MODUL 1
KEPERAWATAN MATERNITAS:
PRAKTIKA
DISUSUN OLEH :
Ratifah, SST.M.Kes
Siti Mulidah, S.Pd S.Kep. NS. M.Kes
Dina Indrati. DS, S.Kp. Ns.M Kep, Sp Kom
Hartati, S.Kep. NS. MM
Rusmini, S.Kep. Ns.MH
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Sebelum Praktikum
B. Selama Praktikum
1. Praktikan dapat memulai praktikum setelah lulus latihan unjuk kerja
sesuai standard nilai yang ditetapkan untuk prosedur yang akan
dilakukan dan mendapat petunjuk serta ijin dari tutor yang
bersangkutan untuk menyiapkan pelaksanaan prosedur.
C. Selesai Praktikum
1. Setelah praktikum selesai dan disetujui tutor, praktikan :
a. Melaporkan kelengkapan dan merapikan peralatan yang digunakan
kepada piket/staf penanggung jawab laboratorium.
b. Harus meminta tanda tangan / paraf tutor pada lembar
kompetensi di dalam modul.
D. Ketentuan Lain
P E ND AH U L U AN
Deskripsi Modul, Relevansi, dan Petunjuk Belajar
Tujuh (7) kegiatan belajar praktika yang akan Anda pelajari pada modul 1
ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Belajar 1: Pemeriksaan Test pack
b. Kegiatan Belajar 2: Perawatan payudara postpartum
c. Kegiatan Belajar 3: Perawatan/ Vulva Haigine dengan luka
episiotomy
d. Kegiatan Belajar 4: Mobilisasi Dini dan Senam Postpartum
e. Kegiatan Belajar 5: Pendidikan kesehatan KB
f. Kegiatan Belajar 6: Persiapan Alat pada pasien dengan
pemeriksaan papsmear/ IVA
g. Kegiatan Belajar 7: Persiapan Alat dan Pasien yang akan
dilakukan Kuretase
Modul ini akan Anda selesaikan dalam waktu 7 x 120 menit pembelajaran
praktika di laboratorium. Semoga Anda dapat mempelajari modul ini dengan
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 4
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
baik. Bila Anda sudah selesai membaca modul ini dan telah mencoba
mempraktekkan prosedur pada setiap kegiatan belajar, silahkan Anda
menilai kemampuan keterampilan Anda. Selamat belajar, jangan pernah
ragu untuk mencoba dan tetap berlatih, sucses selalu untuk Anda.
K e g i at a n B e l aj ar 1
PE M AS AN G AN D AN PE LE PA SAN I U D
120 Menit
A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO M O T O R )
1 KOMPETENSI DASAR
2 INDIKATOR
P O O K MAT E R I
A . P O K O K -P O K O K MAT E R I
B . U R AI AN M AT E R I
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 6
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
1. Definisi IUD
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
minggu pasca persalinan.
d. Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila
tidak ada gejala infeksi
e. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi,
(Sarwono, 2006).
C. P R O SE DU R
Pelepasan IUD :
a. Bak instrumen
b. Spekulum
c. Penster kelm
d. Duk steril
e. Handscoon
f. Kasa
g. Kom kecil
i. Betadin
j. Larutan klorin
k. Bengkok
l. Tempat sampah
DAN PSMOTOR)
2. Langkah Prosedur:
Pemasangan IUD :
1. Dekatkan alat dengan pasien
2. Atur posisi yang membuat klien merasa nyaman
3. Cuci tangan 6 langkah
4. Pasang selimut mandi
5. Gunakan sarung tangan steril pada tangan kiri
6. Letakan IUD di tempat yang rata
7. Buka plastik atas IUD dengan menggunakan tangan kanan, tangan
kiri untuk memasukkan Coper T IUD dari dalam dan tangan kanan
merapatkan dari luar
8. Dekatkan bengkok agar lebih membuang bahan habis pakai
9. Buka kom kapas sublimat
10. Pakai sarung tangan pada tangan kanan
11. Lakukan tindakan vulva hygiene
12. Lakukan pemeriksaan dalam
13. buka sarung tangan, Cuci tangan di air,
14. Gunakan sarung tangan steril yang baru
15. Memasukkan spekulum sesuai anatomi
16. Bersihkan bagian serviks dengan kasa steril menggunakan tampon
tang
17. Jepit serviks dengan menggunakan tenakulum pada posisi vertikal
(arah jam 11 atau jam 1)
18. Ukur panjang uterus dengan menggunakan sonde uterus
19. Memasang IUD dengan teknik menarik (With drawal tecniqique) :
√ Memasukkan tabung inserter yang berisi IUD ke dalam kanalis
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 9
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
servikalis
√ Menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong untuk
memasukkan IUD
√ Mengeluarkan pendorong dan dorong kembali tabung inserter
sampai terasa pada fundus.
20. Menggunakan benang IUD 3 sampai 4 cm
21. Bersihkan area porsio yang telah terpasang IUD dengan kasa
menggunakan tampon tang
22. Mengeluarkan tenakulum dan spekulum, rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
23. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa IUD telah
terpasang
24. Lepaskan sarung tangan
25. Cuci tangan 6 langkah kembali
26. Dokumentasikan tindakan yang akan dilakukan
Pelepasan IUD :
1. Pastikan ibu telah mengosongkan kandung kemih dan mencuci
kemaluannya menggunakan sabun
2. Memasang sampiran, mengatur posisi klien secara litotomi pada
meja gynekology lalu pasangkan perlak
3. Mencuci tangan, memakai sarung tangan steril, pasangkan duk
steril di bawah bokong ibu
4. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk memastikan gerakan
serviks, memastikan tidak ada infeksi atau tumor
5. Memasang spekulum vagina untuk melihat serviks
6. Mengusap vagina dan serviks dengan kassa betadine
menggunakan penster klem
7. Menarik benang AKDR/IUD yang tampak dengan tang
buaya/aligator (pencabut) secara mantap dan hati-hati untuk
mengeluarkan AKDR/IUD
8. Tunjukkan AKDR/IUD tersebut pada ibu kemudian rendam
dengan larutan klorin
9. Keluarkan spekulum
10. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai ke dalam larutan
klorin
F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T
Sylabus/RPS. Anda akan dinyatakan lulus atau kompeten bila telah mampu
melakukan prosedur sesuai dengan daftar tilik lembar unjuk kerja. Apabila
anda dinyatakan belum kompeten maka Anda diberi kesempatan untuk
mengikuti penilaian kembali pada prosedur keperawatan dimaksud. Jika
Anda sudah dinyatakan kompeten maka Anda berhak mempelajari kegiatan
belajar 2 berikutnya. Bagus sekali dan selamat.
DAFTAR PUSTAKA
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing:
Family newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia:
Lippincott ( hal 76-118).
K e g i at a n B e l aj ar 2
PE R AW A TA N PA YU DAR A PO S TP AR TU M
120 Menit
A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO MO T O R )
1 KOMPETENSI DASAR
2 INDIKATOR
B. P O K O K -P O K O K MAT E R I
C. U R AI AN M AT E R I
a. Definisi
Pada masa postpartum perawatan payudara merupakan suatu
tindakan yang sangat penting untuk merawat payudara terutama
untuk memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan payudara sangat
penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena
payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan
makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini
mungkin. Dimana tujuan perawatan payudara setelah melahirkan,
salah satunya untuk meningkatkan produksi ASI dengan merangsang
kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. (Saryono dan Pramitasari,
2008).
D. P R O SE DU R
2. Persiapan Alat
Peralatan dan bahan yang harus Anda siapkan untuk melakukan
pemeriksaan fisik adalah:
a. Baby oil/minyak zaitun
b. handuk
c. waslap
d. kasa
e. Handschoon
f. baskom isi air hangat
g. baskom isi air dingin
3. Langkah-langkah tindakan
a. Memasang sampiran/ menjaga privacy klien
b. Mengatur posisi
c. Memasang handuk pada bahu dan di bawah perut, sambil melepas
pakaian atas klien
d. Mengompres puting susu dengan kapas yang dibasahi minyak
hangat dalam 2-3 menit
e. Mengangkat kapas sambil membersihkan puting susu dengan
gerakan memutar dari dalam ke luar
f. Membasahi kedua telapak tangan dengan baby oil atau minyak
zaitun
g. Melakukan gerakan I : telapak tangan berada di tengah-tengah di
antara kedua payudara, kemudian melakukan gerakan melingkar
dari atas, samping, bawah sambil dihentakkan. Kemudian lanjut ke
tengah dan dilakukan berulang-ulang sampai 20-30 kali
h. Melakukan gerakan II : tangan kiri menopang payudara kiri dan
tangan kanan dengan sisi telapak tangan melakukan pengurutan
dari pangkal payudara ke arah puting, dilakukan secara bergantian
dengan tangan kanan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 20-30 kali
i. Melakukan gerakan III : gerakan sama dengan teknik gerakan II,
hanya tangan tidak mengurut, tetapi membuat lingkaran kecil dari
F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T
DAFTAR PUSTAKA
P o t t e r , P . A ., & P e r r y , A . G . ( 2 0 0 9 ) . F und a me n t a l o f N ur si ng
7 t h e d i t i o n . Si ng a p o r e : E l se vi e r
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing: Family
newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia: Lippincott ( hal
76-118).
Bobak Jensen, Zalar, (2002), Maternity and Gynecologycal Care, St. Lois,
Baltimore, Toronto, The C.V. Mosby Co
K e g i at a n B e l aj ar 3
P E R AW A TA N LU K A S C
120 Menit
A. T UJ U AN P E MBE L AJ AR AN
( K O GN I T I F , AF E KT I F , D A N P S I KO MO T O R )
1 KOMPETENSI DASAR
Setelah saudara mengikuti pembelajaran praktikum ini saudara
diharapkan mampu melakukan perawatan luka SC.
2 INDIKATOR
B . P O K O K -P O K O K MAT E R I
C . U R AI AN M AT E R I
a. Definisi
Pemeriksaan DJJ adalah memeriksa dengan cara mendengarkan dan
menghitung denyut jantung janin selama satu menit penuh dengan
bantuan alat LAENNEC atau Doppler, atau dengan CTG
(cardiotokografi).
D. P R O SE DU R
F . U MP AN B ALI K DA N TI N D AK L AN J U T
DAFTAR PUSTAKA
Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K. (1997), Maternity Nursing:
Family newborn and women’s health care, 18th ed. Philadelphia:
Lippincott ( hal 76-118).
TAKA
K e g i at a n B e l aj ar 4
P E M BE R I A N T A BL E T T A M BAH D AR A H
120 Menit
A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )
1 KOMPETENSI DASAR
2 INDIKATOR
B. P O K O K -P O K O K MAT E R I
C . U R AI AN M AT E R I
a Definisi
Tablet tambah darah (TTD), diberikan pada saat kehamilan kebutuhan
zat besi akan semakin meningkat karena jumlah sel darah pada tubuh
meningkat selama kehamilan. Peningkatan ini mencapai 50% dari
jumlah biasanya, jadi ibu hamil akan membutuhkan zat besi untuk
membentuk hemoglobin untuk pertumbuhan bayi di plasenta dalam
rahim, terutama pada trimester kedua dan ketiga.
D. PROSEDUR
b. Cara Kerja
a. Memberitahu pengertian Tablet tambah darah
Ibu, saya akan memberikan tablet tambah darah, bahwa ibu hamil
membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang berguna
pada pertumbuhan bayi di plasenta dalam rahim ibu, terutama pada
trimester kedua dan ketiga.
DAFTAR PUSTAKA
K e g i at a n B e l aj ar 5
P E M BE R I A N IM U NI S A S I T T
120 Menit
A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )
1. KOMPETENSI DASAR
2. INDIKATOR
B . P O K O K -P O K O K MAT E R I
C . U R AI AN M AT E R I
a. Definisi
Imunisasi TT pada ibu hamil adalah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kekebalan pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu
dengan menyuntikan vaksin tetanus toxoid.
b. Tujuan imunisasi TT
7. Memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus,
karena vaksinasi selama hamil juga ikut membantu janin
terhindar dari tetanus beberapa minggu setelah lahir.
8. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada saat ibu hamil,
bersalin dan nifas.
9. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum misalnya
akibat infeksi tali pusat pada saat proses persalinan.
D. PROSEDUR
Prodi D III Keperawatan Purwokerto Page 30
Modul Praktika Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
b. Spuit 1 cc
b. Cara Kerja
a. Cuci tangan
b. Ambil vaksin dalam termos, angkat bagian tengah tutup metal
dengan gergaji ampul, kemudian bengkokan
c. Isi spuit dengan vaksin TT sebanyak 0,5 cc
DAFTAR PUSTAKA
K e g i at a n B e l aj ar 6
P I J AT BA YI
120 Menit
A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )
I. KOMPETENSI DASAR
II. INDIKATOR
B . P O K O K - P O KO K M AT E R I
C . UR AI AN M AT E R I
a. Definisi
Pijat bayi adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot
sehingga peredaran darah lancar yang dilakukan pada seluruh
permukaan tubuh bayi.Seni pijat adalah terapi sentuhan kulit
dengan menggunakan tangan.Pijat meliputi manipulasi terhadap
jaringan atau organ tubuh dengan tujuan pengobatan serta
sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan
manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh (Lowe, 2003).
menambah energy
D. PROSEDUR
b. Handuk
2) Langkah-Langkah
c. Telapak Kaki – Ambil salah satu telapak kakinya dan secara lembut
putarlah beberapa kali kearah kiri, lalu ulangi lagi ke arah kanan.
Setalah itu, pijatlah punggung telapak kakinya mulai dari arah mata
kaki ke arah jari-jari kaki. Pindah ke telapak kaki satunya dan ulangi
seperti itu.
e. Jari Kaki – Bagian ini adalah penutup dari pijatan bagian kaki bayi.
Peganglah jari mungilnyasatu per satu menggunakan ibu jari dan
telunjuk Anda, kemudian secara lembut tariklah searah dengan
jarinya sehingga jari-jari Anda terlepas di ujung jari kaki bayi.
Lakukan untuk kesepuluh jari kakinya.
h. Jari Tangan – Sama seperti jari-jari kaki, secara lembut ambil satu
per satu jari tangannyamenggunakan ibu jari dan telunjuk Anda, lalu
tarik secara perlahan.
Setelah Anda selesai membaca prosedur pijat bayi pada kegiatan belajar
6, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur di atas untuk
memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan kembali.
Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pijat bayi dengan anggota kelompok yang
lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan tabel prosedur
pijat bayi di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar
lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di
sylabus/RPS.
DAFTAR PUSTAKA
Kegiatan Belajar 7
120 Menit
A . T U JU AN P E M B E L A JAR A N
( K O GN I T I F , AF E K T I F , P S I K O M O T O R )
1. KOMPETENSI DASAR
2. INDIKATOR
B . P O K O K - P O KO K M AT E R I
C . UR AI AN M AT E R I
a. Definisi
d. Posisi Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu (Depkes RI, 2005)
1. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang
dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola
(kalang payudara)
2. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek)
dengan cara menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting
susu.
3. Tunggu samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar
dan lidah ke bawah
4. Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara
menekan bahu belakang bayi bukan bagian belakang kepala
5. Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan-
hadapan dengan hidung bayi
6. Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit
mulut bayi
7. Usahakan sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi,
sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit-langit
Setelah Anda selesai membaca prosedur pijat bayi pada kegiatan belajar
6, buatlah rangkuman pada buku catatan urutan prosedur di atas untuk
memudahkan Anda mengingat dan mendemonstrasikan kembali.
Diskusikan rangkuman Anda dengan anggota kelompok yang lain.
Demonstrasikan prosedur pijat bayi dengan anggota kelompok yang
lain, dan lakukan penilaian secara mandiri menggunakan tabel prosedur
pijat bayi di atas. Jika Anda dapat melakukan prosedur ini dengan benar
lanjutkan dengan penilaian dengan tutor Anda sesuai jadual di
sylabus/RPS.
Daftar pustaka
Depkes RI. (2005). Manajemen Laktasi: Buku Panduan Bagi Bidan dan
Petugas Kesehatan di Puskesmas. Diit Gizi Masyarakat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi
Lahir Sehat. Jakarta.
Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda