Disusun Oleh :
Beliana Annisa Hasan (P20624520008)
Dede Siti (P20624520010)
Epita Nurdianah (P20624520018)
Eva Setia Rizqi Maulidiyah (P20624520019)
Hilmi Nurhaida (P20624520023)
Jein Rahmawati (P20624520026)
Rafa Fauziyyah Sugandi (P20624520031)
Rista Septiani (P20624520032)
Sifa Nurhasanah (P20624520037)
Penyusun
DAFTAR ISI
Di dalam suatu kegiatan pembelajaran sering kali terdapat berbagai macam hambatan
yang membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu. Salah satu hambatan yang terjadi
dalam proses pembelajaran adalah konsep-konsep yang disampaikan oleh guru tidak dapat
diterima oleh peserta didik dengan baik atau sering disebut miskonsepsi. Miskonsepsi yang
dialami setiap siswa dalam satu kelas bisa berlainan satu dengan yang lain dengan penyebab
yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru untuk mengenali
miskonsepsi dan penyebabnya yang terjadi pada siswa.
Miskonsepsi merupakan pemahaman konsep siswa yang keliru dan tidak sesuai dengan
konsep ilmiah yang dikemukakan oleh para ilmuwan. Pendapat tersebut sejalan dengan
Suparno (2013) bahwa miskonsepsi merupakan suatu konsep yang dimiliki seseorang namun
konsep tersebut tidak sesuai dengan konsep yang diakui oleh para ahli (p. 8). Pemikiran dan
pemahaman setiap siswa dalam suatu konsep akan berbeda, perbedaan tersebut dikarenakan
stimulus siswa dalam memahami konsep juga berbeda- beda. Siswa yang telah mengalami
miskonsepsi tentunya tidak menyadari bahwa dirinya telah mengalami miskonsepsi, karena
siswa tersebut menganggap konsep yang telah dimilikinya adalah benar. Hal ini tentunya akan
berdampak pada pemahaman siswa selanjutnya dan akan menimbulkan kesulitan belajar bagi
siswa.
Setiap siswa memerlukan perlakuan yang berbeda sesuai dengan gaya belajarnya. Maka
tugas utama seorang guru adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas.
Hal yang perlu dilakukan seorang guru adalah mengenali dan memahami gaya belajar seluruh
siswa yang diampunya dan menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa. Metode pembelajaran sangat menentukan tingkat penyerapan dan pemahaman siswa
terhadap materi atau konsep yang disampaikan oleh guru. Di samping itu, metode pembelajaran
yang tepat dan menarik akan membuat suasana belajar mengajar menjadi nyaman sehingga
memungkinkan setiap peserta didik untuk mendapatkan sebuah situasi yang menjadikan
mereka dapat menerima materi dan konsep tersebut dengan benar.
Salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan untuk mengatasi miskonsepsi
siswa adalah metode pembelajaran delikan (dengar, lihat, kerjakan). Metode pembelajaran
delikan menekankan kegiatan belajar siswa, dimulai dari kegiatan mendengar, disusul dengan
kegiatan melihat, dan diakhiri dengan kegiatan mengerjakan. Tiga hal tersebut ada dalam satu
kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Dalam metode ini, tugas guru adalah memberi
stimulasi auditif (pendengaran), stimulasi visual (penglihatan), dan stimulasi motorik
(pekerjaan) (Nana Sudjana, 1989 : 97). Dengan memperhatikan ketiga hal tersebut
pembelajaran akan berlangsung efektif dan efisien sehingga meminimalkan kemungkinan
terjadinya miskonsepsi.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan missconcept.
2. Mengetahui macam-macam miskonsepsi yang terjadi.
3. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan missconcept.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
Miskonsepsi adalah kesalahpahaman dalam menghubungkan suatu konsep dengan
konsep lain. Ada 4 pengertian menurut ahli dalam buku suparno yaitu novac, brown, feldshine,
dan fowler. Miskomsepsi memiliki beberapa macam, yaitu : prasangka; kepercayaan non-
ilmiah; kesalahpahaman konseptual; miskonsepsi bahasa daerah (vernacular miskonsepsi); dan
miskonsepsi factual. Adapun penyebab miskonsepsi yaitu siswa, guru, buku teks dan sastra,
dan metode pengajaran.
3.2. Saran
Mukhlisa, Nurul. Miskonsepsi Pada Peserta Didik, SPEED Journal: Journal of Special
Education 4 (2), 66-76, 2021
https://www.wawasan-edukasi.web.id/2017/03/definisi-miskonsepsi-dalam-
memahami.html?m=1
https://www.kompasiana.com/laraskurnia/5e0a11d4d541df3926637a72/miskonsepsi-pada-
proses-belajar
http://repositori.unsil.ac.id/759/2/bab%201.pdf
http://eprints.ums.ac.id/19288/3/BAB_I.pdf
http://repository.ump.ac.id