Anda di halaman 1dari 5

Kuis Praktikum Botani Farmasi

Nama : Nindy Dwi Juliasari


Nim : 10119135

1. Jelaskan tentang sejarah Mikroskop


Mikroskop ternyata sudah mulai digunakan sejak dari 400 tahun yang lalu. Tepatnya pada kisaran
1590 seorang yang bekerja untuk membuat dan memperbaiki kacamata membuat mikroskop untuk
pertama kalinya. Dia dibantu oleh asistennya bernama Hans Jansen. Kedua orang ini berhasil
membuat mikroskop yang bisa memperbesar obyek hingga 150 kali.

Temuan dari kedua orang tersebut membuat ilmuwan terkenal, Galileo Galilei turut andil membuat
mikroskop. Hingga pada 1609 dia mampu menyelesaikan mikroskopnya dan mengklaim dirinyalah
penemu dari mikroskop. Mikroskop miliknya ini diberi nama Mikroskp Galileo. Temuan Galileo ini
menggunakan sebuah lensa optik yang ternyata mempunyai batasan pembesaran. Hal ini karena
mikroskop Galileo mempunyai limit difraksi cahaya yang hanya mencapai 200 nanometer. Sehingga
mikroskop ini tidak mampu digunakan untuk mengamati benda di bawah 200 nanometer.

Kemudian ada seorang bernama Antony Van Leeuwenhoek dari Belanda. Sebenarnya dia adalah
seorang wine tester atau seorang penilai citarasa wine. Namun ketertarikannya dalam mengamati
serat-serat kain alas botol wine membuatnya terus mengembangkan mikroskop. Sehingga dia
berhasil membuat mikroskop dengan perbesaran hingga 300 kali.

Leeuwenhoek juga mengamati dan melakukan riset lainnya di dalam labnya sendiri. Dia mulai
mempelajari bagaimana cara menggunakan mikroskop lab miliknya tersebut dengan meneliti
beberapa obyek, seperti air sungai, air hujan, ludah, hingga feses. Pengamatannya tersebut dicatat
dan dia mengirim surat ke British Royal Society. Salah satu surat pada 7 September 1674
mengatakan bahwa ada hewan terkecil yang sekarang dikenal sebagai protozoa. Antara 1693 hingga
1723 dia menulis lebih dari 300 surat. Dari penelitian inilah kemudian berkembang ilmu
mikrobiologi.

2. Sebutkan dan Jelaskan macam-macam mikroskop


1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar
dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan
cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan
Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya
matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga lensa
objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali),
dan lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran
maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya.
2. Mikroskop Elektron

Mikroskop Elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek
sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.

3. Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo adalah mikroskop yang digunakan untuk observasi dengan perbesaran rendah dari
sampel yang berukuran relatif besar secara tiga dimensi. Mikroskop ini juga disebut mikroskop
binokuler. Cahaya yang digunakan biasanya cahaya yang berasal dari pantulan sampel.

Mikroskop ini menggunakan dua jalur optik (dua lensa okuler) terpisah dengan dua lensa objektif
dan lensa mata untuk memberikan sudut pandang yang lebih baik ketika menggunakan kedua mata.
Susunan lensa seperti ini menghasilkan pencitraan tiga dimensi pada sampel yang akan diteliti.
Stereomikroskopik (citra mikroskop stereo) digunakan untuk merekam dan memerika sampel padat
dengan permukaan yang cukup kompleks yang membutuhkan pencitraan tiga dimensi untuk analisis
yang lebih mendetail.

4. Mikroskop Fase Kontras

Phase Contrast Microscope atau Mikroskop fase kontras menggunakan kondensor khusus yang
membantu dalam membuang cahaya keluar dari fase. Ini membantu lulus cahaya melalui objek pada
kecepatan yang berbeda. Mikroskop fase kontras adalah salah satu jenis mikroskop yang digunakan
dalam biologi untuk melihat spesimen tak bercacat. Ini adalah salah satu jenis mikroskop yang
digunakan untuk mempelajari sel-sel dan bagian sel seperti mitokondria, lisosom, badan Golgi
menggunakan mikroskop fase kontras.

5. Mikroskop Pender

Adalah mikroskop yang digunakan untuk mendeteksi adanya benda asing atau antigen (seperti
bakteri, virus dan ricketsia) dalam jaringan.

Kelebihan : Dapat mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam
jaringan dan dapat mendeteksi agen etiologik (Ag) atau respon imun (Ab) pada spesimen penderita
penyakit infeksi yang dicurigai .

Kekurangan : Ukurannya lebih besar daripada mikroskop cahaya.


3. Sebutkan dan Jelaskan bagian-bagian mikroskop
 Lensa Okuler

Lensa okuler termasuk salah satu bagian-bagian mikroskop yang paling dikenali. Letak lensa okuler
dekat dengan mata pengamat atau observer. Fungsi letak okuler adalah untuk membentuk
bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.

 Lensa Objektif

Selain lensa okuler juga ada lensa objektif. Jika lensa okuler berdekatan dengan mata pengamat,
maka lensa objektif berada dekat dengan objek yang diamati. Fungsi lensa objektif adalah untuk
membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar.

 Tabung Mikroskop (Tubus)

Bagian mikroskop berikutnya adalah tabung mikroskop yang biasa disebut sebagai tubus. Bentuk
tabung mikroskop berbentuk seperti tabung. Fungsi tabung mikroskop atau tubuh adalah untuk
mengatur fokus dan menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.

 Makrometer (Pemutar Kasar)

Berikutnya ada bagian mikroskop makrometer atau pemutar kasar. Letak makrometer terdapat di
bagian lengan mikroskop. Fungsi makrometer atau pemutar kasar adalah untuk menaikkan dan
menurunkan tabung mikroskop dengan cepat.

 Mikrometer (Pemutar Halus)

Selain makrometer juga ada mikrometer atau pemutar halus. Fungsi mikrometer atau pemutar halus
adalah untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukuran mikrometer
biasanya lebih kecil dibandingkan makrometer.

 Revolver (Pemutar Lensa)


Bagian-bagian mikroskop berikutnya adalah pemutar lensa atau yang lebih dikenal sebagai revolver
mikroskop. Fungsi revolver adalah untuk mengatur perbesaran lensa objektif. Cara penggunaan
revolver adalah dengan memutarnya ke kanan atau ke kiri.

 Reflektor (Cermin Pengatur)

Reflektor juga termasuk bagian mikroskop. Fungsi reflektor adalah untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua
jenis cermin, yaitu cermin datar, digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, serta cermin
cekung, digunakan saat kondisi kekurangan cahaya.

 Diafragma

Bagian mikroskop selanjutnya adalah diafragma atau yang dikenal sebagai pengatur cahaya. Fungsi
diafragma adalah untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk, sehingga pengamat bisa
menentukan jumlah cahaya yang masuk.

 Kondensor

Kondensor bisa digunakan dengan cara diputar-putar dan dinaik-turunkan sesuai keinginan. Fungsi
kondensor adalah untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin serta memfokuskan
cahaya untuk menerangi objek pengamatan.

 Meja Mikroskop

Berikutnya juga ada meja mikroskop atau meja kerja sebagai salah satu bagian mikroskop. Meja
mikroskop ini menjadi alas dan tempat mengamati objek. Fungsi meja mikroskop adalah untuk
meletakkan objek yang diamati dalam sebuah penelitian.

 Penjepit Kaca (Klip)

Ada juga bagian penjepit kaca atau penjepit objek atau dikenal juga sebagai klip. Fungsi penjepit
kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak bergeser-geser saat pengamatan sedang
berlangsung. Caranya dengan menjepit kaca yang melapisi objek sehingga posisi objek menjadi
tetap.

 Lengan Mikroskop
Selain itu juga terdapat bagian lengan mikroskop yang cukup mencolok untuk diamati. Fungsi lengan
mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal ini penting saat mikroskop akan dibawa
atau dipindahkan menuju ke tempat lain;

 Bagian Kaki Mikroskop

Berikutnya juga bagian kaki pada mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah berfungsi sebagai
penyangga atau penopang mikroskop. Hal ini penting agar posisi mikroskop tetap stabil dan bisa
berdiri tanpa takut akan terjatuh atau terbalik posisinya.

 Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut)

Yang terakhir juga ada bagian pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi inklinasi. Fungsi sendi
inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop yaitu dengan mengatur derajat
kemiringan mikroskop untuk memudahkan pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai