KEGIATAN KE 1
MIKROSKOP
A. Tujuan
B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil
(widiyatmoko, 2008: 10).
Mikroskop dalam Bahasa Yunani: micros = kecil dan scopien =
melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramudhita, 2012: 2).
2. Sejarah Mikroskop
Selama abad ke-1 (tahun 100), kaca telah ditemukan dan Romawi
melihat melalui kaca dan mereka bereksperimen dengan berbagai bentuk
dari kaca bening. Salah satu sample mereka tebal di tengah dan tipis di
tepi dan lensa ini disebut bantu atau terbakar gelas. Teknologi mikroskop
dimulai ketika orang menyadari bahwa sebuah objek diperbesar karena
mereka melihat melalui sepotong menebal dari kata atau “lensa”. Lensa
yang digunakan dalam barang-barang seperti kacamata, tidak
didokumentasikan sampai abad ke-10 oleh Cina. Optik geometris adalah
2
4. Macam-macam Mikroskop
Menurut Widiyatmoko (2008: 10-12) ; Gabriel ( 1996, 180) ; Padoli
(2016: 14, 186) ; dan Respati (2008: 42), menyatakan bahwa mikroskop
berdasarkan perkembangan fisika elektronika dibedakan dalam dua
kelompok besar yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan
tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan
kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop. Pada ujung bawah mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.
Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat
pada bayangan akhir. Ciri penting lensa objektif adalah
memperbesar bayangan objek dan mempunyai nilai aperture
(NA). Nilai aperture adalah ukuran daya pisah suatu lensa
objektif yang akan menentukan daya pisah specimen, sehinggga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah. Lensa okuler merupakan lensa mikroskop
yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan
mata pengamat. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk
lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Lensa ini
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar
antara 4-25 kali. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan meja preparat. Sistem yang ketiga
adalah kondensor. Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus. Bila
pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika
5
1) Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang
hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative
besar. Mikroskop ini mempunyai perbesaran 7 kali hingga
30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat
terlihat secara tiga dimensi.
2) Mikroskop Medan Gelap (Darkfield Microscope)
Mikroskop medan gelap (Darkfield Microscope)
digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang tidak
dapat diamati dengan mikroskop medan terang. Mikroskop
ini menggunakan kondensor khusus dengan latar belakang
gelap sehingga mikroorganisme akan tampak berwarna
putih dengan latar belakang gelap.
3) Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati
struktur internal mikroorganisme dengan sinar x dan
berguna untuk menambah kontras saat mengamati
specimen yang transparan. Confocal microscopy
memungkinkan pandangan tiga dimensi sel atau irisan yang
sangat tipis.
4) Mikroskop Fluoresen (Ultraviolet)
Merupakan mikroskop yang menggunakan fluorokrom
yang dapat berubah menjadi energi tinggi setelah
mengabsorpsi sinar ultraviolet (sksitasi). Bila molekul
warna tersebut kembali normal menjadi energi rendah, akan
melepaskan kelebihan energi dalam bentuk cahaya yang
dapat dilihat (berfluoresensi).
6
b. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron merupakan mikroskop yang memiliki
daya pembesaran yang sangat tinggi (100.000 kali). Sumber
cahaya berasal dari berkas elektron suatu lampu katoda.
Mikroskop elektron ini berguna khusus untuk mengamati
mikroorganisme yang sangat kecil seperti virus. Mikroskop
elektron tidak menggunakan cahaya atau sinar ultraviolet,
melainkan menggunakan berkas elektron yang mempunyai
panjang gelombong sangat pendek sebagai sumber
pencahayaan. Ada dua macam mikroskop elektron, yakni:
D. Cara kerja
1. Potongan kertas huruf “e” diletakkan pada kaca objek dan ditutup dengan
kaca penutup.
2. Potongan kertas huruf “e” diamati dengan perbesaran 40 kali.
3. Potongan kertas huruf “e” diamati apakah bayangan sama atau terbalik
dan digambarkan.
4. Preparat digeser dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, sambil
dipandang ke dalam lensa okuler pergerakan bayangan yang dihasilkan
5. Lensa obyektif diubah ke pembesaran yang lebih besar. Perubahan l uas
bidang pandang diamati.
10
DAFTAR RUJUKAN
Priya, A., Singh, A., & Srivastava, N., A. 2017. Electron Microscopy-An
Overview. International Journal Internasional of Student’s Research in
Technology & Management. eISSN : 2321-2543. Vol.5 No 4, 2017 pp 81-83,
85 https:/doi.org./10.18510/ijsrtm.2017.5411. Diakses pada 29 september
2019: 06.43 WITA.