Anda di halaman 1dari 29

NILAI-NILAI

DALAM TATA KRAMA

PENGERTIAN NILAI MENURUT


PARA AHLI
(Kimball Young)
Mengemukakan nilai adalah asumsi
yang abstrak dan sering tidak disadari
tentang apa yang di anggap penting
dalam masyarakat.
(A.W Green)
Nilai adalah kesadaran yang secara
relatif berlangsung disertai emosi
terhadap Objek

(Woods)
Mengemukakan
bahwa
nilai
merupakan petunjuk umum yang telah
berlangsung lama serta mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.
(M.Z. Lawang)
Menyatakan nilai adalah gambaran
mengenai apa yang diinginkan, yang
pantas,berharga,
dan
dapat
mempengaruhi perilaku sosial dari
orang yang bernilai tersebut.

(Hendro Puspito)
Nilai adalah segala sesuatu yang
dihargai
masyarakat
karena
mempunyai daya guna fungsional bagi
perkembangan kehidupan manusia

MACAM-MACAM NILAI SOSIAL


Nilai
sosial
berdasarkan
ciri
sosialnya dapat dibedakan menjadi
dua yaitu nilai dominan dan nilai yang
mendarah daging.
A. Nilai dominan

Nilai dominan yaitu nilai yang


dianggap lebih penting dibandingkan
nilai lainnya

Ukuran dominan atau tidaknya suatu


nilai didasarkan pada hal-hal berikut
ini.
1. Banyaknya orang yang menganut
nilai tersebut
Contohnya: hampir semua tenaga
kesehatan dan pasien menginginkan
perubahan yang lebih baik di bidan
kesehatan.
2. Lamanya nilai itu digunakan
Contohnya: Setiap tahunnya tenaga
kesehatan
memperingati
hari
kesehatan nasional, HIV/AIDS, hari
Gizi, dan hari-hari kesehatan lainnya.

3. Tinggi rendahnya usaha yang


memberlakukan nilai tersebut
Contohnya:
Menunaikan
tugas
sebagai tenaga kesehatan selalu
dilakukan secara maksimal dan yang
terbaik. Apabila rumah sakit tidak bisa
menangani masalah tesebut akan
dilakukan rujukan untuk ke pelayanan
yang lebih tinggi.

4. Prestise/ kebanggaan orang-orang


yang
menggunakan
nilai
dalam
masyarakat.
Contohnya: Rumah sakit memiliki
fasilitas yang lengkap dan terkini
sehingga dapat menjadi kebanggan
untuk dapat menangani kondisi-kondisi
pasien.

B. Nilai yang mendarah daging


Nilai yang mendarah daging yaitu nilai
yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan.
Seseorang
melakukannya
seringkali tanpa proses berfikir atau
pertimbangan
lagi.
Biasanya
nilai
tersebut
telah
tersosialisasi
sejak
seseorang masih kecil. Jika ia tidak
melakukannya maka ia akan merasa
malu bahkan merasa sangat bersalah.

Contohnya: Seorang dokter tidak


dapat memberikan tindakan untuk
memperbaiki kondisi pasien, sehingga
dokter merasa bersalah dan malu.

Prof. Dr. Notonegoro, membaginilai


menjadi tiga macam sebagai berikut.
1. Nilai material
Nilai
material
adalah
segala
sesuatu yang berguna bagi jasmani
atau unsur fisik manusia.
Contoh:
Teknologi. Secara materi
teknologi mempunyai nilai tertentu.
Hal ini disebabkan teknologi dapat
digunakan
untuk
membangun
peralatan di rumah sakit. Nilai yang
yang terkandung dalam teknologi ini
dinamakan nilai material.

2. Nilai vital
Nilai vital adalah segala sesuatu
yang berguna bagi manusia untuk
melakukan
suatu
kegiatan
dan
aktivitas.
Contoh:
Stetoskop.
Stetoskop
mempunyai
kegunaan
untuk
melakukan auskultasi di tubuh pasien.
Apabila stetoskop ini rusak maka nilai
kegunaan
stetoskop
menjadi
berkurang. Nilai stetoskop oleh karena
kegunaannya dinamakan nilai vital.

3. Nilai kerohanian
Nilai kerohanian adalah segala sesuatu
yang berguna bagi batin (rohani) manusia.
Nilai
kerohanian
manusia
dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
a. Nilai kebenaran adalah nilai yang
bersumber pada unsur akal manusia.
Contoh: Pada kasus gawat darurat pasien
kecelakaan, tenaga kesehatan harus dapat
berpikir bagaimana penanganan yang
cepat dan tepat agar pasien tersebut
tertolong.

b. Keindahan adalah nilai yang


bersumber pada perasaan manusia
(nilai estetika).
Contoh: Tenaga kesehatan berempati
pada keluarga pasien yang emninggal.
c. Nilai moral (kebaikan) adalah nilai
yang bersumber pada unsur kehendak
atau kemauan (karsa dan etika).
Contoh:
Tenaga
kesehatan
mau
membantu pasien tanpa melihat
status ekonomi.

d. Nilai religius adalah nilai ketuhanan


yang tertinggi, yang sifatnya mutlak
dan abadi.
Contoh: Tenaga kesehatan melakukan
pekerjaannya yang bersifat sosial,
namun juga bertujuan untuk menolong
sesama sebagai kewajiban makhluk
Tuhan.

Nilai Sosial Menurut C.


Kluckhon
Menurut C. Kluckhon, nilai sosial pada
masyarakat mendasarkan padalima
masalah pokok, yaitu:
1. Nilai hakikat hidup manusia,
masyarakat yang menganggap hidup
itu baik, buruk atau hidup buruk tetapi
berusaha untuk mengubah menjadi
hidup yang baik.

Contoh: Tenaga kesehatan melakukan


operasi kepada pasien yang berstatus
kriminal, karena mereka percaya
pasien tersebut akan berubah menjadi
lebih baik setelah masa habis masa
hukuman.

2. Nilai hakikat karya manusia,


masyarakat yang menganggap karya
manusia untuk memungkinkan hidup,
memberikan
kedudukan
yang
terhormat atau sebagai gerak hidup
untuk menghasilkan karya lagi.
Contoh: Tenaga kesehatan melakukan
upaya rehabilitatif kepada pasien agar
dapat melanjutkan kehidupannya.

3. Nilai hakikat kehidupan manusia


dalam ruang dan waktu, masyarakat
yang memandang penting berorientasi
masa lampau, masa sekarang atau
masa mendatang.
Contoh:
Tenaga
kesehatan
terus
melatih keterampilannya dan berkaca
pada masa lalu sehingga dapat
meningkatkan
pelayanan
yang
dibeikan kepada pasien.

4. Nilai hakikat hubungan manusia


dengan alam sekitar, masyarakat yang
memandang alam sebagai suatu hal
yang dahsyat, suatu yang bisa dilawan
manusia atau berusaha mencari
keselarasan dengan alam.
Contoh: Tenaga kesehatan harus
mampu
menerapkan
pelayanan
kesehatan
tanpa
mengabaikan
kebudayaan dan kearifan lokal

5. Nilai hakikat manusia dengan


sesamanya, masyarakat yang lebih
mendahulukan
hubungan
vertikal
antara manusia dengan sesamanya,
hubungan horizontal antara manusia
dengan sesamanya, atau bergantung
dengan orang lain adalah tindakan
tidak benar.
Contoh: Saat memberikan pelayanan
tidak pandang bulu, baik masih ada
hubugan keluarga maupun orang lain
harus dilayani dengan sebaik-baiknya.

Nilai-Nilai Dalam
Kehidupan Rumah Sakit
NO
.

NILAI

MAKNA NILAI

PERILAKU UTAMA

1.

Integritas

Keselarasan
antara perkataan
dan perbuatan
sesuai etika,
moral, dan
kemanusiaan

Beriman &
bertakwa
Jujur & konsisten
Memegang teguh
etika

2.

Profesionalisme

Kompeten dan
bertanggungjawa
b dalam
menjalankan
tugas

Kompeten &
belajar
berkelanjutan
Bertanggungjawab
& berdedikasi
Disiplin & taat
pada aturan

3.

Kepedulian

Melayani dengan Peduli & empati


empati, tulus dan Cepat tanggap
peduli
Saling
menghargai

4.

Kolaborasi

Bekerjasama
secara terpadu
dalam
kesetaraan untuk
mencapai tujuan
bersama

Proaktif
bekerjasama
Saling menolong
& bersinergi
Integrasi dalam
kesetaraan

5.

Keunggulan

Menghasilkan
yang terbaik
secara kreatif,
inovatif, dan
berkelanjutan

Berorientasi pada
standar tertinggi
Inovatif, kreatif &
mutakhir
Terbuka terhadap
perubahan &
berwawasan ke
depan

6.

Kasih sayang

Kasih sayang
adalah sikap
welas asih yang
dimiliki oleh
setiap manusia

Kegiatan
pelayanan seharihari baik terhadap
pasien maupun
teman sejawat.

7.

Loyalitas

Kemampuan
untuk
mewujudkan apa
yang telah
diucapkan atau
dijanjikan dalam
bentuk tindakan
nyata

Berusaha untuk
mewujudkan apa
yang telah
dijanjikan ketika
masuk menjadi
bagian dari Rumah
Sakit, sesuai
dengan TRI SATYA
(Satya kepada
pimpinan, sejawat,
bawahan).

8.

Kerendahan
hati

Menerima
kehadiran orang
lain dan
pendapat orang
lain serta mampu
membangun
kerjasama
dengan orang
lain dalam
mencapi tujuan
bersama.

Berusaha untuk
memberikan
penjelasan yang
baik ke pasien

9.

Ramah

Ringan menyapa,
tulus tersenyum,
dan peka pada
harapan/kebutuh
an yang dilayani.

Melayani pasien
dengan baik,
ramah, tulus, dan
tanggap terhadap
pasien

10 Adil
.

Memberikan layanan
kesehatan dan sikap
melayani yang sama
tanpa memandang
strata sosial,
pangkat/jabatan, kayamiskin, asal-usul, dan
perbedaan lain

Berusaha untuk
memberikan
pelayanan yang baik
tanpa membedabedakan status
pasien

11 Ikhlas
.

Kepada siapapun,
memperoleh
seberapapun, tidak
menjadi halangan
untuk terus melayani
dan membela
kehidupan pasien
sampai Tuhan sendiri
mengambil keputusan.

Melayani pasien
dengan ikhlas

12. Hormat

Sikap menghargai
keunikan sebagai
sumber yang
mendasari
pengabdian
kepada setiap
orang dan semua
makhluk ciptaan
Tuhan.

Berusaha
menghargai pasien,
teman sejawat dan
atasan

Strategi Membangun Citra


Positif Rumah Sakit
Positioning penting dilakukan untuk
membangun citra positif Rumah Sakit.
Citra positif tersebut akan menjadi
salah satu modal bagi Rumah Sakit
untuk membangun kepercayaan pada
masyarakat. Membangun citra positif
merupakan langkah strategis dalam
marketing Rumah Sakit.

Prinsip-prinsip Pelayanan
Berkualitas
Prinsip-prinsip yang harus dilakukan
dalam rangka memuaskan pelanggan
serta
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Selain itu juga akan dikaji tentang
dimensi
pelayanan
berkualitas
sebagaimana tertuang dalam ServQual
yang meliputi 5 aspek,Tangible,
Reliability, Responsiveness, Assurance
dan Emphaty.

Anda mungkin juga menyukai