INSTRUMENTASI DASAR 2
ACARA 2
Disusun oleh :
NIM : 2111050044
Prodi : TLM A
2021
I. Tujuan
1. Mikroskop & Mikroskop Stereo
a. Mengenal jenis mikroskop yang ada dan digunakan pada laboratorium
peternakan.
b. Mengenal bagian-bagian pada mikroskop dan fungsinya
c. Memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil
2. Mikropipet
a. Mengetahui bagian-bagian dari mikropipet
b. Mengetahui jenis-jenis tip pada mikropipet dan bagaimana cara pemasangan
yang benar.
c. Mengetahui metode pemipetan mikropipet.
II. Dasar Teori
A. Mikroskop
B. Mikropipet
Mikropipet (micropipette) ditemukan pertama kali pada tahun 1957 di Universitas
Marburg, Jerman oleh seorang mahasiswa posdoktoral bernama Heinrich Schnitger.
Dia merasa frustrasi kerena berulang melakukan pemindahan cairan dalam volume
kecil menggunakan pipet. Didorong oleh rasa frustasinya tersebut, Schnitger
kemudian mengembangkan sebuah prototipe mikropipet yang berupa piston pegas
yang ujungnya dilengkapi dengan tip berbahan plastik yang mudah dilepas. Tip
tersebut difungsikan untuk menampung cairan sementara untuk dipindahkan ke
wadah atau alat gelas lainnya. Mikropipet (micropipette) yang ada sekarang ini
dikembangkan dari prototype yang dibuat oleh Heinrich Schnitger. Perlu anda ketahui
bahwa rancangan pipet tersebut dipatenkan pada tahun 1957. Setelah itu, mitra
penemu dari perusahaan bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi
hak-hak yang melekat pada paten itu dan memulai penggunaan mikropipet secara
umum dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia. Pada tahun 1972, mikropipet
yang dapat ditala ditemukan di Universitas Wisconsin– Madison oleh beberapa orang,
terkhusus Warren Gilson dan Henry Lardih (Anonim, 2018). Mikropipet (micropipet)
adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil
secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak
mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada
pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang
cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet
otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas.
Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range
volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti
Gilson, Pipetman dan lain-lain. Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat
dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk
laboratorium yang terakreditasi (Anonim, 2010).
D. Kesimpulan