Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Di Era Digital


Pada Generasi Milenial

DI SUSUN OLEH:

NAMA : MUTIYA SAFITRI ARSAD


NIM : 72620121005

FAKULTAS TEKNIK
PRODI INDUSTRI
UNIVERSITAS IQRA BURU.
Jl. Prof. Dr. Abdulrahman Basalamah No. 21 Tlp. Fak (0913) 2109 Namlea

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, Sehingga Saya
dapat menyelesaikan Makalah Ini

Makalah Ini Saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka Saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar Saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata Saya berharap semoga makalah ini ada manfaatnya untuk teman teman
Mahasiswa dan mahasiswi dan masyarakat, dan dapat memberikan inpirasi
terhadap semua pemabaca

Namlea ,22 September 2021

Mutiya Safitri Arsad

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................2
B. Rumusan Masalah ...............................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3
A. Eksistensi Pancasila Di Zaman Sekarang ............................................3
B. Karakteristik Generasi Millenial ..........................................................5
C. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila pada Generasi Millenial...............6
BAB III PENUTUP..........................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini perkembangan kehidupan manusia tidak lepas dari adanya
teknologi termasuk dalam ranah sosial dan pendidikan. Teknologi mencakup
segala perangkat yang dapat memudahkan kehidupan manusia sebagai bangsa
yang merdeka pada abad ke-20 mengharuskan bangsa indonesia ikut
berlomba-lomba dalam membangun dan melakukan proses peningkatan
teknologi agar dapat menanggulangi tantangan-tantangan pada masa ini
teknologi dan dampak kebudayaannya, selain itu kehadiran arus globalisasi
dan upaya modernisasi negara-negara di dunia juga menyebabkan
perkembangan teknologi menjadi suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh
badan-badan penyedia perangkat teknologi salah satu teknologi yang paling
berperan dalam kehidupan manusia adalah internet.
Internet merupakan singkatan dari interconnection networking yaitu
jaringan yang menggabungkan beberapa komputer dan terhubung dalam
sebuah internet protocol (IP), mecakup secara luas keseluruh dunia. Koneksi
Internet Untuk PC Semenjak kemunculan internet pada tahun 1969 dan
kemudian mengalami kemajuan yang sangat pesat pada kisaran tahun
1993/1994, kehadiran internet telah mampu membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Terutama dalam hal kebebasan untuk
berkomunikasi dan menyebarkan berbagai informasi kepada seluruh penjuru
dunia, tanpa mengenal batas-batas wilayah geografis.
Banyaknya manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh internet juga
berbanding lurus dengan dampak negatif yang dihasilkan Secara garis besar
dampak negatif penggunaan internet adalah pertama semakin berkurangnya
sifat sosial manusia, hal ini dikarenakan mereka lebih suka berkomunikasi
menggunakan media berbasis internet dari pada bertemu dan bertukar sapa
secara langsung. Kedua, pornografi dan tindak kejahatan lainnya marak
berseliweran pada beranda-beranda pada hampir setiap web internet dan tanpa
filter gambar maupun adegan.

iv
Tentu saja ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan generasi
selanjutnya, dan jika hal ini dibiarkan terus menerus maka generasi-generasi
muda Indonesia, terutama generasi milenial yang mana mereka terlahir dan
hidup pada jaman teknologi tinggi ini akan mengalami degradasi sosial dan
moral.
Degradasi sosial dan moral yang berkepanjangan sedikit banyak dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa Indonesia di masa
depan. Oleh karena itu, penting untuk menanggulangi degradasi moral dan
sosial yang ada. Salah satu cara yang dapat digunakan guna menanggulangi
masalah tersebut adalah dengan kembali kepada nilai-nilai Pancasila.
Maka dari itu, perlu untuk melakukan pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila khususnya untuk generasi milenial dan kepada masyarakat
Indonesia umumnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka masalah yang akan di bahas meliputi:
1. Bagaimana kehidupan Pancasila dizaman sekarang?
2. Bagaimana karakteristik generasi milenial?
3. Bagaimana mengimplementasikan Pancasila pada generasi milenial?
C. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah yang telah diambil adalah:
1. Untuk mengetahui eksistensi dan kehidupan Pancasila pada masa kini
2. Untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh generasi milenial
3. Mengetahui pengimplementasian nilai-nilai Pancasila pada generasi
milenial.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Eksistensi Pancasila di zaman sekarang

Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Panca yang berarti
lima dan Sila berarti dasar. Pancasila adalah lima dasar yang menopang
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengalaman Pancasila berasal dari nilai-
nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang telah di
ekstrak sedemikian rupa oleh orang-orang hebat pendiri bangsa Indonesia
Oleh karenanya, Pancasila juga dapat dikatakan sebagai jiwa dari bangsa
Indonesia.
Seperti yang telah diketahui, Pancasila merupakan falsafah negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasional Sebagai dasar negara dan sebagai pandangan hidup, Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dijadikan pedoman oleh
seluruh warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Sebagai suatu sistem, nilai Pancasila telah terbukti kualitasnya di mata
dunia sampai dengan saat ini, kondisi Pancasila sebagai Pandangan hidup
bangsa pada era globalisasi kini sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh
globalisasi yang selalu membawa karakter individualistik. Pancasila tidak lagi
mampu dijadikan sarana untuk menahan dampak globalisasi yang hadir Dalam
ranah ini, Pancasila dapat diartikan sebagai tubuh tanpa jiwa Pancasila hanya
dianggap sebagai simbol dan garnis saja Pelengkap dan pemanis tidak kurang
dan tidak lebih.

vi
Globalisasi adalah tantangan bagi setiap negara pada abad ke-20 Diantara
basis modernisasi dan globalisasi terbesar terletak pada aspek teknologi
informasi dan komunikasi Teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat
bebas, menyeluruh dan dapat memutus jarak antar belahan bumi satu dan
lainnya tentunya dapat membawa beragam informasi dari seluruh belahan
dunia. Informasi mengenai budaya, bahasa dan tren kekinian pun dapat
diperoleh dengan mudah melalui situs-situs yang di sediakan oleh internet
ataupun melalui media komunikasi dan informasi lain. Arus informasi yang
semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing
yang negatif juga semakin besar.
Seperti yang telah diketahui, bahwa tidak semua informasi yang
didapatkan dari dunia maya merupakan informasi yang baik dan
mendidik,banyak juga di antara informasi-informasi tersebut yang melenceng
dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Contoh kecil yang seringkali
ditemui pada kehidupan sehari-hari adalah dari cara berpakaian banyak
remaja-remaja yang cenderung berdandan seperti artis-artis Barat Dapat
dikatakan bahwa pakaian tersebut merupakan pakaian minim bahan serta
memperlihatkan bagian tubuh yang semestinya tidak patut untuk
diperlihatkan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa gaya berbusana tersebut tidak
sesuai dengan kepribadian dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Jika pemanfaatan internet dilakukan secara tepat dan semestinya tentu
akan mendapatkan banyak manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan
mendapat kerugian Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan teknologi internet tersebut untuk hal-hal yang tidak semestinya,
contohnya adalah untuk membuka situs-situs porno. Selain itu, internet juga
seringkali dijadikan ajang pemecah belah bangsa dengan cara menyebarkan
berita-berita yang tidak bertanggung jawab ataupun menyebarkan ajaran-
ajaran radikal yang berpotensi menghancurkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selain internet, kecanggihan teknologi komunikasi seperti handphone juga
telah mengubah masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang
individualistik dan memiliki rasa sosial yang rendah, mereka lebih memilih

vii
sibuk dengan menggunakan handphone dari pada bertatap muka langsung
dengan seseorang, karena menganggap hal tersebut adalah merepotkan.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.
Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka
bertindak sesuka hati. Hal ini jelas membuktikan bahwa nilai Pancasila
sebagai tameng dan pandangan hidup bangsa sudah mulai memudar
Pandangan hidup itu artinya setiap bangsa yang ingin berdiri kukuh dan ingin
mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang ingin dicapainya sangat
memerlukan pandangan hidup bangsa, inilah suatu bangsa akan memandang
suatu persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta memecahkan
secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan terombang-
ambing dalam menghadapi persoalan yang timbul, baik persoalan
masyarakatnya sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam
pergaulan masyarakat bangsa-bangsa dunia.

B. Karakteristik Generasi Milenial

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”


(Latin) yang berarti berpikir, berakal budi Jadi, manusia adalah makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).Manusia merupakan makhluk
sosial yang mana dalam setiap kehidupannya mereka tidak dapat terlepas dari
makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia membutuhkan interaksi
dengan makhluk hidup yang lain.Generasi yang tumbuh dan berkembang saat
ini dibesarkan dalam dominasi penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi Generasi milenial merupakan perwujudan dari generasi yang
tumbuh dan berkembang pada era ini.

viii
Generasi milenial merupakan generasi yang paling dekat dengan
teknologi. Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pasca tahun 1980
sampai dengan tahun 2000. Bertumbuh di era pergantian abad menjadikan
gaya hidup pada generasi mengalami perubahan yang drastis dibandingkan
dengan generasi sebelumnya, yaitu generasi X. Ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap internet tersebut menyebabkan generasi milenial lebih memilih
menggunakan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi karena
internet dirasa lebih menjanjikan kemudahan penggunaan dan kecepatan
akses.
Berikut adalah karakteristik generasi milenial:
1. Selalu terhubung,Generasi milenial selalu terhubung dengan dunia luar
melalui internet mobile yang mereka bawa kemana-mana. Melalui laptop,
mobile phone mereka selalu terkoneksi dengan informasi dan komunitas
dunia maya. Keterhubungan dengan dunia maya inilah yang
menyebabkan mereka sangat tergantung dengan keberadaan internet.
2. Sosial,Generasi milenial sangat tertarik dengan interaksi sosial, apakah itu
chatting dengan teman-teman lama, memposting buku harian web
(blogging), berbagi informasi dan bersosialisasi melalui situs jejaring
sosial semacam facebook, twitter dan lain-lain. Mereka terbuka terhadap
keanekaragaman, perbedaan, dan mereka nyaman berinteraksi dengan
orang asing yang tidak dikenal sekalipun ,Kadang, apa yang dilakukan di
media sosial hanya menunjukan eksistensi keseharian mereka bahkan
tidak segan untuk mencurahkan isi hati melalui media sosial.
3. Generasi milenial lebih terkesan individual cukup mengabaikan masalah
politi fokus pada nilai-nilai materialistis dan kurang peduli untuk
membantu sesama
4. Generasi milenial merupakan pribadi yang pikirannya terbuka, pendukung
kesetaraan hak (misalnya tentang LGBT atau kaum minoritas). Generasi
Milenial kerap dituding sebagai generasi yang manja, etos kerja yang
buruk, sampai terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi atau
ponsel pintar. Banyak yang menyebutnya sebagai generasi galau karena
sering tidak betah di suatu tempat atau menekuni suatu hal.

ix
C. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial

Pancasila dan generasi milenial merupakan dua hal yang perlu


diperhatikan lebih untuk saat ini. Ketimpangan sosial yang terjadi saat ini
adalah dikarenakan kurangnya perhatian masyarakat Indonesia terutama
generasi milenial terhadap nilai-nilai Pancasila. Internalisasi nilai-nilai liberal
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa menjadikan masyarakat
Indonesia layaknya orang buta yang kehilangan tongkatnya. Persoalan yang
sangat besar dihadapi bangsa dan negara hingga sekarang ialah pembudayaan
dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila yang tidak berjalan efektif dan mendasar.
Dalam usaha-usaha untuk meletakkan dasar-dasar masyarakat modern kita
bukan saja menyerap masuk modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan
keterampilan dari luar, akan tetapi terbawa masuk pula nilai-nilai sosial dan
politik yang berasal dari kebudayaan lain. Masuknya nilai-nilai kebudayaan
lain ini makin deras mengalir sejalan dengan kebebasan yang dengan sadar
juga kita buka kembali.
Dorongan lain mengenai perlu adanya pedoman penghayatan dan
pengamalan pancasila adalah pergantian generasi yang segera akan terjadi
dalam tahun-tahun mendatang. Pergantian generasi sendiri adalah proses
yang alami dan harus tetap berlangsung secara alami. Pergantian generasi
yang akan datang mempunyai arti yang khusus, karena generasi yang baru
tidak mengalami secara langsung perjuangan kemerdekaan yang melahirkan
Republik ini. Pengalaman yang berlainan, tantangan dan jawaban terhadap
masalah-masalah pokok yang berlainan, dapat melahirkan tanggapan yang
berbeda mengenai cita-cita kemerdekaan.
Era globalisasi menuntut adanya berbagai perubahan. Demikian juga
bangsa Indonesia pada saat ini terjadi perubahan besar-besaran yang
disebabkan oleh pengaruh dari luar maupun dari dalam negeri. Dengan

x
demikian, di era globalisasi seperti sekarang ini peran Pancasila tentulah
sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia.
Lebih dari itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat
Indonesia sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya implementasi nilai-nilai Pancasila
pada generasi milenial.
Melakukan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan
bangsa Indonesia merupakan suatu imperatif yuridis dan imperatif politis.
Karena Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia dalam segi yuridis
dan politis. Oleh karena itu, agar nilai-nilai Pancasila tidak punah oleh arus
globalisasi yang sangat dahsyat, maka implementasi nilai-nilai Pancasila
tidak dapat ditunda-tunda lagi, Revitalisasi dan Reaktualisasi Pancasila
Sebagai Dasar Filsafat dan Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. melalui lembaga-lembaga pendidikan baik formal dan non formal yang
pada saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah pada taraf sekolah-
sekolah formal melalui internalisasi pendidikan karakter pada semua
mata pelajaran di semua jenjang pendidikan dari mulai pendidikan anak
usia dini sampai dengan pendidikan tinggi.
Memang Pancasila telah didesain sebagai kurikulum yang diajarkan di
sekolah-sekolah, tetapi tidak punya kekuatan implementatif. Kurikulum
Pancasila seharusnya tidak hanya didesain dengan sekadar tatap muka di
dalam kelas dan sedikit dialog, melainkan harus lebih implementatif
dalam kehidupan sehari-hari sehingga penanaman nilai-nilai Pancasila
akan lebih mengena dan tepat sasaran, misalnya tentang bagaimana
mengajarkan secara praktis dan memberi contoh untuk menghargai
perbedaan, toleransi, dan tidak korupsi.
2. pemberian contoh-contoh aktualisasi nilai-nilai Pancasila secara
langsung dalamn kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dimulai dari
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja dan juga
lingkungan masyarakat. Contohnya adalah aktualisasi melalui
keteladanan para pemimpin baik pemimpin formal (pejabat negara)

xi
maupun informal (tokoh masyarakat) dan juga oleh orang tua dan guru di
lingkungan pendidikan. Dengan keteladanan yang dijiwai nilai-nilai
Pancasila, diharapkan masyarakat luas akan mengikuti.
3. melalui diskusi dan kajian-kajian ilmiah guna mengembangkan
kontekstualisasi dan implementasi nilai-nilai pancasila, terutama pada
generasi milenial.Pengembangan kontekstualisasi dan implementasi
Pancasila di dunia pendidikan merupakan yang paling efektif, karena
pendidikan tidak hanya mecetak manusia-manusia yang cerdas, terampil,
namun juga mencetak manusia yang diharapkan dapat mempertahankan
mempertahankan, mengembangkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
Pancasila sebagai local wisdom bangsa Indonesia.
4. reaktualisasi Pancasila melalui media sosial. Cara pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang
berpotensi mengunggah ataupun menayangkan hal-hal yang berkaitan
dengan pornografi, pornoaksi, premanisme dan sejenisnya. Tentunya hal
ini juga memerlukan dukungan dari pihak keluarga, sekolah,
pemerintahan dan juga masyarakat. Kemudian selanjutnya adalah dengan
memasukkan konten-konten mengenai Pancasila dan kebangsaan dalam
setiap media cetak maupun elektronik. Membumikan kembali nilai-nilai
Pancasila melalui media sosial sangat penting untuk dilakukan karena
generasi milenial merupakan generasi yang sangat dekat dengan
teknologi, utamanya adalah media sosial.

xii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Generasi milenial merupakan generasi yang paling dekat dengan
teknologi. Generasi ini merupakan generasi yang lahir pasca tahun 1980 sampai
dengan tahun 2000. Oleh karenanya, generasi ini merupakan generasi dengan
tingkat penggunaan internet tertinggi saat ini. Ketergantungan yang sangat tinggi
terhadap internet tersebut menyebabkan generasi milenial lebih memilih
menggunakan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi karena internet
dirasa lebih menjanjikan kemudahan penggunaan dan kecepatan akses. Jika
pemanfaatan internet dilakukan secara tepat dan semestinya tentu akan
mendapatkan banyak manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan
mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan teknologi internet tersebut untuk hal-hal yang tidak semestinya.
Oleh karena itu, di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat
penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia. Lebih dari
itu, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia
sehingga Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, perlu adanya reaktualisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial.
Reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan beberapa cara, yang
pertama adalah melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap bidang
pelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan baik formal dan non formal.
Langkah kedua adalah dengan pemberian contoh-contoh aktualisasi nilai-nilai
Pancasila secara langsung dalamn kehidupan sehari-hari. Langkah ketiga adalah
dengan melalui diskusi dan kajian-kajian ilmiah Dan langkah terakhir adalah
reaktualisasi Pancasila melalui media sosial.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Revitalisasi dan Reaktualisasi Pancasila Sebagai Dasar Filsafat dan Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajahmada.KBBI edisi V (Aplikasi). 2016.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.Leahy, Louis. 2001.
Siapakah Manusia? (Sintesis Filosofis tentang Manusia). Yogyakarta: Kanisius
Mangunwijaya, Y. B (Ed). 1983. Teknologi Dan Dampak Kebudayaannya. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Notonagoro. 1980. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pantjuran Tudjuh.
Wiyono, Suko. 2012. Reaktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Malang: Wisnuwardhana Malang Press
Utomo, Eko Priyo. 2008. Koneksi Internet Untuk PC, Laptop dan HP. Yogyakarta:
Mediakom.
Wulandari, Dian. 2011. Mengembangkan Perpustakaan Sejalan Dengan Kebutuhan Net
Generation (artikel). (https://www.repositiory.petra.ac.id>net_generation1, diakses pada
05 Mei 2017).
Ardian, Bagas. 2015. Lunturnya Ideologi Pancasila di Kehidupan Generasi Muda.
(Online). (https://bagasardian.wordpress.com/2015/11/18/makalah-lunturnya-ideologi-
pancasila-di-kehidupan-generasi-muda/, diakses pada 20 Juli 2017).
Wibisono, Nuran. 2016. Memahami Generasi Galau. (Online). (https://tirto.id/memahami
-generasi-galau-cY, diakses tanggal 05 Juli 2017).
Rani, Rezita. 2017. Ciri-Ciri Generasi Millennial. Sebagai Anak Millennial, Kamu Setuju
Nggak Nih?. (Online). (http://trivia.id/post/ciri-ciri-generasi-millennial-sebagai -anak-
millennial-kamu-setuju-nggak-nih-1489737777, diakses pada 05 Mei 2017).
Sumardjoko, Bambang. 2017. Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila pada Masa Kini. (Online).
(https://nasional.sindonews.com/read/1210372/18/aktualisasi-nilai-nilai-pancasila-pada-
masa-kini-1496431646, diakses pada 19 Juli 2017).
Wahyuningsih, Agustin. 2015. Mengenal generasi millenial dan karakteristiknya.
(Online). (https://www.brilio.net/life/mengenal-generasi-millenial-dan-karakteristiknya-
150320a.html, diakses pada 20 Juli 2017).
Kansil.2006.Modul pancasila dan kewarganegaraan.Jakarta: PT Pradnya Paramitaa

xiv

Anda mungkin juga menyukai