Evidence-based medicine
is the integration of best
research evidence with
clinical expertise and
patient values
EBM adalah integrasi
bukti-bukti riset terbaik
dengan keterampilan klinis
dan nilai-nilai pasien (Sackett
et al., 2000).
Langkah Evidence-Based Practice
5 Langkah EBM:
Tabel 1.2 Bukti berorientasi penyakit (DOE) versus bukti berorientasi pasien (POEM)
Perhatikan
kekuatan bukti
hasil penelitian
ketika
melakukan
Critical Appraisal
Tiga Macam Efek Terapi/ Intervensi
Medis
1. Menurunkan risiko terjadinya hasil yang buruk
(bad outcome)
Hasil buruk: merupakan akibat buruk dari penyakit
seperti komplikasi, kecacatan, disfungsi, rekurensi,
relaps, atau kematian. Contoh: terapi insulin intensif
menurunkan risiko retinopati diabetik
2. Meningkatkan probabilitas terjadinya hasil yang
baik (good outcome)
Hasil baik: kesembuhan, remisi, regresi, perbaikan
klinis lainnya, atau perbaikan hasil laboratorium.
Contoh: terapi insulin intensif meningkatkan
terjadinya level HbA1c yang optimal
3. Meningkatkan probabilitas terjadinya hasil buruk
yang tidak diinginkan (harm, adverse effect):
Contoh: terapi insulin intensif meningkatkan risiko
hipoglikemia
Terapi Yang Terbaik
Karakteristik terapi yang
terbaik:
1. Memberikan lebih
banyak manfaat daripada
kerugian (Does more
good than harm )
2. Cost-effective
3. Etis
Validity: Menilai Validitas
(Kebenaran) Efek Terapi
Tabel Menilai validitas kesimpulan tentang efektivitas terapi
No Kriteria Ya Tidak Tidak
jelas
1 Apakah peneliti melakukan randomisasi dalam
menempatkan pasien ke dalam kelompok
eksperimental dan kelompok kontrol?
2 Apakah kelompok-kelompok yang diteliti sebanding
pada awal penelitian?
3 Kecuali intervensi yang diberikan, apakah
kelompok-kelompok yang diteliti mendapat
perlakuan yang sama?
4 Apakah semua pasien yang diteliti dianalisis sesuai
dengan hasil randomisasi?
5 Apakah pengukuran hasil dilakukan dengan objektif
dan buta tentang siapa mendapat intervensi?
Komentar:
Pengaruh Bias, Confounding, dan
Peran Peluang Terhadap Efek Terapi
Akupunktur Kontrol
Positif Negatif
(ada efek) (tiada efek)
1. RR = Rasio Risiko
2. OR = Odds Ratio
3. ARR= Absolute Risk Reduction
4. RRR= Relative Risk Reduction
5. ABI= Absolute Benefit Increase
6. RRR= Relative Benefit Increase
7. NNT= Number Needed To Treat
8. NNH= Number Needed To Treat
Importance: Rule of Thumb
Besarnya Efek/ Kekuatan Hubungan
Tabel 11 Besarnya RR (atau OR) dan interpetasi Tabel 3 Rule of Thumb untuk
tentang kekuatan hubungan antara intervensi menginterpretasikan NNT tentang keefektifan
(paparan) dan outcome (penyakit) klinis terapi kuratif dan preventif
RR (atau OR) Interpretasi NNT Interpretasi
Meningkatk Menurunka Terapi kuratif
an risiko n risiko 1-4 Sangat efektif
4 Efektif/ Kurang
1.0 1.0 Tidak terdapat
efektif
hubungan/ tidak ada
efek Terapi preventif
>1.0 - <1.5 >0.67 - Hubungan lemah < 60 Efektif
<1.0 60 Kurang/ tidak efektif
1.5 - <3 >0.33 - Hubungan sedang
0.67
3.0 - >0.10 - Hubungan kuat
<10.0 0.33
10.0 0.10 Hubungan sangat kuat
Meta-analisis:
Contoh menilai
efektivitas
levosimendan
versus plasebo
dan dobutamin
untuk mencegah
kematian pasien Gambar 9 Kajian sistematis tentang efek terapi levosimendan versus plasebo terhadap mortalitas
gagal jantung pasien kegagalan jantung kongestif. Sumber: Ribiero et al., 2010.
kongestif
Gambar 10 Kajian sistematis tentang efek terapi levosimendan versus dobutamin terhadap
mortalitas pasien kegagalan jantung kongestif. Sumber: Ribiero et al., 2010.
Kemampuan Penerapan Bukti dan
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Pasien pada
praktik klinis