Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UMUM KEGIATAN KE 1
MIKROSKOP

NAMA : SYAHRUL RAMADHANUL FAJRI


NIM : 2105046023
PRODI : PENDIDIKAN
MATEMATIKA KELOMPOK : IV (EMPAT)

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
ASRF23BU
1

Kegiatan ke 1

Mikroskop

A. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal bagian-bagian dari mikroskop
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop dengan benar
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara memelihara mikroskop

B. Kajian Pustaka
1. Sejarah Mikroskop
Perubahan gaya hidup dan lingkungan saat ini telah membuka jalan bagi
penyakit baru, dan diagnosisnya menimbulkan tantangan besar. Meskipun teknik
diagnostik dan prognostik yang tersedia saat ini canggih dan canggih, ahli
patologi harus mengandalkan mikroskop cahaya bahkan hingga hari ini.
Mikroskop berasal dari kata Yunani dimana “mikro” berarti “kecil” dan “skope”
berarti “melihat.” Instrumen optik ini terdiri dari lensa untuk mendapatkan
gambar objek yang jelas dan diperbesar, yaitu, tidak terlihat oleh mata telanjang.
Penggunaan mikroskop diprakarsai oleh orang Romawi yang menggunakan
kacamata sebagai pengganti lensa. Kemudian, dengan penemuan bahwa gambar
dapat diperoleh ketika sinar matahari difokuskan pada kacamata khusus, yang
disebut kaca pembesar atau kacamata terbakar, membuat perbedaan di bidang
patologi. Pada tahun 1609, Galileo Galilei mengembangkan mikroskop majemuk
dengan lensa cembung dan cekung. (Lavanya. 2017: 511)
2. Pengertian Mikroskop
Mikroskop optik adalah salah satu yang paling banyak digunakan alat
dalam kehidupan dan ilmu material. Untuk mencapai resolusi tertinggi, bukaan
angka tinggi yang canggih (NA) lensa objektif telah direalisasikan. (Alexandrov.
2006: 1)
Mikroskop adalah instrument yang dapat memperbesar santir (bayangan)
benda-benda kecil dengan menggunakan kansa (lensa) atau sistem kansa (lensa).
Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk melakukan pengamatan
ASRF23BU
2

dan penelitian, karena dapat digunakan untuk melihat objek pengamatan yang
kecil terlihat besar. Mikroskop ini digabungkan dari dua lensa optik yaitu lensa
cembung sebagai lensa positif disebut lensa okuler dan lensa objektif. Mikroskop
termasuk ke dalam alat optik. Salah satu bentuk mikroskop adalah mikroskop
digital. Mikroskop digital menghasilkan gambar dalam bentuk pengolahan citra
digital bertujuan untuk melakukan perhitungan terhadap data dalam angka yang
mewakili atas keabuan (citra hitam putih) atau koordinat warna (citra berwarna)
untuk berbagai tujuan, misalnya untuk peningkatan mutu citra (Ariska, 2019:
109).
3. Macam-Macam Mikroskop
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang
berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang bermacam-
macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga perlu adanya ulasan
tentang alat ini. (S. M. B. Respati, 2008:1)
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan (saintis)
zaman remains, dan mikroskop yang mungkin anda gunakan di
laboratorium, merupakan mikroskop cahaya. Dalam mikroskop cahaya
(light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan
melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya
sedemikian rupa sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan
ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video
(Campell, 2008: 103).
b. Mikroskop Elektron
Cara kerja dari mikroskop scanning electron adalah sinar dari
lampu dipancarkan pada lensa kondensor, sebelum masuk pada lensa
kondensor ada pengatur dari pancaran sinar elektron yang ditembakkan.
Sinar yang melewati lensa kondensor diteruskan lensa objektif yang dapat
diatur maju mundurnya. Sinar yang melewati lensa objektif diteruskan
pada specimen yang diatur miring pada pencekamnya, specimen ini
ASRF23BU
3

disinari oleh deteksi x-ray yang menghasikan sebuah gambar yang


diteruskan pada layar monitor. (S. M. B. Respati, 2008:1)
c. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan mikroskop yang mampu untuk
melihat benda secara tiga dimensi. Mikroskop stereo sering digunakan
dalam praktikum sistematika hewan avertebrata terutama dalam
mempelajari hydra. Selama ini dalam mempelajari kelas coelenterate
dimana hydra merupakan salah satu contoh yang paling sering digunakan,
sehingga perlu selalu dipelajari terus menerus. Dalam praktikum biasanya
pengamatan hydra dilakukan dengan cara mengamati di bawah mikroskop
stereo untuk mengetahui morfologinya, untuk pengamatan pergerakan
hydra belum dapat didokumentasikan secara baik, biasanya jika ingin
mendapatkan video dari pergerakan hydra maka kita harus mengunduhnya
lewat internet, sehingga perlu adanya pembaharuan mikroskop stereo yang
dapat digunakana untuk mendokumentasikannya (Sutriyono, 2016: 225-
226).
4. Struktur Mikroskop
Menurut Munandar (2012, 23-24) struktur mikroskop adalah:
a. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat
mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop.
Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
b. Tabung Mikroskop
Tabung Mikroskop merupakan penghubung lensa okuler dan lensa
objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada
pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabung
dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
c. Makrometer
Makrometer merupakan komponen untuk menggerakkan tabung
mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.
d. Mikrometer
ASRF23BU
4

Mikrometer merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas


dan kebawah dengan pergeseran halus.
e. Revolver
Revolver merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif
yang dikehendaki.
f. Lensa Objektif
Lensa objektif merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan
objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah
revolver. Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada =
banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa
objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan
40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x
(mikroskop dengan empat lensa objektif).
g. Panggung Mikroskop
Panggung mikroskop merupakan meja preparat atau tempat sediaan
objek/specimen. Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang
untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat. Panggung digunakan untuk
meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua
penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain,
panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
h. Diafragma
Diafragma merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma
ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
i. Kondensor
Kondensor merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau
specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
j. Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop merupakan bagian yang dapat dipegang waktu
mengangkat atau menggeser mikroskop.
k. Cermin Reflektor
ASRF23BU
5

Cermin reflektor Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk


melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah
ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan \
cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan
permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang. Pada Mikroskop
yang lebih canggih, cermin reflektor digantikan oleh sinar lampu listrik
(light illuminator).
l. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan
kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
5. Cara Penggunaan Mikroskop
Menurut Haryanti, dkk. (2018, 8-9) berikut langkah-langkah
menggunakan mikroskop :
a. Pegang lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan
dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, lensa dan cermin
dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa
okuler dengan perbesaran lemah.
b. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putar revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa
okuler dan tubus okuler.
c. Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui
lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda
lain.
d. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah
dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor
menembus kaca benda.
e. Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
1) Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa
objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat
diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa
ASRF23BU
6

okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai


berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan
salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil
memutarmutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat
yang jelas.
2) Perbesaran kuat, lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa
objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati
dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat
dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau
menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma
selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir
menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer,
naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang
jelas.
f. Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan
menggunakan xylol.
6. Cara Pemeliharaan Mikroskop
Hasil observasi rak alat bahan, almari untuk penempatan mikroskop dan
alat optik rata-rata kecil disbanding kriteria seharusnya. Rata-rata laboratorium
belum memiliki perabotan yang sesuai dengan kriteria tersebut sehingga alat-alat
yang harganya mahal seperti mikroskop biasanya cepat rusak karena tidak adanya
perawatan dan pemeliharaan yang baik. Pada kenyataannya mikroskop banyak
ditempatkan di almari biasa bahkan dicampur dengan alat-alat yang lain. Untuk
mikroskop seharusnya ditempatkan pada almari khusus yang dilengkapi dengan
lampu yang berfungsi untuk menjaga agar ruangan sekiat mikroskop tidak lembab
sehingga memudahkan tumbuhnya jamur yang dapat merusakkan lensa atau lensa
menjadi putih dan buram (Suprapto, 2018: 44) .
Cara merawat mikroskop yang baik dan benar menurut Wardhani (2019,
14) sebagai berikut:
a. Mengeluarkan dan memegang mikrsokop
1) Keluarkan mikroskop dari kotaknya dengan hati-hati.
ASRF23BU
7

2) Mikroskop dengan kedua tangan, tangan kanan memegang tubuh


mikroskop sedangkan tangan kiri memegang tubuh mikroskop.
3) Pada saat dibawa berjalan, usahakan posisi mikroskop kira-kira di
pusar kita dan tetap tegak.
4) Jaga lensa okuler tetap berada di atas, karena lensa okuler mudah
sekali lepas.
b. Membersihkan mikroskop
1) Untuk membersihkan tubuh dan cermin mikroskop dapat
menggunakan lap flannel. Bersihkan bagian ini sebelum dan
sesudah digunakan.
2) Untuk memebrsihkan semua lensa gunakan kertas lensa.
3) Jika ada sisa minyak emesi atau zat-zat lain yang sulit dihilangkan,
tambahkan sedikit xilema pada kertas lensa. Kemudian usapkan
pelan-pelan pada permukaan lensa beberapa kali.
4) Jangan sekali-kali menyentuh permukaan lensa dengan ujung jari,
kain yang kasar, atau meniupnya sebab ini dapat membuat lensa
semakin kabur.
c. Mengemas mikroskop setelah dipakai
1) Setelah pengamatan selesai, kembalikan dulu lensa objektif ke
kedudukan perbesaran lemah, lalu lepaskan preparat.
2) Bersihkan lensa objektif dengan kertas lensa, gunakan xilema jika
perlu.
3) Bersihkan tubuh dan cermin dengan lap flannel terutama bagian
yang terkena air atau uap air dari pernafasan kita.
4) Tegakkan kembali posisi mikroskop atur kembali pergeseran
mikroskop seperti semula.
5) Selanjutnya, masukkan pada kotaknya dan simpan di tempat
khusus yang telah disediakan.
d. Membersihkan preparat jadi atau awetan
1) Jika menggunakan preparat jadi atau awetan, bersihkan preparat
dengan lap katun, jika perlu menggunakan air.
ASRF23BU
8

2) Setelah kering simpan preparat di kotak khusus preparat awetan.


e. Catat mikroskop yang telah dipakai
1) Nomor mikroskop.
2) Nomor preparat.
3) Posisi preparat dengan skala (skala depan dan skala samping).
ASRF23BU
9

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Laptop/Handphone
2. Alat tulis
3. Kertas HVS
Bahan
Video Praktikum
D. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Perhatikan video praktikum mikroskop
3. Hasil dari menonton video praktikum digambar dan diberi keterangan
Daftar Pustaka

Alexandrov, Sergey A. 2006. Synthetic Aperture Fourier Holographic Optical Microscopy.

Optical+Biomedical Engineering Laboratory, School of Electrical, Electronic and

Computer Engineering, The University of Western Australia, Crawley, WA,

6009, Australia. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.97.168102

Ariska, Melly., Alawiyah, Sakinah. 2019. Mikroskop Digital Berbasis Kamera Smartphone.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah. Vol. 3 No. 2. Hal: 108-109.

https://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.php/JIPFRI/article/download/455/285.

Diakses pada 19 September 2021.

Campbell, Neil A. 2008. Menjelajahi Sel. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:

Erlangga Tahun terbit: 2010. Hal: 103-105.

Haryanti, Sri. 2018. Pengembangan Almari Penyimpanan Terstandar Untuk Perawatan

Mikroskop di Laboratorium. Jurusan Kesehatan Lingkungan.

https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1742/1/halaman%20depan%20laporan

%20risbin.rtf.280818.pdf

Lavanya, A. 2017. Troubleshooters in Light Microscopy. World Journal of Dentistry. https://

www.researchgate.net/publication/322678183_Troubleshooters_in_Light_

Microscopy

Munandar, Kukuh. 2012. Pengetahuan Laboratorium Biologi. Jember : Prodi Pendidikan

Biologi, Jurusan MIPA, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas

Jember, Hal 23-24.

https://aimarusciencemania.files.wordpress.com/2012/03/buku
pengetahuan-laboratorium-biologi.pdf

Respati, S M B. 2008. Macam Macam Mikroskop dan Cara penggunaan. Vol. 4, No. 2

,file:///C:/Users/Hewlett%20Packard/Downloads/620-1363-1-SM.pdf Diakses

pada 19 September 2021

Sutriyono. 2016. Rancang Bangun Mikroskop Riset Stereo untuk Mendokumentasikan Video

Pergerakan Hydra Sp Sebagai Daya Dukung Terhadap Praktikum Sistematika

Hewan Avertebrata. Yogyakarta: Program Biologi, Fakultas SAINS dan

Tekonolgi UIN Sunan Kalijaga. Intergrated Lab Journal. Vol. 04, No. 02. Hal:

225-226.
LEMBAR PENGESAHAN

Samarinda, 21 September 2021

Mengetahui

Asisten Praktikum Praktikan

Ika Budi Astuti Syahrul Ramadhanul Fajri

NIM. 1805015029 NIM. 2105046023


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai