TIM PENYUSUN:
Ns. Happy Dwi Aprilina, S.Kep., M.Kep
Ns. Devita Elsanti, S.Kep., M.Sc
Ns. Reni Purwo Aniarti, S.Kep., M.Kep
Buku Panduan
Buku Praktikum
Panduan Keperawatan
Praktikum Maternitas
Keperawatan i 1
Maternitas
Visi Prodi SI Keperawatan-NERS
Menjadi Program Studi Pendidikan S1-Ners yang unggul dalam keperawatan gawat darurat,
modern dan islami peringkat 10 besar nasional tahun 2031
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahi Rabbil‘aalamiin, kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku panduan praktikum keperawatan maternitas
dapat diselesaikan.
Buku panduan praktikum keperawatan maternitas sebagai panduan mahasiswa
dalam melakukan praktik laboratorium keperawatan maternitas di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhamamdiyah Purwokerto. Buku panduan praktikum ini
diharapkan dapat membantu dalam melakukan ketrampilan keperawatan maternitas
dengan berbagai gambaran kasus pada ibu/klien dengan fokus masalah kehamilan,
persalinan, nifas, Bayi Baru Lahir, sistem reproduksi, menstimulasi critical thingking
mahasiswa.
Semoga buku panduan praktikum keperawatan maternitas ini bermanfaat bagi
pelaksanaan pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Saran komentar dan usulan bagi penyempurnaan buku panduan praktikum
laboratorium keperawatan maternitas di masa mendatang sangat kami harapakan.
Penyusun
Tim Keperawatan
Maternitas
Ns. Happy Dwi Aprilina, S.Kep., M.Kep Ns. Happy Dwi Aprilina, S.Kep., M.Kep
NIK: 2160532 NIK: 2160532
2. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran praktikum laboratorium Keperawatan
Maternitas, bila diberi data/kasus/artikel mahasiswa mampu:
1) Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan
usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah
melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan wanita pada masa
childbearingdengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2) Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan
usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah
melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta
keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3) Mampu melakukan simulasi pendidikan kesehatan padawanita usia subur (usia
reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil,
melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari serta
3. WAKTU PRAKTIKUM
Waktu pelaksanaan mata kuliah ini di semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 dengan
rincian sebagai berikut:
Teori : 1 x 16 minggu x 50 menit
Praktek Laboratorium : 1 x 16 minggu x 170 menit
Praktek Klinik : 1 x 16 minggu x 170 menit
4. PRASYARAT
Untuk bisa mengikuti praktikum keperawatan maternitas ini mahasiswa sudah
mengikuti perkuliahan (teori) keperawatan maternitas.
Ns. Happy Dwi Aprilina,S. Kep., M.Kep Ns. Happy Dwi Aprilina,S. Kep., M.Kep Ns. Sri Suparti,S. Kep., M.Kep.
CAPAIAN PEMBELAJ S1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious;
ARAN PRODI (SKPI)
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinil orang lain;
S6 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, brenegara dan kemajuan
perdaban berdasarkan Pancasila;
S7 Bekerja sama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
S11 Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat
terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan;
S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik
Perawat Indonesia;
S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak
klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh
dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
PP1 Menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khusunya konseptual model dan middle range theories;
PP4 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan yang dilakukan
secara mandiri atau berkelompok, pada bidang keilmuan keperawatan maternitas;
PP5 Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
PP7 Menguasai konsep, prinsip dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan
penyakit pada level primer, sekunder dan tertier;
PP9 Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan asuhan
keperawatan kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan;
PP12 Menguasai metode penelitian ilmiah
KK4 Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar
pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan;
KK5 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis
data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber;
KK7 Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan
keperawatan dank ode etik perawat, yang peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain
dari klien individu, keluarga dan masyarakat;
KK8 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan
secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan;
KK10 Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien
dan/atau keluarga/pendamping/penasehat untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
KK11 Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis, dan evaluasi serta peer review
tentang praktik keperawatan yang dilaksanakannya;
KU1 Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
KU7 Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan
pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
KU8 Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
KU9 Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang
profesinya;
KU11 Mendokumentasikan, meyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi
untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;;
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran Keperawatan Maternitas, bila diberi data/kasus/artikel mahasiswa
mampu:
1. Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa
childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari, keluarga dengan
wanita pada masa childbearingdengan memperhatikan aspek legal dan etis
CAPAIAN
2. Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa
PEMBELAJARAN
childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko
MATA KULIAH
beserta keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan etis
3. Mampu melakukan simulasi pendidikan kesehatan padawanita usia subur (usia reproduksi), pasangan usia subur,
wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari
serta wanita dalam masa childbearing dengan kondisi berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan aspek
legal dan etis.
DESKRIPSI SINGKAT Mata kuliah ini membahas tentang upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan usia subur, ibu hamil,
MATA KULIAH melahirkan, nifas, diantara dua masa kehamilan dan bayi baru lahir fisiologis serta dalam kondisi berisiko dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan reproduksi dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif yang
menggunakan pendekatan proses keperawatan serta memperhatikan aspek legal dan etis ditatanan klinik maupun
komunitas.
METODE
Berbagai strategi instruksional akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu kuliah interaktif, mini lecturer, case study,
PEMBELAJARAN
small group discussion, project based learning (PjBL), skills laboratory, telaah jurnal,skill laboratory praktik lapangan.
Fokus pembelajaran adalah berpusat pada mahasiswa, di mana mahasiswa yang aktif terhadap topik-topik yang akan
dipelajarinya. Diharapkan metode ini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa.
PUSTAKA UTAMA:
Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
Hanretty K.p., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edissi Bahasa Indonesia 7. Churchill Livingstone;
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Klossner, J., (2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisis Bahasa Indoneisa 8.
Mosby; Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014) Maternal Child Nursing Care. 5th edition. Mosby;
Elsevier Inc
1. 30-9- 2-10-2020 28-9-2020 1-9-2020 Penjelasan Mampu memahami Kuliah Mahasiswa Happy
2020 08.40- 10.20- 11.10- RPS dan tujuan pembelajaran interaktif memahami
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) Kontrak kuliah dan proses 2x50’ proses
13.50(T) pembelajaran pembelajara
n
2. 7-10- 9-10-2020 5-10-2020 8-10-2020 Melakukan Review Anatomi dan Kuliah Mahasiswa Essay 3% Reni
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan Fisiologi Reproduksi interaktif, small menggamb
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan 1) Sistem reproduksi group ar sistem
13.50(T) wanita dalam perempuan discussion, SCL repoduksi
masa 2) Respon seksual 2x50’ wanita
childbearing beserta
(hamil) dengan fungsinya
memperhatikan
aspek legal dan Menjawab UTS 2%
etis. soal vigjnete
3. 7-10- 9-10-2020 5-10-2020 8-10-2020 Melakukan Kehamilan Kuliah Mahasiswa Essay 3% Happy
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan 1) Kehamilan, interaktif, small menggamb
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan konsepsi, dan group arkan
13.50(T) wanita dalam perkembangan discussion, SCL proses
masa janin 2x50’ terjadi
childbearing 2) Anatomi dan kehamilan
(hamil) dengan fisiologi kehamilan disertai UTS 2%
memperhatikan 3) Nutrisi ibu dan keterangan
aspek legal dan janin
etis. 4) Asuhan Menjawab
keperawatan pada soal ujian
ibu hamil tertulis
1. 7-10- 9-10-2020 5-10-2020 8-10-2020 Mendemonstra Pemeriksaan ibu Skill Mahasiswa Observa 5% Reni
2020 10.20- 13.00- 13.50- sikan hamil laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 14.40(L) 15.30(L) intervensi Senam Hamil 2x50’ melakukan
15.30(L) keperawatan sesuai SOP
pada wanita
usia subur
(hamil)
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
4. 14-10- 16-10-2020 12-10-2020 15-10-2020 Melakukan Persalinan Kuliah Quiz E- Essay 3% Devita
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan 1) Faktor esensial dan interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan proses persalinan group
13.50(T) wanita dalam 2) Manajemen nyeri discussion, SCL Menjawab UTS 2%
masa persalinan 2x50’ soal ujian
childbearing 3) Asuhan tertulis
(melahirkan) keperawatan
dengan intranatal
memperhatikan
aspek legal dan
etis.
2 21-10- 23-10-2020 19-10- 22-10- Mendemonstra Asuhan Persalinan Skill Mahasiswa Observa 5% Devita
2020 10.20- 2020 2020 sikan Normal laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 13.00- 13.50- intervensi Partograf 2x50’ melakukan
15.30(L) 14.40(L) 15.30(L) keperawatan sesuai SOP
pada wanita
usia subur
(persalinan)
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
5 28-10- 30-10-2020 26-10-2020 29-10-2020 Melakukan Post Partum Kuliah Quiz E- Essay 3% Happy
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan 1) Fisiologi post interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan partum group
13.50(T) dalam masa 2) Asuhan discussion, SCL Menjawab UTS/UAS 2%
childbearing keperawatan pada 2x50’ soal ujian
(setelah post partum tertulis
melahirkan)
dengan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
3 4-11- 6-10-2020 2-10-2020 5-10- Mendemonstra Pemeriksaan ibu post Skill Mahasiswa Observa 5% Happy
2020 10.20- 13.00- 2020 sikan partum laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 14.40(L) 13.50- intervensi Senam Nifas 2x50’ melakukan
15.30(L) 15.30(L) keperawatan sesuai SOP
pada wanita
usia subur
(post partum)
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
6 11-11- 13-11-2020 9-11-2020 12-11-2020 Melakukan Bayi Baru Lahir Kuliah Quiz E- Essay 3% Devita
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan 1) Pengkajian Bayi interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan Baru Lahir group
13.50(T) pada bayi baru 2) Reflek pada Bayi discussion, SCL Menjawab UAS 2%
lahir dengan Baru Lahir 2x50’ soal ujian
4 11-11- 13-10-2020 9-11-2020 12-11- Mendemonstra Perawatan Payudara Skill Mahasiswa Observa 5% Happy
2020 10.20- 13.00- 2020 sikan (breastcare) laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 14.40(L) 13.50- intervensi Pijat Punggung 2x50’ melakukan
15.30(L) 15.30(L) keperawatan (Oksitosin) sesuai SOP
pada wanita Teknik Menyusui
usia subur
(post partum)
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
7 11-11- 13-11-2020 9-11-2020 12-11-2020 Melakukan Remaja Kuliah Quiz E- Essay 3% Reni
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan 1) Seksualitas pada interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan remaja group
13.50(T) usia reproduksi 2) Menjadi orang tua pada discussion, SCL Menjawab UAS 2%
dengan masa remaja 2x50’ soal ujian
memperhatikan 3) Review Prinsip etika tertulis
aspek legal dan dalam keperawatan
etis. maternitas: otonomi,
benefience, justice, non
malenfinence moral
right, nilai dan norma
masyarakat nursing
advocacy
5 11-11- 13-11-2020 9-11-2020 12-11- Mendemonstra Perawatan perineal Skill Mahasiswa Observa 5% Reni
2020 10.20- 13.00- 2020 sikan post partum laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 14.40(L) 13.50- intervensi Melakukan 2x50’ melakukan
15.30(L) 15.30(L) keperawatan pemeriksaan sesuai SOP
pada wanita papsmear/IVA
usia subur
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
9 2-12- 4-12-2020 30-12-2020 3-12-2020 Melakukan Asuhan keperawatan Kuliah Quiz E- Essay 3% Reni
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan sistem reproduksi interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan 1) Pengkajian sistem group
13.50(T) usia reproduksi reproduksi discussion, SCL Menjawab UAS 2%
7 2-12- 4-12-2020 30-12- 3-12- Mendemonstra Pembelajaran Skill Mahasiswa Observa 5% TIM
2020 10.20- 2020 2020 sikan Mandiri Skill laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 13.00- 13.50- intervensi Laboratorium 2x50’ melakukan
15.30(L) 14.40(L) 15.30(L) keperawatan sesuai SOP
pada wanita
usia subur
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
10 9-12- 11-12-2020 7-12-2020 10-12-2020 melakukan Pengkajian dan promosi Kuliah Quiz E- Essay 3% Devita
2020 08.40- 10.20- 11.10- simulasi kesehatan wanita interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) pendidikan Upaya-upaya group
13.50(T) kesehatan pencegahan primer, discussion, SCL Menjawab UAS 2%
pada wanita sekunder dan tersier 2x50’ soal ujian
usia subur pada sistem reproduksi tertulis
(usia a. Exercise
reproduksi), b. Kegel exercise
pasangan usia c. Nutrisi
subur, wanita d. Manajemen stres
dalam masa
childbearing
(hamil,
melahirkan,
dan setelah
melahirkan)
dan bayinya
sampai usia 28
hari serta
wanita dalam
masa
childbearing
dengan kondisi
berisiko
beserta
keluarga
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
8 9-12- 11-12-2020 7-12-2020 10-12- Mendemonstra Pembelajaran Skill Mahasiswa Observa 5% TIM
2020 10.20- 13.00- 2020 sikan Mandiri Skill laboratory dapat si lab
13.50- 13.50(L) 14.40(L) 13.50- intervensi Laboratorium 2x50’ melakukan
15.30(L) 15.30(L) keperawatan sesuai SOP
pada wanita
usia subur
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
11. 16-12- 18-12-2020 14-12-2020 17-12-2020 mengintegrasi 1) Trend dan issue Kuliah Quiz E- Essay 3% Devita
2020 08.40- 10.20- 11.10- kan hasil keperawatan interaktif, small learning
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) penelitian yang maternitas: Family group
13.50(T) berhubungand centered maternity discussion, SCL Menjawab UTS 2%
engan wanita care 2x50’ soal ujian
usia subur 2) Evidance Based tertulis
(usia practice dalam
reproduksi), keperawatan
pasangan usia maternitas
subur, wanita
dalam masa
childbearing
(hamil,
melahirkan,
dan setelah
melahirkan)
dan bayinya
sampai usia 28
hari dalam
kondisi
berisiko
beserta
keluarga
dengan
memperhatika
n aspek legal
dan etis.
12. 23-12- 25-12-2020 21-12-2020 24-12-2020 Melakukan Presentasi kelompok dalam Case study dan Mahasiswa Observas 5% Happy
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan masa kehamilan, persalinan small group melakukan i
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan dan wanita usia subur. discussion diskusi
13.50(T) KELOMPOK: 2x50’ kasus
wanita usia
1. Hiperemesis
subur (usia Gravidarum
reproduksi), 2. Distosia
pasangan usia 3. Kehamilan Ektopik
subur, wanita Terganggu
dalam masa 4. Plasenta Previa
childbearing Dan Solusio
Plasenta
(hamil,
melahirkan, dan
setelah
melahirkan)
dan bayinya
sampai usia 28
hari, keluarga
dengan wanita
pada masa
childbearingden
gan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
13. 30-12- 1-1-2021 28-12-2020 31-12-2020 Melakukan Presentasi kelompok dalam Case study dan Mahasiswa Observas 5% Reni
2020 08.40- 10.20- 11.10- asuhan gangguan reproduksi pada small group melakukan i
11.10- 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan wanita discussion diskusi
13.50(T) KELOMPOK: 2x50’ kasus
wanita usia
5. Kanker Serviks
subur (usia 6. Kanker
reproduksi), Endometrium
pasangan usia 7. Mioma Uteri
14. 6-1-2021 8-1-2021 7-1-2021 10-1-2021 Melakukan Presentasi kelompok dalam Case study dan Mahasiswa Observas 5% Reni
11.10- 08.40- 10.20- 11.10- asuhan kegawatdaruratan small group melakukan i
13.50(T) 10.20(T) 12.00(T) 13.50(T) keperawatan maternitas discussion diskusi
KELOMPOK: 2x50’ kasus
wanita usia
9. Abortus
subur (usia 10. Mola Hidatidosa
reproduksi), 11. Hemoragi Post Partum
pasangan usia 12. Preeklamsia dan
subur, wanita Eklamsia
dalam masa
childbearing
(hamil,
melahirkan, dan
setelah
melahirkan)
dan bayinya
sampai usia 28
hari, keluarga
dengan wanita
pada masa
childbearingden
gan
memperhatikan
aspek legal dan
etis
A. Deskripsi Kegiatan
Melakukan anamnese fisik dari head to toe untuk memperoleh data
fisik ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik ini bertujuan mendeteksi
secara dini terhadap kelainan kehamilan, sehingga segera diterapkan
tindakan penanganan yang tepat.
B. Tujuan
1. Mengetahui keadaan fisik ibu hamil
2. Mengetahui keluhan pada ibu hamil
3. Diperoleh data fisik (antropometri) ibu hamil
C. Peralatan
1. Alat ukur (pemeriksaan Antropometri) : pengukur tinggi badan,
timbangan berat badan, jangka panggul, metlin)
2. Tensimeter dan stetoskop
3. Monoaural
4. Reflek hammer
5. Catatan medis/KMS ibu hamil
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Membaca basmallah sebelum melakukan tindakan
2. Lakukan anamnese wawancara untuk mengetahui keluhan ibu atau
baca catatan keperawatan dan catatan medis klien.
3. Siapkan alat-alat pemeriksaan fisik.
4. Lakukan cuci tangan dengan tehnik bersih.
5. Sebelum melakukan tindakan anjurkan klien untuk buang air kecil
6. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
7. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada keluarga klien.
8. Minta klien untuk berdiri dan ukurlah tinggi badan dengan
menggunakan pengukur tinggi badan dan timbang berat badan.
9. Ukur LILA klien dengan menggunakan metlin pada pertengahan antara
bahu dan siku.
11. Persilahkan klien untuk berbaring ditempat tidur dengan satu bantal
dibagian kepala kemudian tutupi dengan alat tenun bagian tubuh
klien yang tidak termasuk area yang akan diperiksa.
12. Inspeksi bagian muka kemudian lakukan pemeriksaan pada
konjungtiva klien selanjutnya minta klien untuk membuka mulut
untuk mengetahui keadaan gigi dan lidah klien.
13. Lakukan palpasi bagian leher klien untuk mengetahui apakah ada
pembesaran kelenjar tyroid.
14. Kemudian turun bagian dada kemudian lakukan inspeksi bagian
dada dan lakukan palpasi ketok daerah payudara dan cek apakah
kolostrum sudah keluar atau belum.
15. Selanjutnya klien diminta untuk menekuk kaki dan diusahakan
untuk rileks untuk persiapan palpasi Leopold.
16. Inspeksi daerah perut apakah terdapat striae gravidarum dan
hiperpigmentasi linea alba.
17. Lakukan maneuver Leopold I
a. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
b. Letakkan kedua tangan di atas perut ibu bagian samping.
c. Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung-ujung jari kedua
tangan, tentukan puncak fundus uteri.
d. Ukur berapa panjang jarak antara puncak fundus
dengan sympisis pubis. Cara Pengukuran Tinggi
Fundus Uteri
1) Letakkan ujung alat ukur ( meteran ) dibatas atas simpisis pubis
2) Ukur sepanjang garis tengah fundus uteri hingga batas atas
mengikuti kurve fundus (atau tanpa mengikuti kurve fundus
bagian atas).
3) Tentukan tinggi fundus uteri.
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Leopold's Maneuvers
Leopold's maneuvers are performed late in pregnancy after the uterus
becomes lag enough to allow differentiation of fetal parts by palpation
First Maneuver
Answers the question : What is the fundus? Head orbreach?
Finding: presentation This maneuvers identifies the parts of the fetus that
lies over inlet into the pelvis. The commonest presentations are cephafic
(head first) and bree (Pelvis first).
Performing First Maneuver
Facing the patient's head, use the tips of the fingers of both hands to
palpate the uterine fundus.
1. When the fetal heads is in the fundus,it well
feel hard, smooth, globular, mobile, and ballot
able.
2. When the breech is in the fundus, it will feel
soft, imegular round, and less mobile.
The lie of the fetus - the relationship between the
long axis of the fetus and the long axis of the
mothef.- can a(so be detepktinthà first
maneuver. The ipsis commonly longitudnal or trarisVerse, but may
occasionally be oblique.
Second Maneuver
Answers the question: where is the back? Finding: position. This maneuver
identifies the relationship of a letal body part to the front, back or sides of the
maternal petvis. The are many possible petal positions
Performing Second Maneuver
Remain (acing the patients head. Place your hands
on either side of the abdomen. Steady the uterus
with your hand on one side, and palpate the
Fourth Maneuver
Answers the question : Where is the cephalic prominence?
Finding : Cephalic Promi-nence.This maneuver identities the greatest
prominence of the fetal head palpated over the brim of the pelvis. When the
head is flexed (flexion atitude), the forehead forms the cephalic
prominence.
A. Pendahuluan
Persalinan dianggap “normal” ketika wanita sudah mencapai aterm atau
mendekati aterm, tidak terjadi komplikasi, janin tunggal dengan presentasi
verteks, dan persalinan lengkap dalam 18 jam. Rangkaian proses dimulai dengan
memindahkan janin, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari uterus melalui jalan
lahir (Lowdermilk, 2013).
Proses persalinan dan kelahiran meliputi passenger (fetus dan plasenta),
passageway (jalan lahir), powers (kontraksi), position (posisi ibu) dan psychology
(respons fisiologis). Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses persalinan yaitu
psikologis dan penolong (Lowdermilk & Perry, 2013).
B. Tanda-tanda yang Mengawali Persalinan
1. Pembukaan serviks (dilatasi)
Pelebaran dari lubang serviks dan kanal serviks ditandai dengan diameter
serviks meningkat kurang dari 1 cm hingga pembukaan lengkap (sekitar 10
cm) yang ditentukan dengan pemeriksaan dalam (vagina toucher).
2. Kembalinya frekuensi urinasi
3. Nyeri pinggang
4. Kontraksi pada persalinan
Braxton Hicks yang lebih kuat (his palsu): kontraksi ini sering dirasakan
berupa sakit pinggang. Hal ini terjadi dengan adanya perubahan kadar
hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan oksitosin meningkat
dan menjalankan fungsinya dengan efektif. Kontraksi ini terjadi secara
tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar.
Early Labour (kontraksi sesaat sebelum melahirkan) kontraksi saat hamil
ini terjadi sesaat sebelum melahirkan yang ditandai dengan melebarnya
serviks 0-6 cm. Kontraksi ini dirasakan pada punggung, sulit bernafas saat
kontraksi, bagian panggul terasa tekanan yang besar dan penuh, mengalami
kram, saat mendekati persalinan kontraksi berlangsung selama 45-60 detik
dengan jeda selama 5 menit atau kurang dari 5 menit.
Kontraksi Aktif: kontraksi ini dirasakan sakit pada punggung hingga kaki,
nyeri terasa hebat dibandingkan kontraksi sebelumnya dengan pembukaan
FIGURE 22-1& (A) Synclitisrn. Position of the fetal head when the sagittal suture is
halfway between yeh scaral promontory and the symphysis pubis. (B) Posterior
asyncitism. Position of the fetal head when the sagittal suture is closer to the sacral
promontory. (C) Anterior asyncitisrn. Posistion of the fetal head when the sagittal
suture is closer to the symphysis pubis. (Childbirth Graphics; Lowdermilk 2013 )
Figure 22-15. (Continued). As the head emerges the 21ymphysis exerts pressure neck.
The continued downward pressure from contractions forces the baby’s head.
(Cunningham, 2013)
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Hale, Thomas W, Hartmann, Peter E ( 2007). Textbook of human lactation 1 edition. Texas :
Hale Publishing.
Lowdermilk, Perry, Cushion (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 8 Buku 1.
(Terjemahan). Elseveir: Mosby
Mitayani (2009) Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Ward, S. L. & Hisley, S. M. (2009) Maternal-child Nursing Care: Optimizing outcomes for
mothers, children and family. Philadelphia: F.A. Davis Company
World Health Organization/Unicef (2011) Pelatihan konseling menyusui modul 40 jam
WHO/UNICEF. WHO/UNICEF.
LANGKAH 10
Periksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi/saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas
normal (120-160x/menit)
IV. MENYIAPKAN IBU & KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
LANGKAH 11
Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan
LANGKAH 45
Berikan suntikan imunisasi Hepatitis B (setelah 1 jam pemberian vit K1) di paha kanan anterolateral.
Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bisa di susukan
Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu di dalam 1 jam pertama dan biarkan sampai bayi
berhasil menyusu
Evaluasi
LANGKAH 46
Buku Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas 60
Mandiri 1 Mandiri 2 Mandiri 3
Aspek yang Dinilai
0 1 2 0 1 2 0 1 2
Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri
LANGKAH 47
Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan massage uterus dan menilai kontraksi
LANGKAH 48
Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
LANGKAH 49
Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam perta pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 2
jam pertama persalinan
Periksa temperatur ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan
Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
LANGKAH 50
Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernapas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal
(36,5-37,5)
Keamanan dan kebersihan
LANGKAH 51
Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi(10 menit). Cuci dan bilasi peralatan
setelah didekontaminasi
LANGKAH 52
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
LANGKAH 53
Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang
bersih dan kering
LANGKAH 54
Pastikan ibu merasa nyaman dan bantu ibu untuk memberikan ASI. Anjurkan keluarga untuk memberikan ibu makanan dan
minuman yang diinginkan
LANGKAH 55
Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
LANGKAH 56
Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%. Balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
LANGKAH 57
Buku Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas 61
Mandiri 1 Mandiri 2 Mandiri 3
Aspek yang Dinilai
0 1 2 0 1 2 0 1 2
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan tissue atau handuk yang kering dan bersih
LANGKAH 58
Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan dengan tissue atau handuk yang bersih dan kering
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri tindakan dengan hamdallah
5. Berpamitan dan ucapan terima kasih
6. Cuci tangan
Dokumentasi
Catat hasil seluruh tindakan di dalam catatan keperawatan.
JUMLAH
PENGUJI (PARAF & TGL)
A. Deskripsi Kegiatan
Melakukan pemeriksaan dari head to toe (kepala sampai dengan kaki) pada ibu
setelah melahirkan yang sedang mengalami perubahan fisik kembali ke semula
seperti sebelum hamil. Pemeriksaan fisik pada ibu nifas ini dapat dilakukan segera
setelah melahirkan untuk melengkapi data dokumentasi keperawatan. Nifas
berlangsung selama kurang lebih 6 minggu pada ibu, dengan adanya pemeriksaan
fisik maka dapat dideteksi secara dini bila ada kelainan / masalah dalam proses
nifas.
B. Tujuan
1. Untuk memantau perubahan fisik ibu nifas.
2. Mengetahui proses nifas berjalan baik atau sebaliknya.
3. Digunakan sebagai data anamnese dalam dokumentasi keperawatan.
C. Peralatan
1. Alat vital sign : Stetoskop, tensimeter, thermometer, jam tangan
2. Metlin
3. Timbangan
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat.
3. Membaca basmallah sebelum melakukan tindakan
4. Lakukan cuci tangan dengan menggunakan teknik bersih.
5. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
6. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
7. Pastikan privacy klien terjaga dengan menutup pintu atau menggunakan
sampiran (bila perlu)
8. Lakukan pemeriksaan umum: keadaan umum klien, kesadaran, penampilan,
tanda- tanda vital dan keluhan klien
Jika ibu dilakukan operasi sectio caesaria, periksa luka sectio caesaria,
keadaan balutan, keadaan luka, proses penyembuhan serta jahitan.
13. Kemudian lakukan pemeriksaan perineum. Posisi klien berbaring miring dan
lututnya fleksi. Pemeriksaan yang dilakukan:
Lochea : jumlah, bau, warna, konsistensi
Perineum dengan melihat apakah masih utuh, rupture, varises dan episiotomi.
Gunakan pengkajian menurut Davidson (1974) yaitu REEDA
R (Red) : Kemerahan
E (Edema) :
Bengkak E
(Echimosis) :
Ecimosis D
(Dhisdarge) : Scrum
A (Approxiamte) : Penyatuan Jaringan
Pemeriksaan hemoroid dengan cara: angkat bagian atas bokong. Jika hemoroid
ada, catat ukurannya, banyaknya dan rasa nyeri jika ditekan.
14. Lakukan pemeriksaan ekstremitas bawah yaitu homan sign dan varises. Homan
sign positif menunjukkan adanya tanda tromboflebitis sehingga dapat
menghambat sirkulasi ke organ distal. Cara memeriksa homan sign:
memposisikan ibu terlentang dengan tungkai ekstensi, kemudian didorsofleksikan
dan tanyakan apakah ibu mengalami nyeri pada betis. Jika nyeri maka homan
sign positif dan ibu harus dimotivasi untuk mobilisasi dini agar sirkulasi lancar.
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
i. Gerakan II: Pijat seluruh bagian payudara dengan gerakan melingkar dan spiral sebanyak
3-4 kali untuk tiap payudara.
Daftar Pustaka
Bobak ,dkk (2004). Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4.Jakarta: EGC.
Cunningham (2013). Obstretri William. Jakarta: EGC
Chapman, L. & Durham, R. (2010) Maternal-newborn nursing : the critical components of nursing
care. Philadelphia: F. A. Davis Company
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Hale, Thomas W, Hartmann, Peter E ( 2007). Textbook of human lactation 1 edition. Texas : Hale
Publishing.
Lowdermilk, Perry, Cushion (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 8 Buku 1.
(Terjemahan). Elseveir: Mosby
Mitayani (2009) Asuhan keperawatan maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Ward, S. L. & Hisley, S. M. (2009) Maternal-child Nursing Care: Optimizing outcomes for mothers,
children and family. Philadelphia: F.A. Davis Company
World Health Organization/Unicef (2011) Pelatihan konseling menyusui modul 40 jam WHO/UNICEF.
WHO/UNICEF.
A. Deskripsi Kegiatan
B. Tujuan
1. Mencegah terjadinya infeksi pada ibu post partum dengan luka episiotomi.
2. Meningkatkan kenyamanan ibu post partum
3. Mempercepat penyembuhan luka
4. Menjaga kebersihan daerah perineum.
C. Persiapan Alat
1. Handuk
2. Pengalas
3. Kom sedang dan tutup
4. Bangkok kosong
5. Baskom berisi air hangat
6. Bak instrument berisi sarung tangan, kapas lidi, kassa steril
7. Kapas DDT dalam tempatnya
8. Kantong plastik/ kresek
9. Waslap
10. Pispot
11. Air hangat/ cebok
12. Sarung tangan steril
13. Plester
14. Gunting plester
15. Bethadine
16. Celana dalam yang sudah diberi pembalut
D. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program therapi
2. Cuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
F. Tahap Kerja
1. Membaca basmalah sebelum melakukan tindakan
2. Menjaga privacy
3. Mencuci tangan
4. Memasang selimut mandi dan membuka pakaian bawah klien
5. Mengatur posisi pada dorsal recumbent
6. Memasang alas dan persal dibawah pantat
7. Ganti gurita, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan pemasangan
pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut dimasukkan
dalam tas plastik yang berbeda
8. Pasien ditawarkan kencing dahulu
9. Pasang pispot di bawah pantat
10. Perawat memakai sarung tangan kiri
11. Mengguyur vulva dengan air hangat
12. Mengangkat pispot
13. Mendekatkan bengkok dan kom berisi kapas basah hangat.
14. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basah. Membuka
vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk
15. Membersihkan labia mayora kiri dan kanan bergantian dari atas ke bawah
dengan sekali usapan sampai bersih.
16. Membersihkan labia minora kiri dan kanan bergantian dari atas ke bawah
dengan sekali usapan sampai bersih.
17. Membersihkan vestikulum dari atas ke bawah sampai anus dengan sekali
usapan sampai bersih.
18. Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan perhatikan apakah lepas/
longgar, bengkak, iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas basah
19. Menutup luka dengan kasa yang diolesi salep/ betadhin
20. Mengambil bengkok, kom kapas, alas perlak
G. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Akhiri tindakan dengan hamdallah
3. Berpamitan dan ucapan terima kasih
4. Membereskan alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan
Daftar Pustaka
Bobak ,dkk (2004). Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4.Jakarta: EGC.
Cunningham (2013). Obstretri William. Jakarta: EGC
Chapman, L. & Durham, R. (2010) Maternal-newborn nursing : the critical
components of nursing care. Philadelphia: F. A. Davis Company
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
A. Deskripsi Kegiatan
Mahasiswa mempraktikkan cara membimbing pasien untuk mobilisasi
setelah persalinan normal atau persalinan section caesaria (SC). Ambulasi dini post
partum adalah tindakan untuk membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan
membimbing pasien untuk berjalan. Pada pasien dengan partus normal, ambulasi dini
dapat dilakukan setelah 2-6 jam post partum. Pada pasien post sectio caesaria (SC),
ambulasi dini dapat dilakukan setelah 6-12 jam Post partum.
Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan jarak antara aktivitas dan
istirahat. Ambulasi dini tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan
perdarahan yang abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka episiotomy dan tidak
memperbesar kemungkinan terjadinya prolaps uteri atau retrofleksi. Kontraindikasi
ambulasi dini post partum adalahpada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru,
demam, dan keadaan lain yang masih membutuhkan istirahat.
B. Tujuan
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.
Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus,
kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah
trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari
ketergantungan peran sakit menjadi sehat.
C. Keuntungan
Adapun keuntungan dari ambulasi dini diantaranya sebagai berikut:
1. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat.
2. Usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.
3. Memungkinkan tenagakesehatan untuk memberikan bimbingan kepada ibu
mengenai cara merawat bayinya.
4. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (lebih ekonomis)
D. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan pengecekan program therapi
2. Cuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien
Daftar Pustaka
Bobak ,dkk (2004). Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4.Jakarta: EGC.
Cunningham (2013). Obstretri William. Jakarta: EGC
Chapman, L. & Durham, R. (2010) Maternal-newborn nursing : the critical
components of nursing care. Philadelphia: F. A. Davis Company
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
7 Meminta klien mengendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan kanan, pada saat yang sama kendorkan 8
tungkai kiri dan kencangkan tungkai kanan, sehingga seluruh sisi tubuh yang kanan menjadi kencang seluruhnya.
Ulangi hal yang sama pada sisi tubuh yang berlawanan
8 Meminta klien untuk melakukan gerakan tangan membuka & menggenggam (selama ½ menit dg diucapkan teruji) 8
9 Lalu gerakan jari tangan dengan gerakan menjauh dan merapat (selama ½ menit diucapkan teruji) 8
A. Deskripsi Kegiatan
Mahasiswa melakukan praktik pemeriksaan pap smear untuk deteksi dini pada
kanker serviks karena metodologinya mudah di aplikasikan. Pemeriksaan ini
dapat mendeteksi adanya lesi pada kanker serviks (Costa, 2015). Pap smear
biasanya dilakukan pada wanita usia subur yang telah melakukan hubungan
seksual (Raski, 2013).
B. Tujuan
Pap Smear digunakan untuk screening penjaringan kanker serviks yang
disebabkan oleh HPV. Pap Smear mencegah sekitar 700 kematian pertahun di
Inggris, sehingga wanita yang aktif secara seksual disarankan menjalani Pap
Smear sekali setahun. Tindakan dalam melakukan pemeriksaan Pap Smear
merupakan suatu tindakan preventif untuk melakukan deteksi dini dan untuk
mengetahui masalah kesehatan terutama kanker serviks (WHO, 2010)
C. Kapan Melakukan Pap Smear :
– Saat wanita berusia diatas 20 tahun yg telah menikah atau sudah melakukan
senggama, dianjurkan sekali setahun secara teratur seumur hidup.
– Bila pemeriksaan tahunan 3 kali berturut-turut hasil normal pemeriksaan
selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 tahun.
D. Pengobatan
• Bila ditemukan pada stadium dini, kesembuhan penyakit kanker serviks akan
sempurna mencapai 100%.
• Pengobatan stadium pra kanker: krioterapi, vaporisasi laser, elektrokoagulasi
diatermi & konisasi.
• Pengangkatan uterus total dipertimbangkan jika sudah cukup anak,yang
dilanjutkan dengan kemoterapi, jika stadium.lanjut yang sudah metastasi jauh.
E. Faktor Risiko
Infeksi Human Papiloma Virus
Perilaku seks
Trauma kronis pada servik: persalinan banyak, ada infeksi & iritasi yang
menahun
Kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko:bila diminum jangka panjang > 4
th
Defisiensi zat gizi: vit.A,C & E
Direktorat Jenderal Bina Gizi & Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia (2011). Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nilai
No Butir yang dinilai
2 1 0
A. Sikap dan Perilaku
1. Membaca basmallah
2. Menyambut pasien dengan sopan dan ramah
3. Memperkenalkan diri pada pasien
4. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Tanggap terhadap reaksi pasien
6. Teruji sabar dan Teliti
B. Isi
6. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan
Alat :
Meja gynekologi
Handscoen
Kapas Sublimat/ DTT
Speculum cocor bebek
Spatel kayu/ spatula ayre
Gelas obyek
Lidi watten
Botol berisi Alkohol 96%
Tampon tang
Kasa steril
Formulir pemeriksaan
Lampu sorot
Zeil
Wakom larutan klorin 0,5%
Selimut
7. Memberi penjelasan klien tentang tindakan yang akan dilakukan
Nilai
No Butir yang dinilai
2 1 0
dengan handuk kering
12. Mengenakan hand scoon steril
13. Mengatur lampu sorot dan senter kearah vagina ibu
14. Membersihkan vulva dan vagina dengan kapas DTT
15. Membuka labia dengan jari telunjuk dan jari tangan kiri
16. Memasukkan spekulum
Spekullum dipegang dengan tangan kanan, dalam keadaan tertutup
spekulum dimasukkan ujungnya ke dalam introitus vagina dalam posisi
miring, tangan kiri membuka labia minora
Putar kembali spekulum 450 ke bawah sehingga menjadi melintang dan
dorong masuk lebih ke dalam kearah fornik posterior sampai puncak
vagina
Buka spekulum melalui mekanik pada tangkainya dengan perlahan-lahan
Pertahankan posisi spekulum terbuka memutar skrup yang ada pada
tangkai
17. memindahkan pegangan spekulum dari tangan kanan ketangan kiri
18. Mengambil bahan dari forniks posterior dengan menggunakan spatel ayre
kemudian hapuskan pada obyek glass
19. menghapuskan bahan yang telah diambil pada obyek glass secara merata
dengan ketebalan yang tidak terlalu tebal atau terlalu tipis
20. Mengambil bahan dari permukaan porsio dengan menggunakan ujung spatel
yang satunya.
21. Menghapuskan bahan yang diambil pada obyek glass seperti tindakan no.14,
letakkan disebelah bahan yang pertama
22. Mengambil bahan dari kanalis servikalis agak kedalam dengan menggunakan
lidi watten, kemudian letakkan pada bahan yang kedua
23. Masukkan objek glass pada botol khusus yang berisi larutan etil alcohol 96%
selama 20 menit
24. Setelah 20 menit keringkan dan sipan pada tempat yang telah disediakan.
Kemudian kirim ke laboratorium bersamaan dengan formulir yang telah diisi
25. Bersihkan porsio dengan kassa steril dengan menggunakan tampon tang.
26. Mengeluarkan spekulum dari vagina
Buka kunci spekulum
Keluarkan spekulum dalam posisi miring
27. Memasukkan spekulum kedalam waskom yang telah diisi dengan larutan
klorin 0,5%
28. Mempersilahkan ibu untuk berpakaian kembali dan duduk pada tempat yang
telah disediakan
29. Memasukkan peralatan yang telah dipakai kedalam waskom yang telah berisi
larutan klorin 0,5%