Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TREND DAN ISUE: FAMILY CENTERED


MATERNITY CARE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas 1
Dosen Pengampu : Andri Kenti Gayatina, S.Kp, Ns., M.Kep

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Agis Ananda Putri (202011002)


2. Bernique Vara Shalomita (202011009)
3. Fransiskus Asisi Kuncara (202011017)
4. Feronika Akwila Kristin (202011015)
5. Nabilla Angel Sukma Wati (202011022)
6. Sita Wijiati (202011031)
7. Zisca Aisyah Maulida (202011039)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ELISABETH SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas analisa jurnal “Efek
Aktivitas Fisik Terhadap Depresi Post-Partum: Studi Literatur” ini dengan baik
dan lancar. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Maternitas 1. Selain itu, analisa jurnal ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai apa itu Efek Aktivitas Fisik Terhadap
Depresi Post-Partum: Studi Literatur dalam kesehatan bagi kami dan para
pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ibu Andri Kenti Gayatina,
S.Kp, Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas
1 yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah Ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada semua teman-teman yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun.

Semarang, 02 Juli 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

KONSEP TEORI

A. Konsep Family Centered Care (FCC)


1. Pengertian Family Centered Care (FCC)
Family Centered Care didefinisikan oleh Association for the
Care of Children's Health (ACCH) sebagai filosofi dimana pemberi
perawatan mementingkan dan melibatkan peran penting dari keluarga,
dukungan keluarga akan membangun kekuatan, membantu untuk
membuat suatu pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal
yang ada dalam kesehariannya selama anak sakit dan menjalani
penyembuhan.
Gill (1993, dalam Fiane, 2012) yang menyebutkan bahwa
Family Centered Care merupakan kolaborasi bersama antara orangtua
dan tenaga profesional. Kalaborasi orangtua dan tenaga professional
dalam membentuk mendukung keluarga terutama dalam aturan
perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi Family Centered
Care.(1)

2. Tujuan Family Centered Care (FCC)


Tujuan penerapan konsep Family Centered Care dalam
perawatan anak, menurut Brunner and Suddarth (1986 dalam Fretes,
2012) adalah memberikan kesempatan bagi orangtua untuk merawat
anak mereka selama proses hospitalisasi dengan pengawasan dari
perawat sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu Family Centered Care juga bertujuan untuk
meminimalkan trauma selama perawatan anak dirumah sakit dan
meningkatkan kemandirian sehingga peningkatan kualitas hidup dapat
tercapai.
3. Elemen Family Centered Care (FCC)
Menurut Shelton (1987, dalam Fretes 2012), terdapat beberapa elemen
Family Centered Care, yaitu:
a. Perawat menyadari bahwa keluarga adalah bagian yang konstan
dalam kehidupan anak, sementara system layanan dan anggota
dalam system
tersebut berfluktuasi.
b. Memfasilitassi kerjasama antara keluarga den perawat di semua
tingkat pelayanan kesehatan, merawat anak secara individual,
pengembangan program, pelaksanaan dan evaluasi serta
pembentukan kebijakan
c. Menghormati keanekaragaman ras, etnis budaya dan sosial
ekonomi dalam keluarga.
d. Mengakui kekuatan keluarga dan individualitas serta
memperhatikan perbedaan mekanisme koping dalam keluarga
elemen ini mewujudkan 2 konsep yang seimbang pertama, Family
Centered Care harus menggambarkan keseimbangan anak dan
keluarga.
e. Memberikan imformasi yang lengkap dan jelas kepada orangtua
dan secara berkelanjutan dengan dukungan penuh.
f. Mendorong dan memfasilitas keluarga untuk saling mendukung,
g. Memahami dan menggabungkan kebutuhan dalam setiap
perkembangan bayi, anak – anak, remaja, dan keluarga mereka
kedalam sistem perawatan kesehatan.
h. Menerapkan kebijakan yang komprehensif dan program program
yang memberikan dukungan emosional dan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
i. Merancang system perawatan kesehatan yang fleksibel, dapat
dijangkau dengan mudah dan responsip terhadap kebutuhan
keluarga teridentifikasi.

4. Prinsip – prinsip Family Centered Care (FCC)


Menurut potter&perry (2007) :
a. Martabat dan kehormatan
Praktisi keperawatan mendengarkan dan menghormati
pandangan dan pilihan pasien. Pengetahuan, nilai, kepercayaan
dan latar belakang budaya pasien dan keluarg abergabung dalam
rencana dan intervensi keperawatan.
b. Berbagi informasi
Praktisi keperawatan berkomunikasi dan memberitahukan
informasi yang berguna bagi pasien dan keluarga denganbenar dan
tidak memihak kepada pasien dan keluarga.
c. Partisipasi
Pasien dan keluarga termotivasi berpartisipasi dalam
perawatan dan pengambilan keputusan sesuai dengan kesepakatan
yang telah di buat.
d. Kolaborasi
Pasien dan keluarga juga termasuk ke dalam komponen
dasar kolaborasi. Perawat berkolaborasi dengan pasien dan
keluargadalam pengambilan kebijakan dan pengembangan
program, implementasi dan evaluasi, desain fasilitas kesehatan dan
pendidikan profesional terutama dalam pemberian perawatan.

5. Kebijakan terkait Family Centered Care (FCC)


Menurut (Harson, 1997 dalam fiane, 2012) adalah:
a. Pengaturan jadwal kegiatan untuk anak
Mengatur jadwal aktivitas anak pada saat dirawat dengan
melibatkan anak dan orangtua. Pengaturan jadwal dengan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan dirumah seperti jam mandi,
makan, nonton televisi, bermain.
b. Fasilitasi kemandirian anak
Anak dilibatkan dalam proses keperawatan dengan
melibatkan kemandirian melalui self care seperti; mengatur jadwal
kegiatan, memilih makanan, mengenakan baju, mengatur waktu
tidur.
c. Berikan pemahaman atau informasi
Anak pra-sekolah memiliki kemampuan kognitif berfikir
magis yang mengakibatkan kesalahan interpretasi terhadap sakit
dan perawatan. Anak merasa sakit sebagai hukuman. Petugas
kesehatan memberikan informasi yang jelas tentang prosedur yang
akan dilakukan, berikan kesempatan anak memegang alat yang
akan digunakan untuk pemeriksaan, misalnya stetoskop.
d. Mempertahankan sosialisasi
Menfasilitasi terbentuknya support grupdiantara orang tua
dan anak, sehinggaorang tua dan anak mendapatkan dukungan dari
lingkungan.
e. Fasilitas
Ruangan pengkajian khusus untuk anak Pengadaan
ruangan khusus yang menjamin privacy orang tua untuk
menjelaskan riwayat kesehatan anak akan memberikan dampak
orangtua tidak ragu-ragu, tidak khawatir informasi akan didengar
orang lain.
f. Menyediakan ruangan bermain
Pengadaan ruang bermain akan membantu anak
beradaptasi selama perawatan dirumah sakit. Kegiatan bermain
akan memberikan stimulasi perkembangan motorik halus, kasar,
personal sosial dan bahasa pada anak.
6. Strategi dan evaluasi pelaksanaan Family Centered Care (FCC) pada
anak prasekolah
a. Sosialisasi kepada pihak yang terlibat, terutama pembuat
kebijakan
b. Aplikasi pilot project pada area yang kecil dan evaluasi
keberhasilan Evaluasi pelaksananan Family Ceneterd Care akan
nampak pada adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam
penerapan FCC misalnya dengan adanya SOP komunikasi yang
baik, inform consent, discharge planning dsb.
c. Pengembangan family centered care pada unit yang lebih besar
(Wong,2008).(2)

B. Analisa jurnal Family Centered Maternity Care (FCMC)


PENERAPAN EDUKASI FAMILY CENTERED MATERNITY CARE (FCMC)
TERHADAP KELUHAN IBU POSTPARTUM MELALUI ASUHAN HOME
CARE

Pada masa nifas umumnya banyak masalah atau keluhan yang menyertai
ibu postpartum. Pemberian asuhan dan edukasi masa nifas yang benar
akan mengurangi adanya ketidaknyamanan dan infeksi puerperium. Salah
satu jembatan untuk mengoptimalkan upaya edukasi postnatal adalah
melalui keterlibatan keluarga. Ibu dengan dukungan keluarga melalui
pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) diharapkan
memiliki kemampuan yang optimal dalam beradaptasi secara maternal
pada masa nifas. Desain penelitian menggunakan true experimental
dengan pendekatan Pretest-Posttest Teknik sampling sampel random
sistematik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada ibu
postpartum fisiologis sebanyak masing-masing 12 ibu postpartum pada
kelompok intervensi dan kontrol. Analisis data menggunakan Wilcoxon
menunjukkan berbeda signifikan jika nilai Z lebih kecil dari -1.960 atau
dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Hasil menunjukkan semua
variabel berbeda signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol yang
menunjukkan adanya pengaruh pemberian edukasi terhadap keluhan ibu
postpartum pada kelompok intervensi setelah diberikan edukasi Family
Centered Maternity Care (FCMC) melalui asuhan home care. (3)

a. Kelebihan
1) Pada latar belakang jurnal dijelaskan bahwa dalam masa nifas,
perubahan besar tejadi dari sisi perubahan fisik, emosi dan kondisi
psikologi ibu, untuk itu penting sekali memahami perubahan apa
yang secara umum dapat dikatakan normal, sehingga setiap
penyimpangan dari kondisi normal ini dapat segera dikenali
sebagai kondisi abnormal atau patologis.
Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku
kesehatan seseorang adalah dengan memberikan pendidikan
kesehatan, sehingga akan timbul kesadaran pada individu atau
masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya
2) Pada jurnal tersebut menjelaskan bahwa Salah satu jembatan untuk
mengoptimalkan upaya edukasi postnatal adalah melalui
keterlibatan keluarga. Ibu dengan dukungan keluarga melalui
pendekatan Family Centered Maternity Care (FCMC) diharapkan
memiliki kemampuan yang optimal dalam beradaptasi secara
maternal pada masa nifas.
3) Pada jurnal menjelaskan bahwa Family Centered Maternity Care
(FCMC) merupakan salah satu metode edukasi dalam upaya
peningkatan pengetahuan bagi ibu nifas dengan melibatkan
keluarga sebagai sosial support dalam deteksi dini masalah pada
masa nifas dan upaya promotif sehingga dapat mengurangi angka
kesakitan dan kematian pada ibu nifas
b. Kekurangan
Pada jurnal tidak ditemukan kekurangan mengenai Penerapan Edukasi
Family Centered Maternity Care (FCMC) Terhadap Keluhan Ibu
Postpartum Melalui Asuhan Home Care

c. Manfaat
1) Bagi masyarakat
Diharapkan mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu
nifas
2) Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan edukasi (FCMC) dapat diaplikasikan oleh petugas
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas dan keluarga
dalam melewati periode masa nifas
3) Bagi mahasiswa keperawatan
Diharapkan mahasiswa keperawatan dapat mengetahui dan
memahami mengenai trend dan issue dalam keperawatan
maternitas terutama pada metode family centered maternity care
BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

1. Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen M. MODEL FAMILY


CENTERED MATERNITY CARE SEBAGAI STRATEGI
OPTIMALISASI COMPETENT MOTHERING ( Family centered
maternity care model as the strategy to optimize competent mothering ).
Fcmc. 2018;(Strategi optimalisasi competent mothering).

2. Akmalia F, Anjarwati N, Lestari YC. Pengaruh Penerapan Metode Family


Centered Care Terhadap Stress Hospitalisasi Pada Anak. J Kesehat
Mercusuar. 2021;4(1):85–91.

3. Mayasari SI, Jayanti ND. Penerapan Edukasi Family Centered Maternity Care
(FCMC) terhadap Keluhan Ibu Postpartum Melalui Asuhan Home Care. J Ners
dan Kebidanan (Journal Ners Midwifery). 2019;6(2):134–40.

Anda mungkin juga menyukai