SEKSUAL
By Ali
Pokok Bahasan
1. Definisi
Sexsual 2 Perkemba- 3. 4.
Faktor Yang
5.
Bentuk
Makna ngan Siklus mempenga-ruhi
Gangguan
Sesuai kebutuhan
aspek sexsualitas sexual sexualitas sexsual
PENGERTIAN KEBUTUHAN SEKSUAL
Masa
Masa Dewasa
Masa
Masa Kanak-
Pranatal
Muda dan
dan
Kanak Bayi Umur
Pubertas
Pertengahan
M
as
a
D
e
w
as
a
T
u
a
sngat
v agina
tinggi
pada
danwanita.
selalu minta
an
ndi,rasa
bay aman.
i merasakMasalah
an adany
y ang
a
Slahigmund
masalahFreud,
menytahap
apih dan
l pada masa ini adalah
hap
al,
jad
ada
mur
3
hun
pu
an
da
hap
jad
ada
at
ng
ar
es.
ak
ulai
enu
ukk
aku
nya
ap
a
nga
rsis
nta
ha
p
i
ndi
n
ois.
ak
a
ulai
em
aja
ukt
buh
a.
da
hap
ak
dah
pat
ati
a
hal
ber
an.
di awali secara biologis
erempuan lebih suka pada
erkembangan
mengidentifikasi jenis k elamin
uaperempuan,
ini adal ahbelajar
sebagai
melalui
tua, serta mulai
uai dengan jenis k elaminny a.
aha
en,
jadi
da
ur
2
un.
pua
n
ak
lai
inte
si,
rek
ma
i
sa
bert
dan
ha
pan
gsu
da
tut
ial,
per
uku
bun
n
nga
om
kny
tau
man
baya
on
n
do
lai
red
da
sa
ola
ni,
ak
dah
nya
tan
tan
al
sua
lalu
era
nga
ng
was
mb
,
u
fan
i.
Masa Pubertas
Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan akan terjadi
kematangan secara psikososial. Terjadinya perubahan saecara psikologis ini ditandai
dengan adanya perubahan dalam gambaran diri (body image), perhatian yang cukup besar
terhadap perubahan fungsi tubuh, pembelajaran tentang perilaku, kondisi sosial, dan
perubahan lain, seperti perubahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otot, bulu di
pubis, buah dada, atau mentruasi bagi wanita. Tahap yang disebut oleh Freud sebagai
tahap genital ini terjadi pada umur lebih dari 12 tahun. Kepuasan anak pada tahap ini akan
kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.
●
Pada tahap ini perkembangan secara fisik
sudah cukup dan ciri-ciri seks sekunder
mencapai puncaknya, yaitu antara umur
18-20 tahun. Pada masa pertengahan
umur terjadi perubahan hormonal; pada
wanita ditandai dengan penurunan
estrogen, pengecilan payudara dan
Masa Dewasa
jaringan vagina, penurunan cairan
Muda
dan Pertengahan Umur vagina, selanjutnya akan terjadi
penurunan reaksi ereksi; pada pria
ditandai dengan penurunan ukuran penis
serta penurunan semen. Dari
perkembangan psikososial, sudah mulai
terjadi hubungan intim antara lawan
jenis, proses pernikahan, dan memiliki
anak, sehingga terjadi perubahan peran.
●
Perubahan yang terjadi pada tahap
ini pada wanita di antaranya adalah
atropi pada vagina dan jaringan
payudara, penurunan cairan vagina,
dan penurunan intensitas orgasme
Masa Dewasa Tua pada wanita; sedangkan pada pria
akan mengalami penurunan produksi
sperma, berkurangnya intensitas
orgasme, terlambatnya pencapaian
ereksi, dan pembesaran kelenjar
prostat.
SIKLUS RESPONS
SEKSUAL
Tahap Kestabilan
●
Merupakan tahap awal respons seksual pada wanita ditandai dengan banyaknya
lendir pada daerah vagina, dinding vagina mengalami ekspansi atau menebal.
Meningkatnya sensitivitas klitoris, puting, dan ukuran buah dada meningkat . pada
laki-laki ditandai dengan ketegangan atau ereksi pada penis dan penebalan atau
elevasi pada skrotum.
Tahap Kestabilan
●
Pada tahap ini wanita mengalami retraksi dibawah klitoris, adanya lendir yang
banyak dari vagina dan labia mayora, elevasi dari serviks dan uterus, serta
meningkatnya otot-otot pernapasan. Pada laki-laki ditandai dengan meningkatnya
ukuran gland penis dan tekanan otot pernapasan.
Tahap Orgasme (puncak).
●
Tahap puncak dalam siklus seksual pada wanita ditandai adanya kontraksi yang tidak
disengaja dari uterus, rektal dan sfingter, uretra, serta otot-otot lainnya, terjadi
hiperventilasi dan meningkatnya denyut nadi. Pada laki-laki ditandai dengan
relaksasi pada sfingter kandung kemih, hiperventilasi, dan meningkatnya denyut
nadi.
Tahap Resolusi (Peredaan)
●
Tahap terakhir dalam siklus respons seksual, pada wanita ditandai dengan adanya
relaksasi dari dinding vagina secara berangsur-angsur, perubahan warna dari labia
mayora, pernapasan, nadi, tekanan darah, otot-otot berangsur-angsur kembali
normal. Pada laki-laki ditandai dengan menurunnya denyut nadi serta melemasnya
penis.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Seksual
Gangguan struktur dan fungsi tubuh, seperti adanya trauma, obat, kehamilan, atau
abnormalitas anatomi genitalia.
Kurang pengetahuan atau informasi yang salah mengenai masalah seksual.
Voyerisme/skopofilia
Masokisme
Sadisme
Homoseksual dan
lesbianisme
Zoofilia.
Sodomi
Nekrofilia
Koprofilia
Urolagnia
Oral seks/kunilingus
Felaksio.
Froterisme/friksionis
me
Gerontofilia.
Frottage
Pornografi
Bentuk Abnoralitas
Seksual Akibat
Dorongan Seksual
Abnormal
Prostitusi
Perzinaan
Frigniditas
Impotensi
Ejakulasi prematur
Vaginismus
Dispareunia
Anorgasme
Kesukaran koitus pertama