Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan
menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya
bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu
kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan. Kemahiran
dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di
dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara
penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka
akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan
menggunakan mikroskop. Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya
menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai
sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu
cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar
kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian
optik dan bagian-bagian merkanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya
pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkanberapa kali
lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan
ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih
dapat dibedakan sebagai dua buah titik.
Objek yang akan diamati menggunakan mikroskop terlebih dahulu harus dibuat preparat.
Preparat ada dua jenis yaitu preparat basah dan preparat kering. Preparat basah dibuat
secara langsung tanpa pengawetan ,berasal dari jaringan hidup dan dilakukan untuk satu
kali pengamatan . preparat kering dibuat dari jaringan hidup kemudian diawetkan untuk
digunakan berkali-kali.
B. Maksud praktikum

Untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop dan mengetahui bagian-bagiannya beserta


fungsinya. Juga untuk mengetahui cara pembuatan preparat dalam penelitian praktikum.

C. Tujuan praktikum

1. Mampu mengetahui cara menggunakan mikroskop


2. Mampu mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya
3. Mampu mengetahui cara pembuatan preparat

D. Prinsip praktikum

Mampu menggunakan mikroskop, jika Sinar lampu atau pantulan dari sinar matahari diterima
oleh cermin, Sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang diperiksa,Sinar
masuk lensa benda dipantulan oleh prisma,Sinar melewati lensa mata dan terlihat oleh
mata,Lensa objektif menghasilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Mampu
membuat preparat, untuk mendapat preprat yang baik harus dilakukan
penyayatan/pengirisan setipis mungkin.terdapat 3 cara penyayatan preparat yaitu sayatan
melintang,sayatan membujur, dan sayatan tengah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos
yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat
untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama
dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa
okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan
lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda
mula- mula (campbell,2000: 6).

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat
dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra;
yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai
dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000: 6).

Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat
dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau
binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan trans paran.
Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler
atau stereo digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.
Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu
(campbell,200: 6).

Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop


monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati
dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau
tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat
dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada
bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar
dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat
kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut
penguraian (Goldsten, 2004: 2).

Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas bahan yang diperoleh. Cahaya yang
dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain
yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah
mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding
dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm
dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang
paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak
akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933: 4).

Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu
daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan
dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa
disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan
mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur
(Abercombie,1993: 5).

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang


memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert
Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang
dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir
berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan
mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat
melihat organisme sekecil mikroorganisme . (Kusnadi, 2003: 2)
Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa sederhana
untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari
ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa
mencapai 270 sampai 400 kali. (Kusnadi,2003: 2)

Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian
mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ),
okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler
maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler.
Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan
yang sangat sulit.
Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan
pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang
melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh
Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum
dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan
lensa untuk melihat benda-benda yang kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis
Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah
tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo
dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk
pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
(Kusnadi,2003: 4)

Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan


perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian
terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut
terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.

Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan
rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan
dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah
ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini
adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa
dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka
akan diperoleh titik fokusnya. (Kusnadi,2003: 4)

Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka muncullah berbagai tipe mikroskop
modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet,
mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik. ( Kusnadi,2003: 4)

Mikroskop Elektron Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran


obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran
objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop
electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. (Kusnadi,2003: 5)

Mikroskop stereo adalah jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang
berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler
dan lensa objektif. (Kusnadi,2003: 5)

Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita
dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari
atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali,
sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat
meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan
dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop,
sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. (Kusnadi,2003: 5)
Mikroskop Fase kontras, Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan
alamiahnya yaitu tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma
benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga
pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan
menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop
biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun
begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang
melalui meteri sekitar inti. (Kusnadi,2003: 6)

Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu
susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan
fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang
dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain yang sejauh ini tak
dapap dilihat menjadi dapat dilihat. (Kusnadi,2003: 6)

Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki
yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga
dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop
bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung
bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat
preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk
menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang
dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop
modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan
struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu
menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa
okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan
dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa
kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang
akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua
benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang
baik. (Kusnadi,2003: 6)

Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi
yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi
dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa
pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang
ditandai dengan pewarna pendar. (Kusnadi,2003: 7)

Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri
yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop
medan-Gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya
kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat
dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil
dari bagian atas gelas preparat. (Kusnadi,2003: 7)

Mikroskop Ultraviolet ,Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop
ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek
dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya
pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia,
bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya photografi Plate). Mikroskop
ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam
pekerjaan sehari-hari. (Kusnadi,2003: 7)

Preparat adalah objek yang diamati dengan mikroskop.preparat dapat berupa preparat
kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan. preparat awetan/kering
merupakan objek yang sudah diawet kan.preparat awetan dapat digunakan berkali-kali.
(Abercombie,1993: 10).
Preparat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti bahan yang disiapkan
secara kimiawi.Secara Umum Preparat atau dalam bahasa inggris disebut Preparation
biasa digunakan sebagai aksesoris atau spareparts yang berfungsi sebagai wadah untuk
menaruh bagian atau sel makhluk hidup. (Goldsten, 2004: 6).

Secara garis besar, preparat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu preparat basah dan
preparat kering. preparat basah biasanya digunakan pada waktu praktikum struktur
tumbuhan atau hewan. Preparat yang dihasilkan tidak dapat disimpan lama.

Preparat kering biasanya digunakan pada waktu melakukan praktikum mikroteknik


tumbuhan. Preparat yang dihasilkan dapat disimpan cukup lama. (Goldsten, 2004: 6).

Pekerjaan membuat jaringan hingga siap untuk di amati di sebut histoteknik atau
mikroteknik. Prosedur yang paling sering digunakan dalam mempelajari jaringan
persiapan sediaan histology atau irisan jaringan yang dapat dipelajari dengan bantuan
mikroskop cahaya. Dengan mikroskop cahaya, jaringan diamati melalui berkas cahaya
yang menembus jaringan. Karena organ dan jaringan biasanya terlalu tebal untuk
ditembus cahaya, jaringan tersebut harus diiris menjadi lembaran-lembaran tipis yang
translusen dan kemudian dilekatkan di atas kaca objek sebelum jaringan tersebut dapat
diperiksa. (Abercombie,1993: 10).

Sediaan jaringan (preparat) mikroskopik yang ideal harus dibuat sedemikian rupa
sehingga jaringan pada sediaan tersebut tetap memiliki struktur dan komposisi molekul
yang sama seperti di tubuh. Akan tetapi pada praktiknya, hal ini jarang dapat dilakukan
dan hampir selalu ada artefak , distorsi, dan hilangnya komponen-komponen akibat
proses persiapannya. Berikut tahapan-tahapan dasar yang diterapkan pada pembuatan
preparat (sediaan) jaringan histology.(Abercombie,1993: 10).
Jika preparat yang permanen dikehendakai, jaringan harus difiksasi. Untuk menghindari
jaringan pencernaan jaringan oleh enzim di dalam sel atau oleh bakteri dan untuk
mempertahankan struktur dan komponen molekul, potongan organ harus diolah dengan
tepat, sebelum atau secepat mungkin setelah organ diangkat dari tubuh hewan. Fiksasi
dapat dilakukan secara kimiawi atau dengan cara fisika. Pada fiksasi kimiawi, jaringan
biasanya direndam dalam larutan yang menstabilkan atau dalam bahan pengikat yang
disebut bahan fiksasi. Karena bahan fiksasi memerlukan waktu untuk meresap
sepenuhnya kedalam jaringan, jaringan tersebut biasanya dipotong menjadi fragmen
kecil sebelum difiksasi untuk mempermudah pnetrasi bahan fiksasi dan untuk menjamin
pengawetan jaringan. (Abercombie,1993: 11).

Salah satu bahan fiksasi terbaik untuk pemeriksaan mikroskop cahaya rutin adalah
larutan dapar isotonic dari formaldehid 37%. Formaldehida dan glutaradelhida, yaitu
bahan fiksasi lain yang banyak di pakai, diketahui bereaksi dengan gugus amina protein
jaringan. Pada glutaradelhida, kerja fiksasinya diperkuat karena zat ini merupakan
dialdehida yang dapat membentuk ikatan-silang antarprotein. (Abercombie,1993: 11).
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (FI. III.1979:96)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling dan Aquadest
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jenuh, tidak berwarna,tidak berbau,dan tidak mempunyai
rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai pelarut

2. Hidrilla (Van steenis.2013: 170-175)


Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Sub class : -
Ordo : Hydrocharitales
Family : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Spesies : Hydrilla verticillata
3. Bawang merah (Van steenis.2013:150-153)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Sub class : Dialypetalae
Ordo : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Aliium cepa

4. Mukosa pipi (Van steenis.2013:180-185)


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyle
Family : Boridae
Genus : Ephitelium
Spesies : Ephitelium squamosum pipi

5. Kapuk randu (Van steenis.2013:162-165)


Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Sub class : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra
BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan adalah mikroskop, silet, tusuk gigi/cutton bud, objek glass, dan
dek glass.

2. Bahan

Bawang merah (Allium cepa) ,daun hirilla (Hydrilla verticillata),Mukosa pipi


(Ephitelium squamosum pipi),Kapuk randu (Ceiba pentandra), dan Aquadest.

B. Cara Kerja
1. Mikroskop
a. Mencari bidang penglihatan.
- Tabung dinaikkan menggunakan makrometer, sehingga lensa objektif tidak
membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar
- lensa objektif di tempatkan perbesaran lemah (4 x atau 10x) dengan memutar
revolver sampai berbunyi klik
- membuka difragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang
- mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat
lingkaran yang sangat terang di dalam lensa okuler,mikroskop siap digunakan.
b. Mencari bayangan sediaan.
- Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer,sehingga jarak
antara lensa objektif dengan permukaan kurang lebih 3 cm
- meletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja benda,
menggunakan penjepit preparat agar tidak tergeser
- memutar makrometer
- membidik mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan
searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas
- memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk mendapatkan
pembesaran yag kuat , kemudian memainkan fungsi mikrometer secara
perlahan dan hati-hati. (bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas
sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).

2. Pembuatan preparat
a. Preparat segar dari tumbuhan
- Bersihkan permukaan objek glass yang akan digunakan
- Buat irisan setipis mungkin dari bawang merah (Allium cepa) dan daun Hydrilla
verticillata.
- Dengan menggunakan pinset letakkan irisan tersebut di atas objek glass
- Tetesi dengan aquadest
- Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara.
- Amati di bawah mikroskop
- Gambar hasil pengamatan
b. Pembuatan preparat kapuk randu
- Siapkan kapuk randu (Ceiba pentandra)
- Ambil sedikit kapuk randu kemudian letakkan pada permukaan objek glass
- Tetesi dengan aquadest
- Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara
- Amati di bawah mikroskop
- Gambar hasil pengamatan
c. Preparat segar dari hewan
- Bersihkan permukaan objek glass yang akan digunakan
- Ambil memran mukosa bagian dalam pipi menggunakan tusuk gigi/cutton bud
- Letakkan memran mukosa pada permukaan objek glass
- Tetesi dengan aquadest
- Tutup dengan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara
- Amati bentuk jaringan epitel dibawah mikroskop
- Gambar hasil pengamatan
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan
1. Mikroskop
NO GAMBAR KETERANGAN KEGUNAAN
1. 1. Lensa okuler 1.Lensa okuler,untuk
2. Tabung memperbesar bayangan
3. Lensa objek yang terletak pada
objektif bagian atas tabung.
4. Lengan 2.Tabung,untuk
mikroskop menghubungkan lensa
5. Penjepit objektif dan lensa okuler.
preparat 3.Lensa objektif,untuk
6. Meja memperbesar bayangan
preparat objek,yang terletak pada
7. Kondensor revolver.
8. Makrometer 4.Lengan mikroskop, untuk
9. Mikrometer sebagai pemegang
10. Cermin mikroskop.
11. Kaki 5.Penjepit preparat,untuk
mikroskop menjepit preparat yang
12. Pengatur diamati agar tidak bergeser.
kondensor 6.Meja preparat,untuk
13. Revolver meletakkan preparat yang
14. Diafragma akan diamati di mikroskop.
7.Kondensor,untuk
memfokuskan cahaya ke
benda yang sedang diamati
juga mendukung
terciptanya pencahayaan
pada objek yang akan
difokus sehingga bila
pengaturannya tepat akan
diperoleh daya pisah yang
maksimal
8.Makrometer,untuk
menggerakkan tabung
mikroskop secara cepat dari
atas ke bawah.
9.Mikrometer,untuk
menggerakkan tabung ke
atas dan kebawah secara
lambat .
10.Dua buah
cermin,merupakan cermin
datar dan cermin cekung
yang berfungsi untuk
mencari,mengumpulkan,
dan mengarahkan sinar
pada objek yang
diamati.cermin datar untuk
sumber cahaya yang cukup
terang dan cermin cekung
untuk sumber cahaya yang
kurang terang.
11.Kaki mikroskop,untuk
sebagai penegak berdirinya
mikroskop.
12.Pengatur kondensor,
untuk menaikkan dan
menurunkan kondensor.
13.Cakram pemutar lensa,
untuk sebagai tempat
letaknya perbesaran yang
akan dibentuk oleh objek
yang akan diamati di
mikroskop. Terdiri dari
perbesaran 4x,10x,40x,dan
100x.
14.Diafragma berfungsi
untuk mengatur besar
kecilnya cahaya yang masuk
2. Pembuatan preparat

NO SAMPEL KETERANGAN DESKRIPSI KEGUNAAN


1. 1. Dinding sel Bentuk sel Mengatasi
2. Sitoplasma epidermisnya batuk,haid
3. Bentuk mempunyai bentuk tidak
selnya yang rapi dan kotak- teratur,kencin
berbentuk kotak meskipun g
basil. tidak berbentuk manis,mengat
kotak asi demam
sempurna,memiliki pada anak
dinding sel diluar dan megatasi
membrannya kerusakan
sehingga sel terlihat jaringan hati.
rapi saat diamati di
bawah mikroskop
terdapat warna
keungu-unguan
Allium cepa pada sel karena
mengandung
kloroplas dan tidak
selamanya
mengandung
klorofil. Sel
epidermis Allium
cepa tergolong sel
hidup yang
strukturnya lengkap
karena memiliki
dinding
sel,sitoplasma,kloro
plasma,dan inti sel.
2. 1. Dinding sel Sel daun Hydrilla Sebagai
2. Inti sel verticillata tersusun pupuk
3. Sitoplasma atas dinding sel yang organik,sumb
4. Bentuk tebal,inti sel, dan er makanan
selnya kloroplas yang ikan, tempat
berbentuk berbentuk lensa, ikan
basil. klorofil yang banyak bersembunyi
dan sitoplasma. Sel di
daun Hydrilla laut,makanan
verticillata zoo plankton,
berbentuk segi dan sebagai
empat beraturan penghias
yang tersusun aquarium.
seperti batu bata
pada sel daun juga
Hydrilla verticillata terdapat trikoma
yang berfungsi
untuk mencegah
penguapan yang
berlebihan, sel daun
Hydrilla verticillata
merupakan sel hidup
karena selnya
terdapat dinding
sel,inti sel,kloroplas,
dan sitoplasma.
3. 1. Inti sel Jaringan Ephitelium Mencegah
squamosum pipi iritasi pada
terdapat dalam rongga mulut,
lapisan-lapisan sel penghambat
yang berkemas bakteri
dalam permukaan terhadap
bebas ,ephitelium trauma
terpapar keudara mekanik dan
atau cairan. mikroba.
Sementara sel-sel
berada di bagian
dasar membran
mukosa (selaput
Ephitelium squamosum lendir) rongga mulut
pipi berada dari daerah
dalam dari sifat
epitalnya serta
lamina propina
dibawahnya.epitel
ini berlapis gepeng
namun tidak
mengalami ionisasi
sempurna seperti
pada kulit lamina
propinanya longgar.
4. 1. Rongga sel Pada sel kapuk Mengobati
2. Dinding sel randu, selnya asma, diare,
3. Bentuk merupakan sel mati menyembuhk
selnya karena pada sel ini an luka,anti
dalam yang terlihat hanya diabetes ,
bentuk dinding sel dan oksidan dan
bundar. gelembung udara mencegah
yang ada di nyeri otot.
dalamnya. Dinding
sel pada kapuk
randu berfungsi
untuk memberi
bentuk pada selnya
dan memperkuat isi
sel. Gelembung
Ceiba pentandra udara yang ada pada
sel kapuk randu
berbentuk
memanjang. Serat
yang sudah tua
membentuk rumen
yang kosong
berdinding tipis dan
tertutup pada kedua
ujung.
B. Pembahasan
1. Mikroskop
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang
artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam
mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam
mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai
sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula. (campbell,2000: 6).

Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau
resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan
dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak
minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik
berbeda dan terpisah (campbell,2000: 6).

Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat
dibedakanmenjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan trans paran. Penyinaran
diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo
digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran
dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (campbell,2000:
6).

Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler
(latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan
menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis
sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan
karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian
yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud
sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-
pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian
(Goldsten, 2004: 2).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang
memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert
Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat
melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman
yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi
yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Kusnadi, 2003: 2)

Mencari bidang penglihatan. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer, sehingga lensa


objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar,lensa objektif di
tempatkan perbesaran lemah (4 x atau 10x) dengan memutar revolver sampai berbunyi
klik,membuka difragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang,mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat
lingkaran yang sangat terang di dalam lensa okuler,mikroskop siap digunakan.

Mencari bayangan sediaan. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan


makrometer,sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan kurang lebih 3 cm,
meletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja benda, menggunakan
penjepit preparat agar tidak tergeser, memutar makrometer, membidik mata ke lensa
okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara hati-hati sampai
tampak bayangan yang jelas, memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk
mendapatkan pembesaran yag kuat , kemudian memainkan fungsi mikrometer secara
perlahan dan hati-hati. (bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu
ditetesi minyak imersi dahulu).

2. Pembuatan preparat
Preparat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti bahan yang disiapkan
secara kimiawi. Secara Umum Preparat atau dalam bahasa inggris disebut Preparation biasa
digunakan sebagai aksesoris atau spareparts yang berfungsi sebagai wadah untuk menaruh
bagian atau sel makhluk hidup.
Secara garis besar, preparat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu preparat basah dan
preparat kering.
Preparat basah biasanya digunakan pada waktu praktikum struktur tumbuhan atau hewan.
Preparat yang dihasilkan tidak dapat disimpan lama. Sedangkan Preparat kering biasanya
digunakan pada waktu melakukan praktikum mikroteknik tumbuhan. Preparat yang
dihasilkan dapat disimpan cukup lama. (Goldsten, 2004: 6).

Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan.


Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu
tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan
mudah diamati. Oleh larena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara
yang paling utama dalam penelitian mikrobiologi. Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah
adanya ikatan ion antara komponen seluler dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna
yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada
komponen seluler maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat
dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. (Goldsten, 2004: 7).

Fiksasi bertujuan untuk mematikan bakteri dan meletakkan sel bakteri pada objek gelas
tanpa merusak struktur selnya (Campbell ,2000 : 8).

Cara kerja bawang merah (Allium cepa), Buat irisan setipis mungkin dari bawang merah
Dengan menggunakan pinset, letakkan irisan tersebut di atas objek glass ,Tetesi dengan
aquadest, Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara., kemudian
Amati di bawah mikroskop. Pada bawang merah diperoleh hasil pengamatan, Bentuk sel
epidermis Allium cepa mempunyai bentuk yang rapi dan kotak-kotak meskipun tidak
berbentuk kotak sempurna,memiliki dinding sel diluar membrannya sehingga sel terlihat
rapi saat diamati di bawah mikroskop terdapat warna keungu-unguan pada sel karena
mengandung kloroplas dan tidak selamanya mengandung klorofil pada sel Allium cepa. Sel
epidermis Allium cepa tergolong sel hidup yang strukturnya lengkap karena memiliki
dinding sel,sitoplasma,kloroplasma,dan inti sel.

Cara kerja daun hidrilla (Hydrilla verticillata) Buat irisan setipis mungkin dari daun Hydrilla
verticillata. Dengan menggunakan pinset, letakkan irisan tersebut di atas objek glass ,Tetesi
dengan aquadest, Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara,
kemudian amati di bawah mikroskop. Pada Hydrilla verticillata diperoleh hasil pengamatan.
Sel daun Hydrilla verticillata tersusun atas dinding sel yang tebal,inti sel, dan kloroplas yang
berbentuk lensa, klorofil yang banyak dan sitoplasma. Sel daun Hydrilla verticillata
berbentuk segi empat beraturan yang tersusun seperti batu bata pada sel daun juga
terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan, sel daun
Hydrilla verticillata merupakan sel hidup karena selnya terdapat dinding sel,inti
sel,kloroplas, dan sitoplasma.

Cara kerja mukosa pipi (Ephitelium squamosum pipi ). Ambil memran mukosa bagian dalam
pipi menggunakan tusuk gigi/cutton bud,Letakkan memran mukosa pada permukaan objek
glass, Tetesi dengan aquadest, Tutup dengan dek glass,usahakan tidak ada gelembung
udara ,kemudian amati bentuk jaringan epitel dibawah mikroskop. Pada mukosa pipi
diperoleh hasil pengamatan. Jaringan Ephitelium squamosum pipi terdapat dalam lapisan-
lapisan sel yang berkemas dalam permukaan bebas ,ephitelium terpapar keudara atau
cairan. Sementara sel-sel berada di bagian dasar membran mukosa (selaput lendir) rongga
mulut berada dari daerah dalam dari sifat epitalnya serta lamina propina dibawahnya.epitel
ini berlapis gepeng namun tidak mengalami ionisasi sempurna seperti pada kulit lamina
propinanya longgar.

Cara kerja kapuk randu (Ceiba pentandra).Ambil sedikit kapuk randu kemudian letakkan
pada permukaan objek glass, Tetesi dengan aquadest, Tutup menggunakan dek
glass,usahakan tidak ada gelembung udara , kemudian amati di bawah mikroskop. Pada
kapuk randu diperoleh hasil pengamatan. Pada sel kapuk randu, selnya merupakan sel mati
karena pada sel ini yang terlihat hanya dinding sel dan gelembung udara yang ada di
dalamnya. Dinding sel pada kapuk randu berfungsi untuk memberi bentuk pada selnya dan
memperkuat isi sel. Gelembung udara yang ada pada sel kapuk randu berbentuk
memanjang. Serat yang sudah tua membentuk rumen yang kosong berdinding tipis dan
tertutup pada kedua ujung.
Alasan percobaan dilakukan untuk mengetahui cara menggunakan mikroskop,mengetahui
cara pembuatan preparat,preparat basah maupun preparat kering dan juga untuk meneliti
sel-sel yang ada pada sampel pengamatan.

Hubungan percobaan yang dilakukan dengan farmasi yaitu untuk mengetahui cara
menggunakan mikroskop beserta fungsi bagian-bagiannya,mengetahui cara pembuatan
preparat,sampel yang diamati dapat diputuskan dapat menjadi obat atau tidak sama sekali.

Faktor kesalahan dalam percobaan pengenalan mikroskop dan pembuatan preparat


terdapat beberapa bagian mikroskop yang tidak berfungsi di antaranya, lensa objektif yang
perbesarannya hanya bisa digunakan pada perbesaran 4x dan 10 x. Sehingga tidak dapat
mendukung jalannya proses pengamatan sel pada sampel.

Perintah mengamati tumbuh-tumbuhan :

ُ ‫سانُِ فَ ْل َي ْن‬
{ِ‫ظر‬ َ ‫ط َعامهِ إلَى ْاْل ْن‬ َ ‫صبًّا ْال َما َِء‬
َِ (24) ‫ص َب ْبنَا أَنَّا‬ َ (25) ‫شقَ ْقنَا ث َُِّم‬
َ ‫ض‬ َ (26) ‫( َحبًّا في َها فَأ َ ْن َبتْنَا‬27) ‫ضبًا َوعنَبًا‬
َِ ‫شقًّا ْاْل َ ْر‬ ْ َ‫َوق‬
ِ ً ‫( َون َْخ‬29) َِ‫غ ْلبًا َو َح َدائق‬
(28) ‫ل َوزَ ْيتُونًا‬ ُ (30) ً‫( َوأَبًّا َوفَاك َه ِة‬31) ‫عبس[ } َوْل َ ْنعَام ُِك ِْم لَ ُك ِْم َمت َاعًا‬: 24 - 32]

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-


benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-
baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan
kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. ['Abasa: 24-32]

{ِ‫ن في َها أ َ ْنبَتْنَا َك ِْم ْاْل َ ْرضِ إلَى يَ َر ْوا أَ َولَ ْم‬ َِّ ‫الشعراء[ } ُمؤْ منينَِ أ َ ْكث َ ُر ُه ِْم كَانَِ َو َما ََليَ ِةً ذَلكَِ في إ‬: 7، 8]
ِْ ‫( كَريمِ زَ ْوجِ ُكلِ م‬7) ‫ن‬

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di
bumi itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah, dan kebanyakan mereka tidak
beriman. [Asy-Syu'araa': 7-8]
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum dapat disimpulkan bahwa cara menggunakan mikroskop yaitu, jika
Mencari bidang penglihatan. Tabung dinaikkan menggunakan makrometer, sehingga
lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver diputar-putar,lensa
objektif di tempatkan perbesaran lemah (4 x atau 10x) dengan memutar revolver sampai
berbunyi klik,membuka difragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke
belakang,mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga terlihat
lingkaran yang sangat terang di dalam lensa okuler,mikroskop siap digunakan.jika
Mencari bayangan sediaan. Menaikkan tabung mikroskop menggunakan
makrometer,sehingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan kurang lebih 3 cm,
meletakkan sediaan yang akan diamati di tengah-tengah lubang meja benda,
menggunakan penjepit preparat agar tidak tergeser, memutar makrometer, membidik
mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan searah jarum jam secara
hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas, memutar revolver dan lensa objektif yang
sesuai untuk mendapatkan pembesaran yag kuat , kemudian memainkan fungsi
mikrometer secara perlahan dan hati-hati.

Dari praktikum ini juga dapat diketahui fungsi dari bagian-bagian mikroskop yaitu,Lensa
okuler,untuk memperbesar bayangan objek yang terletak pada bagian atas
tabung.Tabung,untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler.Lensa
objektif,untuk memperbesar bayangan objek,yang terletak pada revolver.Lengan
mikroskop, untuk sebagai pemegang mikroskop.Penjepit preparat,untuk menjepit
preparat yang diamati agar tidak bergeser.Meja preparat,untuk meletakkan preparat
yang akan diamati di mikroskop.Kondensor,untuk memfokuskan cahaya ke benda yang
sedang diamati juga mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus
sehingga bila pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah yang maksimal
,Makrometer,untuk menggerakkan tabung mikroskop secara cepat dari atas ke
bawah.Mikrometer,untuk menggerakkan tabung ke atas dan kebawah secara lambat
.Dua buah cermin,merupakan cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi untuk
mencari,mengumpulkan,dan mengarahkan sinar pada objek yang diamati.cermin datar
untuk sumber cahaya yang cukup terang dan cermin cekung untuk sumber cahaya yang
kurang terang.Kaki mikroskop,untuk sebagai penegak berdirinya mikroskop.Pengatur
kondensor, untuk menaikkan dan menurunkan kondensor.Cakram pemutar lensa, untuk
sebagai tempat letaknya perbesaran yang akan dibentuk oleh objek yang akan diamati di
mikroskop. Terdiri dari perbesaran 4x,10x,40x,dan 100x.Diafragma berfungsi untuk
mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk (mengatur ukuran cahaya).

Dapat pula disimpulkan cara pembuatan preparat dari praktikum ini yaitu, jika Preparat
segar dari tumbuhan ,pertama Bersihkan permukaan objek glass yang akan
digunakan,Buat irisan setipis mungkin dari bawang merah (Allium cepa) dan daun Hydrilla
verticillata, Dengan menggunakan pinset letakkan irisan tersebut di atas objek
glass,Tetesi dengan aquadest, Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada
gelembung udara,kemudian amati di bawah mikroskop.

Pembuatan preparat kapuk randu pertama Siapkan kapuk randu (Ceiba pentandra),Ambil
sedikit kapuk randu kemudian letakkan pada permukaan objek glass,Tetesi dengan
aquadest,Tutup menggunakan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara,kemudian
amati di bawah mikroskop.
Preparat segar dari hewan. Pertama bersihkan permukaan objek glass yang akan
digunakan,Ambil memran mukosa bagian dalam pipi menggunakan tusuk gigi/cutton
bud,Letakkan memran mukosa pada permukaan objek glass,Tetesi dengan
aquadest,Tutup dengan dek glass,usahakan tidak ada gelembung udara,kemudian amati
bentuk jaringan epitel dibawah mikroskop.
B. Saran
1. Laboratorium
Kami menyarankan agar alat dan bahan yang berada di laboratorium lebih
diperhatikan atau di lengkapi agar proses pengamatan praktikum berjalan dengan
sempurna.

2. Asisten
semua asisten laboratorium mikro biologi farmasi lebih tepatnya asisten LAB B telah
banyak mengajarkan kami ilmu,terutama disiplin dalam waktu,berjuang keras
mendapatkan ACC,dan nilai yang baik. Saran kami untuk semua asisten agar lebih
memperhatikan praktikum,alat dan juga bahannya.terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.

Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi.
Jakarta.

Kusnadi. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.

Tjitrosoepomo,Gembong.2010. Taksonomi tumbuhan. Yogyakarta: UGM.

Van steenis. C.G.G.J.2013. Flora. Pradnya paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai