DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul
“TREND DAN ISSU KEPERAWATAN MATERNITAS FAMILY CENTERED
MATERNITY CARE DAN EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM KEPRAWATAN
MATERNITAS” Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai tim penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masi jauh dari kata sempurna,baik dari sisi materi maupun
penulisannya.Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai masukan
maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.
Makassar, 08 oktober,2022
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A. DEFINISI TREND DAN ISSUE.......................................................................... 5
B. KONSEP FAMILY CENTERED MATERNITY CARE (FCMC)...................... 8
C. KONSEP EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)............................................. 9
D. MODEL EVIDENCE BASED PRACTICE......................................................... 10
E. PENERAPAN EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM KEPERAWATAN
MATERNITAS..................................................................................................... 13
G. HAMBATAN EVIDENCE BASED PRACTICE PADA KEPERAWATAN….. 14
H. ISU-ISU YANG TERKAIT DENGAN EBP……………………………………. 15
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 21
A. KESIMPULAN .................................................................................................... 21
B. SARAN.................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus
dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri
juga dapat menyesuaikan perubahan tersebut.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan keperawatan
bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah berkembangnya jumlah
peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan, baik peserta didik dari D3
keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat sampai ke tingkat yang lebih
tinggi, yaitu S2.
Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya focus asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan
sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan,
otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan
trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai
wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam
tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka
keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Trend dan Issue?
2. Bagaimanakah konsep family centered maternity care (fcmc)?
3. Bagaimana Trend dan issu keperawatan maternitas?
4. Bagaimana konsep Evidence Based Practiced (EBP)?
5. Bagaimana model-model Evidence Based Practiced (EBP)?
6. Bagaimana penerapan Evidence based Practiced (EBP) dalam proses keperawatan?
7. Bagaimana hambatan dalam menggunakan Evidence Based Practiced (EBP)?
8. Bagaimana usaha dalam meningkatkan Evidence BAsed Practiced (EBP)?
9. Bagaimana isu-isu yang Terkait dengan EBP, Penelitian Keperawatan dan Aplikasi dalam
Pelayanan?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar kami dan pembaca mengetahui dan memahami tentang :
1. Untuk mengetahui Trend dan Issue?
2. Untuk mengetahui konsep family centered maternity care (fcmc)?
3. Untuk mengetahui Trend dan issu keperawatan maternitas?
4. Untuk mengetahui konsep Evidence Based Practiced (EBP)?
5. Untuk mengetahui model-model Evidence Based Practiced (EBP)?
6. Untuk mengetahui penerapan Evidence based Practiced (EBP) dalam proses
keperawatan?
7. Untuk mengetahui hambatan dalam menggunakan Evidence Based Practiced (EBP)?
8. Untuk mengetahui usaha dalam meningkatkan Evidence BAsed Practiced (EBP)?
9. Untuk mengetahui isu-isu yang Terkait dengan EBP, Penelitian Keperawatan dan
Aplikasi dalam Pelayanan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Family centered maternity care atau keperawatan maternitas yang berfokus pada keluarga
didefinisikan sebagai melahirkan secara aman dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas
sambil menggali, memfokuskan dan mengadaptasikan terhadap kebutuhan klien, bayi dan
keluarga. Penekanannya adalah pada pelayanan ibu dan bayinya yang mendukung kesatuan
keluarga sambil mempertahankan keamanan dan keselamatan fisik (May & Mahlmiester,
1994)
Sepuluh pendekatan yang digunakan pada model family centered maternity care menurut
Philip dan Zwelling (1996) adalah:
Peristiwa persalinan dan kelahiran dipandang sebagai suatu keadaan sejahtera (normal
dan alamiah) bukan suatu keadaan sakit, tetapi ibu saat ini mengalami perkembangan
kedewasaan, sehingga ibu dapat melakukan perawatan diri dan bayinya sendiri dengan
bantuan keluarga.
Pelayanan perinatal bersifat personal di sesuaikan dengan kebutuhan fisik pisikososisl,
latar belakang Pendidikan, spiritual dan budaya dari setiap ibu dan keluarga sehingga ibu
dan keluarga dapat melakukan aktivitasnya sesuai dengan kemampuan dan
pengalamannya.
Program komperhensif, edukasi prinatal, mempersiapkan keluarga untukaktif
berpartisipasi seopanjang periode prinatal, serta masa menjadi orang tua.program ini
mempersiapkan ibu dan keluarga sesuai kemampuannya belajar merawat diri, bayi dan
keluarganya.
Penyediaaan pelayanan Kesehatan membantu keluarga agar dapat membuat keputusan
untuk perawatan mereka dan membantu keluarga memiliki pengalaman positif sesuai
dengan harapannya.pelayan yang di berikan memberi pengalaman positif dalama
merawata keluarga, sehingga keluarga dapat memilih pelayanan yang berkualitas.
Pasangan/suami/orang yang dipercaya ibu untuk membantunya secara aktif selama proses
perinatal. Dalam hal ini FCMC memfallsitasi pasangan/orang yang dipercaya ibu untuk
belajar merawat bayinya selama dirumah sakit, agar dapat membantu istri/ibu postpartum
setelah pulang perawatan (dirumah),
Memenuhi kebutuhan sesuai dengan keinginan ibu dan keluarga selama perawatan
diruang rawat. Model ini mengajarkan keluarga bagaimana mengetahui masalah dan
memecahkan/mengatasi masalahnya.
Perawatan roaming-in diberikan kecuali pada ibu dengan persalinan seksio sesarea.
Model ini memberi gambaran bagaimana peran keluarga dalam menjalankan perannya
masing-masing dirumah dengan memberikan kesempatan untuk melakukan perawatan
sendiri dengan pemantauan perawat. Pemulangan dini dapat di lakukan setelah melihat
kesiapan ibu dan keluarga
Ibu adalah perawat untuk bayinya sendiri, ibu melakukan aktifitas untuk memenuhi
kebutuhan bayinya kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Perawat memfasilitasi ibu dan bayi sebagai suatu kesatuan yang menjadi tanggung
jawabnya, memberi gambaran pada ibu dan keluarga. kebutuhan mana yang memerlukan
bantuan orang lain.
Para orangtua diijinkan untuk merawat bayi mereka yang sakit/resiko tinggi setiap ada
waktu dan mereka diikutsertakan dalam merawat bayinya sesuai dengan kondisnya,
memberi kesempatan pada ibu dan keluarga dengan melibatkan ibu dan pasangan dalam
merawat bayi yang bermasalah sesuai dengan kemampuannya dengan melibatkan kondisi
bayi, sehingga keluarga tahu masalah bayi dan dapat mengambil keputusan dalam
meminta bantuan untuk mengatasinya.
3. Proses keperawatan maternitas yang ditangani oleh tenaga terlatih dan mapu melaksanakan
proses keperawatan maternitas mulai dari proses kehamilan calon ibu sampai perawatan bayi
dan masa nifas ibu pasca melahirkan:
Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua
Mengikut sertakan keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan dan nifas
Mengikut sertakan keluarga dalam operasi
Menetapkan peraturan yang flexible
Mengatur kamar bersalin seperti suasana rumah
Menjalankan sistem kunjungan tidak ketat
Mengadakan kontak dini bayi dan orang tua
Menjalankan rooming-in ruang rawat gabung untuk ibu hamil)
Mengikutsertakan anak-anak dalam proses perawatan
Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU
Pemulangan secepat mungkin dengan dikuti followup
a. Tahap pengkajian
Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk mengkaji kebutuhan pasien dari
berbagai sumber. Informasi dapat diperoleh melalui wawancara dengan pasien, anggota
keluarga, perawat yang lain, atau tenaga kesehatan yang lain dan juga dapat melalui rekam
medis, dan observasi. Masingmasing sumber tersebut berkontribusi secara unik terhadap
hasil pengkajian secara keseluruhan. Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat berupa hal
yang terkait dengan cara terbaik untuk mengumpulkan informasi, tipe informasi ap ayang
perlu diperoleh, bagaimana menggabungkan seluruh bagian data pengkajian, dan bagaimana
meningkatkan akurasi pengumpulan informasi. Hasil penelitian juga dapat membantu
perawat dalam memilih alternative metode atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun
pada tempat pelayanan tertentu.
b. Tahap penegakkan diagnosis keperawatan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah hal yang terkait membuat
diagnosis keperawatan secara lebih akurat dan frekuensi terjadinya masing-masing batasan
karaktersitik yang terkait dengan suatu diagnosis keperawatan.
c. Tahap perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain hasil penelitian yang
mengindikasikan intervensi keperawatan tertentu yang efektif untuk diaplikasikan pada
suatu budaya tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan pada pasien tertentu.
e. Tahap evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah intervensi yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sudah berhasil dan apakah efektif dari segi biaya. Hasil penelitian
yang dapat digunakan pada tahap ini adalah hal yang terkait keberhasilan ataupun kegagalan
dalam suatu pemberian asuhan keperawatan.
G. Isu-isu yang Terkait dengan EBP, Penelitian Keperawatan dan Aplikasi dalam Pelayanan
EBP penelitian keperawatan dan aplikasi merupakan rangkaian proses yang saling
berkesinambungan. Sebelum melakukan penelitian keperawatan khususnya diarea klinik,
dibutuhkan data-data atau bukti-bukti dari hasil penelitian terdahulu yang mendukung masalah
yang akan kita teliti. Hasil penelitian yang telah dilakukan, akan menjadi evidence dalam
pengambilan keputusan klinis, sehingga tindakan yang dilakukan sudah berdasar hasil penelitian
yang teruji.
1. Mengidentifikasi masalah praktik klinis
Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah atau isu praktik klinis. Sebagai
konsekuensinya, ini adalah langkah yang paling sulit karena dibutuhkan banyak pemikiran
dan upaya untuk menyempurnakan pernyataan masalah untuk mengembangkan bukti
praktik keperawatan berdasar projek.
A. Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional
ditujukan kepada Wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem
reproduksi,kehamilan,melahirkan,nifas,dan antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai
umur 40 hari,berserta keluarganya,berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam
beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejehtraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Berdasarkan pembahasan konsep evidence based practice diatas, dapat disimpulkan bahwa
ada 3 faktor yang secara garis besar menentukan tercapainya pelaksaan praktik keperawatan
yang leebih baik yaitu, penelitian yang dilakukan berdasarkan fenomena yang terjadi di kaitkan
dengan teori yang telah ada, pengalaman klinis terhadap suatu kasus, dan pengalaman pribadi
yang bersumber dari pasien. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka diharapkan
pelaksanaan pemberian pelayanan keehatan khususnya pemberian asuhan keperawatan dapat
ditingkatkan terutama dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan atau keperawatan,
pengurangan biaya (cost effective) dan peningkatan kepuasan pasien atas pelayanan yang
diberikan. Namun, dalam pelaksanaan penerapan evidence based practice ini sendiri tidaklah
mudah, hambatan utama dalam pelaksanaanya yaitu kurangnya pemahaman dan kurangnya
referensi yang dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penerapan EBP itu sendiri.
B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita bisa melakukan pencegahan masalah-masalah tersebut dengan
melakukan edukasi. Masalah-masalah tersebut harus diketahui dan dipahami agar dapat
menurunkan angka terjadinya masalah tersebut. Serta EBP juga merupakan salah satu langkah
atau metode untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas. EBP merupakan
salah satu langkah yang dapat menjamin pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat
adalah berkualitas, tepat sasaran dan memang didasarkan oleh studi yang kredibel dan dapat
dipercaya.
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu di
Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan layanan keperawatan.
Perlu dikembangkannya intervensi yang spesifik untuk mengatasi nyeri, karena belum
tertasinya nyeri meskipun telah dilakukan upaya mandiri untuk mengatasi. Diharapkannya
pelayanan perawatan professional untuk mengatasi masalah nyeri yang muncul seperti
mengusap-usap perut, mendampingi ibu, care, atau memperhatikan dan lebih mengerti kondisi
ibu serta peralatan yang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40766275/MAKALAH_TREND_DAN_issu
Irene M. Bobak. Margareth Duncan, dkk. 2021. Buku ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Marilynn Doenges & Mary Frances Moorhouse. Rencana Perawatan
Maternal, Jakarta EGC. London, M.L. Ladewig. P.W, dkk. 2020. Maternal-newbom &
childnursing: Family-centered care. New Jersey: Prentice Hall.
Tesis Pengalaman Ibu Primipara dengan Pemulangan Dini Dari Rumah Sakit Umum Daerah
Cibabat di Wilayah Kota Cimahi Jawa Barat.
Universitas Indonesia.