DISUSUN OLEH:
1. ADHELLA KINASIH
2. ANI MESNAWATI
3. BOBY SARASKI
4. HERVINA
5. INDRI MUSTIKA BAHUGA
6. KITRI WARDANI
7. NI WAYAN DEFTA UTAMI
KELAS : 1E
Perbedaan yang dimuka bumi ini adalah sesuai dengan kehendak Allah Sang
Maha Pencita alam semesta dan isinya.
ولو شاء ربك لجعل الناس أمة واحدة وال يزالون مختلفين
“Jikalau Tuhan-mu mengkehendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.”(QS. Hud: 118)
Perbedaan tersebut adalah menjadi pertanggung jawaban antara dia dan Allah
di akhirat nanti.
وإن جادلوك فقل هللا أعلم بما تعملون هللا يحكم بينكم يوم القيامة فيما كنتم فيه تختلفون
“Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah, “Allah lebih mengetahui
tentang apa yang kamu kerjakan” Allah akan mengadilindiantara kamu pada hari
kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih”.(QS. Al Hajj: 68-69)
“hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang
lain (karena boleh jadi) mereka (yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula wantita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain
karena boleh jadi wanita-wanita (yang diperolokkan) lebih baik daripada wanita-
wanita (yang mengolok-olok0 dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan
janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buru. Seburuk-buruk panggilan
ialah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat,
maka mereka itulah orang-orang yang lalim”Q.S. Al-Hujurat.11
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rapuhnya tali persatuan dan kesatuan
di kalangan umat antara lain (Sudarto,2014;100):
1) Munculnya sifat kecurigaan/ prasangka buruk yang berlebihan terhadap kelompok
lain
2) Munculnya interpretasi yang juga menjadi penyebab adanya kecurigaan tanpa bukti
yang berujung pada konflik
3) Mencari kejelekan-kejelekan orang lain
“hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang
lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah seorang
di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang” Q.S. Al-Hujurat ayat 12
Oleh karena itu, untuk mencegah adanya perpecahan dalam persatuan dan kesatuan
bangsa maka kita harus menjunjung tinggi toleransi dan senantiasa menjaga tali
silaturrahmi dalam berbagai aspek kehidupan. Berlomba-lomba berbuat kebaikan
untuk mengharapkan ridho-Nya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-Quran untuk hidup dengan damai sekalipun berada
di antara perbedaan. Jalinan silaturrahmi dengan mengedepankan toleransi tidak hanya saat
berhubungan dengan antar umat beragama saja, namun bagaimana sesama muslim mampu
hidup damai, rukun, saling menghormati antar golongan keislaman berbeda mahdzab.
Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam agama. Dalam Islam seorang
muslim dilarang memaksa orang lain untuk meninggalkan agamanya dan masuk Islam dengan
terpaksa, karena Allah telah berfirman:
Maka sudah seharusnya kita mampu menyikapi perbedaan dari sudut pandang yang berbeda,
saling menghargai adanya keberagaman maka akan terjadi keharmonisan dalam hubungan
masyarakat, sehingga kedamaian akan terus berjalan dan perpecahan tidak akan terjadi.
B. Saran