiri. Biasanya banyaknya jumlah sampel
yang ditentukan oleh pertimbangan yang bersifat teknis dan praktis yaitu,
disesuaikan dengan waktu yang tersedia, dana yang ada atau pertimbangan dari
seponsor. Serta pertimbangan yang berhubungan dengan sifat dan karakteristik
populasi itu sendiri.
(Hermawan, 2019)
Menurut Suharsini Arikunto, untuk pengambilan sampel dari populasi dalam
suatu penelitian, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi tetapi jika jumlah subjeknya besar maka
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung dari:

 Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.


 Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
 Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian
resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Setelah sejumlah sampel sudah ditentukan maka Langkah selanjutnya adalah
menentukan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan harus sesuai dengan
karakteristik populasi. (Hermawan, 2019)
B. Pengertian populasi menurut metodelogi penelitian kualitatif
Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian
"populasi dan sampel" dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah
sebagian dari populasi itu. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah
pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan
sebagainya. (Sugiyono, 2013)
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan "social situation" atau situasi sosial yang terdiri atas tiga eIemen
yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau
orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja, di kota,
desa atau wilayah suatu negara. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek
penelitian yang ingin diketahui "apa yang terjadi" di dalamnya. Pada situasi sosial atau
obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity)
orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. (Sugiyono, 2013)

Situasi sosial (Social situation)


Tetapi sebenarnya obyek penelitian kualitatif, juga bukan semata-rnata pada
situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi juga bisa berupa peristiwa
alam, turnbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan dan sejenisnya. Seorang peneliti yang
mengamati secara mendalam tentang perkembangan tumbuh-tumbuhan tertentu, kinerja
mesin, menelusuri rusaknya alam, adalah merupakan proses penelitian kualitatif.
(Sugiyono, 2013)
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara
sumber, atau partisipan, informan, ternan dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. (Sugiyono, 2013)
Berdasarkan hal tersebut, maka model penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat
digambarkan seperti gambar A dan B. Pada gambar A terlihat bahwa, penelitian
berangkat dari populasi tertentu, tetapi karena keterbatasan tenaga, dana, waktu dan
fikiran, maka peneliti menggunakan sampel sebagai obyek yang dipelajari atau sebagai
sumber data. Pengambilan sampel secara random. Berdasarkan data dari sampel tersebut
selanjutnya digeneralisasikan ke populasi, di mana sampel tersebut diambil. (Sugiyono,
2013)
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi
sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian .tidak
akan digeneralisasikan ke populasi karena, pengambilan sampel tidak diambil secara
random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi
sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi
sosial (tempat lain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau
kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti. (Sugiyono, 2013)

Gambar A. Model generalisasi penelitian kuantitatif. Sampel representaif,


hasilnya digeneralisasikan ke populasi

Gambar B. Model generalisasi penelitian kualitatif. Sampel purposive, hasil dari


A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan


Mixed Method). Kuningan : Hidayatul Quran.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi
Media Publishing

Anda mungkin juga menyukai