Anda di halaman 1dari 55

Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

MODUL 1

KEPERAWATAN MATERNITAS:
PRAKTIKA

DISUSUN OLEH :
Ratifah, SST.M.Kes
Siti Mulidah, S.Pd S.Kep. NS. M.Kes
Dina Indrati. DS, S.Kp. Ns.M Kep, Sp Kom
Hartati, S.Kep. NS. MM
Rusmini, S.Kep. Ns.MH

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN PURWOKERTO


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AKADEMI 2014/2015

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page i


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

BIO DATA MAHASISWA

1. NAMA MAHASISWA : ___________________________


2. NIM. :____________________________
3. TINGKAT/SEMESTER : ___________________________
4. PROGRAM STUDI : ___________________________

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page ii


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat


dan karunia-Nya kepada kami Tim penyusun sehingga Modul praktikum
Mata Ajar Keperawatan Maternitas bagi mahasiswa Program Studi Diploma
III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ini
dapat terwujud. Modul ini terdiri dari Modul 1 dan Modul 2 yang masing-
masing berisi tujuh Kegiatan Belajar tentang prosedur-prosedur yang terkait
dengan asuhan keperawatan pada ibu hamil. ibu bersalin, bayi baru lahir,
ibu postpartum dan wanita dengan masalah kesehatan reproduksi.
Kami menyadari bahwa modul praktika Mata Ajar Keperawatan Maternitas
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kami mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
sempurnanya modul ini

Harapan penyusun semoga modul praktikum Mata Ajar Keperawatan


Maternitas ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk bekal sebagai
perawat profesional sehingga mampu melaksanakan tindakan-tindakan yang
menunjang keselamatan pasien di Rumah Sakit.

Purwokerto, Januari 2013


Penyusun.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page iii


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

DAFTAR ISI

BIODATA MAHASISWA ....................................................................... ii


KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
TATA TERTIB PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KEPERAWATAN ............ 1
PENDAHULUAN ................................................................................. 3
KEGIATAN BELAJAR 1: Pemeriksaan Tes Pack...................................... 6
KEGIATAN BELAJAR 2: Perawatan Payudara Post Partum ....……..…….... 12
KEGIATAN BELAJAR 3: Perawatan Vulva dan Luka Episiotomy............... 18
KEGIATAN BELAJAR 4: Mobilisasi Dini dan Senam Postpartum ............. 25
KEGIATAN BELAJAR 5: Pendidikan Kesehatan KB ................................. 30
KEGIATAN BELAJAR 6: Persiapan Alat pada pasien dengan pemeriksaan
papsmear/ IVA ................................................................................. 34
KEGIATAN BELAJAR 7: Persiapan Alat dan Pasien yang akan dilakukan
Kuretase ......................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 52

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page iv


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

TATA TERTIB PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM KEPERAWATAN

A. Sebelum Praktikum

1. Mahasiswa dapat mengikuti praktikum bila memenuhi syarat-syarat


sebagai berikut:
a. Membawa Modul Praktika Mata Ajar.
b. Berpakaian seragam dan memakai jas laboratorium sesuai dengan
ketentuan dari Prodi D III Keperawatan Purwokerto
2. Praktikan harus hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai, praktikan
yang terlambat lebih dari 5 menit, tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari tersebut. Sehari sebelum kegiatan praktikum
laboratorium, mahasiswa diwajibkan meminjam alat dan bahan
kepada petugas laboratorium dan wajib menjaga kelengkapan alat
sampai kegiatan praktikum selesai.
3. Praktikan harus memahami apa yang akan dikerjakan dengan
membaca modul praktikum dan acuan lain.
4. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum apa bila :
a. Tidak membawa modul praktikum, apabila modul praktikumnya
hilang, praktikan harus melaporkannya ke penanggung jawab
mata ajar 30 menit sebelum praktikum dimulai dan hanya
diberikan kesempatan satu kali untuk mengganti dengan yang
baru, disertakan sangsi membayar biaya cetak.
5. Ketika memasuki laboratorium, praktikan :
a. Harus tenang, tertib dan sopan.
b. Dilarang membawa makanan, minuman, dan barang lain yang
tidak diperlukan.
c. Tidak diperkenankan membawa tas, jaket dan HP.

B. Selama Praktikum
1. Praktikan dapat memulai praktikum setelah lulus latihan unjuk kerja
sesuai standard nilai yang ditetapkan untuk prosedur yang akan
dilakukan dan mendapat petunjuk serta ijin dari tutor yang
bersangkutan untuk menyiapkan pelaksanaan prosedur.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 1


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

2. Selama praktikum berlangsung, praktikan :


a. Dilarang meninggalkan ruangan tanpa seijin tutor atau
penanggung jawab hari tersebut.
b. Harus dapat menjaga keselamatan diri, alat-alat, kebersihan
laboratorium, dan ketertiban.
c. Dilarang menggangu atau membantu kelompok lain

2. Praktikan harus mengganti alat-alat yang rusak atau hilang selama


praktikum berlangsung dengan alat yang sama, sebelum melanjutkan
praktikum minggu berikutnya.

C. Selesai Praktikum
1. Setelah praktikum selesai dan disetujui tutor, praktikan :
a. Melaporkan kelengkapan dan merapikan peralatan yang digunakan
kepada piket/staf penanggung jawab laboratorium.
b. Harus meminta tanda tangan / paraf tutor pada lembar
kompetensi di dalam modul.

D. Ketentuan Lain

1. Bagi praktikan yang tidak hadir dengan keterangan/gagal, dapat


melakukan praktikum susulan pada jadual pengulangan yang telah
ditentukan.
2. Bagi praktikan yang sakit dapat menunjukkan surat keterangan
dari dokter dan orang tua, paling lambat pada saat melaksanakan
praktikum minggu berikutnya. Melampaui batas waktu tersebut,
surat dinyatakan tidak berlaku lagi dan praktikan dinyatakan gagal.
3. Bagi praktikan yang tidak mengikuti praktikum dinyatakan tidak
lulus dan diulang pada semester berikutnya.
4. Praktikan dapat diberikan peringatan, dikeluarkan ataupun
digagalkan jika melanggar tata tertib ini.
5. Tata tertib ini untuk dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
6. Hal-hal yang belum tersurat dalam tata tertib ini akan diatur sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 2


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

P E ND AH U L U AN
Deskripsi Modul, Relevansi, dan Petunjuk Belajar

Selamat berjumpa, selamat mempelajari Modul 1 Praktika Mata Kuliah (MK)


Keperawatan maternitas. terdiri dari tujuh (7) kegiatan belajar praktikum
laboratorium.

Modul yang sedang Anda pelajari ini berisi keterampilan-keterampilan yang


berhubungan dengan asuhan keperawatan pada ibu hamil, ibu melahirkan
ibu post partum dan wanita dengan masalah kesehatan reproduksi.

Setelah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar Anda diminta untuk


mendemonstrasikan prosedur pada kegiatan belajar tersebut serta
menilainya berdasarkan lembar unjuk kerja yang dilampirkan. Jika Anda
berhasil mendapatkan nilai batas lulus (75) maka Anda dapat melanjutkan
pada kegiatan belajar berikutnya. Setelah menyelesaikan 7 kegiatan belajar
pada modul 1 ini Anda diperbolehkan mengikuti evaluasi sumatif Ujian
Praktikum Akhir Semester untuk mengetahui sejauh mana Anda terampil
dalam melaksanakan prosedur-prosedur asuhan keperawatan pada ibu
hamil, ibu bersalin, ibu postpartum dan wanita dengan masalah kesehatan
reproduksi.
.
Teknik kegiatan pembelajaran praktik laboratorium ini, Anda para
mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah anggota
sebanyak 7- 8 mahasiswa tiap kelompoknya. Masing-masing kelompok

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 3


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

tersebut akan mengikuti pembelajaran praktek laboratorium sesuai jadual


yang tercantum dalam rencana pembelajaran semester (RPS). Sebelum
mengikuti kegiatan ini, Anda dianjurkan untuk membaca setiap kegiatan
belajar dan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum. Di
awal pembelajaran akan dilakukan apersepsi dengan tutor, kemudian tutor
akan memberi kesempatan kepada Anda untuk mendemonstrasikan
prosedur pada kegiatan belajar yang sedang Anda pelajari. Bila anda kurang
jelas anda boleh bertanya kepada tutor. Setelah Anda menyelesaikan unjuk
kerja, maka akan diberikan umpan balik dari hasil unjuk kerja Anda untuk
perbaikan sebelum Ujian Praktik Sumatif.

Tujuh (7) kegiatan belajar praktika yang akan Anda pelajari pada modul 1
ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Pemeriksaan Test pack
b. Kegiatan Belajar 2: Perawatan payudara postpartum
c. Kegiatan Belajar 3: Perawatan/ Vulva Haigine dengan luka
episiotomy
d. Kegiatan Belajar 4: Mobilisasi Dini dan Senam Postpartum
e. Kegiatan Belajar 5: Pendidikan kesehatan KB
f. Kegiatan Belajar 6: Persiapan Alat pada pasien dengan
pemeriksaan papsmear/ IVA
g. Kegiatan Belajar 7: Persiapan Alat dan Pasien yang akan
dilakukan Kuretase

Modul ini akan Anda selesaikan dalam waktu 7 x 120 menit pembelajaran
praktika di laboratorium. Semoga Anda dapat mempelajari modul ini dengan
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 4
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

baik. Bila Anda sudah selesai membaca modul ini dan telah mencoba
mempraktekkan prosedur pada setiap kegiatan belajar, silahkan Anda
menilai kemampuan keterampilan Anda. Selamat belajar, jangan pernah
ragu untuk mencoba dan tetap berlatih, sucses selalu untuk Anda.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 5


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

K e g i at a n B e l aj ar 1

PE M AS AN G AN D AN PE LE PA SAN I U D

 120 Menit

A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO M O T O R )

1 KOMPETENSI DASAR

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara


diharapkan mampu melakukan Pemasangan dan pelepasan IUD

2 INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


a. Menjelaskan pengertian IUD

b. Menjelaskan waktu yang tepat untuk pemasangan dan pelepasan IUD

P O O K MAT E R I

A . P O K O K -P O K O K MAT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Pengertian pemasangan dan pelepasan IUD
2. Waktu yang tepat untuk pemasangan dan pelepasan IUD
TERI

B . U R AI AN M AT E R I
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 6
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

1. Definisi IUD

IUD ( Intra Uterine Device ) adalah alat kontrasepsi non hormonal


jangka panjang yang disisipkan di dalam rahim dan terbuat dari bahan
semacam plastik / tembaga dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk
yang paling umum dan banyak dikenal oleh masyarakat adalah spiral.

IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) bagi kebanyakan


Perempuan merupakan alat kontrasepsi yang paling baik karena ia
sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pada
penggunaan pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena
itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang
lengkap tentang alat kontrasepsi ini.

2. Waktu yang tepat untuk pemasangan dan pelepasan IUD

a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
minggu pasca persalinan.
d. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila
tidak ada gejala infeksi
e. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi,
(Sarwono, 2006).

C. P R O SE DU R

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 7


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

1. Persiapan Alat Dan Bahan


Pemasangan IUD :
a. Bengkok
b. Kom besar 2 buah
c. IUD steril
d. Air DTT
e. Kom sedang 1 buah
f. Bak instrument
g. Tenakulum
h. Larutan byclean / klorin 0,5%
i. Sonde uterus
j. Kapas sublimat
k. Sarung tangan steril 2 pasang
l. Tampon tang
m. Gunting IUD
n. Bivatue spekulum (spekulum cocor bebek)
o. Extraktor IUD

Pelepasan IUD :

a. Bak instrumen

b. Spekulum

c. Penster kelm

d. Duk steril

e. Handscoon

f. Kasa

g. Kom kecil

h. Kapas basah/kapas cebok secukupnya

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 8


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

i. Betadin

j. Larutan klorin

k. Bengkok

l. Tempat sampah

DAN PSMOTOR)
2. Langkah Prosedur:

Pemasangan IUD :
1. Dekatkan alat dengan pasien
2. Atur posisi yang membuat klien merasa nyaman
3. Cuci tangan 6 langkah
4. Pasang selimut mandi
5. Gunakan sarung tangan steril pada tangan kiri
6. Letakan IUD di tempat yang rata
7. Buka plastik atas IUD dengan menggunakan tangan kanan, tangan
kiri untuk memasukkan Coper T IUD dari dalam dan tangan kanan
merapatkan dari luar
8. Dekatkan bengkok agar lebih membuang bahan habis pakai
9. Buka kom kapas sublimat
10. Pakai sarung tangan pada tangan kanan
11. Lakukan tindakan vulva hygiene
12. Lakukan pemeriksaan dalam
13. buka sarung tangan, Cuci tangan di air,
14. Gunakan sarung tangan steril yang baru
15. Memasukkan spekulum sesuai anatomi
16. Bersihkan bagian serviks dengan kasa steril menggunakan tampon
tang
17. Jepit serviks dengan menggunakan tenakulum pada posisi vertikal
(arah jam 11 atau jam 1)
18. Ukur panjang uterus dengan menggunakan sonde uterus
19. Memasang IUD dengan teknik menarik (With drawal tecniqique) :
√ Memasukkan tabung inserter yang berisi IUD ke dalam kanalis
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 9
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

servikalis
√ Menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong untuk
memasukkan IUD
√ Mengeluarkan pendorong dan dorong kembali tabung inserter
sampai terasa pada fundus.
20. Menggunakan benang IUD 3 sampai 4 cm
21. Bersihkan area porsio yang telah terpasang IUD dengan kasa
menggunakan tampon tang
22. Mengeluarkan tenakulum dan spekulum, rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
23. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa IUD telah
terpasang
24. Lepaskan sarung tangan
25. Cuci tangan 6 langkah kembali
26. Dokumentasikan tindakan yang akan dilakukan

Pelepasan IUD :
1. Pastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan mencuci
kemaluannya menggunakan sabun
2. Memasang sampiran, mengatur posisi klien secara litotomi pada
meja gynekology lalu pasangkan perlak
3. Mencuci tangan, memakai sarung tangan steril, pasangkan duk
steril di bawah bokong ibu
4. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk memastikan gerakan
serviks, memastikan tidak ada infeksi atau tumor
5. Memasang spekulum vagina untuk melihat serviks
6. Mengusap vagina dan serviks dengan kassa betadine
menggunakan penster klem
7. Menarik benang AKDR/IUD yang tampak dengan tang
buaya/aligator (pencabut) secara mantap dan hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR/IUD
8. Tunjukkan AKDR/IUD tersebut pada ibu kemudian rendam
dengan larutan klorin
9. Keluarkan spekulum
10. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai ke dalam larutan
klorin

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 10


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

11. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dapat dipakai lagi


12. Lepaskan sarung tangan lalu rendam di larutan klorin
13. Cuci tangan
14. Amati klien selama 5 menit sebelum diperbolehkan pulang
15. Diskusikan apa yang harus dilakukan bila klien mengalami
masalahMinta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang
telah diberikan
16. Jawab semua pertanyaan klien
17. Catat semua tindakan di rekam medik tentang pencabutan

6. LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pemasangan dan pelepasan IUD


kegiatan belajar 1, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur
di atas untuk memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan
kembali. Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pemasangan dan pelepasan IUD dengan anggota
kelompok yang lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan
tabel prosedur di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan
benar lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadwal di
Sylabus/RPS.

F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pemasangan dan


pelepasan IUD secara mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar
setiap langkah, mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 11
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Sylabus/RPS. Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu
melakukan prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila
anda dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk
mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika
Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan
belajar 2 berikutnya. Bagus sekali dan selamat.

DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah, Siti. 2014. Keperawatan Maternitas Kehamilan. Jakarta : EGC

Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing:
Family newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia:
Lippincott ( hal 76-118).

K e g i at a n B e l aj ar 2

PE R AW A TA N PA YU DAR A PO S TP AR TU M

 120 Menit

A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO MO T O R )

1 KOMPETENSI DASAR

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 12


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara


diharapkan mampu melakukan perawatan payudara postpartum
.

2 INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


a. Menjelaskan apa perawatan payudara postpartum
b. Menjelaskan tujuan perawatan payudara postpartum
c. Mendemonstrasikan perawatan payudara postpartum

B. P O K O K -P O K O K MAT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
1.Definisi perawatan payudara postpartum
2.Tujuan perawatan payudara postpartum
3.Pemeriksaan perawatan payudara postpartum

C. U R AI AN M AT E R I

DASAR – DASAR TEORI PERAWATAN PAYUDARA POSTPARTUM

a. Definisi
Pada masa postpartum perawatan payudara merupakan suatu
tindakan yang sangat penting untuk merawat payudara terutama
untuk memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan payudara sangat

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 13


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena
payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan
makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini
mungkin. Dimana tujuan perawatan payudara setelah melahirkan,
salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang
kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. (Saryono dan Pramitasari,
2008).

b. Tujuan Perawatan Payudara Postpartum


1) Memelihara kebersihan payudara
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu
3) Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk
kebutuhan bayi
4) Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir
bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang
menarik.
5) Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan
lecet sewaktu dihisap oleh bayi.
6) Melancarkan aliran AS
7) Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat
dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya

D. P R O SE DU R

2. Persiapan Alat
Peralatan dan bahan yang harus Anda siapkan untuk melakukan
pemeriksaan fisik adalah:
a. Baby oil/minyak zaitun
b. handuk
c. waslap
d. kasa

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 14


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

e. Handschoon
f. baskom isi air hangat
g. baskom isi air dingin

3. Langkah-langkah tindakan
a. Memasang sampiran/ menjaga privacy klien
b. Mengatur posisi
c. Memasang handuk pada bahu dan di bawah perut, sambil melepas
pakaian atas klien
d. Mengompres puting susu dengan kapas yang dibasahi minyak
hangat dalam 2-3 menit
e. Mengangkat kapas sambil membersihkan puting susu dengan
gerakan memutar dari dalam ke luar
f. Membasahi kedua telapak tangan dengan baby oil atau minyak
zaitun
g. Melakukan gerakan I : telapak tangan berada di tengah-tengah di
antara kedua payudara, kemudian melakukan gerakan melingkar
dari atas, samping, bawah sambil dihentakkan. Kemudian lanjut ke
tengah dan dilakukan berulang-ulang sampai 20-30 kali
h. Melakukan gerakan II : tangan kiri menopang payudara kiri dan
tangan kanan dengan sisi telapak tangan melakukan pengurutan
dari pangkal payudara ke arah puting, dilakukan secara bergantian
dengan tangan kanan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 20-30 kali
i. Melakukan gerakan III : gerakan sama dengan teknik gerakan II,
hanya tangan tidak mengurut, tetapi membuat lingkaran kecil dari

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 15


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

pangkal payudara ke arah puting, dilakukan secara bergantian


dengan tangan kanan
j. melKUKn gerakan IV : memegang kedua payudara kemudian
menggoyang-goyangkan secara bersama-sama sebanyak 5 kali
k. melakukan pemijatan punggung
l. mengguyur payudara kanan menggunakan air hangat dengan
waslap, kemudian dingin dan hangat lagi, sebanyak 5 kali.
Demikian juga pada payudara kiri
m. mengeringkan payudara dengan handuk yang ada di bahu asmbil
menggosok-gosok puting
n. mengenakan BH dan pakaian atas klien
o.
E. LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur perawatan payudara postpartum


pada kegiatan belajar 2, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan
prosedur di atas untuk memudahkan Anda mengingat dan
mendemonstrasikan kembali. Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota
kelompok yang lain. Demonstrasikan prosedur perawatan payudara
postpartum dengan anggota kelompok yang lain, dan lakukan penilaian
secara mandiri menggunakan tabel prosedur perawatan payudara
postpartum di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar
lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di Sylabus/RPS.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 16


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur perawatan payudara


postpartum secara mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar setiap
langkah, mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada
Sylabus/RPS. Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu
melakukan prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila
anda dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk
mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika
Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan
belajar 3 berikutnya. Bagus sekali dan selamat.RIU
P R O SE DU R TI N D A

DAFTAR PUSTAKA

P o t t e r , P . A ., & P e r r y , A . G . ( 2 0 0 9 ) . F und a me n t a l o f N ur si ng
7 t h e d i t i o n . Si ng a p o r e : E l se vi e r

Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing: Family
newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia: Lippincott ( hal
76-118).

Bobak Jensen, Zalar, (2002), Maternity and Gynecologycal Care, St. Lois,
Baltimore, Toronto, The C.V. Mosby Co

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 17


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

K e g i at a n B e l aj ar 3

P E R AW A TA N LU K A S C

 120 Menit

A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO MO T O R )

1 KOMPETENSI DASAR
Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara
diharapkan mampu melakukan perawatan luka SC.

2 INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


a. Menjelaskan apa itu perawatan luka SC
b. Menjunjukkan persiapan alat perawatan luka SC
c. Mendemonstrasikan perawatan luka SC

B . P O K O K -P O K O K MAT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Definisi perawatan luka SC
2. kapan perawatan luka SC dilakukan

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 18


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

3. Persiapan alat perawatan luka SC Cara membaca hasil pemeriksaan

C . U R AI AN M AT E R I

a. Definisi
Pemeriksaan DJJ adalah memeriksa dengan cara mendengarkan dan
menghitung denyut jantung janin selama satu menit penuh dengan
bantuan alat LAENNEC atau Doppler, atau dengan CTG
(cardiotokografi).

b. Menjelaskan kapan perawatan luka SC


DJJ mulai terdengar pada usia kehamilan 10-12 minggu dan hanya
dapat didengarkan dengan Dopller, jika dengan fetoscop DJJ dapat
didengarkan pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Laju denyut
akan menurun secara progresif dengan semakin matangnya janin saat
mencapai aterm. Akan tetapi, percepatan sementara dan deselerasi
DJJ yang sedikit dini dapat terjadi sebagai respons terhadapa gerakan
janin yang spontan, periksa dalam, tekanan fundus, kontraksi uterus,
dan palpasi abdomen.

D. P R O SE DU R

1. Persiapan Alat Dan Bahan


2. Set alat ganti balut dalam bak instrumen steril berisi :
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 19
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

a. 1 pasang sarung tangan


b. 3 buah pincet (2 anatomi dan 1 cirurgis)
c. 3-4 kasa steril
d. Kom untuk larutan antiseptik
e. Salep atau obat(bila diperlukan)
f. 3-4 deppers
g. 2-3 lidi kapas/lidi waten
3. Larutan steril/NaCl
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Gunting Verband
6. Bensin
7. Plester
8. Perlak dan mengalas
9. 2 buah piala ginjal/neer beken/bengkok(1 berisi larutan desinfektan
untuk merendam alat-alat dan 1 buahuntuk tempat sampah)
10. Langkah-langkah tindakan
h. Mencuci tangan
i. Pasang perlak pengalas
j. Letakkan piala ginjal diatas perlak pengalas dekat bagian
luka
k. Gunakkan sarung tangan bersih pada kedua tangan
l. Lepaskan plaster dan angkatan balutannya
m. bila balutan lengket,lepaskan balutan dengan memberikan
larutan steril atau NaCl
n. Memasukkan balutan kotor pada bengkok tempat kotoran
atau sampah
o. Observasi karakter luka
p. Membersihkan daerah sekitar luka (bekas plaster) dengan
bensin
q. Lepaskan sarung tangan
r. Buka bak instrumen
s. Kenakan sarung tangan steril pada kedua tangan

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 20


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

t. Cek luka dengan palpasi/menekan pada 1-2 cm tepi luka


menggunakan deppres yang dipegang dengan 2 pincet
anatomi
u. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik dari area luka
secara sirkuler ke arah luar luka dengan diameter 5 cm
v. Gunakkan kasa baru untuk mengeringkan luka
w. Berikan obat atau salep bila diperlukan
x. Menutup luka secara rapat dengan kasa steril
y. Gunakkan plester atau hypafix diatas balutan
z. Lepaskan kedua sarung tangan dan buang pada bengkok
aa. Buang semua bahan atau sampah pada
tempatnya/bengkok
bb. Kembalikan posisi pasien senyaman mungkin dan
rapikan pasien kembali
cc. Mencuci tangan
dd. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

E. LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pemeriksaan DJJ pada kegiatan


belajar 3, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur di atas
untuk memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan kembali.
Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pemeriksaan DJJ dengan anggota kelompok yang
lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan tabel prosedur
pemeriksaan DJJ di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan
benar lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di
Sylabus/RPS.
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 21
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pemeriksaan DJJ secara


mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar setiap langkah, mintalah
penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada Sylabus/RPS. Anda akan
dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu melakukan prosedur
sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila anda dinyatakan
belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk mengikuti penilaian
kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika Anda sudah dinyatakan
kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan belajar 4 berikutnya.
Bagus sekali dan selamat.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirodihardjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi keempat.


Jakarta : PT Bina Pustaka

Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing:
Family newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia:
Lippincott ( hal 76-118).

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 22


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

TAKA

K e g i at a n B e l aj ar 4

P E M BE R I A N T A BL E T T A M BAH D AR A H

 120 Menit

A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )

1 KOMPETENSI DASAR

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara


diharapkan mampu melakukan pemberian tablet tambah darah

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 23


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

2 INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


1. Menjelaskan definisi pemberian tablet tambah darah
2. Menjelaskan manfaat pemberian tablet tambah darah
3. Menjunjukkan persiapan alat dan bahan pemberian tablet tambah
darah
4. Mendemonstrasikan pemberian tablet tambah darah
5. Menggunakan komunikasi terapeutik untuk memberikan tablet
penambah darah

B. P O K O K -P O K O K MAT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Definisi pemberian tablet tambah darah
2. Manfaat pemberian tablet tambah darah
3. Persiapan alat dan bahan pemberian tablet tambah darah
4. Prosedur pemberian tablet tambah darah

C . U R AI AN M AT E R I

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 24


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

a Definisi
Tablet tambah darah (TTD), diberikan pada saat kehamilan kebutuhan
zat besi akan semakin meningkat karena jumlah sel darah pada tubuh
meningkat selama kehamilan. Peningkatan ini mencapai 50% dari
jumlah biasanya, jadi ibu hamil akan membutuhkan zat besi untuk
membentuk hemoglobin untuk pertumbuhan bayi di plasenta dalam
rahim, terutama pada trimester kedua dan ketiga.

b Waktu dan kebutuhan ibu hamil untuk memgkonsumsi tablet tambah


darah
Tablet tambah darah (TTD) dikonumsi mulai awal kehamilan sampai
dengan trimester ketiga. Selama kehamilan diberikan setiap hari satu
tablet dengan jumlah 90 tablet. Tablet tambah darah mengandung
200mg ferro sulfat setara dengan 60mg besi elemental dan 0,25 mg
asma folat. Tablet tersebut wajib dikonsumsi oleh ibuhamil sebanyak
sepuluh tablet setiap bulannya untuk mengurangi gejala-gejala
kelelahan dan rasa sakit pada saat kehamilan.

c Manfaat diberikan Tablet Tambah Darah


Ttd merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah hemoglobin). Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai
komponen untuk membentuk mioglobin (protein yang membawa
oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat di tulang, tulang
rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim. Tablet tambah darah
dapat berfungi dalam system pertahanan tubuh, sangat penting bagi

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 25


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

kesehatan ibu hamil, diantaranya mencegah terjadinya perdarahan


pada saat persalinan dan dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi
janin.

D. PROSEDUR

a. Persiapan Alat Dan Bahan

Tablet tambah darah (Fe)

b. Cara Kerja
a. Memberitahu pengertian Tablet tambah darah
Ibu, saya akan memberikan tablet tambah darah, bahwa ibu hamil
membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang berguna
pada pertumbuhan bayi di plasenta dalam rahim ibu, terutama pada
trimester kedua dan ketiga.

b. Memberitahu waktu dan kebutuhan Tablet tambah darah pada ibu


hamil
Tablet tambah darah dikonsumsi setiap hari satu tablet, dengan
jumlah yang diberikan 90 tablet selama kehamilan, setiap bulannya
tablet tambah darah sabanyak 10 tablet.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 26


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

c. Memberitahu tentang manfaat pemberian Tablet tambah darah


Ibu, tablet tambah darah sangat penting bagi kesehatan ibu hamil,
diantaranya mencegah terjadinya perdarahan pada saat persalinan
dan dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi janin.

E.LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pemberian Tablet tambah darah


pada kegiatan belajar 2, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan
prosedur di atas untuk memudahkan Anda mengingat dan
mendemonstrasikan kembali. Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota
kelompok yang lain. Demonstrasikan prosedur pemberian Tablet tambah
darah dengan anggota kelompok yang lain, dan lakukan penilaian secara
mandiri menggunakan tabel prosedur pemberian Tablet tambah darah di
atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar lanjutkan
dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di sylabus/RPS.

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pemberian Tablet


tambah darah secara mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar
setiap langkah, mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada
syllabus/RPS. Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu
melakukan prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila
anda dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 27


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika


Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan
belajar 4 berikutnya. Bagus sekali dan selamat.
P R O SE DU R TI N D AK AN

DAFTAR PUSTAKA

Hamilton, Persis Marry. (2010). Dasar – dasar Keperawatan


Maternitas, Edisi Keenam. Jakarta : EGC

K e g i at a n B e l aj ar 5

P E M BE R I A N IM U NI S A S I T T

 120 Menit

A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )

1. KOMPETENSI DASAR

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara


diharapkan mampu melakukan pemberian imunisasi TT.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 28


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

2. INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


1. Menjelaskan apa itu imunisasi TT
2. Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi TT
3. Menjelaskan waktu diberikannya imunisasi TT
4. Menjunjukkan persiapan alat dan bahan pemberian imunisasi TT
5. Mendemonstrasikan pemberian imunisasi TT

B . P O K O K -P O K O K MAT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
1. Definisi imunisasi TT
2. Tujuan pemberian imunisasi TT
3. Waktu diberikannya imunisasi TT
4. Persiapan alat dan bahan pemberian imunisasi TT
5. Prosedur pemberian imunisasi TT

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 29


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

C . U R AI AN M AT E R I

a. Definisi
Imunisasi TT pada ibu hamil adalah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu
dengan menyuntikan vaksin tetanus toxoid.

b. Tujuan imunisasi TT
7. Memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus,
karena vaksinasi selama hamil juga ikut membantu janin
terhindar dari tetanus beberapa minggu setelah lahir.
8. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada saat ibu hamil,
bersalin dan nifas.
9. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum misalnya
akibat infeksi tali pusat pada saat proses persalinan.

c. Waktu pemberian imunisasi TT


Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT minimal 2 kali
selama kehamilan, yaitu pertama pada saat kunjungan antenatal,
dan kedua pada 4 minggu kemudian.
TT1 : diberikan pada kunjungan awal/trimester pertama.
TT2 : 4 minggu setelah TT1, perlindungan 3 tahun
TT3 : 4 minggu setelah TT2, perlindungan 5 tahun
TT4 : 4 minggu setelah TT3, perlindungan 10 tahun
TT5 : 4 minggu setelah TT4, perlindungan 25 tahun

D. PROSEDUR
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 30
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

a. Persiapan Alat Dan Bahan


a. Vaksin TT dalam termos disimpan dalam suhu 3-8⁰

b. Spuit 1 cc

b. Cara Kerja
a. Cuci tangan
b. Ambil vaksin dalam termos, angkat bagian tengah tutup metal
dengan gergaji ampul, kemudian bengkokan
c. Isi spuit dengan vaksin TT sebanyak 0,5 cc

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 31


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

d. Tentukan lokasi penyuntikan yaitu pada lengan atas sebelah luar


1/3 bagian dari bahu, imunisasi TT disuntikan melalui
intramuscular

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pemberian imunisasi TT pada


kegiatan belajar 5, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur
di atas untuk memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan
kembali. Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pemberian imunisasi TT dengan anggota
kelompok yang lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan
tabel prosedur pemberian imunisasi TT di atas. Jika Anda dapat melakukan
prosedur ini dengan benar lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda
sesuai jadual di sylabus/RPS.

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pemberian imunisasi TT
secara mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar setiap langkah,
mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada sylabus/RPS. Anda
akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu melakukan prosedur
sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila anda dinyatakan
belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk mengikuti penilaian
kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika Anda sudah dinyatakan

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 32


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan belajar 6 berikutnya.


Bagus sekali dan selamat.EDUR T

DAFTAR PUSTAKA

Prawirodihardjo, Sarwono. (2010). Ilmu Kebidanan. Edisi keempat.


Jakarta : PT Bina Pustaka

K e g i at a n B e l aj ar 6

P I J AT BA YI

 120 Menit

A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )

I. KOMPETENSI DASAR

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 33


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara


diharapkan pammpu melakukan pijat bayi

II. INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


a. Menjelaskan apa itu pijat bayi
b. Menjelaskan manfaat pijat bayi
c. Waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi
d. Persiapan pijat bayi
e. Prosedur pijat Bayi

B . P O K O K - P O KO K M AT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
a. Definisi pijat bayi
b. Manfaat pijat bayi
c. Waktu yang tepat untuk melakukan pijat bayi
d. Persiapan pijat bayi
e. Prosedur Pijat Bayi

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 34


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

C . UR AI AN M AT E R I

a. Definisi
Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot
sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh
permukaan tubuh bayi.Seni pijat adalah terapi sentuhan kulit
dengan menggunakan tangan.Pijat meliputi manipulasi terhadap
jaringan atau organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta
sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan
manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh (Lowe, 2003).

b. Manfaat Pijat Bayi


III. Meningkatkan berat badan
bayi
IV. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tertidur lebih
lelap
V. Membina ikatan kasih
sayang orang tua dan anak
(bonding)
VI. Meningkatkan produksi ASI
VII. Sentuhan ibu akan
membuat bayi merasa
nyaman
VIII. Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 35


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

menambah energy

c. Menjelaskan Kapan sebaiknya melakukan pijat bayi


1. Memijat bayi langsung setelah makan.
2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
3. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4. Memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat.
5. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
6.

D. PROSEDUR

1) Persiapan Alat Dan Bahan


a. Baby oil atau olive oil

b. Handuk

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 36


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

KTIF, DAN PSIKOMOTOR)

2) Langkah-Langkah

a. jangan memijat bayi sesaat sebelum maupun sesudah minum


ASI/makan, ataupun ketika ia sudah mengantuk. Lokasinya bisa di
mana saja yang nyaman untuk Anda berdua. Yang jelas, sebaiknya
dilakukan di atas lantai dan dialas dengan handuk. Siapkan juga
semangkuk kecil minyak (minyak zaitun dan virgin coconut oil paling
bagus).

b. Kaki – bagian ini merupakan bagian yang terbaik untuk memulai


pijatan, karena merupakanbagian yang paling tidak sensitif diantara
bagian tubuh bayi yang lain. Colek sedikit minyak, mulai pijat dengan
kedua tangan Anda secara perlahan, mulai dari daerah paha, terus ke
bawah. Buatlah pijatan secara bergantian antara tangan kanan dan
kiri Anda. Gerakan pijatan harus selembut mungkin, meniru gerakan
memerah susu. Pindah ke kaki yang sebelahnya lagi dan lakukan
pijatan yang sama

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 37


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

c. Telapak Kaki – Ambil salah satu telapak kakinya dan secara lembut
putarlah beberapa kali kearah kiri, lalu ulangi lagi ke arah kanan.
Setalah itu, pijatlah punggung telapak kakinya mulai dari arah mata
kaki ke arah jari-jari kaki. Pindah ke telapak kaki satunya dan ulangi
seperti itu.

d. Tumit – Gunakan ibu jari untuk memijat dengan membentuk


lingkaran pada tumit bayi.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 38


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

e. Jari Kaki – Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi.
Peganglah jari mungilnyasatu per satu menggunakan ibu jari dan
telunjuk Anda, kemudian secara lembut tariklah searah dengan
jarinya sehingga jari-jari Anda terlepas di ujung jari kaki bayi.
Lakukan untuk kesepuluh jari kakinya.

f. Lengan – Ambil salah satu lengannya dan lakukan gerakan seperti


yang Anda lakukan terhadapkakinya – gerakan seperti memerah
susu, mulai dari ketiaknya, terus hingga ke pergelangan tangan.
Kemudian pegang telapak tangannya, dan putar-putar secara
perlahan beberapa kali, ke arah kanan dan kiri. Pindah ke lengan
satunya lagi dan lakukan hal yang sama.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 39


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

g. Telapak Tangan – Dengan menggunakan ibu jari Anda, pijatlah


telapak tangan bayi Andadengan gerakan memutar

h. Jari Tangan – Sama seperti jari-jari kaki, secara lembut ambil satu
per satu jari tangannyamenggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, lalu
tarik secara perlahan.

i. Dada – Katupkan kedua telapak tangan Anda (seperti tapak Budha),


lalu letakkan pada dadanyadalam keadaan seperti itu. Secara
perlahan, buat gerakan ke arah luar tubuh bayi, sehingga telapak
tangan yang terkatup secara perlahan terbuka menghadap ke
bawah, dan telapak tangan Anda akhirnya menempel dan berjalan di
atas dadanya. Ulangi beberapa kali.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 40


Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

j. Pungung – Balikkan tubuh bayi Anda secara perlahan, sehingga ia


tengkurap. Posisi Andaberada di salah satu sisinya. Dengan
menggunakan jari-jari tangan Anda, buatlah pijatan lembut
melingkar dengan kedua tangan, dimulai dari bawah lehernya,
sampai ke pantat si kecil. Pindahlah posisi Anda ke sisi sebelahnya
lagi dan lakukan gerakan yang sama.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 41


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pijat bayi pada kegiatan belajar
6, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur di atas untuk
memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan kembali.
Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pijat bayi dengan anggota kelompok yang
lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan tabel prosedur
pijat bayi di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar
lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di
sylabus/RPS.

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pijat bayi secara


mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar setiap langkah,
mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada syllabus/RPS.
Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu melakukan
prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila anda
dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk
mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika
Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda berhak mempelajari
kegiatan belajar 7 berikutnya. Bagus sekali dan selamat.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 42


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

DAFTAR PUSTAKA

Lowe, 2003.Orthopedic Massage.Mosby : Toronto

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 43


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

Kegiatan Belajar 7

TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR

 120 Menit

A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )

1. KOMPETENSI DASAR

Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini


saudara diharapkan pammpu mengajarkan cara menyusui

2. INDIKATOR

Setelah selesai mengikuti praktikum ini mahasiswa dapat :


a. Menjelaskan apa itu pengertian menyusui dengan benar
b. Menjelaskan cara menyusui yang benar
c. Menjelaskan langkah-langkah menyusui yang benar
d. Menjelaskan lama dan frekuensi menyusui
e. Menjelaskan tanda-tanda posisi bayi menyusui yang benar

B . P O K O K - P O KO K M AT E R I

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, Anda akan mempelajari


pokok-pokok materi sebagai berikut:
a. Definisi menyusui dengan benar
b. Cara menyusui yang benar
c. Langkah-langkah menyusui yang benar
d. Lama dan frekuensi menyusui
e. Tanda-tanda posisi bayi menyusui yang benar

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 44


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

C . UR AI AN M AT E R I

a. Definisi

Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada


bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
(Perinasia, 2004).

b. Lama dan Frekuensi Menyusui (Purwanti, 2004)

1. Menyusui bayi tidak perlu di jadwal, sehingga tindakan menyusui


bayi dilakukan setiap saat bayi membutuhkan.
2. ASI dalam lambung bayi kosong dalam 2 jam.
3. Bayi yang sehat akan menyusu dan mengosongkan payudara
selama 5-10 menit

c. Posisi Badan Ibu dan Badan Bayi (Depkes RI, 2005)

1. Ibu duduk atau berbaring dengan santai


2. Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
3. Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah
payudara
4. Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
5. Dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada dalam satu
garis dengan leher dan lengan bayi
6. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 45


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

d. Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu (Depkes RI, 2005)
1. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang
dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola
(kalang payudara)
2. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek)
dengan cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting
susu.
3. Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar
dan lidah ke bawah
4. Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara
menekan bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala
5. Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan-
hadapan dengan hidung bayi
6. Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit
mulut bayi
7. Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit-langit

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 46


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

yang keras (palatum durum) dan langit-langit lunak (palatum


molle)
8. Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan
gerakan memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus
lactiferousyang terletak dibawah kalang payudara
9. Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik,
payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi
10. Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan
hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas.
Hal itu tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
11. Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-
elus bayi.

e. Cara Menyendawakan Bayi


1) Letakkan bayi tegak lurus bersandar pada bahu ibu dan
perlahan-lahan diusap punggung belakang sampai bersendawa
2) Kalau bayi tertidur, baringkan miring ke kanan atau tengkurap.
Udara akan keluar dengan sendirinya

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 47


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

f. Langkah–langkah Menyusui Yang Benar (Depkes RI, 2005)

1. Ibu mencucui tangan sebelum menyusui bayinya


2. Ibu duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak
sejajar punggung kursi dan kaki diberi alas sehingga tidak
menggantung
3. Mengeluarkan sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu
dan aerola sekitarnya
4. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
5. Ibu menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi dibelakang ibu dan yang satu
didepan, kepala bayi menghadap ke payudara
6. Ibu memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis
lurus
7. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang
lain menopang dibawah serta tidak menekan puting susu atau
areola
8. Ibu menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi
sebelum menyusui

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 48


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

9. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang


atau disangga lagi.
10. Ibu menatap bayi saat menyusui
11. Pasca Menyusui
a. Melepas isapan bayi dengan cara jari kelingking di
masukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi atau dagu
bayi ditekan ke bawah
b. Setelah bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada putting susu dan aerola, biarkan
kering dengan sendirinya

12. Menyendawakan bayi dengan :


a. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan atau
b. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya di
tepuk perlahan-lahan.
13. Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya setiap saat bayi
menginginkan (on demand)

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 49


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

c. Tanda-Tanda Posisi Bayi Menyusui yang Benar (Depkes RI, 2005)

1. Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu


2. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
3. Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
(payudara bagian bawah)
4. Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5. Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
6. Sebagian besar areola tidak tampak
7. Bayi menghisap dalam dan perlahan
8. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
9. Terkadang terdengar suara bayi menelan
10. Puting susu tidak terasa sakit atau lecet

LATIHAN/ TRIGGER CASE

Setelah Anda selesai membaca prosedur pijat bayi pada kegiatan belajar
6, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur di atas untuk
memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan kembali.
Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pijat bayi dengan anggota kelompok yang
lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan tabel prosedur
pijat bayi di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar
lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di
sylabus/RPS.

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 50


MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM MATERNITAS 1

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Apakah Anda sudah melakukan penilaian prosedur pijat bayi secara


mandiri? Jika sudah dan dilakukan dengan benar setiap langkah,
mintalah penilaian pada tutor sesuai dengan jadual pada syllabus/RPS.
Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu melakukan
prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila anda
dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk
mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika
Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda sudah menyelesaikan
kegiatan belajar modul 1 Bagus sekali dan selamat. Silahkan untuk
melanjutkan pembelajaran Modul 2.

Daftar pustaka

Depkes RI. (2005). Manajemen Laktasi: Buku Panduan Bagi Bidan dan
Petugas Kesehatan di Puskesmas. Diit Gizi Masyarakat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat. Jakarta.
Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda

Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 51

Anda mungkin juga menyukai