Seseorang anak belajar perilaku yang diterima oleh masyarakat melalui proses berikut:
1. Reinforcement-extionction: perilaku tertentu menjadi umum atau dihindari,
bergantung pada apakah perilaku ini diterima dan diharuskan atau tidak
diperbolehkan dan dihukum.
2. Inhibition: seorang anak belajar memperbaiki perilaku, bahkan ketika berupaya
untuk melibatkan diri mereka.
3. Substitution: seorang anak menggantikan satu perilaku dengan perilaku lainnya,
yang memberikan kepuasan pribadi yang sama.
4. Imitation: seorang anak mendapatkan pengetahuan. Keterampilan atau perilaku
dari anggota sosial atau kelompok cultural.
5. Identification: seorang anak menginternalisasikan keyakinan, perilaku, dan nilai
dari model peran ke dalam ekspresi diri yang unik dan personal.
Faktor-faktor Pembentukan Konsep Diri
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan dan
perkembangan konsep diri, antara lain:
1.Usia
2.Inteligensi
3.Pendidikan
4.Status Sosial Ekonomi
5.Orang Lain
6.Kelompok Rujukan (Reference Group)
Orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal:
1. Kemampuan mengatasi masalah.
2. Merasa setara dengan orang lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu.
4. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan,
keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat.
5. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan
aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha
mengubahnya.
Menurut Sundeen, Stuart, & Laraia (2007) faktor-faktor yang memengaruhi
perkembangan konsep diri:
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
Buatlah makalah tentang Psikososial, Buatlah makalah tentang stres dan koping,
konsep diri, dan seksualitas!. pengalaman kehilangan, kematian,
Di dalam makalah tersebut berduka dan penyakit terminal.
tercantum juga kasus Seksualitas Di dalam makalah tersebut tercantum juga
dengan dokumentasi SOAP yang kasus Stres dengan dokumentasi SOAP
mencakup pengkajian, diagnosis dan yang mencakup pengkajian, diagnosis dan
intervensi. intervensi.