Anda di halaman 1dari 20

Nilai erat hubungannya dengan manusia, baik

dalam bidang etika yg mengatur kehidupan


manusia sehari-hari, maupun bidang estetika yg
berhubungan dengan keindahan, bahkan nilai
masuk ketika manusia memahami agama dan
keyakinan beragama.
Nilai berhubungan dengan sikap seseorang
sebagai warga masyarakat, warga bangsa,
pemeluk suatu agama dan sebagai warga dunia

1.

Nilai dipandang sebagai sesuatu yang Objektif.


nilai ada meskipun tanpa ada yang
menilainya. Nilai ada sebelum manusia ada.
Persoalannya, bagaimana menerima dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari. Nilai tidak tergantung pada objek,
melainkan objeklah sebagai penyangga perlu
hadir dan menampakkan nilai tersebut

2009 Package Prices


Seven (7) Night Stay

Accommodation Type

Package Price
Air Charter
Bali Wakatobi Bali
billed separately

Garden Bungalow
VR Tour

Beach Bungalow
VR Tour

Select Bungalow
VR Tour

Wakatobi Villa
VR Tour

2,510.00

$2,810.00

$3,140.00

$3,460.00

$465.00

$465.00

$465.00

$465.00

2.

Nilai dipandang sebagai sesuatu yang Subjektif.


nilai sangat tergantung pada subyek yg
menilainya. Nilai tidak akan ada, tanpa ada
penilainya. Nilai tergantung pada persepsi si
penilai terhadap obyek tertentu.

1.

2.

Apakah nilai menarik perhatian subjek ? (apakah


kecenderungan, selera, kehendak akan
menentukan nilai suatu objek?) manusia si
pemilik nilai (subjektif)
Apakah subjek memberikan nilai pada suatu
objek? (apakah suatu objek tadi diperhatikan,
diinginkan karena memiliki nilai?) manusia si
pengguna nilai (objektif)

1.

2.

3.

Pengakuan, yi pengakuan subjek ttg nilai yg


harus dimiliki seseorang atau suatu
kelompok,mis.nilai profesi,kesukuan,
kebangsaan
Objek yg dipermasalahkan,yi.cara
mengevaluasi objek dgn berpedoman sifat
tertentu objek yg dinilai, spt manusia dinilai
dari kecerdasannya, bangsa dinilai dari
keadilan hukumnya.
Keuntungan yg diperoleh,yimenurut
keinginan, kebutuhan, kepentingan atau
minat seseorang yg diwujudkan dlm
kenyataan. Ex.kategori nilai ekonomi
keuntungan diperoleh berupa produksi;
kategori nilai moral keuntungan diperoleh
berupa kejujuran.

4.

5.

Tujuan yg akan dicapai, yi berdasarkan tipe


tujuan tertentu sebagai reaksi keadaan yg
dinilai.Ex. Nilai akreditasi pendidikan
Hub antara pengemban nilai dengan
keuntungan,yaitu :

A.nilai dengan orientasi pada diri sendiri(nilai


egosentris) dapat memperoleh keberhasilan &
ketentraman.
B.nilai dengan orientasi orang lain/kelompok
(1) nilai berorientasi pada keluarga, profesi,bangsa,
masyarakat
(2)nilai berorientasi pada kemanusiaan/nilai
universal.

6.

Hub yg dihasilkan nilai itu sendiri dgn hal lain


yg lebih baik, dimana nilai tertentu secara
hirarkis lebih kecil dari nilai lainnya.

1.

2.
3.
4.

Nilai kenikmatan : nilai mengenakkan atau tidak


mengenakkan berkaitan dgn indra manusia yg
menyebabkan manusia senang atau menderita
Nilai kehidupan : nilai yg penting bagi kehidupan
Nilai kejiwaan : nilai yg tdk tergantung pada
keadaan jasmani maupun lingkungan
Nilai kerohanian : moralitas nilai dari yg suci dan
tidak suci

Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau


orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia
tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan
dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena
banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu
dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai
moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh.

peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap


mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah
atau otoritas.
undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk
mengatur kehidupan masyarakat.
patokan (kaidah, ketentuan).
keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh
hakim dalam pengadilan, vonis.

Nilai-nilai : sesuatu yg abstrak mengenai sesuatu


yg dipercayai bersama (baik/benar, tdk
baik/salah)
Norma : lebih nyata terlihat pada cara berfikir
& bertindak sebagai pencerminan adanya
sejumlah kepercayaan yg diakui bersama
(peraturan/sanksi)
Moral : mengandung nilai-nilai dan norma-norma
yg diakui bersama mengatur kehidupan manusia
sebagai manusia
Hukum : peraturan yg diciptakan masyarakat
untuk mencapai ketertiban bersama

Erat sekali hub. Hukum dan Moral


Apa arti UU kalau tidak disertai moralitas ?
Hukum akan kosong tanpa moralitas
Moral tanpa hukum hanya angan-angan, kalau
tidak dilembagakan dlm masyarakat
Hukum hanya membatasi diri mengatur
hubungan antar manusia yg relevan
Tujuan utama hukum adalah ketertiban

1.

2.

3.

4.

Hukum lebih dikodifikasikan daripada moral artinya lebih


dibukukan secara sistematis dlm kitab perundang-undang
an. Norma hukum lebih memiliki kepastian & objektif
dibanding norma moral yg subjektif (ttg etis atau tidak
etis)
Meski hukum dan moral mengatur tingkah laku manusia,
namum hukum terbatas pada tingkah laku lahiriah saja,
sedangkan moral menyangkut sikap batin seseorang
Sanksi. Berbeda, hukum sebagian besar dapat
dipaksakan,pelanggar akan terkena hukumannya. Untuk
norma etis tidak dpt dipaksakan, paksaan hanya
menyentuh bagian luar saja,sedangkan perbuatan etis
berasal dari dalam. Satu2nya adalah hati nurani yg tidak
tenang.
Hukum atas dasar kehendak masyarakat, diakui oleh
negara. Moral didasarkan norma-norma moral yg melebihi
individu dan masyarakat. Dengan cara demokratis,
masyarakat dapat mengubah hukum, tidak pernah
masyarakat mengubah / membatalkan norma moral. Moral
menilai hukum bukan sebaliknya

1.
2.

3.
4.

5.

6.

Dasarnya, hukum memiliki dasar yuridis, konsensus,&


hukum alam. Moral berdasar hukum alam
Otonomi, hukum bersifat heteronom yi datang dari
luar diri manusia; moral bersifat otonom datang dari
diri sendiri
Pelaksanaan, hukum secara lahir dapat dipaksakan;
moral secara lahir & batin tidak dapat dipaksakan
Sanksinya,sanksi hukum bersifat yuridis lahiriah;
moral adalah sanksi kodrati, batin, menyesal & malu
thd diri sendiri
Tujuannya, hukum mengatur kehidupan manusia
dalam bernegara; moral mengatur kehidupan manusia
sebagai manusia
Waktu dan tempat. Hukum tergantung waktu &
tempat. Moral secara objektif tidak tergantung pada
tempat dan waktu

Anda mungkin juga menyukai