FAILURE
OLEH :
ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016
PRISKAWATI S. TANUA 2121019
TRISE OKTAVIANA 2121026
YOSEFINA KRISDAYANTI 2121027
A. Konsep Dasar Medis (Penyakit)
Definisi
Congestive Heart Failure (CHF)
adalah syndrome klinis
(sekumpulan tanda dan gejala),
ditandai oleh sesak nafas dan
fatik (saat istirahat atau saat
aktifitas) yang disebabkan oleh
kelainan struktur atau fungsi
jantung. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh gangguan yang
mengakibatkan terjadinya
pengurangan pengisian ventrikel
(disfungsi diastolic) dan/atau
kontraktilitas miokardial (disfungsi
sistolik). (Suddarth, dkk 2009
dalam buku Amin, dkk 2016)
ETIOLOGI
1. Disfungsi Miokard
2. Beban tekanan berlebihan pada sistolik (sistolik over-
load)
3. Beban volume berlebihan pada diastolic (diastolic over-
load
4. Peningkatan kebutuhan metabolic (demand overload)
5. Gangguan pengisian ventrikel
KLASIFIKASI FUNGSIONAL GAGAL
JANTUNG MENURUT NEW YORK HEART
ASSOCIATION(NYHA)
Kelas I:Tidak ada keterbatasan aktivitas fisik. Aktivitas fisik
biasa tidak menyebabkan keletihan atau dispnea.
Kelas II : sedikit keterbatasan fisik. Merasa nyaman saat
istirahat , tetapi aktifitas fisik biasa menyebabkan keletihan
atau dyspnea.
Kelas III : keterbatasan nyata aktifitas fisik tanpa gejala.
Gejala terjadi bahkan saat istirahat.Jika aktivitas fisik di
lakukan, gejala meningkat.
Kelas IV : Tidak mampu melaksanakan aktivitas fisik tanpa
gejala. Gejala terjadi bahkan pada saat istirahat, jika aktivitas
fisik dilakukan, gejala meningkat.
PATOFISIOLOGI
1. Gagal jantung sering dipisahkan menjadi dua klasifikasi
gagal jantung kanan atau gagal jantung kiri. Pada gagal
jantung kanan, ventrikel kanan tidak dapat memompa
darah ke dalam arteri pulmonalis, sehingga kurang
darah yang beroksigen oleh paru-paru dan
meningkatkan tekanan di atrium kanan dan sirkulasi
vena sistemik.
2. Pada gagal sisi kiri, ventrikel kiri tidak stabil untuk
memompa darah ke sirkulasi sistemik, sehingga terjadi
peningkatan tekanan di atrium kiri dan pembuluh darah
paru. Paru paru menjadi sesak dengan darah,
menyebabkan tekanan paru relevated dan edema paru.
Manifestasi Klinik
• Manifestasi gagal jantung sebagai berikut:
a. Gagal jantung kiri Menyebabkan kongestif, bendungan pada
paru dan gangguan pada mekanisme control pernapasan.
b. Gagal jantung kanan Menyebabkan peningkatan vena
sistemik.
c. Secara luas peningkatan CPO dapat menyebabkan perfusi
oksigen kejaringan rendah, sehingga menimbulkan gejala.
d. Perfusi pada ginjal dapat menyebabkan pelepasan renin
serta sekresi aldosteron dan restensi cairan dan natrium yang
mneyebabkan peningkatan volume intravaskule.
Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Wijaya & Putri (2013), pemeriksaan pada gagal jantung
adalah sebagai berikut:
a. Foto toraks: mengungkapkan adanya pembesaran jantung
disertai adanya bendungan cairan di paru karena hipertensi
pulmonal.
b. Laboratorium: mengungkapkan penurunan Hb dan
hematokrit.
c. Ultrasonography (USG) gambaran cairan bebas dalam rongga
abdomen, dan gambaran pembesaran hepar dan lien d. EKG
mengungkapkan adanya tachiardi, hipertofi bilik jantung dan
iskemik.
Penatalaksanaan Medis
Menurut Konsron (2012), penatalaksanaan CHF meliputi:
a. Terapi non farmakologis
b. Terapi farmakologis
Komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN
CONGESTIVE HEART FAILURE
(CHF)
Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses
keperawatan yang mempunyai dua kegiatan pokok, yaitu:
Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang di
lakukan secara akurat dan sistematis untuk menentukan status kesehatan,
mengidentifikasikan, kekuatan dan kebutuhan penderita yang dapat di
peroleh melalui
Anamnesa
a. Identitas penderita
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas istrirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
e. Makanan cairan
f. Hygiene
g. Neurosensori
h. Nyeri kenyamanan
i. Pernapasan
Pemeriksaan penunjang
a. Radiogram dada
b. Kimia darah
c. Urine
d. Fungsi hati
Analisa Data dan Diagnosa
Keperawatan
Data yang sudah terkumpul selanjutnya dikelompokkan dan
dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam mengelompokkan
data dibedakan atas data subjektif dan data objektif.
Contoh Analisa Data (CHF)
Evaluasi
Evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas Asuhan Keperawatan antara dasar tujuan
keperawatan pasien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku pasien yang tampil. Evaluasi merupakan
tahap akhir dari proses keperawatan. Langkah dari evaluasi proses keperawatan adalah mengukur respon
pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan pasien kearah pencapaian tujuan. Perawat
mengevaluasi apakah perilaku atau respon pasien mencerminkan suatu kemunduran atau kemajuan dalam
diagnosa keperawatan atau pemeliharaan status yang sehat.
TERIMAKASIH