Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman ini telah

banyak membantu manusia dalam berbagai aspek. Melalui akal dan pemikiran

manusia terciptalah berbagai alat hasil ciptaan manusia yang digunakan dalam

berbagai aspek misalnya pada aspek kesehatan dan riset. Dari sekian banyak

penemuan atau karya yang dihasilkan oleh manusia, salah satu dari penemuan

tersebut adalah mikroskop. Penemuan mikroskop tersebut membawa dampak

besar bagi perkembangan teknologi dikarenakan mikroskop dari dahulu

hingga saat ini, sangat membantu dalam penelitian struktur suatu makhluk

hidup yang berukuran renik atau tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Dewasa kini, mikroskop sangat sering digunakan di dunia kesehatan dan

sangat sering pula ditemui diberbagai laboratorium kesehatan. Selain itu,

mikroskop juga sering digunakan dalam praktikum laboratorium pada

perguruan tinggi terutama perguruan tinggi kesehatan. Mikroskop memiliki

prosedur kerja tersendiri untuk dapat mengoperasikannya serta bagian-bagian

yang memiliki fungsinya masing-masing yang harus diketahui oleh praktikan.

Oleh karena itu, bagi seorang praktikan sangat perlu mengenal alat

mikroskop karena merupakan salah satu dasar dalam bekerja di laboratorium.

Penggunaan mikroskop juga erat kaitannya pemeriksaan yang memerlukan

ketelitian pengamatan sehingga dalam melakukan pemeriksaan dengan

mikroskop juga dapat melatih kemampuan dalam bekerja dan mengamati.

1
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dalam praktikum kali ini ialah agar mahasiswa dapat

mengetahui cara kerja atau prosedur kerja dari alat mikroskop.

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dalam praktikum kali ini ialah dapat memberikan

pengetahuan kepada mahasiswa mengenai cara kerja atau prosedur kerja dari

alat mikroskop.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata micros yang

berarti kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara definisi mikroskop

adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

kasar. Mikroskop juga bisa didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan

untuk melihat benda-benda yang ukurannya sangat kecil yang tak bisa diamati

oleh mata telanjang (Ayu Rosyita, 2013).

B. Penemuan Mikroskop

Mikroskop pertama kali dibuat oleh ahli pembuat kacamata dari Belanda

yang bernama Lacharia’s Juseen (Zacharias Jansen) sekitar tahun 1590

(Tumpal Sinaga, 2011).

Sejarah mikrobiologi dimulai dari penemuan mikroskop oleh Robert

Hooke pada tahun 1664. Melalui mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa

sederhana, hooke mampu melihat ruang – ruang yang ia sebut sebagai sel,

yang mengarah pada munculnya teori sel yang menyatakan bahwa seluruh

makluk hidup tersusun atas sel – sel (Muhammad Fahmi Yasin, 2015).

Mikrobiologi dapat dianggap dimulai sejak manusia dapat membuat alat

pembesar yang cukup mampu melihat benda yang sangat kecil. Meskipun

barangkali Antonie Van Leeuwenhoek bukan orang pertama yang melihat

bakteri dan protozoa, tetapi dialah yang melaporkan pertama kali melihatnya,

kemudian menggambar dan mendiskripsikan mikroorganisme. Alat pembesar

yang digunakan Leeuwenhoek merupakan mikroskop pertama dengan

menggunakan lensa tunggal (Muhammad Fahmi Yasin, 2015).

3
Bentuk kehidupan dari dunia mikroba yang pertama kali amati adalah

bekteri atau kuman. Dari pengamatan tersebut Antonie Van leeuwenhoek

berhasil menemukan suatu bentuk kehidupan yang tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang. Bentuk kehidupan tersebut kemudian dinamakan animal cules,

yang tidak lain adalah bakteri atau kuman. Leeuwenhoek menggambarkan

bentuk kehidupan temuannya, yaitu bulat atau kokus, batang atau basil, dan

spiral yang sampai saat ini digunakan sebagai bentuk dasar morfologi bakteri

(Astuti, 2014).

C. Komponen Mikroskop
1. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop merupakan penyangga yang digunakan untuk

menyangga mikroskop agar tidak jatuh.

2. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop merupakan komponen mikroskop yang

berfungsi untuk memegang mikroskop.

3. Pengubah Objektif (Revolver)


Revolver merupakan komponen mikroskop yang digunakan untuk

memilih lensa objektif yang akan digunakan.

4. Meja Objek
Meja objek merupakan komponen mikroskop yang digunakan

untuk meletakkan objek yang akan diamati (Kezia, 2012).

5. Lensa Objektif
Lensa objektif terletak di ujung bawah tabung, tepat di atas

preparat yang sedang diperiksa (objek). Kekuatan pembesaran masing-

masing lensa objektif tertera di selubung lensa.

4
- lOx untuk memperbesar objek 10 kali

- 40x untuk memperbesar objek 40 kali

- 100x untuk memperbesar objek 100 kali.

6. Lensa Okuler
Lensa okuler terletak di ujung atas tabung. Kekuatan pembesaran

lensa okuler tertera di selubung lensa tersebut.

- 5x untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan objektif 5 kali

- 10x untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan objektif l0 kali.

- 15x untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan objektif 15 kali.

7. Sumber Cahaya
Sumber cahaya elektrik lebih tepat digunakan karena mudah diatur.

Cahaya dapat bersumber dari lampu mikroskop, di bawah meja

mekanis, atau dari lampu eksternal yang ditempatkan di depan

mikroskop.

8. Kondensor
Kondensor meneruskan berkas cahaya menuju fokus untuk objek

yang diamati. Kondensator ini terletak di antara cermin mikroskop dan

meja objek. Kondensator dapat dinaikkan atau iluminasi maksimum

dan diturunkan atau iluminasi minimum.

9. Diafragma
Diafragma yang terletak di bawah kondensator, digunakan untuk

memperkecil atau memperbesar sudut bukaan cahaya dan karena itu,

juga mengatur banyaknya cahaya yang memasuki kondensor.

5
D. Jenis-jenis Mikroskop
a. Mikroskop Berdasarkan Banyaknya Lensa
Ditinjau dari banyaknya lensa, mikroskop terbagi atas dua yaitu

mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler. Mikroskop monokuler

merupakan mikroskop yang berlensa okuler tunggal. Sedangkan,

mikroskop binokuler merupakan mikroskop berlensa okuler ganda.

b. Mikroskop Berdasarkan Sumber Cahaya


1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop Cahaya Merupakan mikroskop yang menggunakan

lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber

penyinaran. Dalam mikroskop cahaya (light microscop, LM), cahaya

tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca.

Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa

sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata.

Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali

dari ukuran asli spesimen.

2. Mikroskop Elektron
Mikroskop electron adalah sebuah mikroskop yang mampu

melakukan pembesaran obyek sampai dua juta kali. Ada dua jenis

mikroskop elektron, yaitu mikroskop elektron transmisi (trasmission

electron microscope, TEM) dan mikroskop elektron payar (scanning

electron microscope, SEM). Mikroskop elektron payar (scanning

electron microscope, SEM) khususnya berguna untuk penelitian

terperinci mengenai permukaan spesimen. Mikroskop elektron

transmisi (trasmission electron microscope, TEM) digunakan untuk

mempelajari ultrastruktur internal sel (Ayu Rosyita, 2013).

6
BAB III
METODE KERJA

A. Alat
Adapun alat-alat yang akan digunakan pada praktikum kali ini ialah

mikroskop binokuler dan kaca preparat.

B. Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan pada praktikum kali ini ialah oil
imersi.
C. Prosedur Kerja
1. Tekon tombol power pada mikroskop untuk dinyalakan.

2. Letakkan kaca preparat pada meja preparat dan jepit menggunakan

penjepit preparat.

3. Atur pencahayaan pada mikroskop.

4. Atur pembesaran lensa objektif yang akan digunakan.

5. Atur kaca preparat tepat dibawah lensa objektif.

6. Atur diafragma dan kondensor sesuai dengan lensa objektif yang

digunakan.

7. Carilah lapang pandang melalui lensa okuler dengan memutar

makrometer.

8. Untuk memperjelas lapang pandang digunakan mikrometer dan amati.

9. Setelah selesai mengamati, turunkan meja preparat dan keluarkan kaca

preparat.

10. Bersihkan lensa objektif dengan menggunakan alkohol 70%.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Berdasarkan pengamatan terhadap alat mikroskop, hasil yang diperoleh

ialah sebagai berikut :

Gambar Gambar Manual

8
Keterangan :

9
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa alat mikroskop yang

digunakan ialah tergolong mikroskop cahaya dan merupakan mikroskop

binokuler (berlensa okuler ganda). Mikroskop binokuler banyak digunakan

untuk memeriksa sampel yang berukuran mikroskopis seperti dalam

pemeriksaan plasmodium malaria pada ADT.

Dalam menggunakan mikroskop binokuler, perlu untuk menyambungkan

mikroskop terlebih dahulu pada sumber listrik kemudian ditekan tombol

power untuk dinyalakan. Selanjutnya, kaca preparat (kaca yang telah berisikan

sampel) diletakkan pada meja preparat dan dijepit menggunakan penjepit kaca

preparat. Kemudian, mikroskop diatur pencahayaannya dengan memutar

tombol pada mikroskop yang terletak disamping kanan bawah berdekatan

dengan tombol power. Hal ini bertujuan agar cahaya yang dihasilkan dapat

membantu untuk mengatur sampel tepat berada dibawah lensa objektif.

Setelah itu, pembesaran lensa objektif diatur sesuai dengan kebutuhan

pemeriksaan. Pengaturan pembesaran lensa objektif dilakukan dengan cara

memutar revolver dan memilih lensa objektif yang digunakan. Lensa objekti

membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Pada lensa objektif telah

tertera pembesaran yang dapat digunakan yaitu pembesaran 10x, pembesaran

40x dan pembesaran 100x.

Setelah mengatur pembesaran, kemudian kaca preparat diatur tepat

dibawah lensa objektif dengan cara memutar pengaturan meja mekanis.

Pengaturan meja mekanis memungkinkan kaca preparat dapat bergeser ke kiri

dan ke kanan serta ke depan dan ke belakang. Kemudian diafragma dan

kondensor disesuaikan dengan lensa objektif yang digunakan.

10
Selanjutnya dilakukan pencarian lapang pandang. Lapang pandang

merupakan luas daerah pandangan yang dapat dilihat atau diamati oleh mata

melalui lensa okuler. Lensa okuler membentuk bayangan maya, tegak dan

diperbesar. Pada lensa okuler terdapat tiga pembesaran yaitu pembesaran 5x,

pembesaran 10x dan pembesaran 15x.

Pencarian lapang pandang dapat dilakukan dengan memutar tombol

pengaturan fokus kasar (makrometer). Jika lapang pandang telah ditemukan

dan hasilnya kurang jelas, dapat diperjelas dengan memutar tombol

pengaturan fokus halus (mikrometer). Kemudian lakukan pengamatan

terhadap preparat.

Setelah mengamati, putar kembali tombol makrometer untuk menurunkan

meja preparat dari lensa objektif dan keluarkan kaca preparat tersebut.

Kemudian dilakukan pembersihan terhadap lensa objektif dengan cara

menggosok lensa objektif dengan tissue yang telah diberi alkohol 70%. Hal ini

bertujuan untuk mensterilkan mikroorganisme yang hidup pada lensa objektif

karena alkohol merupakan cairan desinfektan yang berguna untuk membunuh

mikroorganisme.

11
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa alat mikroskop

yang digunakan pada praktikum ialah mikroskop binokuler yang termasuk

dalam mikroskop cahaya serta praktikan dapat mengetahui cara kerja atau

prosedur kerja dari mikroskop binokuler.

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan ialah perlu dilakukan praktikum kembali

dengan memeriksa berbagai sampel yang lain. Hal ini diutarakan karena

dengan melakukan praktikum kembali, praktikan akan lebih terlatih dalam

menggunakan mikroskop serta memberi pengentahuan dari hasil pengamatan

sampel mikroskop.

12
DAFTAR PUSTAKA

Astuti. 2014. Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop. Makassar


Kezia. 2012. Mikroskop. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta

Rosyita, Ayu. 2013. Pengenalan dan Penggunakan Mikroskop. Universitas


Negeri Makassar. Makassar

Sinaga, Tumpal. 2011. Mikroskop dan Cara Penggunaannya. Universitas


Sriwijaya. Inderalaya
Yasin, Muhammad Fahmi. 2015. Pengenalan Dan Pemakaian Mikroskop.
Universitas Halu Oleo. Kendari

13
LAMPIRAN

Mikroskop Binokuler

Hasil Pemeriksaan Plasmodium Malaria

14

Anda mungkin juga menyukai