Anda di halaman 1dari 6

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN KUANTITATIF

Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah


generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk
di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan
sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada

obyek/subyek

yang

dipelajari,

tetapi

meliputi

keseluruhankarakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu.


Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari
dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili). Dibawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang populasi
dan sampel dari penelitian kuantitatif.

A. Populasi
Menurut

Sugiyono

(2008:115),

Populasi

adalah

wilayah

generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas


dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Sebagaimana yang dikutip oleh
Wina Sanjaya populasi menurut Fraenkel adalah is the group of
interest to the researcher, the group to whom the researcher would
like to generalize the result of study. Jadi populasi adalah kelompok
yang menjadi perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan
untuk siapa generalisasi hasil penelitian itu berlaku. Selanjutnya ia
juga mengemukakan bahwa kelompok yang menjadi populasi dalam
bidang pendidikan bisa kelompok manusia yang secara individual
seperti, siswa, guru, dan individu lainnya. Atau bisa kelompok yang
bukan individu seperti kelas, sekolah, atau berbagai fasilitas lainnya.
B. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari


jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) Penentuan pengambilan
Sample sebagai berikut :
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya
besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih
tergantung sedikit banyaknya dari:
-

Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana


Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek,

karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.


Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk
peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar
hasilnya akan lebih baik.

Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili


populasi. Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan
karakteristik suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai
dengan kualitas dan karakteristik suatu populasi akan menyebabkan
suatu

penelitian

menjadi

bias,

tidak

dapat

dipercaya,

dan

kesimpulannya pun bisa keliru. Hal ini karena tidak dapat mewakili
populasi.

Manfaat Sampel
Pada umumnya pada penelitian kuantitatif selalu berhubungan
sampel dan teknik sampling, ada beberapa keuntungan atau
manfaat menggunakan sampel dalam proses penelitian antara
lain sebagai berikut:
1. Penggunaan sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan
tenaga. Kadang kala dalam penelitian terdiri dari elemeenelemen yang banyak ragamnya dan banyak pula jumlahnya,
sehingga tidak mungkin peneliti melaksanakan penelitian

kepada seluruh anggota populasi yang ada. Oleh sebab itu


dengan

menggunakna

mempermudah

dan

tekniksampling yang

menyederhanakan

benar

akan

penelitian

yang

dilakukan peneliti.
2. Hasil penelitian akan lebih akurat dan mendalam. Populasi
yang

terlalu

banyak

akan

menyulitkan

peneliti

untuk

menggali berbagai hal yang yang berhubungan dengan


penelitian yang sedang dilaksanakan, sehingga data yang
diperoleh kurang lengkap. Oleh sebab itu hasil penelitian
mungkin akan ngambang dan kurang tepat.
3. Teknik sampling yang tepat akan mempermudah

proses

penelitian. Apa bila anggota populasi sangat beragam bisa


menyebabkan sebuah penelitian menjadi sulit. Sehingga
tidak

menutup

kemungkinan

mengakibatkan

kesalahan

dalam menarik kesimpulan.


Langkah-Langkah Pengambilan Sampel
Dalam

suatu

penenelitian

sampel

harus representative,

artinya sampel harus bisa mewakili sebuah populasi. Agar


sampel representative

dalam

menentukan

sampel

harus

memperhatikan langkah-langkah dalam menentukan sampel


sebagai berikut:
1. Menentukan target populasi
Target populasi disebut juga dengan batasan populasi.
Sebelum

menentukan

teknik sampling, perlu

dijelaskan

terlebih dahulu, karena jumlah dan karakteristik populasi


dapat mempengaruhi teknik sampling yang kita gunakan.
2. Mendaftar seluruh elemen unit populasi
Kadang kala populasi itu terdiri dari banyak elemen atau
unit. Setiap elemen dalam populasi itu harus didaftar satu per
satu, sehingga akan diketahui mana yang termasuk populasi
mana

yang

tidak.

Dalam

tahap

ini

juga

perlu

dicari

karakteristik anggota populasi, apakah populasi tersebut


bersifat homogeny atau heterogenyang mengandung banyak
elemen. Jika heterogen maka kita harus mengelompokkan
agar setiap elemen itu terwakili, sehingga akan memberikan
kejelasan tentang validitas dan reabilitas kesimpulan yang
dihasilkan.

3. Menentukan sumber informasi


Setelah diperoleh kejelasan populasi, maka selanjutnya
adalah menentukan dari mana bisa memperoleh data tentang
populasi tersebut. Sumber populasi sangat tergantung dengan
karakteristik dari populasi itu sendiri.
4. Menentukan jumlah anggota sampel yang akan diambil
Berapa banyak jumlah anggoa sampel yang diambil tidak
ada ketentuannya, sesuai dengan keinginan peneliti itu
sendiri. Biasanya banyaknya jumlah sampel ditentukan oleh
pertimbangan

yang

bersifat

teknis

dan

praktis

yaitu,

disesuaikan dengan waktu yang tersedia, dana yang ada atau


pertimbangan

dari

sponsor.

Serta

pertimbangan

yang

berhubungan dengan sifat dan karakteristik populasi itu


sendiri.
5. Menentukan teknik sampling yang akan digunakan
Setelah jumlah sampel yang akan digunakan sudah
ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
tekniksampling. Teknik sampling yang digunakan harus sesuai
dengan karakteristik populasi.
Sampling
Sampling adalah

teknik

pengambilan

sampel.

Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,


terdapat

berbagai

teknik sampling yang

digunakan.

Pada

dasarnya teknik pengambilan sampel dibagi menjadi dua yaitu:


1. Probability sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel


yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
a) Simple random yaitu teknik pengambilan anggota sampel

secara acak dari populasi tanpa memperhatikan strata


dalam populasi tersebut. Teknik ini dilakukan apabila
anggota/unsur populasi homogen.
b) Proportionate stratified random sampling yaitu teknik yang

digunakan bila anggota/unsur populasi tidak homogen dan


berstrata secara proporsional.
c) Disproportionate stratified random sampling yaitu teknik

yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila


populasi berstrata namun kurang proporsional.
d) Cluster sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

digunakan apabila obyek yang akan diteliti atau sumber


data sangat luas. misal penduduk dari suatu Negara,
provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk
mana

yang

akan

dijadikan

sumber

data,

maka

pengambilan sasmpelnya berdasarkan daerah populasi


yang telah ditetapkan.
2. Nonprobability sampling
Nonprobability

sampling adalah

teknik

pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap


unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampling ini meliputi:
a) Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi


nomor urut.

b) Sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel yang

memiliki ciri-ciri tertentu sampai terpenuhinya kuota yang


diinginkan.
c) Sampling incidental adalah

teknik

pengambilan

sampel

secara kebetulan. Maksudnya, peneliti mengambil sampel


yang secara kebetulan ditemuinya yang dipandang cocok
menjadi

sumber

data

dalam

penelitian

yang

akan

dilakukan.
d) Porposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel

berdasarkan pertimbangan tertentu.


e) Sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik


ini dilakukan apabila populasi memiliki anggota yang relatif
kecil atau bila peneliti tersebut ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil.
f) Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel dari

sampel yang jumlahnya kecil kemudian membesar, seperti


halnya bola salju.

Anda mungkin juga menyukai