Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di
sekelilingnya yaitu segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Baik sesuatu yang dapat dilihat dengan kasat mata maupun yang tidak
tampak dengan hanya menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan
kemampuan yang ada sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang
bisa digunakan untuk melihat benda tersebut. Salah satu penemuan itu adalah
mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan
biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas
benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
atau kurang dari 0.1mm, misalnya bagian-bagian dari sebuah sel.
Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan
membandingkan struktur sel hewan dengan sel tumbuhan. Kemahiran dan
ketelitian pemakai dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal ini
dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta
cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan
mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan yang kita lakukan
dengan menggunakan mikroskop (Syaifudin dan Setyoningsing, 2014).
Sesuai dengan perkembangan teknologi mikroskop terbagi atas
beberapa jenis yaitu mikroskop cahaya, mikroskop elektron, mikroskop
stereo, mikroskop ultraviolet, mikroskop pender, mikroskop medan gelap,
dan mikroskop fase kontraks. Akan Tetapi, mikroskop yang sangat sederhana
yang biasa kita gunakan umumnya yaitu menggunakan cahaya dari alam atau
juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti
matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar
atau pun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar ke
dalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-
bagian optik dan bagian-bagian mekanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop
ialah daya pembesaran dan penguraiannya atau resolusi. Pembesaran
mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran
sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak
minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai
dua buah titik (Subjadi, 2006).
Hasil dari uraian diatas yang melatarbelakangi praktikum pengenalan
mikroskop dan membuat preparat basah serta melihat letak bayangan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakan praktikum Pengenalan Mikroskop dan
Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengenali dan mengetahui fungsi dari setiap bagian
mikroskop serta terampil dalam menggunakan mikroskop.
2. Mahasiswa dapat membuat preparat basah dan melihat letak bayangan.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan Pengenalan Mikroskop dan Membuat
Preparat Basah Serta Melihat Letak Bayangan yaitu:
1. Manfaat Umum
Manfaat umum dari mikroskop ini adalah untuk mengetahui fungsi
dari setiap mikroskop dan dapat mengetahui cara penggunaan mikroskop
dengan benar dan terampil serta dapat menetukan letak bayangan.
2. Manfaat Bagi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Manfaat bagi ilmu kesehatan masyarakat adalah untuk mengetahui
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur dan sebagainya yang merupakan penyakit dalam tubuh pasien
serta mengenali bagian dan fungsi mikroorganisme yang dapat membantu
proses penyembuhan penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda
yang sangat kecil, yang tidak tampak oleh mata telanjang seperti virus,
bakteri, jaringan tanaman, sel dan lain-lain, sehigga tampak jelas. Cara
pengamatan menggunakan mikroskop adalah dengan menempatkan benda
yang diamati atau preparat di bawah lensa objektif. Pengamatan benda dapat
diamati melalui lensa okuler. Untuk mendapat pengamatan yang jelas
dapat menaikturunkan lensa objektif dengan memutar tombol pengatur
sehingga didapat hasil yang jelas. Mikroskop ini paling banyak digunakan
di instalasi laboratorium untuk pemeriksaan sampel penyakit pasien.
Kenyataan yang ada, penggunaan mikroskop dilakukan dengan pengamatan
mata langsung pada lensa okuler, pengamatan objek tersebut memerlukan
daya akomodasi yang lebih sehingga mata cepat lelah, dalam proses
pengamatan menggunakan mikroskop tersebut user kesulitan dalam
menampilkan objek yang diamati, pengaturan cahaya dilakukan dengan
mengandalkan cahaya dari luar sehingga tidak konstan atau stabil (Syaifudin
dan Setyoningsing, 2014).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan
penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih
besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah
(Campbell, 2008).
Mikroskop ini merupakan alat bantu utama untuk melakukan
pengamatan dan penelitian dalam bidang studi biologi atau IPA. Yang di
mana Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang berarti
kecil,dan scopos yang berarti tujuan. Jadi Mikroskop adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu
yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopik, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil atau
mikroskopis. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang
organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu
diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan
pemeliharaannya (Artianti Elli, 2014).
Mikroskop yang dibuat diuji dengan berbagai preparat objek dengan
berbagai pembesaran, dan pemprosesan citra digital dilakukan pada citra
objek tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mikroskop digital
dengan sistem pengolah citranya mampu dipakai untuk mengamati preparat
dan melakukan operasi citra preparat sesuai dengan keperluan pengguna.
Mikroskop digital ini telah dapat menggantikan pengamatan langsung secara
manual yang memerlukan ketajaman mata yang tinggi yang dilakukan pada
mikroskop biasa (Hartati Sri, dkk. 2011).
B. Sejarah Mikroskop
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans,
dan juga merupakan mikroskop yang anda gunakan di laboratorium, adalah
mikroskop cahaya (light microscope, LM). Cahaya tampak dilewatkan
melalui specimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa itu merefraksi
(membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan specimen
diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata kita. Dua nilai
penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya atau
resolusi (Campbell, 2008).
Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap
mikrobiologi, yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad
renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi
dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van
Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang
sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil
mikroorganisme (Campbell, 2008).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya
kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi, dapat dikatakan
bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan
untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop
baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda
mula-mula. Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan
penguraiannya atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih
besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai
merupakan ukuran kejelasan citra yaitu jarak minimum dua titik yang dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah
(Campbell, 2008).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik, dapat
dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo
atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
dan transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau
lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk pengamatan yang
tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop yang biasa
digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler berasal
dari bahasa latin yaitu mono yang berarti satu, dan oculus yang berarti mata..
Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop
monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat
ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek  tersebut dapat dibedakan karena
beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-
bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih
besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga
dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata
telanjang, hal ini disebut penguraian (Campbell, 2008).
C. Jenis-Jenis Mikroskop
Menurut Subjadi (2006), jenis-jenis mikroskop adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya atau compound light microscope merupakan jenis
mikroskop yang memanfaatkan sinar lampu sebagai pengganti sinar
matahari. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.
Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif
berfungsi untuk membentuk bayangan objek, lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar tampilan objek dan lensa kondensor berfungsi untuk
menciptakan pencahayaan yang membuat objek terlihat semakin jelas.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa
digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Mikroskop stereo menggunakan 2
jenis lensa, yakni lensa objektif dan lensa okuler.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu
melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, mikroskop jenis ini
menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran
objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya.
Mikroskop elektron terdiri atas 5 jenis yaitu Mikroskop Transimisi
Elektron, Mikroskop Pemindai Transmisi Elektron, Mikroskop Pemindai
Elektron, Mikroskop Pemindai Lingkungan Elektron dan Mikroskop
Refleksi Elektron.
4. Mikroskop Pendar
Mikroskop pendar atau flourenscence microscope adalah mikroskop
yang berguna untuk mendeteksi keberadaan benda asing pada objek
penelitian. Mikroskop jenis ini biasanya digunakan untuk mendeteksi
bakteri atau virus dalam dunia medis.
5. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop medan gelap digunakan khusus untuk mengamati bakteri.
Mikroskop jenis ini memiliki kemampuan untuk mengamati kehidupan
bakteri. Mikroskop medan gelap memiliki kondensor khusus yang mampu
menghasilkan sebentuk kerucut cahaya. Kerucut cahaya ini dipantulkan
oleh sudut kecil di permukaan kaca preparat.
6. Mikroskop Ultraviolet
Mikroskop ini adalah salah satu variasi lain dari mikrsokop cahaya.
Seperti namanya, mikroskop ini memanfaatkan cahaya ultraviolet dalam
pencahayaannya. Cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang
pendek.
7. Mikroskop Fase Kontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam
keadaan alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Prinsip kerja
mikroskop ini cukup rumit tetapi sangat berguna dalam penelitian karena
memudahkan peneliti memeriksa tampilan objek hidup transparan yang
sangat kecil.
D. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
Menurut Furqonita (2006), bagian-bagian mikroskop adalah:
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar yang
ditangkap oleh lensa objektif.
2. Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus.
3. Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
4. Penjepit objek glass untuk menjepit preparat di atas preparat agar preparat
tidak bergeser.
5. Lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta
memperbesar benda.
6. Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit
preparat yang akan diamati agar tidak bergeser.
7. Meja preparat (benda) berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan
diamati.
8. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan atau mengumpulkan cahaya ke
benda yang sedang diamati.
9. Pemutar kondensor berfungsi mengatur kondensor naik atau turun.
10. Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke
mikroskop.
11. Pengatur diafragma berfungsi membuka dan menutup diafragma.
12. Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat kedepan
atau kebelakang.
13. Tombol pengatur fokus kasar berfunngsi untuk mencari fokus bayangan
objek secara cepat.
14. Tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan
objek secara lambat.
15. Pengatur penjepit preparat berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri
dan kanan.
16. Sekelar lampu atau tombol On atau Off berfungsi memutuskan aliran
listrik atau menghubungkan aliran listrik ke mikroskop.
17. Pengatur intensitas cahaya berfungsi mengatur lampu redup atau nyala
terang.
18. Lampu, sumber cahaya pada mikroskop.
BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum Pengenalan
Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan yaitu:
Hari / Tanggal : Sabtu, 05 November 2016
Waktu : 01.00 WITA- Selesai
Tempat : Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan atau FKIK Universitas Tadulako
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Pengenalan
Mikroskop dan Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan adalah:
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gunting
c. Pipet tetes
d. Kaca objek
e. Deck glass
2. Bahan
a. Koran
b. Aquades
c. Tissue
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum Pengenalan Mikroskop dan
Membuat Preparat Basah dan Melihat Letak Bayangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Menggunting potongan selembar koran dengan ukuran 3x3 mm yang
mengandung sedikitnya 1 huruf a.
2. Meletakkan potongan kertas tersebut di tengah gelas benda atau kaca
objek dengan huruf a menghadap ke atas.
3. Meneteskan aquades secukupnya dengan menggunakan pipet tetes, yang
di sekitarnya masih terdapat air.
4. Menutup spesimen dengan menggunakan gelas penutup atau deck glass,
mengusahakan agar tidak terjadi gelembung udara.
5. Melihat melalui lensa okuler, membandingkan letak bayangan huruf a
yang ada dalam lensa okuler, membandingkan huruf a yang ada di dalam
preparat.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
No
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

Nyata, Maya,
1. Perbesaran 4x Tegak, Terbalik,
Sama besar. Diperbesar.

Perbesaran 10x
B. Pembahasan
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa
pembesar yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil.
Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud
sebenarnya dan mikroskop dapat memperlihatkan pola-pola terperinci yang
tidak tampak oleh mata telanjang.
Dalam praktikum kali ini yang pertama harus kita ketahui adalah
Fungsi alat dan bahan. Alat pertama yaitu mikroskop, alat ini berfungsi untuk
melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Gunting berfungsi untuk memotong bahan atau objek
yang akan kita amati. Pipet tetes berfungsi utnuk meneteskan aquades pada
huruf “a” yang telah dipotong menggunakan gunting tadi. Kaca objek
berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda. Alat
yang terakhir adalah deck glass yang berfungsi untuk menutup objek yang
telah diletakkan diatas kaca preparat.
Langkah kedua yang dilakukan adalah mengenali mikroskop dan
bagian-bagiannya serta fungsinya. Lensa okuler berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek gambar yang ditangkap oleh lensa objektif.
Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus. Revolver berfungsi untuk
memilih lensa objektif yang akan digunakan. Pengunci tabung tubus
berfungsi mengunci dengan lengan mikroskop. Lensa objektif berfungsi
untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda. Penjepit
preparat berfungsi untuk menjepit preparat yang akan diamati. Meja preparat
berfungsi meletakkan objek yang akan diamati. Pengarah preparat berfungsi
untuk mengarahkan preparat ke arah depan, belakang, samping kiri dan
kanan. Pemutar kondensor berfungsi untuk mengatur kondensor naik atau
turun. Sekrup ingklinasi berfungsi untuk mengatur terang atau redupnya
cahaya(sumber cahaya).
Langkah berikutnya adalah menghubungkn kabel mikroskop dengan
listrik. Lalu menyiapkan untuk pembuatan preparat diantaranya menyiapkan
kertas koran. Setelah itu memotong atau menggunting salah satau huruf pada
kertas koran yaitu huruf “a” dan meletakkannya diatas objek glass dan
menetesinya dengan aquades agar bayangannya di mikroskop terlihat jelas
saat pengamatan. Lalu tutuplah dengan deck glass dan hasilnya dilihat
melalui lensa okuler yang ada di dekat mata kita. Dalam penggunaanya juga
mikroskop menyalakan saklar juga harus diperhatikan, meletakkan preparat di
meja preparat, mengatur fokus, dan mengamati dengan teliti.
Hasil pengamatan sebelum objek ditetesi aquades adalah gambar
terlihat mengandung serabut dan tidak terlalu jelas. Jika dilihat menggunakan
mikroskop maka yang terlihat adalah bayangan huruf a yang sifatnya nyata,
tegak, dan sama besar.
Hasil pengamatan setelah objek ditetesi dengan aquades pertama
dengan cara membuat preparat basah dan melihat letak bayangan yaitu letak
bayangan tidak sama atau terbalik ketika dilihat memakai mikroskop, dan
juga huruf a tersebut merupakan bayangan cermin. Jika preparat digeser ke
sebelah kanan, maka preparat bergeser ke sebelah kiri begitu juga sebaliknya
jika preparat digeser ke sebelah kiri, maka preparat bergeser ke sebelah
kanan. Sebelum dilihat dari mikroskop, bayangan huruf a bersifat nyata,
tegak, dan sama besar sedangkan bila dilihat melalui mikroskop bayangan
huruf a menjadi maya, terbalik, dan diperbesar. Bila lensa objektif kekuatan
lemah diganti dengan lensa objektif yang kuat, maka bidang pengelihatan
menjadi luas, tidak mengubah letak bayangan hanya mengubah
ukuran  bayangan dan preparatnya atau objeknya kecil. Ketika menggunakan
objektif lemah, bayangan terlihat terang karena diatur oleh diagfarma. Untuk
perbesaran objek di mikroskop dengan objek sebenarnya yaitu 10 kali lebih
besar. Jika dibandingkan dengan literatur yang ada, mikroskop elektron
menghasilkan sifat bayangan yang maya, terbalik dan diperbesar. Hasil yang
telah dilakukan juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari
Erna (2013), yang di tulis dalam sebuah jurnal yang berjudul Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis It Berbentuk Permainan Ular Tangga Materi
Alat Optik Untuk Kelas VIII Smp1, yang dimana dalam jurnalnya juga
tertulis bahwa bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik dan
diperbesar.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum pengamatan mikroskop yaitu:
1. Mikroskop berfungsi untuk melihat obyek yang sangat kecil yang tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang
digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler.
Adapun bagian-bagian dari mikroskop antara lain adalah buluh teropong
(tubus), revolver, pemegang, meja preparat, kondensor, tombol pengatur
fokus, diafragma, lensa objektif, lensa okuler, sekrup kasar, sekrup halus,
penjepit objek, cermin, kaki miroskop, sendi inklinasi, dan pemutar
kondensor.
2. Hasil pengamatan yang telah kita lakukan sebelum objek dilihat
menggunakan mikroskop maka objek yang akan kita amati bersifat nyata,
tegak, dan sama besar.Ketika objek ditetesi aquades dan jika dilihat
dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 4x, maka yang terliha
tadalah gambar yang mengandung serabut dan tidak terlalu jelas, serta
bayangan huruf a memiliki sifat maya, terbalik, dan diperbesar.Tetapi
setelah objek ditetesi dengan aquades melalui mikroskop yang
mempunyai perbesaran 10x, bayangan objek yang terlihat sangat jelas dan
hasil bayangan yang dapat kita lihat memiliki sifat maya,terbalik dan
diperbesar.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikan dan dan asisten yaitu:
1. Saran untuk Praktikan Selanjutnya
Sebaiknya para praktikan lebih memahami tentang cara membuat preparat
basah,agar pada saat praktikum tidak terjadi kesalahan yang di tidak di
inginkan dan mendapatkan hasil yang baik pula.
2. Saran untuk Asisten
Saran dari praktikum untuk asisten yaitu sebaiknya asisten selalu mendampingi
praktikan dalam menangani percobaan agar mahasiwa yang akan melakukan
praktikan dapat berjalan dengan lancar dan tidak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, Elli, 2014, Mikroskop Sederhana Dari Botol Plastik Sebagai Alat
Pemelajaran Pada Pengamatan Sel, MAN Model Banda Aceh , Vol.
2,No. 2

Campbell, N.A, 2008. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Furqonita, Deswaty, 2006, Seri Ipa Biologi, Quadra, Bogor.

Hartati, Sri, dkk, 2011. The Digital Microscope and Its Image Processing Utility.
Universitas Gajah Mada, Vol. 9, No. 3

Novitasari, Erma, dkk, 2013. Pengembangan Media Pemelajaran Berbasis it


Berbentuk Permainan Ular Tangga Materi Alat Optik Untuk Kelas VIII
SMP 1, Universitas Sebelas Maret, Vol. 1, No. 1

Subjadi, Bagod, 2006, Biologi Sains Dalam Kehidupan, Erlangga, Jakarta

Syaifudin dan Setyoningsih, Dian E, 2014, Perancangan Sistem Pencahayaan dan


Kamera Pada Mikroskop Manual. Poltekes Bandung, Vol. 9, No. 2

Anda mungkin juga menyukai