Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENGENALAN MIKROSKOP”

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 3

1. JUNITHA ANAVONTHI | 2210313253


2. YOSEF BATUSTA PARITKANA | 2210313252
3. AGUSTINUS PRAYOGA | 2210313250
4. VEGO KRISTOFORUS | 2210313257
5. ALEKSIUS | 1910312958
6. RINTO | 2210313260

DOSEN PEMBIMBING :
ROSALINA YULIANA AYEN, S.SI., M.SI

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan
permasalahan.Salah satu penemuan itu adalah Mikroskop. Mikroskop
merupakan salah satu alat yang penting dalam
kegiatan biologi.Dengan menggunakan Mikroskrop kita dapat
mengamati dengan jelas benda – benda yang sangat kecil yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), Misalnya
bagian – bagian dari sebuah sel, ketrampilan menggunakan mikroskop
dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel
hewan dan seltumbuhan.(Purnomo,Bambang,2008).
Ketelitian sipemakai dalam menggunakan Mikroskop sangat
diperlukan. dicapai dengan mengenali baik – baik bagian – bagiannya,
fungsinya,serta cara penggunaan dan pemulihannya.Semakin ahli kita
dalam menggunakan Mikroskop maka akan semakin baik pula hasil
pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan
Mikroskrop. Mikroskop sederhana yang bisa kita gunakan umumnya
menggunakan cahayadari alam atau juga dapat menggunakan cahaya
lampu sumber cahaya penggantimatahari.ahaya masuk kemuadian
dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupuncekung, cermin inilah
yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun
setiap Mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian optik dan bagian –
bagian mekanik.

B. Tujuan
1. Mengetahui Jenis-Jenis Mikroskop
2. Mengetahui Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
3. Mengetahui Cara Menggunakan dan Merawat Mikroskop
4. Mengetahui Cara Membawa Mikroskop yang Benar dan Salah
BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Mikroskop
Mikroskop atau disebut sebagai mikroskopik, mikroskop, atau alat
pengamat berasal dari bahasa Yunani yaitu Micro yang berarti kecil, dan
Scopein yang berarti melihat. Secara umum, mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat objek dengan ukuran kecil, karena sangat kecil objek
yang diamati sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Beberapa
objek yang biasa diamati menggunakan mikroskop di antarnya mikro
organisme, jaringan (tumbuhan atau hewan) bakteri hingga virus.

B. Sejarah Penemuan Mikroskop


Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 213
menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali
perbesaran terbatas kira – kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah
mengakami perbaikan,akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400
kali. Penemu sel dalam susunan mikro organisme adalah bersamaan dengan
munculnya pemakaian mikroskop, yaitu mikroskop cahaya okuler baik
berlensa tunggal atau disebut mikroskop monokuler ataupun yang ganda atau
mikroskop binokuler. Dapat disimpulkan bahwa penemuan alat – alat optik
yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop.
Penggunaan sifat – sifat optik permukaan yang melengkung sudah dilakukan
oleh Euclid (3.000sm) , Ptolemy (127-151), dan oleh Alhazan pada awal abad
ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan.baru
pada abad ke-16 Leonardo da Vnci dan Maurolyco mempergunakan lensa
untuk melihat benda – benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama
Zachry dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua
buah lensa cembung dalam sebuah tabung, penemuan ini dianggap sebagai
prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galiteo dengan kombinasi beberapa
lensa yang di pasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya
berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana. Tahun 1632 -
1732, Antloni Van Lau Wentoek dapat membuat lensa – lensa dengan
perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda yang kecil. Walaupun
demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya
urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh
Abbe pada abad yang lalu. Dari keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop,
apabila di analisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak
dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang
gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan
mikroskop dengan lensa tunggal.

C. Jenis – Jenis Mikroskop


Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu :
a. Mikroskop Elecktron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan pembesaran
obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro
magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta
memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih
bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro magnetik
yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.

Macam –macam mikroskop elektron :

 Mikroskop re'leksi elektron (REM)


 Mikroskop Stereo
 Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
 Mikroskop pemindai electron
 Mikroskop transmisi elektron (TEM)
 Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri
atas lensa okuler dan lensa objektif, beberapa perbedaan dengan
mikroskop cahaya adalah :
1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga
perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop
terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus
objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan
perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
3. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal
1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat
berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa
yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif
dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa
okuler pada mikroskop biasa membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat dudukan lensa obektif yang biasa dipasangi tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang
merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa
mikroskop yang lain.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama.
Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan
menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan
struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian
ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini
berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa
objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.
Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya
pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga pengaturannya
tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu.
Perbesaran akan kurang bermanfaat jika adanya pisah mikroskop
kurang baik pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih
berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar
ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop
modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari

BAB III

BAHAN DAN ALAT

A. ALAT

NO Nama Alat Kegunaan


1 Mikroskop Mengamati objek yang akan diteliti.
2 Kaca Preparat ( object glass ) Tempat meletakan objek penelitian.
Menjaga spesimen padat ditekan datar, dan
3 Kaca Penutup ( cover glass ) sampel cair dibentuk mrnjadi lapisan datar
bahkan ketebalan.
Cairan (air atau Methylen Blue) Sebagai disinfektan, sehingga mampu dalam
4
mengatasi beragam infeksi pada objek
6 Penjepit Mengambil Sampel ( Objek yang diteliti )
7 Jarum Digunakan untuk menjepit objek ukuran kecil
B. BAHAN

No Nama Bahan Kegunaan

1. Daun Rhoeo Discolor Sebagai objek yang akan diteliti

C. PROSEDUR KERJA
1. Mencari sumber cahaya
2. Menurunkan meja perparat mikroskop menggunakan makrometer
3. Meletakan object glass yang berisi perparat menggunakan pengatur di
samping meja perparat. Beberapa mikroskop menggunakan penjepit
4. Mengatur letak kaca preparat menggunakan pengatur di samping meja
preparat. Beberapa mikroskop menggunakan penjepit.
5. Mengatur lensa okuler dan obyektif terlebih dahulu. Lensa obyektif diatur
dengan memutar revolver searah jarum jam hingga berbunyi “klik”. Biasanya
digunakan perbesaran lemah (4x) terlebih dahulu untuk mengamati preparat.
6. Menaikkan meja mikroskop menggunakan makrometer hingga tidak bisa
dinaikkan lagi. Ingat: ini penting karena terkadang praktikan langsung melihat
ke lensa okuler sampai tidak sadar kaca preparat menyentuh lensa obyektif
dan menyebabkan kaca preparat menjadi pecah.
7. Sambil melihat preparat menggunakan lensa okuler, menurunkan meja
preparat mikroskop pelan-pelan menggunakan makrometer. Apabila obyek
sudah terlihat tetapi belum jelas, maka bisa memfokuskan obyek pengamatan
menggunakan mikrometer.
8. Perbesaran lensa obyektif bisa dapat diatur kembali jika menghendaki
perbesaran yang lebih besar. Namun ingat, bila ingin mengganti lensa
obyektif, maka praktikum harus terlebih dahulu menurunkan meja preparat
mikroskop.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
B. PEMBAHASAN

Saat praktikum pertama dilaksanakan test awal dengan saat sebanyak


3x, setelah selesai nya test para asdos menjelaskan tentang mikroskop mulai
dari bagian, fungsi, cara pemakaian jenis mikroskop, selajutnya setiap
kelompok menuju masing – masing tempat praktikum yang sudah di tempati
oleh asdos masing – masing kelompok. Kemudian disini diajarkan cara
menggunakan mikroskop mulai dari pembersihan kaca preparat , cover glass,
lalu lapisi dengan cover glass dan di letakan pada meja preparat kemudian
diamati objek nya, setiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk
mengamatinya. Setelah itu, dokumentasikan kegiatan praktikum tersebut.
Selesainya praktikum ini, kegiatan selanjutnya yaitu postes,tes yang
diberikan untuk mengakhiri kegiatan praktikum kali ini dan jumlah soal pun
sama seperti pretest yakni 5 buah soal.

BAB V
PENUTUP

C. KESIMPULAN
1. Dengan diadakannya praktikum pengenalan komponen dan cara
penggunaan mikroskop maka secara tidak langsung mampu melatih
keterampilan kelompok kami dalam menggunakan mikroskop dengan baik
dan benar.
2. Hal ini tentu memudahkan para kelompok kami kedepannya dalam
mengamati obyek – obyek yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata
telanjang. Selain itu juga praktikum kali ini dapat menambah refrensi
kelompok kami dalam mengenal komponen mikroskop.

DAFTAR PUSTAKA

Abramoloitz,Mortimer.2003,Microscope hasic andheyond New Yaxk :Olympus


America Inc. |
Campbell,N.A.2000,Biologi Edisi Kelima Jilid I.Jakarta : Erlangga

Hua,Jucang.DKK.2007 Identifying Floures Cence Microcope

Kusnadi,dkk.2003 Mikrobiologi Bandung

Levisi,star.1997. The Microscope.sterling

Nuyadi,Ratna.2008 Mikroskop dan teknologinNano. Administrator

Oxlade, Chris. 1997 Ihe.wodd of microcope.Usborne

Purnomo,Bambang.2008 peralatan dan prosedur Jaboratorum.Jakarta

R.Halim.2000.Alat Praktikum. EGC Jakarta

Volk dan Wheheler.1989 Mikrogiologi Dasar Edisi Kelima Jilid 1.Erlangga:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai